DOSEN PENGGAMPU :
Siti Kurniasih, S.P., M.Si
DISUSUN OLEH :
Olsa Nika Giantara
D1A020188
KELAS: M
Jadi, yang berperan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pimpinan,karena dalam hal
ini pimpinan yang selalu mengusahakan suasana kerja yang meningkat, dengan diberikan
motivasi dan prestasi supaya bawahannya lebih semangat dalam bekerja.
C. Prinsip Penggerakan (Actuating)
1. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa
makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan
terhadap usaha mencapai tujuan.
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak
mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian
dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan
mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan
perusahaan.
3. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan
tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu
jalur didalam melaporkan segala kegiatannya.
2. Faktor Penghambat
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena
manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti
konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang
yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh
lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi
diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan
produktifitas kerja.
F. Tahapan Actuating
1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan penuh semangat sesuai
dengan harapan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
(Nuraida, 2008 dalam Dalimunte,2006).
2. Memberikan kesempatan pengembangan diri melalui pemberian pendidikan dan
pelatihan (Nuraida, 2008).
3. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas.
4. Berkomunikasi secara efektif (Herujito, 2001 dalam Dalimunte,2006).