Anda di halaman 1dari 25

MENGKAJI FUNGSI PENGGERAKAN

DISUSUN
OLEH KELOMPOK 9:

ASMAWATI
NURFATIMAH AZZAHRA
MARIA SONIA KOLA
MORISKA PERMATASARI
YULITA SOMBA
AKMAL FARIDZKI
ARDIANSYAH

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt yang maha pengasih lagi maha
penyayang.selain itu,kami juga memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah swt atas limpahan dan hidayahnya,sehingga penyelesaian
makalah ini bisa berjalan lancar.Kami juga berharap,agar makalah ini
bias menjadi inspirasi bagi para pembaca guna mengetahui apa saja
FUNGSI PENGGERAKAN itu.
BAB 1

PENDAHULUAN

Fungsi penggerakan (actuating) yakni bagian dari proses


pengarahan dari pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai
prestasi kerja menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Manfaat
penerapan fungsi penggerakan actuating adalah membuat orang lain
mau bekerja dengan senang hati untuk menjalankan tugasnya sesuai
dengan rencana dalam mencapai tujuan.

1.RUMUSAN MASALAH

-Apa yang dimaksud dengan penggerakan/actuating?

-Apa fungsi dan tujuan actuating?

-apa contoh dari actuating itu sendiri?

-apa yang dimaksud dengan motivasi dalam actuating?

-apa saja konsep dan contoh motivasi?

-mengapa komunikasi begitu penting?

-contoh komunikasi dalama manajemen?

-apa perbedaan antara pemimpin dengan pengikut?

2.Tujuan penulisan
-Untuk menyelesaikan tugas dari dosen
-Berbagi wawasan dengan pembaca
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelaksanaan (Actuating)

Di dalam suatu pelaksanaan terdapat suatu tindakan atau


pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang
dan terperinci, pelaksanaan biasanya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan dapat diartikan
penerapan.

Actuating adalah bagian yang sangat penting dalam proses


manajemen. Berbeda dengan ketiga fungsi lain (planning, organizing
dan controlling). Actuating di anggap sebagai intisari manajemen
karena secara khusus berhubungan dengan orang-orang.

Menurut GR Terry yang mengutif dalam buku sukarna dalam buku


Principles of Management, penggerakan (actuating) ialah
membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar
supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai
tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan."

Pelaksanaan/pengerakan (actuating) merupakan sebagai suatu


pelaksanaan untuk menjalankan, atau menggerakkan anggota, dan
mendorong yang tidak lain. merupakan upaya mewujudkan rencana
menjadi realisasi melalui berbagai pengarahan dan motivasi supaya
anggota atau karyawan tersebut dapat melaksanakan kegiatan atau
pekerjaannya secara optimal.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pengarahan
pelaksanaan (actuating) adalah salah satu tugas pemimpin organisasi
untuk memberikan motivasi, dorongan, dan memberikan keyakinan
kepada bawahannya agar bawahan tersebut bekerja secara ikhlas
demi terwujudnya tujuan organisasi.

B. Ruang Lingkup Pelaksanaan (Actuating)

Di dalam pelaksanaan terdapat prinsip-prinsip pelaksanaan, jika


prinsip-prinsip yang ada baik dan mengarah pada tujuan yang telah
diterapkan maka akan menghasilkan pelaksanaan yang baik pula di
dalam pelaksanaan tersebut.

Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam


kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif untuk mencapai
tujuan. Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks
karena disamping menyangkut manusia, juga meyangkut berbagai
tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan
berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta
pola hidup yang pila. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh
pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip yaitu:

a. Prinsip mengarah pada tujuan pokok dari pengarahan.

b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan orang-orang bekerja untuk


dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak mungkin sama
dengan tujuan organsasi.

c. Prinsip kesatuan komando.

Dari penjelasan di atas dengan adanya prinsip-prinsip yang ada maka


akan mempermudah tercapainya tujuan yang sudah di terapkan
dalam pelaksanaan. Di dalam prinsip-prinsip pelaksanaan tergantung
pada pengarahannya yakni aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif untuk
mempermudah mencapai tujuan yang telah diterapkan.

2. Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan (Actuating)

Fungsi penggerakan (actuaring) merupakan bagian dari proses


pengarahan dari pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai
prestasi kerja menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Adapun
fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah:

a. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi


pengikut

b. Menaklukan gaya tolak seseorang

c.Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas


dengan lebih baik.

d. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada


pimpinan, tugas daan organisasi tempat mereka bekerja

e.Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab


seseorang teerhadap Tuhan nya, Negara dan masyarakat.

Tujuan penggerakan (actuating) dalam organisasi adalah usaha


atautindakan dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan
dan membuat bawahan tahu pekerjaannya.sehingga secara sadar
menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan
sebelumnya. Adapun tujuan dari penggerakan (actuating) adalah:
a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan
sehingga timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja
dengan baik.

b. Pemberiaan bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau


teladan, yang meliputi beberapa tindakan seperti: pengambilan
keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama
antara pemimpin dan bawahan, memilih orang-orang yang menjadi
angggota kelompok, dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan bawahan dalam pelaksanaan tugas harus diberikan
dengan jelas dan tegas agar terlaksana dengan baik dan terarah pada
tujuan yang telah diteta c. Pengarahan yang dilakukan dengan
memberikan petunjuk yang benar, jelas, dan tegas. Segala saran-
saran dan perinta. intruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan.

Di dalam pelaksanaan sangat berperan penting juga yang namanya


fungsi dan tujuan dari pelaksanaan. Fungsi penggerakan (actuating)
yakni bagian dari proses pengarahan dari pimpinan kepada karyawan
agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi yang ada
pada dirinya. Sedangkan Tujuan penggerakan (actuating) dalam
organisasi adalah usaha atau tindakan dari pemimpin dalam rangka
menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu pekerjaannya.

3. Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan (Actuating)

Ada beberapa poin yang menjadi kunci dalam kegiatan pelaksanaan


yaitu:

a. Penugasan/intruksi/komandomerupakan pekerjaan yang dilakukan


oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak, yang
meliputi:

1) Mengambil keputusan.
2) Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer
dan bawahan.

3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan


supaya mereka bertindak.

4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota.

5) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka


terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b.
Koordinasi/Coordinating. Coordinating merupakan sinkronisasi yang
teratur dari usaha-usaha individu yang berhubungan dengan jumlah,
waktu, dan tujuan mereka,sehingga dapat diambil tindakan yang
serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan (Actuating)

Menurut Rusli Syarif, dalam peningkatan produktivitas terpadu (PPT)


ada

beberapa poin yang menjadi kunci dalam kegiatan pelaksanaan yaitu:

a. Penugasan/intruksi/komando

merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang


menyebabkan orang lain bertindak, yang meliputi:

1) Mengambil keputusan.

2) Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara


manajerdan bawahan.

3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan

supaya mereka bertindak.

4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota.


5) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka
terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Koordinasi/Coordinating.

Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha


individu yang berhubungan dengan jumlah, waktu, dan tujuan
mereka,sehingga dapat diambil tindakan yang serempak menuju
sasaran yang telah ditetapkan.

B.KONSEP MOTIVASI

Pengertian Motivasi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa


latin yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move). Motivasi
pada dasarnya merupakan kebutuhan internal yang tak terpuaskan
sehingga menciptakan tegangan-tegangan yang merangsang
dorongan-dorongan dari dalam diri individu. Motivasi sendiri
menurut Stephen P. Robbins (2001 : 166) didefinisikan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi juga
didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan
mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan
sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang
bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional (Silalahi,
2002 : 341). Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan
untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan,
keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di
pengaruhi oleh stimuli kekuatan, intrinsik yang ada pada individu
yang bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula
mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan
reaksi

individu terhadap stimuli tersebut (Supriyono, 2003 : 329 ). Motivasi


dalam Winardi (2001 : 2) merupakan hasil sejumlah proses, yang
bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Dari beberapa definisi
diatas, maka motivasi dimaknai sebagai dorongan yang didasari
kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan
pemotivasian dimaknai sebagai upaya untuk mendorong seseorang
dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses Motivasi Berdasarkan pengertian diatas maka kebutuhan


merupakan faktor utama dalam motivasi. Kebutuhan adalah suatu
keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak
menarik (Robbins, 2001 : 166). Kebutuhan yang belum terpenuhi
menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan dari
dalam individu untuk mencapai tujuan dimaksud. Dorongan ini
menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-
tujuan tertentu yang bila tercapai akan terwujud pemenuhan
kebutuhan dan mendorong pada pengurangan tegangan

Sementara itu, tidak selamanya suatu motivasi mengalami


pencapaian tujuan seperti yang diinginkan dan proses yang berjalan
pun bervariasi. Sebagai contoh, setiap orang memiliki kebutuhan
untuk makan. Namun, setelah kebutuhan makan terpenuhi, maka
seseorang tidak akan dapat “dimotivasi” dengan makanan. Lain
halnya apabila seseorang belum makan selama beberapa hari, maka
kebutuhan untuk makan tak terbendung lagi dan suatu dorongan
akan muncul untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Kemudian
anggap bahwa terdapat hambatan yang menghalangi seseorang
untuk memperoleh makanan tersebut. Tentunya, hasil akhir akan
bervariasi. Seseorang akan berusaha untuk mencari jalan guna
mencapai makanan (baca:tujuan) yang terhambat ataupun seseorang
akan merasa putus asa karena tujuannya terhambat .

Pemotivasian seseorang tidaklah cukup hanya dengan menawarkan


sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya agar mereka
termotivasi. Jaminan bahwa seseorang mampu untuk melakukan
atau memiliki kemampuan mencapai hingga berujung pada ganjaran
juga sangat penting. Hal inilah yang membuat karyawan termotivasi
untuk melakukan pekerjaannya. Victor Vroom (Dessler dalam Agus
Dharma, 1997 : 330) mengembangkan Model Ekspektansi yang
digunakan sebagai model dasar timbulnya motivasi seseorang.
Vroom mengemukakan bahwa motivasi pada dasarnya muncul
apabila terjadi dua hal, yaitu : - Apabila “valance” atau nilai hasil
tertentu sangat tinggi bagi seseorang; dan - Apabila seseorang itu
merasa memiliki kesempatan yang baik untuk menyelesaikan tugas
dan memperoleh hasilnya Dari berbagai proses motivasi yang terjadi,
dorongan yang ada dalam diri seseorang menghasilkan Apabila
seseorang merasa upayanya akan mengarah pada penyelesaian
tugas. Dan orang itu mengetahui bahwa penyelesaian tugas
mengarah pd hasil yg penting (seperti pemenuhan kebutuhan akn
status / pengakuan).

(Arti Penting Motivasi Saul Gellerman sepakat bahwa setiap orang


memiliki kebutuhan-kebutuhan dan apabila satu kebutuhan tidak
terpenuhi, maka orang akan termotivasi untuk memenuhinya. Lebih
lanjut Saul Gellerman mengemukakan bahwa tujuan akhir motivasi
adalah merealisasi citra pribadi (self-concept), yakni hidup dalam cara
yang sesuai dengan peranan yang diinginkan, diperlakukan dalam
cara yang sesuai dengan kedudukan dan dihargai sesuai tingkat
kemampuan. Dengan demikian setiap orang berada dalam upaya
abadi untuk memburu apapun yang dipandang sebagai peranan yang
diinginkan dan mencoba merealisasi ide subjektif tentang diri sendiri
menjadi kebenaran objektif (Saul Gellerman dalam Dessler, 1997 :
337) Gellermen menunjukkan aspek motivasi yang sangat penting
bahwa semua orang umumnya memiliki kebutuhan untuk
diperlakukan sebagai individu yang berharga dan menjadi orang yang
ia rasa mampu mencapainya. Tiap orang memiliki citra dan
menginginkan diperlakukan dalam cara yang mendukung citra
tersebut. Intinya, tiap orang sangat termotivasi untuk berperilaku
dalam cara yang dapat memenuhi kebutuhannya dan kunci
keberhasilan pemimpin terletak pada kemampuan memotivasi
anggota organisasi dalam usaha memenuhi dan mendukung
kebutuhan .

