1. Zat Pewarna
Zat Pewarna adalah bahan yang dapat memperbaiki atau member warna pada
makanan agar menarik. Zat Pewarna dibedakan atas zat pewarna alami dan pewarna
buatan.
Hijau FCF
Misal : untuk pemberi warna es krim, buah pir kalengan, jem, jelly, saus apel dan
udang kalengan
Kuning FCF pemberi warna kuning
Misal : Untuk es krim, yogurt, jem, jelly
Zat Pemutih
Selain zat pewarna makanan kita mengenal zat pemutih makanan. Misalnya: oksidaklor,
hydrogen peroksida, benzoil peroksida, dll. Zat pemutih ini baik untuk memperbaiki
warna bahan makanan tanpa merusak komposisi bahan makanan. Contoh: tepung yang
masih baru biasanya berwarna kuning kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat-
zat pemutih tersebut dapat digunakan untuk memutihkan tepung tadi. Hidrogen
peroksida biasa digunakan untuk memutihkan warna susu yang digunakan untuk
membuat keju. Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih
warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut
dalam air. Misalnya: natrium hipoklorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air
menjadi larut dalam air.
Contoh penyedap rasa lainnya : natrium / kalium guanilat dan natrium / kalium
inosinat.
Zat Pemberi Aroma
Zat pemberi warna banyak digunakan dari golongan ester dengan rasa atau
aroma buah.Kebanyakan zat pemberi aroma digunakan dalam minuman.
Contoh :
3. Zat Pemanis
Pemanis buatan adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis dan
makanan, tetapi bahan ini tidak mempunyai nilai gizi.Zat manis tidak berkalori dan tidak
ikut dalam proses metabolism tubuh.
Oleh karena itu, bahan ini digunakan sebagai bahan pengganti gula pada
penderita kencing manis.Gula baik yang terbuat dari tebu mauun dari enau kelapa
diuraikan oleh zat dalam tubuh manusia menjadi glukosa.
Glukosa ini dioksidasi oleh oksigen menjadi gas CO2 dan H2O disertai dengan
kalor atau tenaga.Zat pemanis yag tidak menghasilkan kalori ini misalnya :
Sakarin
Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 500 kali lebih manis dari gula.Natrium
Siklamat mempunyai tingkat kemanisan 50 kali lebih manias dari gula.Zat pemanis jenis
ini dicurigai sebagai penyebab kanker karena hasil metabolism siklamat merupakan
senyawa yang bersifat karsinogen.Adapun hasil penelitian pada tikus menunjukkan ada
kemungkinan besar bahwa pembuangan senyawa ini melalui urine dapat merangsang
tumbuhnya tumor dalam kemih Soritol.Sorbitol merupakan suatu senyawa polihidroksi
yang mengandung kalori sama dengan gula.Zat pemanisa jenis ini digunakan sebagai
pemanis permen.Sorbitol tidak terurai dalam mulut sehingga tidak merusak gigi.Namun,
pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan diare.
Dulsin
Dulsin adalah zat pemanisa yang mempunyai tingkat kemanisan 250 kali lebih
manis dari gula.pemanis ini dilarang penggunaannya oleh Depkes RI.Aspartan
merupakan zat pemanis yang mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari
gula.Zat pemanis digunakan pada pembuatan permen, minuman ringan, es krim,dll.
4. Zat pengawet
Zat pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, atau penguraian makanan oleh mikroorganisme, pengawet alami dapat
dilakukan dengan cara memasukkan bahan makanan ke dalam garam atau diasinkan.Zat
pengawet yang sering digunakan adalah zat pengawet yang mudah dibuat misalnya
natrium benzoate, natrium nitrat, asam propianat, dan kalium sorbet.Natrium benzoate
digunakan untuk bahan makanan yang mudah basi, benzoate efektif.
Zat aditif dapat bersifat racun dan merugikan kesehatan apabila penggunaannya
tidak sesuai dengan aturan.kesalahan yang dapat merugikan berasal dari :
a. Sekuantran
Sekuantran adalah bahan aditif dalam makanan yang dapat mengikat ion-ion logam
yang ada dalam makanan dan membentuk senyawa komplek.Dengan teriktnya ion-ion
tersebut dapat dihambat terjadinya proses oksidasi yang dapat menimbulkan perubahan
warna dan aroma.Bahan aditif yang berfungsi sebagai sekuantran ialah asam nitrat, asam
fosfat dan garamnya, serta kalsium diantrium EDTA (Ethylene Diamine Tetra Atetic Acid).
b. Anti Oksidan
Minyak dan lemak akan dapat menjadi tengik bila disimpan lama.Ketengikan minyak
disebabkan karena oksidasi dari udara.Untuk mencegah ketengikan minyak biasanya
digunakan anti oksidan.Contoh anti oksidan adalah asam askorbat (bentuk garam kalium,
natrium, dan kalsium) yang digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah dalam keemasan
kaleng.