“ 1‛
“ 2‛
SATU
“ 3‛
“ 4‛
Selamat Pagi
Dunia
“ 5‛
“ 6‛
Kelahiran
“ 7‛
berubah menjadi suasana haru, ketika teriakan itu
digantikan dengan suara tangisan seorang bayi.
Kelahiran bayi perempuan dengan berat 2,6 kg
mereka.
Sebagai ungkapan rasa syukur maka diadakan
“ 8‛
mengerti kenapa harus ada nama seperti itu. Bukan
hanya saya yang memilikinya, tapi semua keluarga
saya juga mendapat nama belakang seperti itu.
“ 9‛
Tentu saja dalam pemberian nama ini orang tua
saya juga ikut di dalamnya, mana mungkin nama itu
diberikan begitu saja kepada saya tanpa persetujuan
besar tentunya.
“ 10‛
Mereka, Harta
yang Tak Ternilai
“ 11‛
“ 12‛
Super Hero
“ 13‛
Bapak bernama lengkap Jakariah., S.Kg.
Akrab disapa Dg. Sija, JK, ataupun Pak Jek *hahah
bapakji*. Bapak merupakan anak bungsu dari enam
bersaudara dan merupakan anak dari pasangan orang
tua yang sehari-harinya bekerja sebagai petani. Bapak
“ 14‛
sendiri. Saat itu bapak masih duduk di bangku sekolah
dasar bapak sudah bisa mencari uang sendiri, dengan
cara menjual es lilin. Tidak hanya itu ketika bapak
“ 15‛
melanjutkan studinya di Poltekkes Makassar dan beliau
menyelesaikan DIII dan DIV-nya di sana.
kami jika kami inginnya begitu dan selama hal itu baik
untuk kami bapak pasti setuju beliau hanya memberi
kami arahan. Tapi jika hal itu buruk untuk kami pastilah
beliau tidak akan setuju. Selain itu bapak juga
merupakan pendengar yang baik, tak jarang saya
curhat dengan bapak. Bapak itu beda, meski beliau
“ 16‛
sangat sibuk tapi beliau selalu punya banyak waktu
untuk anak-anaknya, selalu ada di saat kami butuh dan
merupakan pemimpin keluarga yang penuh tanggung
jawab.
Pokoknya bapak adalah laki-laki nomor satu
kami.
“ 17‛
Malaikat Tanpa Sayap
“ 18‛
Mama bernama lengkap Marbiah, S.Pi., M.Pi
sering disapa Nyanyang, sebenarnya Dg. Kanang tapi
orang-orang lebih suka memanggil Nyanyang. Sama
“ 19‛
sepupunya yang merupakan dosen di tempat mama
menempuh pendidikan. Karena tinggal di rumah orang
sekalipun itu keluarga mama harus melakukan
“ 20‛
nantinya akan diterima. Tapi karena beliau memiliki
keistimewaan yaitu ahli dalam bidang Hatchrey maka
beliau dinyatakan lulus pada saat itu, dan di sanalah
terbaik 1.
Mama sosok wanita terhebat sepanjang masa.
“ 21‛
beliau memarahi kami tapi kami tahu semua itu beliau
lakukan karena beliau sangat sayang kepada kami.
Saya menyebut mama sebagai wanita terhebat
everything.
“ 22‛
Twin but Different
Kedua gadis kecil ini merupakan dua manusia
yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda sebab
“ 23‛
Diah Ardelia Muhtadiyah
“ 24‛
saya yang satu ini adalah cewek yang dapat
dikategorikan sebagai cewek tomboy. Dapat dilihat
dari caranya berpakaian, pakaian yang selalu dia
adalah baju cewek dan hasilnya adik saya ini tidak mau
“ 25‛
yang sangat tinggi, entah apa yang membuat dia
menjadi seorang yang sangat pemalu. Di sekolahnya
dia terkenal sebagai seorang yang sangat pendiam,
“ 26‛
Diah Azizah Mutiah
“ 27‛
sebelumnya mereka berdua memiliki kepribadian yang
sangat berbeda.
Jika tadi adik saya yang pertama pemalu maka
“ 28‛
merupakan kesayangan bagi kami sekeluarga, dialah
yang selalu membuat kami sekeluarga tertawa karena
tingkah kepolosan dan kesalahan-kesalahan saat dia
berbicara.
“ 29‛
Keluarga Besar
H. Mannarima Dg.Lewa
“ 30‛
adalah tempat saya pulang ketika membutuhkan rumah
untuk saya tinggali, tempat saya bersandar ketika saya
lelah menghadapi dunia yang penuh dengan sandiwara
“ 31‛
adalah bapak saya. Mereka telah dikaruniai tiga orang
anak yang bernama Diah Athifah Mahdiyah Dg.
Tajammeng, Diah Ardelia Muhtadiyah Dg. Ti’no dan
“ 32‛
ini sangat menggemaskan, dia adalah Muhammad Rizki
Atillah Gazali Dg. Kajja.
Bd. Roslina Dg. Bau adalah adik ketiga mama.
“ 33‛
Dg. Mangung itulah nama dari om saya satu ini yang
telah memperistri seorang wanita keturunan Bugis.
Wanita tersebut adalah Musdalifah. Mereka telah
“ 34‛
Kakak Anning
“ 35‛
Pemilik nama Annisah Nur Rahmah Syarif Dg.
Tanning ini adalah seorang yang berhati malaikat, yang
selalu ada setiap saya membutuhkan pertolongan. Saya
“ 36‛
Kakak Anning pernah mengirimkan saya
sebuah pesan di salah satu akun sosmed saya. Yang
isinya seperti ini.
“ 37‛
“ 38‛
DUA
“ 39‛
“ 40‛
Putih Orange
“ 41‛
“ 42‛
Dititip
“ 43‛
“ 44‛
Taman Kanak-Kanak
“ 45‛
belajar membaca, menulis, menggambar, dan
bernyanyi.
“ 46‛
Masuk TK
“ 47‛
dan akan kembali ke sekolah untuk menjemput saya
ketika waktu pulang sekolah tiba.
Setelah satu tahun berlalu saya tidak lagi
“ 48‛
Menggambar dan mewarnai adalah pelajaran
yang sangat saya senangi saat saya duduk di bangku
taman kanak-kanak (bahkan sampai sekarang), tak
“ 49‛
Menjadi Anak TK Itu . . .
“ 50‛
Lomba yang Cukup Unik
“ 51‛
Lain halnya dengan perlombaan pasang kaos
kaki yang kami adakan sebelum pelajaran dimulai,
perlombaan minum ini kami lakukan setelah pelajaran
banyak.
“ 52‛
Sepeda Hias
“ 53‛
menaiki sepeda tersebut sebenarnya bukan tidak mau
hanya saja saya tidak tahu bagaimana cara
menaikinya karena pesawatnya tidak berpintu,
“ 54‛
Di Balik
Keterlambatan Itu
Sewaktu TK dulu saya merupakan salah satu
“ 55‛
mama, setelah siap saya segera berangkat ke sekolah
bersama bapak. Di sepanjang perjalanan ke sekolah
pasti saya akan terus mengeluarkan air mata karena
Hahahahh memalukan.
“ 56‛
TIGA
“ 57‛
“ 58‛
Putih Merah
“ 59‛
“ 60‛
Sekolah Dasar
“ 61‛
Masuk SD
“ 62‛
adalah teman saya sewaktu duduk di bangku taman
kanak-kanak, jadi rasa takut dan malu untuk
berkenalan sudah tidak ada lagi. Saat tiba di kelas
“ 63‛
Kecelakaan
yang satu ini, dia telah lebih dulu dipanggil oleh sang
pencipta.
Saya tidak tahu persis kapan hal ini terjadi,
“ 64‛
yang akan masuk. Kegiatan belajar mengajar berjalan
seperti biasa. Hingga pada akhirnya keanehan pun
terjadi. Mungkin bagi kalian ini bukanlah sesuatu yang
“ 65‛
sekolah. Baru saja pantat saya menyentuh tempat
duduk becak tiba-tiba terdengar suara dentuman yang
sangat besar. Orang-orang berkata bahwa suara itu
dan pada saat itulah kaki saya terinjak oleh ban becak.
“ 66‛
dengannya tapi kepergian dia tentunya membuat saya
sedih, bukan hanya saya pasti teman-teman sekelas
saya pada waktu itu juga merasakan perasaan yang
“ 67‛
Benda yang Paling
Mengerikan
Takut? Perasaan ini pasti ada pada diri semua
orang. Entah itu rasa takut pada hal yang telah terjadi
pada diri mereka atau bahkan hal yang belum pernah
“ 68‛
tidak kelupaan sesuatu, yang lebih membingungkan lagi
di belakang bapak ada orang-orang puskesmas yang
merupakan teman kerja beliau, mereka membawa kotak
tetap tenang.
Hingga pada akhirnya nama saya dipanggil,
God help me. Mau tidak mau saya maju ke depan kelas.
Saya pun duduk di kursi yang telah disediakan, sebelum
disuntik gigi saya diperiksa terlebih dahulu oleh bapak
“ 69‛
saya sendiri. Jujur perasaan takut sedang meyelimuti
saya saat itu terlebih lagi di saat saya melihat sebuah
suntik dikeluarkan dari tempatnya. Setelah gigi saya
“ 70‛
meraung-raung dan berusaha untuk memberontak, tapi
pada akhirnya jarum suntik itu berhasil menembus kulit
saya. Walaupun penyuntikannya telah selesai air mata
mengeluarkan darah.
Karena tadi sebelum disuntik saya
memberontak alhasil penampilan saya setelah disuntik
“ 71‛
Bukan hanya jarum suntik yang saya takuti ada
beberapa hal yang menyangkut dunia medis yang
membuat saya berpikir 100 juta kali jika harus
“ 72‛
Rasanya itu…
“ 73‛
Setelah semuanya berkumpul kami langsung saja
menuju ke tempat di mana biasanya kami
menghabiskan waktu untuk bermain.
“ 74‛
pemiliknya, itu terlihat dari bentuk dan warnanya serta
rasanya juga masih hangat.
Melihat kejadian tersebut seketika saja suara
“ 75‛
saya hadapi. Saya akan meminjam celana Nisa,
walaupun saya malu untuk mengatakannya tapi apa
boleh buat daripada saya harus tetap menggunakan
“ 76‛
pada akhirnya kalian akan mengalami hal-hal seperti
yang saya alami tapi jangan takut akan ada solusi
disetiap permasalahan.
“ 77‛
TKA/TPA
Muhajirin Polindah
Saat usia saya 6 tahun orang tua saya
belajar mengaji.
“ 78‛
kami juga diajari rukun islam, rukun iman, nama-nama
malaikat, nama-nama nabi, serta sifat-sifat yang
dimiliki oleh Rasulullah saw melalui syair-syair lagu
“ 79‛
tidak mungkin. Setelah cukup lama terdiam akhirnya
dia mau membuka mulutnya dan tersenyum kepada
kami, saat itu kami tidak mampu menyembunyikan tawa
kamu Lif.
“ 80‛
perlombaannya apa. Saya terpilih untuk ikut lomba
paduan suara dan senam santri, tentunya lagu-lagu
yang akan kami bawakan adalah lagu yang bernuansa
“ 81‛
Karena ini adalah perlombaan tentunya kami
perlu latihan. Kami latihan setiap hari setelah kami
pulang dari mengaji. Mengingat cabang lombanya ada
“ 82‛
dikeluarkan secara tiba-tiba, walaupun pada saat itu
bukan hanya saya yang dikeluarkan melainkan ada
beberapa teman saya yang bernasib sama seperti
“ 83‛
dari Mandalle menuju ke Pangkep menggunakan mobil
pete’-pete dan beberapa mobil milik tetangga kami
yang didampingi oleh Ustazah dan beberapa ibu-ibu
“ 84‛
Belum sempat memperbaiki perasaan dan
mencoba untuk menghilangkan perasaan dumba’
tersebut tiba-tiba saja terdengar suara yang
“ 85‛
hanya itu jalan satu-satunya agar juri bisa
mendengarkan suara saya. Tapi kata ustazah saya
mengaji dengan cukup baik, itu tandanya penampilan
“ 86‛
Alhamdulillah kami berhasil menjuarai beberapa jenis
lomba.
Saya mengaji di TKA/TPA Muhajirin Polindah
“ 87‛
Itulah beberapa pengalaman yang masih saya
ingat selama saya menempuh pedidikan di TKA/TPA
Muhajirin Polindah.
“ 88‛
Peringkat Pertama
dan Terakhir
Menjadi juara adalah impian setiap orang. Baik
“ 89‛
terhadap anak-anaaknya. Saya sedikit melakukan
perubahan pada diri saya. Jika Tifa yang dulunya takut
bertanya kepada mama karena takut dimarahi apabila
kelas.
Saya sangat beruntung dan bersyukur karena
“ 90‛
memberanikan diri. Karena jika saya takut terus kapan
saya akan bisa mengetahui semua hal yang kurang
jelas dan hal yang tidak dapat saya mengerti serta
“ 91‛
dengan benar. Walaupun sudah tua rumus-rumus
matematika tersebut masih terekam jelas di otaknya.
Ulangan semester pun tiba. Saya
diumumkan.
Seperti yang kita ketahui, saat SD dulu yang
“ 92‛
Karena hari itu adalah hari yang sangat saya
tunggu-tunggu makanya saya bangun lebih awal dan
bersiap-siap untuk ke sekolah. Setelah semuanya siap
“ 93‛
tibalah saat yang kami tuggu-tunggu yaitu
pengumuman 10 besar sekaligus pengumuman apakah
kami berhak naik ke kelas V atau masih harus tinggal
“ 94‛
saya ucapkan kepada bapak dan ibu guru yang telah
banyak membimbing saya di sekolah sehingga saya
dapat mewujudkan impian saya.
“ 95‛
mama, bapak dan kedua adik saya membalas dengan
kompak mereka semua menyambut saya dengan seulas
senyum di bibir. Saya pun megatakan jika saya tinggal
“ 96‛
Kelas V dengan Perkalian
1 Sampai 10-nya
Setelah belajar satu tahun lamanya di kelas IV
“ 97‛
bagi mereka yang tidak menghapalnya akan tinggal di
luar kelas sampai mereka betul-betul menghapalnya.
Dan Alhamdulillah waktu itu saya tidak pernah tinggal
“ 98‛
Dokter Kecil
“ 99‛
dari saya. Saya pun menanyakan hal tersebut kepada
bapak. Bapak berkata kalau ini merupakan
rekomendasi dari kepala sekolah. Tentunya saya
sangat senang.
Di rumah bapak memberikan saya buku
“ 100‛
Setelah menempuh perjalanan yang cukup
panjang dan melelahkan akhirnya kami tiba di tempat
perlombaan. Saya dan bapak segera memasuki
“ 101‛
peserta. Setiap juri memiliki tema yang berbeda,
misalnya juri pertama mengenai pentingnya merawat
kebersihan gigi dan mulut, juri kedua mengenai
memalukan.
Alhasil saya tidak mendapatkan juara, akhirnya
“ 102‛
Cerdas Cermat
“ 103‛
masih saya ingat sampai sekarang. Ketika selesai
belajar kami akan diantar pulang ke rumah masing-
masing, kebetulan saya dan Hasan satu kompleks
Kak Rama.
Satu minggu berlalu, waktu kami untuk belajar
“ 104‛
dahulu disuruh memilih amplop yang ada di atas meja
untuk menentukan regu apa kami. Kebetulan pada saat
itu saya yang mewakili regu saya untuk mencabut
soal yaitu soal wajib dan soal rebutan, begitu pun pada
babak final ada dua macam soal juga yaitu soal wajib
dan soal rebutan bertingkat. Soal wajib disini
“ 105‛
maksudnya adalah soal yang wajib dijawab oleh setiap
regu dan tidak dapat dilempar ke regu lain apabila
regu tersebut tidak bisa menjawabnya. Kalau soal
ada dua soal wajib yang tidak bisa kami jawab dan
kami juga berhasil menjawab beberapa soal pada soal
“ 106‛
menjawab soal-soal selanjutnya dengan benar dan
akhirnya kami berhak untuk lanjut ke babak final.
Pada babak final inilah perasaan was-was,
“ 107‛
karena kami yakin jika kami berusaha pasti apa yang
kami inginkan pasti aka kami dapatkan.
Hingga pada soal terakhir yang merupakan
juri berkata ‚Ya regu B‛ tapi saat itu saya masih ragu-
ragu untuk menjawab, juri pun kembali menghitung
mundur 6..5..4 hitungan juri itu terputus ketika saya
“ 108‛
menjawab ‚-12‛. Setelah menjawab perasaan saya
semakin was-was saya sangat takut jika jawaban ini
salah karena otomatis kami akan kalah karena kami
lomba tersebut.
“ 109‛
Akhirnya kami dapat menjadi sang juara
walaupun sempat putus asa karena beberapa kali salah
dalam menjawab soal tapi kami tetap berusaha karena
“ 110‛
Gerak Jalan Indah
“ 111‛
terakhir yang akan mereka ikuti sebelum menjalani
ujian nasional.
Setiap hari kami menjalani latihan yang dipandu
tiga dari depan, terbukti kan jika dulu saya itu tinggi.
Kami latihan setiap pagi dan sore hari. Setelah merasa
“ 112‛
17 Agustus 2010 adalah hari yang kami tuggu-
tunggu. Hari itu adalah hari dimana perlomaan akan
berlangsung. Kami berkumpul di sekolah tepat pukul 11
“ 113‛
kami berjalan rasa lelah yang kami rasakan semakin
menjadi-jadi, tapi kami harus tetap semangat karena
garis finish sudah di depan mata. Sebenarnya ini semua
“ 114‛
membubarkan barisan kami. Dan akhirnya kami dapat
beristirahat karena tugas kami telah selesai.
“ 115‛
Ada Apa dengan
Hari Jum’at?
Waktu kelas VI dulu keanehan sering terjadi di
bercanda.
Saat itu suasana kelas sedang sepi semua
“ 116‛
langsung berubah menjadi berisik. Tiba-tiba saja ruang
kelas berubah menjadi ring tinju. Semua berkumpul
membentuk lingkaran dan mereka yang berkelahi
“ 117‛
berkelahi. Yang kami tahu adalah ketika mereka
berkelahi kami semua akan berkumpul dan menikmati
tontonan gratis tersebut.
“ 118‛
yang ingin mereka ceritakan*maklum anak perempuan.
Kami semua larut dalam topik yang kami bahas sampai
akhirnya terdengar suara seperti orang dipukul yang
“ 119‛
Perkelahian terebut adalah perkelahian yang terakhir ,
karena setelah kejadian itu tak ada lagi yang namanya
perkelahian yang terjadi pada hari Jum’at ataupun
“ 120‛
Pindah Rumah
“ 121‛
berkunjung ke rumah, rumahnya bisa menampung
semua anggota keluarga maklum keluarga kami besar.
Kalian jangan berpikir kalau semua anggota keluarga
banyak.
Alasan yang cukup logis. Tapi tetap saja saya
“ 122‛
senangnya Tifa saat adik pertamanya lahir, terlebih
lagi saat itu adiknya lahir satu bulan sebelum usianya
bertambah, itu adalah hadiah terindah yang pernah
ada.
Rumah itu adalah istana yang menyimpan
“ 123‛
“ 124‛
EMPAT
“ 125‛
“ 126‛
Putih Biru
“ 127‛
“ 128‛
Sekolah Menengah
Pertama
“ 129‛
tersebut adalah SMPN 1 Mandalle atau biasa disingkat
Spensman. Mungkin bagi kebanyakan orang
bersekolah di sebuah desa yang letaknya jauh dari
“ 130‛
Masa Orientasi Siswa
itu sangat ribet tapi bagi kakak kelas hal ini adalah hal
yang menyenangkan, mereka dapat dengan sesuka
hati menjahili kami. Itulah sebabnya saya mengatakan
“ 131‛
apa yang harus kami lakukan ketika MOS nanti. Pada
hari itu pulalah gugus kami ditentukan, dan
Alhamdulillah saya ditempatkan di gugus yang hampir
Manis‛.
Nah, pada saat MOS inilah saya menjadi
banyak tahu mengenai budaya-budaya yang ada di
“ 132‛
SMPN 1 Mandalle diantaranya memungut sampah saat
memasuki lingkungan sekolah, menyalami ibu dan
bapak guru yang berjaga di gerbang, dan masih
sahabat saya.
“ 133‛
VII B
(Ki Hajar Dewantara)
Ruangan yang terletak di bagian selatan SMPN
“ 134‛
memperkenalkan diri serta mencoba menghapalkan
nama kami satu per satu. Pada saat itu juga diadakan
pemilihan ketua, wakil, sekertaris dan bendahara kelas.
“ 135‛
harapan kami tidak sesuai dengan kenyataan ibu tetap
saja masuk mengajar walaupun dengan wajah sedikit
aneh. Mungkin karena aroma kelas kami. Tak
“ 136‛
VIII B
(Soeharto)
Setelah belajar selama satu tahun di kelas VII
“ 137‛
dibesar-besarkan. Pada bab ini saya akan
menceritakan beberapa masalah yang pernah saya
alami bersama teman-teman saya yang sempat
“ 138‛
sahabatnya diperlakukan seperti itu Aldi pun yang
merupakan sahabat laki-laki saya ikut campur dalam
masalah ini, dia pun menyelesaikan masalah ini dengan
“ 139‛
agar nilai, peringkat serta juara umum yang telah saya
raih di kelas VII dulu dapat saya pertahanan dan tidak
berpindah tempat ke tangan orang lain.
“ 140‛
Juara Umum
“ 141‛
semester lalu saya bermalas-malasan maka lain halnya
dengan semester selanjutnya saya berusaha
semaksimal mungkin agar saya dapat meraih apa yang
“ 142‛
tempatnya ilmu bersarang. Buku pelajaran. Begitulah
orang-orang biasa menyebutnya.
Karena usaha tidak akan pernah mengkhianati
“ 143‛
“ 144‛
Pengurus OSIS
mewakili kelas saya dan dari lima orang ini hanya ada
satu yang nantinya akan terpilih untuk menjadi calon
pengurus inti OSIS, siapa tau bukan saya orangnya.
“ 145‛
pengurus inti OSIS baru. Di papan tulis ruang kelas
yang kami tempati untuk berdiskusi sudah tertulis 4
nama calon. Suatu kesyukuran karena nama saya tidak
“ 146‛
saya dibuatkan visi misi oleh Mama Ani, Mama Ani
adalah tetangga saya.
Setelah tiga hari berlalu akhirnya tibalah hari
“ 147‛
saya dengan baik dan tentunya dengan penuh rasa
tanggung jawab.
Selama menjabat, hampir semua pekerjaan
saya bayangkan.
“ 148‛
Belum Rezeki
di kelas VIII.
Sekitar dua minggu sebelum lomba tersebut
“ 149‛
memberikan saya pilihan mata pelajaran yang ingin
saya ikuti. Tapi pilihannya hanya ada dua, antara
matematika atau fisika. Sebenarnya saya ingin sekali
“ 150‛
Dua hari sebelum lomba semua peserta yang
dipercayakan untuk mengikuti lomba dikumpulkan.
Kami dibagi menjadi 3 tim. Tim pertama beranggotakan
dasar-dasarnya saja.
“ 151‛
pete’-pete’ sementara peserta ada 12 orang dan
ditambah 3 orang guru pendamping. Saat itu kami di
dampingi oleh Pak Ivan, Pak Rahman dan Pak Laheng.
“ 152‛
soal hanya ada beberapa yang saya ketahui. Saya pun
mencoba untuk mengerjakannya.
Setelah mengerjakan semua soal yang saya
“ 153‛
Pada babak penyisihan ini kami sempat malu
karena tim ketiga yang merupakan utusan dari sekolah
kami kedapatan membuka buku. Arghhh memalukan.
“ 154‛
Kami menyantap makanan yang dibagikan tadi
sambil membahas soal-soal pada babak penyisihan
pertama tadi. Rasa kecewa dan takut menyelimuti
“ 155‛
berharap semoga hasilnya tidak akan membuat kami
kecewa.
Selang beberapa menit, akhirnya panitia
“ 156‛
Ungkapan syukur tak henti-hentinya terucap dari bibir
kami. Kami pun segera mengambil tempat duduk untuk
mengikuti babak penyisihan kedua.
“ 157‛
Uni berkata jika lumayan banyak soal yang bisa ia
selesaikan. Kami pun merasa sedikit agak tenang. Kami
pun mencoba membantu Uni untuk berpikir. Saat itu
“ 158‛
Tapi apa boleh buat ini adalah perintah langsung dari
kepala sekolah, jadi mau tidak mau kita harus
mengikutinya. Pak Junaid yang merupakan kepala
besok.
Kami kembali ke Mandalle menggunakan
“ 159‛
babak selanjutnya. Beliau mendapat informasi dari
anaknya yang kebetulan pada saat itu mengikuti lomba
tingkat SMA. Kami hanya dapat menertawai diri
lakukan.
Sesampainya di sekolah, kami langsung pulang
ke rumah masing-masing. Tentunya dengan rasa
“ 160‛
kecewa dan rasa penyesalan yang mungkin akan kami
ingat terus entah itu sampai kapan. Tapi kami berharap
semoga kejadian yang seperti ini tidak akan terulang
kembali.
Keesokan harinya di sekolah tak henti-hentinya
“ 161‛
Itulah pengalaman saya saat mengikuti TSC
yang berujung penyesalan akibat kesalahan kami
dalam mengambil keputusan. Tapi kami semua
“ 162‛
Panitia MOS
“ 163‛
dalam organisasi yang nantinya akan terpilih.
Utamanya mereka yang termasuk dalam pengurus inti
OSIS, sudah pasti mereka semua akan terpilih.
“ 164‛
lapangan. Setelah semua berkumpul Pak Tahir bertanya
kepada para ketua organisasi, siapa-siapa saja
anggotanya yang rajin. Kebetulan saat itu saya adalah
“ 165‛
mau saya menerimanya, saya takut membantah.
Karena Pak Tahir adalah guru terkiller yang ditakuti
oleh para siswa di sekolah saya. Mereka berkata
“ 166‛
baik itu panitia maupun peserta. Saat itu saya sengaja
datang 30 menit sebelum jarum jam berada di angka 7,
karena tepat pada saat itu Pak Tahir akan lewat di
“ 167‛
turunlah seorang bapak. Ternyata dia adalah orang
tua dari peserta MOS yang terlambat ini. Dia
memarahi saya karena menahan anaknya di depan
“ 168‛
Saya pun memerintahkan kepada para rekan panitia
agar mengambil para adik gugus mereka dan
membawanya masuk ke dalam ruangan yang telah
ditentukan.
Di dalam ruangan para panitia memberikan
“ 169‛
memeberikan pesan dan kesannya selama mengikuti
MOS dan memeberikan sepucuk surat kepada kakak
panitia yang diidolakannya. Saat itu ternyata tak
“ 170‛
IX B
(Archimedes)
IX.B Archimedes. Itulah sebutan untuk ruang
“ 171‛
sahabat saya. Semua berawal dari ketidakhadiran
saya pada awal masuk sekolah karena saat itu saya
masih dalam suasana menikmati liburan di kampung
“ 172‛
cemburu. Seharusnya saya yang duduk di antara
mereka, terlebih lagi ini merupakan tahun terakhir kita
bersama di sekolah yang sama. Tapi kenyataannya
“ 173‛
Jadi mereka yang bedaknya paling banyak berarti
mereka paling sering kalah dalam permainan ini.
Selain domino kami juga sering bermain bola di
“ 174‛
masa-masa yang indah sehingga semua dapat terekam
dengan jelas dalam memori kami masing-masing.
“ 175‛
Porseni dan POR
“ 176‛
paling saya senangi. Selain futsal saya juga sangat
suka bermain sepak takraw.
Di kelas VIII saya kembali mengikuti Porseni.
“ 177‛
detik-detik terakhir kelas VIII D berhasil menembus
pertahan kami, yang membuat bola stay cool di dalam
gawang kami. Akhirnya kami hanya dapat meraih juara
“ 178‛
Selain berhasil menjuarai futsal kami juga berhasil
meraih juara dua pada cabang olahraga sepak takraw.
Selain Pekan olahraga dan Seni di sekolah saya
bukan Porseni_-.
Menurut saya POR lebih seru dibandingkan
“ 179‛
berlangsung mereka yang terlibat di dalamnya wajib
menggunakan daster saat bermain. Selain itu, mereka
yang berhasil menjadi juara pertama pada
“ 180‛
Pramuka
“ 181‛
Persami Pertama
Persami? Apa itu? Persami adalah
perkemahan Sabtu Minggu. Saat itu, tepatnya
“ 182‛
kami. Iyalah saat itu mereka meggunakan mobil
pick up.
Kami tiba di lokasi perkemahan sekitar
untuk kami.
Setelah tenda selesai didirikan. Kami
“ 183‛
harus berdesak-desakan. Tapi tidak apa-apa.
Kami adalah Pramuka yang bisa hidup dalam
keadaan apapun.
“ 184‛
merupakan upacara resmi yang pertama kali
kami ikuti. Ini juga sekaligus tantangan bagi
saya, karena jujur saja saya tidak bisa tenang
“ 185‛
barisan putra dan putri sekolah saya serta
beberapa pinru dari barisan lainnya dipanggil
oleh Pembina upacara untuk maju ke depan
maghrib.
Setelah cukup lama beristirahat rasa
“ 186‛
Setelah melaksanakan salat kami
segera menuju ke tenda kami. Saat itu sandal
yang saya gunakan hialng. Entah siapa yang
“ 187‛
memutuskan untuk memanggilnya dengan
sebutan itu. Untuk Kak Bembi makasih
sandalnya.
“ 188‛
Sesampainya kami di tenda ternyata
panitia mengadakan lomba dadakan. Yaitu
nyanyi solo. Saya pun segera mencari teman
“ 189‛
itu dia tertidur di atas kursi sambil memegang
obat nyamuk. Saya berniat untuk membuatnya
kaget. Saya pun berjalan mendekati dia
“ 190‛
terkejutnya saya karena mendapati kain putih
yang menyembunyikan tubuh seseorang yang
saat itu belum saya ketahui. Karena penasaran
“ 191‛
saya. Tentu saja saya sangat jengkel, akhirnya
saya memutar badan dia agar berhadapan
dengan saya.
pernah mengaguminya.
Setelah mengetahui siapa hantu yang
“ 192‛
penutupan. Sekedar informasi, yang
memberikan contoh cara menyikat gigi yang
baik dan benar adalah bapak saya. Setelah
“ 193‛
Saya berpikir pada pelantiakan ini kami
akan melewati rintangan yang ekstrim. Karena
para senior kami sering menceritakan
“ 194‛
Saat itu kami semua disuruh untuk
memecahkan semua clue yang ada di setiap pos
untuk bisa mengetahui di mana tempat yang
“ 195‛
Mungkin hanya itu yang dapat saya
ceritakan seputar pelantikan dan jurit malam.
Kepra dan Latihan Setiap Minggu
“ 196‛
berlangsung di luar ruangan, seperti latihan
baris-berbaris.
Setiap dua kali seminggu kami
“ 197‛
Ujian Nasional
“ 198‛
dilaksanakannya UN. Bahkan sebagian dari mereka
ada yang sampai frustasi dalam menyambut hari itu.
Tapi saya berusaha menghilangkan pikiran-
“ 199‛
Akhirnya hari yang dinanti-nantikan telah tiba.
Pertempuran akan dimulai selama empat hari.
Walaupun merasa senjata saya sudah sangat siap, tapi
“ 200‛
Tana Toraja
“ 201‛
Saat itu Pak Tahir menjadi penaggung jawab
keberangkatan kami. Kami dikumpulkan untuk
diberitahu apa saja yang harus kami bawa serta apa
“ 202‛
menyeramkan jika dilihat dari jalanan yang kami lalui
menambah keseruan perjalanan kami. Tiga jam berlalu,
rasa lelah menghampiri kami satu per satu sampai pada
“ 203‛
Kami beristirahat di tempat tersebut setelah
menempuh perjalanan selama empat jam. Sambil
menikmati suasana di tepat tersebut kami menyantap
“ 204‛
berjalan memasuki penginapan dan mencari kamar.
Saat itu saya mendapatkan kamar di dekat kamar para
guru. Saya bersama ketiga sahabat dan guru saya
“ 205‛
Kebetulan saat itu kompor yang digunakan
untuk memasak air berada di depan kamar yang saya
tempati jadi saya mendapat tugas untuk mengambilkan
sebuah ‚kenangan‛.
Malam semakin larut dan kegiatan yang kami
“ 206‛
kamar masing-masing dan mulai bergelut dengan
kegiatan di alam mimpi kami.
Keesokan harinya kami memulai perjalanan.
“ 207‛
gelapnya langit. Setelah kami selesai dalam urusan
mengisi perut, kami melanjutkan perjalanan.
Sekitar delapan jam berada dalam perjalanan.
“ 208‛
Perpisahan
“ 209‛
yang lalu. Hari tersebut merupakan hari perpisahan
bagi siswa kelas IX.
Seperti yang sudah saya katakan perpisahan
“ 210‛
Sahabat
Putih Biru
“ 211‛
“ 212‛
Sahabat adalah mereka yang bersamamu dari
awal sampai akhir. Mereka yang setia menemanimu
“ 213‛
menjalin sebuah persahabatan. Persahabatan yang
bermula saat kami duduk di bangku kelas IV SD.
Persahabatan yang awalnya hanya teman biasa yang
“ 214‛
Hingga pada akhirnya kami sadar kami tak bisa untuk
terus bersama. Kami memiliki jalan dan hidup masing-
masing. Tak harus selalu bersama untuk menjadi
sahabat.
Semua ini memang terasa sulit. Saat kami dihadapkan
mengalir dan rasa sedih terus ada dalam diri kami. Tapi
takdir telah berkata lain, kami harus menghadapi
semua ini. Tak jarang rasa rindu untuk berkumpul
“ 215‛
Ainun Jariyah
“ 216‛
bedanya dia memiliki 2 saudara laki-laki dan saya
memiliki 2 saudara perempuan. Perempuan kelahiran
26 Maret 1999 memiliki suara yang indah baik itu saat
“ 217‛
Nurannisa Kurniasari
“ 218‛
mengigau. Kami sudah seperti saudara, saya juga
sangat dekat dengan keluarganya. Bapaknya yang
gaul dan friendly membuat saya dapat dengan mudah
sekolah.
Saat SMP kami selalu berangkat sekolah
“ 219‛
Annisaul Khaera Arifin
“ 220‛
Lain halnya dengan kedua sahabat saya yang
telah bersekolah bersama saya sejak duduk di bangku
taman kanak-kanak. Saya dan Nisaul baru kenal ketika
“ 221‛
Aldi Febryan
“ 222‛
Kenapa saya memilih dia untuk menjadi sahabat
saya padahal dia seorang laki-laki? Karena saya
sangat suka bersahabat deng seorang pria.
“ 223‛
“ 224‛
Penerang Dalam
Kegelapan
“ 225‛
Penerang dalam kegelapan? Mungkin lampu,
pelita atau apalah itu. Bukan. Yang saya maksud di sini
adalah mereka yang telah menuntun dan mengajari
“ 226‛
Bapak Muh. Tahir, S.Pd
“ 227‛
juga kurang tahu penyebab beliau pindah. Pak Tahir
terkenal sebagai guru killer di sekolah. Jelas saja,
ketika kami melakukan kesalahan maka kami akan
“ 228‛
Bapak Ivan Hermanto, S.Pd
“ 229‛
terbaring lemah di rumah sakit karena kecelakaan.
Cepat sembuh Pak.
“ 230‛
Ibu Muji Hartini, S.Pd
“ 231‛
mengenal beliau karena beliau merupakan tetangga
saya, itulah sebabnya saya sangat dekat dan
menganggap beliau sebagai ibu saya sendiri.
“ 232‛
Melalui buku ini, sekali lagi ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada semua
guru yang pernah mengajar saya. Saya juga meminta
perbuat.
“ 233‛
“ 234‛
LIMA
“ 235‛
“ 236‛
Putih Abu-Abu
“ 237‛
“ 238‛
Sekolah Menengah Atas
“ 239‛
membuat saya harus tinggal jauh dari orang tua saya. Selain
itu sekolah ini lah yang membuat saya belajar menjadi
seorang anak yang mandiri yang mampu untuk bertahan
hidup di kota orang.
“ 240‛
Pendaftaran
“ 241‛
Berhubung saat itu tempat tinggal saya berada
sangat jauh dari SMADA, jadi mau tidak mau saya harus
pulang balik dari Mandalle ke Pangkep untuk mengurus
semua berkas yang dibutuhkan dalam pendaftaran tersebut.
Dengan jarak yang lumayan jauh tentunya ini merupakan
kendala bagi saya.
Saat pengambilan formulir saya diantar oleh bapak .
Saya tidak sendirian, saat itu ada Rhyanthi, Nisa, Ainun, dan
Sulas. Sesampainya kami di SMADA ternyata di sana sudah
ada teman-teman SMP saya, yaitu Wiri, Aldi, Hasan, Wawan,
Uppi dan Uga. Saat pengembalian formulir tiba kami tak lagi
diantar melaikan kami pergi sendiri menggunakan pete’-pete’.
Saat itu saya lupa menuliskan NISN di formulir tersebut
“ 242‛
Tes Masuk SMADA
“ 243‛
mendapatkan soal kami semua bergelut dengan pensil dan
soal kami masing-masing. Kami mengerjakan soal dengan
tenang. Saat itu saya mendapat kendala pada soal bahasa
Inggris, memang dari dulu saya tidak terlalu mampu dalam
menaklukkan mata pelajaran yang satu ini. Jadi saya hanya
fokus pada soal hitungan, nanti pada detik-detik terakhir
saya mencoba menjawab beberapa soal bahasa Inggris.
Setelah waktu mengerjakan soal telah selesai saya
meninggalkan ruangan tersebut dan mencari teman-teman
saya yang tampaknya telah berkumpul di musholla. Di sana
kami membahas soal yang kami kerjakan. Dan saat itu saya
yakin untuk bisa lolos masuk ke sekolah ini.
Sudah cukup lama kami menunggu dan akhirnya hasil
“ 244‛
kebanyakan orang. Tapi tunggu dulu. Ada yang aneh. 200
besar semuanya telah diumumkan tapi nama Wiri belum juga
disebutkan, saya pun berpikir pemeriksaan ini telah
mengalami kesalahan. Tapi saya tidak terlalu memikirkannya,
yang jelas saya telah lulus. Saya pun menelepon bapak agar
segera menjemput saya karena pengumumannya telah
selesai. Saya juga memberitahukan jika saya berhasil lulus
masuk di SMADA. Setelah bapak tiba di SMADA kami pun
kembali ke Mandalle.
Beberapa hari setelah pengumuman tersebut. Mama
menerima SMS dari panitia PSB (Penerimaan Siswa Baru)
bahwa besok akan diadakan pemeriksaan ulang karena
pemeriksaan yang sebelumnya mengalami kesalahan.
“ 245‛
perjalan hanya itu yang saya pikirkan. Di atas mobil saya
diam diam dan terus diam memikirkan hal tersebut.
Setibanya kami di SMADA ternyata acaranya sudah
dimulai. Tampak Pak Firdaus telah memimpin jalannya acara,
beliau merupakan kepala sekolah di sekolah tersebut. Beliau
mewakili seluruh guru dan staff pegawai meminta maaf yang
sebesar-besarnya atas kesalah yang terjadi. Beliau
memberikan solusi yaitu melakukan pemeriksaan ulang
dengan cara manual dan diawasi langsung oleh orang tua
siswa. Seketika suasan aula tampak panas dan ricuh. Solusi
tersebut menuai pro kontra. Pihak yang pro adalah pihak
yang benar-benar ingin tahu hasil yang sebenarnya.
Sedangkan pihak yang kontra adalah mereka yang anaknya
“ 246‛
pihak sekolah. Namun tiba-bia saja terdengar suara dari
belakang panggung yang menjelaskan semuanya, pemilik
suara tersebut adalah Ibu Suriani. Tapi suasana di dalam aula
masih seperti itu. Barulah ketika Pak Yamin berbicara di
depan semua orang tua siswa suasana aula sedikit bisa
terkendali. Mereka yang tadinya berdiri sambil berteriak-
teriak tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh
sekolah akhirnya kembali tenang dan duduk di kursi mereka
masing-masing. Selang beberapa saat akhirnya para orang
tua siswa setuju untuk melakukan pemeriksaan ulang secara
manual.
Pihak sekolah memberikan kebebasan kepada orang
tua siswa untuk memeriksa lembar jawaban tersebut. Setiap
“ 247‛
saya takut mendengar pengumumannya. Selang beberapa
menit handphone yang berada di dalam saku baju saya
berbunyi. Rupanya mama yang menelepon. Mama bilang
dalam penguman kedua ini saya tetap lulus. Alhamdulillah .
Setelah semuanya selesai kami semua kembali ke rumah.
Berhubung pada tahun ajaran ini sekolah
menggunakan jalur online untuk penerimaan siswa baru.
Sehingga nilai pada tes tersebut sama sekali tidak
mempengaruhi diterima atau tidaknya calon siswa di
SMADA. Para calon peserta didik hanya perlu menggunakan
nilai UN-nya.
“ 248‛
Pendaftaran Online
“ 249‛
diminta. Setelah mengisi formulir keesokan harinya
saya mengembalikan formulir tersebut ditemani oleh
kedua orang tua saya. Saat tiba di SMADA Ibu Marni
Tapi saya tidak tahu sekolah apa yang harus saya pilih,
akhirnya saya hanya memilih SMADA.
“ 250‛
Matrikulasi
“ 251‛
bertujuan sebagai persiapan bagi para calon siswa
untuk mengikuti matrikulasi. Di sini kami dikumpulkan di
mushollah dan dibagi menjadi delapan gugus. Saat itu
saya ditempatkan di gugus Tawakkal yaitu gugus
paling terakhir.
“ 252‛
Setelah pra-matrikulasi dilaksanakan. Keesokan
harinya tibalah hari pertama matrikulasi yang akan
berlangsung selama satu bulan itu. Kegiatan matrikulasi
“ 253‛
selesai. Dan saatnya untuk berteriak sekencang-
kencangnya. AKHIRNYAAAAA SELESAAAAIII…..!!
“ 254‛
Psikotes
“ 255‛
diberikan bedak di wajahnya sebagai sebuah bentuk
hukuman. Jadi kentara mereka yang memiliki bedak
paling banyak berarti mereka yang paling sering salah
“ 256‛
karena saya sangat benci sama yang namanya
keramaian apalagi harus berdesa-desakan seperti itu.
jadi saya menunggu sampai keramaian itu berhenti.
jurusan IPA.
“ 257‛
X. BJ Habibie
“ 258‛
lagi bagi saya karena sejak pertama tes sampai saya
bersekolah di sini saya terus-terusan di tempatkan di
kelas ini. Yang asing bagi saya adalah orang-orang
“ 259‛
marah-marah karena kami tidak menuliskan tugas apa
saja yang ada di papan pengumuman. Saya pun
menatap tidak suka kepadanya. Ternyata dia bernama
“ 260‛
barisan belakang ada saya, Jannah, Husna, Naya, Tria
dan Syahri. Selama satu tahun hanya ada kepala yang
setiap harinya kami lihat. Kami kesulitan melihat tulisan
“ 261‛
hening. Semua tampak serius memperhatikan Pak Rapi
menjelaskan. Di tengah-tengah keheningan itu
terdengar suara tangisan seseorang. Pak Rapi menegur
“ 262‛
sangat panik. Seketika saja suasana kelas yang
sebelumnya hening berubah menjadi ribut.
Di tengah keributan tersebut. Pak Rapi
tiba.
“ 263‛
1. A. Ahmad Kamil
2. Afni Asisah
3. Andi Muhammad Akram
6. Cindyana Turut
7. Dewi Fortuna Nasir
“ 264‛
22. Naura Nazhifah
23. Nida Alfiah Khazanah
24. Nur Mita Rasyid
“ 265‛
Hepatitis
“ 266‛
tersebut. Mengingat penyakit ini bersifat menular. Untuk
memastikan itu semua mama menyuruh saya untuk tes darah.
Tentunya saya tidak mau, saya sangat takut dengan jarum
suntik. Karena hal inilah yang membuat tidur dan makan saya
tidak enak selama dua hari. Saya terus memikirkannya.
Seingat saya saat itu adalah hari Jum’at. Saya
diantar oleh bapak untuk melakukan tes darah di RSUD
Pangkep. Sepanjang perjalanan saya hanya diam. Bapak
mungkin menyadari hal tersebut, karena tidak biasanya saya
diam seperti itu. Pasti ada-ada saja hal yang kami bahas
untuk menemani perjalanan kami. Tapi bapak tak
menanyakan hal tersebut, pasti dia sudah tahu apa yang
membuat saya seperti itu. Saya sangat takut. Tuhan
“ 267‛
sakit itu. Penasaran, saya juga bertanya balik tapi dengan
pertanyaan yang berbeda. Saya bertanya tentang keadaan
dia apakah dia sudah agak baikan. Karena beberapa hari
yang lalu Pak Ancu bilang jika Herul sudah terjangkit oleh
penyakit ini. Saya kaget dengan jawabannya yang
mengatakan jika ia baru ingin memriksakan dirinya dan
selama ini dia tidak dirawat, dia hanya tinggal di rumahnya.
Sebenarnya dia tidak perlu memeriksa darahnya karena
sudah jelas-jelas ia telah terjangkit oleh virus ini, matanya
saat itu berwarna kining yang merupakan salah satu ciri dari
penyakit ini.
Tak beberapa lama bapak datang dengan raut muka
yang sangat saya tahu. Pasti bapak sangat jengkel saya pun
“ 268‛
Akhirnya sampai juga nomor antrian saya. Saya
ditemani oleh bapak berjalan menuju ke ruangan tempat
pengambilan darah tersebut. Saya tidak tahu apa nama
ruangannya. Saya pun masuk dan duduk di kursi yang
disediakan di sana. Saat itu saya masuk sendirian bapak
hanya menunggu saya di luar. Baru saja perawat mau
menyuntik saya, saya berdiri dari tempat duduk dan menarik
bapak untuk masuk. Saya sangat takut. Saya tidak peduli
dengan apapun, terserah jika perawat tersebut marah yang
jelas saya sangat takut. Saya mau bapak ada di dalam sana.
Akhirnya bapak menemani saya. Setelah bebrapa lama
akhirnya jarum tersebut berhasil menembus kulit saya,
tentunya hal ini diiringi oleh air mata yang terus saja mengalir
“ 269‛
yang cinta damai jadi kami hanya diam tak menanggapi
perkataan mereka. Takutnya nanti terjadi perkelahian jika
kami juga ikut-ikutan seperti mereka.
“ 270‛
XI. Amedeo Avogadro
“ 271‛
Konyol, apa adanya, malas, rajin (kadang-
kadang), solidaritas tinggi, adalah kata yang mewakili
kelas saya ini. Di kelas inilah saya membuktikan
kami.
Kelas ini adalah tempatnya membully. Ada-ada
“ 272‛
Kami tidak seperti yang lain. Semua kelas yang
berada di sekitar kami halaman depannya akan terlihat
ramai jika jam istirahat tiba, para siswa akan
“ 273‛
membersihkan berubah drastis. Makhluk yang saya
maksud adalah semua laki-laki yang berada di kelas.
Mereka semua berubah. Mereka sangat rajin
cepat.
Semua orang di kelas ini memiliki pemikiran
yang sama. Iya, jika satu rajin maka semua akan rajin.
Begitupun sebaliknya. Perlu diakui kami sangatlah solid
TANPA BATAS.
“ 274‛
Itulah sedikit tentang Avogadro. Sebenarnya
masih banyak lagi yang ingin saya kemukakan
mengenai kelas saya yang satu ini. Kelas yang
“ 275‛
Polip
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada
saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip
“ 276‛
bertemu dengan pisau bedah, oh NO!! Hal ini tidak
boleh terjadi.
Karena saya bersikeras untuk tidak melakukan
“ 277‛
Memang sih sejak SMP saya sudah menderita penyakit
maag.
Karena ini semualah yang mengharuskan saya
“ 278‛
Sweet Seventeen Ala
XI. Avogadro
Sweet seventeen adalah hal yang paaling
ditunggu-tunggu oleh remaja masa kini. Hari yang
katanya spesial karena di usia ini kita telah dianggap
dewasa, dan diberikan tanggung jawab yang lebih dari
sebelumnya. Tapi menurut saya sweet seventeen
dengan hari ulang tahun lainnya sama saja. Tak ada
“ 279‛
Untuk semua teman-teman di XI. Avogadro
yang telah merayakan ulang tahun saya ini, saya
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terlebih
“ 280‛
Sahabat
Putih Abu-Abu
“ 281‛
“ 282‛
Sahabat adalah orang yang datang untuk
“ 283‛
Semua berawal sejak kami memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah yang sama.
yang awalnya tidak saling mengenal hingga bisa
“ 284‛
dan berusaha untuk tetap bersama dalam keadaan
apapun. Karena kami yakin setiap masalah pasti ada
jalan keluarnya.
“ 285‛
Asmaul Husna
“ 286‛
kami duduk saling berdekatan, tapi ketika kami naik di
kelas XI kami tak lagi duduk berdekatan kami terpisah
sangat jauh. But itu tak mengganggu persahabatan
“ 287‛
dialah yang paling sering melakukan hal ini. Ketika kami
kembali ke asrama kami akan membahas semua yang
terjadi di kelas, dan terkadang itu memakan waktu
“ 288‛
Tipa merupakan teman yang konyol. Ia sangat
lucu. Tingkah dan perkataannya sering membuat kami
sebagai teman-temannya tertawa. Dialah salah satu
dari beberapa orang yang membuatku tertawa lepas
saat di kelas. Sering aku mengagumi tingkah
konyolnya.
Ia bijak dalam berkata-kata. Kami sering
bertukar pendapat bersama. Bahasan-bahasan dari
kelas sering kami ceritakan ketika tiba di asrama
dan bisa mencapai waktu yang lama. Selain itu, Tipa
merupakan seorang pendengar yang sangat baik. Aku
merasa senang bisa berteman baik dengannya.
Mungkin, hanya pada dia aku bertahan untuk
bercerita dalam waktu yang lama.
Temanku ini bercita-cita sebagai dokter. Aku
salah satu orang yang sangat mendukung cita-citanya
itu. Selain itu, ia sangat menyukai warna hijau.
Segala benda berwarna hijau akan nampak cantik di
matanya. Ia bahkan menyukai Keroppi karena warna
tubuh dari kartun tersebut.
“ 289‛
Hujan merupakan hal yang sangat disukainya.
Wajar saja, hujan memberikan ketenangan. Mungkin
ada banyak manusia di bumi ini yang menyukai hujan,
namun aku merasa bahwa Tipalah seorang yang benar-
benar jatuh cinta pada salah satu peristiwa alam
tersebut.
Setiap orang memiliki ciri tulisan namun
biasanya di kelas terdapat murid-murid yang
memiliki tulisan yang hampir mirip. Nah, kalau
untuk Tipa beda sendiri. Banyak teman yang memuji
tulisannya yang indah. Ciri tulisannya adalah
italic. Tak jarang teman-teman di kelas meminta
tolong padanya untuk menulis, apalagi dalam hal
menulis tulisan balok.
Kami berdua sama-sama tidak menyukai Bahasa
Inggris. Sungguh, pelajaran yang sebenarnya penting
itu sering membuat kami mengeluh. Namun, tentu
saja kami tetap berusaha untuk mengetahui pelajaran
tersebut dengan baik.
“ 290‛
Di balik semua itu, saya ingin berterima kasih
telah memiliki seorang yang dekat dengan saya
seperti dirinya. Thank youuuuuuuuuuuuuuuuuuu.”
“ 291‛
Inayah Wulandari
“ 292‛
karena hal-hal sepele, tapi semua itu hanya bercanda.
Perempuan kelahiran 25 September 1999 ini sangat
hebat dalam pelajaran fisika. Jelas terlihat dia dapat
pelajaran tersebut.
Naya pernah menuliskan Sesuatu untuk saya di
“ 293‛
dari tga beraudara, tidak ada audara laki-lakinya.
Pendek, gendut, bulat, kimia. Suka bawa obat ke
sekolah banyak sekali karena harus minum obat tepat
waktu. Kenal sama saya karena satu kelas di Habibie
sampai sekarang di Avogadro. Teman bangku,
pendengar yang baik, tidak bisa move on juga, pabal
juga. Anak-anak takraw. kadang-kadang jadi my enemy
karena biar hal-hal sepele selalu dipertengkarkan
juga pasti Jannah selalu kasi akur ka’, tapi
sebenarnya berkelahi bohong-bohong ja’. Saingan ku
malas-malasan. Kamar 11 di aspuri. So sweet sama
bapaknya. Mau jadi dokter gigi. Anak Pramuka dulu
waktu SMP. Jago kimia tapi paling tidak suka bahasa
inggri. Suka warna hijau especially keroppi. Beda
sekali selera musikku, dia sukanya musik yang dari
Indonesia yang mellow, galau sadangkan saya sukanya
lagu barat especially One Direction dan selalu ku
paksa untuk suka lagunya One Direction. Temanku
maccalla-calla terkhusus untuk callai telinganya
Ansyari. Kalau tidak adami yang bisa dicalla kita
mami berdua yang baku calla-calla. Suka sekali
“ 294‛
hujan, togeang juga orangnya, fans sama Ozy. Tidak
tau menjahit, pernah ku jahitkan bajunya baru ku
tanyaki bilang belumpi ku potong benangnya sama
jarumnya. Baru ini Tifa ongolki langsung saja na
pakai.”
“ 295‛
Jannatul Makwah Abuhair
“ 296‛
perhatian, dan pengertian. 16 Juni 1999 adalah hari
yang bersejarah dihidupnya. Karena pada hari itulah
untuk pertama kalinya ia menghirup oksigen di dunia
“ 297‛
begitu jauh sehingga ia pun memutuskan untuk
tinggal di aspuri. Di tempat tersebut ia berada di
kamar 1 namun suatu hal mengharuskannya untuk
pindah ke kamar 11. Sekolah yang jauh membuat ia
harus berhubungan jarak jauh dengan orang tuanya.
Tifa merupakan teman sebangku saya ketika
berada di kelas Habibie hingga sekarang di kelas
Avogadro. Tifa memiliki karakter yang lucu, berpipi
besar, pendengar dan penasihat yang baik, memiliki
badan yang lumayan mungil (pendek-pendek bulat) dan
setia. Ketika beberapa guru berhalangan untuk masuk
ke dalam kelas, ia akan mengambil kesempatan itu
untuk tertidur di atas mejanya. Sejak duduk di
bangku kelas X dan tinggal di aspuri, Tifa sering
kali mendapat hukuman karena kebiasaannya yang
selalu terlambat untuk datang ke sekolah. Ia sangat
tidak menyukai minuman yang berhubungan dengan
susu. Meskipun tidak menyukai susu, Tifa memiliki
badan yang sangat subur.
Tifa bercita-cita ingin menjadi seorang dokter
gigi, mengikuti jejak sang ayah.
“ 298‛
Ketika pertama kali bertemu di kelas Habibie,
ia menatap saya dengan tatapan yang sangat sinis.
Namun itu hanya awalnya saja, semakin hari kami
selalu melakukan hal bersama seperti makan, minum,
bernapas, bahkan untuk masalah tidur di dalam kelas
pun kami selalu melakukannya bersama-sama. Hal itu
yang membuat saya merubah sebuah persepsi kepadanya
yang bernilai negatif. Ia hebat dalam pelajaran
kimia dan ia tidak akan segan untuk mengajar saya
ataupun teman-teman yang lain ketika ada beberapa
materi yang tidak dipahami.
Ia sangat menghindari pelajaran yang menyangkut
materi bahasa Inggris. Ia sangat tidak suka karena
mungkin bahasa Inggris meruapakan bahasa yang
lumayan rumit. Ketika diperintahkan untuk naik ke
atas papan tulis, ia bahkan berusaha untuk
menghindarinya. Tifa memiliki tipe tulisan yang
tercetak miring dan menurut saya bahwa tulisan
tersebut jarang bisa dilakukan oleh orang lain.
Ia merupakan anak sulung dari tiga bersauadara.
Semua suadaranya berjenis kelamin perempuan.
“ 299‛
Diantara saudara-saudaranya itu mungkin Tifa yang
memiliki tubuh yang lumayan subur. Dalam bidang
olahraga, ia sangat hebat dalam permainan bola
takraw. Ia adalah orang yang sangat konsisten,
apabila ia tidak menyukai sesuatu pasti akan
selamanya menjadi hal yang tidak akan dia suka.
Setiap hari ia selalu membantu saya dalam hal
apapun termasuk dalam urusan percintaan yang saya
alami. Ia bukanlah orang yang tergolong rumit namun
ia adalah orang yang santai, cuek dan apa adanya.
Ia bahkan tidak suka mengenakan sepatu apabila
berada di dalam kelas. Tifa pernah mengagumi salah
satu senior yang berada di SMADA yang sangat hebat
dalam hal menggambar sehingga orang itu pernah
menginspirasinya untuk mengembangkan bakat
menggambarnya. Tifa sangat mengidolakan penyanyi
cilik yang bernama Ahmad Fauzi Adriansyah atau
biasa dipanggi dengan sebutan Ozy.
Ia sangat menyukai warna hijau dan meyukai
sebuah kartun yang bernama Keroppi karena seluruh
badannya yang dipenuhi dengan warna hijau. Tifa
“ 300‛
adalah orang yang memiliki prinsip yakni tiba masa
tiba akal. Ia akan mengerjakan sesuatu apabila hal
tersebut sudah sangat mendesak termasuk dalam hal
mengerjakan tugas. Ia merupakan pecinta hujan,
pengamat hujan dan bahkan bila ia bisa membuat
hujan maka ia akan dinobatkan sebagai pembuat
hujan..
Saya telah memberikan kepercayaan kepadanya
karena saya tahu dia adalah sahabat yang mampu
menyimpan amanah dan merupakan penasihat dan
pendengar yang baik. Tifa merupakan teman yang
sangat saya sayangi dan saya juga beruntung
mempunyai teman seperti dia. Tidak ada yang mampun
menandingi kebaikannya, walaupun sering berbuat
jahil namun hal itu yang mampu membuat saya
melupakan segala masalah yang saya hadapi. Terima
kasih Tifa, telah menjadi orang yang selalu ada
buat saya dan selalu bisa menerima kekurangan yang
berada dalam diri saya. Love you so much, gendu.”
“ 301‛
Sofi Mustafafi
“ 302‛
anggun. Awal mengenalnya saja saya sempat tertipu
karena kelihatannya dia adalah orang yang sangat
pendiam tapi setelah lebih lama megenalnya ternyeata
Tulisannya berisi.
“Tifa, perempuan yang lahir pada tanggal 27
Maret ini memiliki hobi tidur di kelas. Setiap ada
waktu luang jika guru tidak masuk maka ia akan
tidur cantik dan tidak menghiraukan apapun yang
terjadi di kelas. Selain itu ia juga memiliki
kreativitas yang tinggi di bidang gambar. Ia sering
membuat gambar doodle ataupun graffiti yang membuat
teman-teman berdecak kagum. Tifa memiliki sifat
humoris dan cuek. Tifa suka bercerita hal-hal lucu.
Dan kami yang mendengarnya akan terhipnotis dengan
cara bicaranya yang menarik.
Ia ingn menjadi seorang dokter gigi dan
menolong orang banyak dengan ilmu yang telah ia
pelajari. Semoga Tifa bisa mencapai cita-citanya
dengan misi mulia itu.”
“ 303‛
Tria Fajri Rahayu
“ 304‛
sahabat yang selalu mau mendengar semua curhatan
saya, jadi wajarlah jika dia sangat banyak tahu tentang
diri saya.
“ 305‛
curhat, karena ku suka sekali curhat sama dia.
Kalau curhat biasa sama yang ku alami sama dia. Ini
teman hidupku.Lopyuuu.
“ 306‛
Selain mereka berlima saya masih punya dua orang
sahabat laki-laki yang selama ini telah menemani saya.
Mereka merupakan orang yang paling mengerti dan
“ 307‛
Indra Kurniawan
“ 308‛
lagi maka semua tanggapan-tanggapan itu aka hilang
digantikan oleh sifat baik yang Indra miliki. Laki-laki
kelahiran 13 Agustus 1999 ini sangat suka dengan film
“ 309‛
bondeng. Tipa itu tidak tegaan orangnya karena jika
ada orang yang disiksa terus dilihat sama Tipa
pasti na lindungi itu orang apalagi orang yang na
kenal. Suaranya Tipa sangat cempreng apalagi kalau
ketawa menggelegar sekali seperti
guntur*maafkanakuTifa. Baik sekali tawwah Tipa,
kalau takkala dikenalmi seru sekali karena bisa ki
tukar pikiran sama dia. Sering ka’ curhat sama dia
dia juga sering curhat sama saya. Seringka na moro-
moroi kalau ku ganggu teman kelasnya. Tipa juga
imut sering jga jalan sama Jannah.”
“ 310‛
Muhammad Ansyari
“ 311‛
sekali mojjo. Di sekolah dialah laki-laki yang sering
bersama saya, baik itu saat belajar atau saat berjalan
di luar kelas. Ansyari adalah teman yang sering
“ 312‛
temani,anak Habibie 06,Avo 06,angkatan 6,paling
jago kimia,selalu ka’ na bantu kerja pr
kimia,selalu makkala, pacalla-calla, selalu na
calla telingaku yang kecil,teman duduk na Jannah
sama Naya selalu itu tiga orang ma’bully, pernah
ku suka temannya dia jadi penghubung xD, pakanassu,
tidak mau mendengar, penasehat yang baik seperti mi
Mario Teguh xD. Suka na pake HP ku main game sampai
lowbat. Suka hujan. Ke sekolah selalu bawa obat
banyak, ndaa tau sakit apa ka tidak mauki’ na kasi
tahu. Mau jadi dokter gigi. 27 Maret 1999. Anak
kesayangan bapaknya. Teman curhat ku. Rajin salat.
Punya gitar tapi belum bisa main sampai sekarang,
selalu ka’ na paksa ajarki. Anak pertama dari tiga
bersaudara. Moody. Paling gampang berubah
moodnya.”
