AL-QUR’AN
Kelompok IV
Rina 50400120008
Afrisal 50400119073
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Fungsi Penggerakan (actuating) dalam al-
Qur’an”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu instansi, tujuan apa yang ingin dicapai oleh instansi tersebut serta bagaimana
bentuk usaha atau cara yang akan dilalui demitercapainya tujuan itu. Sangat
Al-Qur’an dan Hadis berfungsi sebagai petunjuk agar manusia dapat menjadi
khalifah yang baik di muka bumi ini. Untuk memperoleh petunjuk tersebut
terjadi. Semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, maupun keberadaan
alam ini sudah termaktub dalam al-Qur’an. Termasuk permasalahan mulai dari asal
kejadian manusia, sampai pada aktivitas yang dilakukan manusia dalam hal ini
tentang Manajemen.
1
Berbicara masalah manajemen tentunya tidak lepas dari empat komponen yang
ada yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. empat komponen tersebut
pada kapasitas akal, dan apapun yang bersandar pada akal tersebut tidak pernah
menjadi hal yang mutlak. Untuk itu dalam pembahasan ini penulis mencoba
menuangkan secara langsung salah satu fungsi manajemen yaitu actuating dalam
perspektif al-Qur’an..
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu sebagai berikut :
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makala
ini adalah untuk mengetahui:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Actuating
Actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain pergerakan
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan atau
orgnaisasi.
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai
canggihnya atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif
melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya
mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya.
diterapkan.
menggusahakan agar semua anggota kelompok, mau bekerjasama dan bekerja secara
ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha
pengorganisasian.
pekerjaan yang efektif untuk tujuan yang nyata. Pengarahan ini merupakan kegiatan
3
yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, menggerakan, mengatur segala
kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan. Pengarahan
ini dapat dilakukan dengan cara persuasif atau bujukan dan instruktif, tergantung cara
Pengarahan disebut efektif jika dipersiapkan dan dikerjakan dengan baik serta
benar oleh karyawan yang ditugasi untuk itu. Dalam fungsi ketiga dari manajemen ini
ada yang memilah dan memecah ke dalam kegiatan manajemen yang lain seperti
4
Pimpinan selalu memberikan jalan-jalan petunjuk atau ilmu pengetahuan serta
Actuating dalam bahasa arab diartikan dengan “al-taujih” yang juga berarti
proses menggerakkan atau mengarahkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits (Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Tematik)”
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengarahkan umatnya menuju jalan yang telah ditentukan oleh Allah swt. Dari
5
tugas para nabi itu antara lain sebagai pemberi kabar gembira. Menurut ayat ini,
Ayat ini menerangkan bahwa nabi memberi kabar akan adanya balasan/
pahala bagi yang berbuat baik. Dalam konteks manajemen, kabar gembira ini
dengan maksimal.
Senada dengan ayat di atas, Allah juga menguatkan tugas seorang nabi
harus bisa memberi kabar gembira, sebagaimana tersurat dalam surat Al-
Ahzab: 45:
6
Kata “indzar” ditafsirkan Sya’rowi sebagai peringatan kepada orang kafir akan
adanya neraka (punishment), sebagaimana ungkapannya:
diberikan kepada seseorang akan menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak
melakukan hal serupa dimasa yang akan datang. Agama menganjurkan adanya
7
Orang yang memberikan peringatan adalah “mundzir”. Dalam Al-
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.
Kalimat “Fiqh” juga berarti tahu atau mendalami apa yang dikerjakan. Orang
yang tahu disebut dengan “faqiih”. Ayat ini menegaskan bagi para pemimpin,
memperkaya dirinya dengan ilmu dan praktik. Ilmu yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
8
Dakwah menurut Muhammad Khidr Husain, adalah upaya untuk memotivasi
orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk dan melakukan amar
di dunia dan akhirat. Salah satu ayat yang menerangkan tentang dakwah adalah
firman Allah:
5. Irsyad (Pengarahan)
9
Abu Al-Farj bin Al-Jauzi mendefinisikan kata “irsyad” sebagai usaha yang
Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Tafsir Ayat Pada ayat ini, Allah SWT. memberikan petunjuk tentang
luar Islam. Sebagian ulama memahami bahwa ayat ini memberikan metode
sasaran dakwah. Dalam ayat ini ada tiga kata kunci yang harus diperhatikan
dalam melakukan dakwah. Pertama kata al-hikmah yang sering diartikan
yang secara umum diartikan sebagai pengajaran atau pesan-pesan baik yang
disampaikan sebagai nasihat. Ketiga kata jaadil kata ini berasal dari kata jidaal
yang bermakna diskusi atau bukti-bukti yang mematahkan alas an dari orang
10
Dalam konteks actuating pada manajemen Islam, ayat ini menjelaskan
makna pokok dari actuating itu sendiri yakni seruan atau ajakan untuk
mencapai sebuah tujuan, visi dan misi yang telah direncanakan dan
gambaran teknis kepada seorang manajer atau pimpinan dalam mengajak atau
Artinya :
Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang
sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orangorang
yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik (Q.S al Kahfi ayat 2).
Pada ayat tersebut ada beberapa kalimat yang merupakan inti actuating,
hal pokok yang harus dilaksanakan oleh pimpinan dalam menciptakan iklim
kerjasama dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan organisasi, selain itu
sebelumnya juga tidak boleh dilupakan oleh seorang pimpinan. Hal tersebut
11
yang merupakan isyarat pelaksanaan actuating yang termaktub dalam al-
Qur’an sebagai bagian dari manajemen.
Artinya :
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
adalah kata yad’uu yang berarti mengajak, dalam hal ini adalah mengajak pada
sebuah tujuan yang akan dicapai bersama. Ketiga adalah kata ya’muruuna,
12
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamau mengatakan apa
yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Q.S As-Shaff ayat 2-3 yang menjelaskan bahwa Allah melarang bahkan
berbicara tanpa diikuti dengan perbuatan, jika ditarik dalam ranah manajemen
yaitu adanya suatu organisasi yang bias merencanakan tanpa adanya realisasi
terhadap rencana tersebut.
Suatu contoh pelaksanaan dari fungsi manajemen dapat ditemukan pada pribadi
menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasululla Saw. adalah
al Qur‟an yang hidup (the living Qur‟an). Artinya, pada diri Rasulullah Saw
tercermin semua ajaran Al-Qur‟an dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana
pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Oleh karena
itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan
meniru perilaku Rasulullah Saw.
Dalam sejarah yang telah dibukukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, ada
beberapa langkah yang dilakukan oleh para rasul atau sahabat dalam menggerakkan
kaumnya, antara lain:
1. Directing (arahan)
13
Dalam memberikan arahan kepada bawahan, rasul telah memberikan
rasul memberikan contoh atau model. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa hadits
sebagai berikut:
rinci, tapi disampaikan dalam bentuk contoh atau model yang diberikan oleh
kepada umat Islam dalam menjalankan kewajiban sholat dan haji. Di mana
rasulullah tidak hanya menjelaskan secara verbal tetapi juga disertai dengan
maka diperlukan tidak hanya arahan dalam bentuk verbal maupun tulis, tetapi
14
2. Coordinating
Kegiatan pengorganisasian adalah sangat penting karena dengan hal ini akan
adanya SOP tidak akan terjadi overlapin pekerjaan dan tanggungjawab, apa dan
3. Communication
15
Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia
karena Nabi Harun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi.
16
4. Motivasi
firman-Nya:
Anfal:65)
17
Bahwasanya Allah taala meminta dari rasul-Nya SAW mengobarkan
karena kalau mereka tidak berjihad mereka akan dikuasai orang orang kafir.
Sementara orang-orang kafir hidup di dunia ini dengan metode kekuasaan dan
beriman memerangi mereka ( orang orang kafir). Sungguh orang orang beriman
menghentikan mereka pada batasan-batasan mereka karena itu Allah yang
SWT menginginkan bagi mereka kehidupan yang aman lagi mulia di dunia dan
yang Haq sungguh telah meletakkan standar keimanan dalam berperang antara
orang beriman dan orang kafir. Dan standar inilah Allah meletakkan penciptaan
mereka.
18
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: «Janganlah
kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.» Maka Allah menurunkan
Maha Bijaksana.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Actuating adalah serangkaian kegiatan management yang artinya
menggerakkan, atau mempengaruhi seluruh komponen organisasi untuk
bergerak secara optimal dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama.
Kata menggerakkan dan mempengaruhi seseorang untuk
melakukan sesuatu agar tujuan tercapai banyak ditemukan baik dari sumber
alQur’an maupun al-Hadits, seperti QS. Al-Baqarah:213, al Ahzab, 45 dan
sebaginya. Yang semuanya dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam
rangka menggerakkan, atau mempengaruhi seseorang dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti yang telah digambarkan oleh al-Qur’an dan
al-Hadits antara lain:
20
melakukan kordinasi agar tidak saling tumpang tindih, lempar
tanggungjawab, mudah dikendalikan. Disamping itu juga pemimpin juga
harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, top-down maupun
buttom-up, yang terahir kemapuan memotivasi, kemapuan ini sangat
penting agar seluruh komponen tetap semangat dalam bekerja. Adapun
prinsip-prinsip implementsi “Actuating” dalam organisasi penulis
menentukan beberapa cara, antara lain; Tadriji, artinya bertahap sesuai
dengan kondisi dan situasi serta kemampuan elemen organisasi. Kedua,
modeling, pemberian contoh, pemimpin harus bisa memberi contoh baik,
bukan hanya bisa ngomong tetapi juga mampu melaksanakan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abu Hasan Ali Al Hasani An Nadwi, 2005, Sirah Nabawiyah, Terjemah, Yogyakarta,
Mardhiyah Press.
Ali Muhammad Taufik, 2004, Praktik Manajemen Berbasis Al Quran, Jakarta: Gema
Insani
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah dalam Prkatik,
Jakarta: Gema Insani
Imam Abi Hamid Muhammad Al-Ghozali. Al-Mursyidul Amin. Darul Kutub Al-c
Islamiyah. 2004.
M. Munir & Ilahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta. Kencana. 2006. Richard L.
Draf, Majemen. 2002.
22