Anda di halaman 1dari 21

Buku Harian Guss

Pengalaman Hidup, Aktivitas Sehari-hari, Mimpi


dan Cita-cita, Pengalaman Pendidikan

Agus Setyo Putro


Buku Harian Guss
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All rights reserved
@2023, Indonesia: Pontianak

Penulis:
Agus Setyo Putro
Desain Sampul dan Layout:
Agus Setyo Putro

Diterbitkan untuk Tugas Ujian Akhir Semeter


Dosen Pengampu: Farninda Aditya, S.Pd.I., M.Pd

Buku Harian Guss


FUAD IAIN Pontianak 2023

1
Kata Pengantar Penulis
Assalaamu ’alaikum Warahmatu-llahi
Wabaraakatuhu
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
yang mana karena limpahan rahmat-Nya penulis
bisa menyelesaikan penyusunan buku yang
berjudul “Buku Harian Guss” ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan
kepada Nabi kita Muhammad Shallallaahu’alaihi
Wasallam yang telah berjuang mendakwahkan
Islam yang rahmatan lil‟alamin sehinggga kita
sekarang bisa merasakan kedamaian dari Islam itu
sendiri.
Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis
sampaikan kepada Ibu Farninda Aditya, S.Pd.I.,
M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Bahasa
Indonesia yang mana atas bimbingan beliaulah
penulis bisa menyelesaikan penulisan dari buku ini.
Buku yang penulis susun ini akan
menceritakan tentang catatan cerita keseharian
saya pribadi mulai dari pengalaman dan sebagainya.

2
Selayaknya manusia, tentu buku ini tidak
lepas dari berbagai macam kekurangan. Untuk itu,
penulis akan menerima berbagai macam kritikan
yang bersifat membangun dengan tangan terbuka

Pontianak, 15 November 2023


Agus Setyo Putro

3
DAFTAR ISI

Bagian I
Pengalaman Hidup ......................................... 1
Bagian II
Aktivitas sehari-hari ........................................ 7
Bagian III
Mimpi dan cita-cita ......................................... 10
Bagian IV
Pengalaman Berorganisasi ............................ 13

4
BAGIAN I:
PENGALAMAN HIDUP

5
Nama saya Agus Setyo Putro terlahir di
pontianak namun saya tinggal di kuburaya, desa
aranglimbung. Saya terlahir dari keturunan Jawa
namun karena lahir di kalimantan, saya bersuku
jawa-melayu. Sekarang saya berumur 17 tahun
tetapi dibulan desember nanti memasuki umur 18
tahun, sungguh masuh muda umur saya. Saat ini
saya sedang berkuliah di IAIN Pontianak di
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah di Program
Studi Manajemen Dakwah kelas 1B. Disini saya
masih semester satu yang artinya saya masih
berstatus mahasiswa baru. Jadwal kuliah saya
Senin sampai Jum'at, untuk Senin masuk siang
dan Pulangnya mendekati waktu ashar Sedangkan
Selasa masuk Pagi dan Pulangnya sama seperti
hari senin.

6
Untuk Rabu dan kamis masuk seperti hari
Senin namun Pulangnya Sore Sedangkan Jum'at
Pagi ada kegiatan PMBF yaitu kegiatan
Pembekalan ilmu untuk Maba dari Fakultas dan
Mata kuliahnya masuk sore, sungguh padat
aktivitas kuliah saya. Untuk saat ini dimana saya
juga berperan sebagai ketua kelas 1B manajemen
dakwah (dikelas saya). Disini saya berperan besar
dalam kelas saya karena tanggung jawab
Mahasiswa dikelas tertuju Pada saya, walaupun
kata itu terlihat keren dan enak.

7
Ya menjadi ketua kelas Memang berlihat
Seperti menyenangkan, tetapi disisi lain tanggung
jawab yakni mengatur kondisi kelas dan
mahasiswa dikelas. Tak hanya itu pas sebelum
masuk kuliah saya memberikan teman dikelas
saya untuk menjadi (PJ) penanggung jawab mata
kuliah dikelas. Di kampus tersebut juga ada
Program Ponpes Yakni "Mahad Al-Jamiah IAIN
Pontianak" yang juga saya ikuti dan saya juga
menginap di asrama tersebut.

8
Disana saya bisa bertemu banyak teman
yang seru dan asik. Di Ma’had juga ada Ustadz
yang baik ramah, dan asik kepada mahasantrinya.
Ustadz tersebut bernama Rosul. Santaka, beliau
baik, ramah, dan jarang sekali beliau marah,
bahkan Suka bercanda. Tetapi beliau sekalinya
marah ga tanggung-tanggung bikin mahasantri. Di
Ma’had juga beliau mengajar tentung akhlak dan
juga sebagai Pembina kamar perlantai. Di Ma'had
Putra memiliki 2 Lantai, Lantai 1 memiliki 2 kamar
sedangkan Lantai 2 3 kamar. Saya asrama lantai
kamar 202 dengan berisikan 15 orang termasuk
saya sendiri didalam kamar tersebut. Kami
berbeda tempat asal juga jurusan kuliah.

9
Ada yang dari Sambas, Landak, Sintang,
dan lainnya. Dan untuk jurusannya lebih banyak
dari ekonomi dan bisnis. Dikamar kami sangat asik,
seru, dan baik tidak ada kata permusuhan atau
benci. Jadi kami berteman semua se kamar. Kami
juga ada kesepakatan untuk kas agar bisa beli air
galon dan lain-ainnya. Harapannya semoga kami
semua yang di Ma’had maupun dikampus bisa
menjalani ini Semua dengan baik dan bisa lulus
secara bersama-sama, Aamiin.

10
BAGIAN II :
AKTIVITAS SEHARI-HARI
(Dari Kecil hingga Sekarang)

11
Saya terlahir dari keturunan Jawa, Ibu Bapak
sama-sama asal madiun cuman merantau ke
Kalimantan sini. Saya terlahir dari keluarga yang
biasa saja, Orangtua Saya dulu ya kerja dipabrik
besar, namun Pabrik tersebut bangkut dan bapak
saya di PHK, Ibu saya dulunya bekerja dikantin atau
rumah makan, tetapi sekarang menjadi ibu rumah
tangga. Semasa kecil saya menghabiskan waktu
dengan ibu dan mbak saya, dengan bermain belajar.
Kalau bermain Seringnya didalam rumah. Jarang
sekali main diluar karena kata ibu saya lingkungan
disekitar rumah saya itu sangat rawan alias
pergaulannya kurang bagus. Biasanya kalau
dirumah saya suka bermain mobil-mobilan dan
robot-robotan seperti power rangers dan lain-lainnya.
Seiring berjalannya waktu dan saya pun mulai
tumbuh besar, saya Masuk SD (sekolah dasar).
Disitulah saya mendapatkan teman sekolah
Pertama. Disana Juga saya belajar dan bermain.
Semasa SD Saya sering bermain kelereng (guli) stik,
gambar, kejar-kejaran, dan juga kejar benteng.
Diwaktu istirahat di Sekolah saya dan teman saya
sering bermain Salah Satu tersebut. Jika sudah
pulang sekolah. Kadang saya bermain didalam
rumah terkadang juga diluar rumah.

12
Hingga beranjak SMP (Sekolah Menengah
Pertama). Saya sudah jarang main diluar rumah
kara fabih sering didalam rumah, biasanya bermain
handfone ataupun membaca buku, Saya di SMP
mengikuti ekstrakurikuler PASKIBRA dan ROHIS
disekolah. Hingga menduduki kelas 8, saya sudah
jarang dirumah karena sibuk dan padatnya kegiatan
ekskul saya disekolah. Ketika sudah kelas 9 sedikit
lega dengan kegiatan disekolah, karena masa-masa
persiapan untuk kelulusan SMP. Memasuki dunia
SMA (Sekolah Menengah Atas), saya mengikuti
ekskul yang sama. Di PASKIBRA SMA saya
menjabat sebagai Wakil ketua yang membantu
ketua dalam mengurusi ekskul tersebut. Mulailah
dengan kesibukan yang sama dari mengurus
kegiatan sampai mengikuti lomba-lomba. Seiring
waktu berjalan, luluslah saya dibangku SMA dan
mulai memasuki dunia perkuliahan ebagai
mahasiswa. Untuk saat ini biasanya saya sebagai
mahasiswa, pagi hingga siang masuk setelah
selesai matakuliah biasanya saya ngumpul atau
nonkrong bersama teman kelas. Dan malam nya
saya di Ma’had belajar bersama mahasantri lainnya,
Jika tidak ada kegiatan di Ma’had biasanya saya
ngerjain tugas kalo tidak ya pergi ngumpul atau
jalan-jalan sama teman sekelas. Untuk weekend jika
tidak ada kegiatan saya sempatin pulang ke rumah,
ya begitulah my daily activities.

13
BAGIAN III :
MIMPI DAN CITA-CITA

14
“Kamu harus bisa jadi orang (sukses), jadi
abdi negara dan bisa banggakan kami”.Kata kedua
orangtua ku. Aku Agus anak terakhir dari enam ber-
saudara dengan kondisi keluarga yang biasa saja
dan tidak terlalu mewah. Namun bisa mencukupi
sehari-hari. Sebagai anak wajib hukumnya untuk
mengikuti keinginan orangtuanya, jika tidak maka
akan dicap sebagai anak pembangkang. Definisi
sukses dan bahagia yang dipikirkan hanyalah soal
derajat dan materi. Padahal lebih dari itu, kebahagi-
aan adalah bagaimana kita menikmati proses hidup
menjadi lebih berarti . Jika dilihat dari segi pendidi-
kan keluargaku rata-rata hanya lulusan sekolah
umum, dan hanya dua abang saya yang lulusan sar-
jana dan salah satunya berhasil menjadi guru. Si-
sanya pernah mencoba mendaftar abdi negara na-
mun gagal dan mereka menaruhkan harapan tera-
khirnya ke saya. Disini posisi saya seperti sangat
terbebani karena menjadi harapan terakhir keluarga.

15
Yang harus berjuang ini itu buat menaiki de-
rajat keluarga. Sewaktu masa kecil dan masa
sekolah semua permintaanku tetap dituruti walau-
pun kadang tidak sesuai ekspetasiku mau itu dari
orangtua maupun saudaraku. Hingga aku
disekolahkan dari SD hingga Perguruan tinggi islam
ini untuk menunjang pengembangan pada diri aku.
Walaupun begitu tak mudah dan pasti berat. Banyak
rintangan yang aku hadapi dan tidak sedikit yang
secara tidak langsung tidak mau mendukung namun
hanya ingin hasilnya saja. Diposisi inilah yang mem-
buat aku merasa terbebani dengan saudara yang
tidak mau mendukung, membantu dan hanya ber-
bicara saja. Namun disisi lain orangtua ku tetap
memberikan semangat ku untuk terus berjuang dan
mengejar cita-cita tersebut bagaimanapun caranya.
Semoga dengan segala perjuangan ini bisa tercapai
cita-citaku, aamiin.

16
BAGIAN IV :
PENGALAMAN BERORGANISASI

17
Semasa sekolah banyk hal yang saya dapati
mulai dari ilmu, pengetahuan, teman/relasi, hal yang
baik dan juga mendatangkan manfaat. Waktu SD
hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dan relasi.
Namun ketika masuk SMP, saya menemukan yang
namanya organisasi(ekstrakurikuler). Dimana ini
sebuah wadah atau tempat seseorang siswa untuk
mengaspirasikan bakat atau pendapatnya disina,
bisa juga untuk pengembangan diri lewa ekskul
tersebut. Waktu saya belum tau apa-apa tentang hal
itu, namun ada saudara saya menyarankan ikut
ekskul dan ekskul itu bernama PASKIBRA. Awalnya
saya kurang tau tentang ekskul itu, katanya bagus
dan saya ikutlah ekskul tersebut. Namun ketika
sudah masuk kesana awalnya belum ada efek bagi
saya namun seiring berjalannya waktu, banyak hal
yang bisa didapati dari ekskul tersebut. Disana saya
mendapatkan wawasan tentang bagaimana arti
jiwakorsa(kebersamaan), kekeluargaan dan tidak
egois satu sama lain. Tidak hanya itu, disini juga
saya bisa tau tentang struktur pengurus dan
kepanitiaan suatu kegiatan yang mengurus suatu
lembaga atau kegiatan. Disinilah saya banyak
belajar hal tentang administrasi, memanajemen
waktu, dan juga mengatur semua hal tentang
kegiatan. Disini juga saya mendapatkan arti
kebersamaan dan serunya berteman tanpa
memandang kasta. Setiap hal selalu bersama tanpa
ada perbedaan.

18
Disisi lain saya juga mengikuti ekskul lain
yaitu ROHIS. ROHIS disini merupakan rohani islami,
tempat atau wadah seorang siswa yang ingin
menjadi lebih baik lagi. Bukannya menjadi sok alim,
tapi disini kami juga diajarkan untuk selalu berbuat
baik dengan siapapun dan bagaimapun respon
orang nya tetaplah berkelakuan baik. Disini juga
kurang lebih sama mendapatkan ilmu pengetahuan
dan sebagainya. Disini ada yang namanya tim
hadrah itu yang membuat lebih seru lagi didalam
ROHIS tersebut. Kegiatan rutinnya seperti tadi
salahsatunya dan yang lainnya yakni
mentoring,ukhuwah time, dan bersih-bersih mushola.

Disitulah saya mendapatkan arti


kebersamaan dan kekeluargaan tersebut. Kembali
lagi di PASKIBRA, ekskul tersebut tak kalah serunya
yakni bisa mengikuti lomba PASKIBRA seperti
LKBB(LOMBA KETANGKASAN BARIS-BERBARIS)
DAN LTUB(LOMBA TATA UPACARA BENDERA)
dikota, diluar kota maupun se provinsi. Disini juga
kita bisa kenal dan tau tentang sekolah lain. Jika
mengikuti perlombaan, pasti jadwal akan sibuk
dengan latihan.

19
Namun hasilnya tetap dan bahkan bisa lebih
memuaskan. Dari situlah yang lebih serunya lagi
dalam ekskul. Beranjak SMA, kurang lebih sama
namun kurang merasakan jiwa-jiwa tadi karena
faktor pemikiran siswa lain yang dengan istilah
“sirkel pertemanan”. Jika tidak ada sirkel sulit tuk
berteman dan juga sangat disayangkan banyak
ekskul yang kurang bangkit dari faktor wabah corona.
Namun dari situ tak membuat saya patah semangat
dalam berorganisasi dan saya tetap
melaksanakannya dengan senang hati hingga lulus
SMA walaupun banyak rintangan dan cobaan. Dari
organisasi lah saya mendapatkan banya hal, bisa
tau tentang arti organisasi dan sebagainya.

20

Anda mungkin juga menyukai