Anda di halaman 1dari 30

 

KLIPING
IPA
ZAT ADITIF PADA MAKANAN,
PENGAWET,
PEWARNA,PEMANIS PADA
MAKANAN DAN.
PSIKOTROPIKA
DANNARKOTIKA
OLEH
KELOMPOK
4
Nama :
Ketua : APANDI
1. ISMARANDA
2. RASTI AYU
3. FAREL HIDAYAH
4. RAHMAT ADRIAN SAPUTRA

 
 
 
ZAT ADITIF PADA MAKANAN,
PENGAWET, PEWARNA, PEMANIS
PADAMAKANAN DAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA
Dalam bahasa yang sederhana, zat
aditif bisa diartikan sebagai bahan-
bahan yang dengansengaja
ditambahkan ke dalam makanan dalam
jumlah yang kecil/sedikit, yang
bertujuanuntuk meningkatkan atau
memperbaiki cita rasa, penampakan,
tekstur, flavor, serta agartahan lebih
lama saat disimpan. Sedang definisi zat
aditif menurut BPOM adalah
BahanTambahan Pangan (BPT) yang
dipakai untuk menghambat dan
mencegah
proses fermentasi, penguraian atau
pengasaman, serta proses perusakan
lainnya yang terjadi pada bahan
panganyang disebabkan
mikroorganisme.Awalnya Zat aditif
dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan
yang disebut zat aditif alami. BPTyang
dibuat dari tumbuh-tumbuhan ini
relatif aman untuk dikonsumsi karena
tidak memiliki pengaruh negatif yang
berbahaya bagi kesehatan. Namun,
seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan bertambahnya
kebutuhan akan pangan, ketersediaan
zat aditif alamiyang terbatas tidak
mampu mencukupi kebutuhan
manusia. Itu sebabnya, industri-
industriyang memproduksi makanan,
banyak memanfaatkan zat aditif
sintetis yang dibuat dari zat-zatkimia.
Karena dibuat dari bahan kimia, tentu
saja menimbulkan dampak negatif
bagikesehatan.Adapun jenis-jenis zat
aditif sintetis dan pemanfaatannya
untuk industri atau
pembuatanmakanan tersebut
diantaranya adalah:Img : Zat Aditif
Pada Makanan

 
A.Zat Pewarna
Zat pewarna dipakai dengan tujuan
untuk membuat tampilan makanan
terlihat lebihmenarik sehingga
menambah selera
untuk menikmatinya. Dibandingkan
dengan pewarnaalami, pewarna
sintetis memang memiliki sejumlah
keunggulan, diantaranya:
mempunyai banyak pilihan warna,
mudah penyimpanannya, dan tahan
lama. Namun, tidak semua zat pewarna
buatan dapat dipakai untuk makanan
dan minuman, beberapa diantaranya
dibuatuntuk pewarna tekstil.
Efek 
Jika zat pewarna tekstil ini yang
dicampur ke dalam makanan atau
minuman, meskipunwarna yang
dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan, namun dampaknya
sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Sebab, pewarna tekstil bersifat
karsinogen yang menjadi penyebab
penyakit kanker.
Jenis Zat Pewarna

 Zat pewarna sintetis makanan dibagi


menjadi 2 kelompok, yakni dye dan lake.
 
Dye adalah pewarna buatan berbentuk
pasta, cairan, butiran atau serbuk
yangmemiliki sifat larut dalam air.
Lake adalah gabungan antara dye dan
basa dengan dilapisi zat tertentu yang
memilikisifat tidak larut dalam
air, sehingga cocok dipakai untuk
makanan yang tidak bolehkena air.

Contoh : 
Beberapa jenis pewarna makanan
buatan tersebut diantaranya adalah:
brilliant blueCFC, sunset yellow,
tarttrazin, dan karmoisin.
2. Zat Pemanis

 Itu sebabnya, ada pemanis


buatan yang dibuat khusus untuk para
penderita penyakitdiabetes
mellitus/kencing manis sebagai
pengganti gula.
Contoh :

 Beberapa jenis pemanis


buatan tersebut diantaranya
adalah: sakarin, aspaltam,
dulsin,kalsium siklamat, magnesium
siklamat, dan natrium siklamat.
B.Zat Pengawet
 Panjangnya rantai distribusi ditambah
lamanya waktu penjualan membuat
industrimakanan atau minuman lebih
memilih zat pengawet sintetis
daripada yang alami.
Karena penyimpanan
dengan menggunakan pengawet
buatan mempunyai ketahanan lebih
lamauntuk membuat makanan atau
minuman tidak terkena bakteri/jamur,
tidak busuk, tidak berbau, rasa tidak
berubah, dan kondisinya tetap dalam
keadaan segar. Makanan atauminuman
yang diberi tambahan zat aditif
pengawet, tidak hanya mampu
bertahan dalamhitungan hari, minggu
atau bulan, bahkan dapat bertahan
hingga bertahun-tahun.

 
Pastinya adalah penyakit kanker jika
dikonsumsi jangka panjang
Contoh :

 Beberapa jenis zat aditif pengawet


tersebut diantaranya adalah: asam
cuka, natrium propionat, natrium
benzoat, asam tartrat, natrium nitrat,
senyawa NaNO3, asam fosfat,dan asam
sitrat.
Teknik Pengawetan
makanan/minuman tanpa
zat pengawet

 Di beberapa negara maju, cara


mengawetkan makanan/minuman
menggunakan zat aditifsaat ini sudah
mulai ditinggalkan, dan sebagai
gantinya dipergunakan
tekhnologi pengawet makanan dengan
tanpa menambahkan zat kimia, tapi
dengan menggunakan pemanasan
suhu tinggi dalam waktu singkat,
menggunakan ozon, serta
memanfaatkansinar ultra violet (UV)
untuk membuat makanan/minuman
steril tanpa merusak kualitasdari
makanan/minuman yang diolah.

Zat aditif penyedap rasa terdiri


atas berbagai macam, namun yang
paling populer dan paling banyak
digunakan adalah monosodium
glutamat (MSG) yang lebih dikenal
dengansebutan vetsin atau micin. Zat
ini jika langsung dimakan memang
tidak berasa, tapi jikaditambahkan ke
dalam makanan, akan membuat
makanan yang diolah terasa lebih
sedap.Rasa yang dihasilkan penyedap
rasa sintetis memang sangat kuat
dibanding penyedaprasa alami. Itu
sebabnya tidak hanya industri makanan
saja yang memanfaatkan penyedaprasa
buatan, tapi juga ibu-ibu rumah tangga,
karena penggunaannya memang lebih
praktisdan ekonomis.
Contoh :
Beberapa jenis penyedap rasa sintetis
selain monosodium glutamat
diantaranya adalah:oktil asetat, etil
butirat, amil asetat, dan amil valerat.

Kanker, diabetes, dan keluhan penyakit


lainnya.Zat Aditif LainnyaSelain
keempat jenis zat aditif yang paling
banyak digunakan sebagaimana
tersebut diatas, terdapat pula
beberapa jenis zat aditif yang lain
diantaranya adalah:
Zat Penguat Aroma
: untuk menambah, mempeerkuat dan
mempertegas
aromamakanan/minuman, seperti:
isoamil asetat, isoamil valerat, butil
butirat, dan isobutyl propionate.
Anti Oksiodan
: proses oksidasi yang dapat merusak
daging olahan, kaldu, lemak,minyak
makan, margarine dan buah kalengan
dapt dicegah dengan menggunakan
zataditif ini. Beberapa zat kimia yang
tergolong anti oksidan diantaranya
adalah: asamaskorbat, butil
hidroksianisol (BHA), dan butil
hidroksitoluen (BHT).
Pengental
: Zat aditif ini berguna sebagai
pengental atau pengemulsi pada
produk agar-agar, jelly, gom arab, serta
gelatin. Sistem kerjanya adalah
membantu pembentukansistem
disperse homogeny pada makanan.
Pemutih
: Penggunaan zat aditif ini untuk
mempercepat proses pemutihan
serta pematangan pada tepung
sehingga dihasilkan mutu
pemanggangan yang lebih baik.Contoh
dari zat pemutih ini adalah: aseton
peroksida, asam askorbat, serta kalium
bromat.
Pengatur Keasaman
: Derajat keasaman makanan dapat
dinetralkan dan dipertahankandengan
menggunakan zat ini. Beberapa jenis
zat pegatur keasaman diantaranya
adalah:asam asetat, amonium
bikarbonat, asam laktat, asam sitrat,
aluminium ammonium sulfat,asam
klorida, asam tentrat, serta natrium
bikarbonat.
Anti Kempal
: Zat aditif ini berfungsi untuk
mencegah terjadinya penggumpalan
atau pengempalan pada makanan yang
berbentuk serbuk. Beberapa jenis zat
aditif anti kempaldiantaranya adalah:
aluminium silikat dan kalsium
aluminium silikat.
Pengeras
: Zat aditif yang satu ini berfungsi untuk
mencegah lunaknya
makanan.Beberapa jenis zat aditif
pengeras diantaranya
adalah:aluminium ammonium sulfat,
dankalium glukonat.
Sekuestran
: Zat aditif ini mengikat ion logam yang
terdapat dalam makanan.
Beberapacontoh dari sekuestran
adalah: asam fosfat, amonium sulfat,
kalium sitrat, dan kalsiumdinatrium
EDTA, serta dinatrium EDTABerbagai
macam zat aditif pada makanan harus
kita hindari agar semaksimal
mungkinmenjaga kesehatan tubuh dan
terhindar dari penyakit kanker.Bahaya
Zat Aditif Pada MakananMakanan yang
sehat belum tentu makanan yang
memiliki rasa lezat, dengan bentuk
danwarna yang menarik, serta aroma
yang menggoda. Karena sehat-tidaknya
makanan tidakditentukan oleh bentuk,
rasa dan aromanya, tapi dari kadar gizi
dan zat-zat lainnya yangdiperlukan
oleh tubuh.Persoalannya, sehat saja
masih dirasa belum cukup untuk
sebuah makanan, tapi jugaharus berasa
lezat, berbentuk menarik, dan
beraroma menggoda. Untuk itulah
disaatmengolah, banyak orang yang
cenderung memberikan bahan-bahan
tambahan padamakanan yang diolah,
agar mendapatkan rasa, bentuk dan
aroma sebagaimana yangdiinginkan.
Bahan-bahan tambahan yang
disertakan saat mengolah makanan
itulah yangdisebut zat aditif.

Berbagai Dampak Negatif dari


Penggunaan Zat Aditif 
 Dengan diizinkannya penggunaan zat
aditif dalam industri makanan oleh
pemerintahlewat BPOM, serta dijual
bebas dan digunakan oleh masyarakat
secara luas, menjadi satu pertanda
bahwa zat aditif boleh dikonsumsi
sepanjang tidak berlebihan atau
sesuaidengan aturan yang tercantum
pada etiket penggunaan. Gaya hidup
sehatyang dapat kitalakukan paling
mudah adalah menghindari makanan
yang mengandung zat aditif. Namun
demikian, sesedikit apapun, yang
namanya zat kimia tetap saja memberi
dampaknegatif bagi kesehatan tubuh.
Dampak negatif dari zat aditif tersebut
diantaranya adalah:
 Penggunaan sakarin sebagai pemanis
buatan secara berlebihan, dapat
merangsangtumbuhnya sel-sel tumor
kandung kemih.

 Penggunaan garam siklamat dapat


membuat proses metabolisme tubuh
menghasilkansenyawa sikloheksamina,
dimana senyawa ini dapat menjadi
penyebab penyakitkanker, dan
mengganggu sistem pencernaan.
 

Monosodium Glutamat (MSG) atau


vetsin dapat menyebabkan “Chinese
RestaurantSyndrome”, yaitu rasa sakit
pada bagian kepala, seperti kepala
berdenyut serta pusing.
Selain itu juga dapat merusak jaringan
syaraf, trauma, stress, hipertensi,
depresi,alergi kulit dan mempercepat
penuaan.

 Zat sulfit serta turunannya merupakan


pemicu serangan asthma.

 Hampir semua jenis zat aditif pewarna


dapat memicu terjadinya reaksi
anapilaksis,yakni reaksi terhadap alergi
yang akut dengan disertai shock
secara tiba-tiba.

 Zat nitrat dengan berbagai macam


variasinya merupakan pemicu
terjadinya reaksigatal-gatal dan
munculnya bilur-bilur pada kulit.

 Natamysin untuk mengawetkan


makanan dapat menyebabkan mual
dan muntah,diare, dan menurunnya
nafsu makan.
 
Kalium Asetat pada zat pengawet
dapat menjadi penyebab rusaknya
fungsi ginjal.
 
Kalsium Benzoat pada zat pengawet
dapat memicu serangan asthma.
 
Kalsium dan Natrium propionate yang
digunakan secara berlebihan, dapat
menjadi peyebab penyakit migren, sulit
tidur dan kelelahan.
 
Rhodamin B pada zat pewarna
dapat menyebabkan kanker, keracunan
paru-paru, dan penyakit pada hidung,
tenggorokan, serta usus.
 
Sunset Yellow pada zat pewarna dapat
merusak kromosom.

Quinoline Yellow pada pewarna


makanan, mengakibatkan
hyperplasian, hypertrophy,dan
carcinomas kelenjar tiroid.
 
Carmoisine pada zat pewarna, menjadi
penyebab kanker hati serta
menimbulkanalergi.
 
 Natrium metasulfat untuk pengawet
makanan, dapat menyebabkan alergi
kulit.
 
Ponceau 4R untuk pewarna makanan
bisa menimbulkan anemia serta
kepekatanhemoglobin.
 
 Nitrit dan Nitrat pada pengawet
makanan, dapat
menimbulkan keracunan,
sulit bernapas, mengurangi
kemampuan sel darah dalam
membawa oksigen ke organ-
organtubuh, anemia, radang ginjal,
sakit kepala, dan muntah-muntah.

Siklamat pada zat pemanis, menjadi


penyebab penyakit kanker
(karsinogenik).
 
Sakarin pada zat pemanis dapat
menimbulkan infeksi serta kanker
kandung kemih

Aspartan sebagai pemanis buatan,


adalah penyebab gangguan saraf dan
tumor otak.
Sulfur Dioksida pada zat pengawet,
dapat mennyebabkan luka lambung,
seranganasma, kanker, alergi, serta
mutasi genetic.

Anda mungkin juga menyukai