Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penggerakan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-
usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan atau
sosialisasi dengan manusia lainnya. Secara umum, manusia akan membentuk suatu kelompok untuk
mempernudah kehidupannya yang disebut berorganisasi. Biasanya mereka memiliki latar belakang
dan tujuan yang sama, sehingga mereka akan membentuk organisasi untuk mencapai tujuan mereka
secara bersama-sama.

1.2 Tujuan

- Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan penggerakan atau actuating.

- Mahasiswa mampu menjelaskan Apakah prinsip-prinsip actuating.

- Mahasiswa mampu menjelaskan faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan.

- Praktikan bisa menjelaskan bagaimana melaksanakan actuating yang efeektif.

1.3 Rumusan masalah

- Apakah yang dimaksud dengan penggerakan atau actuating ?

- Apakah prinsip-prinsip pengarahan atau actuating ?

- Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan ?

- Bagaimanakah melaksanakan actuating yang efektif ?

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu
ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut dengan mempergunakan
organisasi yang terbentuk. Perencanaan mempunyai banyak arti dan juga bayak para ahli yang
mengungkapkan pendapatnya mengenai definisi dari perencanaan itu sendiri. Seorang ahli
mengatakan yang bernama Newman “planning is deciding in advance waht is to be done” yang
artinya adalah penentuan terlebih dahulu tentang apa yang akan dikerjakan. Menurut Louis A. Allen
ia mengatakan perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai haisl yang
diinginkan. Sedangkan menurut Charles Bettleheim, beliau mengatakan perencanaan sama seperti
Louis A. Allen namun dia menambahkan bahwa dalam sebuah perencanaan terdapat dua elemen
yaitu tujuan dan alat yang deperlukan dalam pencapaian tujuan (winardi, 2000 : 229)
Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Menurut Stoner langkah dalam proses
pengorganisasian terdiri dari lima langkah yaitu :

- Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanaan untuk mencapai tujuan organisasi.

- Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.

- Mengkombinasikan pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan afisien.

- Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu


kesatuan.

- Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk


mempertahankan atau meningkatkan efektifitas (Stoner, 1996 : 75)

Setelah perencanaan disusun secara matang dan kemudian dilakukan pengorganisasian kerja, maka
tahap manajemen berikutnya adalah penggerakan (actuating) terhadap orang-orang yang sesuai
dengan rencana dan organisasi yang telah ditetapkan. Jadi penggerakan itu pada prinsipnya adalah
menggerakkan orang-orang melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien. Penggerakan ini juga sering disebut “pelaksanaan”. Fungsi
manajemen ini merupakan kegiatan untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja dengan baik.
Pada dasarnya menggerakkan orang itu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, untuk dapat
menggerakkannya, dituntut keterampilan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan serta seni
dalam menggerakkan orang lain untuk berbuat (Darsono, 2002: 45)

Penggerakan ialah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya
berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Dari definisi tersebut terlihat
bahwa tercapainya atau tidaknya tujuan tergantung pada bererak atau tidaknya seluruh anggota
kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah dan bawah (Terry, 2000: 72).

Penggerakan adalah bagian yang penting daripada proses manajemen. Berlainan dengan
ketiga fungsi fundamental lainnya, penggerakan lebih khusus berhuhbungan dengan orang-orang.
Bahkan banyak manajer praktis beranggapan bahwa penggerakan merupakan intisari daripada
manajemen. Karena banyak hubungannnya dengan unsur manusia itu terdapat pula pendapat
bahwa penggerakan merupakan suatu seni dan penerapannya secara berhasil tergantung daripada
pemiiran yang intensif (Koontz, 1989: 36).

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Hari, Tanggal

Praktikum yang kami lakukan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal, 2 April 20011

3.2 Tempat dan waktu

Lapangan sepak bola Universitas Jember pada pukul 07.00 s/d 12.00
3.3 Cara memperoleh data

Data yang diperoleh untuk pembuatan laporan ini adalah dari aplikasi out bond, buku, dan browsing
internet.

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1. Pengertian Actuating

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen
yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan
dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari penjelasan di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang
anggota akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

- Merasa yakin akan mampu mengerjakan,

- Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,

- Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau
mendesak,

- Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan

- Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

4.2 Prinsip-Prinsip Pengarahan

Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para
anggota untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk
mencapai tujuan.

Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan
berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula.
Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip,
yaitu:

a. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya
proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan anggota terhadap usaha mencapai tujuan. Bisa
saya contohkan dalam out bound adalah pada saat kita akan melakukan kegiatan out bound masing-
masing. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu
mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi,
tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan anggota.

b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama
dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta
harmonis dengan kepentingan perusahaan.

Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan mendorong
orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan
terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab
para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala
kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk
memperoleh hasil maksimal.

