Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN


Tentang :

FUNGSI PENGGERAKAN

Dosen Pengampu :
Syukra Vadhhillah ,M.pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:

HAFIZ MAFIRA 2314030044

MUHAMMAD SUKRI 2314030054

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM BONJOL PADANG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “FUNGSI PENGGERAKAN (ACTUALING)”dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pancasila.Selain itu,makalah


ini bertujuan menambah wawasan tentang konsep dasar pancasila bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Syukra Vadhhillah ,M.pd. Selaku
dosen mata pelajaran Pancasila.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membatu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu,saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang,11 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……..………………………………………………………1


1.2 Rumusan masalah…..……………………………………………………...1
1.3 Tujuan penulisan…….……………….…………………………………….1

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penggerakan..........................…………………………………..2

2.2 Tujuan Penggerakan............................…….……...………………………..2

2.3 Fungsi/Manfaat Penggerakan….…………………………………………..3

2.4 Prinsip Penggerakan......................................................................................3

2.5 Tahap-Tahap Penggerakan...........................................................................5

2.6 Teknik-Teknik Penggerakan Yang Efektif..................................................5

2.7 Faktor-Faktor Yang Dieperlukan Dalam Penggerak.................................6

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………...7

3.2 Daftar Pustaka……………………………………………………………...8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian fungsi actuating adalah fungsi pokok di dalam manajemen yang


dapat dijalankan, setelah fungsi planning dan fungsi organizing sudah terlaksana.
Fungsi pengarahan dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan, konsultasi
terkait tugas dan tanggung jawab, dan memberikan motivasi.

Jadi, secara garis besar fungsi actuating adalah suatu kegiatan memberikan instruksi,
perintah, dan petunjuk kepada setiap individu maupun kelompok. Supaya mereka dapat
menjalankan apa yang telah direncanakan dengan baik dan bisa terlaksana dengan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian penggerakan?


2. Sebutkan tujuan penggerakan?
3. Apa saja fungsi/manfaat penggerakan?
4. Sebutkan prinsip penggerakan?
5. Jelaskan tahap-tahap penggerakan?
6. Apa saja teknik-teknik penggerakan?
7. Sebutkan faktor-faktor yang diperlukan dalam penggarakan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dan tujuan pemggerakan


2. Mengetahui fungsi dan tahap-tahap penggerakan
3. Mengetahui tahap dan teknik penggerakan

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Pengertian Penggerakan

Penggerakan (Actuating) merupakan usaha untuk menggerahkan anggota


kelompok sedemikaian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota
itu ingin mencapai sasaran tersebutt.

Maka,penggerakan,fungsi secara langsung berhubungan denganmanusia (pelaksana). Dengan i


ni fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi manajemenyanglain baru efektif.Penggerakan
adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan
agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksudmaksud yang telahditentukan d
an mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.Penggerakan j
uga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, danmetode untuk mendo
rong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkindemi terciptanya tuj
uan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.Menurut Arifin Abdul Rahman, bahwa pe
nggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja
. Pada dasarnya menggerakan orang lain bukanlah halyang mudah. Untuk dapat menggerakany
a dituntut bahwa manajemen hendaklah mampu atauseni untuk menggerakan orang lain. Kem
ampuan atau seni menggerakan orang lain itu disebutkepemimpinan atau leadership.

B.Tujuan Penggerakan

Tujuan utama dari kegiatan actuating akan terlihat dari prinsip ini. Jika proses
pengarahan bisa berjalan dengan baik, maka akan semakin besar kontribusi setiap
anggota pada upayanya dalam mencapai tujuan bersama.

Namun, pengarahan tidak bisa dilakukan sendiri. Fungsinya akan bisa berjalan
dengan baik jika didukung dengan berbagai aspek lain, seperti struktur organisasi yang
jelas, perencanaan yang baik, sumber daya yang memadai, pengawasan yang baik, dan
kemampuan untuk bisa meningkatkan kemampuan dan juga pengetahuan karyawan.

Sebagian besar karyawan bekerja untuk bisa mencapai tujuan atau memenuhi
kebutuhannya tidak bisa selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Namun, mereka tetap bersedia bekerja dan juga mengikuti tujuan perusahaan. Sehingga,
mereka tidak bisa memberikan dominasi yang besar pada performa perusahaan.

2
Sebenarnya, hal tersebut kembali lagi pada motivasi dan kerja keras setiap
orang. Untuk mereka yang mempunyai motivasi kuat, mereka akan bekerja dengan
keras agar memiliki jabatan yang bagus dan menjalankan karir yang matang di
perusahaan tempatnya bekerja.

C.Funngsi/Manfaat Penggerakan

Fungsi utama dari actuating adalah memprioritaskan seluruh kegiatan yang


berhubungan dengan anggota atau kelompok organisasi. Jika fungsi dari actuating tidak
berjalan dengan baik, maka pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya akan ikut
terganggu.

Terdapat 4 fungsi utama pada actuating, yaitu:

1.Pengawansan

Pengawasan bisa juga disebut dengan supervisi. Fungsi ini akan


menginstruksikan, membimbing, dan juga mengamati anggota di tempat kerja agar
mereka bisa bekerja sesuai dengan rencana dan membantu mereka dalam memecahkan
masalah mereka sendiri.

Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai penghubung antara karyawan dan
manajemen, serta membantu untuk meningkatkan performanya.

2.Motivasi

Merangsang dan menginspirasi anggota di tempat kerja berguna untuk


memberikan kontribusi terbaik dari kemampuan mereka guna mencapai tujuan
organisasi. Dengan adanya motivasi, maka setiap individu atau kelompok bisa
mendapatkan energi yang lebih banyak.

3.Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk bisa mencapai


tujuan perusahaan. Kemampuan ini memerlukan hubungan interpersonal yang baik
dengan setiap anggota dan harus bisa memotivasi mereka agar bisa bekerja secara
maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan.

4.Komunikasi

Komunikasi adalah proses pertukaran pandangan, ide, perasaan, fakta, dan lain
sebagainya antara dua orang atau lebih. Komunikasi ini berfungsi sebagai dasar
koordinasi dan membantu kelancaran operasional perusahaan.

D.Prinsip Penggerakan
3
1.Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan utama dari fungsi actuating ini pada dasarnya dapat dilihat pada prinsip yang
menerangkan, jika proses pengarahannya akan semakin efektif.

Maka akan semakin besar pula sumbangan atau kontribusi dari bawahan terhadap
usaha dan upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen actuating pada umumnya tidak dapat berdiri dengan sendirinya,
maksudnya dalam melaksanakannya perlu mendapatkan dukungan dan bantuan dari
aspek-aspek lain.

2.Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Sebagian besar orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang mana bisa
saja mereka memiliki tujuan yang tidak selaras dengan tujuan perusahaan.

Namun, mereka tetap bekerja dengan cara mengikuti tujuan perusahaan, tanpa
memberikan dominasi yang kuat terhadap upaya perusahaan.

Dengan harapan mereka tidak membuat penyimpangan yang terlalu besar, sehingga
mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan dengan mengikuti rencana dan kepentingan
perusahaan.

Hal ini dipengaruhi oleh motivasi dan kerja keras yang dilakukan masing-masing
orang, untuk menaikkan jabatan dan membina masa depan yang cerah bersama
perusahaan tempat mereka bekerja.

3.Prinsip kesatuan komando

Prinsip dasar dalam fungsi actuating berikutnya ini, berkaitan dengan upaya
menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab para bawahan. Jika, mereka hanya
mempunyai satu jalur arah tujuan, maka mereka tidak tahu lagi apa yang akan
dilakukan dalam melaporkan segala kegiatannya.

4
Sehubungan laporan tersebut hanya ditujukan untuk satu pimpinan saja tidak ke
pemimpin yang lainnya. Maka munculnya pertentangan dan konflik dalam pemberian
instruksi dan tugas dapat diminimalisir.

Sehingga mereka pun akan merasa tanggung jawabnya semakin besar dan harus
memacu dirinya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

E.Tahap-Tahap Penggerakan

1.Memberikan orientasi tugas dan instruksi dengan jelas kepada bawahan nya.

