Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PELAKSANAAN (ACTUATING) DALAM ORGANISASI

BISNIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu: Isra Misra, S.E, M.Si.

Oleh:

ADHITYA
NIM 2214120140
GALIH RAMADHANI
NIM 2214120047
UMMI HALIMATUS S.
NIM 2214120042
RISCA LESMANA
NIM 2214120010

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
1440 H/2018 M

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji dan sukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu
Waata’ala kerena atas izin dan rahmat-Nya kami di beri kesempatan untuk
menyelesaikan artikel ini. Serta tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.

Ungkapan terimakasih juga kami haturkan kepada dosen pengajar khususnya


Bapak Isra Misra, S.E., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Manajemen, yang telah membimbing sehingga dapat terselesaikannya artikel ini yang
berjudul KONSEP PELAKSANAAN (ACTUATING) DALAM ORGANISASI
BISNIS Meskipun jika ditinjau lebih jauh Artikel ini masih belum sempurna untuk
dikatakan sebagai makalah yang baik dan kami selaku penulis menyadari bahwa kami
bukanlah manusia yang tercipta dalam keadaan sempurna namun kami akan tetap
berusaha untuk menjadi lebih baik dengan terus belajar.

Akhirnya, dengan mengharap ridho Allah SWT, penulis berharap semoga Artikel
ini dapat bermanfaat dalam meneliti perjalanan beraqidah menuju jenjang kehidupan
akhirat, dan semoga Artikel ini pula dapat berperan sebagaimana mestinya.

Wassalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Palangka Raya, 1 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Metode Penulisan................................................................................... 2

B. PEMBAHASAN
A. Pengertian Actuating (Pengarahan)....................................................... 2
B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Actuating.................................................. 3
C. Fungsi Actuating Dalam Organisasi...................................................... 4
D. Jenis-Jenis Perencanaan Dalam Actuating............................................ 5
E. Cara Mengaplikasikan Actuating.......................................................... 6
F. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Actuating........................... 7
G. Studi Kasus............................................................................................ 10

C. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
ABSTRACT

Setiap organisasi bisnis pastinya membutuhkan suatu konsep-konsep dasar agar


tujuan suatu perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. salahsatunya yaitu
Actuating (Pengrahan), adalah suatu usaha yang dilakukan oleh para pemimpin untuk
membimbing, mengarahkan, mengatur, kegiatan yang nantinya akan di berikan kepada
masing-masing anggota. Tentunya di setiap Organisasi pasti ada seorang pemimpin
yang bertugas mengarahkan setiap anggota-anggotanya untuk mencapai suatu tujuan,
tanpa adanya arahan dari seorang pemimpin ataupun para manager yang ahli di
bidangnya maka para anggota akan kebingunan atau tak terkendali yang hanya akan
membuat organisasi tersebut tidak berjalan. Penulisan makalah ini menggunakan
metode literatur kajian pustaka (library research) terhadap buku-buku yang
berhubungan dengan tema artikel yang dibuat, dan juga bersumber dari beberapa
jurnal.Fungsi actuating lebih menekankan kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi.Perencanaan serta pengorganisasian yang baik kurang
berarti Jika tidak diikuti dengan penggerakan semua potensi sumber daya manusia dan
nonmanusia pada aplikasi tugas.semua sumber daya manusia yang terdapat harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi serta acara kerja organisasi.Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing
SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.Diharapkan setiap usaha dapat menjalankan konsep Actuating dengan
sebagaimana mestinya serta selalu memperhatikan tata cara memberi pengarahan
kepada setiap orang-orang yang di bimbingnya agar visi dan mis suatu organisasi
ataupun perussahaan dapat tercapai dan terlaksana dengan efektif dan efisien.

A. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi bisnis pastinya membutuhkan suatu konsep-konsep dasar


agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. salahsatunya
yaitu Actuating (Pengrahan), adalah suatu usaha yang dilakukan oleh para
pemimpin untuk membimbing, mengarahkan, mengatur, kegiatan yang nantinya
akan di berikan kepada masing-masing anggota.

Tentunya di setiap Organisasi pasti ada seorang pemimpin yang bertugas


mengarahkan setiap anggota-anggotanya untuk mencapai suatu tujuan, tanpa
adanya arahan dari seorang pemimpin ataupun para manager yang ahli di
bidangnya maka para anggota akan kebingunan atau tak terkendali yang hanya akan
membuat organisasi tersebut tidak berjalan.

1
Karena itulah, sebagai kajian pembuka bagi pembahasan pembahasan
selanjutnya, Artikel ini berusaha untuk mengungkapkan beberapa poin-poin penting
dalam Actuating (Pengarahan).

B. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode literatur kajian pustaka (library


research) terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema artikel yang dibuat,
dan juga bersumber dari beberapa jurnal.

B. PEMBAHASAN

A. Pengertian Actuating (Pengarahan)

Actuating yang berarti pengarahan atau mengarahkan orang lain. Umumnya


pengarahan tidak lepas dari unsur manusia yang berada di dalam suatu organisasi.
Kelancaran suatu organisasi sangat bergantung kepada sejauh mana manusia dapat
menggunakan unsur yang ada serta kemampuan melaksanakan tugas yang di
tentukan.

Simpelnya Actuating adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti


keinginannya dengan menggunakan kekuasaan jabatan atau ataupun kekuatan
pribadi secara efektif serta efisien pada tempatnya untuk kepentingan yang bersifat
jangka panjang.

Menurut G.R Terry yang dikutip oleh Hasibun dalam bukunya Manajemen
Dasar, Pengertian, Dan Masalah (2018:183) yaitu, Actuating adalah membuat
semua anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta
bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian.1

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa Actuating berarti kumpulan sekelompok


orang yang berkerjasama secara sukarela atau ikhlas serta bersemangat dengan
berkerja agar tujuan dan planing (rencana) yang telah dibuat dapat berjalan dengan
lancar dan tercapai.

Menurut Koontz dan O’Donnel yang dikutip oleh Hasibun dalam bukunya
Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah (2018:183) yaitu, Actuating adalah
hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan
terhadap bawahanbawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang
efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.2

1
Hasibuan Malayu S.P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara:
2012) hlm. 183.

2
Menurut Siswanto yang di kutip dalam bukunya Pengantar Manajemen
(2007: 111), menyatakan bahwa, Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan,
pemberian petunjuk, dan instruksi kepadan bawahan agar mereka bekerja sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.3

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa Actuating artinya kegiatan yang


dilakukan sang pemimpin untuk membimbing, menggerakan, mengatur, segala
kegiatan orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu.

Menurut Terry (2008:181), Actuating adalah mengintegrasikan usaha-usaha


anggota suatu kelompok sedemikian rupa, sehingga dengan selesainya tugas-tugas
yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan-tujuan individual dan
kelompok.4

Berdasarkan pendapat di atas, Actuating bisa di bilang penggabungan usaha-


usaha kelompok yang diserahkan kepada seseorang untuk memenuhi tujuan
individu maupun kelompok.

Adapun beberapa pendapat para ahli dari Indonesia mengenai pengertian


Actuating :

Dr. Sondang S. Siagian, MPA. Actuating ialah keseluruhan proses


pemberian motif bekerja kepada para bawahan yang sedemikian rupa, sehingga
mereka mau buat bekerja secara ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara
efisien serta ekonomis.5

Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA. Actuating yaitu aktivitas manajemen


untuk menghasilkan orang-orang lain senang dan mampu bekerja.6

Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo. Actuating artinya pengaktifan orang-


orang sesuai dengan pola dan planning organisasi yang telah ditetapkan.7

2
Hasibuan Malayu S.P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara:
2012) hlm. 183.
3
Siswanto (2007: 111)
4
Hasibuan Malayu S.P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara:
2012) hlm. 181.
5
Temukan Pengertian. (2019, October 26). Pengertian Actuating.
Https://www.Temukanpengertian.Com/2016/01/Pengertian-Actuating.Html.

6
Temukan Pengertian. (2019, October 26). Pengertian Actuating.
Https://www.Temukanpengertian.Com/2016/01/Pengertian-Actuating.Html.

7
Temukan Pengertian. (2019, October 26). Pengertian Actuating.
Https://www.Temukanpengertian.Com/2016/01/Pengertian-Actuating.Html.

3
B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Actuating

Di dalam Actuating terdapat prinsip-prinsip yang mengarah pada tujuan yang


telah diterapkan dan akan menghasilkan pelaksanaan yang efektif serta efisien.
pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia,
juga meyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia
dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola
hidup yang pila. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus
berpegang pada beberapa prinsip yaitu:

a. Prinsip mengarah pada tujuan pokok dari pengarahan.

b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan orang-orang bekerja untuk dapat


memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak mungkin sama tujuan organsasi

c. Prinsip kesatuan komando.8

Dari penjelasan di atas dengan adanya prinsip-prinsip yang ada maka akan
mempermudah tercapainya tujuan yang sudah di terapkan dalam pelaksanaan. Di
dalam prinsip-prinsip pelaksanaan tergantung pada pengarahannya yakni aspek
hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan
untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif untuk
mempermudah mencapai tujuan yang telah diterapkan.

C. Fungsi Actuating Dalam Organisasi

Fungsi Actuating merupakan suatu usaha penting untuk menciptakan rasa


kerjasama diantara para staf pelaksana suatu program agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi Actuating selalu di mulai dari diri sang
pemimpin atau manager yang sangat bertekat untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi serta peka terhadap sekitarnya. Mereka juga harus memiliki kemampuan
kerjasama yang kompeten serta bersikap obyektif.

Berikut ini merupakan beberapa elemen pengarahan dalam manajemen :

a. Coordinating (Kordinasi)

Koordinasi ialah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer


supaya terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai macam
kepentingan serta perbedaannya suatu kepentingan sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai.

8
Suhardi, Pengantar Manajemen dan Aplikasinya, (Yogyakarta, Gava Media, 2018).,hlm.153

4
b. Motivating (Motivasi)

Memberi Motivasi kepada staf merupakan suatu hal yang sangat penting
karna menentuka kinerja seseorang, maka dari itu staf harus di tempatkan
dengan fasilitas yang memadai serta gaji yang cukup agar kinerjanya pun
optimal.

c. Communication (Komunikasi)

Komunikasi antar pemimpin dengan paraa anggota sangat di butuhkan


untuk menimbulkan suasana kerja kondusif yang akan menumbuhkan rasa
kerjasama yang solid serta keakraban antar pemimpin dengan anggotanya.

d. Commanding (Memimpin)

Seorang pemimpin pun tidak boleh memberi perintah seenaknya, karna


harus mempertimbakan resiko serta langkah-langkah yang akan di ambil
sebab setiap tindakan akan mempengaruhi kelangsungan suatu organisasi.

D. Jenis-Jenis Perencanaan dalam Actuating

Perencanaan atau planning tidak hanya dapat ditinjau dari bobot serta
waktunya, tetapi bisa ditinjau juga dari hal-hal menjadi berikut:9

1. dari penggunaannya.

a. Single use planning, yaitu perencanaan buat satu kali pakai. Jika pelaksanaan
telah terselesaikan, perencanaan tadi tidak dapat di gunakan kembali,
misalnya perencanaan yg berhubungan dengan kepanitiaan aktivitas tertentu.

b. Repeats planning, yaitu perencanaan yang digunakan untuk keperluan yang


berulang-ulang. rencana ini terus-menerus atau berulang dipergunakan
sehingga bersifat tetap.

2. dari prosesnya.

a. Policy planning (adalah kebijakan), yaitu suatu perencanaan yang berisi


kebijakannya saja tanpa dilengkapi oleh teknis pelaksanaannya secara
sistematis, mirip perencanaan yang berkaitan dengan garis besar proses
pengorganisasian negara (GBHN).

b. program rencana, yaitu perencanaan yang merupakan penerangan serta


perincian dari policy rencana. program rencana dirancang oleh badan-badan

9
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 102-103

5
khusus yang mempunyai kewenangan buat melaksanakan policy planning,
contohnya BAPPENAS. Pada program rencana dimuat:

1) Ikhtisar mengenai tugas yang akan dikerjakan.

2) sumber dan bahan yg dipergunakan.

3) biaya , personalia, situasi, serta syarat pekerjaan.

4) prosedur kerja yg harus dipatuhi.

5) Struktur organisasi kerja, serta sebagainya.

c. Operational rencana (perencanaan kerja), yaitu perencanaan yang memuat


rencana tentang cara-cara melakukan pekerjaan tertentu supaya lebih berhasil
dalam pencapaian tujuan menggunakan daya guna yang lebih tinggi (efektif
dan efisien). pada operational

E. Cara Mengaplikasikan Actuating

Umumnya, orientasi ini diberikan pada pegawai baru dengan tujuan untuk
mengadakan sosialisasi serta menyampaikan pengerian atas berbagai problem yang
dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tak selalu ingat
atau paham tentang masalahmasalah yang pernah dihadapinya. Suatu waktu mereka
mampu lupa, lalai, atau karena-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti
lagi. dengan demikian orientasi ini perlu diberikan pada pegawai-pegawai lama
agar mereka tetap memahami akan perananya. informasi yang diberikan pada
orientasi dapat berupa diantara lain, :

1. Tugas lain yang ada hubungannya

2. Ruang lingkup tugas

3. Tujuan dari tugas

4. Delegasi wewenang

5. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja

6. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.

7. Perintah

Perintah merupakan permintaan asal pimpinan kepada orang-orang yang


berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu aktivitas tertentu di
keadaan tertentu.Jadi, perintah itu berasal dari atasan, serta ditujukan kepada para

6
bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir asal atas ke bawah.
Perintah tidak bisa diberikan kepada orang lain yang mempunyai kedudukan sejajar
atau orang lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :

1. Perintah umum dan khusus

Penggunaan perintah ini sangat bergantung di preferensi manajer,


kemampuan buat meramalkan keadaan dan tanggapan yang diberikan oleh
bawahan.Perintah umum memiliki sifat yang luas, dan perintah spesifik
bersifat lebih mendetail.

2. Perintah lisan dan tertulis

Kemampuan bawahan buat mendapatkan perintah sangata


mempengaruhi apakan perintah wajib diberikan secara tertulis atau verbal
saja.Perintah tertulis menyampaikan kemungkinan saat yang lebih lama buat
memahaminya, sebagai akibatnya bisa menghindari adanya salah tafsir.
kebalikannya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan walaupun
mengandung resiko lebih besar. Umumnya perintah lisan ini hanya diberikan
buat tugas-tugas yang cukup mudah.

3. Perintah formal dan informal

Perintah formal ialah perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai


menggunakan tugas/kegiatan yang telah ditetapkan pada organisasi.
Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula
berupa bujukan serta ajakan. Perintah formal yang banyak dipakai dibidang
militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan menggunakan perintah
informal.

F. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Actuating

1. Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena
manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti
konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang
yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh
lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi
diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan
produktifitas kerja.

2. Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :

1. Kepemimpinan (Leadership)

7
Kepemimpinan ialah suatu sikap untuk mempengaruhi orang-orang
supaya berusaha dengan tulus agar mencapai tujuan perusahaan. seorang
manajer yang tak mempunyai sikap kepemimpinan tidak akan mampu untuk
mengajak bawahannya agar bekerja, sebagai akibatnya manajer yang
demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut
Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :

1) Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin

2) Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh

3) Memiliki kelancaran dalam berbicara

4) Matang dalam berpikir dan emosi

5) Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin

6) Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.

2. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)

Sikap ialah suatu cara seseorang menjalani hidup, suatu cara berpikir,
serta berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer pun akan
berbeda-beda sesuai dengan latar belakang dan juga pola hidupnya. Beberpa
sikap manajer diantaranya yaitu :

1) Sikap Feudal (Feudal Attitude)

Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan serta


bertindak sinkron menggunakan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu
suka terikat oleh hukum-hukum tertentu yang telah teradat serta selalu
ingin penghormatan yang serba lebih. dengan demikian dalam rakyat
feudal dimana sikap anggota rakyat sesuai dengan menggunakan pola
hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad
para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari rakyat feudal.

2) Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).

Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan


dan bertindak sebagai dictator yang memiliki kekuasaan absolut,
sebagai akibatnya bawahan, pekerja akan menjadi sebagai target
daripada kekuasaannya.

3. Tatahubungan (Communication)

8
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan
efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan
managerial diikuti dengan efektif serta supervisi diterapkan dengan efektif.
pada melakukan komunikasi pada manajemen ada beberapa macam antara
lain :

1) Komunikasi intern. yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi


itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan menggunakan
bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau kebalikannya.

2) Komunikasi Ekstern. yaitu komunikasi yang dilakukan keluar


organisasi.

3) Komunikasi Horizontal. yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern


juga ekstern antar jabatan yang sama.

4) Komunikasi Vertikal. yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern


organisasi antara atasan serta bawahan atau sebaliknya pada suasana
formil.

4. Perangsang (Incentive)

insentif adalah sesuatu yang mengakibatkan atau menimbulkan


seseorang bertindak.

5. pengawasan (Supervision)

pengawasan dalam bahasa Indonesia diklaim juga dengan pengawasan,


sehingga kadang muncul kekacauan pengertian dengan kata supervisi sebagai
terjemah berasal kata control. menurut Terry Supervsi adalah kegiatan
pengurusan pada tingkatan organisasi dimana anggota manajemen serta
bukan anggota manajemen saling bekerjasama secara pribadi.dengan demkian
tugas supervisor cukup berat sebab dia harus dapat menemukan
kesalahankesalahan serta memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk
menyelesaikan sesuatu pekerjaan serta memberi nasehat-nasehat kepada
pegawai yang mengalami kesulitan.

6. Disiplin (Discipline)

Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan tabiat untuk


melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin terdapat 2 :

1) Self Imposed discipline (disiplin yang ada dengan sendirinya).

2) Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).

9
Hal - hal yang perlu diperhatikan manajer pada fungsi penggerakan :

1) Manajer harus bekerja lebih produktif

2) Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan


dan sosiologi

3) Manajer wajib memiliki tekat buat mencapai kemajuan serta peka


terhadap lingkungan

4) Manajer wajib bersikap obyektif

G. Studi Kasus

SISTEM KOMTI KELAS

Kelas kami memulai sistem penanggung jawab atau komti per matkul pada
semester pertama, ketua kelas memberi arahan apa saja yang harus para
penanggung jawab lakukan sebagai komti, ketua kelas juga memberi motivasi
terhadap para komti agar termotivasi dengan menjelaskan keuntungan dalam
menjadi komti. Para komti pun juga berpendapat bahwa harus membuat grup
khusus untuk para komti agar jaringan informasi mreka tetap terjaga.

H. Pentingnya Actuating Dalam Organisasi

Fungsi actuating lebih menekankan di aktivitas yang berhubungan langsung


dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik
kurang berarti Jika tak diikuti dengan penggerakan semua potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia di pelaksanaan tugas.semua sumber daya manusia yang
ada wajib dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Setiap sdm wajib bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian serta
kompetensi masing-masing sdm untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.

C. PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan


langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi
sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya
manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja

10
organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran,
keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

B. Saran

Diharapkan setiap usaha dapat menjalankan konsep Actuating dengan


sebagaimana mestinya serta selalu memperhatikan tata cara memberi pengarahan
kepada setiap orang-orang yang di bimbingnya agar visi dan mis suatu organisasi
ataupun perussahaan dapat tercapai dan terlaksana dengan efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta:


Bumi Aksara: 2012)

Athoillah, Anton, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),

Sadikin, Ali, dkk. Pengantar Manajemen dan Bisnis, (Yogyakarta: K-media: 2020)

Siregar, Edison, Pengantar Manajemen & Bisnis, (Bandung: Widina Bhakti


Persada Bandung: 2021)

Siswanto, Sugianto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara: 2007)

Suhardi, Pengantar Manajemen dan Aplikasinya, (Yogyakarta, Gava Media, 2018).

B. Jurnal

Mustaqim, Abdul, “Konsep Poligami Menurut Muhammad Syahrur”, Jurnal Studi


Ilmu-Ilmu al-Qur'an dan Hadith, Volume 8, Nomor 1, Januari 2007.

C. Situs Web

Temukan Pengertian. (2019, October 26). Pengertian Actuating.


Https://www.Temukanpengertian.Com/2016/01/Pengertian-
Actuating.Html.

11
12

Anda mungkin juga menyukai