Anda di halaman 1dari 41

Luka

DibaLik

Senyuman

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat serta karunianya maka novel ini bisa
diselesaikan dalam waktu yang tepat dan juga sesuai
dengan target yang sebelumnya sudah ditentukan.
Adapun novel yang saya tulis berjudul..... novel ini telah
saya buat dengan semaksimal dan sebaik mungkin dan
ini juga salah satu novel pertama yang saya tulis, yang
menceritakan tentang kehidupan pribadi saya.
Kami tau bahwa tidak ada satupun manusia di muka
bumi ini yang tidak pernah berbuat kekeliruan dan
kesalahan. Penulis juga menyadari, bahwa dalam
penyusunan dan penulisan, penulis masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam menulis novel. Oleh
karena itu, saya memohon maaf atas kesalahan dan
ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam
novel ini.
Penulis mengharapkan kritik serta saran dari para
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam novel
ini. Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yaitu khususnya Guru Bahasa Indonesia
yang telah membimbing dalam menulis karangan novel
ini.
Depok, Desember 2023

Juwita Nuraliya

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................ 3

PROLOG .................................................................................... 4

BAB 1 ......................................................................................... 5

INILAH AKU .............................................................................. 5

BAB 2 ....................................................................................... 13

PERPISAHAN .......................................................................... 13

BAB 3 ....................................................................................... 19

WAKTU .................................................................................... 19

BAB 4 ..................................................................................... 288

MOMEN ................................................................................ 288

BAB 5 ..................................................................................... 311

KESEDIHAN........................................................................... 311

BAB 6 ..................................................................................... 377

IKHLAS................................................................................... 377

3
PROLOG

Ini hanya sebuah cerita dari seorang gadis, yang


mengharapkan seseorang yang disayang nya kembali kepadanya
dan berharap bisa bertemu kembali.
Siapa seseorang itu??? ia adalah kakek dan nenek ku yang
sangat aku sayangi, yang sekarang sudah bahagia diatas sana
dipangkuan Allah SWT dan sudah mendapatkan tempat terindah
disurga nya Allah SWT. Aamiin...
Ketika menjadi seorang kakek dan nenek untuk pertama
kali, Kebahagiaan semakin besar ketika masa tua mereka
dihabiskan dengan mendengarkan celotehan-celotehan cucu-
cucunya. Kakek dan nenek bahkan bisa menjadi orang tua kedua
untuk cucunya. Coba saja lihat, ketika seorang ibu dan ayah
sibuk bekerja, kakek dan nenek selalu menawarkan diri untuk
membantu mengurus cucunya. Mereka tak pernah merasa
direpotkan. Namun sebaliknya, mereka justru sangat gembira
diberi tugas tersebut.
Dan begitu juga sebaliknya Kehadiran kakek dan nenek juga
begitu didambakan oleh seorang cucu. Seperti itu yang
kurasakan saat ini.

4
BAB 1

INILAH AKU

Jakarta, 01 Juni 2006

H
allo perkenalkan, Namaku Juwita Nuraliya,
biasa orang-orang memanggilku dengan
sebutan Juwita, Wita, Zuzu, Juwi “(Memang
banyak sekali panggilan yang tercipta dari mereka
untukku)”. Aku lahir di Daerah khusus ibukota Jakarta.
ya itu dulu sebutan Jakarta hingga saat ini...tapi informasi
yang aku dapat dari berita, pemerintah ingin
memindahkan ibukota Indonesia ke Kalimantan pada
tahun 2024 dan menjadi ibukota Nusantara.

Ehhh kenapa aku jadi ceritain tentang ibukota??? (pikirku


dengan perasaan bingung).

****

Yaa, aku lahir di Daerah khusus ibukota Jakarta, pada


tanggal 01 Juni 2006, aku adalah anak kedua dari dua
bersaudara.

5
Sebenarnya aku memiliki tiga bersaudara,
tapi...kakaku yang pertama laki-laki yang bernama
Rahmat Ismail beliau sudah meninggalkan kita semua
terlebih dahulu (ucapku dengan perasaan sedih).

Mungkin kakak ku yang pertama mendahului kita karna


ingin menolong kedua orang tua ku diakhirat nantinya.

Aku mempunyai satu kakak perempuan yang usianya


hanya berbeda 5 tahun dengan usia ku, kami berdua
memang adik kakak tapi kami juga sering kali tidak akur
dan berbeda pendapat.

Mungkin temanku sering berpikir bahwa enak


menjadi ku yang mempunyai seorang kakak perempuan,
tapi yang sebenarnya kami tidak seperti yang mereka
bayangkan pada umumnya yang selalu akur dan
harmonis

Tapi kami juga terkadang seringkali bertengkar


merebut kan barang dan berbeda pendapat. Tapi kami
berdua kalau tentang orang tua kami berdua sangat lah
kompak dan saling melindungi.

6
****

Aku tinggal bersama dengan kedua orang tua ku dan


satu saudara perempuan ku. Yaitu Kakak ku yang
bernama Fitri, tapi biasanya aku memanggilnya dengan
sebutan kepsek. Karna dengan sifat nya yang tegas dan
yang sedikit menyebalkan kalau sedang bersama ku,
kakaku saat ini bekerja sebagai tenaga kesehatan yang
jarak nya tidak jauh dari rumah ku.

Aku mempunyai laki-laki hebat sehebat dan sekuat


superhiro, ia adalah cinta pertamaku yaitu Ayahku,
beliau bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu
perusahaan di Jakarta, beliau tidak pantang menyerah
dalam mencari rezeki untuk menghidupi keluarganya,
beliau juga mempunyai kasih sayang yang begitu besar
untuk keluarganya.

Dan aku juga mempunyai wanita hebat yang tidak


kalah hebatnya dengan ayah ku, inilah ibuku. beliau
adalah ibu rumah tangga yang amat sangat sabar dalam
mendidik anak-anaknya walaupun terkadang sikap ku
dan kakak ku yang membuat dirinya kesal, tapi aku tau

7
kasih sayang seorang ibu tidak ada batasnya untuk anak-
anak nya .

Aku juga mempunyai hobi yaitu berenang, yaa...


walaupun aku tidak terlalu pandai berenang tapi aku
suka saja gitu kalau sedang berenang, sampai sampai
dulu aku mencari sekolah dari SD sampai SMK yang ada
kegiatan berenang nya.

Dan menjadi hobi ku sampai saat ini dan aku juga hobi
olahraga apapun itu karna seruu bisa mengeluarkan
keringat dan membuat badan menjadi bugar.

aku juga mempunyai tempat yang menjadi kesukaan


ku yaitu pantai, laut maupun gunung. Entah mengapa
aku suka sekali dengan tempat yang berbau alam, seperti
pantai maupun laut karna menurut ku pantai dan laut
Maupun gunung adalah tempat dimana aku bisa
merefleksikan fikiran dan perasaan ku yang sedang sedih,
galau atau marah.

****

8
Pada saat paud aku berumur 5 tahun, di paud melati
putih yang berada di Jakarta. Saat aku usia 6 tahun, aku
menduduki bangku sekolah dasar di SDN Cilodong 2,
Depok Jawa Barat, aku lulus SD pada tahun ajaran
2012/2018.

Selanjutnya aku bersekolah di SMP PGRI Kalimulya


yang terletak di daerah Depok Jawa Barat, disana aku
bersekolah selama 3 tahun, aku lulus SMP pada tahun
ajaran 2018/2021.

Setelah lulus SMP, aku melanjutkan pendidikan di


SMK Kesehatan Annisa yang berada di Citeureup Bogor
Jawa Barat.

Aku sangat bersyukur aku dilahirkan dengan wanita


hebat dan mempunyai sebuah keluarga kecil yang cukup
sederhana, yang beranggota empat orang didalamnya

9
yaitu ada ayahku, Ibuku, kakak perempuanku dan aku
anak terakhir yg dimiliki oleh ayah dan ibuku.

Dulu kami tinggal disebuah kota yaitu kota Jakarta yang


menjadi tempat tinggal untuk masa kecilku.

Waktu kami tinggal di Jakarta, tidak hanya keluarga


kami saja tapi kami tinggal bersama kakak dari ibuku,
kakak dari ibu ku ini juga memiliki keluarga yang
beranggota tiga orang didalamnya, dan mereka
mempunyai anak perempuan dia adalah anak semata
wayang dari budehku dan pakdehku yang bernama
Arini.

Yaa, aku dan kakakku dari dulu sampai saat ini


menyebutnya dengan panggilan mba Rini, mba Rini ini
adalah salah satu saudara yang paling dekat dengan ku
dan kakak ku sampai saat ini tapi masih banyak juga
saudara yang lain yang dekat dengan ku dan kakak ku.

10
Karna waktu mba Rini kecil, ibu ku yang ikut serta
dalam membantu budeh ku untuk mengurus nya. Pada
saat itu pakdeh dan budeh ku yang sama-sama sibuk
bekerja untuk mencari uang, dan yang dirumah hanya
ada ibuku, jadi ibu ku yang menjaga anaknya saat kedua
nya sedang bekerja.

Setelah itu kami pun sangatlah akrab dan saling peduli


satu sama lain. “karna...ya dari kecil kami sudah hidup
bersama-sama. Dan menjadi keluarga yang saling
menyayangi dan tolong menolong saat salah satunya
sedang membutuhkan”. (Ujar ku)

Aku memiliki masa kecil yang menyenangkan dan


mempunyai teman yang saling mengerti. Aku
mempunyai tiga teman perempuan dan dua teman laki-
laki yang sangat akrab satu sama lain.

11
mereka yang selalu setia menemani kehidupan
dimasa kecil ku yang sekarang menjadi sangat berkesan.

saat kecil kami sering kali bermain bersama dan


mempunyai banyak cita cita sebagai anak kecil yang
banyak keinginannya . (Itulah kami)

****

12
BAB 2

PERPISAHAN

W
aktu begitu cepat berlalu, dan dimana saat
nya aku dan keluarga ku pindah tempat
tinggal. padahal aku sudah nyaman sekali
tinggal di Jakarta.

Orang yang dekat dengan ku pasti tau kalau aku susah


untuk beradaptasi dilingkungan yang baru apalagi aku
dulu masih sangat kecil yang belum terlalu paham.

****

Tepatnya pada tahun 2014 entah tanggal berapa dan


bulan apa, keluargaku pindah tempat tinggal yang
awalnya di jakarta, dan sekarang berada di Cilodong
tepatnya di daerah kota Depok Jawa Barat.

pada saat itu aku masih berusia 5 jalan ke 6 tahun dan


entah apa yang aku rasakan pada saat itu. Perasaan sedih
dan bingung yang aku miliki saat aku mengetahui
keluarga ku ingin pindah tempat tinggal.

13
Karena saat itu ayah ku yang sebenarnya ingin pindah
tempat tinggal, karna beliau sudah melihat situasi Jakarta
yang sudah cukup tidak nyaman untuk menjadi tempat
tinggal lagi.

seperti yang sudah kita ketahui Bagaimana Jakarta


sekarang yang terlalu ramai penduduk nya dan ketakutan
sendiri yang ayahku rasakan kepada anak anaknya yang
takut pergaulan bebas dan Takut terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.

Dan banyak sekali orang-orang dekat yang ikut


merasakan kesedihan dan kehilangan saat kami pindah,
seperti teman dekat ku dan terutama budeh dan mba rini,
yang dari dulu selalu menemani ibuku untuk berjuang
bersama sama dari remaja hingga keduanya mempunyai
pasangan dan keluarga.

Sebenarnya ibu dan budeh ku aslinya berasal dari


daerah Istimewa Yogyakarta dan mereka berdua bukan
orang Jakarta. Mereka ke Jarkarta untuk merantau dan
mencari pekerjaan.

14
Aku pun merasakan sedih dan kehilangan karena aku
yang terpaksa harus meninggalkan teman teman ku, dan
aku juga yang terpaksa harus meninggalkan budeh dan
mba Rini, yang setelah aku dan keluarga ku pindah dari
rumah yang dijakarta mereka hanya tinggal berdua.

Karena aku sudah mempunyai rencana bersama


teman temanku. Seperti ini rencana ku dan temanku
(kalau nanti kita sudah selesai Paud nanti SD nya kita
bareng ya dan SMP sampai SMA kita bareng). Tapi itu
hanya sebuah rencana yang tidak dapat kami lakukan.

****

Dan sekarang kami harus terpaksa BERPISAH dan


dipisah kan oleh waktu dan keadaan...

****

15
Flashback !!!

Aku ingat sekali dulu, Untuk pertama kalinya aku


tinggal di rumah baru, dan di malam hari nya aku yang
selalu gelisah dan tidak bisa tidur sama sekali. Karna ya
aku masih belum bisa beradaptasi dirumah baru itu. Dan
terus menerus saja ku menangis sampai mata ku bengkak
dan sampai dadaku sesak.

