Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FUNGSI MANAJEMEN : PENGGERAKAN (ACTUATING)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Manajemen

Dosen Pengampu : Fania Mutiara Savitri M.M.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Ghema Fatih Nabil [23010560075]

Muslimatun Chofiana [23010560087]

Iffah Lu’lu’ Izzati [23010560102]

Sandrina Oxa F. [23010560108]

MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Organisasi yang baik merupakan organisasi yang dapat menerapkan manajemen yang baik.
Sedangkan manajemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting, salah satunya adalah
actuating (penggerakan). Actuating sendiri bertujuan untuk memastikan jalannya organisasi
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam organisasi juga dibutuhkan pengarahan yang
mana pengarahan tersebut bisa memberikan arah setiap individu agar bekerja dengan baik dalam
mencapai tujuan bersama, sehingga dapat mencegah terjadinya kekacauan dalam mencapai
tujuan tersebut. Pengarahan ini dapat dilaksanakan dengan cara persuasif dan instrufi, atau
tergantung cara mana yang paling efektif.

Adapun pengertian pengarahan menurut Koontz dan O’Donnel adalah hubungan antara
aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan
untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif guna tujuan perusahaan yang
nyata.1

Dalam proses penggerakan akan memunculkan motivasi untuk membekali pengertian dan
kesadaran terhadap dasar tugas dari pekerjan yang mereka lakukan. Namun nyatanya saat ini
banyak organisasi maupun perusahaan yang belum bisa merealisasikan pengarahan atau
penggerakan dengan baik akibat kurangnya pengetahuan tentang actuating dikalangan milenial
sekarang. Pelaksanaan penggerakan (actuating) ini sangat penting karena penekanannya pada
kegiatan yang berhubungan langsung dengan sumber daya manusia yang ada didalamnya, yang
mana apabila perencanaan dan pengorganisasian yang dirancang sebagus mungkin, tanpa adanya
actuating maka tujuan tidak akan berhasil dicapai. Misalnya saja PT Sinar Muhindo Konstruksi
menggelar rapat evaluasi kinerja karyawan melalui forum upgrading pada 16 Juli 2023 yang
dapat kita jadikan study kasus untuk dianalisis.

1
Nurcholiq, Mochamad. "Actuating Dalam Perspektif Al-Quran Dan Al-Hadits (Kajian Al-Quran dan Al-Hadits
Tematik)." Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1.2 (2018): 137-150.
2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana analisis dari contoh study kasus yang diambil ?


b. Apa pengertian dan pentingnya penggerakan ( Actuating ) ?
c. Apa tujuan Actuating ?
d. Bagaimana prinsip Actuating ?
e. Apa itu penggerakan dakwah ?
f. Bagaimana Proses Penggerakan Dakwah ?

3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui analisis kasus yang berhubungan dengan penggerakan (actuating)


b. Mampu memahami dan mendeskripsikan mengenai makna dan pentingnya
penggerakan.
c. Dapat mengetahui tujuan dan prinsip dari Actuating
d. Mampu memahami mengenai penggerakan dakwah
BAB II PEMBAHASAN

A. ANALISIS STUDY KASUS

Judul : Sinarmu Evaluasi Kinerja Karyawan lewat forum Upgrading, Setda Jateng
Berikan Arahan

Sumber : Tribun jateng.com ( Agus Salim Irsyadullah )

Analisis : Pada hari Minggu (16 Juli 2023 ) PT Sinar Muhindo mengadakan evaluasi
guna meningkatkan mutu kerja karyawan dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan. Rapat evaluasi tersebut penting dilaksanakan agar dapat
menciptakan actuating ( penggerakan). Penggerakan yang dapat dilakukan
untuk memajukan PT Sinar Muhindo adalah agar dapat menciptakan kualitas
tim kerja atau pekerja baik pekerja lapangan maupun kantor dan juga
meningkatkan mekanisme sewa kelola pada PT Sinar Muhindo.

B. Konsep Penggerakan ( Actuating )

1. Pengertian Penggerakan

Penggerakan (actuating) bermakna sebagai suatu upaya yang dilakukan agar


semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai satu tujuan yang sama dengan perencanaan
managerial dan usaha-usaha organisasi yang efektif dan efisien, baik bekerja dengan kesadaran
sendiri maupun bersama2. Jadi, secara singkat Actuating artinya pelaksanaan untuk bekerja
melalui berbagai pengarahan dan motivasi. Actuating dapat diterapkan setelah adanya
perencanaan, pengorganisasian dan adanya karyawan, selanjutnya dengan ini maka proses
merealisasi tujuan dimulai.

Ada beberapa makna Actuating yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yakni seperti
pendapat menurut Stoner dan George R. Terry. Stonner berpendapat bahwa Actuating adalah
proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugas
anggota kelompok atau organisasi secara menyeluruh.

Sedangkan menurut George.R Terry penggerakan dalam bentuk pengarahan merupakan


membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok supaya berkehendak dan berusaha
dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.3

2
Asrin, Ahmad. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. CV. AZKA PUSTAKA, 2021.
3
Syahputra, Rifaldi Dwi, and Nuri Aslami. "Prinsip-Prinsp Utama Manajemen George R. Terry." Manajemen Kreatif
Jurnal 1.3 (2023): 51-61.
Dengan ini ada hal penting yang perlu diperhatikan seorang pempimpin untuk bagaimana
membuat para anggota dibawahnya agar termotivasi untuk melaksanakan pekerjaannya dengan
sepenuh hati dan meyakinkan bahwa mereka mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya
tanpa merasa terbebani sehingga tercipta keharmonisan antar semua individu didalamnya.

Dari kedua pendapat tersebut dapat dilihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan
tergantung pada bergerak atau tidaknya seluruh angota baik dari tingkat atas, menengah maupun
bawah. Semua jalan kegiatan harus terarah tepat sesuai sasarannya agar tidak terjadi pemborosan
terhadap tools of management berupa tenaga kerja, uang, waktu dan materi.

2. Pentingnya Pengerakan ( Actuating )

Actuating menjadi penting karena dapat berfungsi dalam beberapa hal sebagai
berikut:

a. Mempengaruhi tiap individu untuk berkenan dalam melakukan apa yang diinginkan.
b. Menaklukkan daya tolak seseorang, melalui fungsi actuating ini dapat dijadikan solusi
apabila ada anggota atau karyawan yang enggan mengerjakan tugasnya.
c. Membuat tiap individu dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

Fungsi actuating identik dengan kegiatan yang berhubungan langsung dengan setiap
orang dalam organisasi.4 Selain itu fungsi actuating juga mengandung kepemimpinan yang
masuk ke dalam fungsi-fungsi lainnya, antara lain sebagai berikut :

• Koordinasi Kegiatan
Pengoordinasian ini meliputi mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengawasi jadi
seorang manajer harus memastikan bahwa semua kegiatan harus dilaksanakan sesuai
rencana dan tepat waktu agar terlaksana dengan baik
• Mobilisasi Aloksi dan Sumber Daya
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan maka, setiap individu
harus bekerja sesuai dengan tugas, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing.

Adapun beberapa hal penting yang harus diperhatikan mengenai mobilisasi alokasi
dan sumber daya yakni meliputi:
1). Pemantauan dan pengawasan
2). Logistik ( penyaluran, perolehan, pengiriman, penyebaran, dan pengembalian barang )
3). Akuntansi
4). Organisasi

4
Aldini Fitri and Abdul Sadad, “ Pelaksanaan Standard Operating Procedure (Sop) Sertifikasi Halal oleh Majelis
Ulama Indonesia (Mui) Riau (Studi Kasus USAha Katering di Kota Pekanbaru) " , JOM FISIP, Vol. 4 No. 1 (Februari –
2017)
• Pengarahan
Dalam manajemen, pengarahan bersifat kompleks karena selain menyangkut
manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari para manusia itu sendiri. Dalam
pengarahan seorang pemimpin harus bisa mendorong bawahannya supaya mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara efisien dalam pencapaian tujuan.

3. Tujuan Penggerakan ( Actuating )

Tujuan penggerakan adalah sebagai berikut:

a). Mewujudkan kerja sama yang lebih berdaya guna,

b). Menumbuhkan kemampuan akan ketrampilan staf,

c). Meningkatkan rasa memiliki dan menyukai perkerjaan.

d).Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf

e). Membuat organisasi berkembang sejarah dinamis.

Di lihat dari beberapa bentuk tujuan penggerakan diatas, tujuan pengerakan dalam
organisasi ini merupakan tindakan dari pemimpin dalam menimbulkan kemauan dan membuat
bawahan tahu perkerjaannya sehingga dapat bekerja dengan baik.5 Tindakan ini diperinci oleh
para ahli ke dalam tiga tindakan sebagai berikut :

a). Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran
tanggung jawab dalam pekerjaannya.

b). Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan.

c). Pemberian arah yang jelas dan tegas

4. Prinsip Penggerakan ( Actuating )

Di dalam fungsi pergerakan atau actuating terdapat prinsip-prinsip yang dapat


diterapkan agar fungsi ini dapat berjalan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan sumber daya manusia yang memiliki berbagai perilaku, pandang, serta pola
hidup yang berbeda-beda maka pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip-prinsip actuating, seperti berikut:

5
Khoirunnisaa’, “Actuating Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist” , An Nuha. Vol. 9 No. 2 (Desember ,2022)
a). Mengarah kepada tujuan

Beragamnya perilaku, pola pikir, dan pola hidup anggota organisasi akan memudahkan
terjadinya distraksi atau melencengnya tujuan organisasi pada masing-masing anggotanya. Oleh
karena itu, diperlukan pengarahan pada tujuan pokok dari tujuan organisasi.

b). Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Tujuan orang-orang yang bekerja sejatinya adalah agar dapat memenuhi kebutuhannya
yang mungkin tidak mungkin sama dengan tujuan organsasi. Tentunya pemenuhan kebutuhan
seseorang adalah hak setiap individu, namun demikian diperlukan berbagai arahan dan skema
untuk menyeimbangkannya dengan tujuan organisasi sehingga tercipta hubungan transaksi yang
harmonis antara keduanya.

c).Prinsip kesatuan komando.

Tanpa adanya kesatuan komando yang jelas, mudah sekali bagi staf atau individu dalam
suatu organisasi untuk kehilangan arah dalam fungsi pelaksanaan atau actuating pada suatu
organisasi. Dengan demikian, fungsi actuating ini harus memiliki kesatuan komando yang jelas,
agar semua anggotanya tahu jelas pula harus pada patuh pada perintah siapa agar mereka dapat
mencapai tujuan organisasi dengan baik.

C. Penggerakan Dakwah

Dalam penggerakan dakwah semua aktivitas dakwah dilaksanakan seperti proses


pemberian motivasi, pengarahan, dan bimbingan kepada pelaksana dakwah, penggerakan
komunikasi dan organisasi serta penerapan dan pengembangan kepemimpinan dakwah. 6 Dalam
penggerakan dakwah ini pimpinan menggerakan semua elemen organisasi untuk melakukan
semua kegiatan dakwah yang telah direncanakan, dan dari sinilah aksi semua rencana dakwah
akan terealisir, di mana fungsi manajemen akan berkaitan langsung dengan para pelaku dakwah
(Aminudin, 2009: 174).
Dari proses penggerakan dakwah ini secara beriringan tahapan planning, organizing,
leading, dan controlling juga akan berfungsi secara efektif. Agar proses penggerakan dakwah
dapat berjalan secara optimal maka perlu adanya langkah-langkah yang tepat untuk dilakukan,
diantaranya meliputi :
• Pemberian paparan secara global terhadap semua kompenen yang ada dalam
organisasi dakwah.
• Mengusahakn pemastian setiap peserta untuk melaksanakan perencanaan tujuan
dengan baik yang telah diterapkan.
6
Putri, Sri Hati. "Manajemen Dakwah Malam Bina Iman Dan Takwa: Studi Pada Program Pemerintahan Kota Solok
Sumatra Barat." Jurnal Manajemen Dakwah 5.2 (2019): 227-245.
• Setiap anggota mengetahui struktur organisasi yang dibuat dan ditetapkan.
• Penjalinan hubungan yang baik antar anggota, baik atasan maupun bawahan. Dan
pemberian apresiasi yang dibersamai dengan pengarahan unyuk semua anggotanya.

Selain itu kegiatan-kegiatan dakwah akan tersampaikan kepada objek yang telah
ditetapkan apabila menjalankan point-point yang menjadi kunci dalam proses kegiatan dakwah
sebagai berikut :

• Pemberian Motivasi (motivating), pemberian motivasi merupakan salah satu aktivitas


yang harus dilakukanpimpinan dakwah dalam rangka pergerakan dakwah. Pada
pelaksanaan dakwah,timbulnya kesediaan untuk melaksanakan tugas-tugas dakwah
serta tetapterpeliharanya semangat pengabdian adalah karena adanya dorongan atau
motivasi tertentu.7

• Bimbingan (directing), pembimbingan dilakukan dengan memberikan perintah atau


petunjuk dan usaha-usaha lainnya yang dapat mempengaruhi danmenetapkan arah
tindakan pelaku dakwah,

• Penjalinan hubungan (coordinating), bertujuan untuk terwujudnya harmonisasi dan


sinkronisasi usaha-usaha dakwah

• Penyelenggaraan komunikasi (communicating), dalam melaksanakan pergerakan


dakwah dibutuhkan komunikasi yang baikantara pimpinan dan pelaksana dakwah.

7
Arif, Khairan Muhammad, Ahmad Luthfi, and Ahmad Suja'i. "URGENSI MANAJEMEN DALAM DAKWAH." Tahdzib
Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam 5.1 (2022): 37-50.
BAB III KESIMPULAN

Penggerakan (actuating) merupakan upaya yang dilakukan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai satu tujuan yang sama dengan perencanaan managerial dan usaha-
usaha organisasi yang efektif dan efisien, baik bekerja dengan kesadaran sendiri maupun
bersama. Actuating sendiri memiliki fungsi dan tujuan untuk memastikan jalannya seluruh
kegiatan pada organisasi maupun perusahaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan
memotivasi para anggota atau bawahan agar sadar akan tugas dan tanggung jawabnya untuk
bekerja dengan baik. Agar actuating dapat terealisasi dengan baik maka harus menggunakan
beberapa prinsip, seperti prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip keharmonisan dengan tujuan
dan prisip kesatuan komando. Di samping itu dalam penggerakkan dakwah proses motivating,
directing, coordinating dan communicating harus dilakukan dengan baik agar tujuan dari
penggerakan dakwah itu sendiri dapat tercapai dengan baik juga.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, K. M., Luthfi, A., & Suja'i, A. (2022). URGENSI MANAJEMEN DALAM DAKWAH.
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 37-50

Asrin, A. (2021). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. CV. AZKA
PUSTAKA.

Fitri, A., & Sadad, A. (2017). Pelaksanaan Standard Operating Procedure (Sop) Sertifikasi Halal
oleh Majelis Ulama Indonesia (Mui) Riau (Studi Kasus Usaha Katering di Kota
Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University

Khoirunnisaa’ (2022). Actuating Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist. An Nuha. Vol. 9 No 9

Nurcholiq, M. (2018). Actuating Dalam Perspektif Al-Quran Dan Al-Hadits (Kajian Al-Quran
dan Al-Hadits Tematik). Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 137-150.

Putri, S. H. (2019). Manajemen Dakwah Malam Bina Iman Dan Takwa: Studi Pada Program
Pemerintahan Kota Solok Sumatra Barat. Jurnal Manajemen Dakwah, 5(2), 227-245.

Syahputra, R. D., & Aslami, N. (2023). Prinsip-Prinsp Utama Manajemen George R. Terry.
Manajemen Kreatif Jurnal, 1(3), 51-61.

Anda mungkin juga menyukai