Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“FUNGSI PENGARAHAN”

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Azas-Azas Manajemen

Dosen Pengampu : WENNI DASTINA, S.SOS., M.Si

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. Agil Sutra (105210091)


2. Abdul Haris (105210092)
3. Agustina (105210093)

Kelas : Ilmu Pemerintahan 3-C

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berket rahmat
dan hidayah nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Azas-azas Manajemen tentang
“Fungsi Pengarahan.”
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
wawasan dan memperluas pengetahuan para Mahasiswa khususnya bagi penulis.
Kami jugamengucapkan terima kasih kepada Ibuk, WENNI DASTINA, S.SOS.,
M.Si selaku dosen yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis telah berusaha menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 5
A. KONSEP DASAR PENGARAHAN ........................................................ 5
B. PERAN ACTUATING (PENGARAHAN) .............................................. 6
C. PERAN KOMUNIKASI DALAM PENGARAHAN DAN LAPORAN . 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9


A. KESIMPULAN ......................................................................................... 9
B. SARAN ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang
belum mampu untuk menerapkan manajemen yang baik. Dalam sebuah manajemen
yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari Planning (perencanaan),
Organizing (penempatan), actuating (pengarahan/penggerakkan), dan controlling
(pengendalian). Salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi
segala aspek managemen.
Seorang menejer merupakan seorang pimpinan dalam organisasi harus
selalu mengetahui kondisi anggota, namun kebanyakan dari mereka melupakan hal
itu. Mereka hanya sibuk dan selalu dipusingkan dengan tugasnya sendiri. Alhasil,
hasil yang dicapai kurang maksimal bahkan tidak sesuai dengan rencana.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan
pengarahan organisasi dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya
dan berkomunikasi antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam
organisasi. pengetahuan tentang actuating (penggerakan/pengarahan) dikalangan
para remaja zaman sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun
penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan
akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang actuating.

3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja konsep dasar dari actuating (pengarahan) ?
2. Apa saja peran dari actuating (pengarahan) ?
3. Apa saja peran komunikasi dalam pengarahan dan laporan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui konsep dasar actuating (pengarahan)
2. Mengetahui peran actuating (pengarahan)
3. Mengetahui peran komunikasi dalam pengarahan dan laporan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENGARAHAN


1. PENGERTIAN PENGARAHAN (ACTUATING)
Pengarahan (Actuating) adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan,
karyawan, bahkan masyarakat, dengan kata lain actuating adalah sesuatu usaha
yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada
perencanaan dan usaha pengorganisasian.

Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan.


Sebagaimana bisa tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam
serangkaian tugas-tugas rutin, biasanya dengan cara kerjasama tugas-tugas
dapat diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas rutin, perintah tugas
berulang.1

Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang


mengikat para bawahan agar memahami dan membantu efektif serta efektif
dalam mendorong tujuan suatu organisasi. Di dalam majemen. pengarahan ini
bersifat sangat kompleks karena berkaitan dengan manusia juga, menyangkut
berbagai tingkah laku manusia yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).

Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk


mengarahkan, menggerakkan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang
telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini
dapat dilakukan secara persuasif (bujukan) dan instrufi tergantung cara mana
yang paling efektif. Pengarahan disebut efektif, jika di persiapkan dan di
kerjakan dengan baik serta benar oleh karyawan yang di tugasi untuk itu.

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha


menggerakkan anggota anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.2

Dari pengertian di atas, pelaksanaan actuating tidak lah merupakan upaya


untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai

1
Handoko, T. Hani. Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1984.
2
George R.Terry PhD 1986. Azas‐azas Management, Alumni, Bandung.

5
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Hal-hal penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan actuating ini adalah


bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan.


2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya.
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting, atau mendesak.
4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

B. PERAN ACTUATING (PENGARAHAN)

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-


tindakan agar betul betul di laksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu
dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi mempersembahkan perintah-
perintah dan motivasi pada kisah hidup pribadi yang melaksanakan perintah-
perintah tersebut.3

George R Terry (2018) Pengarahan adalah membuat semua anggota


kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk
mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.

Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun


canggihnya atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan
aktif melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil,
artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan
fungsinya. Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi
pengarahan diterapkan.

1. COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar
terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan
perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

2. MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting
dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan
gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan
optimal.

3. COMMUNICATION

3
Ahmad Zanni, "Manajemen Dalam Sosial Masyarakat, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Jakarta, Vol.3, No.1, 2008.

6
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka
akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan
menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam berbagai kegiatan
perusahaan.

4. COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi
harus memperhitungkan langkah-langkah dan resiko dari setiap langkah yang
para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi
pengaruh bagi perusahaan.

Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan, visi dan misi
yang jelas dari suatu manejer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif
untuk perusahaan itu sendiri antara lain team work yang baik dan dapat
memunculkan decision maker yang bagus. Fungsi pundamental ketiga dari
fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas
organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan Menggerakan jelas
membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter
manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga
membutuhkan adanya sinkronisasi.
Pengarahan memiliki beberapa Fitur:
• Meresap Fungsi.
Yaitu pengarahan diterima pada berbagai tingkat organisasi. Setiap
manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi untuk bawahannya.
• Berkelanjutan Aktivitas.
Pengarahan merupakan aktivitas berakhir di sepanjang masa
organisasi.
• Manusia faktor.
Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena
itu berhubungan dengan manusia faktor. Manusia faktor adalah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa di prediksi.
• Kreatif Aktivitas.
Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke
dalam tindakan Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi tidak aktif
dan sumber fisik menjadi tak berarti.
• Eksekutif Fungsi.
Fungsi pengarahan di laksanakan oleh semua manajer dan eksekutif
pada semua tingkat sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan,
bawahan menerima instruksihanya dari atasannya.
• Didelegasikan Fungsi.
Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan
dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku
manusia merupakan suatu hal tidak dapat di prediksi dan alami
sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku
seseorang ke arah tujuan yang di harapkan.

7
C. PERAN KOMUNIKASI DALAM PENGARAHAN DAN LAPORAN

Komunikasi sebagai salah satu alat dalam menjalankan proses kegiatan


pencapaian tujuan, apabila komunikasi berjalan dengan baik dan efektif, maka
akan mengakibatkan daya guna organisasi lebih besar dalam pencapaian tujuan
organisasi. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi
atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan
yang dimaksud dapat di mengerti.

Effendy (1989), Komunikasi dalam organisasi adalah : Komunikasi di suatu


organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun
dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka
pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi.

Hoveland, Janis dan Kelley (1953), mendefinisikan komunikasi adalah the


process by which an individual (the communicator) transmits stimult (ussually
verbal symbol to modify, the behavior of other individu (komunikasi adalah
suatu proses melalui mana seseorang komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya.

Pola komunikasi dalam pengarahan dapat bebentuk Komunikasi ke bawah


berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi pada
mereka yang berotoritas lebih rendah. Menurut Katz & Kahn (1966) ada lima
jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atas ke bawah :

1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan.


2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi.
4. Informasi mengenai kinerja pegawai.
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas.
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim,
berita (pesan) dan penerima, model ini menunjukkan 3 unsur esensi
komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung.
Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan, tetapi bila tidak ada yang
menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. Model
komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur penting dalam suatu
organisasi yaitu :
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan.
2. Diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol.
3. Disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima.
4. Penerima menangkap symbol-simbol.
5. Diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan.
6. Mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Actuating adalah suatu usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait dalam
suatu organisasi, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan
sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Peranan
actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan
(directing) dan komunikasi (communication); kedua, upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan.
pemotivasian Pengaplikasian actuating dalam organisasi adalah pengarahan dan
pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan organisasi di wilayah kerjanya
untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Saran kami dalam
makalah ini adalah untuk menambah lagi wawasan bagi para pembaca agar kita
lebih memahami tentang fungsi pengarahan itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zanni, "Manajemen Dalam Sosial Masyarakat, Jurnal Fakultas Ekonomi,


Universitas Negeri Jakarta, Vol.3, No.1, 2008.
Basri. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005.
George R.Terry PhD 1986. Azas‐azas Management, Alumni, Bandung.
Handoko, T. Hani. Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1984.
Muhtarom, Muhammad. "Asas-asas Manajemen: Suatu Landasan Dalam
Pembentukan Manajemen," Jurnal Suhuf. Vol.3, No.1. 2014.
Terry, George R. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Intermedia, 1993.
Usman, Husaini, Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

10

Anda mungkin juga menyukai