Shilma Salsabila
Universitas Al Azhar
April 2021
A. Biodata Diri
Saya diberikan nama yang indah oleh kedua orang tua saya “Shilma Salsabila”
yang berarti shilma adalah nama popular untuk anak perempuan yang cocok untuk
nama depan dan salsabila yang diambil dari bahasa Arab yang berarti mata air Surga.
Saya biasa dipanggil ‘shilma’ atau ‘simon’ (sebagai panggilan akrab). Saya lahir di
Tangerang pada tanggal 14 juli 2001. Saat kecil saya tinggal di poris karena tinggal
bersama nenek saya, nenek serta dengan keluarga dari mamah saya karna sedari kecil
saya tinggal bersama mereka. Dan jarang bertemu keluarga papah, tetapi bukan berarti
saya memiliki hubungan yang tidak baik dengan keluarga ayah saya. Sekarang Saya
dan keluarga tinggal di Tangerang tepatnya di Taman royal 1 Cluster Mahoni 7 no.2
.Nama Ayah saya adalah Slamet Haryono, beliau merupakan sosok yang sangat
berharga dalam hidup saya, beliau merupakan sosok panutan dalam hidup saya, saya
biasa memanggilnya dengan sebutan “papah”, Nama Ibu saya adalah Suhindawati,
beliau juga merupakan sosok yang sangat berharga dalam hidup saya, tentunya juga
sangat berperan dalam hidup saya, dan saya biasa memanggilnya dengan sebutan
“mamah”. Saya anak ke 2 dari 4 bersaudara, saya memiliki seorang kakak perempuan
yang bernama Ardhia Riananda Safira jarak umur kami 4 tahun dan 2 orang adik
perempuan yang pertama bernama Rafa Minhalina dan berjarak 4 tahun dengan saya,
yang kedua bernama Izdihar Ghassani yang berjarak 12 tahun.Saya memiliki hobi
berenang, bernyanyi, dan travelling. Olahraga yang saya senangi hanyalah berenang,
sampai-sampai saat umur saya 7-8 tahun saya selalu berenang di setiap hari sabtu atau
minggu. Sebenarnya selain berenang saya suka basket, tapi hanya menonton saja,
dahulu saya ingin sekali masuk ke dalam tim basket saat SMA tapi saya merasa tidak
sanggup dengan latihannya yang cukup berat, jadi saya hanya menonton saja setiap ada
pertandingan basket antar sekolah maupun antar provinsi, saya senang menonton karna
tim sekolah saya cukup bagus dalam bermain dan Alhamdulillah selalu diberikan juara
1 dalam beberapa pertandingan. Saya memiliki bakat dalam menari saman dan
memasak. Mengapa saya bisa memiliki bakat dalam menari saman? Karena saat SMA
saya bergabung dalam tim ratoeh jaroeh atau tari saman, tim sekolah saya termasuk tim
yang lincah dan kompak dalam menari saman dan Alhamdulillah hampir semua lomba
kami mendapat juara, bahkan juara dalam tingkat provinsi.
Latar belakang lingkungan sosial
Di lingkungan rumah saya semasa kecil, sangatlah membuat saya
senang dan nyaman, karna tinggal dirumah yang bersebelahan dengan rumah
sepupu-sepupu saya membuat saya senang karna memiliki banyak teman
bermain, karna suasana kampong yang ramai membuat saya senang sekali. Saat
kecil saya sangat rajin berolahraga terutama jogging, dikarnakan ayah saya yang
hobby sekali berolahraga saya menjadi ikutan gemar dalam berolahraga, tetapi
hanya bertahan hingga smp karna semenjak saya terlalu sering bermalas-
malasan dan ayah saya yang mulai sibuk, sampai sekarang saya sangat sulit jika
diajak berolahraga bersama ayah, kecuali berenang. Sedangkan ayah saya tidak
terlalu menyukai berenang. Saat kecil saya selalu mengaji bersama sepupu-
sepupu saya di tpa dekat rumah, setelah itu langsung bermain hingga jam 7
malam. Menurut saya dengan lingkungan semasa kecil saya dulu membentuk
saya menjadi anak yang tidak manja dan tidak takut mencoba hal-hal yang seru.
Saat kecil saya selalu mengikuti lomba 17 agustus, dari mulai lomba makan
kerupuk, balap karung, hingga yang sering kali saya menangkan adalah lomba
menghias sepeda, sebab papah saya yang mahir dalam seni dan hias menghias.