2.Memberikan petunjuk dengan baik secara rinci baik petunjuk umum maupun
pentunjuk khusus.

3.Memberikan pengaruh yang positif kepada anggota bawahan nya.

F.Teknik-Teknik Penggerakan Yang Efektif


Meurut Haris (2011) teknik-teknik penggerakan yang efektif bagi manajemen
sekolah antara lain:

1. Kepala sekolah merangsang guru dan personal sekolah lainnya melaksanakan


tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh
semangat.

2. Kepala sekolah cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya


mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok
membuat keputusan.

3. Kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan guru, tenaga


kependidikan dan personal sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia
telah memenuhi tujuan sekolah yang spesifik dapat meningkatkan mutu sekolah.

4. Penggerakan yang dilakukan kepala sekolah tersebut dapat berupa pengakuan dan
pujian atas prestasi kerja personal sekolah, karena ancaman atas kesalahan yang
dilakukan oleh para personalnya hanya akan berdampak buruk terhadap manajemen
sekolah.

5
5. Sanksi hanya akan diberikan, jika betul-betul ada bukti dan tidak mungkin lagi
untuk dibina, jauh efisien membentuk perilaku guru, tenaga kependidikan, dan personal
sekolah lainnya dengan menghargai hasil yang positif dan memberi motivasi ke arah
yang positif pula.

D.Faktor-Faktor Yang Diperlukan Dalam Penggerak

factor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga
diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi
kerja yang dihasilkan.

Sedangkan factor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :


(a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c)
organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e)_ system imbalan
yang berlaku dan cara penerapannya.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua personal agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam
mencapai tujuan suatu organisasi.

Menurut Winanti (2009) fungsi actuating antara lain mengembangkan rasa tanggung
jawab, pemberian komando, mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas
bawahan langsung, pemeliharaan moral dan disiplin, komunikasi, human relation,
leadership, dan pengembangan eksekutif.

Sedangkan menurut Haris (2011) penggerakan yang dilakukan oleh pimpinan harus
berpegang pada beberapa prinsip, yaitu prinsip mengarah pada tujuan, prinsip
keharmonisan dengan tujuan, dan prinsip kesatuan komando.

Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu memberikan semangat sehingga
timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik, memberian
bimbingan melalui contoh atau teladan, dan memberikan pengarahan (directing atau
commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas
dan tegas.

Sedangkan menurut Haris (2011) teknik-teknik penggerakan yang efektif bagi


manajemen sekolah antara lain (1) kepala sekolah merangsang guru dan personal
sekolah lainnya melaksanakan tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk
mencapai tujuan dengan penuh semangat, (2) kepala sekolah cenderung mempunyai
hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa
percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan, (3) kepala sekolah
merencanakan cara untuk memungkinkan guru, tenaga kependidikan dan personal
sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan
sekolah yang spesifik dapat meningkatkan mutu sekolah, (4) penggerakan yang
dilakukan kepala sekolah tersebut dapat berupa pengakuan dan pujian atas prestasi kerja
7
personal sekolah, karena ancaman atas kesalahan yang dilakukan oleh para personalnya
hanya akan berdampak buruk terhadap manajemen sekolah, dan (5) sanksi hanya akan
diberikan, jika betul-betul ada bukti dan tidak mungkin lagi untuk dibina, jauh efisien
membentuk perilaku guru, tenaga kependidikan, dan personal sekolah lainnya dengan
menghargai hasil yang positif dan memberi motivasi ke arah yang positif pula

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Coombs, Philip H. 1982. What is Education Planing, Unesco International Institute for
Educational Planing.

Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta : Gaya Media
Pratama.

Soenarya, Endang. 2000. Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan


Sistem. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Syaifuddin Sa’ud, Udin dan Makmun, Abin Syamsuddin, 2007. Perencanaan Pendidikan, PT:
Remaja Rosda Karya.

Toto Suharto. Penerbit: Ar-Ruzz Media, Yogyakarta Cetakan: I, 2014 Edisi Revisi).

Anda mungkin juga menyukai