Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Almasih Nathan Kian

Kelas : XII-Bahasa

Teks Sejarah Pribadi

Nama saya Ahmad Almasih Nathan kian, mudahnya dipanggil Nathan. saya lahir di Jakarta 23
Mei 2006. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya tinggal di pertengahan Kota Jakarta,
tepatnya di Cilandak Jakarta Selatan. Ayah saya merupakan seorang wirausaha. Dan ibu saya
merupakan seorang karyawati di sebuah perusahaan ekspor kerajinan tangan di daerah Pasar
Minggu. Umur saya sekarang 17 tahun dan menginjak di bangku kelas 12 MA Negeri 1 Jakarta.

Pada tahun 2010 saya masuk ke PAUD. saat masuk pertama kali, saya sangat malu dan
penyendiri. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya dapat terbuka dan lebih mengenal teman-
teman saya. Pada saat itu, saya sangat manja kepada ibu saya sehingga sering sekali saya pulang
dari PAUD hanya untuk melarang ibu saya pergi ke kantor. Tidak jarang juga saya bolos dari
PAUD untuk ikut ibu saya kerja.

Pada tahun 2012 saya melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya yaitu SD. SD tempat saya
sekolah tidak jauh dari rumah, SDN 08 Cilandak Barat namanya. Awalnya saya masih seperti
saat baru masuk PAUD, sangat pemalu dan juga manja ke ibu saya. Namun, itu berhenti saat
kelas 3 saat saya akhirnya memilih untuk pulang sekolah sendiri tanpa dijemput. Pada saat itu
juga saya mulai sering lebih bergaul dengan teman teman saya. Pada kelas 5 saya memutuskan
untuk mengikuti Club basket yang berada di GOR Ragunan yang bernama Victoria Basketball
Club. Saya menemukan kesenangan saya, walaupun tidak banyak teman saya yang paham
mengenai permainan basket karena tidak ada ekstrakurikuler tersebut di sekolah. Pada saat itu
juga, saya bersama keluarga besar saya memutuskan untuk berlibur ke Singapura pada libur
panjang yang sudah datang. Pengalaman tersebut tidak akan saya lupakan, karena merupakan
pertama kalinya saya pergi ke luar negeri.

Setelah saya menyelesaikan jenjang dasar pada tahun 2018, saya memutuskan untuk melanjutkan
sekolah di SMP yang saya idamkan yaitu SMP Negeri 96 Jakarta. Di sekolah ini saya
menemukan teman teman saya yang sampai sekarang masih sangat dekat, sampai kita memiliki
grup sendiri yang sering orang-orang sebut sebagai “Circle”. Saya juga menemui teman yang
memiliki hobi, kesukaan, dan kegemaran yang sama dengan saya, kami sudah berteman selama 5
tahun sampai sekarang, Trystan adalah namanya. Kami sangat dekat, sampai kami saling
menjual nama satu sama lain untuk keperluan pribadi kami. Tidak hanya itu, saya juga diberi
kesempatan untuk berpergian ke Malaysia bersama Ayah, Ibu, dan Adik saya selama 4 hari.
Banyak sekali kenangan yang sudah kita buat disana. Namun pada akhir kelas 8, Penyakit
COVID-19 melandai dan mengharuskan saya bersekolah dari rumah sampai saya kelas 10.

Kelulusan yang sangat membosankan, saya lulus melalui media Zoom tanpa adanya perayaan
atau acara seperti orang-orang pada umumnya sebelum masa COVID-19. Walaupun begitu saya
tetap lulus dan menepati bangku kelas 12 di sekolah saya sekarang, MA Negeri 1 Jakarta di
Grogol pada tahun 2021.Walaupun bisa dibilang jauh dari tempat tinggal saya dan saya sangat
bertentangan untuk masuk ke sekolah tersebut, tetapi akhirnya saya memutuskan untuk menetap.
Awal masa MA saya diawali dengan PJJ selama 1 Semester, saya hanya merasa perjalanan
sekolah yang menguras tenaga saya. Tetapi semenjak memasuki era New Normal mulai lah rasa
enggan saya untuk masuk sekolah. Tidak hanya karena jauh, tetapi juga perbedaan antara sekolah
Negeri biasa dengan sekolah bercorak islami yang membuat saya kaget.

Saya memutuskan untuk memasuki ekstrakurikuler Paskibra, berbeda dari hobi saya bermain
basket tetapi tidak ada salahnya mencoba hal baru. Banyak hal yang saya dapat saat masuk
Paskibra, saya menjadi lebih ketat dan juga disiplin. Saya juga sering ikut bermain saat
ekstrakurikuler basket sedang latihan. Pada saat kelas 10 kami belum begitu kenal dengan satu
sama lain karena kelas kami dipisah, tetapi saat kelas 11 kondisi kelas yang sudah menjadi satu
justru lebih tidak tentram. Banyak yang membuat “Circle” masing masing dan sering terjadi
keributan antar “Circle”. Sampai akhirnya, naiklah saya ke kelas 12 di MAN 1 Jakarta. Pada
saat ini kelas menjadi lebih bersatu sebagai keluarga, dan sudah sedikit keributan yang terjadi di
kelas. Kita juga pergi Study Tour bersama ke Yogyakarta pada Bulan Juni kemarin. Kita pergi ke
berbagai Perguruan Tinggi, Hutan Pinus, Tebing Breksi, Lava Tour, Candi Prambanan, serta
Malioboro. Perjalanan tersebut sangat sangat menyenangkan, dan akan selalu ada di ingatan
saya bersama kenangan yang saya buat disana bersama semuanya.

Tiba lah saatnya saya turun jabatan dari ekstrakurikuler dan juga OSIS, sudah saatnya saya harus
fokus dan bersiap untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri. Walaupun terasa sangat singkat,
tetapi sudah mendekati akhir tahun 2023 dan saatnya saya bersiap untuk Perguruan Tinggi.
Masih banyak yang saya belum lakukan di masa MA ini, tidak terasa sebentar lagi saya akan
lulus. Dimulai dari PJJ, sekolah setengah hari, di antar ibu, hingga membawa motor sendiri ke
sekolah, saya akan rindu dengan masa masa ini ketika saya sudah lulus nanti. Semoga saya dan
teman teman saya dapat melanjutkan pendidikan kami ke Perguruan Tinggi yang kami idamkan.

Anda mungkin juga menyukai