Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
TENTANG
PENGARAHAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:


AMANDA NATASYA (2010612014303)
LOLY WAHYUNI (2010612014298)
SOFINA OKTAVIA (2010612014304)
MAISYARAH (2010612014299)
SALWA RAMADHANI (2010612014301)
REFLIYAS WULAN SARI (2010612014302)
RAHMAD DHANIL (2010612014306)

DOSEN PENGAMPU:
MAILINURSAL SE,MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUMATRA BARAT(STIE-SB)
PARIAMAN TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas rahmat dan hidayah yang telah di berikan oleh Allah SWT.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini.sholawat serta salam sssemoga senatiasa
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW,keluarga ,sahabat, dan para pengikutnya yang
memegang teguh ajran islam sampai akhir hayat.
Di dalam penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak ,baik secara langsung maupun tidak langsung.Maka penulis ingin berterima kasih
kepad a orang-orang yang telah memberikan doa dan motivasi penuh pada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya penulis juga inggin berterima kasih kepada Bapak MAILINURSAL SE,MM
selagi dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah manusia dan kesusatraan. Penulis
menyadari bahwa ilmu yang penulis miliki masih terbatas, sehingga dalam penulisan telah
berusaha mencurahkan segenap tenag dan pikiran yang dimiliki agar makalah dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan .........................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
Bab Ii :Pembahasan ..........................................................................................................
A. Pengertian Fungsi Pengarahan ................................................................................
B. Tantangan Dalam Fungsi Manajemen ....................................................................
C. Tujuan Fungsi Pengarahan......................................................................................
D. Gaya Kepemimpinan ..............................................................................................
E. Motivasi Karyawan .................................................................................................
F. Komunikasi Dalam Organisasi ...............................................................................
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................
A.    Kesimpulan .................................................................................................................
B.     Saran ..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam suatu organisasi pasti ada suatu perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan.
Hal- hal tersebut sangatlah penting dan saling berkesinambungan antara yang satu dengan
yang lain, demi tercapainya suatu tujuan yang ditentukan.
Seorang menejer merupakan seoarang pimpinan dalam organisasi tersebut haruslah selalu
mengretahui kondisi anggota, namun kebanyakan dari mereka melupakan hal itu. Mereka
hanya sibuk dan selalu dipusingkan dengan tuhgasnya sendiri. Alhasil, hasil yang dicapai
kurang dapat maksomal sesuai dengan rencana.
Anggota juga perli diperhatikan dalam pelaksanaan tugasnya, supaya mereka mempunyai
semangat kerja. Oleh karena itu seorang manajer yang baik haruslah slalu mengarahkan
anggotanya, entah itu dengan cara memotivasi dan lain sebagainya.
Fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami
bahas, adalah fungsi dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Pengarahan memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat
dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan tanggungjawabnya masing - masing.

B.    Rumusan Masalah


Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara lain
sebagai berikut:
1. Apa pengertian pengarahan?

2. Apa saja tantangan dalam fungsi pengarahan?

3. Apa tujuan dari adanya pengarahan?

4. Apa pengertian dari gaya kepemimpinan?

5. Apa pengertian motivasi?

6. Bagaiman komunikasi dalam organisasi?

C.    Tujuan
 Untuk mengetahui fungsi pengarahan
 Mengetahui cara gaya kepemimpinan dalam pengarahan
 Memahami bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A.  FUNGSI PENGARAHAN


Fungsi pengarahan (directing) adalah kegiatan memberikan intruksi ,perintah,peyunjuk
kepada orang lain. Untuk menjalankan apa yang tealh direncanakan
Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu
mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan,
memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan.
Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan
apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing
motivating, atau actuating.
Dalam struktur manajemen ,manajemen puncak akan memberikan pengarahan kepada
manjemen pada tingkat dibawahnya .MAnajemen ditingkat menengah akan memberikan
pengarahan kepada manajemen di tingkat yang lebih bawah lagi . Sampai kepada orang yang
memiliki wewenang terakhir.seperti mandor yang akan memberikan pengaraah terhadap para
pekerja di lapangan.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
a. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level
organisasi. Setiap menajermenyediakan petunjuk dan inspirasi pada
bawahannya.
b. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan
disepanjang masa organisasi.
c. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh
karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
d. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah
rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif
dan sumber fisik menjadi tak berarti.
e. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan
executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan,
bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
f. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang
berhadapan dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku
manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan
dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan
1) Faktor individu dalam kelompok
2) Motivasi dan kepemmpinan
3) Kelompok kerja, dan
4) Kounikasi dalam organisasi

B.  Tujuan pengarahan


Dengan adanya fungsi pengarahan dalam suatu organisasi dapat bertujuan sebagai
berikut:
1. Menjamin kontiunitas perencanaan,
2.Membudayakan prosedur standar,
3. Membina disiplin kerja,
4  Membina motivasi yang terarah.
Selain itu tujuan pokok pengarahan agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang
melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak
terjadi penyimpanganpenyimpangan yang membuat kemungkinan tidak akan tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan. Pengarahan dikatakan sebgai jantung dari proses manajemen.
Oleh karena itu, pengarahan merupakan poin sentral dimana pencapaian tujuan merupakan
yang penting. Sebagai karakter sentral, pengarahan menyediakan beberapa manfaat, meliputi:
1) Memprakarsai aksi (Initiatos Action)
Pengarahan merupakan suatu titik awal dari pelaksanaan kerja dari karyawan. Apabila
pengarahan dijalankan, karyawan dapat mengerti pekerjaannya dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan instruksi.
2) Mengintegrasikan upaya (Integrates Efforts)
Selama mengarahkan, atasan dapat memberi petunjuk atau tuntunan, menginspirasi,
dan memberi instruksi bawahan untuk bekerja. Untuk itu, usaha dari setiap individu harus
sesuai dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan agar upaya
pengarahan dari setiap departemen yang ada dapat berhubungan dan berintegrasi dengan
yang lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui “persuasive leadership” dan komunikasi
yang efektif agar upaya integrasi dapat berjalan efektif dan stabil.
3) Alat memotivasi (Means of Motivation)
Manajer menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan pelaksanaan dari para
karyawan.
4) Menyediakan stabilitas (Provides Stability)
Stabilitas dan keseimbangan menjadi sangat penting karena merupakan indeks
pertumbuhan dari suatu perusahaan. Manajer harus dapat memiliki empat karakter yang
dibutuhkan, yaitu persuasive leadership, komunikasi yang efektif, supervise yang tegas, dan
koefisien motivasi.
5) Menaikan koping dengan perubahan (coping up with the change)
Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan untuk berubah. Adaptasi dengan
perubahan lingkungan membantu dalam mendukung rencana pertumbuhan perusahaan.
Pengarahan digunakan beradaptasi dengan adanya perubahan lingkungan baik internal
maupun eksternal. Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan koping dengan
adanya perubahan. Manajerberperan untuk mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan
secara jelas kepada bawahan.
6) Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources)
Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap karyawan
pada pekerjaannya.Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena manajer
melakukanpengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan motivasi untuk
menginspirasi bawahan. Hal ini dapat membantu dalam kemungkinan penggunaan sumber
daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan uang guna memperkecil biaya dan
menambah profit.

C. TANTANGAN DALAM FUNGSI PENGARAHAN


1.) Tingkah laku manusia (human behavior)
Manajemen adalah mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Ini berarti
pimpinan menyuruh para bawahanya untuk mengerjakan sebagian dari tugas-tugasnya dalam
mencapai tujuan perusahaan pimpinanan dalam membina kerjasama, mengarahkan dan
mendorong gairah kerja para bawahanya, perlu memahami tingkah laku manusia.
Tingkah laku manusia dapat kita ketahui dengan mempelajari psikologi, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial, dan psikologi manajemen.
Manusia dalam berkelompok mempunyai latar belakang yang heterogen seperti jenis
kelamin, umur, pendidikan, agama, kebudayaan, kepentingan, dsb. Tetapi disamping
perbedaan ini juga terdapat persamaan, seperti kebutahan (needs) untuk makan, minum,
keamanan, keturunan atau biologis. Persamaan kebutuhan inilah yang membentuk kerjasama
dan hidup yang berkelompok.
Needs (kebutuhan) adalah yang diperlukan oleh setiap orang, sedang wants
(keinginan) adalah yang ditentukan oleh cita-cita seseorang. Para penulis yang
mengemukakan tingkah laku manusia, yaitu :

 Elton Mayo dan Fritz Roethlisberger dengan teorinya Human Science Theory
 Douglas McGregor dengan teori XY
 Yung dengan teori Introvert Extrovert dan Ambivertnya
 Robert Own dan Andrew dan Uro, dengan Heredity dan Enviroment
 Clare W. Graves, dengan tipe-tipe tingkah laku manusia
 Dr. Thoshitaka Nomi, dengan teori golongan darah

2.) Hubungan manusiawi (human relation)


Hubungan manusiawi adalah hubungan antara orang orang yang di lakukan dalam
suatu organisasi. Jadi bukan hubungan dalam arti kekeluargaan.
Dalam kehidupan berkelompok atau organisasi ini harus di dasarkan atas kebutuhan,
kepentingn, hormat menghormati, saling membutuhkan dan kerja sama di antara semu pihak
untuk mencapai tujuan. Kerja sama ini akan terbentuk dan terjalin dengan baik, jika ada
pengetahuan tentang kebersamaan, saling menuntungkan dan adanya kesediaan
mengorbankan diri dari kepentinganya masing-masing. Jadi hubungan manusiawi atau social
ini tercipta dan terbina dengan baik, jika dilakukan secara manusiawi, saling membutuhkan,
saling menguntungkan, hormat menghormati, cinta mencintai dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan.

3.) Komunikasi (communition)
Komunikasi merupakan hal yang paling terpenting dalam manajemen, karna proses
manajemen baru terlaksana jika komunikasi berlangsung atau di lakukan. Di berikannya
perintah, laporan, informasi, berita, saran dan menjalin hubungan hubungan hanya dapat di
lakukan dengan komunikasi saja, tanpa komunikasi oroses manajemen tidak terlaksana.

4.) Kepemimpinan (leadership)
Ini penting. Bahkan sangat penting. Untuk dipelajari oleh manajemen. Khususnya
manajemen puncak. Atau pihak yang punya bawahan. Sukses tidaknya pengarahan: terserah
pemimpinnya. Terserah kepemimpinnya.
Pemimpin adalah orangnya. Kepemimpinan: gaya memimpinnya. Gaya mengarahkannya,
gaya koordinasinya, gaya membina anak buahnya. Agar mereka mau melakukan apa yang
diinginaknnya.
Harus tahu: kapan tegas, kapan santun. Harus mengerti: kapan instruksi, kapan motivasi.
Pengalaman sangat berpengaruh terhadap sifat kepemimpinan seseorang.

D. PENGERTIAN GAYA KEPEMIMPINAN


Apa itu gaya kepemimpinan? Bagi orang Human Resources (HR) pasti sudah
tidak asing dengan istilah tersebut, namun bagi kamu mungkin istilah gaya
kepemimpinan (leadership styles) adalah hal yang baru. Berikut di bawah ini adalah
beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para hali, diantaranya yaitu:

a. Menurut Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan", gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak
oleh bawahannya.

b. Menurut Miftah Thoha dalam bukunya "Kepemimpinan Dalam Manajemen"


menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.

c. Menurut Hasibuan dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia" 


menyatakan gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Luthans dalam bukunya " Organizational Behavior" mendefinisikan gaya


kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi
anggota/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan kehendaknya untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara
pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi. 

e. Menurut Kartono dalam bukunya "Pemimpin dan


Kepemimpinan" memberikan definisi gaya kepemimpinan sebagai sifat,
kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang
pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain.

f. Mulyadi dan Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya


Manusia" menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku
dan strategi yang disukaidan sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam
rangka mencapai sasaran organisasi. 

