Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengerakkan (Actuating)

Drs. H. Sarifudin Serip, MM

Disusun oleh: Kelompok 7

Shevira Ghaida Arminingtias (A0D02310081)

Silviana Hermayanti(A0D02310082)

Siti Auni Wasyafina (A0D02310083)

St. Nurhafifah (A0D02310084)

Umniati Nadila (A0D02310085)

PROGRAM STUDI D3 PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya yang telah diberikan, kami kelompok 7 dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Penggerakkan (Actuating)” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
berisikan informasi mengenai materi-materi yang sesuai dengan judul tersebut. Makalah ini
disusun oleh kelompok 7 untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan


pengetahuan kepada kita semua baik bagi kelompok 7 maupun bagi pembaca. Kami
kelompok 7 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Mataram, 24 September 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Pengertian Actuating..…………….…..………………...……...………….…...………….6

2.2 Fungsi Actuating………….…………………………...………….……………………….6

2.3 Prinsip Actuating…………………..……...……...………….…...………………….....….8

2.4 Karakteristik Dalam Actuating…………………………………………………………….9

2.5 Langkah-langkah Dalam Actuating.……..………………........………….…...…….……11

BAB III PENUTUP................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12

3.2 Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Actuating atau pengarahan sangat diperlukan setelah tugas dibagi-bagi, kepada setiap
individu atau kelompok sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Pengarahan dilakukan supaya tujuan dapat dicapai dengan baik, serta untuk meminimalisir
resiko terhambatnya sebuah rencana.

Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses manajemen suatu
organisasi ataupun perusahaan. Oleh karena itu, penggerak akan berhadapan langsung
dengan mereka yang ada di dalam suatu organisasi. Meski begitu, penggerakan harus bisa
didukung dengan fungsi manajemen lainnya, seperti pengorganisasian, perencanaan, dan
juga pengendalian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok 7 merumuskan permasalahan sebagai


berikut:

1. Apa itu yang dimaksud actuating?

2. Apa saja fungsi actuating?

3. Apa saja prinsip actuating?

4. Apa saja karakteristik dalam actuating?

5. Bagaimana langkah-langkah dalam actuating?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu actuating,

2. Untuk mengetahui fungsi dari actuating,

iv
3. Untuk mengetahui prinsip actuating,

4. Untuk mengetahui karakteristik dalam actuating,

5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam actuating.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Actuating

Dalam buku Business An Introduction karya Husein Umar actuating adalah


mengerakkan orang lain. Juga actuating itu bisa disebut sebagai pengarah.

Actuating (pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan


mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif secara efisien,
agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat. Dengan kata lain
actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian (organizing).

Pengertian actuating menurut beberapa ahli, yaitu:

1. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA. Actuating yaitu kegiatan manajemen


untuk membuat orang-orang lain suka dan bisa bekerja.
2. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo Actuating ialah pengaktifan orang-orang
sesuai dengan pola dan rencana organisasiyang sudah ditetapkan.
3. George R. Terry (1986). Actuating adalah usaha yang dilakukan untuk
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
akan berkeinginan dan akan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan
serta sasaran para anggota perusahaan tersebut.

2.2 Fungsi Dari Actuating

Dalam buku Business An Introduction karya Husein Umar terdapat fungsi pokok
actuating (penggerakan) di dalam manajemen adalah:

1. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut


2. Menaklukkan daya tolak seseorang (orang-orang).
3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih
baik.
4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.

vi
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau
orang-orang terhadap Tuhannya, negara dan masyarakat.

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung


dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-
manusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan fungsi dari pelaksanaan (actuating) menurut James Stoner, 1993 adalah:

1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian


motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan.
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas
yang tinggi.

Lalu, fungsi utama dari actuating adalah memprioritaskan seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan anggota atau kelompok organisasi. Jika fungsi dari penggerak tidak
berjalan dengan baik, maka pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya akan ikut terganggu.

Pasalnya, sumber daya manusia adalah hal penting agar visi misi dan juga program
kerja perusahaan dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, setiap karyawan harus bekerja sesuai
dengan fungsi, kemampuan, tugas, dan kompetensi yang dimilikinya.

Terdapat 4 fungsi utama pada actuating, yaitu:

1. Pengawasan

Pengawasan bisa juga disebut dengan supervisi. Fungsi ini akan memberi
peringatan, memberi sinyal, dan juga mengamati anggota di tempat kerja agar

vii
mereka dapat bekerja sesuai dengan rencana dan membantu mereka dalam
memecahkan masalah mereka sendiri.

Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai penghubung antara karyawan dan
manajemen, serta membantu untuk meningkatkan kinerjanya.

2. Motivasi

Merangsang dan menginspirasi anggota di tempat kerja berguna untuk


memberikan kontribusi terbaik dari kemampuan mereka guna mencapai tujuan
organisasi. Dengan adanya motivasi, maka setiap individu atau kelompok bisa
mendapatkan energi yang lebih banyak.

3. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses yang mempengaruhi orang lain untuk bisa


mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan ini memerlukan hubungan
interpersonal yang baik dengan setiap anggota dan harus bisa memotivasi mereka
agar dapat bekerja secara maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Komunikasi

Komunikasi adalah proses pertukaran pandangan, ide, perasaan, fakta, dan


lain-lain antara dua orang atau lebih. Komunikasi ini berfungsi sebagai dasar
koordinasi dan membantu kelancaran operasional perusahaan.

2.3 Prinsip Actuating

Ada beberapa prinsip dalam penggerakan (actuating) staf suatu organisasiyang perlu
diperhatikan, yaitu: (Gde Muninjaya dan A.A., 2004)

1. Efisien,

2. Komunikasi,

3. Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H4,

4. Penghargaan linsentif.

Selanjutnya, terdapat beberapa prinsip actuating dalam manajemen, yaitu:penggerak yang


harus diperhatikan sebagai manajer perusahaan, yaitu:

viii
 Mengarah pada Tujuan

Tujuan utama dari kegiatan penggerakan akan terlihat dari prinsip ini. Jika proses
pengarahan bisa berjalan dengan baik, maka akan semakin besar kontribusi setiap anggota
pada usahanya dalam mencapai tujuan bersama.

Namun pengarahan tidak bisa dilakukan sendiri. Fungsinya akan bisa berjalan dengan
baik jika didukung dengan berbagai aspek lain, seperti struktur organisasi yang jelas,
perencanaan yang baik, sumber daya yang memadai, pengawasan yang baik, dan kemampuan
untuk dapat meningkatkan kemampuan dan juga pengetahuan karyawan.

 Kesatuan Komando

Prinsip ini dilakukan agar bisa menyatukan tanggung jawab dan tujuan seluruh
karyawan. Dengan adanya komando yang jelas, maka karyawan tidak akan kebingungan lagi
tentang apa yang harus dilakukan dan pada siapa harus melaporkan seluruh kegiatannya.

Selain itu, adanya komando yang jelas juga akan bisa mengurangi risiko dan dampak
buruk. Karyawan pun nantinya akan memiliki tanggung jawab besar agar mereka bisa
mendapatkan hasil yang maksimal.

 Keharmonisan dengan Tujuan

Sebagian besar karyawan bekerja untuk bisa mencapai tujuan atau memenuhi
kebutuhannya tidak bisa selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Namun,
mereka tetap bersedia bekerja dan juga mengikuti tujuan perusahaan. Sehingga, mereka tidak
bisa memberikan dominasi yang besar pada kinerja perusahaan.

Sebenarnya, hal tersebut kembali lagi pada motivasi dan kerja keras setiap orang.
Bagi mereka yang mempunyai motivasi kuat, mereka akan bekerja dengan keras agar
memiliki jabatan yang bagus dan menjalankan karir yang matang di perusahaan tempatnya
bekerja.

2.4 Karakteristik Dalam Actuating

Karakteristik dalam actuating adalah:

 Menetapkan fungsi pervasif

ix
Karakteristik dalam actuating ini berhubungan dengan keterlibatan atasan dalam
memberikan arahan kepada bawahan. Proses penyampaiannya harus jelas, sehingga arahan
dapat diimplementasikan dengan baik dalam dunia kerja. Arahan ini juga yang akan
membantu karyawan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

 Proses yang Berkelanjutan

Pengarahan bersifat berkelanjutan, artinya perlu dilakukan secara terus-menerus.


Sekalipun tujuan perusahaan tercapai, atasan tetap harus memberikan pengarahan yang baik.
Dengan demikian, hasil yang dicapai di kemudian hari lebih baik lagi daripada periode-
periode sebelumnya.