Dalam pengarahan ada beberapa elemen yang bisa dilakukan oleh seorang pemimimpin. Berikut ini
adalah beberapa elemen pengarahann :

COORDINATING

Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi
atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai. Dalam permainan yang kami lakukan koordinasi terlihat pada pelaksanaan
permainan, disana kita harus saling berkoordinasi supaya kegiatan yang kami lakukan akan berjalan
dengan baik.
MOTIVATING

Memberi motivasi kepada anngota merupakan salah satu elemen penting dalam suatu kelompok,
dengan memberikan fasilitas yang bagus dan suport yang cukup maka kinerja para anggota dalam
kelompok akan optimal.

COMMUNICATION

Komunikasi antara para pimpinan dan anggota sangat diperlukan untuk mencapai tujuan. Dengan
menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di dalam
kumpulan anggota dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik dalam berbagai
kegiatan tersebut.

COMMANDING

Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan
langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan
dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.

Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas dari suatu
manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain
teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Karena decision makin
dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai
goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

4.3 Faktor – Faktor Pendukung Penggerakan

Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :

Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas
untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan
mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan
gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai
berikut :

- Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin

- Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh

- Memiliki kelancaran dalam berbicara

- Matang dalam berpikir dan emosi

- Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin

- Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.

Dalam out bound yang telah dilakukan, kepemimpinan sangat mempunyai peran yang sangat
penting, yang mana tanpa adanya pemimpin atau komando maka permainan yang dilakukan tidak
akan ada yang berhasil. Itu bisa dibuktikan dengan permainan yang memindah air, disitu pemimpin
tidak bisa di aplikasikan karena anggota saling mengarahkan, sehingga pemimpin tidak bisa
diketemukan.

Sikap dan Moril (Attitude and Morale)

Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh
karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer
diantaranya yaitu :

- Sikap feudal (feudal attitude)

pemimpin yang mempunyai sikap berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola
kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu
ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap
anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan
demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.

- Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).

pemimpin yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang
mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada
kekuasaannya.

Tatahubungan (Communication)

Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian


managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan
pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada
beberapa macam diantaranya :

- Komunikasi intern

yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau
bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.

- Komunikasi Ekstern

yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.

- Komunikasi Horizontal

yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.

- Komunikasi Vertikal

yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya
dalam suasana formil.
Dari pelaksanaan paktikum yang dilakukan dalam bentuk outbond, komunikasi merupakan hal yang
sangat dibutuhkan. Jelas sudah jika tanpa komunikasi maka tujuan dari tim untuk menang dalam
setiap even. Pada permainan yang jalan menggunakan sak itu misalnya, jika komunikasi antar
anggota tim tidak terjadi maka perjalanan ke garis finish tidak akan pernah terjadi karena tidak
terjadi komunikasi antara anggota yang berada di bagian depan sak dan belakang seingga tidak
terjadi kerjasama yang tepat.

Perangsang (Incentive)

insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak. Dari kegiatan
outbond, perangsangan dilakukan dengan pemberian nilai yang baik pada tim yang menang dalam
setiap kegiatan outbond yang dilakukan. Dengan begitu maka para peserta akan lebih semangat
dalam melakukan kegiatan outbond berikutnya.

Supervisi (Supervision)

Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan
pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi
ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan
anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup
berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi
petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai
yang mengalami kesulitan.

Disiplin (Discipline)

Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah
laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :

- Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).

- Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).

Hal – hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam fungsi penggerakan

1. pemimpin harus bekerja lebih produktif

2. pemimpin perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi

3. pemimpin harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan

4. pemimpin harus bersikap obyektif

Dalam kegiatan out bound, disiplin sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang di rancang.
Contohnya adalah pada saat permainan memindah air. Disitu dibutuhkan kedisiplinan yang sangat
tinggi, karena tanpa adanya kedisiplinan proses tersebut tidak akan bisa terlaksana.
BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

· Penggerakan adalah menggerakkan orang-orang melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

· Penggerakan yang baik dicapai dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai manusia.

· Berhasilnya penggerakan tergantung kepada kepemimpinan, sikap dan moril ,tatahubungan,


perangsang, disiplin.

5.2. Saran

Penggerakan haruslah memenuhi unsur-unsur yang diperlukan dalam pelaksanaan penggerakan


agar penggerakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan demi
tercapainya tujuan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Winardi. 2000. Asas-asas manajemen, cetakan 2. Bandung : mandar maju.

Stoner, James A.F., et al. 1996. Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc :Englewood Cliffs.

Darsono. 2002. Manajemen Umum. Semarang: Sinar Soca.

Terry, George R. 2000. Prinsip – Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Koontz, Harold. 1989. Intisari Manajemen. Jakarta: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai