2
Daftar isi
Kata pengantar…………………………………… II
Masa kelahiran…………………………………… 1
Masa kecil…………..……………………………. 1
Pendidikan………………………………………... 4
Menikah…………………………………………... 6
Membesarkan anak……………………………… 11
Kehidupan sekarang……………………………... 13
I
Kata pengantar
II
1. Masa Kelahiran
Aroh Rosidah, lahir di Bandung, 27 agustus
1968.Lahir dan dibesarkan di sebuah kampung
bernama Cikatul desa Mekarsari, kecamatan
Pacet, Bandung Selatan. Beliau merupakan anak
ke-6 dari 10 bersaudara. Beliau memiliki 2 kakak
perempuan dan 2 kakak laki-laki serta 3 adik
perempuan dan 2 adik laki-laki. Ibunya bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan ayahnya
bekerja sebagai petani yang mengurus kebun
miliknya sendiri.
2. Masa kanak-kanak
Masa ini merupakan masa yang sangat sangat
menyenangkan bagi beliau. Di masa masa ini
beliau lebih sering menghabisakan waktu dengan
bermain bersama saudara dan teman temannya.
Selain hanya bermain disekitaran rumahnya saja,
1
bersama saudara-saudara beliau, beliau juga
bermain bersama teman temannya yang berada
di kampung sebelah.
2
Ketika beliau sedang asik bermain sepeda,
adiknya ingin gantian memakai sepeda itu
namun tidak diperbolehkan, adiknya berusaha
merebut sepeda dengan mengejarnya dan beliau
semakin mengencangkan kayuhan sepedanya,
hingga beliau sampai lepas kendali dan
menabrak batu besar hingga terjatuh. akibatnya
terdapat luka di bagian lutut dan sikunya.
3
Pendidikan
4
Sebelum kesekolah, beliau selalu pergi ke
pasar untuk menjual pisang hasil panen dari
kebun ayahnya. Dengan uang tersebut beliau
gunakan untuk membeli kebutuhan pokok
sepulang sekolah.
5
agama, dan suatu hari beliau akan
membuktikannya dan membuat orang tuanya
bangga kepadanya.
4. Masa SMP/SMA
Setelah lulus dari MI, beliau melanjutkan
pendidikannya ke sekolah menengah pertama.
Beliau sekolah di SMP PGRI, Pacet. Perlu
menaik angkot untuk pergi ke sekolah karena
letaknya yang cukup jauh dari rumah beliau.
6
Rutinitas beliau masih sama, sebelum berangkat
sekolah beliau pergi ke pasar menjual hasil
panen dari kebun milik ayahnya, uang tersebut
beliau gunakan untuk ongkos angkot dan
secukupnya untuk uang jajan, sisanya beliau
belikan kebutuhan pokok dirumah.
7
menemani walaupun terkadang semua orang
tidak berpihak kepada kita.
8
Setelah lulus dari SMP beliau melanjutkan
sekolahnya ke SMA darul hikam, Dago. Saat
SMA Beliau tinggal bersama tantenya karena
sekolah yang lebih dekat darisana ketimbang dari
rumah beliau.Beliau sekolah dan membantu
tantenya mengerjakan pekerjaan rumah.
Tantenya mencukupi kebutuhan beliau selama
beliau tinggal disana. Beliau sangat senang
karena tidak perlu menyusahkan orang tuanya.
5. Masa kuliah
Pada tahun 1987, beliau melanjutkan
pendidikan di salah satu Universitas swasta
dibandung yaitu Universitas Islam
Bandung(UNISBA),Fakultas Tarbiyah, jurusan
9
PAI. Beliau kuliah di UNISBA kurang lebih 5
tahun,dan lulus pada awal 1992.
6. Menikah
Beliau menikah saat menginjak umur 25
tahun, beliau dipinang oleh seorang pria bernama
Samsul,pria kelahiran Jambi, tanggal 19 Mei
tahun 1966, keturunan Jambi asli. Mereka
menikah pada bulan mei 1993.
10
pun tak mengundang banyak tamu, hanya kerabat
dan para sahabat keduanya.
7. Membesarkan anak
Setelah pindah ke Bandung, mereka tinggal di
rumah orang tua selama beberapa bulan. Mereka
memulai bisnis jualan pupuk dengan modal yang
ada. Bisnis tersebut cukup membantu
perekonomian mereka hingga mereka akhirnya
bisa membeli rumah sendiri. mereka pindah ke
rumah mereka tak terlalu jauh dari rumah kedua
orang tua mereka.
11
senang dan haru karena bisa di karuniai seorang
anak.
12
Beliau dan sang suami sangat menyayangi
anak anak mereka dan berusaha menjaga nya
dengan sangat baik. Berbagai masalah dan cobaan
pasti selalu ada dan tak dapat di hindari. Namun
hal itu bukan masalah untuk, mereka tidak pernah
berhenti menyayangi dan melindungi satu sama
lain.
8. Kehidupan Sekarang
Pada 2022 setelah lulus MTS, Sifa
memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya
ke MAN 2 Kota Jambi, dan Asep melanjutkan
tugas prakteknya di sebuah rumah sakit di daerah
Suka Bumi sebagai dokter umum. Dan anak
13
kedua mereka lebih memilih jalan hidupnya
sendiri dengan berumah tangga.
14