Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

PANCASILA

Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Silvia Nurlaila S.Pd S.E MM

Disusun Oleh:

Shilma Salsabila/51

0603519053

PSIKOLOGI 2019 / PI19A

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA

APRIL 2021
A. Pancasila bisa disarikan menjadi Trisila, dan selanjutnya disarikan lagi menjadi Ekasila.
1. a. Carilah 2 (dua) kasus yang berlawanan dengan Ekasila, dengan sumber
referensi. Sertakan foto kejadiannya..
b. Analisislah masing-masing dengan latar belakang lokasi dan budaya,
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
c. Beri solusi atau saran masing-masing dengan berdasarkan teori yang telah
dipelajari agar kasus tersebut cenderung tidak muncul lagi.

 Kasus Pertama

Kerumunan di Tengah Pandemi, Polisi Siap Panggil Rizky Billar.


(Link: https://tinyurl.com/sb7vmrmh)
 Analisis:
Ekasila merupakan kerucutan dari trisila, ekasila berisi satu hal yaitu
gotong royong. Gotong royong bukan hanya sekedar membersihkan
lingkungan rumah Bersama-sama ataupun kerja bakti saja. Pada
kondisi pandemi Covid-19 saat ini, gotong royong dari masyarakat
sangat berarti. Gotong royong tersebut berupa untuk menaati protokol
Kesehatan dan juga tidak berkerumun di satu tempat. Namun, pada
kasus ini tidak mencerminkan sikap gotong royong. Lokasi berada di
Tanjung Duren, Jakarta Barat. Lokasi tempat ini termasuk dekat dari
jalan raya besar sehingga mampu mengundang perhatian dari
masyarakat. Ditambah dengan status Rizky Billar, yaitu artis yang
sedang naik daun pada saat ini. Kejadian ini kemungkinan terjadi
karena masyarakat yang sangat menyukai artis tersebut dan juga tidak
perduli akan gotong royong untuk memutus rantai covid-19 ini.

 Solusi:
Solusi untuk kasus ini adalah, pemerintah sudah benar dengan menegur
Rizky Billar dan mengawasi restoran tersebut, namun kepada pihak
masyarakat yang melanggar, seharusnya diberikan edukasi yang lebih
mendalam dan dampaknya dalam melanggar protokol Kesehatan ini,
serta juga dikenakan sanksi berupa materi agar jera.
 Kasus Kedua:

Viral Video Pemotor Bongkar Trotoar, Ini Ancaman Hukumannya


(Link: https://tinyurl.com/4tjpftts)

 Analisis:
Pada kasus ini, para pengendara bermotor melakukan aksi gotong
royong yang tidak sesuai dengan aturan yang ada dan juga tidak patut
dicontoh. Dalam kasus ini para pengendara bermotor membongkar dan
merusak pembatas trotoar yang menghalangi mereka, kejadian ini
terjadi di Tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta
selatan. Kasus ini dapat terjadi karena seperti yang terlihat di dalam
gambar, kondisi jalan sedang macet sehingga para pengendara dengan
sikap yang apatis akan keselamatan pejalan kaki membuka pembatas
trotoar demi kepentingan pribadi mereka. Hal ini merupakan
pelanggaran, karena sudah diatur dalam undang-undang no.22 tahun
2009 pasal 45 dan melanggar pasal 284 yang berisikan tiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor dengan tidak mengutamakan
keselamatan pejalan kaki atau pesepeda sebagaimana dimaksud dalam
pasal 106 ayat 2 dipidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda
paling banyak Rp 500.000.

 Solusi:
Solusi untuk masalah ini adalah, penerapan perlakuan hukum bagi
mereka yang melanggar dan menjalankannya, dapat juga memberikan
tilang elektronik yang dipasangkan untuk memantau trotoar dan
pengendara yang melanggar, agar para pengendara yang melanggar
mendapatkan hukuman sesuai yang sudah diatur dan membuat jera.
2. a. Carilah 2 (dua) situasi yang sesuai dengan Ekasila, dengan sumber
referensi. Sertakan foto pendukung
b. Analisislah masing-masing dengan latar belakang lokasi dan budaya,
mengapa
hal tersebut bisa terjadi.
c. Menurut anda apabila ada hambatan, hal apa yang menyebabkan masing-
masing situasi yang baik tersebut bisa luntur ?
d. Bagaimana upaya mempertahankan agar masing-masing situasi yang
baik tersebut tetap berlangsung?

 Kasus Pertama:

P3KS Gotong Royong Bersihkan Jembatan Kebajikan


(Link: https://tinyurl.com/3f5pjuen)

Masyarakat yang tergabung dalam Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera


(P3KS) menggelar aksi sosial. Mereka gotong royong bersama berbagai pihak
dengan membersihkan jembatan kebajikan Tjong Yong Hian, di Jalan Zainul
Arifin, Medan Petisah, Minggu (4/4/2021). Kegiatan ini juga dilakukan untuk
menjadikan kawasan Kampung Sejahtera yang memiliki cagar budaya dapat
terus dilestarikan. Tidak selalu dapat terjadi peristiwa gotong royong seperti
ini, karena tidak selamanya masyarakat mau bergotong royong. Apalagi di
masa pandemic ini, semakin minim model bergotong royong yang seperti ini.
Yang perlu dilakukan untuk mempertahankan hal seperti ini, dengan cara
menjaga tali silaturahmi antar sesama.
 Kasus Kedua:

Gotong Royong Kunci Warga Kelurahan Wates Hadapi Pandemi Covid-


19
(Link: https://tinyurl.com/42acrb6f)

Penanganan Covid-19 di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara,


mendapat apresiasi Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat menggelar
program Mlaku-mlaku Tilik Kampung, Selasa (13/10/2020). Sigit melihat
semangat gotong-royong dan rasa kepedulian antartetangga yang tinggi di
kampung itu, sehingga penyebaran virus Corona bisa dikendalikan. Menurut
Sigit, salah satu strategi terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah
kedisiplinan masyarakat. Setelah itu, barulah peran pemerintah dalam
mendorong semangat agar senantiasa menggelorakan protokol kesehatan. Wali
kota pun mengingatkan, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini,
masyarakat agar tidak berpergian jika tidak mendesak. Kecuali jika untuk
mencari nafkah dan menghidupi keluarga, yang menuntut untuk keluar rumah.
Mereka yang terpaksa ke luar rumah, mesti memperhatikan kesehatan diri, dan
menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Hal yang
dapat menghambat nantinya, mungkin karena kelelahan dari masing-masing
individu dalam menghadapi pandemic ini. Mungkin dengan cara bergantian
dan benar-benar saling membantu agar dapat mempertahankan hal tersebut.

B. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan mengikuti dinamika. Selanjutnya dinyatakan: “ … yang
sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidup bernegara adalah semangat,
semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan dan
semangat warganegaranya …” (Silvia N dan Iman Hifni,2020, Hanjar Pendidikan
Pancasila, Bekasi, Ubhara Jaya:55).
1. Tuliskan 3 (tiga) contoh konkret semangat atau tekad penyelenggara negara atau
pemimpin pemerintahan dalam mengatasi masalah bangsa demi keamanan atau
keselamatan warganegaranya. Analisis, beri sumber referensi dan lengkapi dengan
foto pendukung.

 Kasus Pertama:

Upaya Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat


(Link: https://tinyurl.com/ezpp7d5u)

Masyarakat yang sejahtera ialah sesuatu keadaan yang sempurna untuk


masyakarat, jaminan hendak memperoleh lapangan pekerjaan pula sangat
diperlukan, dimana perihal ini yang jadi kasus untuk para warga yang susah buat
memperoleh pekerjaan akibat banyaknya para calon pekerja disbanding dengan
industri yang membuka lowongan.

Dikutip dari web formal departemen Pembelajaran serta kebudayaan Indonesia,


sebagian upaya buat mewujudkan kesejahteraan warga ialah:
• Memperkuat ketahanan nasional serta budaya warga bersumber pada nilai
luhur budaya local
• Menata kehidupan warga yang nyaman, tertib serta taat hokum

Dalam web Departemen Komunikasi serta Informatika Republik Indonesia, buat


tingkatkan kesejahteraan warga, pemerintah Indonesia sudah menyusun program,
salah satunya pemberdayaan ekonomi warga lewat Usaha Mikro Kecil Menengah(
UMKM). Buat mewujudkan perihal tersebut, dibutuhkan sinergitas antara
pemerintah pusat serta wilayah. Sehingga bisa melaksanakan pengembangan-
pengambangan kemampuan yang terdapat di wilayah buat membangun UMKM.
 Kasus Kedua:

Mahfud MD: Pemerintah Kejar Jaringan Pelaku Bom Makassar


(Link: https://tinyurl.com/3vu6abm6)

Menteri coordinator bidang politik, hukum serta keamaan Mahfud MD


melaporkan pemerintah mengutuk keras kejadian dugaan bom bunuh diri yang
terhadi di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus ataupun katedral makasar pada
minggu 23 Maret 2021. Pada permasalahan ini Pemerintah mencari ketahui bukti
diri dari pengebom bunuh diri serta motifnya. Dengan terdapatnya pemboan ini,
pemerintah langsung mengirimkan pasukan buat melindungi gereja serta
peribadatan yang lain.

 Kasus Ketiga:

Membangun Indonesia Menjadi Negara Maju Dan Sehat


(Link: https://tinyurl.com/nuyxu2vc)

Pemerintah dalam perihal Kesehatan tidak menyudahi membagikan pelayanan


Kesehatan kepada warga. Dengan melindungi serta mengupayakan buat
senantiasa serta terus meweujudkan Kesehatan masyarakatnya. Dalam usaha
ini pemerintah membagikan Jaminan Kesehatan Nasional( JKN), pemberian
BPJS perihal ini dicoba pemerintah buat terus mengupayakan Kesehatan
masyarakatnya dari kelas menengah hinggan kelas dasar dalam perekonomian,
sehingga tidak terdapat lagi warga sakit yang berujung pada kematian sebab
tidak memperoleh pertolongan kesehatan sebab bayaran.
2. Tuliskan 3 (tiga) contoh konkret perilaku penyelenggara negara atau pemimpin
pemerintahan yang berlawanan dari hal di atas Analisis, mengapa menurut anda
demikian, beri sumber referensi dan lengkapi dengan foto pendukung.

 Kasus Pertama:

Ketidakadilan dibidang ekonomi masih jadi persoalan


(Link : https://nasional.kompas.com )

Tidak hanya permasalahan ekonmi, keadilan dalam bidang hokum pula masih
jadi perkara yang wajib dselesaikan, bagi Hasto dalam keadaan dikala ini
hokum kerapkali dicampurkan dengan konflik kepentingan.“ kritik keadilan di
bidang hokum, keadalan dibidang ekonomi, itu jadi sekala prioritas. Hasto
melaporkan keadilan social wajib diwujudkan dengan semngat gorong royog,
maksudnya dalam warga ataupun kelompok yangkuat wajib menolong yang
lemah buat mencapai keadilan.

 Kasus Kedua:

Laporkan dugaan kecurangan paslon iwan lip minta bawaslu segera


bertindak.
(Link : https://www.tribunnews.com/ )

Tim pemenang pendamping calon nomor 4 iwan saputra alip miftahul paos
menekan baswalu lekas mengusut dugaan pelanggaran pilkad tasikmalaya
2020. Grupnya sudah memberi tahu bermacam dugaan kecurigaan dikala
perhitungan suara kepada tubuh pengawas pemilihan universal( baswalu)
tasikmalaya
 Kasus Ketiga:

Bom gereja katedral makasar

(Link : https://www.kompas.com )

Kapolda Sulawesi Selatan Kapolda Irjen Merdisyam menyebutkan, ledakan


tersebut memiliki daya ledak tinggi atau high explosive. Hal itu terlihat dari
dampak yang ditimbulkan, seperti kerusakan pintu gerbang gereja dan
kendaraan-kendaraan di sekitarnya, serta pecahnya kaca hotel di sekitar gereja.
"Itu jenis ledakan high explosive. Kerusakan terjadi di gereja. Hanya pintu
gerbang dan beberapa kendaraan," kata Merdisyam dalam wawancara dengan
Kompas TV. Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Listyo
menyampaikan, ledakan diduga merupakan pengeboman bunuh diri yang
menggunakan jenis bom panci. "Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan
menggunakan jenis bom panci," kata Listyo. Listyo yang juga langsung
terbang ke Makassar pada hari kemarin memaparkan, berdasarkan hasil
identifikasi yang dilakukan pihaknya, pelaku diketahui merupakan teroris
jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka terafiliasi dengan teroris
yang melakukan bunuh diri di Jolo, Filipina, tiga tahun yang lalu. "Jadi
mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu,
kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta
data-datanya sudah kita cocokkan,"
3. Tuliskan 3 (tiga) contoh konkret semangat atau tekad warga negara dalam
mengatasi masalah bangsa demi keamanan untuk membantu penyelenggara negara.
Beri sumber referensi dan lengkapi dengan foto.

 Kasus Pertama:

Kepolisian wajib melindungi dan mengayomi masyarakat

(Link : https://fraksidemokrat.org/index. )

Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman memberikan catatan penting


kepada calon Kapolri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji
kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR RI. Dia
menekankan agar institusi Kepolisian benar-benar melakukan perlindungan
dan pengayoman kepada masyarakat. Ia menilai saat ini tugas perlindungan
dan pengayoman kepada masyarakat belum maksimal, sehingga ia berharap di
bawah kepemimpinan Kapolri yang baru bisa memaksimalkan dua kewajiban
tersebut. “Tugas Kepolisian memberikan perlindungan dan pengayoman
kepada masyarakat, tapi faktanya banyak sekali anggota polisi yang tidak
melindungi masyarakat, misalnya ikut dalam penanganan kasus-kasus tanah
yang belum jelas asal-usulnya, ikut dalam kasus-kasus tambang ilegal yang
merugikan masyarakat," papar Benny saat menguji kelayakan calon Kapolri
baru di Gedung Nusantara II. Selain itu ia menilai, dalam penanganan
kejahatan luar bisa, institusi Kepolisian belum memiliki agenda yang tajam.
Dia mempertanyakan kepada calon Kapolri yang baru, apa solusi untuk
mengatasi tantangan tersebut, terlebih lagi luasnya wilayah NKRI dengan
pulau-pulau yang ada tentu menjadi tantangan tersendiri bagi polisi.
 Kasus Kedua:

TNI Menjaga NKRI di perbatasan


(Link: https://kompaspedia.kompas.id/ )

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau
besar dan kecil, baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Kawasan
perbatasan Indonesia terdiri dari wilayah darat, laut, dan udara. Tentu saja
menjaga kawasan perbatasan menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia,
terutama yang berbatasan dengan negara lain yaitu Malaysia, Singapura,
Filipina, Papua Niugini, dan Timor Leste.
Masalah perbatasan yang sering terjadi antara dua negara adalah perebutan
kepemilikan suatu wilayah perbatasan. Sebut saja sengketa Pulau Sipadan
Ligitan, Blok Ambalat, dan Laut Natuna Utara. Untuk sengketa wilayah
perairan dengan negara tetangga misalnya, jika ditelusuri lebih jauh tidak
terlepas dari perebutan potensi kekayaan ekonomi yang terkandung di laut.
Persoalan eksplorasi dan eksploitasi hasil minyak, gas, ikan, dan hasil laut
lainnya menjadi akar masalah dari serangkaian konflik yang berkepanjangan
(“Potret Ketegangan di Perbatasan”, Kompas, 18 Januari 2020). Selain itu juga
seringnya terjadi kejahatan di kawasan perbatasan seperti penyelundupan,
perompakan, pencurian ikan, perdagangan manusia, TKI ilegal, sampai
dengan masalah terorisme. Keamanan perbatasan harus ditangani dengan
serius karena menyangkut kedaulatan negara. Fungsi pertahanan untuk
menjaga kawasan perbatasan dijalankan oleh TNI dengan terus meningkatkan
pengamanan perbatasan dengan memberdayakan anggotanya dan membangun
pos-pos pemantau. Patroli, latihan militer gabungan, dan pengadaan alutsista
juga dilakukan untuk memperkuat pertahanan kawasan perbatasan.
Pemanfaatan teknologi dalam menjaga perbatasan juga sudah diterapkan. Pada
tahun 2015 misalnya, pesawat nirawak digunakan untuk mengamankan batas
negara Indonesia-Papua Niugini yang memiliki kontur alam yang cukup sulit
untuk dijaga oleh tenaga manusia.
 Kasus Ketiga:

Penangkapan Terosis
(Link : https://surabaya.liputan6.com/ )

Densus 88 Antiteror mengamankan seorang terduga teroris berinisial RH alias


Aby Omar. Pria 41 tahun itu diamankan di depan Salon Mustika di jalan Raya
Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Penangkapan terduga
teroris itu dibenarkan oleh Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono. Namun,
pihak Polres Tuban hanya diminta untuk membantu dalam proses
pengamanan. Proses penggeledahan itu dilakukan dengan pengawalan ketat
aparat gabungan dari kepolisian dan TNI. Termasuk, istri terduga teroris juga
ikut menyaksikan proses penggeledahan di dalam rumahnya.

4. Tuliskan 3 (tiga) contoh konkret perilaku warga negara yang berlawanan dari hal
di atas. Analisis mengapa demikian, beri sumber referensi dan lengkapi dengan
foto.

 Kasus Pertama:

Penambakan TNI di café

(Link: https://megapolitan.kompas.com/)
Sejumlah warga punya kesaksian masing-masing terkait insiden penembakan di Kafe
RM, Cengkareng, Jakarta Barat. Kesaksian lain datang dari Panca, juru parkir Kafe
RM, yang mengaku sempat berkomunikasi dengan salah seorang perempuan setelah
terjadinya penembakan. Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
mengonfirmasi, pelaku penembakan di kafe tersebut merupakan anggotanya berpangkat
Brigadir Polisi Kepala (Bripka). Oknum polisi tersebut berinisial CS. Aksi itu
menewaskan tiga orang, yakni anggota TNI aktif sekaligus pihak keamanan kafe
berinisial S dan dua pegawai kafe masing-masing berinisial FSS dan M. Sedangkan
satu orang berinisial H menjalani perawatan di rumah sakit.

 Kasus Kedua:

Dianiaya dan dituduh mencuri motor

(Link : https://regional.kompas.com/ )

Kasus ini berawal pelaku yang mendapat tuduhan tiba di lokasi , dia dipaksa
turun dan perlakuan kasar mulai dirasakan. Saat itu, Badia mengaku diberikan
sejumlah pertanyaan oleh sejumlah petugas terkait kasus pencurian sepeda
motor. Karena merasa tidak tahu dan tidak pernah mencuri, dirinya berusaha
menjawab secara jujur kepada oknum anggota polisi tersebut. Namun,
jawaban yang disampaikan itu justru dianggap berbohong dan membuat emosi
oknum tersebut. Saat itu dirinya langsung mendapat pukulan. Tak hanya sekali
tapi berkali-kali pukulan itu mendarat di wajah dan bagian tubuh lainnya. Ia
dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah ia lakukan tersebut.
Bahkan, saat itu dirinya sempat berteriak minta tolong namun tidak ada yang
membantunya. Tak cukup sampai di situ, setelah babak belur akibat pukulan
itu, Badia kemudian dimasukan kembali ke dalam mobil.
 Kasus Ketiga:

Salah Penangkapan Polisi


(Link : https://regional.kompas.com/ )

Saat itu, korban diketahui tengah bermain game online di sebuah warnet yang
berlokasi di Kota Bangko. Saat sedang asyik bermain itu, tiba-tiba datang
sejumlah orang yang mengaku sebagai anggota polisi dan memintanya untuk
ikut ke Mapolres Merangin.
Meskipun awalnya sempat kaget, namun Badia berusaha mengikuti kemauan
mereka karena merasa yakin tidak melakukan pelanggaran hukum. Terlebih,
salah satu anggota polisi tersebut ada seorang teman baiknya yang dikenal saat
masih remaja. Tapi setelah masuk ke mobil, ternyata korban tidak dibawa ke
Mapolres, melainkan dibawa ke Pos Buser Pasar Bawah Kota Bangko.

Anda mungkin juga menyukai