Anda di halaman 1dari 2

Cerita sejarah pribadi

Aku Akila Ramadani, biasa di panggil akila, aku lahir pada tanggal 2 Oktober 2006, aku anak pertama
dari dua bersaudara, adikku laki-laki bernama Rahmat Alzuhra. Aku terlahir dari orang tua yang luar
biasa, keluarga ku sangat sederhana tetapi banyak kebahagiaan yang aku rasakan di dalamnya,
makan bersama, menonton televisi bersama- sama saat malam hari, dan berkumpul dengan
keluarga. Sebelum aku masuk sekolah dasar aku tidak mempunyai banyak teman selain para
sepupuku.

Saat masuk sekolah dasar aku selalu di antar ke sekolah oleh ibuku yang cantik, walaupun rumahku
dekat dengan sekolah tetapi tetap saja, ibu setiap hari mengantarku ke sekolah sampai aku kelas 2
SD. Masa SD ku sangat luar biasa, di mana pada saat itu adalah masa kejayaan orang tuaku, aku mulai
banyak teman dan keluargaku yang selalu merayakan semua tentangku, apalagi saat pembagian
raport di setiap semester, aku selalu mendapatkan hadiah dari orang-orang terdekatku karena aku
selalu mendapatkan juara 1, Alhamdulillah.

Setelah aku ujian kelulusan sekolah dasar dan pada masa libur, aku ikut ibuku noreh untuk membeli
baju seragam SMP. Dan aku bangga karena aku bisa membeli seragam untuk diriku sendiri. Dan
setelah masuk SMP ada banyak perubahan yang aku rasakan, karena pada saat itu ekonomi
keluargaku yang tidak stabil, ibuku terkena penyakit batu ginjal, dan pertengkaran yang kerapku
dengar. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah karena ekonomi. Bahkan pernah aku
mendengar orang tuaku bertengkar sampai ibuku bilang ingin cerai dengan bapak. Tapi Alhamdulillah
nya itu tidak terjadi.

Tahun 2019 saat aku kelas 2 SMP, muncul virus bernama CORONA/COVID-19, kami di liburkan dalam
jangka waktu yang panjang, dan masuk hanya saat ulangan saja, tetapi aku tetap juara 1,
Alhamdulillah. Tetapi banyak omongan orang yang bilang “dia juara 1 terus itu karena kepala
sekolah SD dan SMP adalah kakeknya, kalo bukan kakeknya kepala sekolah mah enggak bakal juara
1” ya seperti itulah kira-kira omongannya.

Lulus dari SMP dan menjelang masuk SMA aku menjadi acne fighter dimana wajahku mulai
jerawatan, dan banyak yang mengejekku soal itu, dan mereka juga sering bertanya “muka kamu kok
jerawatan Mulu?” “kok mukanya jadi jerawatan sih? Pake skincare dong biar enggak jerawatan” dan
masih banyak lagi. Tapi aku tidak Peduli dengan itu, karena memiliki wajah berjerawat juga bukan
keinginanku.

Awal masuk SMA semua kembali seperti saat aku masih SD, keluargaku kembali harmonis, ekonomi
membaik dan bertemu teman-teman yang luar biasa. Awal masuk kelas X SMA pembelajaran
dilakukan secara daring dan aku belum mempunyai teman selain anak tetangga di tepat tinggalku
sekarang. Saat kelas XI SMA kegiatan belajar mengajar mulai dilakukan secara offline atau tatap
muka, aku kira akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baruku , ternyata itu salah. Banyak
orang-orang baik yang mau berteman denganku.

Dan sekarang tidak terasa sudah 3 tahun aku tinggal jauh dari orang tua, banyak hal-hal yang
menjadi pelajaran bagiku sejauh ini. Masalah pasti ada tetapi aku bangga dengan diriku karena sudah
melewatinya dan sudah bertahan sejauh ini. Sekarang aku sudah kelas XII SMA dan artinya sebentar
lagi aku akan lulus dari SMA 1 Pinoh Utara ini dan berpisah dengan orang-orang yang sudah aku
anggap sebagai saudara.
Semoga aku dan teman-temanku menjadi orang yang sukses ke depannya, aamiin. Inilah cerita

sejarah pribadiku secara singkat, terima kasih telah berkenan membaca ceritaku 🫶🏻.

Anda mungkin juga menyukai