Anda di halaman 1dari 5

Nama :Angelina Silaban

Nim :7182142001

Kelas :C’2018

Prodi :Pendidikan Akuntansi

Mata Kuliah :Bahasa Indonesia

“PAHIT MANISNYA PERJALANAN HIDUP”

Namaku Angelina Silaban, aku lahir di Provinsi Sumatera, Kabupaten Tapanuli Utara,
Kecamatan Siborong-borrong, Desa Sitampurung. Saya adalah anak ke empat dari lima
bersaudara. Saya di besarkan oleh kedua orang tua saya sendiri . Kami adalah keluarga ynag
sederhana yang hidup di pedesaan, saya memiliki empat saudara , dua saudara perempuan saya
dan dua saudara laki-laki saya.

Saya bersyukur dilahirkan ke bumi melalui seorang Ibu yang hebat yang
mempertarungkan nyawanya demi melahirkan saya, dan saya juga bersyukur memiliki seorang
ayah yang luar biasa dalam membanting tulang dalam membutuhi kehidupan kami. Mereka
berdua adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang kukenal selama hidup. Di tengah
pekampungan Ayah dan Ibu saya membesarkan kami dan berjuang keras membutuhi kehidupan
kami sekeluargan. Mereka bukan hanya membutuhi makanan saja mereka tidak ingin anak-
anaknya tidak memiliki pendidikan yang baik. Seupaya mereka dan semangat mereka yang
selalu berjuang keras dalam membutuhi kehidupan kami, tidak memandang waktu dan tidak
mengenal lelah.

Sekarang saya berusia 18 tahun , selama saya hidup saya memiliki banyak pengalaman
hidup yang tidak bisa saya lupakan, banyak kenangan indah yang selalu tersirat di benak dan
pikiran saya bahwa sesuatu kejadian yang berkesan baik suka dan duka selalu saya ingat. Bahkan
setiap pengalaman yang lucu jika di ingat-ingat kembali kadang saya tertawa sendiri. Dari
pengalaman itulah saya mendapat banyak ilmu yang tidak bisa di lupakan. Saya cukup memiliki
banyak teman yang bisa di ajak bermain bersama mulai dari dari bermain petak umpet, kejar-
kejaran, lompat tinggi, memanjat pohon, memancing ikan meski jarang dapat ikan, mandi di
sungai dan bahkan bermain bola kaki. Semua itu sudah pernah saya lakukan bersama teman-
teman saya, kami tidak membedah-bedakan teman , semuanya sudah saya kenal berbagai
karakter masing-masing teman saya sudah saya tau dan pahami.

Masa kecil saya penuh di waranai dengan pengalaman berpetualang di alam dan apabila
saya ingat kembali kadang saya tersenyum dan meratapi pengalaman saya itu. Di jaman sekarang
yang penuh dengan gaged sekarang pasti sudah jarang di temukan pengalaman seperti itu.
Indahnya masa kecilku dan di isi dengan teman-teman sekampung saya. Di sisi lain kadang saya
merindu dengan sahabat-sahabat kecil saya. Saya ingin tau sudah dimana dan kondisi mereka
sekarang. Hanya beberapa orang jasa yang masih bisa saya jumpai dan yang lain entah di mana
pergi mereka jarang saya temukan lagi.

Di balik segalanya saya juga tidak lupa menceritakan pengalaman saya selama
menempuh dunia pendidikan saya. Di sini saya akan menceritakan secara singkat kisah saya
mulai mengenal pendidikan. Di awal sekali ketika saya berusia 3 -4 tahun saya mengingat bahwa
kakak saya dan abang saya pergi sekolah, mereka menceritakan secara mendetail penglaman
mereka tentang sekolah mereka. Apapun yang mereka dapat dari sekolah mereka selalu
mempraktikanya di rumah. Mendengar cerita mereka saya ingin sekali bersekolah cepat dan
ingin seperti mereka. Hampir setiap hari kakak saya yang paling besar mengajari saya membaca
mulai dari mengenal huruf, angka dan lain sebagainya. Puji Tuhan sebelum saya sekolah pertama
di tingkat SD saya sudah bisa membaca meski tidak lancar. Sekolah yang berada di desa saya
tidak menerima anak yang berusia di bawah 7 tahun. Namun sangking semangatnya saya sekolah
dan pingin sekolah saya di daftarkan oleh Ibu saya . dijaman saya sekolah SD di kampong saya
tidak menerima siswa baru apabila tidak lulus Paud dan TK. Puji Tuhan entah nasib saya dan
permohonan saya terkabulkan saya bisa bersekolah dan bisa menempuh pendidikan SD saya di
sekolah dekat dengan rumah saya. Di hari pertama saya sekolah saya sangat bahagia sekali saya
mendapatkan teman-teman baru dan mulai beradabtasi dengan mereka. Seiring berjalannya
waktu saya melakuakn rutinitas aktifitas sekolah saya. Selama saya SD banyak pengalaman
indah yang saya dapatkan , di masa SD lah saya di didik dan berkembang bagaimana mengenal
hukum, sanksi atas pelanggaran yang sudah saya lakukan. Seiring berjalanya waktu ketika saya
duduk di kelas 6 SD saya mengimpikan ingin bersekolah di SMP yang saya inginkan. Puji Tuhan
saya di terima di sekolah yang saya impikan itu. Selama SMP saya ingin sekali mengikuti
beberapa kegiatan ekstakurikuler khususnya di ilmu belah diri , saya pernah bercita-cita menjadi
seorang polwan , saya termotifasi menjadi seorang Polwan yaitu dari sepupu saya yang bercerita
bagaimana sebenarnya kehidupan seorang Polwan itu.

Setiap saya melihat seorang Polwan yang ada di jalan yang menertibkan lalu lintas di
tempat saya, saya selalu tersenyum. Pas ketika saya pulang sekolah saya ingin menyembrang
jalan, di situ lalu lintas sangat padat dan macet , pada waktu itu saya sangat grogi dan takut untuk
menyebarang jalan tersebut. Pas pada waktu itu seorang polwan yang saya idolakan itu
menyebrangkan saya ke sebrang jalan melihat kejadian tersebut hatiku sangat gembira dan
senang melihat kelakuan dan perhatian Polwan tersebut dalam melayani rakyatnya. Muali dari
kejadian tersebut hatiku sangan ingin termotifasi sekali menjadi polwan.

Ketika saya pulang sekolah saya makan bersama dengan kakak, abang dan adik saya.
Saya mulai menceritakan tentng pengalaman saya ketika pulang sekolah tadi, mereka tertawa
dan menertawi saya, mereka berkata bahwa polwan itu harus tinggi dan cantik, pintar dan juga
jago dalam ilmu belh diri, dan bukan itu saja bahwa polwan itu juga harus memiliki tinggi
minimal 60 cm. Mereka menrtawai saya dan membilang saya itu pendek . setelah mendengar
cerita mereka hati saya menjadi sedih dan saya pun terdiam.

Di waktu malam tiba ayah dan ibu saya pulang kerja , saya nkembali menceritakan
kejadian yang saya alami pas pulang sekolah . say amenceritakan secara mendetail peristiwa
yang saya alami. Setelah ayah dan ibu saya mendengarkan cerita saya itu mereka pun tersenyum,
ayah saya mendukung saya untuk masuk kelas ektrakurikuler di bidang ilmu belah diri sementara
ibu saya tidak menyetujuinya . Alasan ibu saya tidak menyetujuinya bahwa saya itu pendek dan
selain itu juga ibu saya takut saya menjadi bandal dan juga susah berketurunan, mendengar
alasan ibu saya itu, saya pun termenung dan ingin melupakan cita-cita saya menjadi seorang
polwan.