 Aktivitas Kreatif

Tanpa instruksi yang jelas, karyawan akan kesulitan untuk mengimplementasikan


sesuatu. Namun dengan pengemasan instruksi secara kreatif, setiap karyawan mau bekerja
lebih efektif. Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau karyawan akan memberikan ide atau
gagasan kreatif demi tercapainya tujuan perusahaan.

 Faktor Sumber Daya Manusia

Karakteristik dalam actuating tak lepas dari pengaruh sumber daya manusia (SDM).
Dalam hal ini, atasan perlu melihat apakah benefit yang didapatkan karyawan telah sesuai
dengan beban kerjanya atau tidak. Jika seandainya benefit belum sesuai, seperti gaji, maka
mengarahkan karyawan untuk lebih rajin bekerja akan terasa sulit.

 Fungsi Atasan

Maksudnya adalah aktivitas yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan instruksi atasan.
Tidak boleh lebih atau kurang. Dengan demikian, potensi timbulnya kesalahan dapat
diminimalisir.

 Fungsi Delegasi

Karakteristik ini berkaitan dengan penyampaian instruksi secara langsung, yaitu dari
atasan ke bawahan. Dalam hal ini, manajer tidak menyampaikan tugas bawahan kepada
supervisor atau senior staff. Namun, langsung kepada bawahan yang bersangkutan guna
menghindari miskomunikasi yang dapat merugikan perusahaa

x
2.5 Langkah-langkah Dalam Actuating

Langkah-langkah dalam pelaksanaan (actuating) yaitu:

 Pemberian Motivasi

Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
kemampuannya untuk memotivasi yang lain dalam mencapai tujuan atau misi organisasi.
Kemampuan, keterampilan dan kecakapan karyawan sangat diperlukan dalam sebuah
perusahaan tetapi yang terpenting adalah keinginan dan kemauan untuk bekerja giat demi
mencapai hasil yang optimal.

 Pembimbingan

Proses actuating atau penggerakan anggota untuk melaksanakan tugas-tugas yang


telah dikoordinasikan pada setiap bidang dibutuhkan suatu arahan atau bimbingan. Hal
dimaksudkan untuk membimbing para anggota yang terkait guna mencapai sasaran dan
tujuan yang telah dirumuskan.

 Koordinasi

Penjalinan hubungan atau koordinasi dibutuhkan untuk menjamin terwujudnya


harmonisasi di dalam suatu kegiatan. Dengan menjalin hubungan, dimana para pengurus atau
anggota yang ditempatkan dalam berbagai bidang dihubungkan satu sama lain dalam rangka
mencapai tuiuan.

 Komunikasi

Komunikasi dibutuhkan untuk timbal balik antara pimpinan dengan para pelaksana
kegiatan yang artinya kinerja komunikasi sangat penting dalam sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.

xi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian (organizing).

Fungsi utama dari actuating adalah memprioritaskan seluruh kegiatan yang


berhubungan dengan anggota atau kelompok organisasi. Jika fungsi dari penggerak tidak
berjalan dengan baik, maka pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya akan ikut terganggu.

Ada beberapa prinsip dalam penggerakan (actuating) staf suatu organisasiyang perlu
diperhatikan, yaitu: (Gde Muninjaya dan A.A., 2004)

1. Efisien,

2. Komunikasi,

3. Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H4,

4. Penghargaan linsentif .

Karakteristik dalam actuating adalah:

 Menetapkan fungsi pervasive


 Proses yang Berkelanjutan
 Aktivitas Kreatif
 Faktor Sumber Daya Manusia
 Fungsi Atasan
 Fungsi Delegasi

Langkah-langkah dalam pelaksanaan (actuating) yaitu:

 Pemberian Motivasi
 Pembimbingan
 Koordinasi
 Komunikasi

xii
3.2 Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok 7, meskipun


penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini.
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia tempat
salah dan dosa. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen pengampuh mata
kuliah Pengantar Manajemen, Bapak Drs. H. Sarifudin Serip, MM yang telah
memberi kami tugas kelompok mengenai, “Actuating.”

xiii
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suhardi. 2018. Pengantar Manajemen dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
http://repository.radenfatah.ac.id/16694/2/BAB%202.pdf
https://www.studocu.com/id/n/38465897?sid=01695362548
https://www.cermati.com/artikel/actuating
https://id.scribd.com/document/96547954/Actuating

xiv

Anda mungkin juga menyukai