Tentang
Pencipta
an Nabi
Manusia pertama yang diciptakan Allâh Azza wa Jalla adalah Adam
Alaihissallam . Beliau Alaihissallam adalah bapak dan nenek moyang semua
Adam
manusia di seluruh dunia. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َّن ِةA.S
َي ْف ِت َن َّن ُك ُم ال َّش ْي َطانُ َك َما أَ ْخ َر َج أَ َب َو ْي ُك ْم م َِن ْال َج َيا َبنِي آدَ َم اَل
Allâh Azza wa Jalla menyebutkan dalam ayat di atas bahwa Adam dan
pasangannya adalah orang tua seluruh manusia.
ض َخلِي َف ًة ۖ َقالُوا أَ َتجْ َع ُل ِ ُّْك ل ِْل َماَل ِئ َك ِة إِ ِّني َجاعِ ٌل فِي اأْل َر
َ َوإِ ْذ َقا َل َرب
َ ِك َو ُن َق ِّدسُ َل
ك ۖ َقا َل ُ فِي َها َمنْ ُي ْفسِ ُد فِي َها َو َيسْ ِف
َ ك ال ِّد َما َء َو َنحْ نُ ُن َس ِّب ُح ِب َحمْ د
َ إِ ِّني أَعْ َل ُم َما اَل َتعْ َلم
ُون
ِ ْهللا الرَّ ح
من الرَّ ِح ِيم ِ ِبسْ ِم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
َ ت أَ ْم ُك ْن
َ ت م َِن ْال َعال
75. ِين َ ْت ِب َيدَ يَّ ۖأَسْ َت ْك َبر
ُ ك أَنْ َتسْ جُدَ لِ َما َخ َل ْق
َ َقا َل َيا إِ ْبلِيسُ َما َم َن َع
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-
ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu
(merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".
Ayat
Tentang
Pencipt
aan Bani
Manusia diciptakan Allāh dalam bentuk sebaik-baiknya, Allāh memberikan
kelebihan kepada manusia atas kebanyakan makhluk yang diciptakan. Allāh
menciptakan manusia dari tanah jika di organisir kedalam diri manusia akan
Adam
menghasilkan ekstrak sulālah (air mani). Jika masuk kedalam rahim akan
mengalami proses kreatif. Allāh berfirman:1
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh ( kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allāh, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-mukmin
[23] : 12-14).
Manusia merupakan kesatuan dua unsur pokok yang tidak dapat dipisahkan,
karena bila dipisahkan maka ia bukan manusia lagi. Sebagai mana air yang
kadar-kadar tertentu. Bila kadar oksigen dan hidrogennya dipisahkan maka ia
tidak akan menjadi air lagi. Dalam penciptaannya mannusia juga dilengkapi
dengan potensi-potensi.2 Manusia mempunyai misi yang suci di muka bumi ini
yaitu sebagai khalifah. Sungguh simbol khalifah yang digunakan al-Qur‟an itu
sangan eksplisit, namun manusia sebagai wakil Tuhan di bumi bukan
pengertian bahwa Allāh akan membuat kerajaan-Nya dimuka bumi, seperti
kingdom of god dalam istilah taurat. Konsep tersebut dikalangan masyarakat
Yahdi dan Kristiani sering dipahami oleh muslim dalam memberi interpretasi
kata khalifah.