Anda di halaman 1dari 10

PROSES DAN PERANCANGAN MANAJEMEN SERTA

PENERAPANNYA DI DALAM PEMBELAJARAN PENJAS


Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Penjasorkes yang diampu
oleh
M. Ramli Buhari, S.Pd, M.Pd dan Hendry Ismawan, S.Pd, M.Pd

Dibuat oleh
Ibnu Aulia Abdillah
NIM: 2205106026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah, rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
diberikan oleh Bapak Hendry Ismawan, S.Pd. M.Pd dengan lancar dan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen Penjasorkes. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menambah wawasan kita bersama tentang materi Proses dan
Perancangan Manajemen Serta Penerapannya di Dalam Pembelajaran
PENJAS, baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendry
Ismawan, S.Pd. M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Manajemen
Penjasorkes. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Tetapi,
penulis yakin dan percaya, bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi
banyak orang. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan dalam makalah ini.

Samarinda, 30 November 2023


Penulis

Ibnu Aulia Abdillah


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam konteks pendidikan jasmani, Proses dan Perancangan Manajemen
menjadi penting untuk membangun landasan yang kuat dalam mengelola kegiatan
fisik dan olahraga. Latar belakangnya dapat ditemukan dalam kebutuhan untuk
menyelenggarakan pembelajaran penjas dengan cara yang terorganisir, efisien,
dan memberikan dampak positif pada peserta didik. Proses manajemen di sini
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
kegiatan fisik, sedangkan perancangan manajemen berkaitan dengan struktur
organisasi dan pembagian tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan adanya proses dan perancangan manajemen dalam pembelajaran
penjas, guru dan pelatih dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif
dan menyenangkan bagi siswa. Perencanaan yang matang memungkinkan
pengajar untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa, memastikan
ketersediaan sumber daya yang diperlukan, dan mengidentifikasi tujuan
pembelajaran yang dapat dicapai melalui kegiatan fisik dan olahraga. Dalam
konteks perancangan manajemen, guru dapat menciptakan struktur yang jelas
dalam pembagian peran dan tanggung jawab, memastikan setiap siswa terlibat
secara aktif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik
dan keterampilan motorik.

B. RUMUSAN MASALAH
• Apa itu definisi dari proses dan perancangan manajemen
• Apa saja fungsi dari manajemen.
• Bagaimana penerapan proses dan perancangan manajemen ke dalam
pembelajaran PENJAS.

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya penerapan proses dan
perancangan manajemen dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas).
Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai
bagaimana guru Penjas dapat merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan
kegiatan pembelajaran dengan efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Penjas. Dan mendukung perkembangan siswa dalam aspek fisik, motorik, dan
sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PROSES DAN PERANCANGAN MANAJEMEN


Proses manajemen adalah serangkaian langkah-langkah terorganisir yang
diambil oleh individu atau tim manajemen untuk mencapai tujuan suatu organisasi
atau proyek. Definisi ini mencakup empat tahap utama: perencanaan, pelaksanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
Proses manajemen mencerminkan pendekatan sistematis dalam mengelola
sumber daya dan aktivitas organisasi. Dengan memiliki prosedur terstruktur ini,
manajer dapat merencanakan dengan lebih efektif, memastikan penerapan rencana
berjalan sesuai rencana, mengorganisasikan sumber daya secara optimal, dan
memonitor serta mengendalikan jalannya kegiatan. Keseluruhan, definisi dari
proses manajemen mencakup upaya untuk menciptakan struktur dan pengelolaan
yang terorganisir guna meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Sedangkan perancangan manajemen merupakan konsep yang berkaitan
dengan cara struktur organisasi dan tugas-tugas diatur agar mencapai efisiensi dan
efektivitas dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks ini, perancangan
manajemen mencakup pembagian tugas dan tanggung jawab di dalam organisasi,
serta pengaturan hubungan antar bagian. Perancangan manajemen juga
melibatkan penentuan bagaimana informasi dan keputusan mengalir di dalam
organisasi. Dengan kata lain, ini tentang menciptakan kerangka kerja yang jelas
dan terstruktur agar setiap anggota organisasi dapat berkontribusi secara optimal
sesuai dengan perannya.

B. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen merangkum serangkaian aktivitas dan tanggung jawab yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Ada empat fungsi utama dalam
manajemen yang dikenal sebagai fungsi P-O-L-C, yaitu Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Leading), dan Pengendalian
(Controlling).
Dengan melibatkan keempat fungsi ini, manajemen menciptakan kerangka
kerja yang menyeluruh untuk merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan
mengendalikan aktivitas organisasi dengan tujuan mencapai kesuksesan jangka
panjang. Berikut adalah penjelasan dari keempat fungsi manajemen.
• Perencanaan (Planning)
Manajemen berfungsi untuk memberikan arahan, koordinasi, dan pengendalian
yang baik berdasarkan rencana yang sebelumnya telah ditetapkan. Namun, dalam
menjalankan proses manajemen, perencanaan yang dibuat tidak harus mutlak
dijalankan. Bisa saja perencanaan tersebut berubah sesuai dengan situasi yang
ada.
Namun, perencanaan ini tetap penting dilakukan adanya rencana bisa membuat
semua terkonsep dengan baik sehingga setiap pelaksanaan yang dilakukan akan
memiliki patokan dasar yang baik sehingga setiap langkah penting yang diambil
tidak seenaknya.
Rencana yang baik juga memungkinkan tujuan dari organisasi atau perusahaan
dapat tercapai. Selain itu, planning juga berfungsi untuk membuat strategi agar
suatu ketidakpastian bisa menjadi lebih terarah di masa mendatang.

• Pengorganisasian (Organizing)
Menurut Henry Fayol, pengorganisasian dilakukan dengan mengelola sumber
daya yang ada dengan baik sampai dengan melakukan pengaturan agar rencana
yang sudah ada dapat berjalan sesuai perkiraan.
Dalam menjalankan fungsi pengorganisasian ini, terdiri dari 4 tingkatan.
Diantaranya adalah pembagian tugas, menjadi satu pengarahan, ada jenjang
organisasi, dan tingkat sentralisasi. Adanya pengorganisasian akan membuat
pelaksanaan tugas menjadi lebih efisien dan efektif.
Kenapa harus ada sentralisasi atau sistem terpusat. Hal ini agar lebih mudah
untuk mengelola organisasi. Jadi, perintah yang diberikan harus dalam satu
kesatuan yang disetujui oleh tingkatan paling atas atau ketua.
Jika semua orang memberikan pengorganisasian tentu hal ini akan
menimbulkan kebingungan kepada siapa mereka harus patuh dan tugas apa
sebenarnya mereka kerjakan.
Lain halnya jika pengorganisasian tersebut dilakukan secara terpusat sehingga
setiap orang lebih mudah untuk menjalankan tupoksinya sesuai yang diberikan
oleh orang yang berwenang tersebut.

• Pelaksanaan/Kepemimpinan (Leading)
Berikutnya dalam proses manajemen adalah kepemimpinan. Tujuan
dibentuknya pelaksanaan agar bisa memotivasi semangat bekerja untuk karyawan
serta dapat menjalankan tindakan sesuai dengan arahan pemimpin. Fungsi dari
manajemen ini adalah memberikan motivasi bagi setiap pihak serta mampu
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Selanjutnya, kepemimpinan ini mampu meningkatkan kesadaran dalam
bekerja, membimbing, dan mengarahkan sehingga kinerja karyawan berjalan
dengan efektif. Tentunya proses ini harus didasarkan dengan kebijakan yang
sudah ditetapkan sebelumnya.

• Pengendalian (Controlling)
Pengendalian bertujuan untuk memantau proses berjalannya suatu kegiatan.
Selain itu, fungsi ini juga berguna untuk memastikan semua kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Adanya pengendalian juga berguna untuk membuat perusahaan menjadi lebih
berkembang. Hal ini karena pengendalian akan lebih mencegah risiko kerugian
yang mungkin terjadi. Setiap tugas akan dipantau secara seksama untuk
memastikan apakah sudah sesuai dengan standar atau tidak.
Selain itu, dari pengendalian ini Anda bisa melihat bagaimana evaluasi
kedepannya. Hal ini karena setiap kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan akan
selalu ada masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Dari hasil pemantauan
tersebut dapat dianalisis bagaimana cara pemecahan masalah terbaiknya.

C. PENERAPAN PROSES DAN PERANCANGAN MANAJEMEN


KEDALAM PEMBELAJARAN PENJAS
Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, penerapan proses dan perancangan
manajemen memegang peran kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang terstruktur, efektif, dan inklusif. Proses manajemen diterapkan melalui
perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengendalian kegiatan fisik dan
olahraga di kelas atau lapangan. Guru Penjas merencanakan setiap pelajaran
dengan menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode yang sesuai, serta
mengatur sumber daya dan waktu yang tersedia.
Perancangan manajemen, dalam konteks ini, mencakup struktur organisasi
kelas dan pembagian tugas untuk memastikan efisiensi dan partisipasi semua
siswa. Guru Penjas merancang organisasi kelas dengan memperhatikan
keberagaman kemampuan dan minat siswa. Pembagian peran, misalnya, dapat
melibatkan aspek seperti pemimpin kelompok, pembantu, dan pemegang peran
spesifik dalam aktivitas tertentu. Hal ini membantu dalam menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa terlibat dan
diberdayakan.
Dengan menerapkan proses dan perancangan manajemen secara efektif, guru
Penjas dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran, mendukung pengembangan
keterampilan motorik, serta membangun sikap positif terhadap aktivitas fisik dan
olahraga. Selain itu, pendekatan ini juga menciptakan fondasi yang kuat untuk
mengelola kelas dengan baik, meningkatkan keterlibatan siswa, dan mencapai
tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Secara keseluruhan, penerapan proses dan perancangan manajemen dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani membawa dampak positif yang signifikan.
Melalui perencanaan yang matang, guru Penjas dapat merancang aktivitas
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
Pengorganisasian kelas dengan perancangan manajemen yang baik
menciptakan lingkungan yang terstruktur dan inklusif, memastikan partisipasi
semua siswa dalam kegiatan fisik dan olahraga. Pembagian peran dalam kelas
juga mendukung kerja sama dan pemahaman kolektif, menghadirkan pengalaman
belajar yang lebih bermakna.
Selain itu, proses dan perancangan manajemen membantu guru Penjas dalam
memantau dan mengendalikan jalannya pembelajaran. Dengan pemahaman yang
jelas tentang proses pembelajaran, guru dapat menyesuaikan pendekatan mereka
sesuai dengan kebutuhan siswa dan merespons secara efektif terhadap perubahan
yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, penerapan proses dan perancangan manajemen bukan hanya
tentang efisiensi pengajaran, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman belajar
yang positif, inklusif, dan memberdayakan bagi setiap siswa di ruang
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai