ZAT ADITIF
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi zat aditif dari bahan pewarna alami dan buatan.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi zat aditif dari bahan pemanis alami dan buatan.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengawetan bahan makanan secara fisik, kimia dan
biologi.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi zat aditif dari bahan penyedap makanan alami dan
buatan.
5. Peserta didik dapat mencari informasi tentang pengganti penyededap rasa sintetis (MSG).
LANDASAN TEORI
A. Pengertian zat aditif
Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak
kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang
terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar
produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan
formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah
mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya. Zat aditif makanan
merupakan zat yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan selama pengolahan untuk
menyimpannya untuk waktu yang lama.
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan
tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan
kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya.
2. Aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin,
asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa
dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti
karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan,
yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu
sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi
kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker
pada hewan dan manusia.
Zat aditif makanan atau lebih dikenal dengan bahan tambahan makanan (BTM) mungkin
tidak begitu familiar di telingan masyarakat, tapi jenis-jenis dari bahan tambahan pangan pasti
sudah banyak digunakakn oleh masyarakat sehari-hari. Zat aditif atau BTM merupakan semua
jenis zat yang ditambahkan dalam makanan maupun minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Beberapa zat aditif dari alam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Pewarna.
Contohnya : Daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange),
anato (orange), karamel (cokelat hitam), beta karoten (kuning) dan klorofil (hijau).
2. Penyedap.
Contohnya : Pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
3. Pengawet.
Contohnya : asam cuka (untuk acar), gula (untuk manisan), dan garam (untuk asinan
ikan/telur). Selain itu beberapa bahan alam misalnya saja penambahan air jeruk atau air
garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu coklat
(browing reaction) pada buah apel.
4. Pengemusi.
Contohnya : putih telur.
Beberapa zat aditif sintetik yang sering digunakan dalam beranaka jenis makanan, yaitu :
a. Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan
tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai
banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Contoh pewarna sintetik:
biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit (merah) dan hijau FCF (hijau).
b. Penyedap rasa dan aroma (flavor).
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester. Contoh:
Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil
propionat (rasa rum).
c. Penguat rasa (flavour echancer).
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG
(Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin. MSG sebagai
penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif
makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh.
d. Zat pemanis buatan.
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin(kemanisannya
ZAT ADIKTIF
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi zat adiktif
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh zat adiktif bagi kesehatan. .
1. Teh
2. Ganja
3. Heroin
4. Nikotin
5. Sabu-sabu
6. Tar
7. Kopi
8. Ekstesi
9. Kokain
10. Miras
11.