Di Iklan
Disusun Oleh :
KARLINA
20120022
dan Ibu saya bernama Cut Intan. Saya anak ke 1 dari 3 bersaudara, 1 perempuan dan 1 laki-laki.
Saya lahir di komplek yang bernama Geuceu Menara pada tanggal 5 oktober 2002, dan saya
dibesarkan oleh orang tua saya disana tepat nya di kota madya Banda Aceh. Adik perempuan
saya yang pertama sedang menempuh pendidikan jenjang SMA kelas 3 sedangkan adik laki laki
Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, Ayah saya hanyalah seorang supir mobil
L300 yang bekerja semenjak SMA tetapi sekarang Ayah saya sudah meninggal saat saya SD
kelas 5 sedangkan Ibu saya seorang Ibu Rumah Tangga. Namun, walaupun kami hidup dengan
sederhana tapi kami hidup bahagia. Kedua orang tua kami mendidik kami dengan baik dan kami
selalu berdoa agar kami sukses dan bisa membanggakan orang tua kami. Saya bangga akan
pengorbanan ibu dan saya sayang dengan mereka karena tanpa mereka kami tidak akan pernah
tau bentuk dunia ini, tidak akan tahu seperti apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak akan
Hobi saya menari, membaca puisi, menonton, membaca novel, berenang. Saya senang
ketika melihat orang menjuarai dan beberapa medali untuk membela tanah air kita di indonesia
dalam beberapa tahun silam dan disitulah saya mulai tertarik dengan membaca puisi.
Kelurga kami termasuk kelurga yang lumayan taat beribadah, dari kecil saya sudah
diajarkan ibu untuk selalu melaksanakan sholat lima waktu. Waktu kecil dan sampai sekarang
setiap azan datang, ibu selalu cerewet menyuruh saya segera melaksanakan sholat karena ibu
mengatakan jika melalaikan sholat berarti kita meruntuhkan tiang agama islam dan termasuk
Saat saya berumur 6 tahun saya menduduki bangku SD, di umur 6 tahun saya bisa
membaca, berhitung dengan cepat selama saya bersekolah disana saya mendapat peringkat 2
samapai saya lulus SD saya berangkat ke sekolah berjalan kaki. Karena rumah saya dan tempat
Akhirnya pada tahun 2012 saya lulus sekolah dasar dan malanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi pada tahun tersebut. Saya mendapatkan beasiswa kemudia saya melanjutkan pendidikan
ke SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School yang berada di bawah jembatan lamnyong.
Pada hari pertama saya masuk, saya sangat canggung dikarenakan siswa yang disana sangatlah
pintar dan tentunya memiliki karakter yang berbeda beda dan beragam. Berbagai macam
karakter telah saya temui. Seperti, egois, rendah hati dam lainnya.pada umumnya mereka
berangkat kesekolah menggunakan motor milik orang tuanya, ada juga yang menggunakan
sepeda dan berjalan kaki termasuk saya sendiri. Saya berjalan kaki dikarenakan saya adalah anak
asrama dan asrama dan juga sekolah jaraknya sangatlah dekat. Terkadang saya mengeluh
dikarenakan uang jajan yang dikasih ibu hanyalah 20 ribu dalam seminggu. Terkadang saya juga
iri melihat teman teman disekolah makan sesuka hati tanpa mengkhawatirkan uang nya habis.
Namun saya tidak seperti mereka yang kebutuhannya mencukupi. Walupun demikian saya tidak
pernah menuntut ibu untuk memberikan uang jajan seperti mereka, karena saya mengerti akan
keadaan ekonomi pada waktu itu. Alhamdulillah saya bersekolah disana mendapatkan banyak
Pada tahun 2017, Alhamdulillah saya lulu dari SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual
School dan mengambil jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya tetap melanjutkan SMA di tempat
yang sama karena saya masih mendapatkan beasiswa dan saat di SMA saya juga banyak
mendapat presentasi saya pernah mewakili dari aceh untuk mengikuti lomba di tingkat nasional
tetapi sayangnya saya tidak mendapatkan juara tetapi guru saya juga terus menyemangati saya
Sewaktu kelas 1 SMA saya mengikuti ekstra tari di sekolah yang begitu sangat saya
gemari. Setiap minggunya kami melaksanakan latihan bersama yang didampingi oleh guru. Dari
ekstra tari tersebut saya banyak mempelajari banyak jenis tarian dan juga mengikuti lomba. Di
sekolah saya hanya mempunyai 1 jurusan yaitu IPA. Dikelas 2 saya memiliki teman-teman yang
penuh kekompakan satu sama lainnya. Sampai suatu ketika kami pernah siaran langsung di
sekolah namun salah satu guru kami mengetahui dikarenakan kami tidak diperbolehkan
membawa hp ke sekolah walaupun membawa hp harus dikumpulkan ke guru dan setelah usai
sekolah akan di kembalikan lagi oleh guru, kemudian akhirnya kami ketahuan dan di hukum
bersama dengan dengan teman lainnya dan tidak akan mengulangi nya lagi.