“ 313‛
Itulah sedikit tentang mereka. Mereka yang
telah meluangkan waktunya untuk saya dan mereka
adalah orang-orang yang penting dalam hidup saya.
“ 314‛
Kehidupan, Rumah
dan Keluarga Baru
“ 315‛
“ 316‛
Asrama Kadijah
“ 317‛
Anak Asrama
“ 318‛
yang rusak, seperti lemari, pintu dan memasangkan
kabel sambungan untuk saya gunakan nanti. Saya
hanya melihat-lihat itu semua sambil terus berpikir
“ 319‛
bapak, mama dan kedua adik saya. Setelah melakukan
perjalanan yang memakan waktu selama satu jam
tersebut akhirnya saya sampai di sekolah. Rasanya
“ 320‛
berbagai hal, kami berbagi pengalaman kami masing-
masing. Ini semua semata-mata saya lakukan hanya
untuk mengusir rasa rindu saya kepada kedua orang
tua saya.
Setelah bebrapa hari tinggal di asrama,
“ 321‛
Awal tinggal di asrama saya mempunyai
pengalaman yang menurut saya sangat konyol. Karena
saat itu adalah bulan puasa, setelah berbuka dan
“ 322‛
saya tidak membawa HP. Tentunya saya sangat
senang. Saya pun memeluk mereka berdua. Akhirnya
rasa rindu saya bisa terobati. Tapi seketika saja air
salat‛. Entah saat itu perasaan apa yang ada pada diri
saya, saya hanya ingin menangis, tapi tidak di depan
“ 323‛
hanya sekedar bercerita. Kami juga sering belajar
bersama ketika menjelang ulangan semester.
Selain semua itu tinggal di asrama sebenarnya
happy.
“ 324‛
Dari 1 Menjadi 11
“ 325‛
asrama Ega memutuskan untuk keluar karena rumah
yang ia bangun di Jln. Matahari telah siap untuk
ditinggali.
“ 326‛
banayk kami lalu bersama. Dan semoga sampai nanti
kita akan tetap seperti ini. Selalu kompak dalam segala
hal.
“ 327‛
Keluarga Baru
“ 328‛
Nursafitrah Mashud
“ 329‛
membantu saya dalam menemukan jalan keluar dari
setiap masalah yang saya hadapi. Perempuan yang
lahir pada tanggal 29 Desember 1998 ini sangat fans
“ 330‛
kadangki pabal tapi jarang sekaliji. Mau jadi
arsitek tapi disuruh jadi dokter gigi “kasihan
dehlu”. Bisa main gitar sampai-sampai beli gitar
tapi jarang na pakai karena pendek bede’ jari-
jari tangannya “hahahah:D”. Ibunya aspuri
“yey”. Paling banyak sakitnya “hahah peace”.
Sudah ku janji kalau menikah nanti saya yang
antarkan undangannya, itupun kalau bukan ji di luar
negeri tinggal:D. Fans sekali sama saya, suka ka’
na puji-puji. Ku sayang ki tapi tidak tau na sayang
ka’ juga atau tidak. Tapi kayaknya na sayang ja’
juga. Pecinta keroppi itumi nna mirip monyet
“hahah tidak nyambung”. Pecinta hijau sampai-
sampai berlumut mukanya:D.”
“ 331‛
Nur Ainun Annisa M
“ 332‛
menyelesaikan pendidikannya tahun ini. tepatnya tahun
2016. Sama seperti Pipi, Nisa juga dulunya adalah anak
kamar 1.
“ 333‛
Syamsidar
“ 334‛
yang akan menjadi orang yang paling terakhir dalam
menyelesaikan tangisannya itu. Sama seperti Pipi dan
Nisa sidar juga adalah anak kamar 1.
“ 335‛
Zalsabila
“ 336‛
jarang saya meanyakan materi yang kurang saya
pahami ke dia, dan dengan senang hati dia akan
mengajari saya. Di aspuri Sasa menetap di kamar 6.
“ 337‛
Mustabsirah Sabiq
“ 338‛
jelas ia tertidur. Saat saya menulis ini saya sempat ke
kamarnya dan melihat dia sedang tidur dalam posisi
duduk dengan laptop di depannya. Sama seperti Sasa,
“ 339‛
Asmaul Husna
“ 340‛
Nur Fachraeni Husain
“ 341‛
kelahiran 14 Desember 1999 ini pernah menulis sesuatu
tentang saya di sebuah kertas. Isinya kurang lebih
seperti ini.
“Diah Athifah Mahdiyah. Manusia tanpa sayap
yang lahir dari Rahim ibunya. Berasal dari segumpal
darah yang menjadikannya manusia lucu seperti
sekarang ini. Alhamdulilah aku bisa mengenal wanita
satu ini. Satu-satunya pendengar atas curhatanku
masalah *ekhem*. Lebih dari itu aku sangat kagum
dengannya. Meski memiliki banyak masalah namun Tifa
tetap tegar dan memberikan senyum palsu padaku,
seakan tidak terjadi apa-apa. Mungkin itulah yang
membuatnya bisa menahan gelombang tsunami yang
menerpanya. Tifa memiliki 2 sahabat lelaki, yaitu
Indra dan Ansyari. Mereka bertiga ibarat perangko
yang sulit berpisah satu sama lain. Mungkin itulah
sebabnya mengapa ia lebih dekat dengan ayahnya
dibanding ibunya. Bersahabat dengan lelaki itu
bukan drama, bukan tipuan dan tidak palsu. Ia sosok
manusia yang tidak pelit memberikan miliknya pada
orang lain, termasuk makanan. Aku pun sering pergi
“ 342‛
ke kamarnya hanya untuk mendapatkan makanannya itu.
heheheh. Oke cukup sekian dari manusia yang cantik
satu ini. kurangnya mohon dimaafkan. Salam
pramuka!!”
“ 343‛
Andi Izzah Qarimah
“ 344‛
Nurul Hikmah
“ 345‛
Sophie Ruwa Hayati Anand Polanagau
“ 346‛
Surprise Ala AKJ06
AKJ06 merupakan singkatan dari Aspuri
“ 347‛
kamar. Sesampainya saya di kamar Izzah meminta
tolong untuk ditemani ke sekoah karena ingin bertemu
dengan seseorang. Awalnya saya menolak karena ini
“ 348‛
berhasill sebelumnya saya tidak pernah berpikiran
kalian akan merayakan semuanya seperti ini.
Setelah tiup lilin kami makan bersama di dalam aula
“ 349‛
“ 350‛
G
A
L
E
R
I
“ 351‛
“ 352‛
Tifa Kecil
“ 353‛
5th Birthday
“ 354‛
“ 355‛
Keluarga
“ 356‛
“ 357‛
“ 358‛
“ 359‛
“ 360‛
“ 361‛
“ 362‛
“ 363‛
“ 364‛
Dari Masa ke Masa
“ 365‛
“ 366‛
Sekolah Dasar
“ 367‛
Sekolah Menengah Pertama
“ 368‛
“ 369‛
“ 370‛
“ 371‛
Pramuka
“ 372‛
“ 373‛
Tana Toraja
“ 374‛
“ 375‛
“ 376‛
“ 377‛
“ 378‛
Edisi Lebaran with Alumni
SMPN 1 Mandalle
“ 379‛
FLS2N
“ 380‛
Dan Lain-Lain :D
“ 381‛
Sekolah Menengah Atas
“ 382‛
“ 383‛
“ 384‛
Berenang
“ 385‛
“ 386‛
Praktikum
“ 387‛
“ 388‛
“ 389‛
With Mereka
“ 390‛
“ 391‛
“ 392‛
“ 393‛
“ 394‛
Sweet Seventeen Ala
Avogadro
“ 395‛
“ 396‛
“ 397‛
Sela Punya Cerita
“ 398‛
“ 399‛
“ 400‛
Ahmad Fauzi Adriansyah
“ 401‛
“ 402‛
Aspuri
“ 403‛
“ 404‛
“ 405‛
weet Seventeen with
Aspuri
“ 406‛
“ 407‛
“ 408‛
“ 409‛
“ 410‛
“ 411‛
“ 412‛
Dan Ini Gue
“ 413‛
“ 414‛
“ 415‛
“ 416‛
“ 417‛
“ 418‛
“ 419‛
“ 420‛
Tentang Penulis
Diah Athifah Mahdiyah biasa
disapa Tifa, Tipay atau Tipong
adalah remaja kelahiran Ujung
Pandang 27 Maret 1999. Putri
pertama dari pasangan Bapak
Jakariah, S.Kg dan Ibu Marbiah,
S.Pi., M.Si. ini sangat menyukai
hujan. Ia rela menghabiskan
waktunya hanya untuk menikmati
peristiwa alam yang sangat indah
itu melalui sebuah jendela. Menurutnya tidak ada yang
lebih indah dari hujan. Hujan lah yang mampu
membuatnya tenang dan melupakan semua masalah-
masalah yang ia hadapi di dalam hidupnya.
“ 421‛
Jika terdapat krtik dan saran silakan hubungi :
Twitter : @diahathifahm
ID Line : diahathifah
“ 422‛