Anda di halaman 1dari 10

ASPEK STRUKTUR

MASYARAKAT PEDESAAN
STRUKTUR FISIK DESA

Struktur fisik desa (territorial) adalah kesatuan wilayah yang didiami oleh suatu masyarakat
dalam waktu yang cukup lama yang memiliki batas-batas yang jelas baik batas secara geografi,administratif
maupun budaya. Struktur fisik suatu desa berkaitan erat dengan lingkungan fisik desa itu dalam berbagai
aspeknya. Secara lebih khusus berkaitan dengan lingkungan geografis dengan segala ciri-ciri seperti: iklim,
curah hujan, keadaan atau jenis tanah, ketinggian tanah, tingkat kelembapan udara, topografi, dan lainnya.

Perbedaan lingkungan geografis akan memberikan kemungkinan perbedaan pada beberapa hal
diantaranya adalah pola pemukiman penduduk desa. Chitambar (1972) menggunakan istilah struktur fisik
desa, yang mencakup :(1) Pola pemukiman/sebaran rumah penduduk; (2) Sumber daya (alam, buatan
manusia); (3) Sebaran dan komposisi penduduk.
Pola Pemukiman
Secara lebih rinci Paul H. Landis (1948: 16-28) membedakan empat pola pemukiman yang paling
umum terdapat di dunia, yakni:

1. The farm village type

Farm village type, yaitu suatu desa yang didiami secara bersama dengan sawah ladang disekitar
tempat tersebut. Tipe ini kebanyakan terdapat di Asia Tenggara termasuk Indonesia khususnya
Jawa. Tradisi sangat dipegang kuat, hubungan sesama individu dalam proses produksi usaha tani
telah bersifat komersial karena masuknya teknologi modern.

2. The nebulous farm type

Nebulous farm village type, yaitu suatu desa dimana sejumlah orang yang berdiam di suatu tempat
dan sebagian lainnya menyebar diluar tempat bersama sawah lading mereka. Tipe ini kebanyakan
terdapat di Asia Tenggara dan Indonesia, khususnya di Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan sebagian
di Jawa.

3. The arranged isolated farm type

Arrenged isolated farm village type, yaitu suatu desa dimana orang berdiam disekitar jalan-jalan yang
berhubungan dengan pusat perdagangan dan selebihnya adalah sawah dan lading mereka. Tipe ini
kebanyakan dijumpaidi Negara-negara Barat. Tradisi disini kurang kuat, individualistis lebih
menonjol, lebih berorientasi pada bidang perdagangan.
4. The pure isolated farm type

Pure isolated farm village type, yaitu desa dimana orang-orang berdiam tersebar bersama
sawah ladang mereka masing-masing. Tipe ini kebanyakan dinegara-negara Barat. Tradisi
kurang kuat, individualistis menonjol dan juga berorientasi perdagangan.

Gambar 1The farm village type Gambar 2The nebulous farm type
Gambar 3The arranged isolated farm type Gambar 4The pure isolated farm
type
Sumber Daya
Sumber daya di desa terbagi atas dua, yaitu alam dan buatan. Sumber daya alam di desa
mencakup Sumber daya alam lahan (sawah, tegal, kebun dll), air, iklim (basah, kering),
hutan atau tumbuhan (groves), dan mineral (tambang). Sedangkan, sumber daya buatan
mencakup fasilitas transportasi dan komunikasi, fasilitas kesehatan dan kesejahteraan,
agen Pelayanan dan Penawaran (supply and services agencies), fasilitas industri dan pasar,
fasilitas finansial/keuangan, fasilitas pendidikan, fasilitas agama (tempat ibadah),
fasilitas public, dan fasilitas rekreasi.

Sebaran dan Komposisi Penduduk

Persebaran penduduk dibagi menjadi dua, yaitu persebaran penduduk secara geografis
dan persebaran penduduk secara administrasi pemerintah. Persebaran penduduk secara
geografis merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai,
sungai, danau, dan lainnya. Persebaran penduduk secara administrasi pemerintah
merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang
ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau kecamatan D.
Komposisi penduduk desa dapat dibagi menurut umur (piramida penduduk), menurut
Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menurut suku/etnis, dll.
STRATIFIKASI SOSIAL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) stratifikasi adalah pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak
istimewa, dan prestise.Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), stratifikasi sosial adalah
perhatian yang paling mengikat dan sentral dari sosiologi.Perubahan dalam studi
stratifikasi sosial mencerminkan tren di seluruh disiplin ilmu.
Dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati
Pattinasarany, terminologi stratifikasi sosial berasal dari kata stratum yang berati lapisan
dan socius yang berarti masyarakat.

BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL.

1. Dasar Kekayaan
Masyarakat masih lebih menghargai orang yang memiliki kekayaan berlimpah daripada
orang yang tidak memiliki kekayaan sama sekali.Jika itu terjadi maka dasar stratifikasi
sosial adalah kekayaan atau ekonomi. Stratifikasi seperti disebut kelas sosial.Kelas sosial
adalah stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi. Masyarakat tidak dapat melepaskan
dimensi ekonomi dari dimensi pekerjaan dan pendidikan.Pekerjaan dengan penghasilan
merupakan bagian penting dari ekonomi.
Dasar pendidikan
Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kedudukan sosialnya dalam
masyarakat.Lapisan pada pendidikan tersebut bisa dilihat dari lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi (PT).Ukuran
ilmu pengetahuan masih digunakan di dalam kehidupan masyarakat. Dengan pendidikan akan
menjadi syarat bagi pekerjaan.

Kekuasaan
Jika kekuasaan yang akan masuk dalam lapisan atas. Dengan kekuasan yang dimiliki tinggi maka
akan dibanding lebih hormat,berbeda jika kekuasaan yang dimiliki rendah.

JENIS STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi sosial tertutup


Stratifikasi sosial tertutup terjadi jika masyarakat tidak dapat beralih dari satu strata ke strata
lain.Pada stratifikasi tersebut biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang menetapkan sistem
kasta maupun feodal. Contoh pada stratifikasi sosial tertutup bisa dilihat pada sistem kasta seperti di
Bali dan India
Stratifikasi sosial terbuka
Stratifikasi sosial terbuka terjadi jika masyarakat dapat beralih dari satu strata ke strata lain. Ketika
dasar stratifikasi yang digunakan kekayaan, apakah tiap strata dapat beralih dari atas ke bawah atau
sebaliknya?Siapa pun bisa beralih dari memiliki kekayaan berlimpah, akhirnya menjadi orang yang
tidak memiliki apa pun.Sebaliknya dari orang yang hanya memiliki sedikit kekayaan, akhirnya
mendapat harta berlimpah.
DIFERENSIASI SOSIAL

Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan
ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang
didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang
lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan
kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki
suatu bangsa. Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa
menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain
sebagainya.

CIRI-CIRI DIFERENSIASI SOSIAL

1. Ciri-ciri fisik
Berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh,
warna mata, dan lain sebagainya.
2. Ciri-ciri social
Ialah ciri yang berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa
setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan,
atau mata pencaharian.
3. Ciri-ciri budaya

berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat.


Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti
yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

JENIS DIFERENSIASI

Diferensiasi tingkatan terjadi pada penyaluran barang atau jasa yang dibutuhkan di suatu
daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa tersebut memiliki perbedaan harga. Perbedaan
harga tersebut terjadi karena penyalurannya melalui berbagai tangan untuk sampai ditujuan.

Diferensiasi fungsional dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Adanya pembagian kerja yang
berbeda-beda yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan
fungsinya. Diferensiasi adat merupakan aturan atau norma yang mengikat di suatu
masyarakat. Adanya norma ini bertujuan untuk mengatur ketertiban masyarakat. Perbedaan-
perbedaan sosial di masyarakat bukan menjadi sebuah konflik, tapi akan memenuhi
kedudukan yang ada sesuai dengan hak masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai