Anda di halaman 1dari 34

JANGAN LUPA

Judul ke disini oi

Nama fakultas ke

Nama mantan ke

Nama selingkuhan ke

Ke liat ni gak ada lagikan nomor dibawah ni , dah ku bilang mudah kali tu
wkwkwk
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dalam perkuliahan

Manajemen yang menjelaskan tentang “Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan

Pengendalian dalam Sistem Manajemen” meskipun masih terdapat kekurangan dalam

penyusunannya.

Pada saat penyusunan proposal ini, saya mendapat bimbingan, masukan dan motivasi dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama saya mengucapkan

terimakasih kepada Dosen Pembimbing Perkuliahan Manajemen Ibu Megawati, S.E., M.M. yang

telah mengarahkan dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan

kepada Ibunda saya yang membantu memotivasi dalam setiap pembelajaran yang saya lakukan

dan kepada teman-teman seangkatan yang saling memotivasi dalam penyelesaian tugas-tugas.

Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saya

sangat mengharapkan saran-saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, Maret 2020

Fannysa Vido, S.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
1.1 Pengertian Ilmu Manajemen.................................................
1.2 Fungsi Manajemen...............................................................
1.3 Tujuan Manajemen...............................................................
1.4 Unsur-Unsur Manajemen.....................................................
1.5 Tingkatan dalam Manajemen...............................................

BAB II PERENCANAAN MATA KULIAH.......................................


2.1 Perencanaan dalam Ilmu Manajemen...................................
2.2 Tahapan Perencanaan ..........................................................
2.3 Manfaat Perencanaan............................................................
2.4 Fungsi Perencanaan..............................................................
2.5 Deskripsi Mata Kuliah Manajemen......................................
2.6 Kemampuan Akhir yang diharapkan....................................
2.6.1 Kelebihan Menggunakan PBL......................................
2.6.2 Kekurangan PBL..........................................................
2.7 Penguasaan Konsep .............................................................
2.9 Deskripsi Materi Gerak Makhluk Hidup di SMA

BAB III PENGORGANISASIAN MATA KULIAH............................


3.1 Pengertian Pengorganisasian ...............................................
ii
3.2 Manfaat Pengorganisasian....................................................
BAB IV KEPEMIMPINAN MATA KULIAH.......................................
4.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan.............................
4.2 Fungsi-Fungsi Pimpinan di dalam Manajemen
4.3 Kemampuan Seseoran dalam Fungsi Manajemen
4.4 Terciptanya Pemimpin yang Baik..........................................
4.5 Pemimpin Formal dan Informal.............................................

BAB V PENGENDALIAN MATA KULIAH.......................................


5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
5.2 Strategi dan Elemen SPM......................................................
5.3 Aspek Kontijensi....................................................................
5.4 Konsep Pengendalian Manajemen.........................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Ilmu Manajemen


Ilmu Manajemen secara umum adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengatur

segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan

guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara

kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Dari pengertian tersebut, ilmu

manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan

yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Hal ini, sebenarnya sudah sering terjadi di kehidupan

nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak

langsung setiap harinya.

Ariyanti (2019) menyatakan ada beberapa pandangan menurut para ahli tentang

pengertian manajemen. Mary Parker Follet mengatakan, manajemen adalah seni dalam

menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan

bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah

tujuan. Sementara, George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses

khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan. Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan

semua sumber daya yang tersedia. Sedangkan, Ricky W. Griffin, manajemen adalah

proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan

1
tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai

rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan

tepat waktu. Berbeda dengan Lawrence A. Appley, mengartikan manajemen sebagai

keahlian dalam membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus

seseorang, keahlian manajemen juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.

Namun demikian, dari beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu manajemen

tersebut, pengertian manajemen tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah tujuan

dengan cara mengelola dan mengawasi. Dari penjelasan para ahli tersebut, kita tentunya

dapat memahami pengertian dari ilmu manajemen. 

1.2 Fungsi Manajemen

Secara umum fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus

ada dalam kegiatan manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai

pengelola, atau manajer. Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan

dapat tercapai, dengan membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.

Secara spesifik, dalam ilmu manajemen ada 5 fungsi yang saling mempengaruhi satu sama

lain. Fungsi tersebut, antara lain perencanaan, pengorganisasian, penempatan

atau staffing, pengarahan, dan pengawasan. Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini bukan tidak

mungkin kegiatan manajemen akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan. Putri (2017)

menjelaskan 5 fungsi dari manajemen adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning) adalah hal pertama yang wajib dilakukan seorang


manajer. Dengan adanya perencanaan, manajer mengevaluasi segala tindakan,
baik yang sudah dilakukan maupun yang belum. Tanpa adanya perencanaan
yang matang, tujuan dari kegiatan manajemen tidak akan tercapai.

