Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen secara rinci adalah sebagai berikut:
1.Menciptakan suatu koordinasi dan komunikasi setiap
personel dan antar personel.
2.Organisasi dalam menjalankan tugas.
3.Mendorong setiap personel melaksanakan tugas-tugasnya
secara efektif dan efisien
4.Memudahkan pelaksanaan analisis tugas dan tanggung
jawab setiap personel organisasi secara efektif.
5.Memperjelas tugas dan kewenangan serta tanggung jawab
masing-masing personel.
6.Yang terlibat dalam organisasi.
3.Aspek dan Fungsi Manajemen
Menurut Babbage, Taylor, Fayol, Hanry Cantt
dan Cillberth dalam Juntika (2005), fungsi
manajemen mencakup kegiatan perencanaan
planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating), koordinasi
(coordinating) dan pengawasan (controlling).
Perencanaan/Planning
perencanaan merupakan keputusan yalls diambil untuk
melakukan kegiatan organisasi dalam kurun waktu
tertentu agar penyelenggaraan organisasi itu lebih
efektif dan efisien, Perencanaan juga merupakan proses
penetapan tujuan kegiatan dan memilih cara atau
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian/Organizing
Fungsi manajemen yang kedua adalah fungsi
pengorganisasian (organizing) yang merupakan
fungsi organik kedua dari manajemen.
Pengorganisasi adalah penetapan struktur peran-
peran melalui pe nentuan berbagai aktivitas yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tujuan
perusahaan dan bagian-bagiannya.
Pengarahan/Actuating
fungsi inis merupakan fungsi fundamental manajemen sebagai
tindak lanjut dari fungsi perencanaan dan pengorganisasian.
Pendapat Terry yang dikutip Hasibuan (1996: 187),
mengemukakan bahwa penggerakkan adalah indakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha sepenuh
hati untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi Menurut Soekarno (1986:
101), fungsi penggerakkan adalah suatu fungsi pem bimbing dan
pemberian pimpinan serta penggerakkan orang-orang, agar
orang-orang atau kelompok orang-orang itu suka dan mau
bekerja.
Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi merupakan suatu kegiatan yang
susah dilakukan, namun koordinasi dalam suatu
organisasi sangat diperlukan agar kegiatan yang
dilakukan dapat mudah dilaksanakan .
Pengawasan/Controlling
Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi
pengawasan (controlling). Fungsi ini melengkapi
lingkaran siklus manajemen secara utuh yang harus
dilaksanakan oleh manajer. Handoko (1995: 360)
mengemukakan bahwa pengawasan manajemen adalah
suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan pe rencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik.
B.Inflementasi Fungsi Manajemen Dalam Bimbingan Dan
Konseling
Fungsi-fungsi manajemen yang diimplementasikan dalam
kegiatan bimbingan dan konseling terlihat dan dapat diwujudkan
dalam pe rencanaan program bimbingan konseling, merupakan
pengorgani sasian aktivitas dan semua unsur pendukung
bimbingan dan Konseling, penetapan staf bimbingan dan
konseling, lalu menggerak an atau meningkatkan pemberdayaan
sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan tugas masing-
masing dengan cara memberikan motivasi dan yang terakhir
melakukan evaluasi terhadap kegiatan layanan bimbingan dan
konseling serta hasil yang dicapai melalui aktivitas layanan yang
telah dilaksanakan.
a.Prinsip-prinsip Perencanaan Bimbingan dan Konseling
Dalam melaksanakan kegiatan program bimbingan dan konseling
sangat dibutuhkan suatu manajemen yang dapat meningkatkan
kualitas dan mutu dari layanan bimbingan dan konseling
sehingga individu dapat merasakan bantuan dari konselor, dengan
per masalahan yang sedang dihadapinya. Sistem manajemen
dalam layanan akan memberikan dampak yang sangat
berpengaruh untuk hasil dari sebuah bimbingan. Oleh karena itu,
untuk menciptakan suatu mutu dan kualitas yang baik diperlukan
berbagai masukan (input) dalam mengelola layanan bimbingan
dan konseling.
b.Konsep Dasar Pengorganisasian dalam Bimbingan
dan Konseling
Definisi
Pengorganisasian dalam pengertian bimbingan dan
konseling berarti suatu bentuk kegiatan' yang mengatur
cara kerja, prosedur kerja dan pola kerja atau
mekanisme kerja kegiatan layanan bimbingan dan
konseling.
Manfaat Pengorganisasian
Manfaat pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling adalah:
1. Setiap personel bimbingan menyadari tugas, peranan, ke dudukan,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, se hingga program dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Kepala sekolah adalah penanggung jawab seluruh kegiatan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya,
baik kegiatan pengajaran, pelatihan maupun kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
kepala sekolah memiliki tugas dan peran dalam layanan bimbingan konseling
adalah sebagai berikut:
a.Penentuan staf personel bimbingan dan konseling;
b.Penyusunan program bimbingan dan konseling;
c.Sosialisasi dan penetapan program bimbingan dan konseling kepada sivitas sekolah sebagai bagian
dari program pendidikan;
d.Penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan
konseling:
e.Pemantauan dan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling;
f.Pengembangan kerjasama dengan instansi atau profesi lain yang berkaitan dengan
pelaksanaankegiatan layanan bimbingan dan konseling.
g.Pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk pembinaan dan pelatihan personel
bimbingan dan konseling.
Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah merupakan orang kedua yang bertanggung jawab atas
kebijakan pendidikan di sekolahnya setelah kepala sekolah.
Wali kelas merupakan mitra kerja konselor yang sangat berperan dalam: