Nama saya Nuala. Sekarang berumur 18 tahun. Malam ini saya sedang
membereskan kamar saya hingga akhirnya menemukan sebuah kotak
yang sudah cukup lama tidak saya buka. Isinya adalah foto - foto lama
saya dan keluarga dari saya kecil hingga sebesar sekarang. Sesekali
saya tertawa, memandang puluhan foto keluarga kami yang ayahku
cetak menggunakan teknologi tahun 90 – an. Saya melihat satu foto
yang paling menarik perhatian, potret kecil saya menggunakan baju
tidur berwarna biru. Saya ingat saat itu, saya ingat foto itu karena nenek
memajang foto itu di rumahnya. tidak terasa sudah 15 tahun berlalu,
saya sudah sebesar ini sekarang, dan merasa bahwa selama 17 tahun
saya hidup di bumi saya mendqpatkan banyak sekali pembelajaran dan
pengalaman hidup yang penuh suka dan duka. Cerita saya memang
bukan cerita inspiratif, tapi saya tahu bahwa sudah hampir dua dekade
saya hidup di bumi, ada banyak sekali cerita yang sangat ingin saya
ceritakan. Tentang hidupku, tentang keluargaku, tentang teman –
temanku dan tentang banyaknya orang yang mengubah hidupku.
Senang, sedih, marah, bahagia, kecewa, marah sudah pernah saya alami
semuanya. Dan saya sangat bersyukur bahwa dikeadaan tersebut saya
memiliki keluarga dan teman - teman yang selalu ada dan selalu
mendukung. Kali ini saya akan menceritakan kisah hidupku dari saya
kecil hingga sekarang saya menginjak bangku SMA.
KELUARGA KAMI
Papa saya bernama Anli Rizandi dan Mama saya bernama Peni
Rosyana Sofia. Pada tanggal 29 Oktober tahun 2000 mereka menikah di
Bandung, tepatnya disebuah rumah sederhana di Jalan Haji Wahid.
Papaku yang seorang wiraswasta memulai bisnisnya dari 0 dengan cara
membuka sebuah toko baju yang kemudian ia beri nama UNKL347, ia
merintis karirnya dari awal hingga akhirnya bisa menghidupi Mama,
saya, dan adik saya yang lahir 6 tahun kemudian. Adik saya lahir ketika
saya menginjak di bangku taman kanak – kanak tepatnya pada 12 Mei
2007 dan akhirnya diberi nama Albi Arban. Sejak kecil papa dan
mamaku selalu memberikan nasehat kepadaku agar selalu berbuat baik
dan menolong sesama mengingat keluarga kami adalah keluarga
beragama. Agama yang kami anut adalah agama Islam. Keluarga kami
berjumlah 4 orang, dan keadaan dirumah kami sangat hangat dan
menyenangkan. Kami berempat melengkapi satu sama lain dan kami
selalu meluangkan waktu sekedar untuk bersantai atau berbincang
mengenai hal – hal yang terjadi pada hari itu. Rumah yang sekarang
kami tinggali beralamat di Jalan Jaka Utama II No. 34 Logam Buah
Batu, sebelumnya kami sudah tiga kali pindah rumah, rumah yang
terakhir kami tempati berjarak tidsk terlalu jauh dengan rumah kami
yang sekarang, tepatnya beralamat di Komplek Dadali Campernik no.
24 Bojongsoang. Sudah 5 tahun lamanya kami mendiami rumah yang
sekarang, rumah bergaya modern dengan arsitektur jepang sudah tidak
asing lagi sejak dulu menjadi gaya rumah andalan keluarga kami. Hal
itu dikarenakan papa saya juga merupakan seorang arsitek dan sangat
menggemari furnitur bergaya jepang. Keluarga kami biasa mengabiskan
akhir pekan dengan berjalan - jalan di mall atau menonton film yang
sedang tayang di bioskop, kami senang menonton di Ciwalk karena
menurut kami bisokopnya sangat nyaman dan sangat dekat dengan
kesan kekeluargaan. Selain itu, tempatnya tidak terlalu ramai dengan
lalu lalang anak remaja yang sangat suka nongkrong di mall - mall
lainnya di daerah Bandung. Menurut kamj family time sangatlah
penting karena kami adalah keluarga dan harus selalu dekat satu sama
lain. Terkadang, menghabiskan waktu di rumah ketika salah satu dari
kami lelah atau sakit dan tidak ingin keluar rumah juga menyenangkan.
Kegiatan yang biasa kami lakukan adalah menonton televisi ataupun
berbincang bincang. Mamaku selalu memasak makanan yang spesial
ketika akhir pekan, dan memakannya bersama sama di ruang makan.
Biasanya mamaku memasak ayam goreng andalannya, atau sering juga
ia memasak sup ayam untuk kami berempat. Mamaku adalah seseorang
yang pandai memasak makanan indonesia maupun luar negeri. Tak
jarang ia memasak spaghetti atau steak dan rasanya tidak perlu
diragukan lagi. Mamaku selalu memasak makanan yang sehat dan
selalu berkata kepadaku jangan sekali kali untuk telat makan. Karena
saya memiliki riawat penyakit tukak lambung, dan penyakit itu adalah
penyakit turunan dari keluargaku hingga akhirnya menurun kepadaku.
Mamaku sangat tahu dampak apa yang akan terjadi kepadaku jika sekali
kali lupa untuk makan. Saya pernah hampir masuk rumah sakit ketika
berada di bangku kelas 8, itu semua disebabkan oleh sibuknya kegiatan
sekolah hingga akhirnya lupa makan. Dampaknya? Saya sakit selama
kurang lebih satu minggu dan hampir dirawat. Setelah kejadian itu,
mama lebih sering memperhatikan saya terhadap makanan yang saya
makan. Papa saya juga merupakan seseorang yang pandai memasak, ia
mahir membuat makanan luar negri yang ia masak dengan telaten.
Walaupun pembuatannya lama, namun masakan papaku sangat
membuahkan hasil karena rasanya sangat lezat. Setiap harinya,
keluargaku memiliki kesibukannya masing – masing. Papaku adalah
seorang designer dan kerja dengan waktu yang fleksibel, maka ia lebih
sering menghabiskan waktu di rumah dan bekerja di depan komputer
untuk mencari referensi terkait pekerjaannya. Mamaku bangun pagi –
pagi sekali untuk membuatkan sarapan untuk saya dan adik saya.
Setelah itu, mama ikut berangkat ke sekolah dan mengantar saya dan
adik, hingga setelah itu pergi ke supermarket atau pasar untuk
berbelanja bahan masakan. Adik saya memiliki jadwal yang tidak jauh
berbeda dengan saya, ia berangkat sekolah sama dengan saya dan
pulang dari sekolah pukul 3.00 sore, namun karena adik saya mengikuti
ekstrakulikuler basket, tak jarang ia pulang sore dari sekolah.
Sedangkan saya sendiri sedang sibuk belajar untuk persiapan ujian
untuk masuk ke perguruan tinggi karena sekarang saya duduk di kelas
12. Begitulah saya dan keluarga saya, tentang saya, tentang keluarga
saya dan cerita lebih lanjut mengenai anggota keluarga saya akan saya
jelaskan di lembaran – lembaran berikutnya.
SAYA
Masa kecil ialah masa – masa yang sangat menyenangkan. Itulah yang
saya rasakan setidaknya hingga akhirnya pada kelas 5 SD saya
mengalami patah hati. Pengalaman saat pertama kali saya masuk Taman
Kanak – kanak saya sangat bahagia dan bangga, apalagi banayak teman
– teman baru dan banyak jenis permainannya. Saya di masukan di
Taman Kanak- kanak yang berkualitas dan pengajarannya yang baik
dan guru – gurunya di percaya oleh orang tua ku. Saya masuk ke Taman
Kanak – Kanak Gagas Ceria yang terletak di Jalan Malabar no. 82
Bandung, yang merupakan salah satu taman kanak – kanak terbaik di
kotaku pada saat itu. DI TK Gagas Ceria kami di ajarkan banyak hal
mulai dari menghafal huruf, angka, nama binatang, nama benda dan
masih banyak lagi. Selain itu pula kami diajarkan belajar dan bermain,
menyayi, menari dan masih banyak lagi yang diajarkan oleh guru –
guru kami. Salah satu pelajaran favorit ketika saya masih TK adalah
menggambar dan mewarnai. Saya sangat senang menggambar bunga
dan menggambar keluarga saya. Setiap masuk kelas sebelum pelajaran
dimulai saya dan teman – teman saya berbaris didepan kelas, disana
kami semua bernyanyi terlebih dahu dan guru akan memeriksa kuku
kami satu per satu sebelum kami masuk ke kelas. Setelah periksa kuku,
kamu semua masuk ke dalam kelas dan kami duduk di tempat masing -
masing lalu mengumpulkan tas di tempat yang sudah disediakan oleh
ibu guru, setelah semuanya selesai kami duduk di tempat masing -
masing dan berdoa bersama sebelum belajar. Kami belajar menghitung,
menggambar, dan ketika tiba saatnya jam istirahat kami mengambil tas
kami untuk mengambil bekal makanan yang telah disediakan orang tua
kami masing – masing. Kami tak pernah lupa untuk saling berbagi
makanan dengan ibu guru dan teman – teman. Seusai makan, kami
kembali belajar dan bermain. Tidak lama kemudian bel berbunyi tanda
waktu istirahat, kita diizinkan untuk bermain prosotan, ,kuda lumping,
puzzel dan banyak lagi permainan yang di sediakan oleh pihak sekolah.
Setelah istirahat kami masuk lagi dan bersiap untuk pulang , tetapi
sebelum pulang kami semua membersihkan meja kita dan berdoa.
Biasanya, orangtua kami sudah menunggu diluar untu menjemput kami
semua. Kegiatan sehari hari itu saya laksanakan dari hari senin hingga
jumat dengan penuh sukacita. Saya mengalami masa kecil yang sangat
menyenangkan didampingi oleh mama dan papa, dan ketika adik saya
lahir saya tidak merasakan bahwa kasih sayang mama dan papa terbagi
untuk adik saya. Saya hanya akan merasa sedih jika saya tidak dibelikan
ice cream oleh mama. Pernah suatu ketika, saya sedang pergi ke mall
yang bernama Bandung Supermall yang sekarang namanya sudah
berganti. Dulu banyak sekali penjual makanan yang menjual beragam
makanan yang semuanya sangat saya gemari, seperti ice cream, cokelat,
kentang goreng, dan minuman – minuman manis. Lalu ketika itu, ada
seorang penjual ice cream yang sedang memberikan satu buah ice
cream kepada seorang anak kecil, saya yang melihat itupun berkata
kepada mama bahwa saya sangat menginginkan ice cream tersebut juga.
Namun ketika itu, mama saya berkata bahwa saya baru saja sembuh
dari sakit dan saya merasa bahwa badan saya sudah sangat sehat, saya
terus merengek dan mama terus melarang saya hingga akhirnya saya
menangis. Saya merasa kesal hingga pulang ke rumah, tetapi kemudian
papa saya membantu menenangkan saya dan berkata bahwa ia akan
membelikan saya ice cream yang jauh lebih banyak jika saya berhenti
marah dan menangis. Seminggu kemudian, ketika saya sudah benar -
benar pulih, akhirnya papa saya membelikan saya 1 kotak ice cream
rasa greentea dan vanilla yang bahkan sudah saya lupakan. Pengalaman
itu saya ingat hingga sekarang karena merupakan hal yang manis dan
sangat menyiratkan kasih sayang orangtua kepada saya. Makanan
favorit saya ketika saya kecil adalah semua hal yang manis – manis,
bayam, semua hal yang berbau mangga, jagung, dan sup ayam. Tak
jarang jika waktu saya kecil saya sangat gemuk. Mama saya senang
memasakan saya makanan dan saya selalu menghabiskannya. Penyebab
saya jarang sakit dan saya sangat kuat ketika saya kecil adalah karena
saya sangat senang sekali makan – makanan bergizi seperti buah dan
sayuran. Saya bersekolah di TK dan TKB Gagas Ceria dan saya
merupakan salah satu murid yang berprestasi. Mama dan papa saya
sering berkata bahwa saya adalah salah satu murid yang cerdas dan
mudah bergaul dengan teman – teman disekitar saya. Teman pertama
saya bernama Shafina Putri Sonadi. Ia adalah seorang teman hingga
akhirnya menjadi sahabat saya hingga saat ini. Ia akrab dipanggil Fina.
Pernah suatu ketika, kami menyukai satu laki – laki yang sama, dia
bernama Pasha. Namun kami tidak bertengkar sama sekali, melainkan
kami mengirimkan surat secara bersamaan kepada Pasha. Sejak saat itu,
saya memiliki firasat bahwa fina adalah seseorang yang akan menjadi
sahabat saya dalam jangka waktu yang lama. Saya senang belajar di TK
dan TKB Gagas Ceria karena pelajaran yang saya ambil sangat banyak,
saya masih ingat bahwa saya memiliki 1 guru yang sampai sekarang
saya ingat, dia bernama Bu Dewi. Ia adalah seorang guru dengan sorot
mata keibuan dan dengan sangat sabar mengajari saya membaca,
menulis, dan menghitung. Dia berkerudung dan memiliki kulit kuning
langsat. Saya sangat ingat ketika saya menangis karena lupa membawa
bekal, lalu dengan sabar ia menenangkan saya dan berkata bahwa saya
bisa membeli makanan di kantin sekolah ditemani olehnya. Setelah itu,
kami berdua pergi ke kantin dan saya membeli roti. Saya tidak ingat
apakah pada waktu itu saya membawa uang jajan atau tidak, tetapi yang
pasti, saya akhirnya memakan roti tersebut bersama teman – teman saya
di kelas. 2 tahun lamanya saya melewati masa kecil saya di TK dan
TKB Gagas Ceria. Selama 2 tahun tersebut, saya sangat senang sekali
karena guru – guru banyak memberikan pembelajaran berharga untuk
saya dan sangat bermanfaat untuk saya.
SEKOLAH DASAR
Sekarang saya bukanlah anak kecil lagi, dan saya sudah mulai beranjak
dewasa. 6 tahun lamanya saya duduk di bangku sekolah dasar. Lagi lagi
banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan selama saya
duduk di bangku sekolah dasar. Saya bersekolah di SD Gagas Ceria.
Orangtua saya sangat menyukai kurikulum di sekolah Gagas Ceria, tak
heran jika 9 tahun lamanya saya bersekolah di sekolah Gagas Ceria,
saya merasa bahwa Gagas Ceria sangat memberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan akademik maupun non akademik dari
diri saya sendiri. Kelas 1 hingga kelas 4 saya jalani layaknya murid
pada umumnya, dan saya tidak terlalu mengingat kejadian – kejadian
yang mengubah hidup saya. Cerita pengalaman hidup saya bermula
ketika saya duduk di bangku kelas 5, saya memiliki 5 orang sahabat
dekat pada saat itu, ia bernama Haifa Azzahra, Najla Mutiari Zalfa,
Dinan Hasya Firdaus, Shafina Putri Sonadi dan Amanda Carztens
Nelwan.