Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

CERITA INSPIRATIF

DARI PENGALAMAN ORANG LAIN

NAMA: QURIN’IN RAHMA RESTANTY

KELAS: IX A

ABSEN: 22

SMP NEGERI 1 TROWULAN

2022/2023
ANAK SEORANG PENGABDI NEGARA

Berasal dari keluarga yang kurang mampu, tidak membuat ayahku mengabaikan
mimpinya begitu saja. Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani didesanya.
Sebelumnya ayahku sudah mencoba masuk TNI, namun tidak berhasil lolos
seleksi.
Kegagalannya itu tidak pernah mematahkan semangatnya untuk mencoba kembali
pada tahun 1999, dan akhirnya dia berhasil lolos bahkan akhir pendidikannya dia
menjadi lulusan terbaik TNI angkatan Laut.
Dan pada tahun 2003 kakakku dilahirkan ditengah-tengah keluarga militer yang
sangat disiplin akan semua hal, ya aku mempunyai keluarga yang pekerjaannya
mengabdi untuk Negara tercinta ini yaitu Indonesia, termasuk ayahku bekerja TNI
AL.
Banyak rintangan dan banyak cerita menjadi seorang anak prajurit atau menjadi
anak dari seorang yang mengabdi untuk Negara. Kala itu aku tidak mengira bahwa
aku mempunyai ayah seperti beliau.
Waktu kakakku dilahirkan ayahku sedang bertugas mengabdi untuk Negara,
beliau sedang berada diluar kota untuk bertugas. Namun setelah beliau
mendengar bahwa kakakku lahir beliau seketika langsung ingin menemuiku dan
ingin menemui ibuku, namun seelah beberapa hari kakakku lahir beliau
melanjutkan tugasnya untuk mengabdi.
Dan setelah aku bernjak remaja pertanyaan itu sering muncul dari teman-teman
sekolah “Ayahmu kerja tni?” sering kali aku malas akan menjawabnya karena
menurutku semua pekerjaan itu sama hanya yang membedakan adalah tempat
bekerjanya saja, namun aku bngga mempunyai kedua orang tua dan keluarga
yang membuatku disiplin akan semua hal termasuk hal sepele yang mungkin
orang bilang aku terlalu dispilin.
Hidup ditengh-tengah keluarga militer tidak mudah karena selain aku harus
disiplin aku juga harus bisa menjaga kehormatan beliau [ayah]. Kalau ditanya
“senang ga sih punya ayah kerjaannya tni?” selalu aku menjawabnya dengan
kalimat “ada senang ada sedihnya juga, senangnya beliau bekrja untuk Negara
mengabdi untuk Negara susah senang untuk Negara dan aku senang punya ayah
yang kerjaanya untuk Negara untuk menjaga Negara, kalu sedihnya jarang
kumpul bareng jarang main bareng”. Tapi ibuku selalu menasehatiku dan adikku
ketika merasa sedih kalau beliau sedang bertugas, karena aku dan adikku yang
harus menjaga ibu dan keluarga dirumah.
Hikmah yang bisa saya ambil adalah:
Jangan mengabaikan cita-citamu begitu saja hanya karena masalah ekonomi,
karena kita mempunyai mimpi yang harus diraih, kita tidak boleh gampang
menyerah dan tetap semangat, karena kegagalan itu hal yang wajar, dan dari
kegagalan tersebut kita bisa belajar banyak hal.

Anda mungkin juga menyukai