C.KONSEP KOMUNIKASI

Konsep Dasar Komunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan


dengan manusia lainnya. Salah satu unsur terpenting dalam hidup
manusia adalah komunikasi. Komunikasi adalah saluran atau media.
Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah
menggunakan unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada
komunikan Tujuannya untuk mengetahui lingkungan sekitarnya,
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin
tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator ke
komunikan melalui media atau saluran. Komunikasi merupakan
faktor fundamental dalam kehidupan manusia, sebab manuasia perlu
mempertahankan hidup dan kebutuhan menyesuaikan dengan
lingkungan.

1 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Wiliam I. Gorden yang dikutip dri buku
Ilmu Komunikasi karya Deddy Mulyana. Ada empat fungsi
komunikasi, yakni komunikasi sosial, komunikasi ekspresif,
komunikasi ritual, dan komunikasi intrumental. Fungsi suatu
peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama
sekali independen, melaikan berkaitan dengan fungsi fungsi lainnya,
meskipun terdapat suatu fungsi yang dominan.

a. Komunikasi Sosial. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial


setidaknya mengisyaratkan komunikasi penting untuk membangun
kosep diri kita, aktualisasi diri., untuk kelangsungan hidupa, untuk
memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk
hubungan dengan orang lain.

b. Komunikasi Ekpresif. Erat kaitannya dengan komunikais sosial


adalah komuniaksi ekpresif yang dapt dilakukan baik sendiri ataupun
dalam kelompok. Komunikasi ekpresif tidak ontomatis bertujuan
mepengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejuah kimnukasi
tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan
perasaan (emosi) kita. Perasaan-perassan tersebut dikomunikasikan
terutama melalui pesan-pesan nonverbal.

c. Komunkasi Ritual. Erat kaitannya dengan komunikasi ekpresif


adalah komunikasi ritula. Yang biasa dilakukan secara kolektif. Suatu
komuntas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
hidup, yang disebut para ontropolog sebagai rites of passage, mulai
dari upacara kelahira, sunatan, ulang tahun, siraman, pernikahan
hingga upacara kematian. d. Komunikasi Instrumental. Komunikasi
instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
kenyakinan, dan mengubah prilaku atau gerakan tindakan, dan juga
menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat
disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang bertujuan
memberitahuakan atau menerangkan (to inform) mengandung
muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginnginkan
pendengar mempercayai bahwa fakta atu informasi yang
disampaikan akurat dan layak diketahui. (2015:4-34)

2. Prinsip-prinsip Komunikasi

Deddy Mulyana mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Ilmu


Komunikasi : Suatu Pengantar. Terdapat 12 prinsip komunikasi yakni:

a. Komunikasi Adalah Proses Simbolik. Salah satu kebutuhan pokok


manusia, seperti yang dikatan K. Langer, adalah kebutuhan
simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-
satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yeng
membedakan manusai dengan mahkluk lainnya.

b. Setiap Prilaku Mempunyai Potensi Komunikasi. Kita tidak dapt


berkomunikasi (we can't not communicate). Tidak berarti bahwa
semua proilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila
sesorang memberi makan pada perilaku orang lain atau perilakuknya
sendiri.makan pada perilaku orang lain atau perilakuknya sendiri.

c. Komunkasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan. Dimensi isi


disandi secara verbal, sementara dimensi hubungnan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu
apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan
bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan
bagaimana hubungan pasa peserta komunikasi itu.

d. Komunikasi Berlangsun dalam Bebagai Tingkat Kesenjangan.


Komunikais dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari
komunikasi disengaja sama sekali hingga komunikasi yang yang
benar-benar direncanakan dan disadari.
e. Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu. Mkana pesan
juga bergantung pada kontek fisik dan runag, waktu, sosial dan
psikologis

f. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi. Komuniksi


juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya orang-orang memilih
stategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan
akan merespon.

g. Komunikasi Bersifat Sistemik. Setiuap indivisu adalah sistem yang


hidup. Organ dalam tubuh juga terhubung. HI itu juga yang terjadi
dalam komunikasi, semua hal tehubung menjadi satu.

h. Semakin Mirip Latar Belakang Sosialbudaya Semakin Efektiflah


Komunikasi. Komunikis yang efektif adalah

i. komunikasi yang hasilnnya sesuai dngan harapan para peserta


komunikasi.

j. Komunikais Bersifat Nonkonsekuensial. Sebenarnya komunikasi


manusi adalam bentuk dasarnya(komunikais tatp muka) bersifat dua-
arah.

k. Komunikasi Bersifat Prosensual, dinamis, dan Transaksional.


Komunikasi tidak punya

m. Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai


Masalah. Komunikasi bukanlah Panasea (obat mujarab). Untuk
menyelesaikan persoalan atau konflik, karena tersebut mungkin
berkaintan dengan masalah struktural. (2015:91-127)

2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa sendiri berasal dari istilah bahasaa Inggris yakni
Mass Communication. Definisi komunikasi massa yang paling
sederhana dikemukakan oleh Bitter (Ardianto, dkk. 2007:3) yakni
"komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang" (mass communication is
messages communicated through a mass medium to number
people).Definisi Komunikasi massa dalam buku Psikologi Komunikasi
karya Jalaluddin Rakhmat adalah sebagai berikut: Komunikasi massa
dia massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan oleh Ardianto dkk,
dalam buku Komunikasi Massa: Suatu Pengantar yaitu:

1. Komunikator terlembaga. Komuniaksi itu melibatkan

lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi

yang kompleks. Misalnya, proses penyusunan pesan itu

diterima oleh komunikan, jika pesan itu sisampaikan

melalui surat kabar, maka komikatornya adalah redaksi surat kabar


tersebut.

2. Pesan bersifat umum. Artinya komunikasi massa itu ditunjukan


untuk semua orang dan tidak ditunjukan untuk kelompok orang
tententu. Oleh karenya, pesan

komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa

dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.

3. Komunikannya anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa,


komunikator tidak mengenal komunikan (anonim). karena
komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
Komunikan komunikasi massa juga adalah heterogen, karena terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat yangh berbeda-beda.
4. Media massa menimbulkan keserempakan. Kelebihan komunikasi
massa dengan komunikasi lain, adalah sasaran khalayak atau
komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas.
Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak memperoleh pesan
yang sama pula.

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbangan hubungan. Deimensi


ini menujukan muatan atau isi komuniksi, yaitu apa yang
dikatakan,sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara
mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan
para peserta komunikasi itu.

6. Komunikasi bersifat satu arah. Karena komunikasinya melalui


media massa, maka komuniakto dan komunikannya tidak dapat
melakukan kontak langsung. Komunikator lebih aktif menyampaikan
pesan, komunkanpun aktif menerima pesan, namun diantara
keduannya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi
dalam komunikasi antar personal. Dengan kata lain, komunikasi
massa itu bersifat satu arah.

7. Stimulus alat indra terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulus


alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan
majalah, pembaca hanya melihat. Pada siaran radio dan rekaman
auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi
dan film, kita menggunakan penglihatan dan pendengaran.

8. Umpan balik tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect).


Dalam prose komuniksi massa, misalnya reporter, penyiar, editor,
teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian pesannya
lebih formal, terencana dan lebih rumit.