Setiap hari saya nikmati masa-masa SMP saya denagan di warna-warnai berbagai
pengalaman yang begituh indah dan luar biasa. Di masa SMP ini saya memiliki seribu impian
dan keinginan saya namun di sekian banyak yang saya impikan itu hanya beberapa saja yang
bisa saya dapat dan impian dna keinginan saya yang gagl lebih banyak. Selama saya duduk di
SMP saya mendapatkan banyak ilmu yang kudapat mulai dari peralihan pakainya yng berbeda
dan peraturan ynag berbeda , di SMP saya di ajarkan hdup seorang pelajar yang sesungguhnya
itu seperti apa. Di SMP saya di latih untuk berkarya dan berkolaborasi , selain itu juga saya
diajarkan bagaiman amengarang indah dalam sebuah kejadian. Masa SMP saya sangatlah indah
dan bermakna. Seiring berjalanya waktu tidak terasa dan pada waktu itu kami mau melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Kami sekelas adalah anak-anak yang kompak , kami
pernah sempat berencana untuk melanjutkan sekolah di sekolah ynag sama supaya kami dapat
berjumpa lagi. Namun sesuai dengan permintaan orang tua masing-masing yang harus memilih
sekolah yang lain dan kami pun harus siap menerila keadaan yang ada.

Perpisahan sekolah kami adakan sebuah acar kecil-kecilan dengan mengadakan resepsi
makan-makan di sekolah. Mengingat kejadian tersebut hatiku menjadi rindu akan sahabat-
sahabat saya waktu di sekolah. Setelah kejadian itu waktu tetap berjalan saya juga harus
melanjutkan sekolh saya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Puji Tuhan berkat doa dan dukungan
keluarga saya bisa di terima di sekolah yang saya inginkan. Setiap moment dan kejadian yang
berlanjut saya selalu bersyukur dan berterimah kasih kepaa Tuhan dan keluarga serta orang-
ornag di sekitar saya. Awal memasuki tahun ajaran baru di SMA saya saya memiliki pengalaman
yang indah dan luman mengesankan dlaam hidup saya. Sebelum kami memulai ajaran baru kami
di ajar dan di bina selama tiga hari lamanya dalam pengenalan lingkungan. Kami di ajar dengan
guru-guru yang baik dan beberapa senior-senior kakak kelas kami. Hampir seluruh kakak kelas
yang saya liat semua pada galak-galak semua , saya agak takut setiap melihat mereka , mereka
lebih menyeramkan dari guru-guru yang ada di sana.

Hari pertama kami di ospek oleh Polisi tentang baris berbaris, dan di hari kedua dank e
tiga kami di ospek oleh guru dan senior kami, waktu yang paling lama mengospek kami adalah
kakak senior kami. Pada waktu itu kami di suruh keluar ruangan untuk membeli 15 jenis permen
yang berbedah, disitu saya merasakan bagaimana seharusnya menjadi disiplin dan tepat waktu.
Untuk mencari permen tersebut kami hanya di butuhkan waktu selam 5 menit, namun sayangnya
saya tidak memenuhi 15 jenis permen yang di maksud saya hanya bisa menemukan 8 jenis saja.
Kami yang tidak memenuhinya akan di hukum jalan jongkonk mulai dari halaman sekolah
hingga masuk kekelas, di situ rasanya saya semakin kecewa dan cape.

Ketika saya di hukum dan saya jongkok kaki sayapun saya langkahkan perlahan demi
perlahan,tiba-iba entah kenapa pandangan saya mulai goyang dan penglihatan saya mulai
remang-remang. Kebetualan cuaca saat itu sangat panas , dan mungkin saya kurang minum atau
bagaimana saya pun tidak mengerti. Ketika mata saya ingin saya tutup ada sebuah tangan lembut
yang menyentuh saya dan mengangkat saya, pada waktu itu say atidak sadar lagi tapi saya
merasakan bahwa saya di angkat seseorang yang tidak saya kenal.

Diawal saya membuka mata saya , saya melihat kakak kelas yang sagat cantik dan
memberikan saya untuk minum, kakak tersebut tersnyum dan menanyakan kondisi saya. Melihat
kejadian tersebut saya pun jadi agak segan, saya pun langsung berterimahkasih kepada kakak
tersebut. Namun kakak itupun membalas senyum balik pada saya dan berkata “ berterimah kasih
lah kamu kepada kakak ynag itu yang sudah menggkat kamu kesini , sambil menunjukkan
tanganya kepada seorang lelaki yang duduk di dekat pintu”. Ketika saya melihat kakak kelas
yang menolong saya itu di berbalik badan dan sambil melemparkan senyum kecil kepada sya,
dan saya pun tersipu malu melihat kakak itu.

Setelah hari pembekalan siswa baru selesai, hatikupun sangat senang karena tidak ada
lagi kegiatan yang dapat melelahkan lagi. Hari demi hari saya lalui dengan selalu bersyukur.
Melalui pengalaman saya ketika pas kegiatan MOS orang tua saya selalu mengingatkan saya
untuk selalu menyiapkan air minum yang scukupnya supa kejadian yang menimpah saya tidak
terulang lagi. Mengingat kejadian itu saya selalu ingin bertemu dengan sosok yang menolong
saya tersebut, setiap hai saya ingin selalu berjumpa denganya namun sayang tidak pernah lagi
jumpa dan ternyata setelah saya mendapatkan info dari kakak kelas bahwa dia telah pinda seklah
, dia pindah ke luar kota dan mengikuti keluarganya, setelah mengetahuinya hati saya pun sedih
berharap saya bisa jumpa dengan dia .

Hari demi hari saya lalui tidak terasa saya sudah di penghujung SMA saya, saya harus
ingin melanjutkan sekolh saya ke jenjang yang lebih tinggi lagi . Sebelum saya
memilihUniversitas mana yang harus saya pilih, terlebih dahulu saya mendiskusikanya kepada
keluarga saya . Kami adalah keuarga yang sederhana yang tidak memiliki penghasilan yang
tinggi. Orang tua saya berpesan bahawa kami tidak akan bisa di sekolahkan di swasta karena
bersekolah di situ akan menghabiskan uang yang lumayan banyak.ketika saya kelas 3 SMA
kakak saya dan abang saya juga lagi bersekolah di Universitas, dan kemungkinan saya merasa
bahwa saya tidak akan bisa lagi sekolah, dan biarpun sekolah kemungkinan besar saya akan
menganggur terlebih dahulu setelah mereka lulus dan wisudah.
Setiap hari saya termenung dan meratapi nasib saya, saya takut apabila saya menganggur
saya menjadi bahan pembicaraan di desa saya, ketiha saya duduk di luar rumah kami ayah saya
dating dan menanyanyakan permasalahan apa yang saya pikirkan , setelah saya mercerita dan
mengutarakan isi hati saya perlahan air mata saya jatuh dan membasahi seluruh waja saya. Ayah
saya memeluk saya dan berkata bahwa kami akan di sekolahkan semampu mereka. Mendengar
perkataan ayah saya, saya separuh termotivasi dan saya berlari dan menghapiri ibu saya dan ibu
saya juga mendukung keras saya namun ada satu syarat harus bisa masuk di Universitas negeri
suapaya kebutuhan kami tercukupi.mendengar dan melihat dukungan kedua orangtua saya , saya
smakin giat belajar dan berusaha sekeras mungkin.

Seiring berjalanya waktu saya pun mendaftarkan diri saya di Universitas yang saya
inginkan yaitu di UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Puji Tuhan saya bisa di terima di pilihan
pertama saya, mengetahui semua kejadian ini ayah dan ibu saya pun selalu mendukung saya
kemanapun saya pergi asal sesuai dengan jalur yang baik-baik. Banyak pengorbanan yang saya
lalui dan saya lakukan hingga saat ini saya telah berusia 18 tahun , inilah pengalaman singkat
hidup saya , bahwa dalam perjalanan kehidupan itu harus menjalani pahit manisnya sebuah
kehidupan. Kedua orang tua saya sudah banyak berkorban dan suadah banyak yang hal-hal
kejadian yang sudah lalui, kadang saya berfikir hal apa saya yang sudah saya lakukan untuk
membalas semua kebaikan kedua orang tua saya. Saya berharap setelah saya lulus dari UNIMED
ini saya akan menjadi seorang gadis yang sukses dari pedesaan. Sekian cerita pengalaman hidup
saya, kurang lebih saya mengucapkan banyak terimahkasih.

Anda mungkin juga menyukai