2
b. Selanjutnya, menjalankan fungsi pengorganisasian (organizing). Tujuannya
untuk mempermudah proses pengawasan yang dilakukan manajer.

c. Fungsi penempatan (staffing), yang bearti manajer bertugas untuk


menempatkan sumber daya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan. Dengan
begitu, proses pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien.

d. Fungsi pengarahan (directing) sebagai upaya agar perencanaan yang telah


dibuat dapat berjalan dengan lancar. Jadi pengarahan perlu dilakukan agar segala
sesuatu yang dilakukan dapat berjalan sesuai arahan atau rencana.

e. Fungsi pengawasan (controlling). Tujuannya agar kegiatan manajemen dapat


berlangsung sesuai rencana. Jika tidak berjalan baik, dapat dilangsungkan proses
evaluasi. Jadi, tujuan manajemen pun dapat tercapai dengan lebih efektif dan
efisien. 

1.3 Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen yaitu mengevaluasi strategi, kinerja yang telah dipilih secara

efisien dan efektif sehingga dapat mengkaji ulang berbagai penyimpangan yang terjadi.

Selain itu, dengan adanya manajemen, sebuah inovasi dapat tercipta sehingga kegiatan

yang dilakukan bisa lebih teratur. Tentulah harus ada beberapa hal penting yang sangat

mempengaruhi jalannya suatu manajemen. Hal ini, disebut unsur dari manajemen yang

akan di jelaskan berikutnya.

1.4 Unsur-Unsur Manajemen

Dalam membentuk suatu sistem manajerial yang baik, maka dibutuhkan unsur-unsur

manajemen di dalamnya. Semua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain, dan

jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka berimbas pada hasil keseluruhan

pencapaian suatu organisasi. Unsur-unsur manajemen tersebut diantaranya:

3
1. Manusia (Human)
Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam
praktiknya, manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian
tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat
unsur manusia di dalamnya.

2. Uang (Money)
Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Unsur uang
dapat menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang
diperhitungkan secara rasional. Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah
untuk biaya operasional, seperti gaji pegawai, pembelian dan perawatan peralatan
kantor, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Materials (Bahan)
Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur
material merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik
hanya bisa dicapai bila terdapat material yang baik.

4. Mesin (Machines)
Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi
lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan
keuntungan serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

5. Metode (Methods)
Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila
dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus
mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis. Selain itu,
metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang
menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan
baik bila manusia terlibat di dalamnya.

6. Pasar (Market)
Proses pemasaran produk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial bagi
sebuah perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku. Suatu
bisnis bisa menguasai pasar bila menawarkan produk yang berkualitas dan sesuai

4
dengan minat dan daya beli konsumen. Itulah sebabnya proses pemasaran sangat
erat hubungannya dengan kualitas barang yang dipasarkan.

1.5 Tingkatan dalam Manajemen (Manajer)

Manajer dapat diartikan sebagai anggota organisasi yang melaksanakan fungsi

manajemen, dengan cara mengkoordinasikan dan mengawasi pekerjaan pekerja-pekerja

lainnya sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Putri (2017)

menjelaskan Tingkatan Manajer dapat dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu:

1.5.1 First-Line Manajer

Merupakan tingkatan paling bawah dalam klasifikasi manajemen. Pada

tingkatan manajemen ini, manajer memiliki tugas untuk mengelola pekerjaan dari

pekerja-pekerja diluar tingkatan manjerial yang meliputi orang-orang yang

melakukan pekerjaan di bidang produksi dan pelayanan pada pelanggan. Selain itu

first-line manajer harus mempertanggungjawabkan pekerjaan karyawan-karyawan

kepada middle-line manajer.

1.5.2 Middle-Line Manajer

Merupakan tingkatan dalam klasifikasi manajemen yang menjembatani antara

tingkatan first-line manajer dengan top manajer. Middle-line manajer juga bertugas

mengelola pekerjaan first-line manajer dan memepertanggungjawabkannya kepada

top manajer.

5
1.5.3 Top Manajer

Merupakan tingkatan manajemen tertinggi dalam struktur organisasi dan

memiliki tanggung jawab dalam membuat keputusan organisasi serta meyusun

rencana dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.

6
BAB II

PERENCANAAN MATA KULIAH

2.1 Perencanaan dalam Ilmu Manajemen

Perencanaan adalah proses penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan

bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut dan pemilihan sekumpulan kegiatan

dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa

perencanaan fungsi-fungsi lain, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak

akan dapat berjalan dengan efektif.

2.2 Tahapan Perencanaan

Pada dasarnya, semua kegiatan perencanaan melalui 4 tahapan yaitu:

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan keputusan-

keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa

rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya – sumber

dayanya secara tidak efektif.

2. Merumuskan keadaan perusahaan dari tujuan yang hendak di capai atau sumber

daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,

karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah

keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk

menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.

7
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan

serta kemudahan dan hambatan perlu dilakukan untuk mengukur kemampuan

organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor

lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya

atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi

keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu

mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan Tahap

terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif

kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan

pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang

ada.

2.3 Manfaat Perencanaan

Adapun manfaat perencanaan yaitu:

 Suatu bentuk perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan

kegiatan tiap unit akan terorganisir dengan baik menuju arah yang sama.

 Suatu perencanaan yang disusun dari penelitian yang akurat akan menghindarkan

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

 Suatu perencanaan memuat standar atau batasan tindakan dan biaya akan

memudahkan pelaksanaan pengawasan.

8
 Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan

sehingga aparat pelaksana mempunyai irama atau gerak dan pandangan yang

sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.4 Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya ialah suatu proses pengambilan keputusan

sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan

pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian

hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat.

Berdasarkan penjelasan tentang perencanaan yang telah dibahas, maka dalam

perkuliahan manajemen ini perencanaan yang dapat dibuat adalah menentukan capaian

pembelajaran yang seharusnya dapat dikuasai mahasiswa setelah akhir perkuliahan.

Adapun capaian pembelajaran tersebut di jelaskan dalam deskripsi mata kuliah sebagai

berikut.

2.5 Deskripsi Mata Kuliah Manajemen

Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan, yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Oleh karena itu manajemen digunakan

di semua organisasi dalam rangka mencapai tujuannya, baik organisasi profit (perusahaan

/organisasi bisnis) maupun organisasi non-profit (pemerintahan, lembaga sosial,

organisasi kemasyarakatan); di semua sektor: perbankan, manufaktur, pertambangan,

perdagangan, kesehatan, pariwisata, dll; yang ukurannya kecil, menengah maupun besar.

9
Oleh karena sifatnya yang sangat universal, maka banyak orang merasa perlu

mempelajari manajemen.

2.6 Kemampuan yang diharapkan

Pada program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah, akan

dipelajari berbagai materi dan sub materi yang akan mengembangkan mahasiswa untuk:

1. Mampu memahami dasar dari manajemen dan organisasi (dapat menyusun


perencanaan, melakukan pengorganisasian, penyusunan staf, memimpin dan
mengarahkan orang lain, dan melakukan pengendalian dalam rangka mengelola
suatu organisasai bisnis dan non bisnis.
2. Mampu melaksanakan tugas-tugas manajer fungsional (Pemasaran, Operasi, SDM,
Keuangan) dan wirausaha pada suatu organisasi bisnis dan non bisnis.
3. Mampu menerapkan Manajemen Strategic dan Melaksanakan Pengawasan
4. Mampu mengaplikasikan desain organisasi dan perjanjian kerja
5. Mampu membentuk kelompok dan tim dan berkoordinasi, serta memahami
organisasi berglobal dan menunujukkan kepribadian/perilaku
6. Mampu memahami teori, konsep, metode dan perangkat analisis yang terkait dengan
keterampilan manajerial di bidang Pemasaran, SDM, Operasi, dan Keuangan.

Selain pengembangan yang sifatnya akademik melalui perkuliahan, FEB Unsyiah

juga berupaya mengembangkan pendampingan melalui kegiatan Unit Pengembangan

Program Pendamping Agama Islam (UP3AI) yang bertujuan untuk melatih ibadah bagi

mahasiswa khususnya pada Program Studi Manajemen. Melalui kegiatan ini diharapkan

mahasiswa memiliki kemampuan berpikir yang baik dan dapat mengatur ilmunya pada

masa sekarang maupun dimasa depan, sehingga tercipta sumber daya manusia dengan

berlandaskan nilai-nilai islami.

10
BAB III

PENGORGANISASIAN MATA KULIAH

3.1 Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian

didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan

tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Pengorganisasian adalah suatu

langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan

yang dilakukan, seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi,

ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang dalam rangka untuk

mencapai tujuan (Pramutoko, 2006).

3.2 Manfaat Pengorganisasian

1. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok

2. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi kekinian perusahaan

3. Setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan

4. Mempermudah pengawasan

5. Memaksimalkan manfaat spesialisasi

6. Efisiensi biaya

7. Hubungan antar individu semakin rukun

11
3.3 Bagaimana Proses Fungsi Pengorganisasian dijalankan

Pramutoko (2006) mengatakan bahwa ada beberapa proses untuk menjalankan

pengorganisasian diantaranya:

1. Mengacu Pada Rencana dan tujuan

Proses pengorganisasian dalam manajemen berawal dari rencana dan tujuan. yang

telah disusun sebelumnya. Ini adalah tahap awal dalam usaha merealisasikan

rencana manajemen. Desain fungsi pengorganisasian dipengaruhi dan disesuaikan

dengan perencanaan. Arah pengorganisasian akan ditentukan disini. Setiap

personil harus memahami tujuan manajemen tanpa terkecuali, agar arahnya benar,

sehingga dapat bekerjanya secara efektif dan biaya yang dikeluarkan sedikit.

2. Menentukan Tugas Utama

Manajemen punya banyak level. Memiliki sub-sub bagian. Dalam perusahaan

terdapat manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional.

Dan sub manajemen lain. Di tingkatan atau level manajemen lain yang lebih

tinggi atau yang lebih rendah dapat menetapkan struktur perusahaan., supaya

garis, kewenangannya dan tanggung jawabnya juga jelas.

3. Membagi Tugas Kepada Individu

12
Setiap pekerjaan harus diserahkan kepada ahlinya yaitu mereka yang sudah

terbutki rekam jejak dan juga pengalamannya. Mulai dari pekerjaan besar hingga

pekerjaan kecil harus dikerjakan oleh orang yang tepat.

4. Mengalokasikan Sumber Daya

Apa yang dimiliki perusahaan? Misalnya uang, mesin, bahan, pasar, resep, atau

metode? Semuanya diperhitungkan. Hal ini digunakan dan dialokasikan secara

tepat untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Yang penting sesuai

dengan perencanaan dan sesuai dengan tugas yang telah diberikan kepada

individu dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Orang yang

menggunakan sumber daya adalah individu yang ditunjuk untuk melaksanakan

tugasnya.

5. Evaluasi Strategi Pengorganisasian

Evaluasi berguna untuk melihat kembali yang terjadi dan mengantisipasi yang

akan terjadi. Semua hal buruk bisa saja terjadi dalam menjalankan bisnis

perusahaan. Kapan saja dapat terjadi perubahan yang tidak diprediksi sebelumnya.

Artinya strategi pengorganisasian tidak sesuai dengan kondisi kekinian.

3.4 Pengorganisasian Mata Kuliah dalam Perkuliahan Manajemen

Pada perkuliahan manajemen ini pengorganisasian dapat dicontohkan dalam

menyusun materi dan sub materi yang akan dipelajari. Sehingga seluruh informasi yang

13
diperlukan terencana dan dapat tercapai sesuai target agar dapat dipahami oleh

mahasiswa dengan mudah. Perkuliahan manajemen ini terbagi dalam tiga bagian yang

terdiri dari 11 Bab. Setiap Bab dapat dibahas sebagai materi perkuliahan yang

dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan pada satu semester pembelajaran. Materi-materi

dalam perkuliahan manajemen ini penting untuk di kelompokkan agar mahasiswa

memahami batasan-batasan manajemen yang penting untuk dipelajari sebagai bekal

pengetahuannya dalam rangka menjadi seorang pemimpin ataupun staf/karyawan dalam

suatu perusahaan atau organisasi dimasa depan setelah menyelesaikan studinya.

Pengorganisasian perkuliahan manajemen dijelaskan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pengorganisasian Mata Kuliah Manajemen Sebanyak 16 Kali Pertemuan

Kemampuan Akhir yang


Minggu Materi/ sub materi Deskripsi Tugas
diharapkan
1 Menjelaskan pentingnya manajer Dasar Manajemen dan Mendefinisikan
untuk keberlangsungan perusahan Organisasi Tugas manajer
Menjelaskan siapa dan apa
pekerjaan manajer
Menjabarkan fungsi, peran, dan
kemampuan seorang manajer
Menjelaskan manfaat
mempelajari manajemen

2 Menjelaskan Latar Belakang Sejarah Manajemen Mendefinisikan


Sejarah Manajemen Tugas Manajer
Menjabarkan Pendekatan Klasik
Menjabarkan Bagaimana Para
Manajer Masa Kini Menerapkan
Pendekatan Kuantitatif
Menjabarkan Bagaimana Para
Manajer Masa Kini Menerapkan
Pendekatan Perilaku

3 Menerangkan Tindakan Seoarang Budaya dan lingkungan Kepemimpinan yang


Manajer Mumpuni atau Simbolis Organisasi Baik
Mendiskusikan Karakteristik dan
Keutamaan Budaya Organisasi
Menjabarkan Isu-isu Terkini

14
Mengenai Budaya Organisasi
Menjabarkan Pembatas dan
Tantangan yang dihadapi Manajer
dalam Lingkungan Eksternal

4 Mendiskusikan Kelompok Praktik Manajemen di Budaya Organisasi


Perdagangan Regional dan Lingkungan Global dalam Dunia Global
Mekanisme Perdagangan Global
Menjabarkan Struktur dan Teknik
yang digunakan Organisasi Untuk
Mengenalkan Organisasi
Keseluruh Dubia
Menjelaskan Hubungan dari
Lingkungan Politik, Hukum,
Ekonomi dan budaya, bagi Dunia
Bisnis Global

5 Mendiskusikan arti dari Tanggung Jawab Sosial dan


Tanggungjawab Sosial dan Faktor Etika Manajerial
yang Mempengaruhi Keputusan
Menjelaskan Green Management
Mendiskusikan Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan
Berbuat Etis atau tidak Etis
Mendeskripsikan Tugas
Manajemen dalam Mendorong
Kebiasaan Berbuat Etis
Mendiskusikan Tanggung Jawab
Sosial dan isu Etis

6 Menjabarkan Delapan Tahap Manajer Sebagai Pembuat Pengambilan


Proses Pengambilan Keputusan Keputusan Keputusan yang
Efektif
Menjelaskan 4 cara Manajer
dalam Membuat Keputusan
Menjabarkan Perbedaan Gaya
Pengambilan Keputusan dan
Mendiskusikan Seberapa Bias
keputusan Yang diambil
Mengidentifikasi Teknik yang
Efektif dalam Pengambilan
Keputusan

7 Menjelaskan Apa dan Mengapa Dasar-Dasar Perencanaan Proses Perencanaan


Manajer Melakukan Perencanaan dalam Organisasi
Menjabarkan Tujuan Utama
Perencanaan
Membandingkan dan
Menerangkan Pendekatan dalam
Pembuatan Rencana

15
Mendiskusikan Isu Kontemporer
dalam Pembuatan Rencana

8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

9 Menjelaskan Apa dan Mengapa Manajemen Strategik Kinerja


Manajemen Strategik itu Penting
Menjelaskan Apa yang Harus
dilakukan Manajer Selama 6
Langkah Proses Strategis
Menjabarkan 3 tipe strategi
Perusahaan
Menjabarkan Keuntungan
Kompetitif dan Srategi
Kompetitif yang digunakan
Perusahaan

10 Mendiskusikan Isu Manajemen Manajemen Strategik Kinerja


Strategis Terkini
Menjelaskan Bagaimana
Mengukur Kinerja Perusahaan
dan Karyawan
Menjelaskan Alat yang digunakan
untuk Mengukur Kinerja
Perusahaan

11 Menjelaskan 6 Kunci Desain Struktur dan Desain Desain Organisasi


Organisasi Organisasi dan Perjanjian Kerja
Menerangkan Mekanisme dan
struktur Organisasi
Mendiskusikan Faktor
Kontingensi yang membantu
model mekanis dan Model
Organis dari Desain Perusahaan

12 Menjelaskan Desain Tradisional Struktur dan Desain Desain Organisasi


Perusahaan Organisasi dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan Desain Kontemporer
Perusahaan
Menjelaskan Fleksibilitas
Perjanjian Kerja yang digunakan
Perusahaan
Menjelaskan Tantangan Desain
Organisasi Masa Kini

13 Menjabarkan Mengapa MSDM Mengelola Sumber Daya Proses Manajemen


itu penting Manusia Sumber Daya
Manusia (MSDM)
Mengidentifikasi Faktor-faktor
Eksternal yang Mempengaruhi

16
Peran MSDM
Mengidentifikasi dan Menyeleksi
Karyawan yang Kompeten
Menjelaskan Perbedaan
Rekrutmen dan Dekrut
Merencanakan Pelatihan Terbaik
yang dibutuhkan karyawan untuk
Pembekalan kemampuan dan
Pengetahuan Karyawan

14 Mendiskusikan Bagaimana Mengelola Sumber Daya Proses Manajemen


Mempertahankan SDM yang Manusia Sumber Daya
Kompeten dan Berkinerja Baik Manusia (MSDM)
Menjabarkan Manajemen Kinerja
Karyawan
Mendiskusikan Isu-isu
Kontemporer dalam Mengelola
Tim/ SDM

15 Menjabarkan arti Kelompok dan Mengelola Tim Kepuasan Tim dan


Tahapan Perkembangan Organisasi
Kelompok
Menjabarkan Komponen Utama
Kinerja dan Kepuasan Kelompok
Kerja
Mendiskusikan Cara Mengubah
Kelompok Menjadi Tim yang
Efektif
Mendiskusikan Tantangan Masa
Kini dalam Mengelola Tim

16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Sumber: Buku Manajemen Edisi Kesepuluh Robbins & Coulter (2013)

Pada pengorganisasian materi perkuliahan Manajemen di atas dapat dilihat ada 11

Bab yang harus di pelajari oleh mahasiswa selama 16 kali pertemuan dalam satu

semester. Materi- materi ini dapat dipelajari melalui diskusi kelompok ataupun tugas

individual. Dalam hal ini, dosen pendamping merupakan manajer yang dapat

membimbing stafnya yaitu mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai materi

17
yang dipelajari. Diharapkan seluruh mahasiswa Manajemen ahli dalam menguasai

ilmunya serta dapat mengaplikasi dengan baik di masa depan.

BAB IV

KEPEMIMPINAN MATA KULIAH

4.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Pimpin   artinya   bimbing,   tuntun.   Memimpin   artinya ‘membimbing, menuntun

dan menunjukan. Pemimpin atau leader ialah orang yang memimpin atau seseorang yang

mempergunakan wewenang dan mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian

pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Prof Dr H Arifin

Abdurrahman; Ma’rufaa (2016) mengatakan Pemimpin “ adalah orang yang dapat

menggerakkan orang-orang yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin

itu.”

Kepemimpinan mempunyai beberapa pengertian, di antaranya:

a. Cara seorang pemimpin mempengaruhi prilaku bawahannya agar mau


bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

b.  Seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing


orang-orang yang ada di sekelilingnya.

18
c.  Seni untuk mengkoordinasikan dan memberi motivasi kepada individu dan
kelompok guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sukses tidaknya seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya, tidak

terutamaditentukan oleh tingat keterampilan tehnis (technical skills) yang dimilikinya,

akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja

dengan baik (managerial skills)

4.2 Fungsi-fungsi Pimpinan di dalam Manajemen

       Fungsi manager dalam managemen secara menyeluruh  :

1.  Planing atau perencanaan: Merencanakan kegiatan yang hendak dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Organising atau pengorganisasian: Menyusun, menentukan, menetepkan, jenis

tugas dan kewajiban setiap fungsi.

3. Staffing atau penyusunan staf: Penyusunan dan penetapan serta pengembangan

meliputi kegiatan mulai merekrut pegawai, usaha memanfaatkan,

mengembangkan sampai mendayaguna secara maksimal.

4.  Directing atau pengarahan: Memberikan komando, mengerakkan dengan memberi

perintah, juga memberikan kepemimpinan kepada bawahan supaya dapat

melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

5.  Coordinating atau pengkoordinasian : Yaitu mengkoordinir seluruh pekerjaan

diantara pekerjaan yang satu dengan yang lain merupakan totalitas.

19
6.  Controlling atau pengawasan: Usaha untuk memberikan penilaian, koreksi,

evaluasi atas semua kegiatan dan secara terus – menerus melakukan monitoring

baik pekerjaan yang sedang dilakukan ataupun pekerjaan yang sudah dilakukan.

4.3 Kemampuan Seseorang dalam Fungsi Manajemen

            Untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan lingkungan dan perubahan

Paradigma tersebut seorang manager/Pimpinan sebuah organisasi harus memiliki tiga

kemampuan manajemen yang mencakup:

1.  Kemampuan teknik (technical): merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan


pengetahuan khusus atau keahlian.

2.  Kemampuan Manusiawi (human): Merupakan kemampuan untuk bekerja dengan,


mengerti dan memotivasi orang lain baik individu maupun kelompok.

3.  Kemampuan Konseptual (conceptual): merupakan kemampuan mental untuk


menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks.

Tugas seorang Pimpinan/Manajer pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan

melalui orang lain (atasan, bawahan, atau rekan sejawat). Di dalam melaksanakan tugas

tersebut seringkali masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang Pempinan/manajer

adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan “Mengatur Orang“. Artinya,

kepemimpinan di dalam suatu organisasi hanya efektif jika kepemimpinan itu diterima

oleh orang lain yang disebut bawahan.

4.4 Terciptanya Pemimpin yang Baik

Pramutoko (2006) mengatakan bahwa para ahli teori kepemimpinan telah

mengemukakan beberapa teori yang berbeda-beda tentang munculnya seorang pemimpin

20
yang baik. Namun demikian apabila berbagai teori itu dianalisa akan terlihat adanya tiga

teori yang menonjol.

1. Teori Genetis

    Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa seorang

pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat

kepemimpinan. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu dilahirkan (leaders are

born). Dalam keadaan yang bagaimanapun seorang ditempatkan, karena ia telah

ditakdirkan menjadi pemimpin, satu kali kelak ia akan muncul sebagai pemimpin.

Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong kepada pandangan

yang fatalistis dan deterministis.

2. Teori Sosial

       Merupakan kebalikan inti teori genetis. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu

dibentuk dan ditempa(leaders are made). Teori ini menganut paham egalitarianistik, oleh

karenanya para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa

setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang

cukup.

3. Teori Ekologis

       Karena kedua teori di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai

reaksi kepada kedua teori tersebut timbullah teori ketiga yang disebut teori ekologis yang

pada intinya berarti bahwa seorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik bila

ia pada waktu  lahimya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat-bakat itu

kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman

21
yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah

dimiliki itu.

4.5 Pemimpin Formal dan Informal

Jenis kepemimpinan ada dua macam, pemimpin formal (formal leaders) dan

pemimpin informal (informal leaders) yaitu:

1.    Pemimpin formal adalah Orang yang secara resmi diangkat dalam jabatan

kepemimpinan, diatur dalam organisasi secara hierarki dan tergambar dalam suatu

bagan yang tergantung dalam tiap-tiap kantor. Pemimpin ini sering dikenal dengan

sebutan “kepala

2.    Pemimpin informal adalah Seorang yang karena latar belakang pribadi yang kuat

mewarnai dirinya. memiliki kualitas subyektif atau obyektif yang memungkinkannya

tampil dalam kedudukan di luar struktur organisasi resmi namun ia dapat

mempengaruhi kelakuan dan tindakan suatu kelompok masyarakat, baik dalam arti

positif maupun negatif. Dalam Islam pemimpin informal adalah Ulama, Ustadz,

Kyai, atau tokoh masyarakat.

Apabila kita melihat dalam perkuliahan manajemen ini, dapat di contohkan bahwa

komisaris kelas merupakan pemimpin formal. Artinya pemimpin yang secara resmi telah

di tunjuk oleh kelas/ unit sebagai perwakilan untuk dapat mengatur kelas dan jalannya

perkuliahan agar menjadi lebih efektif. Dan tidak tertutup kemungkinan diantara

pelajar/mahasiswa yang lain juga dapat diberi kesempatan untuk memimpin suatu kelas

ataupun kelompok-kelompok diskusi yang di tentukan oleh dosen pendamping sebagai

22
pengampu mata kuliah Manajemen. Seperti yang disebutkan dalam hadis Rasulullah dari

Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesungguhnya bersabda: bahwa setiap orang adalah

pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

BAB V

PENGENDALIAN MATA KULIAH

5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Anthony, dkk. (2014); Daromes & Ng (2015) mendefinisikan Sistem Pengendalian

Manajemen (SPM) sebagai perangkat yang digunakan oleh manajer untuk memastikan

bahwa putusan dan perilaku karyawan konsisten dengan strategi dan tujuan

perusahaan dengan mengeluarkan sistem yang menunjang pengambilan putusan. Jadi,

fokus utama SPM adalah mengimplementasi strategi yang berkaitan dengan peran

manajer dalam merancang dan mengimplementasikan sistem yang digunakan untuk

perencanaan dan pengendalian perusahaan.

Memastikan karyawan melakukan apa yang terbaik bagi perusahaan merupakan

tujuan yang penting karena hal yang terjadi di dalam organisasi ditentukan oleh

orang yang ada di dalam organisasi tersebut dan pengendalian manajemen diperlukan

untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang sebaliknya. Ketika karyawan tidak

23
mau bertindak sesuai dengan keinginan yang diharapkan, manajer harus mengambil

langkah pencegahan dengan menerapkan SPM. Dengan demikian, fokus kajian SPM

merupakan perilaku sumber daya manusia.

5.2 Strategi dan Elemen SPM

Merchant dan Van der Stede (2014); Daromes & Ng (2015) mengidentifikasi empat

elemen utama terkait SPM diantaranya:

1. Pengendalian hasil, yaitu pengendalian terhadap perilaku karyawan dalam berbagai

tingkatan organisasi untuk mengarahkan mereka pada hasil yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

2. Pengendalian tindakan, yaitu bentuk pengendalian manajemen untuk pengambilan

langkah-langkah tertentu dalam memastikan bahwa karyawan bertindak sesuai

dengan yang diinginkan perusahaan dalam mencapai tujuan.

3. Pengendalian personel, yaitu bentuk pengendalian manajemen yang dapat

membangkitkan kemauan karyawan untuk mengendalikan dan memotivasi diri

mereka. Penerapan pengendalian personel dapat dilakukan melalui seleksi dan

penempatan, pelatihan, desain pekerjaan.

4. Pengendalian budaya merupakan bentuk pengendalian manajemen yang ikut

berperan dalam mengarahkan perilaku manusia yang akhirnya dapat membangun

komitmen yang tinggi untuk perubahan perusahaan kea rah yang lebih baik.

5.3 Aspek Kontijensi

Kajian SPM sebagai paket pengendalian erat kaitannya dengan teori kontijensi.

24
Teori kontinjensi memandang bahwa apabila suatu organisasi ingin memiliki kinerja

yang baik, harus menyesuaikan desain SPM-nya dengan kondisi ketidakpastian,

misalnya dari lingkungan, ukuran organisasi, dan strategi bisnis (Donaldson, 2001;

Chenhall, 2003; Daromes & Ng, 2015). Pendekatan kontinjensi dilakukan atas dasar

teori kontinjensi yaitu merujuk pada suatu kondisi bahwa tidak ada satu pun desain

organisasional yang terbaik, yang diaplikasikan dalam suatu organisasi dan asumsi

bahwa beragam desain organisasional tersebut memiliki peluang hasil atau kinerja yang

sama. Pengenalan model kontinjensi dari teori organisasi modern telah memberikan

kontribusi terhadap perkembangan akuntansi manajemen terutama dalam menjelaskan

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.

5.4 Konsep Pengendalian Manajemen

Konsep pengendalian manajemen awal-nya muncul dari perusahaan dan setelah itu

diadopsi oleh organisasi sektor publik, dalam hal ini universitas adalah salah satu bagi-

annya. Universitas merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik sekaligus

organisasi sektor jasa yang mulai berkembang dengan pesat pada era tahun 1990

Perubahan konsep pengelolaan perguruan tinggi mendorong pengelola perguruan tinggi

untuk menggunakan konsep tata kelola berbasis organisasi yang berorientasi bisnis

Saat ini perguruan tinggi sudah menjadi industri yang memiliki persaingan

tajam. Winston, 1999; Endro & Radianto, 2015 menyatakan bahwa perguruan tinggi

sudah menjadi industri yang bersaing dengan perguruan tinggi lainnya untuk menjual

jasanya dalam rangka memperoleh mahasiswa dan meningkatkan pendapatannya.

25
Bahkan Winston, 1999; Endro & Radianto, 2015 menyatakan bahwa saat ini perguruan

tinggi sudah memasuki era “competitive market” Kemajuan teknologi informasi,

sosial, ekonomi, dan perkembangan “knowledge-based economy” berdampak pada

perubahan lingkungan perguruan tinggi yang mempengaruhi perguruan tinggi tersebut

untuk bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Oleh sebab itu, melalui perkuliahan Manajemen ini diharapkan mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiahkuala mampu memiliki daya saing secara global di

masa mendatang melalui pengelolaan manajemen yang baik dan meningkatkan

kemampuan mahasiswanya agar tercipta sumber daya yang berkualitas.

26
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Seorang manajer diharapkan dapat melakukan fungsi perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian yang berhubungan dengan

pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,

kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan atau yang diusulkan dalam

pembuatan perencanaan untuk dapat menyelesaikan suatu masalah.

3. Sistem manajemen merupakan sebuah cara yang tepat untuk mengukur

pencapaian dari visi suatu perusahaan yang mengalami perkembangan dari waktu

ke waktu dengan memperhatikan variabel-variabel apasaja yang bisa diukur,

27
prioritas apasaja yang diutamakan oleh perusahaan serta orientasi dari visi

perusahaan tersebut.

6.2 Saran

1. Dalam menjalankan setiap kegiatan terutama pada organisasi-organisasi atau

perusahaan, sistem manajemen harus dapat di implementasikan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

2. Manajer harus mampu melakukan fungsi manajemen secara efektif dan efisien

agar tujuan dapat tercapai

28
BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, F. (2019). Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis Keilmuan


yang Harus Kamu Tahu. Dapat diakses melalui
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-
jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu (25 Juli 2019).

Daromes, E.F & Ng, S. (2018). Memahami Strategi Implementasi Sistem Pengendalian
Manajemen Komprehensif. BALANCE, 15 (1), 34-73.

Endro, W & Radianto, D. (2015). Sistem Pengendalian Manajemen di Entrepeneurial University. Jurnal
Akutansi Multiparadigma (JAMAL). Vol. 6. No.2. Halaman 175-340

Putri, A. (2017). Manajemen, Pengertian, Fungsi, Tingkatan Prinsip. Diakses melalui


studiobelajar.com online/22 Maret 2019.

Pramutoko, B. (2006). Kepemimpinan, Manajemen & Organisasi. Disampaikan dalam


Diklat Keranisasian DPD KNPI Kota Kediri pada 10 Maret 2006. Dapat diakses
melalui

Robbins, P,S & Coulter, M. (2013). Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta. Erlangga

WEB:

http://www.unpad.ac.id/?post_type=fakultas&p=349/

29
http://manajemen.feb.unpad.ac.id

30

Anda mungkin juga menyukai