Anda di halaman 1dari 8

AUTOBIOGRAFI

Nama : Nadine Natasya Elsari Siagian


Kelas : X MIPA 6
Nama Guru : Ayah Replizonri, MM. PD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

SMA NEGERI 1 PANGKALAN KERINCI


PANGKALAN KERINCI, PELALAWAN
2022
NADINE NATASYA ELSARI SIAGIAN

Namaku Nadine Natasya Elsari Siagian, namun biasa dipanggil Nadin. Usiaku saat ini 16
Tahun. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Adik keduaku berjenis kelamin Perempuan
yang bernama Novita Vebriyanti Siagian, Aku lahir di sebuah Pulau yang bernama Pulau
Burung pada tanggal 22 Juni 2006. Aku dibesarkan oleh kedua Orangtuaku dengan penuh
kasih sayang dari orang orang di sekitar ku.

Aku memulai pendidikanku pada Tahun 2010 di Taman Kanak Kanak Mutiara Hati selama 2
Tahun. di sana aku mendapatkan banyak teman semasa kecil ku dan banyak hal lainnya yang
kami lakukan mulai dari Pentas Seni Tarian Melayu dan masih banyak kegiatan kegiatan
lainnya. sewaktu aku TK aku mempunyai sahabat yang bernama Margareth dia sangat Baik
namun karena aku ingin melanjutkan sekolah ku di Luar Kota dan mengikuti keputusan
Orangtuaku kami-pun terpaksa berpamitan.
Pada saat memasuki kelas 1 Sekolah Dasar Aku dan Orangtuaku pindah ke Pangkalan
Kerinci dan Ibuku melahirkan adik Kedua ku di sini.

Ayahku bernama Elidon Siagian, sedangkan Ibuku bernama Nuriati Sitinjak. Ayahku bekerja
sebagai Karyawan Swasta, sedangkan ibu adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Saat ini aku
duduk di bangku kelas sepuluh (X) di SMAN 1 Pangkalan Kerinci di dekat rumahku dengan
mengambil jurusan IPA. Dan Adik kedua ku yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar
kelas tiga (III) dia lahir pada tanggal 06 Oktober 2012 kami berjarak cukup jauh yaitu 6
tahun.

Aku dibesarkan oleh keluarga yang bukan berasal dari keturunan darah biru. Ayah dan Ibu ku
berasal dari kelurga sederhana yang mana orangtua beliau atau Alm.Kakek dan Nenek ku
adalah seorang petani. Namun, dengan kehidupan yang sederhana ini kami tidak pernah
merasa malu atau gengsi karena banyaknya harta tidak akan bisa membeli kebahagiaan.

Meskipun dari keluarga sederhana, Ayah dan Ibu mampu membiayai sekolah anak-anaknya
sampai jenjang Sekolah Menengah Atas. Kami tidak pernah meminta apapun yang kami rasa
itu kurang penting bagi kami. Ayah dan Ibu senantiasa mengasihi kami dan selalu
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Kami tidak tahu harus membalas seberapa
besar untuk ketulusan mereka selama ini. Kami sangat menyayangi mereka. Mereka lah yang
mengenal kan pada kami betapa indah hidup dan banyak hal yang mesti kami Syukuri. Aku
tidak pernah menyesal hidup sederhana karena selalu ada mereka yang tidak pernah berhenti
menyemangati kami.

Aku mempunyai hobi Membaca ataupun Traveling. Setiap hari saat aku mempunyai waktu
luang kusempatkan untuk membaca Novel,Komik dan buku buku lainnya. Aku sangat suka
Traveling contoh nya seperti aku pernah berjalan jalan ke Sumatera Utara,Kepulauan
Riau,Jakarta,Indragiri Hilir dan masih banyak lainnya. Aku percaya bahwa sesuatu yang di
lakukan dengan sungguh sungguh maka tidak akan memberikan hasil yang sia-sia. Selain itu
aku juga mempunyai hobi bermain badminton. Setiap sabtu dan minggu aku bermain
badminton bersama Ayahku agar badan kami sehat.

Ayah dan Ibu merupakan orang yang taat Agama. Mereka selalu mengingatkan kami untuk
Berdoa dan beribadah setiap hari Minggu di Gereja,dan selalu mengingatkan kami untuk
menyisihkan uang saku kami untuk tabungan.
Pernah suatu hari ketika aku masih TK aku pernah di gigit tawon di kepalaku karena waktu
itu aku dan kawan kawan ku ingin bermain masak-masak an kami pergi ke depan rumah ku
yang memang banyak sarang tawon,di situ kami ingin mengambil daun daun-an yang ingin
kami olah buat main-main an kami dan tidak sengaja aku menyenggol sarang tawon yang
sangat besar dan di kepala ku ter-dapat benjolan yang sangat besar sampai sekarang masih
ada,dan sewaktu kepalaku di gigit oleh tawon tawon itu badan ku juga sebagian di gigit.

Waktu itu Ayah dan ibu tidak ada berada di dekat ku, mereka bekerja di kantor,dan aku
bingung ingin minta tolong pada siapa karena pengasuh ku sedang pergi, jangankan minta
tolong bergerak saja aku sudah tidak tahan karena seluruh badanku bengkak dan aku
merasakan demam yang secara tiba tiba suhu badanku sangat lah panas. Lalu tidak lama
beberapa menit kemudian tetangga ku datang melihat seluruh badan ku sudah bengkak,tidak
beberapa lama kemudian dia menelepon Ibuku dari kantor untuk melihat keadaanku dan tidak
lama kemudian dia datang dan membawaku ke rumah sakit di dekat rumah ku dan akhirnya
aku di cek dan di berikan obat agar lekas membaik.

Kejadian selanjutnya,
waktu aku tidur siang Pengasuh ku sedang menggosok dan tiba tiba dia mencoba alat setrika
itu ke betis ku dan di situ aku sangat terkejut karena ada hal hal aneh oleh badanku sewaktu
aku tidur, dan beberapa jam kemudian hari mulai sore, Ibuku datang dari kantor dan dia
melihat kaki ku yang sudah melepuh dan ber-air, tidak lama kemudian ibuku bertanya pada
pengasuh ku kenapa kaki ku seperti ini, tidak lama kemudian ibu segera membawaku ke
rumah sakit dengan kondisi emosi yang tidak stabil. Pada waktu pembersihan luka bakar di
kaki ku tiba tiba keluar darah yang sangat banyak tidak sengaja ibu melihatnya dan dia pun
Pingsan karena tidak tega melihat aku kesakitan. Beberapa bulan kemudian kaki ku
mengering dan siap untuk mengganti perban, waktu pembukaan perban suster membuka nya
dengan sangat kasar sehingga kaki ku megeluarkan darah dan Ibu ku sangat marah atas
kecerobohan suster itu. Dan pada akhirnya kaki aku sembuh dan sampai saat ini kaki ku ada
bekas luka dari Gosokan itu.

Pada waktu libur natal tiba aku dan Ibuku pergi janlan jalan ke Batam, Ayah tidak ikut karena
banyak sekali kerjaan kantor yang harus dia selesaikan, aku dan ibu menyeberangi lautan
dengan menaikki kapal pesiar pada waktu itu kami berada selama 1 minggu di dalam kapal
karena melewati lautan,di kapal itu tersedia sangat lengkap fasilitas umum, seperti tempat
beribadah, kolam berenang dan masih banyak fasilitas lainnya, aku dan ibu sangat menikmati
liburan kami sewaktu di Batam

Aku mulai masuk Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2012 yang mana ketika itu saya berusia 6
Tahun. Yang mengantarkan saya pertama kalinya adalah Ayah. Di mana pada saat itu ayah
sedang cuti. Ayah selalu berpesan untuk tidak membuang- buang waktu hanya untuk bermain
saja. Dan ketika ayah punya waktu dia selalu mengajarkan ku Pelajaran Matematika dan
membantuku untuk meyelesaikan Pr yang saya bawa dari sekolah. Lebih seringnya ibu sering
membacakan ku buku buku dongeng yang selalu membuatku sampai tertidur pulas ketika
malam hari.

Waktu kelas 5 SD aku dan teman kelas ku melakukan study tour ke Candi Muara Takus tepat
nya berada di Kampar, di dalam kompleks ini terdapat beberapa bangunan candi yang disebut
dengan Candi Sulung/tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Kami mempelajari
sejarah sejarah dari candi tersebut secara langsung sambil penjaga candi tersebut
menceritakan nya kepada kami, dan setelah beberapa jam kami melakukan perjalanan lagi ke
Ulu kasok yang mirip sekali dengan Raja Ampat setelah kami tiba di tempat tersebut kami
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki bersama-sama sampai ke puncak kita bisa
melihat keindahan Ulu Kasok tersebut

Pada tahun 2018, aku lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD). Ibu mengajak ku untuk
mendaftar di sekolah ku sewaktu SD lagi di SMP Swasta C9 Pangkalan Kerinci. Dan
memang untuk urusan memilih sekolah aku selalu menurut Ibu, karena ibu pasti lebih tahu
mana sekolah yang cocok dan terdekat dari rumahku.

Dan pada waktu aku kelas 8 virus dari China menyerang masuk ke Indonesia yaitu COVID-
19
sehingga aktivitas sebelumnya dari biasa nya belajar di sekolah menjadi Daring, aku daring
selama 2 Tahun, itu sangat membuatku sangat sulit untuk belajar pada saat sistem Daring,
dan Tugas pun setiap hari nya semakin bertambah satu demi persatu.pemerintah menghimbau
masyarakat untuk menjauhi tempat keramaian dan diwajibkan menggunakan masker ketika
berada di luar Rumah, Aku, Adiku, dan Ibu ku sangat takut untuk keluar dari Rumah sebab di
dekat rumah ku sudah ada tetangga yang terkena COVID-19, aku sangat sedih adanya
COVID-19 ini karena tidak bisa berjumpa dengan teman teman ku di sekolah dan Guru-Guru
memberi kan kepada kami tugas untuk di rumah, pada waktu itu pemerintah meliburkan
semua sekolah di Indonesia selama 2 Minggu, dan semakin banyak-nya orang yang terpapar
oleh covid-19 selama kurang lebih 2 tahun berada di rumah saja

Tidak lama kemudian COVID-19 sudah menurun dan pada saat libur natal keluarga ku ingin
berliburan ke Sumatera Utara lebih tepatnya di Samosir, kami melakukan perjalanan yang
sangat melelahkan itu selama 2 hari. Tujuan kami berliburan ke Samosir yaitu ingin berjalan-
jalan dan menghadiri acara Pernikahan Adik Ibuku, suasana yang sangat indah,asri,dan
sangat dingin membuat orang yang berkunjung ke Samosir itu memakai kain yang sangat
tebal.

Di Samosir kami mengunjungi ke tempat wisata yaitu di Tomok kami melihat Patung Sigale-
gale menari-nari. Patung tersebut digerakkan oleh seorang Dalang, dengan diiringi Alat
msuik Tradisional, layaknya seperti wayang kulit di daerah Jawa. Orang setempat menyebut
boneka itu dengan nama Sigale-gale. Sigale gale adalah boneka yang terbuat dari kayu
modifikasi sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan dari belakang.

Boneka tersebut dapat menari bahkan mengeluarkan air mata dan dapat bergerak sendiri saat
ritual tertentu. Tentu, dalam ritual tersebut memiliki tujuan untuk memanggil arwah yang
sudah meninggal. Banyak sekali berbagai orang yang datang dari luar kota untuk berkunjung
ke Samosir bahkan dari Luar Negeri. Tidak jauh dari tempat itu kami pergi ke tempat
Museum Batak Tomok yang terletak di Komplek TB Silalahi Center. Bangunan museum ini
berbentuk Rumah Tradisional tempat tinggal suku Batak atau biasa disebut Rumah Bolon.
Di Tomok kami membeli oleh oleh khas dari tempat tersebut yaitu Kacang Sihobuk dan
berbagai oleh oleh lainnya yang ingin aku berikan kepada teman ku di sekolah, hari
selanjutnya kami pergi ke Menara Pandang Tele, kami bisa menikmati panorama Danau Toba
dari ketinggian.

Hari keempat kami pergi ke Pantai Pasir Putih Parbaba, pantai ini berada di pinggir danau,
kami sangat menikmati panorama Danau Toba dengan deretan Gunung di seberangnya, aku
dan sepupu ku mecoba mengendarai banana boat mengelilingi danau.

Dan beberapa minggu selanjutnya kami pulang ke Pangkalan Kerinci karena libur telah usai,
kami tiba dengan sehat walafiat.

Saat aku berulang tahun yang ke-14, Ayah membelikanku Laptop sebagai hadiah. Saat itu
aku ingat sekali masih di kelas 2 SMP, aku mengajak beberapa orang temanku ke rumah dan
bermain game bersama menggunakan Laptop baru hadiah ulang tahunku. Namun, teman-
teman ku meremehkan hobiku karena menganggap game hanyalah membuang waktu

Pada tahun 2017 aku dan Ibu menjenguk Kakek yang sedang sakit parah di Rumah Sakit
Soedarsono Darmosoewito tepat nya Di Batam, sengajak aku meninggal kan pembelajaran di
sekolah sehingga Ibuku menelepon wali kelas ku untuk memberikan ku izin untuk waktu
sementara, pada waktu itu aku melihat kakek sudah banyak terpasang di tubuhnya selang
Nasogastrik, hingga pada saat itu Kakek ku sudah lumayan sembuh dari penyakit yang waktu
itu dia alami, sampai saat ini Kakek ku masih sangat sehat sekali.
Dan sebelum kami pulang ke Pangkalan Kerinci, aku dan ibu menyempatkan untuk
mengunjungi tempat tempat wisata seperti menyegarkan mata ke Pantai Marina dan Ocarina
Park.

Pada Bulan Juli aku masuk di SMAN1 PANGKALAN KERINCI, sistem pembelajaran nya
masih bisa tergolong belajar Mandiri di Rumah dengan menggunakan Google Meet, sehingga
guru guru menjelaskan semua materi lewat Meet. September 2021 aku dan teman teman ku
memulai pembelajaran seperti biasa dengan adanya pertukaran Shift, yaitu shift 1 dan Shift 2.
Dan pada akhirnya pembelajaran seperti normal lagi dengan di gabungkannya shift 1 dan 2 ,
hari pertama masuk semua, aku sangat susah untuk memarkir kan Kendaraan Motor milikku
karena begitu rame motor yang terparkir di parkiran, dengan begitu aku sangat suka
pembelajaran normal seperti saat ini, ya kami mempunyai Wali Kelas yang Bernama Bu Rina
Herliza, S. Pd,Bu Rina adalah Guru Sosiologi kami, Bu Rina sangat baik kepada kami.

PUISI
Nestapa tak akan merenggut harsanya
Air mata tak akan pernah mengalir
Dayita-nya akan selalu menemani diri nya
Indurasmi hadirkan akara tentang seseorang yang di kama
Nurani-nya akan selalu bekerja
Empati akan menghadirkan bahagia dalam hidup-nya
Nirwana akan selalu menerima-nya
Amarah tak akan membuat hidup-nya hancur
Termaksud nama-nya di dalam kalbu saudara-nya
Atma-nya tak akan goyah meskipun banyak perkara
Sendu akan membuat dia kuat
Yang maha esa akan selalu menyertai-nya
Api cemburu tak akan mampu membuat-nya terbakar
Embun di pagi hari selalu menjadi favoritnya
Lembayung senja selalu membawa akara tentang kekasihnya
Suara burung berkicauan membuat damai kalbunya
Alim dan ramah pribadinya
Relung hatinya selalu damai kala mendengar nyanyian lagu
Indah dan merdu suaranya
Siapapun yang sedang kesulitan kan dia tolong
Imajinasi selalu mewarnai harinya
Apapun kan menerangi hidup nya
Gata semua gundah dan gelisah
Irama musik selalu damaikan hatinya yang gelisah
Amal baik kan menuntunnya memasuki nirwana
Neraka tak akan menerima atmanya
PUISI

Nona manise sering dipanggil diri ku


Aku meniru ayah ku
Dengan hidung mancung dan tubuh semampai
Itulah ciri-ciri fisik ku
Nuriati adalah nama ibu ku
Elidon adalah nama ayah ku

Nadine nama panggilan ku


Aku sangat bahagia bersama keluarga ku
Tempat lahir ku sangat jauh
Antara daratan dan pulau
Sungai sungai kecil juga dilewati
Yaitu sungai guntung di pulau burung
Anak pertama dari dua bersaudara

Elidon adalah ayah ku


Lahir di kota Medan bersuku Batak
Sangat tegas dan sangat ku kagumi
Ayah yang sangat penuh kasih dan sayang
Ria panggilan untuk ibu ku
Ibu yang melahirkan dan membesarkan aku dengan penuh cinta

Anda mungkin juga menyukai