Pengerakkan (Actuating)
Silviana Hermayanti(A0D02310082)
UNIVERSITAS MATARAM
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya yang telah diberikan, kami kelompok 7 dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Penggerakkan (Actuating)” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
berisikan informasi mengenai materi-materi yang sesuai dengan judul tersebut. Makalah ini
disusun oleh kelompok 7 untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Actuating atau pengarahan sangat diperlukan setelah tugas dibagi-bagi, kepada setiap
individu atau kelompok sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Pengarahan dilakukan supaya tujuan dapat dicapai dengan baik, serta untuk meminimalisir
resiko terhambatnya sebuah rencana.
Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses manajemen suatu
organisasi ataupun perusahaan. Oleh karena itu, penggerak akan berhadapan langsung
dengan mereka yang ada di dalam suatu organisasi. Meski begitu, penggerakan harus bisa
didukung dengan fungsi manajemen lainnya, seperti pengorganisasian, perencanaan, dan
juga pengendalian.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
iv
3. Untuk mengetahui prinsip actuating,
v
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam buku Business An Introduction karya Husein Umar terdapat fungsi pokok
actuating (penggerakan) di dalam manajemen adalah:
vi
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau
orang-orang terhadap Tuhannya, negara dan masyarakat.
Sedangkan fungsi dari pelaksanaan (actuating) menurut James Stoner, 1993 adalah:
Lalu, fungsi utama dari actuating adalah memprioritaskan seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan anggota atau kelompok organisasi. Jika fungsi dari penggerak tidak
berjalan dengan baik, maka pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya akan ikut terganggu.
Pasalnya, sumber daya manusia adalah hal penting agar visi misi dan juga program
kerja perusahaan dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, setiap karyawan harus bekerja sesuai
dengan fungsi, kemampuan, tugas, dan kompetensi yang dimilikinya.
1. Pengawasan
Pengawasan bisa juga disebut dengan supervisi. Fungsi ini akan memberi
peringatan, memberi sinyal, dan juga mengamati anggota di tempat kerja agar
vii
mereka dapat bekerja sesuai dengan rencana dan membantu mereka dalam
memecahkan masalah mereka sendiri.
Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai penghubung antara karyawan dan
manajemen, serta membantu untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Motivasi
3. Kepemimpinan
4. Komunikasi
Ada beberapa prinsip dalam penggerakan (actuating) staf suatu organisasiyang perlu
diperhatikan, yaitu: (Gde Muninjaya dan A.A., 2004)
1. Efisien,
2. Komunikasi,
4. Penghargaan linsentif.
viii
Mengarah pada Tujuan
Tujuan utama dari kegiatan penggerakan akan terlihat dari prinsip ini. Jika proses
pengarahan bisa berjalan dengan baik, maka akan semakin besar kontribusi setiap anggota
pada usahanya dalam mencapai tujuan bersama.
Namun pengarahan tidak bisa dilakukan sendiri. Fungsinya akan bisa berjalan dengan
baik jika didukung dengan berbagai aspek lain, seperti struktur organisasi yang jelas,
perencanaan yang baik, sumber daya yang memadai, pengawasan yang baik, dan kemampuan
untuk dapat meningkatkan kemampuan dan juga pengetahuan karyawan.
Kesatuan Komando
Prinsip ini dilakukan agar bisa menyatukan tanggung jawab dan tujuan seluruh
karyawan. Dengan adanya komando yang jelas, maka karyawan tidak akan kebingungan lagi
tentang apa yang harus dilakukan dan pada siapa harus melaporkan seluruh kegiatannya.
Selain itu, adanya komando yang jelas juga akan bisa mengurangi risiko dan dampak
buruk. Karyawan pun nantinya akan memiliki tanggung jawab besar agar mereka bisa
mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebagian besar karyawan bekerja untuk bisa mencapai tujuan atau memenuhi
kebutuhannya tidak bisa selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Namun,
mereka tetap bersedia bekerja dan juga mengikuti tujuan perusahaan. Sehingga, mereka tidak
bisa memberikan dominasi yang besar pada kinerja perusahaan.
Sebenarnya, hal tersebut kembali lagi pada motivasi dan kerja keras setiap orang.
Bagi mereka yang mempunyai motivasi kuat, mereka akan bekerja dengan keras agar
memiliki jabatan yang bagus dan menjalankan karir yang matang di perusahaan tempatnya
bekerja.
ix
Karakteristik dalam actuating ini berhubungan dengan keterlibatan atasan dalam
memberikan arahan kepada bawahan. Proses penyampaiannya harus jelas, sehingga arahan
dapat diimplementasikan dengan baik dalam dunia kerja. Arahan ini juga yang akan
membantu karyawan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.
Aktivitas Kreatif
Karakteristik dalam actuating tak lepas dari pengaruh sumber daya manusia (SDM).
Dalam hal ini, atasan perlu melihat apakah benefit yang didapatkan karyawan telah sesuai
dengan beban kerjanya atau tidak. Jika seandainya benefit belum sesuai, seperti gaji, maka
mengarahkan karyawan untuk lebih rajin bekerja akan terasa sulit.
Fungsi Atasan
Maksudnya adalah aktivitas yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan instruksi atasan.
Tidak boleh lebih atau kurang. Dengan demikian, potensi timbulnya kesalahan dapat
diminimalisir.
Fungsi Delegasi
Karakteristik ini berkaitan dengan penyampaian instruksi secara langsung, yaitu dari
atasan ke bawahan. Dalam hal ini, manajer tidak menyampaikan tugas bawahan kepada
supervisor atau senior staff. Namun, langsung kepada bawahan yang bersangkutan guna
menghindari miskomunikasi yang dapat merugikan perusahaa
x
2.5 Langkah-langkah Dalam Actuating
Pemberian Motivasi
Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
kemampuannya untuk memotivasi yang lain dalam mencapai tujuan atau misi organisasi.
Kemampuan, keterampilan dan kecakapan karyawan sangat diperlukan dalam sebuah
perusahaan tetapi yang terpenting adalah keinginan dan kemauan untuk bekerja giat demi
mencapai hasil yang optimal.
Pembimbingan
Koordinasi
Komunikasi
Komunikasi dibutuhkan untuk timbal balik antara pimpinan dengan para pelaksana
kegiatan yang artinya kinerja komunikasi sangat penting dalam sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian (organizing).
Ada beberapa prinsip dalam penggerakan (actuating) staf suatu organisasiyang perlu
diperhatikan, yaitu: (Gde Muninjaya dan A.A., 2004)
1. Efisien,
2. Komunikasi,
4. Penghargaan linsentif .
Pemberian Motivasi
Pembimbingan
Koordinasi
Komunikasi
xii
3.2 Saran
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suhardi. 2018. Pengantar Manajemen dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
http://repository.radenfatah.ac.id/16694/2/BAB%202.pdf
https://www.studocu.com/id/n/38465897?sid=01695362548
https://www.cermati.com/artikel/actuating
https://id.scribd.com/document/96547954/Actuating
xiv