Tetapi semenjak pindah rumah ke tempat yang sekarang, saya tidak dekat
dengan tetangga karna bedanya umur dan perbedaan lingkungan antara tempat
tinggal yang lama dengan yang baru. Sedari lahir hingga TK saya tinggal di
rumah nenek saya, kemudian SD hingga lulus saya pindah ketempat yang
sekarang dan bertahan hingga sekarang. Tetapi saat SD dulu tetap sering ke
rumah nenek(dari mamah) karna sekolah saya yang bersebrangan dengan rumah
nenek saya. Itu menjadi salah satu sebab mengapa saya lebih atau bisa dibilang
sangat akrab dengan sepupu dari mamah ketimbang dari papah. Menurut teman-
teman saya, saya termasuk seseorang yang mudah akrab dengan orang lain,
mudah berbaur tetapi terlihat cuek seakan tidak perduli padahal sangat perduli
terhadap lingkungan saya. Lingkungan saya yang membentuk pribadi saya
menjadi seperti sekarang karena memang lingkugan sangat berpengaruh dalam
kehidupan seseorang. Saya merasa lebih nyaman jika memiliki sahabat laki-laki
karna saya merasa laki-laki lebih asik saat sedang hangout dan tidak ribet,
Alhamdulillah saya memiliki sahabat laki-laki yang selalu menjaga serta
menghormati keberadaan saya. Tetapi saya juga banyak memiliki sahabat
perempuan. Semakin meranjak dewasa saya semakin mengeksplor diri untuk
mencari jati diri saya, tetapi jika ada satu kesalahan yang saya perbuat, orang
tua saya langsung menyalahkan bahwa penyebabnya adalah lingkungan saya,
padahal tidak karna saya merasa melakukan atas dasar diri saya, misal seperti
saya pulang terlalu larut, sudah pasti di tuduh yang tidak tidak oleh orang tua
saya. Tetapi tidak membuat saya berhenti untuk mengeksplor diri.
Kepribadian
Saya termasuk orang yang harus focus pada satu titik yang saya tuju,
saya akan sangat cuek terhadap lingkungan sekitar jika saya sedang focus pada
1 orang yang ada dalam lingkungan tersebut, saya bukan orang yang terlihat
peduli di depan banyak orang, missal jika sedang hangout bersama teman da
nada salah satu teman yang tiba-tiba sedih bahkan menangis, saya bukan lah
orang yang akan menenagkan dia detik itu juga, bahkan saya akan berlaku cuek
karna saya akan sangat tidak focus karna saya tahu semua orang melakukan itu.
Orang akan menganggap saya tidak perduli padahal saya sangat memperhatikan
tetapi saya tidak bisa menenangkan, saya perlu focus dalam mendengar cerita
seseorang, perlu focus jika ada suatu hal yang harus diselesaikan. Saya termasuk
orang mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesuatu atau seseorang
yang saya prioritaskan dihidup saya seperti keluarga, sahabat, atau pun
kewajiban saya. Saya adalah seseorang yang selalu berusaha mempertanggung
jawabkan berbagai hal yang sudah saya mulai. Saya adalah orang yang mudah
lupa, dan seseorang yang mudah sekali diajak berpergian, sifat lupa dan sifat
mudah sekali diajak sangat bergandengan karna saya mudah untuk diajak saya
akan mengiyakan semua ajakan tanpa teringat apa saja yang sudah saya
rencanakan, itu buruk dan Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi
lebih baik secara perlahan. Saya adalah orang yang akan sangat marah jika ada
yang membuat orang-orang terdekat saya merasa tersakiti, tetapi bukan berarti
saya akan ikut campur dalam masalahnya, melainkan saya akan mensupport
seseorang tersebut dalam menghadapi masalahnya. Saya adalah seseorang yang
sangat mengutamakan kenyamanan dalam hidup saya maupun seseorang yang
ada dalam hidup saya, karna itu penting dan menurut saya rasa sayang saja tidak
lengkap jika tidak ada kenyamanan didalamnya. Saya merupakan seseorang
yang sangat terbuka pada siapapun, tetapi akan sangat tertutup jika menurut
saya itu tidak perlu ada seseorang yang tahu. Saya selalu mencoba untuk terbuka
pada orang tua saya, tetapi entah mengapa respon orang tua saya justru membuat
saya menjadi anak yang tertutup. Mengapa begitu ? saya merasa saya perlu di
tuntun, terlebih ayah saya yang sudah banyak pengalaman dan ibu saya adalah
seorang guru SMA yang saya fikir akan faham dan mengerti jika saya butuh
sebuah bimbingan dalam mengeksplor diri saya, mungkin memang mereka
membimbing tetapi hanya saja caranya yang kurang masuk dan membuat saya
menjadi tidak nyaman dan memilih untuk menutup diri. Tetapi hingga sekarang
saya terus berusaha untuk terbuka, jika di respon dengan baik saya akan terus
terbuka dengan cara saya memberi tahu mereka jika saya ingin pergi kemana,
dengan siapa saya akan pergi. Tetapi jika respon tersebut membuat saya menjadi
tidak nyaman, emosi saya dalam kekesalan dan kesedihan karna merasa tidak
dipercaya, saya akan luapkan entah dengan menutup diri menangis dan
mengurung diri, atau bisa saja menyampaikan kepada mereka tetapi hingga
sekarang saya hanya mampu menyampaikan via chat, itupun saya masih sangat
ragu dan berhati-hati karna takut salah dalam penyampaian maupun bahasa
ataupun terlhiat seperti melawan mereka. Semenjak saya menempuh S1
psikologi, yang termasuk masih sangat baru tetapi saya sudah merasa sangat
mendapatkan pelajaran dan masukan yang cukup untuk menghadapi sedikit
demi sedikit masalah saya, memang belum tentu benar tetapi saya selalu
berusaha melakukan yang terbaik untuk diri saya, keluarga saya, maupun orang
lain yang berada di dekat saya. Dahulu saya termasuk orang yang sangat tidak
suka dikritik, tetapi hidup selama 18 tahun cukup membuat saya sadar bahwa
saya butuh sebuah kritikan dan saran dari orang-orang terdekat saya maupun
orang lain. Untuk saat ini saya termasuk orang yang menerima jika dapat
kritikan dan Alhamdulillah saya langsung mengurangi dan mengambangkan
sifat maupun sikap jelek saya menjadi lebih baik lagi, dan saya mampu melewati
jalan yang sama tanpa harus jatuh ke lubang yang sama, begitulah kira-kira
perumpamaannya. Cara saya memperkenalkan diri saya terhadap orang baru
adalah dengan cara bercerita, tentang latar belakang saya, tidak bermaksub
membanggakan diri sendiri tetapi dengan cara itulah saya dapat akrab dengan
orang lain, dan sayapun tidak mengharap seseorang tersebut akan bercerita
tentang latar belakangnya. Saya akan melakukan apapun sebisa saya untuk
orang-orang yang berhasil membuat saya nyaman. Keluarga, sahabat maupun
orang baru yang dating ke kehidupan saya. Saya termasuk seseorang yang apa
adanya, memnunjukan apa adanya diri saya dan tidak suka berpura-pura baik
untuk dipandang baik oleh orang yang baru saya kenal. Tetapi bukan berarti
saya akan berlaku seenaknya dan tidak menghargai orang tersebut, saya mampu
menempatkan diri saya. Dalam keluarga saya merasa saya menjadi pribadi yang
mampu mengayomi kaka serta adik-adik saya, saya termasuk adik yang
memiliki pemikiran lebih dewasa daripada kaka saya. Tetapi saya sebenarnya
adalah orang yang sangat manja, tetapi sifat manja saya akan keluar hanya pada
seseorang yang saya percaya mampu menghadapi kemanjaan saya dan berhasil
membuat saya merasa sangat aman dan nyaman tentunya seperti orang tua saya.
Tetapi ada juga beberapa teman yang berhasil membuat sifat manja saya keluar.
Saya termasuk orang yang berusaha menjadi pendengar yang baik untuk teman-
teman saya telah mempercayakan saya untuk mendengar cerita mereka, dalam
kesedihan, kesusahan ataupun kebahagiaan. Saya sangat senang bercerita dan
sangat senang mendengarkan cerita orang lain.
Minat dan bakat saya sesuai dengan apa yang dihasilkan oleh talent maping
diatas. Seperti pada bagian kelemahan saya kurang lihai dalam hal mewakilkan suatu
atau sebuah perusahaan untuk membangun jaringan atau menjalin komunikasi dengan
klien. Pada Administrator, saya memang benar kurang memiliki sifat yang teratur, rapih
seperti ADM tersebut. Lalu pada bagian Arragnger, saya bukannlah tipe individu yang
mampu mengatur atau bahkan menentukan penugasan pada individu lain.
Lalu pada Interpreter, sebenarnya saya senang dalam berkomunikasi, hanya saja
saya hanya senang berkomunikasi dengan seseorang yang memang sudah lama berada
di lingkungan saya atau bisa dibilang sudah dekat dengan saya sejak lama. Untuk
berkomunikasi dengan klien atau individu yang baru saya agak kurang lihai. Saya juga
bukannlah tipe individu yang senang mengkomunikasikan ide saya atau bahkan
mengumpulkan informasi bahkan yang teratur.
Saya sebetulnya termasuk yang pekerja keras, hanya saja saya bukannlah org
yang teratur dalam bekerja. Saya sebetulnya senang dalam berhubungan dengan orang,
atau bahkan bekerjasama serta melayani, tetapi saya sulit dalam mempromosikan suatu
hal atau barang, dan memang kelemahan saya terdapat pada Journalist, Producer serta
Seller. Dan pada bagian kekuatan saya seperti yang sebelumnya saya tuliskan bahwa
saya senang dalam berkomunikasi tetapi hanya pd org tertentu dan bukan hanya
berkomunikasi, saya sangat senang dalam menunjukan kelebihan saya, bukan
bermaksud untuk membuat individu lain merasa tertandingi tetapi hanya berniat untuk
memotivasi orang-orang terdekat saya dan itu masuk pada Mediator.
Mendorong serta memberi semangat memanglah kesenangan saya, entah
mengapa tanpa harus ada hal yang perlu untuk dibangkitkan, saya suka tiba-tiba saja
membagikan pengalaman saya serta memberi semangat kepada seseorang yang saat itu
sedang dalam kesulitan yang pernah saya alami sebelumnya. Saya senang jika melihat
orang lain sukses, apalagi seseorang itu pernah menjadi bagian dalam hidup saya,
berbagi pelajaran dan pengalaman dalam hidup memang sungguh menyenangkan
untuk saya. Memang, beberapa orang terdekat sayapun menganggap saya merupakan
individu yang sangat periang yang dapat memberi atau menebarkan energi positif bagi
orang-orang yang ada di dekat saya. Begitulah kata Motivator yang mungkin melekat
pada saya.
Sudah saya tuliskan bahwa saya memang sangat berhati-hati dan menjaga
keselamatan serta keamanan pada diri saya sendiri bahkan orang lain, saya benar-benar
orang yang sangat waspada akan hal apapun. Memang banyak yang mengatakan bahwa
saya memiliki intuisi yang kuat, tetapi sejujurnya saya belum sepenuhnya menganggap
hal itu benar adanya. Saya sangat senang dalam berhayal, bahkan saya berhayalnya
benar-benar jauh kedepan.
E. Langkah – Langkah untuk Mencapai Sukses :
Langkah Pertama : Pertama, doa masalah atau doa permintaan. Maksudnya,
individu berdoa kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada
Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar
dari suatu keburukan (bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak dipahami
oleh kaum muslimin. Kedua, doa ibadah . Maksudnya, semua jenis ibadah yang
kita lakukan pada hakikatnya adalah doa.
Langkah Kedua : Usaha, Saat orang mencari pertolongan kepada Allah dengan
di sertai berbagai usaha yang sekiranya dapat menyampaikannya kepada
tujuannya, yakni dengan menempuh jalannya. Maka hal demikian itu wajib
dilakukan olehnya.mNamun, bila usaha-usaha manusiawinya ini sudah tidak
memungkinkan lagi, maka pada saat yang demikian itu hendaklah, ia
menyerahkan diri sebulat-bulatnya dengan menadahkan harapan kepada Allah
SWT saja seraya memanjatkan do’a. Ikhtiar, salah satu upaya manusia untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual,
kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia
dan akhirat terpenuhi. Sejatinya, keadaan hasil bergantung pada ikhtiar. Jika
ikhtiar ‘sekadar-sekadar’, sekadar pula hasilnya. Jika ikhtiarnya full power,
percayalah hasil tidak akan membohongi.