Yang selalu MENGHARAPKAN bahwa dirinya bisa


kembali kerumah yang lama.

Dan pada saat itu aku sering sekali bilang ke ibu adan
ayah “bu yah ayo kita pulang ke jakarta” ujarku “wita
sekarang kita udah pindah tempat tinggal dan sekarang
kita udah gak tinggal di Jakarta lagi”ujar ibu ku.

Setelah mendengar perkataan itu dari ibuku aku


langsung menangis sekencang-kencangnya dan tidak bisa
terbendung lagi apa yang ku rasakan. Yang awalnya ku
kira hanya tinggal sementara ternyata menetap dan
selamanya.

16
Kemudian ketika berada dirumah baru aku belum
mempunyai teman lagi, paling hanya ada saudara dari
ayah ku Yang seumuran sama dengan ku. Tapi saat itu
aku masih malu malu...pada akhirnya aku hanya bermain
dengan kakak perempuan.

****

17
Banyak sekali juga yang kupikirkan dan kurasakan pada
saat itu. Aku teringat teman-teman ku dan budeh ku dan
anak nya yang kupanggil mba Rini yang sangat aku
rindukan.

Dan memikirkan apa yang sedang mereka lakukan


saat ini ya. Karena aku yakin pasti setelah ini pasti jarang
sekali ada waktu untuk kita bertemu dan berkumpul
kembali.

Terutama dengan teman ku mereka pasti bakalan


sibuk masing-masing kedepan nya karna ya sudah mulai
bertambah umur dan memiliki teman baru masing-
masing ataubahkan tugas dari sekolah yang membuat
mereka harus fokus dengan kewajiban mereka. Samanya
dengaku.

Semisal ada waktu juga paling hanya sebentar dan


tidak lama. apalagi dulu belom ada namanya video call
dan WhatsApp masih susah sekali untuk saling
menghubungi...

****

18
BAB 3

WAKTU

S
eiring berjalannya waktu perlahan-lahan aku
mengenali lingkungan sekitar, begitu juga
tetangga dan juga makin akrab dengan saudara
dari ayahku bahkan kami disekolah kan di sekolah yang
sama.

Sebenarnya saudara dari ayahku rata-rata tinggal


didepok dan jaraknya tidak begitu jauh juga. Tapi aku
dekatnya dengan yang seumuran ku saja karena yang
lainnya sudah dewasa dan sudah memiliki kesibukan
sendiri.

****

Saat aku berusia 6 tahun ibuku menyekolahkan ku di


SDN Cilodong 2 tepatnya disekolah yang sama dengan
saudaraku yang bernama Erik.

19
Untuk pertama kalinya aku dan Erik berangkat
sekolah bersama. Karena itu untuk pertama kalinya kita
masuk sekolah.

Seperti biasa sebelum berangkat sekolah kami berpamitan


dengan kedua orang tua ku begitupun dengan Erik.

Sedangkan Erik dia tidak hanya berpamitan dengan


kedua orang tuanya saja tapi juga sama kakek dan
neneknya. Dengan suasana bahagia yang mereka
ciptakan.

Lalu aku yang hanya bisa melihat kehangatan kakek


nenek dengan cucunya yang sangat bahagia.

Dan mereka saling mengobrol dengan asik, dan


kebahagiaan yang sangat dalam antara kakek dan
neneknya saat melihat cucunya pertama kali masuk
sekolah dasar.

Dengan senyum yang sangat lebar tampak bahagia


diraut wajah nya yang sudah ada garis garis halus
didaerah jidat nya, dibawah kelopak matanya.

20
“wah cucuku sudah mulai besar ya sebentar lagi SMP lalu
SMA dan terus kuliah bahkan menikah” ujar neneknya
sambil mengelus kepala Erik dan tersenyum bahagia.

Dan aku yang melihat nya saja terharu bahkan sempat


tefikir di kapalaku “kakek dan nenek ku dimana ya?kok
mereka tidak pernah terlihat bahkan aku belum pernah
melihat” banyak sekali pertanyaan di dalam kepalaku.

****

Setelah beberapa momen bahagia yang aku liat, lalu aku


dipanggil dengan Kakek dan nenek Erik yang kusebut
budeh dan pakdeh, karena neneknya Erik adalah kakak
dari ayahku.

“witaaa” panggil budeh kepada ku

Sontak terkejut dan langsung menjawab “Ii..iya budeh


ada apa”

Budehku sambil melambaikan tangan nya kepada ku


supaya aku mendekat kepada nya.

21
Aku dipanggil dan mendekat kepada budeh dan pakdeh
ku dan disaat itu juga budeh dan pakdeh ku sama sama
mengelus kepalaku sambil berbicara

“ wahh WITA sekarang juga sudah besar ya sama kayak


Erik nih”

Dan yang aku rasakan senang dan bingung karena


satu sisi senang tapi disisi lain mereka hanyalah budeh
dan pakdeh bukan kakek dan nenek ku.

****

Setelah berpamitan kami berdua berangkat sekolah


bersama tapi saat kami ingin berangkat kakek dan nenek
nya Erik memanggil ku dan Erik.

Aku dan Erik hanya saling menatap dan bingung (kenapa


ya) dan kami mendekat.

Ternyata mereka ingin memberikan kita berdua uang


untuk jajan, dan Erik pun langsung mengambil nya dan
tidak begitu dengan ku yang malu malu.

22
Mungkin budeh dan pakdeh ku tau kalau aku malu
malu dan budeh ku langsung meraih tangan ku dan
memberikan uang nya untuk ku, lalu aku dan Erik
mengucapkan terimakasih banyak kepada mereka.

Dan kami langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah.

****

Aku kelas 1 SD dan begitu juga dengan Erik. Karena


aku dan erik hanya berbeda 1 tahun jarak umurnya.

Aku yang masih berusia 6 tahun dan Erik sudah 7 tahun.

Sinkat cerita tiba saatnya bel berbunyi pertanda waktu


jam pelajaran sudah habis.

“tinggggg…..” seluruh siswa bergegas merapihkan


barang kedalam tas dan bersiap untuk berdoa sebelum
pulang sekolah.

Selesai berdoa Erik menjumpai kelasku karena sayang


sekali kami berdua tidak dikelas yang sama. Aku kelas B
Erik kelas A.

23
Kemudian kami pulang sambil membicarakan
“setelah ini kita main yu main sepeda”ajak Erik dan aku
langsung menjawab “ayooo” dengan senang.

Karena saat itu hari pun masih siang dan belum ada tugas
dari guru.

****

Setibanya di rumah aku bergegas Menganti pakaian


ku, karena bahaya kalau aku main masih pakai pakaian
sekolah bisa bisa ibuku bisa marah.

Dan aku datang kerumah erik, dengan membawa sepeda


yang dari dulu aku suka.

“Erik ayo main aku sudah siap” ucapku

“Iyaaa” jawab Erik sambil mengeluarkan sepedanya

Sebenar nya tidak apa kalau aku langsung masuk


menemui nya, tapi aku malas saja parkir sepedanya.

Lalu kami bermain sepeda dan menikmati pepohonan


dekat rumah

24
Selesai bermain sepeda kami pun duduk didepan teras
rumah nya erik untuk beristirahat karena sudah lumayan
lama kami bermain sepeda.

Waktu sudah menunjukkan sore...dan saatnya aku


berpamitan untuk pulang kerumah.

****

kami juga melakukan hal yang sama di keesokan


harinya, Karen pada saat itu lagi musimnya main sepeda
dan bermain layang layang.

Ada saat nya kami bermain sepeda ngebut ngebutan


sampai ban belangkang Sampai sering dibuat seperti
atraksi.

****

Ada satu momen dimana kami sedang haus terasa


kering tenggorokan abis main panas panas an lebih
tepatnya Main sepeda ditengah hari bolong.

25
Dan dimana saat itu juga kami sedang berhenti
didepan rumah budeh dan pakdeh ku dan mereka kakek
dan neneknya Erik.

Seketika ada yang memanggil kami..

“Erikkkkk” “Witaaaaa” dengan tidak terlalu keras

Aku dan Erik pun sama sama mmenoleh kesumber


suaranya

Dan bener saja itu budeh ku…

“ayo sini” ucapnya

Dan aku menyamperi nya dan langsung memarkirkan


sepeda kami berdua lalu budeh ku berkata,

“pasti kalian haus kan, apalagi kalian main ditengah hari


bolong seperti ini yang panas” ujarnya

Kami berdua hanya mengangguk sembari mengusap


keringat, memang panas sekali saat itu.

Lalu kami diberikan segelas air putih dingin yang


sangat menyegarkan (coba kalian bayangkan ketika

26
sedang haus dan habis main ditengah hari bolong atau
panas-panasan lalu kalian diberikan air dingin, itu
rasanya nikmat sekali).

tidak dengan air dingin saja tapi banyak juga cemilan


cemilan yang diberikan untuk kami.

Sambil memakan cemilan cemilan yang diberikan


kami pun mengobrol dengan budeh karena padaa saat itu
tepatnya waktu Zuhur pakdeh ku lagi melaksanakan
sholat di mushola Al ikhlas yang tidak jauh
keberadaannya.

Begitu senang nya kami bisa bercerita bersama-sama 

****

27
BAB 4

MOMEN

K
emudian saat aku berumur 7 tahun, aku
menduduki bangku kelas 2 SD.

****

Sama seperti dulu Karena kelas 2 sama seperti kelas 1


yang pulang sekolah nya cepat dan melakukan hal yang
sama seperti yang ku lakukan di kelas 1.

Yang dimana masih memiliki sifat suka bermain, dan


apalagi saudara ku cowok yang bernama erik. dimana
aku juga diajarin bermain bola disetiap harinya.

****

Dimana saatnya ada momen yang sedang menonton


film kartun Spongebob dan disaat itu juga saudara ku
yang lainnya berkumpul dan itu semua cucu-cucu dari
budeh dan pakdeh ku, yang dimana ia adalah cucu dari
nenek dan kakek nya Erik.

28
Dan disitu juga aku melihat keseruan keluarga yang
lengkap dimana kakek nenek dan cucu-cucunya
berkumpul semua.

Sembari bercerita cerita satu sama lain dengan


suasana yang begitu bahagia nya disitu juga ketawa pun
diciptakan dengan mereka semuaa.

Yang dimana saat itu aku hanya mendengar dan


melihat nya saja sambil tersenyum dan ikut merasakan
kebahagiaan nya.

“seru sekali ya kalau sedang bercerita cerita dengan orang


tua, apalagi dengan Kakek nenek” ujarku dalam hati

****

Dimana suatu hari saat itu entah mengapa terlintas


dipikiran ku untuk aku meminta izin dengan budeh dan
pakdehku untuk membolehkan ku memanggilnya
dengan panggilan kakek dan nenek.

Pakdeh dan budeh ku mengizinkanku untuk


memanggil nya dengan panggilan nenek kakek dan aku

29
senang Karena bisa memanggil sebutan yang dari kecil
aku tidak pernah sebut ialah kakek nenek.

Semenjak itu setiap aku bermain dengan Erik aku


sudah pasti sering sekali ketemu dengan keluarga Erik
dan mulai saat itu aku memanggil budeh dan pakdeh
dengan panggilan nenek kakekyang namanya aku
ketemu dengan pakdeh dan budehku. Dan aku.

****

30
BAB 5

KESEDIHAN

S
ejak tinggal di Depok aku baru tau yang namanya
kakek dan nenek karena dari aku kecil aku sama
sekali belum pernah bertemu dengan Kakek
nenek.

Bahkan sebelumnya aku terlihat biasa saja dan tidak


begitu memikirkan Ketika melihat teman ku yang
dijakarta masih mempunyai kakek nenek, setelah tinggal
didepok entah mengapa perasaan yang dulunya biasa
saja sekarang menjadi sangat penting bagiku.

Dan aku juga terlintas dikepala ku ingin sekali


merasakan kasih sayang dari kakek nenek, karena
menurut ku seru sekali kalau bisa merasakan nya apalagi
aku adalah cucu yang paling bontot dan terakhir yang
mereka punya.

Aneh sekali mengapa aku tidak bisa merasakan


perasaan yang aku inginkan Seakan dunia tidak adil
bagiku.

31
****

Ketika melihat erik dan saudara ku yang lain yang


dimana masih lengkap keluarga nya masih memiliki
kakek nenek bahkan masih lengkap kakek nenek nya.

Ada suatu Ketika semua keluarga berkumpul dan


melakukan arisan keluarga yang Dimana setiap anak-
anak harus ikut serta dalam kegiatannya.

Wajib sekali bagi semuanya hadir dan begitu juga


dengan anak-anak. Katanya supaya tambah akrab saja
kalau semuanya sering bertemu.

****

Sebenarnya aku adalah salah satu orang yang malas


sekali kalua sedang mengikuti kegiatan seperti itu dan
ikut dengan ayah ibu ku karna setiap aku ikut Bersama
ayah ibu dalam acara itu yang Dimana aku hanya melihat
momen yang membuatku iri.

Dan aku tidak suka sekali dengan sifat iri ini.

32
Setiap kali aku diajak aku selalu membantah saat
orang tua mengajak ku ikut Bersamanya kalau sedang
acara berkumpul keluarga besar.

Disaat itulah aku merasakan iri kepada mereka semua


yang masih bisa merasakan kasih sayang dan perhatian
nya seorang nenek kakek terhadap cucunya.

****

Semakin dewasa aku semkin mengerti bahwa


memang takdir yang ku punya itu tidak bisa merasakan
kasih sayang seorang nenek dan kakek.

Karena nenek kakek ku dari ayah maupun dari ibu


telah meninggal dunia saat aku masih berada didalam
kandungan ibuku.

Bahkan belom sempat aku membuat momen yang


sangat berharga Bersama kakek dan nenek ku.

Semenjak aku yang sudah mengerti dengan keadaan


aku tidak lagi memanggil budeh dan pakdeh ku dengan
sebutan nenek dan kakek.

33
****

Sepertinya dikeluargaku, aku saja yang tidak


merasakannya hal tersebut bahkan kakakku sudah
pernah bertemu dengan dirinyawaktu masih kecil.

Ketika tidak sengaja aku melihat album album jaman


dulu seperti foto pernikahan ibuku dengan ayahku dan
juga ada beberapa foto kakak ku yang Dimana saat dia
sedang merayakan ulang tahunnya entah yang keberapa
tahunnya.

Sontak aku terdiam Ketika melihat di album tersbut


ada beberapa foto kakaku yang Dimana sedang
digendong, dicium dan saat ulang tahun sedang
diberikan ucapan doa dari kakek dan nenek.

Tidak sengaja air mataku jatuh negitu saja saat melihat


foto tersebut bahkan ada video rekaman dikaset juga saat
itu.

Sebenarnya aku sengaja ingin melihat lihat didalam


buku itu ada foto siapa saja dan mencari tau seperti apa

34
muka nenek kakek ku, dan ternyata nenek ku begitu
cantik dan kakek ku sangatlah gagah dan tampan.

Dan aku juga sering bertanya tanya kepada ayah dan


ibuku seperti apa wajah kakek dan nenek dan bagaimana
sifatnya, aku ingin sekali tau tentang itu makanya aku
sering menanyakan kepada ibuku.

Sedih sekali hatiku rasanya belum pernah melihat


senyumnya mendengar suaranya melihat wajah nya
mrncium tangannya mencium pipinya begitu juga
dengan ku belum merasakan pelukannya gendongannya
gandengannya kasih Sayang nya untuk ku.

****

Setiap kali aku sedang pulang kampung mengunjungi


kampung halaman yang berada di daerah Istimewa
Yogyakarta, aku sangat lah excited karena dengan
dirumah itu banyak sekali foto-foto yang lebih banyak
dari pada di album rumah ku .

Entah mengapa seimg sekali ku menangis dan


menutupi kesedihan ku dan luka ini dibalik senyuman.

35
Sedih sekali rasanya setiap mengunjugi kampung
halaman tidak bisa berkumpul dengan lengkap seperti
orang-orang lain yang masih bisa menjumpai kakek
neneknya yang masih bisa mendukung dan memberikan
nasihatnya kepada cucu cucunya.

Sedangkan aku hanya mendapatkan suasana yang


begitu sepi karna setiap kali aku pulang kampung tidak
ada melihat raganya yang hanya tersisa kenangan
kenangan.

****

36
BAB 6

IKHLAS

api

T aku masih sangat beruntung walaupun kakek


nenekku sudah tiada aku mempunyai budeh,
pakdeh, dan bule yang sangat pengertian dan
sayang dengan ku.

Karena setiap kali aku pulang kampung aku selalu


disambut dengan mereka yang sedang menanti
kedatanganku dan keluarga.

Ada satu momen setelah pandemi covid-19 kurang


lebih 3 tahun setelah sudah diizinkan oleh pemerintah
untuk melakukan kegiatan seperti biasa.

Aku dan keluarga memutuskan pergi untuk pulang


kampung yang berada di daerah Istimewa Yogyakarta,
sudah lama sekali tidak menjumpai kampung halaman
dan ingin menengoki keluarga dan saudara-saudara di
kampung.

By the way aku pulang kampung tidak hanya


keluarga saja tapi ada juga budeh dan mbar ini saudara
dari ibuku.

Kebetulan pada saat kami ingin pulang kampung


kami tidak memberitahu siapapun yang berada disana
tidak memberikan kabar bahwa akan kesana.

37
Karena itu perginya juga mendadak jadi kita tidak
memberitahu siapapun untuk menjadi kejutan.

Sesampainya disana aku kami semua mengetok pimtu


dan mengucapkan salam, tidak lama kmudian pakdeh
dan bule ku membuka kan pintu dan langsung saling
berpelukan satu sama lain.

Tidak lupa bule ku mencari ku dan memelukku dan


langsung mencium ku.

Memang saat itu sebelum covid-19 kita belum


berjumpa kembali terakhir menjumpainya sudah 5 tahun
kurang lebih.

Dan kita semua langsung masuk kerumah yang


Dimana rumah itu rumah tempat tinggal ibuku dan kakak
dan adik mya tinggal saat masih kecil.

Dengan bentuk rumah yang tidak dirubah dan barang


barang lama yang masih tersimpan dengan rapih.karna
itu adalah salah satu peninggalan kakek dan nenek ku
dan sekaligus tempat tinggal Bersama.

Memang benar saat Kembali pulang kekampung


halaman semua akan berubah saat tidak ada nya lagi
kakek nenek didunia ini.

Suasana yang hening dan kehilangan kehangatannya


seperti tidak bisa berkumpul dengan lengkap sesama
keluarga saat kakek nenek sudah pergi.

38
Tapi aku tetap suka dengan udara dan suasana yang
begitu tenang di kampung halaman.

Karena sudah tidak ada lagi seseorang yang mereka


sangat rindukan untuk dikunjungi oleh anak yang
sedang merantau atau tinggal diluar kota.

Aku juga terkadang sedih melihat orang tuaku serta


budeh dan pakdeh ku bahkan bule yang sudah semakin
bertambahnya usia, sudah menumbuh uban sedikit demi
sedikit karena belum bisa membahagiakannya.

Kadang juga suka teringat Kembali kakek nenek


terlintas di pikiranku karena melihat umur budeh,
pakdeh, bule, bahakan orang tua yang sudah tidak
mudah lagi yang sudah sebentar sebentar tenaga nya
yang cepat habis.

Memang benar takdir itu tidak ada yang tau tapi kita
sebagai seorang muslim selalu berdoa supaya selalu
dilindungi dan diberikan kesehatan oleh ALLAH SWT.
****
Dan mereka semua adalah sumber semangat ku saat
aku sedang merasa sedih kesepian merekalah selalu ada,
dan mereka semua lah selalu memberikan dukungan nya
untuk ku supaya harus lebih semangat lagi dan jangan
pantang menyerah.

walaupun aku tidak bisa bertemu dan memeluk nenek


dan kakek ku tapi aku merasakan kasih sayang nya dari

39
anak anak nya yang sangat menyayangiku begitu juga
dengan ku.
****
Semakin dewasa aku menyadarinya bahwa sampai
kapanpun seseorang yang sudah tidak ada lagi didunia
ini tidak mungkin bisa Kembali.

Aku juga sudah mulai berdamai dan menerima perasaan


ini dengan lapang dada, walaupun rasanya tidak bisa
dihilangkan tapi hanya bisa berdamai dan mengiklaskan
bahwa kakek dan nenek sudah tenang dipakuan ALLAH
SWT.

Dan aku selalu berdoa kepada allah SWT, dan terus


mendoakan nenek kakek, kakak mail kakaku yang sudah
tiada dan saudara saudaraku yang lain.

Supaya diberikan tempat terbaik di surganya allah,


diampuni segala dosanya, diterima semua amal
ibadahnya, dijauhkan dari siksa kubur. Aamiin ya robbal
alamin.

“TAMAT…”

40
BIODATA
PENULIS

Nama Lengkap : Juwita Nuraliya

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 01 Juni 2006

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

41

Anda mungkin juga menyukai