Management
Jumat, 23 September 2016
Karawang,
21 Agustus 2016
P
enyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari actuating (penggerakan)?
2. Sebutkan manfaat actuating (penggerakan)?
3. Sebutkan prinsip actuating ( penggerakan ) ?
4. Apakah pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian dari actuating (penggerakan).
2. Mengetahui manfaat actuating (penggerakan).
3. Mengetahui prinsip actuating ( penggerakan ).
4. Mengetahui pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................
..............
DAFTAR
ISI ..............................................................................................
.............
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah ..............................................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................................
.......
1.4 Manfaat
Penelitian ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian actuating
…………….......................................................................
2.2 Pengertian menurut para
ahli...............................................................................
2.3 Bagian bagian
actuating.......................................................................................
2.4 Manfaat
actuating.................................................................................................
2.5 Pinsip
actuating...................................................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan ......................................................................................................
.......
B. Saran ......................................................................................................
.............
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................
..........
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ACTUATING
Actuating (pengarahan) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi,
actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau dengan kesadaran bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan. Actuating adalah pelaksanaan untuk bekerja. Actuating
merupakan fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam
proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah adanya
planning (rencana), organizing (organisasi) dan karyawan ada. Jika fungsi
ini diterapkan, maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai.
3. Komunikasi
Komunikasi (communication) merupakan hal yang terpenting dalam
manajemen, karena proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi
dilakukan. Pemberian perintah, laporan, informasi, berita, saran, dan
menjalin hubungan-hubungan hanya dapat dilakukan dengan komunikasi
saja, tanpa komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.
Henry Clay Lindgren mengatakan bahwa effective leadership means
effective communication atau kepemimpinan yang efektif berarti
komunikasi yang efektif.
Lawrence D. Brenan, mengemukakan bahwa management is
communication atau manajemen adalah komunikasi. Untuk jelasnya
pengertian komunikasi ini, penulis mengutip beberapa definisi komunikasi
sebagai berikut :
A. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Komunikasi adalah suatu alat untuk menyampaikan perintah,
laporan, berita, ide, pesan atau informasi dari komunikator kepada
komunikan agar di antara mereka terdapat interaksi.
B. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Communication is received as the transfer of information from one
person to an other whether or not it elicits confidence. But the information
transfered must be understandable to the receiver.
Artinya :
Komunikasi digambarkan sebagai pemindahan informasi dari
seseorang ke orang lain terlepas dari dipercayai atau tidak. Tetapi
informasi yang ditransfer tentulah harus dipahami si penerima.
C. R.C. Davis
Communication is the phase of the managerial process that
transmits ide as from one person to another for use in the performance of
managerial function.
Artinya :
Komunikasi adalah suatu tahap dari proses kepemimpinan, yang
memindahkan ide seseorang ke orang lain untuk digunakan dalam fungsi-
fungsinya memimpin pekerjaan.
D. William Albig
Communication is the process of transmitting meaningful symbols
between individuals.
Artinya :
Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung pengertian antara individu-individu.
Kesimpulan dari definisi-definisi di atas, yaitu :
1. Komunikasi hanya dapat dilakukan, jika ada komunikator (giver) dan
komunikan (receiver)
2. Komunikasi hanya merupakan alat untuk menyampaikan perintah,
laporan, informasi, dan lain-lainnya dari seorang komunikator kepada
komunikan, jadi bukanlah tujuan.
3. Komunikasi haruslah dapat dipahami oleh si penerima atau komunikan,
sehingga menimbulkan interaksi. Jika komunikasi dipahami maka
pelaksanaan tugas akan benar.
Tujuan komunikasi, yaitu untuk memberikan perintah, laporan,
informasi, ide, saran, berita, dan menjalin hubungan-hubungan dari
seorang komunikator kepada komunikan atau penerimanya.
Proses Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi
a) Komunikator (pemberi = giver) adalah orang yang menyampaikan pesan
komunikasi itu.
b) Pesan yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang
disampaikan itu.
c) Saluran (simbolis = channel) adalah alat (simbol) yang dipergunakan
untuk berkomunikasi.
d) Komunikan (penerima = receiver) yaitu orang yang menerima pesan
komunikasi tersebut.
e) Feedback (action), adalah reaksi yang ditimbulkan oleh komunikasi itu.
Lambang-lambang Komunikasi
a. Lambang (simbol = channel) adalah alat yang dipergunakan
komunikator untuk menyampaikan pesan yang dikomunikasikan kepada
komunikan, yaitu :
b. Suara yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan suara oleh
komunikator.
c. Tulisan (gambar), yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan tulisan
atau gambar-gambar oleh komunikator kepada komunikannya.
d. Gerak-gerik, yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan gerak-gerik
oleh komunikator kepada komunikannya, misalnya dengan raut muka,
telunjuk, kedipan mata, dan lain-lainnya.
e. Warna yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan warna oleh
komunikator kepada komunikan, misalnya lampu petunjuk jalan pada
perempatan, merah berhenti, kuning siap untuk jalan, dan hijau boleh
jalan, bendera putih tanda menyerah, dan lain-lainnya.
Fungsi-fungsi Komunikasi
1. Instructive, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan perintah dari atasan kepada bawahannya.
2. Evaluation, artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan
dari bawahan kepada atasannya.
3. Informative, adalah komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
menyampaikan informasi, beita, dan pesan-pesan lainnya.
4. Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan saran-saran, nasehat-nasehat dari seseorang kepada orang
lain.
Ruang Lingkup Komunikasi
1. Public Communication (komunikasi massa) adalah komunikasi dalam arti
luas, artinya pesan komunikasi itu ditunjukkan kepada masyarakat luas,
baik yang dikenal maupun tidak. Misalnya : tulisan dalam surat kabar,
majalah, buku, pidato di televisi, dan radio.
2. Business Communication adalah komunikasi dalam arti sempit, artinya
pesan komunikasi itu dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Pesan komunikasi itu biasanya berfungsi
untukinstructive dan evaluative, seperti memberikan perintah dan
laporan-laporan.
Tipe-tipe Komunikasi
1. Komunikasi Formal (formal communication) adalah komunikasi dalam
organisasi formal, pesannya instructive dan evaluative yang dilakukan
mengikuti rangkaian hierarki formal organisasi serta hubungannya
dengan tugas-tugas dan tanggung jawab. Pesan komunikasi ini dilakukan
secara vertikal dari atasan ke bawahan (perintah) atau dari bawahan ke
atasan (laporan).
2. Komunikasi Informal (informal communication = the grapevine = pohon
anggur) adalah komunikasi dalam organisasi informal atau formal. Pesan
komunikasinya berfungsi informative dan evaluative, jadi tidak
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab. Komunikasi bertujuan
memberikan berita atau pesan dan menciptakan hubungan-hubungan
manusia.
Komunikasi efektif artinya jika komunikan mengerti, mempersepsi
dan melaksanakan reaksi (action) atau tugas-tugas sesuai dengan pesan
yang diberikan oleh komunikatornya dan ada feedback-nya.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan mengemukakan syarat komunikasi
yang baik, yaitu :
1. Disampaikan pada waktu dan kondisi yang tepat.
2. Channel dan simbol-simbol komunikasi yang baik dan jelas.
3. Mempergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang mudah dipahami
dan persepsinya jelas.
4. Memperhatikan kemampuan daya tangkap dan daya nalar komunikan.
5. Komunikator menyampaikannya dengan tenang dan tidak emosional.
6. Disampaikan secara jelas dengan menghindari hambatan-hambatan
komunikasi.
7. Dilakukan dengan komunikasi dua arah (two way traffic).
8. Pesan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh.
9. Jika dipahami maka terjadi reaksi (action) dan feed back positif yang
menimbulkan interaksi.
4. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere yang berarti dorongan
atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau
bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya
perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu,cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi penting,
karena dengan motivasi ini, diharapkan setiap individu karyawan mau
bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang
tinggi.
Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Positif (insentif positif) manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan
motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya
dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik (prestasinya rendah). Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka
takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang
baik.
Metode-Metode Motivasi
1. Metode Langsung (direct motivation), adalah motivasi (material dan
nonmaterial) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu
karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi, sifatnya
khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain
sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung (indirect motivation), adalah motivasi yang
diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah
dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya: kursi yang empuk,
mesin-mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan
lingkungan pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan
lain-lainnya. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk
merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga produktivitas kerja
meningkat.
5. Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan intisari manajemen. Dengan
kepemimpinan yang baik, proses manajemen akan berjalan lancar dan
karyawan bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah kerja,
produktivitas kerja, dan proses manajemen suatu perusahaan akan baik,
jika tipe, gaya, cara atau stylekepemimpinan yang diterapkan manajernya
baik.
Tegasnya baik atau buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu
perusahaan sebagian besar ditentukan oleh kecakapan manajer dalam
melaksanakan kepemimpinannya untuk mengerahkan para bawahannya.
Kecakapan dan kewibawaan seorang manajer melakukan
kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas, partisipasi,
dan loyalitas para bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Leader adalah orangnya, sedangkan leadership ialah gaya
atau styleseorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan
membina para bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja produktif
mencapai tujuan perusahaan.
Definisi-definisi kepemimpinan yang dikemukakan para penulis adalah
sebagai berikut.
· Menurut Pancasila
Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila ialah kepemimpinan
yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk
membawa serta memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam
kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
· Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif
untuk mencapai tujuan organisasi.
· Chester Irving Barnard
Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi untuk menegaskan
keputusan yang memberikan dimensi mutu dan dimensi kesusilaan
terhadap koordinasi kegiatan organisasi dan perumusan tujuannya.
· Ordway Tead
Leadership is the activity of influencing people to cooperate
toward some goals which come to find desirable.
Artinya :
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar
mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka
inginkan.
· William G. Scott
Leadership as the process of influencing the activities of an
organized group in it efforts toward goals setting and goal achievement.
Artinya :
Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang
diorganisasi dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan.
· John D. Pfiffner & Robert Presthus
Leadership is the art of coordinating and motivating individuals
and group to achieve desired ends.
Artinya :
Kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memotivasi
individu-individu dan kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
· Harold Koontz dan Cyrill O’Donnell
Leadership is the art of inducing subordinates to accomplish
their assignment with zeal and confidence.
Artinya :
Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan semangat keyakinan.
· Kae H. Chung dan Leon C. Megginson
Leadership is the process of influencing other people for the
purpose of achieving shared goals.
Artinya :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dengan
maksud untuk mencapai tujuan bersama.
· Paul Hersey dan Kennet H. Blanchard
Leadership is the process of influencing the activities of an
individual or a group in effort toward goal achievement in a given
situation.
Artinya :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu
atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi
tertentu.
Unsur-Unsur Kepemimpinan
1. Pemimpin (leader = head) adalah orang yang memimpin.
2. Bawahan (pengikut) adalah orang-orang yang dipimpin.
3. Organisasi adalah alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan.
4. Tujuan (objective) adalah sasaran yang ingin dicapai.
5. Lingkungan adalah internal dan eksternal perusahaan.
Cara/Gaya/Tipe/Style Kepemimpinan
Cara atau gaya-gaya kepemimpinan yang dilakukan seorang
pemimpin dalam mempengaruhi para bawahannya tidak sama.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan, adalah :
1. Kepemimpinan Otoriter, yaitu jika seorang pemimpin menganut sistem
sentralisasi wewenang. Falsafah pemimpin, bawahan adalah untuk
pemimpin (atasan) dan menganggap dirinya yang paling berkuasa, paling
pintar dan mampu.
2. Kepemimpinan Partisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam
melaksanakan kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
menciptakan kerja syang serasi, menumbuhkan loyalitas dan partisipasi
bawahannya.
3. Kepemimpinan Delegatif, yaitu jika seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya dengan agak lengkap, sehingga bawahan
itu dapat mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan dengan agak
bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Stephen J. Carroll dan Henry L.
Tosi, adalah Kharismatik: Mereka memiliki kesetiaan dan tanggung jawab
dari pengikutnya, bukan karena mereka memiliki kemahiran khusus atau
ada pada kedudukan khusus, tetapi karena para pengikutnya
menanggapinya sebagai individu. Pengaruh kharismatik tidak dapat
dipindahkan kepada orang lain.
2.4 MANFAAT ACTUATING
Memberi pengarahan efektif dapat dilaksanakan oleh seorang
untuk suatu kelompok. Biasanya, manajer yang melaksanakan
pengarahan karena manajer mengetahui keahlian dan kemampuan
karyawan, mengerti kapasitas dan keinginan karyawan, mengetahui hasil
dan , mengamati etos kerja karyawan. Dengan semua latar belakan
tersebut, manajer akan mampu memilih teknik memberikan pengarahan
yang efektif untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan cara yang
terbaik.Manajer yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan
instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk
melakukan suatu tugas tertentu. Demikian pula untuk dapat mengikuti
tujuan, maka diliput berbagai situasi,diberi data yang rinci, dan
dikemukakan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Actuating adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan
kegiatan mengarahkan, membimbing, menggerakan semua karyawan
agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar
terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan agar karyawan mampu bekerjasama dan bekerja
secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan yang nyata.
Dan unsur yang paling penting dalam pengarahan yaitu motivasi
dan komunikasi. Seorang manager harus mampu memotivasi karyawan
agar mau mangikutinya. Dan harus memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan baik.
SARAN
Menjadi seorang manager dalam perusahaan harus mampu
mengendalikan lima fungsi managemen, terutama adalah pengarahan
dan pergerakan. Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun
semoga dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, Haji. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan
Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
http://joemarnioye.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-manajemen-
actuating.html
(Diakses 1 Agustus 2013)
http://ratnairmanurakbar.blogspot.co.id/2014/05/pengarahan-
actuating.html
(Diakses 23 Mei 2014)