Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STUDI KASUS PERKEMBANGAN ANAK

( Dwi Kansa Putra)

Di keluarga (Ds. Pojok-selosari, Kec. Kandat Kab. Kediri)

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah

““PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PPD)”

Dosen Pembimbing:

Bpk. Ali Rohmad, M.pd

Disusun oleh :

· Imma Sasmi S. (13020230035)

JURUSAN BAHASA INGRIS (A)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

KEDIRI

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Studi Kasus Perkembangan Anak”. Dalam
meyelesaikan makalah ini saya telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan
keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing , teman-teman dan pihak-pihak yang
telah membantu saya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan lancar tanpa halangan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Tiada gading
yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kediri, 10 Desember 2014

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perumbuhan dan perkembangan anak terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut meliputi emosi, sosial, dan lain sebagainya.

Anak (Kansa) memiliki lingkungan rumah yang cukup kondusif. Anak tinggal
berlima bersama ibu, kakak perempuan, dan kedua neneknya. Ayahnya telah meninggal 2 tahun
yang lalu. Sejak ayahnya meninggal, semua beban keluarganya ditanggung oleh ibunya. Rumahnya
terletak di sebuah perkampungan yang terbilang sepi karena sangat jauh dari jalan raya. Rumahnya
berdekatan dengan rumah-rumah tetangga. Tetangga ini juga masih memiliki hubungan kerabat
dengan anak.

Anak bersekolah di MTs Negeri Kandat. Anak duduk di kelas 8. Sekolah anak berjarak
cukup jauh dari rumahnya, sekitar 5 km dari rumahnya. Anak biasa naik sepeda motor untuk pergi ke
sekolah. Lokasi sekolah berada di tepi jalan disebuah perkampungan. Sekolah anak sangat sulit
diakses karena tidak ada angkutan umum yang melewati jalur ke sekolahnya.

Anak lahir dari keluarga yang sederhana. Anak memiliki seorang kakak
perempuan yang berusia 19 tahun yang duduk di bangku kuliah. Kehidupan ekonomi keluarga anak
terbilang sederhana. Ibunya adalah seorang peternak kecil, memiliki sebidang tanah yang digunakan
untuk beternak ayam petelur. Keluarga ini memiliki sekitar 700 ekor ayam. Setiap hari si anak dan
kakaknya selalu membantu ibunya untuk mengurus usahanya, mulai memberi makan ayam,
memberi minum, menguras tempat minum untuk ayam-ayamnya, hingga memunguti telur yang siap
untuk dijual kepada tengkulak. Seluruh kebutuhan anak dan keluarganya dapat dipenuhi dan anak
tidak merasa terganggu dalam pemenuhan kebutuhannya.

Di sekitar rumah anak tidak terdapat anak seusia dengan si anak. Yang ada hanya
satu keponakan laki-laki si anak yang duduk di bangku SMA kelas XI. Selain itu juga terdapat
keponakan perempuan yang duduk di bangku SD kelas 6. Mereka jarang bertatap muka secara
langsung karena kesibukan mereka masing-masing.

Seperti anak lain yang mulai memasuki masa remaja, anak juga memiliki sahabat. Sahabat anak
berasal dari satu sekolah dengan si anak. Hubungan anak dan teman-temannya terlihat cukup baik.
Anak tidak terlihat ada masalah dengan teman-temannya.
Perkembangan anak secara fisik normal, tumbuh sesuai dengan anak seusianya. Anak tampak sehat
dan bersemangat seperti anak yang memasuki masa remaja pada umumnya. Anak tidak nampak
canggung atau malas dalam melakukan aktivitasnya. Anak merupakan pribadi yang pemalu dan
pendiam. Anak dapat bergaul dengan cukup baik di lingkungan sekitarnya.

Dari keterangan tersebut di atas maka penulis membuat makalah ini untuk mengetahui bagaimana
perkembangan anak (Kansa) di Jalan Sukun RT 01/ RW 02 desa Pojok-Selosari kecamatan Kandat
kota Kediri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan sosial remaja dengan teman sebayanya di lingkungan sekolah dan
sekitar rumahnya ?

2. Bagaimana perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja tersebut ?

3. Bagaimana perkembangan afektif yang tampak pada diri remaja itu ?

4. Bagaimana perkembangan motorik yang tampak pada remaja tersebut ?

C. Tujuan Penulisan

1. Ingin mengetahui perkembangan sosial remaja dengan teman sebayanya di lingkungan sekolah
dan sekitar rumahnya.

2. Ingin mengetahui perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja

3. Ingin mengetahui perkembangan afektif yang tampak pada diri remaja

4. Ingin mengetahui perkembangan motorik yang tampak pada remaja

D. Metodologi Penulisan

· Observasi

· Wawancara

· Dokumentasi

BAB II

HASIL STUDI KASUS

Setelah melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi maka diperoleh hasil wawancara
sebagai berikut:

BIODATA ANAK

Nama Ibu : Suminem

Umur : 43 tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : peternak kecil


Alamat : Jalan Sukun RT 01/RW 02, ds. Pojok-Selosari, Kecamatan Kandat, Kab. Kediri

Nama Anak : Dwi Kansa Putra

Umur : 14 tahun

Sekolah : MTs Negeri Kandat

Kelas : 8 ( Delapan )

Alamat : Jalan Sukun RT 01/RW 02, ds. Pojok-Selosari, Kecamatan Kandat, Kab. Kediri

Berikut ini adalah hasil wawancara :

Pertanyaan

Jawaban (Ibu)

Selamat sore Ibu?

Iya, selamat sore

Saya ingin mewawancarai ibu terkait tugas kuliah. Saya mendapat tugas untuk melakukan
wawancara. Apa diperbolehkan bu ?

Iya, tidak apa-apa mbak.

Siapa nama lengkap Ibu?

Suminem.

Biasa dipanggil siapa ?

Bu Sum.

Kalau boleh tahu ibu lahir dimana?

Saya lahir di Surabaya.

Tanggal berapa dan tahun berapa bu?

Saya lahir tanggal 19 November 1973

Pendidikan terakhir Ibu sampai di jenjang apa?

Sampai SMP.

Saat ini ibu bekerja sebagai apa?

Saya peternak kecil, dibelakang rumah ada 3 kandang ayam yang tidak terlalu besar. Dari situ saya
mencukupi kebutuhan keluarga.

Berapa jumlah anak Ibu?

Dua orang.

Bersekolah dimana anak-anak Ibu sekarang?

Di UNISKA semester 3 dan MTs Negeri Kandat kelas 8.


Wah, berarti seusia saya dong bu. Yang MTs kalau ke sekolah naik apa bu?

Naik sepeda motor. Gantian sama temannya 3 hari temannya yang bawa, 3 hari anak saya yang
bawa.

Kalau menurut Ibu perkembangan anak, terutama yang kedua bagaimana Bu? Dari dia TK sampai
kelas MTs sekarang ini?

Perkembangannya itu bisa dibilang pandai. Hanya saja tidak terlalu rajin dan agak kurang disiplin.

Lalu prestasi-prestasinya apa saja Bu?

Waktu SD Kalau dibidang pelajaran dia tidak begitu menonjol, tapi kalau di didang olahraga dia jago.
Dia sama tim.nya pernah juara 1 voli tingkat kecamatan. Terus dia pernah juga juara bulutangkis tapi
setingkat apa saya lupa mbak. Berkat prestasinya dibidang olahraga itu, dia masuk ke MTs itu tidak
dipungut biaya, buku-buku dan seragamnya gratis.

Kalau selama dia di MTs?

Kalau di MTs belum pernah dapat juara kayaknya karena masih sebatas pertandingan persahabatan
antar sekolah saja. Kemarin tanggal 22 November pas hari ulang tahunnya itu dia ikut pertandingan
persahabatan bulutangkis dengan (...), dia meraih juara 1 tunggal putra. Rencananya pas porseni
nanti dia juga meakili sekolahnya.

Kalau dilihat dari segi sosial, si bungsu ini anaknya bagaimana? Apa mudah bergaul atau bagaimana?

Kalau dia itu mudah bergaul dengan teman-temannya di sekolah, teman-temannya banyak. Cuman
dia susah bergaul dengan teman-teman seusianya di lingkungan sekitar. Paling kalau ketemu ya
cuman senyum, jarang ngobrol.

Kenapa begitu bu?

Mungkin disekitar rumah tidak ada teman seusianya. Ada sih keponakannya, tapi jarang ketemu jadi
jarang ngobrol. Mungkin juga karena anaknya pemalu.

Mata pelajaran yang disukai sudah pasti olahraga ya bu?

Iya mbak.

Dalam hal pelajaran dia terlihat sulit pada mata pelajaran apa?

Bahasa inggris mungkin.

Apakah Ibu memberi batasan untuk pergaulan, misalnya tidak boleh bergaul dengan ini dengan itu?

Saya tidak pernah memberi batasan dengan siapa dia bergaul, tetapi saya selalu memberi nasihat
dan mengarahkan dia mana yang baik dan buruk, apalagi sekarang kan remaja laki-laki banyak yang
merokok.

Kalau kegiatan di rumah anak ini biasanya bagaimana?

Kalau dirumah itu dia kebanyakan main. Masih suka latihan bulutangkis kalau gak gitu ya ng.game,
main hp terus.

Baik ibu terima kasih atas waktu dan informasinya. Terima kasih banyak Ibu ya.

Terimakasih kembali sama-sama.


Pertanyaan

Jawaban (Anak)

Selamat sore

Selamat sore.

Nama lengkap adik siapa?

Dwi Kansa Putra

Panggilannya siapa?

Kansa

Adik lahir dimana?

Saya lahir di surabaya

Tanggal bulan?

Tanggal 22 November tahun 2000

Adik sekarang bersekolah dimana?

Di MTs Negeri Kandat

Kelas?

Kelas 8.

Adik selalu dapat ranking tidak?

Tidak selalu dapat mbak

Lho kenapa? Apa belajarnya kurang?

Sulit mbak, sudah belajar tetap aja nggak bisa. Saya itu sukanya pelajaran yang menyenangkan.

Pelajaran yang menyenagkan bagi kamu itu yang seperti apa?

Semua menyenangkan sih, cuman 1 yang tidak menyenangkan. Ya paling saya sukai adalah pelajaran
yang tidak terlalu menggunakan pikiran seperti olahraga dan menggambar.

Lalu yang sulit itu pelajaran apa?

Bahasa Inggris.

Kenapa dengan bahasa inggris dik?

Susah, tidak tahu artinya. Kalau mau mengerjakan kan harus tahu artinya dulu.

Pernah dapat prestasi apa saja?

Kalau dibidang akademik jarang dapat. Kalau dibidang olahraga pernah dapat juara voli tingkat
kecamatan dan bulu tangkis juara 3 tunggal putra.

Kalau kamu itu berteman gimana? Suka pilih-pilih tidak?

Tidak. Tapi lebih suka bergaul dengan teman sekolah saja. Teman disekitar rumah sih jarang.
Kenapa begitu ?

Karena tidak ada teman sebaya, adanya cuman kakak kelas semua. Banyak yang merokok lagi.

Kenapa, tidak suka sama mereka atau tidak boleh bergaul sama mereka?

Kalau bergaul sih boleh-boleh saja, tapi yang gak boleh sama mama tu ikut-ikutan merokok. Yang
ditakutkan sama mama sih cuman itu.

Kalau belajar, sehari belajarnya berapa jam?

Satu jam sekalian mengerjakan tugas sekolah.

Kapan kamu belajar?

Setelah sholat maghrib.

Kalau disuruh sama mama kamu biasanya mau atau tidak?

Tergantung nyuruhnya kemana sih mbak.

Kok gitu? Memangnya biasanya mama nyuruh kamu apa saja? Kemana saja?

Kalau nyuruhnya masih di dalam rumah atau bantu-bantu di kandang gitu masih mau. Tapi kalau
udah keluar rumah itu kadang gak mau

Kenapa kok tidak mau?

Males mbak, malu juga.

Kalau di rumah sering dimarahin tidak?

Sering

Siapa yang marahin?

Mama, sama kakak juga.

Kenapa?

Ya karena disuruh jarang mau mbak.

Selain pelajaran ada yang membuat sulit kamu tidak dalam belajar?

Ada sih mbak. Sulit itu kalau waktunya belajar tapi pengen nonton bola.

Lalu bagaimana solusinya?

Saya belajar dulu sebentar lalu nonton bola.

Selain itu tidak ada ya

Tidak. Semua buku-buku lengkap dan alat tulis juga lengkap.

Oke kalau begitu terima kasih ya

Iya. Sama-sama.

BAB III
ANALISIS

A. Teorilisasi

Tiap tahap pertumbuhan anak terdapat ciri-ciri yang berbeda. Sejak anak usia TK hingga SMA akan
menunjukkan perubahan. Perubahan itu dapat berupa perubahan fisik maupun perubahan psikis.
Perubahan perubahan inilah yang akan mempengaruhi dalam proses belajar mereka.Dalam uraian di
bawah ini akan diuraikan ciri-ciri anak mulai usia TK hingga usia SMA

1. Usia Taman Kanak-Kanak (TK)

Ciri-ciri fisik:

- Pertumbuhan fisik terlihat cepat

- Otak dalam masa perkembangan

- Gerakan sangat aktif dan lincah

- Energi meluap-luap

Ciri-ciri psikis dan tingkah laku:

- Suka berkhayal

- Mau mengalah

- Mau berbagi

- Meniru-niru tokoh yang disukai

- Suka mendengarkan dongeng

- Ingin yahu terhadap segala hal

- Menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir

2. Usia Sekolah Dasar (SD)

Ciri-ciri fisik:

- Fungsi organ fisik berkembang pesat

- Bertambah berat

- Bertambah tinggi

- Aktif dalam segala hal

Ciri-ciri psikis/tingkah laku:

- adanya minat terhadap kehidupan sehari-hari yang kongkrit

- amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar

- menunculnya minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus

- pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan
sendiri
- pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi sekolah

- anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-
sama.

- rasa sosialnya sangat tinggi

- pemberani dalam menghadapi permasalahan

- kurang berpikir panjang dalam melakukan sesuatu dan cenderung ceroboh

- belum mampu mengontrol emosi sehingga emosi sering meluap-luap

- Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.

- Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.

- Suka membandingkan diri dengan orang lain.

- Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap tidak penting.

3. Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Ciri-ciri fisik:

- Munculnya buah dada (bagi perempuan)

- Munculnya rambut- rambut halus

- Mimpi basah (bagi laki-laki)

- Munculnya jakun

- Suara membesar bagi laki-laki dan nyaring bagi perempuan

- Dada membidang bagi laki-laki

- Pinggul melebar bagi perempuan

- Sudah mulai memperhatikan penampilan terutama bagi remaja perempuan

Ciri-ciri psikis/tingkah laku:

- Berpikir kritis dan kausatif

- Tidak mau dianggap sebagai anak-anak

- Selalu meminta alasan yang logis dari setiap penjelasan

- Memiliki pola pikir sendiri dalam menghadapi masalah-masalah yang abstrak

- Mampu menyerap informasi dengan cepat dan berusaha mengadaptasikannya dengan pikiran
mereka sendiri

- Emosinya labil dan mudah meluap-luap

- Rasa ingin tahunya sangat besar

- Terkadang masih bersikap ceroboh dan mau menang sendiri


- Rasa sosial dan kepeduliannya berkembang pesat sehingga memunculkan sifat solidaritas yang
kuat dengan teman-temannya

- Dalam berpenampilan mereka lebih suka mengidentifikasi dan mengimitasi dari tokoh-tokoh
ataupun orang-orang yang mereka anggap sebagai panutan dan idola

4. Usia Sekolah Menengah Atas (SMA)

Ciri-ciri fisik:

- Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi dan anggota badan menjadi
panjang)

- Terjadi pertumbuhan payudara (wanita).

- Tumbuh bulu yang halus yang berwarna gelap di tangan dan kakinya.

- Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.

- Bulu kemaluan menjadi keriting

- Terjadi peristiwa haid (wanita).

- Tumbuh bulu-bulu pada ketiak

- Testis membesar (bagi laki-laki)

- Terjadi perubahan nada suara.

- Mengalami ejakulasi/mimpi basah (laki-laki)

- Rambut-rambut di wajah bertambah.

- Tumbuh bulu di dada dan kaki.

- Tingginya tingkat produksi hormon dalam tubuh

- Memperhatikan penampilan

Ciri-ciri psikis/ tingkah laku:

- Berusaha mencari jati diri

- Mulai berpikir sistematis dengan mempertimbangkan sebab dan berbagai akibat yang muncul
dari tindakannya

- Berusaha mencari alternatif penyelesaian yang tepat dari tiap masalah yang dihadapi

- Emosi yang masih labil namun tidak terlalu meluap-luap

- Rasa ingin tahu yang besar terhadap kedewasaan

- Membutuhkan teman untuk bercerita dan mengungkapkan isi hati

- Ingin menunjukkan eksistensinya pada semua orang

- Merasa tidak ingin dikalahkan

- Rasa berssaing yang tinggi dengan teman sebaya.


Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap tahap perkembangan dan pertumbuhan
manusia memiliki ciri-ciri yang beragam. Ciri tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan yang
terjadi baik secara fisik maupun psikis.

Sedangkan secara khusus anak remaja usia 12-15 tahun akan memiliki ciri-ciri dan perubahan yang
menonjol dari masa anak-anak.Pada masa remaja ini adalah masa transisi dari masa anak-anak
menuju masa kedewasaan. Pada masa ini anak akan mengalami perubahan-perubahan baik secara
fisik ataupun psikis.

Anak di masa remaja telah menguasai dengan baik keseluruhan cara dalam persepsi dan produksi
bahasa baik secara auditif maupun visual. Secara auditif anak remaja mampu menangkap ide yang
dikemukakan dengan perkataan dan secara visual mereka telah mampu memahami ide dari suatu
bacaan. Mereka juga telah mampu menanggapi ide-ide itu baik secara perkataan maupun melalui
tulisan. Dalam pemilihan kata mereka juga telah memiliki pemilihan kata yang tepat dalam
mengungkapkan ide-idenya.

Ketika masa remaja anak berada pada tahap operasional formal. Mereka telah mampu berpikir
secara hipotesis, logis, abstrak, dan ilmiah. Pada masa remaja pikiran anak tidak hanya terbatas pada
hal-hal yang nyata saja tetapi mereka telah membuka pikirannya untuk permasalahan-permasalahan
yang abstrak dan logis. Remaja tidak hanya mengembangkan pola berpikirnya tetapi mereka juga
mulai mengembangkan sikap fleksibel dan kompleks.

Saat masa remaja anak telah mampu menghadapi dan menyelesaikan tugas atau perbuatan yang
menghasilkan. Anak belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling
memberi dan menerima, setia kawan dan belajar peraturan-peratran yang berlaku. Identifikasi lebih
ditujukan pada guru daripada orang tua. Proses sosialisasi juga lebih dipengaruhi oleh guru dan
teman sebaya. Sifat egoisme pada masa remaja telah berkurang, karena pada masa ini anak
berusaha untuk memahami diri sendiri dan mengetahui tujuan/ cita-citanya

B. Analisis Kasus

Sesuai dengan observasi, wawancara, dokumentasi di Bab 2 maka:

1. Dapat dikatakan bahwa anak memiliki tingkat perkembangan sosial yang sangat baik. Anak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cukup baik. Anak memiliki banyak teman
dan merupakan sosok yang periang meskipun anak lebih bebas bergaul dengan temannya di sekolah
saja.. Perkembangan sosial anak tergolong pada tingkat yang positif. Mengingat bahwa
perkembangan emosi pada anak usia awal remaja yang cenderung meluap-luap dan sulit
bersosialisasi, anak dapat menempatkan dirinya pada posisi sosial yang nyaman.

2. Dapat dikatakan bahwa secara kognitif anak memiliki perkembangan yang baik. Anak memiliki
kemampuan kognitif yang cukup baik, terbukti dari prestasi anak yang menonjol di suatu bidang
pelajaran saja. Anak bisa menyesuaikan diri terhadap pelajaran terbukti dia menyukai hampir semua
mata pelajaran. Namun ada bidang mata pelajaran yang tidak mampu dikuasai oleh anak. Sesuai
dengan keterangan dari orang tua dan anak bidang yang sulit dikuasai adalah bahasa Inggris.

3. Dapat dikatakan anak memiliki perkembangan emosi yang masih labil. Hal ini dapat diketahui
dari keterangan anak yang mengatakan anak sering marah saat disuruh dan terkadang lebih suka
bermain serta melupakan waktu belajar. Anak sering dimarahi oleh orang tuanya terutama karena
kelabilan emosi ini. Orang tua terutama ibu sangat menaruh perhatian yang besar terhadap
perkembangan anak. Tidak hanya pada fisik tetapi juga pada tingkat emosi dan sosialnya. Perhatian
ibu pada anak ini ditunjukkan dengan memberikan nasehat dan pengarahan pada anak agar tidak
terjerumus kepada hal-hal yang negatif. Perkembangan emosi anak ini sesuai dengan teori bahwa
anak yang berada pada masa transisi menuju remaja akan memiliki tingkat emosi yang tidak stabil.

4. Secara motorik perkembangan anak masuk dalam kategori yang baik. Anak aktif dan lincah
dalam berbagai kegiatan. Anak juga mengikuti banyak kegiatan olahraga di luar dari kegiatan
formalnya. Keadaan ini merupakan salah satu ciri dari perkembangan positif dan umum terjadi pada
anak remaja. Anak mampu menangkap mata pelajaran dengan mudah namun hanya satu bidang
mata pelajaran saja yang tidak dikuasainya.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara global perkembangan anak berada pada tingkatan yang baik dan positif. Dilihat dari berbagai
segi anak menunjukkan perkembangan sesuai dengan ciri-ciri pada masa awal remaja. Tingkat
kognitif dan motorik anak berkembang dengan baik dan memuaskan meskipun dalam beberapa
bidang anak belum mampu menguasai. Emosi anak masih labil dan tergantung pada suasana hati.
Secara sosial anak memiliki sisi sosial yang cukup baik. Ia adalah sosok yang sedikit pemalu akan
tetapi ia mudah bergaul dengan siapa saja.

B. Saran

Peran orang tua sangat membantu tumbuh kembang anak, dalam hal ini seharusnya orang tua
berperan lebih untuk menambah minat anak, terutama dalam hal belajar.

Anda mungkin juga menyukai