Anda di halaman 1dari 16

MENGETAHUI FUNGSI DAN PERANAN PERGERAKAN (ACTUATING)

DALAM PRINSIP PELAKSANAAN SERTA FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI MELALUI PENGAPLIKASIAN
DALAM PENDIDIKAN DAN PERAN SERTA
DALAM ORGANISASI

MAKALAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS DARI MATA KULIAH


PENGANTAR ILMU MANAJEMEN

OLEH :
1. AJI PRAYOGA (NIM : F1031191023)
2. SHELLI ARIESTA WIDI KUSUMA (NIM : F1031191018)
3. ULANDARI (NIM : F1031191001)

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Fungsi Pergerakan yang akan
disusun dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pengantar
Manajemen. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai beberapa
hambatan, namun berkat dukungan materi dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik,oleh karena itu melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas
ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat, iman dari Tuhan
Yang Maha Esa, meski begitu, tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Penulis berharap semoga tugas
ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Pontianak, 3 September 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergerakan (Actuating) ............................................................ 4
B. Fungsi dan Peranan Pergerakan (Actuating) .............................................. 6
C. Prinsip Pergerakan (Actuating) .................................................................. 6
D. Faktor yang dapat Mempengaruhi Pergerakan (Actuating) ....................... 8
E. Pengaplikasian Pergerakan (Actuating) dalam Pendidikan ........................ 9
F. Pentingnya Pergerakan (Actuating) dalam Organisasi ............................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang
belum mampu untuk menerapkan managemen yang baik. Dalam sebuah
managemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari Planning
(perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating
(pengarahan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian). Salah satu fungsi
tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan
pengarahan/penggerakan organisasi dengan baik. Pengarahan/penggerakan
dalam memotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi antar anggota maupun
mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi.
Pengetahuan tentang actuating (penggerakan/pengarahan) dikalangan para
remaja zaman sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun
penting untuk diketahui dan dipelajari. Zaman sekarang banyak tidak tau
bagaimana pentingnya actuating dalam individu bagaimna kita bisa melakukan
penggerakan yang sudah diatur yang berpotensi bisa menjalankan segala
sesuatu tanpa kendala dalam manegemen sekarang Dengan dibuatnya makalah
ini, diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan
tentang Actuating.
Fungsi actuating merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen
SDM, karena pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik
kegiatan dari aktivitasnya, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya
kearah itu,agar organisasi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi
dari organisasi. Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi-situasi yang ada di
perusahaan, perusahaan membutuhkan beberapa fungsi, salah satunya adalah
fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan dengan berjalannya fungsi actuating ini,
kelancaran dalam operasional manajemen dapat berlangsung dengan baik
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat kami rumuskan beberapa permassalahan,
yaitu :
1. Apakah pengertian dari actuating (penggerakan)?
2. Sebutkan fungsi dan peranan actuating (penggerakan)?
3. Bagaimana prinsip pelaksanaan actuating ?
4. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan) ?
5. Bagaimanakah pengaplikasian actuating (penggerakan) dalam
pendidikan?
6. Apakah pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari actuating (penggerakan).
2. Mengetahui fungsi dan peranan actuating (penggerakan).
3. Untuk mengetahui prinsip actuating
4. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pergerakan)
5. Mengetahui pengaplikasian actuating (penggerakan) dalam pendidikan.
6. Mengetahui pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan yang dilakukan ini semoga bermanfaat positif bagi penulis
sendiri, orang lain, maupun pihak lain.
1. Manfaat Akademis
Penulisan makalah ini berhubungan dengan mata kuliah Pengantar
Manajemen yaitu tentang fungsi pergerakan, sehingga diharapkan penulis
dan pihak yang berkepentingan lebih memahaminya, serta lebih
meningkatkan jiwa manajemen pada diri mahasiswa melalui actuating
(penggerakan).
2. Manfaat Praktis
Penulis mampu mengidentifikasikan suatu masalah tentang fungsi
pergerakan. Sehingga diharapkan hasil penulisan ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan oleh pihak yang
berkepentingan khususnya penulis dan pembaca.
3. Bagi pihak lain atau masyarakat.
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam rangka
memperluas wawasan pengetahuan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Actuating (Pergerakan)


Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan
manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini
yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk
bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka
manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership
(pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).
Menggerakkan (actuating) menurut Tery berarti merangsang anggota-
anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dankemauan
yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan oleh pemimpin.Oleh karena itu
kepemimpinan kepala sekolah mempunyai perananpenting dalam
menggerakkan personal sekolah melaksanakan program kerjanya. Menurut
Keith Davis, Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating)
tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,
dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi
untukmengerjakan sesuatu jika :
a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih
penting, atau mendesak,
d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan sebagai berikut:
Motivasi: Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan
dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang penting
bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan
melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang orang berprilaku tertentu
agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan
organisasi. Motivasi adalah subyek membingungkan, karena motif tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku
orang yang tampak.
Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah kegiatan untuk para
manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses
komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka
mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan pada
pihak lain agar dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi
dengan bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan
lisan adalah bagian esensi pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsi
fungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan komunikasi dengan
pihak lain.
Kepemimpinan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan
dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota
yang saling berhubungan tugasnya. Implikasi penting dalam definisi tersebut
yaitu: pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan atau pengikut;
kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang di antara pimpinan dan anggota kelompok; ketiga, pemimpin dapat
juga memberikan pengaruh. Kepemimpinan merupakan bagian penting
manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang orang lain
agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, sedangkan manajemen mencakup
kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain seperti perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan.
B. Fungsi dan Peranan Actuating (Penggerakan)
Pertama, adalah melakukan pengarahan (commanding), bimbingan
(directing) dan komunikasi (communication) (Nawawi, 2000:95). Dijelaskan
pula bahwa pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan,
memelihara, menjaga/mempertahankan dan memajukan organisasi melalui
setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah
operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi (Nawawi,
2000 : 95). Kedua, penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
C. Prinsip Actuating
Pengarahan atau pergerakan merupakan aspek hubungan antar manusiawi
dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti
dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan atau pergerakan ini bersifat sangat kompleks
karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah
laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku
yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula.
Oleh karena itu, pengarahan atau pergerakan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:

1. Prinsip mengarah pada tujuan


Tujuan pokok dari pengarahan atau pergerakan nampak pada prinsip
yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan (pergerakan),
akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
Pengarahan (pergerakan) tidak dapat berdiri sendiri, artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan
dari faktor-faktor lain seperti : perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja
yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan.
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang
mungkin tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka
mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan
yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai
pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.
Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi
apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka
menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah
tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya
memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya
ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian
instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk
memperoleh hasil maksimal.
D. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Actuating (Pergerakan)
1. Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini
terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan
antar manusia. Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh
Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan
fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju
kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan
tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2. Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :
a. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang
agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang
manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk
mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang
demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan
menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :
1. Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin.
2. Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh.
3. Memiliki kelancaran dalam berbicara.
4. Matang dalam berpikir dan emosi.
5. Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin.
6. Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
b. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir,
berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-
beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya
yaitu:
1. Sikap feudal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan
dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu
suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu
ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam
masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan
pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis
dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari
masyarakat feudal.
2. Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir
berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai
kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi
sasaran daripada kekuasaannya.
c. Tata Hubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan
dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif,
penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan
diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam
manajemen ada beberapa macam diantaranya :
a) Komunikasi intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam
organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan
dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau
sebaliknya.
b) Komunikasi Ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar
organisasi.
c) Komunikasi Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik
intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
d) Komunikasi Vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern
organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam
suasana formal.
d. Perangsang (Incentive)
Insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan
seseorang bertindak.
e. Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan,
sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan
sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah
kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota
manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara
langsung.Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus
dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta
memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi
nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
f. Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk
melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada
dua:
1. Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
2. Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).
Hal - hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan :
1. Manajer harus bekerja lebih produktif.
2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi,
kepemimpinan dan sosiologi.
3. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan
peka terhadap lingkungan.
4. Manajer harus bersikap obyektif.
E. Pengaplikasian Actuating (Pergerakan) dalam Pendidikan.
Adalah pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan
pendidikan di sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Kegiatan pendidikan tersebut yakni sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian)
3. Manajemen peserta didik
4. Manajemen sarana dan prasarana
5. Manajemen keuangan/pembiayaan pendidikan
6. Manajemen administrasi perkantoran
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan
8. Manajemen layanan khusus pendidikan
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan
10. Manajemen hubungan dengan masyarakat, (Mulyono, 2008:168-170).
F. Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan
pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk
secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang
masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan
actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan
(directing) dan komunikasi (communication); kedua, upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian. Pengaplikasian actuating dalam pendidikan adalah pengarahan
dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan pendidikan di sekolah
untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan
nonmanusia pada pelaksanaan tugas.
B. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana ini penulis susun semoga dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya penulis merasa kerendahan hati sebagai manusia yang mempunyai
banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran bahkan yang tidak
membangun sekalipun kami tunggu demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga niat baik penulis diridhoi oleh Allah SWT. Amin
DAFTAR PUSTAKA

Actuating dalam wanvisioner.blogspot.com/2009/05/poac-planning-


organizing-actuating-and.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.32
WIB.
Actuating dalam www.sarjanaku.com/2010/06/resume-manajemen-
pendidikan.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.45 WIB.
Akhmad Sudrajat. 2008. Actuating dalam
www.fileskripsi.com/2012/10/makalah-manajemen-pendidikan-sekolah.html
diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.17 WIB.
Arif Rahman Tanjung. 2006. Actuating dalam
httpidb4.wikispaces.comfileviewdv4004.pdf diakses tanggal 20 Desember 2012
pukul 07.43 WIB.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
R.M.Lolowang. 2012. Actuating dalam http://publikasiilmiah.ums.ac.id
bitstreamhandle1234567896872.%20LOLOWANG%20new.pdfsequence=1
diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.43 WIB.

Anda mungkin juga menyukai