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya


kepemimpinan merupakan  strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam
mengarahkan para bawahannya guna menyatukan tujuan organisasi dengan karyawan demi
mencapai tujuan bersama.

E. MOTIVASI KARYAWAN

1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah aktifitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang diinginkan. Untuk memahami lebih dalam definisi motivasi ada baiknya kita
melihat beberapa pen dapat para ahli berikut ini:
 Chung dan Meggison menyatakan bahwa “motivation is definate as atau goal – directed
behavior, it concerns the level of effort one exerts in persuing a goal... it’s cosely
performance (motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukan pada sasaran.
Motivasi berkaitan dengan tingkah usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengejar suatu tujuan... motivasi berkaitan erat dengan kepuasan dan performasi
pekerjaan)
 Disisi lain menurut Santoso Suroso ”motivasi adalah suatu set atau kumpulan perilaku
yang memberikan landasan bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang
diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu (spesific goal directed way)
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari
dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi
menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka
disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya
ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan
seseorang untuk meraih kenikmatan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu alasan atau dorongan yang bisa
berupa kata-kata, motivation training, keyakinan dari dalam diri sendiri, pengaturan mindset,
dan atau keadaan yang mendesak untuk dapat melakukan atau menghasilkan sesuatu, dan
untuk memperoleh semangat untuk tetap terus bekerja.
Dalam mewujudkan alasan untuk beraksi (motivasi), maka diperlukan stimulus
(pendorong). Stimulus (pendorong) itu sendiri ada dua macam, yaitu:
 High Class yang berupa tarikan (pull).
 Low Class yang berupa dorongan (push).

Jika kedua-duanya digabungkan, maka akan diperoleh suatu energy yang besar dan
akan membangkitkan rasa semangat dalam diri seseorang. Sebagai contoh: sebuah mobil
yang mogok, jika didorong saja hanya akan bergerak lambat. Lain halnya jika ditambah
dengan tarikan. Mobil itu akan terasa lebih ringan dan bergeraknya akan lebih cepat.
Begitu juga dengan diri manusia, manusia akan memiliki semangat juang yang tinggi
jika mendapat dorongan dan kesadaran dari dalam dirinya sendiri. Tetapi semangat juang itu
akan bertambah tinggi jika mendapat tarikan dari luar, seperti dorongan semangat dari
keluarga, teman, atau yang lainnya.

Ada beberapa level (tingkatan) dalam motivasi, yaitu:


1. Level paling rendah, level Spirit. Yaitu menghadiri AMT (Achievement Motivation
Training). Kenapa level ini dikatakan paling rendah, karena pembakaran semangat
dan motivasi di level ini hanya akan mempengaruhi peserta saat duduk dan menyimak
motivasi yang diberikan oleh trainer (pemberi motivasi), setelah itu pengaruhnya
tidak akan sekuat dan seberpengaruh saat disampaikan oleh trainer.
2. Level Mindset. Pengaturan pada pikiran. Ini dilakukan oleh diri sendiri untuk
menciptakan semangat dan motivasi untuk diri sendiri. Level ini lebih tinggi daripada
sebelumnya, karena pada level ini kita sudah mampu mengatur apa-apa saja yang
menjadi bahan bakar semangat dan alasan untuk melakukan sesuatu.
3. Level Skill dan Job. Kemampuan dan pekerjaan. Saat kita sudah mengetahui apa yang
mampu kita lakukan dan pengaplikasiannya dalam pekerjaan, maka kita akan secara
otomatis mendapat semangat dan alasan untuk menghasilkan yang terbaik dalam
sasaran kita (job).
4. .Dan level yang tertinggi adalah Level Power (Energi). Kenapa disebut level
tertinggi, karena pada level ini, seseorang yang telah mengatur mindset-nya, mampu
melaksanakan job (pekerjaan)nya dengan baik, ia akan menjadi energy untuk yang
lainnya. Artinya, disaat energinya habis, ia tahu kapan dan bagaimana seharusnya ia
mengisi ulang energinya. Sedangkan disaat energinya sudah terisi penuh, ia mampu
menyalurkan energy untuk orang lain.

2. Motivasi karyawan

a. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


b. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
c. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
d. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
e. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
f. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
g. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
h. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
i. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

3.  Metode Motivasi

Bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai berikut:


a. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya,
jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa.
b. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-
fasilitas yang  men dukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para
karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja  yang
nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
4.   Proses Motivasi

Bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :


1.       Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian
para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2.       Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak
hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.
3.       Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan
harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya
supaya insentif tersebut diperolehnya.
4.       Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan.
Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan
perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.
Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5.       Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu
karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan
bantuan kendaraan kepada salesman.
6.       Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan
perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak
bagian.

F.KOMUIKASI DALAM ORGANISASI

Berikut beberapa definisi komunikasi organisasi menurut para ahli antara lain sebagai
berikut:

 Menurut Frank Jefkinse mengatakan bahwa komunikasi organisasi terdiri atas semua
bentuk-bentuk komunikasi yang direncanakan, ke arah luar dan ke arah dalam, antara
sebuah organisasi dan publiknya karena tujuan dari pencapaian sasaran tertentu
mengenai pemahaman.
 Menurut Pace dan Feules mengatakan bahwa komunikasi organisasi dapat
didefinisikan sebagai penunjukan dan penafsiran suatu pesan diantara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.
 Menurut Wiryanto mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa
cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbgai perkerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi.
 Menurut Goldhaber (1986), komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
 Menurut Katz dan Kahn, komunikasi organisasi merupakan arus informasi,
pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah


pengiriman, penerimaan, atau pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu jaringan
hubungan yang saling bergantung satu sama lain dalam kelompok formal maupun informal
dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang berarti.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) berbagai


pesan organisasi di dalam kelompok di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin
kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi yang masih kecil, yang anggotanya hanya
berjumlah tiga orang atau kurang dari lima, proses komunikasi yang berlangsung relatif
sederhana dan masih bersifat langsung mengarah ke setiap anggota organisasi. Tetapi
organisasi yang anggotanya banyak misalnya lebih dari seribu orang seperti HMI, GMKI,
LEMA, ataupun Partai politik dan lainnya menjadikan komunikasinya menjadi lebih
kompleks.

Komunikasi organisasi memiliki dua sifat yang tergantung oleh persetujuan yang dimiliki.
Sifat dari komunikasi organisasi pertama ialah formal. Komunikasi organisasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya beriorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan
yang harus dilakukan dalam organisasi. Seperti memo, pernyatan, kebijakan, surat surat resmi
dan jumpa pers. Sifat organisasi yang kedua adalah komunikasi organisasi informal. Anggota
organisai yang menggunakan komunikasi organisasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Arah komunikasi tersebut tidak secara langsung kepada organisasi
melainkan kepada anggota individu atau anggota organisasi tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan
karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk
memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Dalam fungsi pengarahan
ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan karena adnya unsure yang saling mendukung dimana dalam mengarahkan dapat
dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab
dan untuk menghasilkan pengarahan yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus
mampu memotivasi bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan
menghasilkan hasil yang optimal.

B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat
penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu penulis
meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk
pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/
http://www.slideshare.net/BrianTReeHartant/pengantar-manajemen-pengarahan
Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta: BPFE
http://www.managementstudyguide.com/importance_of_directing.htm
http://www.ag.ohio-state.edu/~mgtexcel/Direct.html
Usman, husaini.2008.Manajemen.Jakarta: Bumi Aksa
https://www.pengadaan.web.id/2019/09/gaya-kepemimpinan.html
https://beranekaberagam.blogspot.com/2020/05/definisi-fungsi-dan-tujuan-
pengarahan.html?m=1
https://hestiwahyuningratna.wordpress.com/2016/01/25/komunikasi-organisasi-komunikasi-
manajemen/

Anda mungkin juga menyukai