Seperti halnya konser musik maka keadaan sosial budaya pada masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam, diperlukan adanya harmonisasi dalam
masyarakat. Terciptanya paduan keselarasan, saling menghormati, menyayangi
serta menyinergikan dan menyelaraskan segala macam perbedaan secara
ikhlas dan alamiah di lingkungan sosial budaya. Kehidupan masyarakat
Indonesia yang berasal dari latar belakang yang beragam suku, budaya, agama,
tradisi, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya merupakan kodrat yang harus
diterima oleh bangsa Indonesia.
secara layak. Perlu ada upaya membantu kehidupan mereka untuk dapat
meningkatkan penghidupannya yang lebih baik. Hal itu dapat dilakukan dengan
melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitarnya atau
kemudahan-kemudahan lainnya dalam memperoleh fasilitas hidupnya yang
lebih baik dari pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya, sehingga akan
tercipta pula harmoni dari keberagaman ekonomi masyarakat.
3. Harmoni dalam Keberagaman Gender dalam Masyarakat
Secara harfiah gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin.
Gender merupakan suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan.
Gender menunjukkan pembagian peran, kedudukan, dan tugas antara laki-laki
dan perempuan berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya. Kesetaraan gender
makin berkembang bukan hanya perlakuan yang adil berdasarkan ciri-ciri fisik
antara laki-laki dan perempuan. Tetapi mengarah kepada kompetensi
kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam
kehidupan masyarakat. Tanpa membedakan jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan
serta dalam berbagai bidang kehidupan.
Sementara itu, kaum laki-laki saat ini juga banyak yang melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang dulunya biasa dilakukan oleh kaum perempuan. Misalnya, ada
yang berprofesi sebagai chef atau ahli masak, desainer, atau penata rias.
1. Faktor ekonomi
Permasalahan sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, misalnya karena
tidak seimbangnya antara pendapatan dengan pengeluaran. Tidak
tercukupinya kebutuhan hidup, terutama makanan, pakaian, tempat tinggal,
dan jaminan kesehatan.
2. Faktor budaya
3. Faktor biologis
Faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial, seperti kurang gizi,
penyakit menular, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena kurangnya
fasilitasfasilitas kesehatan yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi
ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi, sebagian
besar kondisi dari biologis masyarakat mudah terjangkit penyakit. Untuk
solusinya, pada saat ini, dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan
dan memberikan pengetahuan pada setiap anggota masyarakat tentang
pencegahan serta memberi pengetahuan pentingnya pola hidup sehat maupun
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
4. Faktor psikologis
Selain ketiga faktor di atas, ada juga faktor psikologis. Masalah dari faktor ini,
dapat muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis
juga dapat muncul jika beban hidup yang berat misalnya dirasakan oleh
masyarakat, khususnya yang ada di daerah perkotaan pekerjaaan yang
menumpuk sehingga menimbulkan stres, lalu dapat menimbulkan luapan
emosi yang nantinya dapat memicu konflik antaranggota masyarakat.
3. Sistem Pengetahuan
4. Bahasa
Bahasa merupakan alat penyampai pesan, baik lisan, tulisan, maupun lambang-
lambang tertentu. Bahasa merupakan suatu sistem bunyi dan jika digabungkan
melalui aturan tertentu dapat menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh
semua orang yang berbicara dalam bahasa itu. Bahasa sebagai wadah dari
perilaku dan aktivitas masyarakat, di samping fungsinya sebagai alat
komunikasi, yakni bidang sosial, ekonomi, politik, kedokteran, perdagangan,
teknologi, sains, komunikasi, transportasi, dan sebagainya.
alat-alat produktif
alat-alat distribusi, transportasi, dan komunikasi
wadah atau tempat-tempat untuk menaruh barang kebutuhan
makanan dan minuman
pakaian dan perhiasan
tempat berlindung dan perumahan
senjata.
7. Kesenian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni adalah kemampuan akal untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Menurut Willian A Haviland, seni
merupakan keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi
manusia secara kreatif dalam sebuah kelompok masyarakat dengan
kebudayaan tertentu. Seni merupakan ekspresi jiwa, ide, emosi, dan perasaan
manusia. Seni terwujud melalui keterampilan atau daya kreativitas manusia
dalam bentuk karyakarya yang bersifat indah dan simbolis.
kualitas mental dari masyarakat itu sendiri, seperti ungkapan Latin “Mens sana
in corpore sano”, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat.