Anda di halaman 1dari 67

PENGERTIAN MANAGEMENT

Management berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan
tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu diperlukan sebuah manajemen yang baik agar tujuannya tercapai
Secara terminologi, manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan terhadap
sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dan juga
mempermudah SDM melakukan tujuan melalui manajemen itu sendiri.
PRINSIP MANAGEMENT
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain menentukan metode kerja, pemilihan pekerjaan
dan pengembangan keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas, mempersiapkan dan membuat
spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan, melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan untuk
meningkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.
Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip manajemen, yaitu : Pembagian
kerja, Otoritas, Disiplin, Kesatuan perintih, Kesatuan arah, Pengutamaan kepentingan umum/organisasi dari pada
kepentingan pribadi, Pemberian kontra prestasi, Sentralisasi/ pemusatan, Hierarki, Teratur, Keadilan, Kestabilan staf,
Inisiatif, Semangat kelompok. Dari prinsip manajemen itulah nanti akan meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas kerja.

Fungsi Manajemen
Pada dasarnya fungsi manajemen sangat berkaitan erat dengan tujuan manajemen, dimana tujuan itu sendiri adalah suatu
hasil akhir, atau sesuatu yang akan dicapai. Oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah yang harus ditempuh melalui
manajemen, yakni fungsi manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
control/evaluasi. Menurut Henry L. Sisk menjelaskan bahwa: Management is the coordination of all recouces through the
prosses of planning, organizing, directing, and controlling in order attain stated objectives. (Manajemen adalah
kemampuan untuk mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses, Planing (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), directing (pengarahan), and controlling (pengawasan) untuk mencapai tujuan.
Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas itu
disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen yaitu:
1) Fungsi Perencanaan
Menurut G.R. Terry yang dikutip oleh Malayu S. P. Hasibuan perencanaan (planing) adalah memilih dan menghubungkan
fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa mendatang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perencanaan juga dapat diartikan pekerjaan mental untuk memilih sasaran, kebijakan, prosedur, dan program yang
diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.
Dapat disimpulkan bahwa Perencanaan (planning) adalah mempersiapkan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
Dalam perencanaan terkandung perumusan dari persoalan tentang apa-apa yang akan dikerjakan, bagaimana
pelaksanaannya, mengapa harus diusahakan, bilamana dan dimana diselenggarakan, dan oleh siapa kegiatan tersebut
dilaksanakan.

2) Fungsi Organisasi
Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan
sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terkait oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organizing
diartikan menggambarkan pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan,
hubungan-hubungan yang ada, dan lain sebagainya.

Pengorganisasian juga dapat disebut sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat
yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut. Jadi setelah melaksanakan perencanaan langkah selanjutnya adalah pengorganisasian, dalam hal
ini harus jelas siapa yang menjalankan dan apa yang dijalankan, agar semuanya berjalan dengan lancar.

Selain itu dalam sebuah lembaga pendidikan masing-masing orang atau unsur pendidikan harus mampu menjalankan peran
sesuai dengan kemampuan serta tugasnya dengan teratur dan saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Hal itu
menjadi sangat penting dalam manajemen karena membuat posisi orang jelas dalam struktur dan pekerjaannya dan melalui
pemilihan, pengalokasian dan pendistribusian kerja yang profesional, organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.

3) Fungsi Penggerakan

Penggerakan adalah fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat
diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam
merealisasikan tujuan dimulai.

Menurut Koontz dan O’donnel yang dikutip oleh Malayu S. P. Hasibuan mendefinisikan penggerakan adalah hubungan
antar aspek-aspek individu yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan, untuk dapat dipahami
dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Penggerakan juga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, mengarahkan, mengatur
segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan.

Dari beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa actuating merupakan bagian dari fungsi manajemen yang sangat
penting karena tahapan ini merupakan tahapan aktualisasi dari apa yang telah direncanakan dan merupakan salah satu
penentu keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan sebuah lembaga pendidikan.

4) Fungsi Pengawasan

Pengawasan juga dapat diartikan sebagai perbuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan
dapat mempertanggungjawabkan. Menurut Chuck Williams dalam buku Management, Controlling is monitoring progress
toward goal achievement and taking corrective action when progress isn’t being made.

(Pengawasan adalah peninjauan kemajuan terhadap pencapaian hasil akhir dan pengambilan tindakan pembetulan ketika
kemajuan tersebut tidak terwujud).

Pengkajian tentang evaluasi disini lebih di fokuskan pada evaluasi program karena dikaitkan dengan kepentingan
pemimpin. Sebagaimana bidangbidang lainnya evaluasi program menggunakan konsep-konsep penting dan khusus sebagai
alat analisis.
PENGERTIAN MANAJEMEN KESISWAAN

Manajemen merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk mengatur serta mengetahui
dengan tepat apa yang akan dilakukan lewat proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan. Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Atau secara sederhana bisa kita artikan sebagai proses yang dilakukan agar usaha bisa berjalan
sebagaimana mestinya.
makna kesiswaan dalam lembaga pendidikan juga sebenarnya memiliki sebutan yang berbeda, bisa
disebut murid, pelajar, peserta didik ataupun siswa. Bila mengambil pengertian berdasarkan UU No. 20
tahun 2003 mengenai Sisdiknas, peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang sedang berusaha
untuk mengembangkan potensi dalam dirinya lewat proses pembelajaran yang sudah tersedia jalur,
jenjang serta jenis pendidikannya.
Sehingga dengan kedua pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa manajemen kesiswaan merupakan
salah satu upaya yang dilakukan agar bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para peserta
didik dari mulai proses penerimaan siswa baru hingga ia meninggalkan lembaga pendidikan tersebut.
TUJUAN MANAJEMEN KESISWAAN

Manajemen kesiswaan dianggap sangat penting untuk bisa mewujudkan masyarakat madani khususnya
dalam tata kehidupan dalam berpendidikan. Ini juga karena lembaga pendidikan adalah masyarakat dalam
skala kecil namun sangat berpengaruh. Di samping itu, upaya-upaya dalam pelaksanaanya pun harus bisa
dilakukan. Misalnya saja dengan melakukan penataan urusan kesiswaan secara baik, tertib dan juga
teratur.

 manajemen kesiswaan mempunyai tujuan untuk mengatur segala macam kegiatan para peserta didik
agar kegiatan yang dilakukan bisa menunjang proses pembelajaran yang ada di dalam lembaga
pendidikan sehingga bisa berjalan sebagaimana mestinya.

pelaksanaan manajemen kesiswaan juga memiliki fungsi sebagai salah satu wahana untuk para siswa agar
bisa mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Ini karena dalam pelaksanaannya, tidak hanya
pembelajaran di kelas saja yang bisa didapatkan oleh para siswa, namun ada beberapa hal lain yang bisa
mereka dapatkan seperti organisasi siswa yang bisa mengembangkan minat bakat siswa itu sendiri.

Adapun beberapa prinsip yang harus ada dalam manajemen kesiswaan yaitu:

1. Penyelenggaraan manajemen kesiswaan harus mengacu pada peraturan yang berlaku ketika
programnya akan dilaksanakan
2. Manajemen kesiswaan merupakan bagian keseluruhan dalam manajemen sekolah
3. Harus bisa membawa misi pendidikan yang tepat
4. Harus berupaya dapat menyatukan para peserta didik
5. Sebagai salah satu upaya agar bisa mengatur para peserta didik
6. Mendorong serta memacu kemandirian yang dilakukan para peserta didik
7. Kegiatan yang dilakukan manajemen peserta didik harus bisa dilakukan secara fungsional untuk
kehidupan para peserta didik, baik saat di sekolah maupun di masa depannya
Sementara dalam ruang lingkupnya, pelaksanaan manajemen kesiswaan terdiri dari beberapa bagian:
1. Melakukan analisis kebutuhan para peserta didik, bisa dengan cara merencanakan berapa kuota
siswa yang akan diterima atau penyusunan program kegiatan
2. Melakukan rekruitmen peserta didik
3. Melakukan seleksi peserta didik
4. Orientasi peserta didik saat melakukan penerimaan siswa baru
5. Penempatan peserta didik atau pembagian kelas
6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik bisa dengan ekstrakulikuler dan program lainnya
7. Pencatatan serta pelaporan mengenai peserta didik.
 

Manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian oleh karena
 
sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Semua kegiatan yang ada disekolah, baik yang
berkenaan dengan manajemen pengajaran, tenaga kependidikan, sarana dan
 
prasarana, keuangan hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan kusus pendidikan,
 
diarahkan agar peserta didik mendapatkan pelayanan yang baik.
 
Menurut Knzevich manajemen peserta didik (pupil personnel administration) sebagai suatu layananyang

memusatkan perhatian diluar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual


 
seperti pengembangan keseleruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang sekolah.
 
Jadi manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik
 
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang
 
diataur secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan peserta didik secara langsung,
 
dan segi-segi lain yang berkaitan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan
 
terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaikmungkin
kepada peserta didik.
 
Tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur kegiatan dalam bidang kesiswaan agar 
 
proses belajar mengajar di sekola berjalan lancar, tertib, teratur dan tercapapai apa yang menjadi
 
tujuan pendidikan di sekolah. Manajemen kesiswaan meliputi perencanaan kesiswaan, penerimaansiswa

baru, pengelompokan siswa, kenaikan kelas, penjurusan, dan perpindahan siswa intra
 
sekolah.Kegiatan perencanaan kesiswaan meliputi sensus sekolah, yaitu mencatat usia anak-anak. Usia
 
umur sekolah di pakai sebagai dasar untuk membagi-bagikan daerah penyebaran bagi pendiriansuatu

sekolah. Seluruh kegiatan sensus sekolah dapat difungsikan untuk berbagai hal yaitu:
 
1. Menetapkan perlunya perencanaan jumlah dan lokasi sekolah.
 
2. Menetapkan beberapa batas daerah penerimaan siswa di suatu sekolah.3. Mempersiapkan
fasilitas pengangkutan.
 
4. Memproyeksikan layanan program pendidikan bagi sekolah yang memerlukan.
 
5. Menata kewajiban belajar dan undang-undang tenaga kerja bagi anak-anak.6. Mempersiapkan

fasilitas penidikan khusus.7. Menganalisa tingkat dan laju pertumbuhan umur usia sekolah pada suatu
daerah tertentu.
 
8. Membuat rayonisasi bagi anak yang akan masuk atau dari sekolah kesekolah lain.
 
9. Merekam informasi mengenai jumlah dan pertumbuhan sekolah swasta.10. merekam dari berbagai

sumber mengenai sumbangan masyarakat terhadap kemajuansekolah.Dalam kegiatan penerimaan

siswa baru bergantung pada jumlah kelas atau fasilitas tempat duduk
 
yang tersedia di sekolah. Kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu dilaksanakan ialah
 

Pengertian dan
Konsep
ManajemenKesi
swaan
Manajemen peserta didik
menduduki tempat yang
sangat penting. Dikatakan
demikian oleh karena
 

sentral layanan pendidikan di


sekolah ada pada peserta didik.
Semua kegiatan yang ada
disekolah, baik yang berkenaan
dengan manajemen
pengajaran, tenaga
kependidikan, sarana dan
 

prasarana, keuangan
hubungan sekolah dengan
masyarakat maupun layanan
kusus pendidikan,
 

diarahkan agar peserta didik


mendapatkan pelayanan yang
baik.
 

Menurut Knzevich manajemen


peserta didik (pupil personnel
administration) sebagai suatu
layananyang memusatkan
perhatian diluar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran,
layanan individual
 

seperti pengembangan
keseleruhan kemampuan,
minat, kebutuhan sampai ia
matang sekolah.
 

Jadi manajemen peserta didik


dapat diartikan sebagai usaha
pengaturan terhadap peserta
didik
 
mulai dari peserta didik
tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah.
Yang
 

diataur secara langsung adalah


segi-segi yan berkenaan
dengan peserta didik secara
langsung,
 

dan segi-segi lain yang


berkaitan dengan peserta didik
secara tidak langsung.
Pengaturan
 
terhadap segi-segi lain selain
peserta didik dimaksudkan
untuk memberikan layanan
yang sebaikmungkin kepada
peserta didik.
 

Tujuan manajemen kesiswaan


adalah untuk mengatur
kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar 
 

proses belajar mengajar di


sekola berjalan lancar, tertib,
teratur dan tercapapai apa
yang menjadi
 
tujuan pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan meliputi
perencanaan kesiswaan,
penerimaansiswa baru,
pengelompokan siswa,
kenaikan kelas, penjurusan,
dan perpindahan siswa intra
 
sekolah.Kegiatan perencanaan
kesiswaan meliputi sensus
sekolah, yaitu mencatat usia
anak-anak. Usia
 

umur sekolah di pakai sebagai


dasar untuk membagi-bagikan
daerah penyebaran bagi
pendiriansuatu sekolah.
Seluruh kegiatan sensus
sekolah dapat difungsikan
untuk berbagai hal yaitu:
 

1. Menetapkan perlunya
perencanaan jumlah dan lokasi
sekolah.
 
2. Menetapkan beberapa batas
daerah penerimaan siswa
di suatu sekolah.3.
Mempersiapkan
fasilitas pengangkutan.
 
4. Memproyeksikan layanan
program pendidikan bagi
sekolah yang memerlukan.
 

5. Menata kewajiban belajar


dan undang-undang tenaga
kerja bagi anak-anak.6.
Mempersiapkan fasilitas
penidikan khusus.7.
Menganalisa tingkat dan laju
pertumbuhan umur usia
sekolah pada suatu daerah
tertentu.
 

8. Membuat rayonisasi
bagi anak yang akan masuk
atau dari sekolah kesekolah
lain.
 

9. Merekam informasi
mengenai jumlah dan
pertumbuhan sekolah
swasta.10. merekam dari
berbagai sumber mengenai
sumbangan masyarakat
terhadap
kemajuansekolah.Dalam
kegiatan penerimaan siswa
baru bergantung pada jumlah
kelas atau fasilitas tempat
duduk
 
yang tersedia di sekolah.
Kegiatan kesiswaan
selanjutnya yang perlu
dilaksanakan ialah
 

Pengertian dan Konsep ManajemenKesiswaan

Manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian oleh karena

sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Semua kegiatan yang ada disekolah, baik yang berkenaan dengan
manajemen pengajaran, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, keuangan hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan kusus pendidikan,

diarahkan agar peserta didik mendapatkan pelayanan yang baik.

Menurut Knzevich manajemen peserta didik (pupil personnel administration) sebagai suatu layananyang memusatkan perhatian diluar
kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual

seperti pengembangan keseleruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang sekolah.

 
Jadi manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik

mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang

diataur secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan peserta didik secara langsung,

dan segi-segi lain yang berkaitan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan

terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaikmungkin kepada peserta didik.

Tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur kegiatan dalam bidang kesiswaan agar 

proses belajar mengajar di sekola berjalan lancar, tertib, teratur dan tercapapai apa yang menjadi

tujuan pendidikan di sekolah. Manajemen kesiswaan meliputi perencanaan kesiswaan, penerimaansiswa baru, pengelompokan siswa,
kenaikan kelas, penjurusan, dan perpindahan siswa intra
 

sekolah.Kegiatan perencanaan kesiswaan meliputi sensus sekolah, yaitu mencatat usia anak-anak. Usia

umur sekolah di pakai sebagai dasar untuk membagi-bagikan daerah penyebaran bagi pendiriansuatu sekolah. Seluruh kegiatan sensus
sekolah dapat difungsikan untuk berbagai hal yaitu:

1. Menetapkan perlunya perencanaan jumlah dan lokasi sekolah.

2. Menetapkan beberapa batas daerah penerimaan siswa di suatu sekolah.3. Mempersiapkan fasilitas pengangkutan.

4. Memproyeksikan layanan program pendidikan bagi sekolah yang memerlukan.

5. Menata kewajiban belajar dan undang-undang tenaga kerja bagi anak-anak.6. Mempersiapkan fasilitas penidikan khusus.7. Menganalisa
tingkat dan laju pertumbuhan umur usia sekolah pada suatu daerah tertentu.

8. Membuat rayonisasi bagi anak yang akan masuk atau dari sekolah kesekolah lain.
 

9. Merekam informasi mengenai jumlah dan pertumbuhan sekolah swasta.10. merekam dari berbagai sumber mengenai sumbangan
masyarakat terhadap kemajuansekolah.Dalam kegiatan penerimaan siswa baru bergantung pada jumlah kelas atau fasilitas tempat duduk

yang tersedia di sekolah. Kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu dilaksanakan ialah
 

Pengertian dan
Konsep
ManajemenKesi
swaan
Manajemen peserta didik
menduduki tempat yang
sangat penting. Dikatakan
demikian oleh karena
 

sentral layanan pendidikan di


sekolah ada pada peserta didik.
Semua kegiatan yang ada
disekolah, baik yang berkenaan
dengan manajemen
pengajaran, tenaga
kependidikan, sarana dan
 

prasarana, keuangan
hubungan sekolah dengan
masyarakat maupun layanan
kusus pendidikan,
 

diarahkan agar peserta didik


mendapatkan pelayanan yang
baik.
 

Menurut Knzevich manajemen


peserta didik (pupil personnel
administration) sebagai suatu
layananyang memusatkan
perhatian diluar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran,
layanan individual
 

seperti pengembangan
keseleruhan kemampuan,
minat, kebutuhan sampai ia
matang sekolah.
 

Jadi manajemen peserta didik


dapat diartikan sebagai usaha
pengaturan terhadap peserta
didik
 
mulai dari peserta didik
tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah.
Yang
 

diataur secara langsung adalah


segi-segi yan berkenaan
dengan peserta didik secara
langsung,
 

dan segi-segi lain yang


berkaitan dengan peserta didik
secara tidak langsung.
Pengaturan
 
terhadap segi-segi lain selain
peserta didik dimaksudkan
untuk memberikan layanan
yang sebaikmungkin kepada
peserta didik.
 

Tujuan manajemen kesiswaan


adalah untuk mengatur
kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar 
 

proses belajar mengajar di


sekola berjalan lancar, tertib,
teratur dan tercapapai apa
yang menjadi
 
tujuan pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan meliputi
perencanaan kesiswaan,
penerimaansiswa baru,
pengelompokan siswa,
kenaikan kelas, penjurusan,
dan perpindahan siswa intra
 
sekolah.Kegiatan perencanaan
kesiswaan meliputi sensus
sekolah, yaitu mencatat usia
anak-anak. Usia
 

umur sekolah di pakai sebagai


dasar untuk membagi-bagikan
daerah penyebaran bagi
pendiriansuatu sekolah.
Seluruh kegiatan sensus
sekolah dapat difungsikan
untuk berbagai hal yaitu:
 

1. Menetapkan perlunya
perencanaan jumlah dan lokasi
sekolah.
 
2. Menetapkan beberapa batas
daerah penerimaan siswa
di suatu sekolah.3.
Mempersiapkan
fasilitas pengangkutan.
 
4. Memproyeksikan layanan
program pendidikan bagi
sekolah yang memerlukan.
 

5. Menata kewajiban belajar


dan undang-undang tenaga
kerja bagi anak-anak.6.
Mempersiapkan fasilitas
penidikan khusus.7.
Menganalisa tingkat dan laju
pertumbuhan umur usia
sekolah pada suatu daerah
tertentu.
 

8. Membuat rayonisasi
bagi anak yang akan masuk
atau dari sekolah kesekolah
lain.
 

9. Merekam informasi
mengenai jumlah dan
pertumbuhan sekolah
swasta.10. merekam dari
berbagai sumber mengenai
sumbangan masyarakat
terhadap
kemajuansekolah.Dalam
kegiatan penerimaan siswa
baru bergantung pada jumlah
kelas atau fasilitas tempat
duduk
 
yang tersedia di sekolah.
Kegiatan kesiswaan
selanjutnya yang perlu
dilaksanakan ialah
A. PENGERTIAN MANAJEMEN KESISWAAN DAN KONSEP MANAGEMENT KESISWAAN

 
Manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian oleh karena
 
sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Semua kegiatan yang ada disekolah, baik yang berkenaan

dengan manajemen pengajaran, tenaga kependidikan, sarana dan


 
prasarana, keuangan hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan kusus pendidikan,
 
diarahkan agar peserta didik mendapatkan pelayanan yang baik.
 

Menurut Knzevich manajemen peserta didik (pupil personnel administration) sebagai suatu layananyang memusatkan

perhatian diluar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual


 
seperti pengembangan keseleruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang sekolah.
 
Jadi manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik
 
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang
 
diataur secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan peserta didik secara langsung,
 
dan segi-segi lain yang berkaitan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan
 
terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaikmungkin kepada peserta didik.
 
Tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur kegiatan dalam bidang kesiswaan agar 
 
proses belajar mengajar di sekola berjalan lancar, tertib, teratur dan tercapapai apa yang menjadi
 
tujuan pendidikan di sekolah. Manajemen kesiswaan meliputi perencanaan kesiswaan, penerimaansiswa baru, pengelompokan
siswa, kenaikan kelas, penjurusan, dan perpindahan siswa intra
 
sekolah.Kegiatan perencanaan kesiswaan meliputi sensus sekolah, yaitu mencatat usia anak-anak. Usia
 
umur sekolah di pakai sebagai dasar untuk membagi-bagikan daerah penyebaran bagi pendiriansuatu sekolah. Seluruh kegiatan
sensus sekolah dapat difungsikan untuk berbagai hal yaitu:
 
1. Menetapkan perlunya perencanaan jumlah dan lokasi sekolah.
 
2. Menetapkan beberapa batas daerah penerimaan siswa di suatu sekolah.3. Mempersiapkan fasilitas pengangkutan.
 
4. Memproyeksikan layanan program pendidikan bagi sekolah yang memerlukan.
 
5. Menata kewajiban belajar dan undang-undang tenaga kerja bagi anak-anak.6. Mempersiapkan fasilitas penidikan khusus.7.
Menganalisa tingkat dan laju pertumbuhan umur usia sekolah pada suatu daerah tertentu.
 
8. Membuat rayonisasi bagi anak yang akan masuk atau dari sekolah kesekolah lain.
 
9. Merekam informasi mengenai jumlah dan pertumbuhan sekolah swasta.10. merekam dari berbagai sumber mengenai
sumbangan masyarakat terhadap kemajuansekolah.Dalam kegiatan penerimaan siswa baru bergantung pada jumlah kelas atau
fasilitas tempat duduk
 
yang tersedia di sekolah. Kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu dilaksanakan ialah

Anda mungkin juga menyukai