Di kelas 3 SMA saya melaksanakan ujian nasional btetapi di tahun kelulusan saya rupanya
UN ditiadakan dan saat itu juga baru muncul Covid19. Walaupun UN ditiadakan tapi
sebelumnya saya mengikuti ujian praktek dan Alhamdulillah saat ujian praktek saya
mendapatkan nilai yang memuaskan karena saya terus belajar saya tidak ingin membuat orang
Kemudian saya menlanjuti ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu masuk ke perguruan tinggi,
saat itu saya sangat ingin berkuliah di malaysia tetapi dikarenakan ekonomi kami yang sulit dan
saya tidak dapat berkuliah disana. Kemudian saya mengikuti ujian masuk ke univ unsyiah dan
Alhamdulilah saya lulus tetapi pada saat itu saya harus membayar uang pembangunan akan
tetapi saya tidak mempunyai cukup uang kemudian saya terus mencari cara dan dibantu oleh
pihak sekolah ssaya di FBS tetapi dikarenakan mempunyai banyak syarat sayang tidak melanjuti
untuk membayar yang pembangunan di unsyiah. Dan saya akhirnya mendaftar di abulyatama
dan mendapatkan beasiswa. Dan saat ini saya sudah semester 5 dan tidak akan lama lagi
semester 6. Harapan saya semoga saya mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan tentunya.
Semua itu akan terkabul tanpa DUIT (doa, usaha, ikhtiar dan tawakal). Saya akan terus berusaha
demi sebuah kesuksesan saya dari sekarang dan untuk masa depan yang akan datang.
BIOGRAFI
Ayah saya bernama Muhammad. Ayah lahir pada tahun 1971. Ayah lahir dari keluarga
yang sederhana. Meski keluarga Ayah sederhana, tapi mulai dari abang sampai adiknya bisa
dibilang sukses dikarenakan abang dari Ayah saya mempunyai usaha begitupun juga adiknya
beliau mempunyai sanggar tari dan usaha. Hal ini disebabkan karena orang tua Ayah (nenek-
kakek saya) selalu mengajari agar terus berusaha dalam hidup itu yang terus ditanamkan kepada
Ayah memiliki satu orang abang dan satu orang perempuan. Ayah berada di tengah-
tengah. Artinya, ayah anak ke dua dari tiga bersaudara. Ayah adalah lulusan SMP. Tetapi
Ibu saya memiliki nama yang sangat cantik, yaitu Cut Intan. Nama panggilannya cut atau
intan. Cut yang berarti nama dari suku Aceh intan adalah sebuah berlian atau permata. Ibu lahir
pada tahun 1971. Ia lebih muda daripada ayah tetapi ketika dibuatkan kartu keluarga oleh ayah,
ayah salah mencantumkan tahun lahir kemudian disamakan dengan tahun lahir ibu. Pekerjaan
ibu sebagai ibu rumah tangga. Namun, meski pekerjaannya IRT, ia tetap berjualan sampingan di
dekat SD, ia tetap saja membanggakan saya. Karena sentuhan kasih sayangnya luar biasa bagi
saya.
Ibu tidak pandang bulu terhadap anak-anaknya. Semua anak ibu, adik-adik saya, disayang
semuanya. Cara ibu mendidik kami dengan kasih sayang yang luar biasa. Saya sebagai anak
nyaman sekali melihat didikan ibu. Ia pendengar sejati bagi anak-anaknya dikala resah.
Kisah ibu tidak begitu menarik seperti ayah. Waktu muda, ibu tinggal bersama orang
tuanya di kampung di mana selalu saja disuruh berumah tangga dengan cepat oleh orang tuanya.
Namun, meski begitu, syukurnya ia menikah dengan lelaki yang tepat. Yaitu ayah saya yang
cocok sekali dengan ibu. Walaupun, kisah cinta mereka meiliki sangat banyak rintangan tetapi
Ibu lulusan SMP. Ia tidak melanjutkan SMA dikarenakan orang tua ibu saya menyuruhnya
untuk segera menikah. Masa SMP ibu cukup bagus karena ibu bisa menguasai pelajaran biologi