D.KEPEMIMPINAN
Pengertian kepemimpinan dalam tulisan ini akan dikemukakan
oleh beberapa pendapat para ahli berikut ini:

a. Kepemimpinan dikemukakan oleh Ralph M. Stogdill dalam


Wahjosumidjo 1994: 22-24) 1. Kepemimpinan sebagai suatu seni
untuk menciptakan kesesuaian paham. (leadership as the art of
inducing compliance). Ini berarti bahwa setiap pemimpin (leader)
melalui kerja sama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat para
bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Peranan pemimpin
memberikan dorongan terhadap bawahan untuk mengerjakan apa
yang dikehendaki pemimpin. Oleh ka

rena itu, pemimpin adalah suatu seni bagaimana membuat orang


lain mengikuti serangkaian tindakan mencapai tujuan. 2.
Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi dan inspirasi
(leadership as a form persuation). Kepemimpinan adalah suatu
kemampuan mempengaruhi orang lain yang dilakukan bukan melalui
paksaan melainkan himbauan dan persuasi. 3. Kepemimpinan adalah
suatu kepribadian yang memiliki pengaruh (leadership as personality
and its effects). Kepribadian dapat diartikan sebagai sifatsifat (traits)
dan watak yang dimilki oleh pemimpin yang menunjukkan
keunggulan, sehingga menyebabkan pemimpin tersebut memiliki
pengaruh terhadap bawahan. 4. Kepemimpinan adalah tindakan dan
perilaku (leadership sactor behavior). Kepemimpinan dalam arti ini
digambarkan sebagai serangkaian perilaku seseorang yang
mengarahkan kegiatan-kegiatan bersama. Dari serangkaian perilaku
tersebut dapat berupa menilai anggota kelompok, menentukan
hubungan kerja sama, mampu memperhatikan kepentingan
bawahan, dan sebagainya. 5. Kepemimpinan merupakan titik sentral
proses kegiatan kelompok (leadership as a focus of proceses).
Kepemimipinan sebagai titik sentral, sebab dalam kehidupan
organisasi dari ke

116 Hafulyon, Keragaman Konsep Kepemimpinan dalam Organisasi


pemimpinan diharapkan lahir berbagai gagasan baru, yang
memberikan dorongan lahirnya perubahan., kegiatan dan seluruh
proses kegiatan kelompok. Oleh karena itu, kepemimpinan tidak
dapat dipisahkan daripada kehidupan kelompok dan menduduki
posisi tinggi dalam kehidupan kelompok dalam menentukan struktur
kelompok, suasana kelompok dan aktivitas kelompok. 6.
Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kekuasaan
(leadership as a power relation). Kepemimpinan sebagai suatu
bentuk hubungan kelompok orang, hubungan antara yang memimpin
dan yang dipimpin, di mana hubungan tersebut mencerminkan
seseorang atau sekelompok orang berperilaku karena akibat adanya
kewibawaan/ kekuasaan yang ada pada orang yang memimpin. Dan
dalam hubungan ini orang yang memimpin lebih banyak
mempengaruhi daripada yang dipengaruhi. 7. Kepemimpinan sebagai
sarana pencapaian tujuan (leaderhip as an instrument of goal
achievement). Dalam hubungan ini pemimpin merupakan seseorang
yang memiliki suatu program dan yang berprilaku secara bersama-
sama dengan anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan
cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan mempunyai

peranan sebagai kekuasaan dinamik yang mendorong, memotivasi


dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. 8. Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksi
(leadership as a effect of interaction). Kepemimpinan sebagai suatu
proses sosial, merupakan hubungan antar pribadi, di mana pihak lain
mengadakan penyesuaian. Suatu proses di mana saling mendorong
dalam mencapai tujuan bersama. Jadi, kepemimpinan bukan
merupakan sebab melainkan sebagai akibat hasil daripada perilaku
kelompok. Kepemimpinan timbul dari proses interaksi kelompok itu
sendiri. Kepemimpinan adalah benar, apabila diakui dan didukung
oleh anggota kelompok. 9. Kepemimpinan adalah peranan yang
dibedakan (leadership as a differentiatedrole). Dalam kehidupan
organisasi masingmasing anggota mempunyai sumbangan yang
berbeda-beda. Demikian pula kepemimpinan yang muncul sebagai
akibat interaksi dalam kehidupan organisasi, karena kelebihan-
kelebihan dan sumbangannya dia diangkat peranannya sebagai
pemimpin. Sejauh seseorang dipandang oleh anggota-anggota lain
sebagai sumber yang dapat memberikan sumbangan yang tidak
dapat diabaikan, ia akan diangkat dan diakui sebagai pemimpin.
KESIMPULAN

- pergerakan atau actuating merupakan sebagai suatu pelaksanaan


untuk menjalankan atau menggerakkan anggota untuk mewujudkan
rencana menjadi realisasi melalui berbagai pengarahan dan motivasi
Supaya anggota atau karyawan tersebut dapat melaksanakan
kegiatan atau pekerjaannya secara optimal. Atau dengan kata lain
pelaksanaan atau pergerakan adalah salah satu tugas pemimpin
organisasi untuk memberikan motivasi , dorongan dan memberikan
keyakinan kepada bawahannya agar bawahan tersebut bekerja
secara ikhlas demi terwujudnya tujuan organisasi.

Contoh dari pergerakan adalah memberikan kordinasi kepada


followers.

-komunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan


dengan manusia lain salah satu unsur terpenting dalam hidup
manusia adalah Komunikasi komunikasi adalah saluran atau media
untuk menyampaikan informasi seorang komunikator dalam proses
komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat
penyampai pesan kepada komunikan tujuannya untuk mengetahui
lingkungan sekitarnya bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
dalam dirinya.

Contoh komunikasi: andanya interaksi antara dua orang atau lebih


dalam berbicara misalnya wawancara.
-motivasi: Motivasi dimaknai sebagai dorongan yang didasari
kemampuan seseorang dalammemenuhi kebutuhannya.

Sedangkan pemotivasian dimaknai sebagai upaya

untuk mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhan


tersebut. Seseorang akan termotivasi untuk

berperilaku sedemikian rupa dikarenakan memiliki tujuan


( kebutuhan, keinginan, harapan, dan

lainnya). Motivasi sendiri akan tercipta bila ada

kemauan, kemampuan dan kesempatan.

Contoh motivasi: seorang pemimpin memberikan wejangan


wejangan kepada karyawannya agar tidak cepat putus asa dalam
mencari ide ide baru.

-kepemimpinan:

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang-orang


untuk men

capai organisasional.

kepemimpinan itu akan muncul dalam situasi

dan kondisi tertentu. Individu dapat mempengaruhi perilaku

orang lain, baik secara individu maupun kelompok.

Contoh kepemimpinan: seorang direktur mengarahkan kerja yang


strategis untuk mencapai tujuan organisasi, baik program jangka
pendek, menengah, dan jangka

panjang.

•berhasilnya sebuah perusahaan dapat dilihat dari leadership


organisasi dalam sebuah perusahaan dimana terdiri atas leadership
dan follower/pengikut serta motivasi. Follower atau pengikut dalam
rana oraganisasi dapat diartikan sebagai seseorang yang mengakui
bahwa pimpinan adalah sumber utama yang mempedomani
pekerjaan mereka dan mereka secara aktif berperan dalam
mendukung pandangan pimpinan demi mencapai tujuan.

Contoh pengikut: seorang karyawan yang mematuhi arahan dari


pemimpinnya, misalnya rencana plan A gagal maka pemimpin
mengatakan bahwa plan B harus segera direalisasikan.

pada dasarnya tanpa pengikut, pemimpin tidak dapat meraih hasil


tujuan organisasi dengan baik begitu juga sebaliknya pengikut tidak
dapat melakukan pekerjaan tanpa adanya arahan dari pemimpinnya.
Oleh karena itu pemimpin dan pengikut memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan organisasi.
SARAN:

Pembuatan makalah MENGAKAJI FUNGSI


PENGGERAKAN/ACTUATING masih jauh dari kata
sempurna,penyusun berharap adanya kritik dan saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai