Anda di halaman 1dari 186

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan


yang menguasai dan memiliki alam semesta dengan segala
trilyunan galaksi serta isinya yang mengagumkan. Saya
masih bertanya, mengapa semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta ini memiliki gaya tarik-menarik
(gravitasi) ?.

Tujuan dihadirkan buku ini adalah untuk memberikan


informasi, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Buku
ini gratis, tidak berbiaya dan bisa didownload siapa saja di
website www.DrPambudi.com. Selain itu, pembaca dapat
menyebarkan, merubah, menambah atau mengurangi
setiap isi dari buku dengan nama apapun tanpa ada
kewajiban menuliskan nama saya. Hal Ini bersifat bebas
karena tujuan buku ini tidak lain untuk dapat memberikan
banyak manfaat.

Buku ini di persembahkan untuk kedua orang tua saya,


terutama Almarhumah Ibu. Berkat kedua orang tua, tahap
ini bisa dicapai. Semoga dengan manfaat yang dirasakan
banyak pembaca, buku ini menjadi pahala yang dapat
mengantar beliau kami ke tempat yang paling indah. Aamiin.

2
Tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam proses
penyelesaian buku ini. Terima kasih juga saya
persembahkan untuk semua guru-guru sekolah dari mulai
SD, SMP, SMU dan dosen-dosen dari S1 sampai S3. Jasa
mereka sangat tidak terkira, semoga pahala juga di
limpahkan.

Buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang


lebih jelas mengenai tahapan dalam memperoleh beasiswa.
Serta motivasi yang menyertainya. Seperti kata pepatah tak
ada gading yang tak retak, begitu juga dengan buku ini,
masih jauh dari kata sempurna, bahkan mungkin tidak akan
pernah sempurna. Apabila ada kata dan kalimat yang tidak
berkenan ataupun mengecewakan pembaca, saya ucapkan
mohon maaf setulus-tulusnya.

Akhir kata, semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi


semua pembaca dan para pejuang beasiswa baik Beasiswa
dalam dan luar Negeri.

Solo, November 2018

Dr.Eng. Nugroho Agung Pambudi, M.Eng

3
DAFTAR ISI

BAGIAN 1: SEBUAH MOTIVASI

BAGIAN 2: MANFAAT KULIAH DI LUAR NEGERI

BAGIAN 3: MEMPERBAIKI MINDSET

BAGIAN 4: KAMPUS IDAMAN DAN ALTERNATIF

BAGIAN 5: BERBURU BEASISWA

BAGIAN 6: MEMBUAT CV

BAGIAN 7: KORESPONDENSI DAN LOA

BAGIAN 8: MOTIVATION LETTER

BAGIAN 9: MEMBUAT RESEARCH PLAN

BAGIAN 10: WAWANCARA

BAGIAN 11: TOEFL DAN KEMAMPUAN BAHASA

BAGIAN 12: APA STRATEGIMU

4
BAGIAN 1

SEBUAH MOTIVASI

Sejak duduk di Sekolah Dasar—tahun 90-an—saya sudah


bermimpi untuk kuliah dan bekerja di luar negeri. Pada
masa itu, perkembangan dunia per-televisi-an Indonesia
sedang naik daun. Tidak hanya menyiarkan tayangan lokal
saja, berita mancanegara—tentang keindahan alam,
gedung yang tinggi, atau tayangan dunia teknologi yang
semakin canggih—bisa memberikan motivasi sekaligus
impian di benak saya.

Sahabat Cerdas yang Saya Miliki

Di masa Sekolah Menengah Pertama, cerita tentang pak


Habibie, yang pernah mendapatkan pengalaman kuliah di
Jerman sering diperbincangkan di media cetak dan
elektronik (TV dan radio). Sempat terpikir untuk
mengirimkan surat, hanya sekedar ingin bertanya,
bagaimana langkah, resep atau apapun untuk mendapatkan
pendidikan ke luar negeri.

Kala itu, Pak Habibie memang merupakan role model anak


muda. Tidak ada informasi dan berita yang lebih menarik
selain tentang kesuksesannya. Mungkin saja ada banyak
orang yang seperti beliau, tapi tidak terekspose oleh media.
5
Hal itu wajar karena perkembangan media cetak dan
elektronik tidak semaju sekarang, ditambah dengan
gencarnya informasi media sosial di internet saat ini. Beda
dulu beda sekarang, generasi milenial saat ini tentunya
mampu mendapatkan lebih banyak role model-nya, yang
bisa memotivasi dirinya dengan lebih bermakna dan
berwarna.

Gambar 1-2. SMP N 1 Jatibarang, Brebes.

Di sekolah menengah pertama, saya memiliki seorang


sahabat bernama Budi. Dia dianugerahi kecerdasan yang
luar biasa. Orang tuanya bukan dari kalangan orang berada.
Budi hanya anak seorang petani, yang juga bekerja
serabutan.

6
Sahabatku ini memang berotak cerdas. Hasil
pembelajarannya di sekolah selalu mendapatkan nilai yang
sempurna; terutama pada mata pelajaran matematika. Saat
ujian tiba, dia bisa dengan mudah menyelesaikan soal-soal
ujian. Bahkan, saat Evaluasi Belajar Tahap Akhir atau
dikenal sebagai EBTANAS—yang nilainya merupakan nilai
murni (asli) dari apa yang kita kerjakan—dia bisa
memperoleh hasil yang sangat tinggi.

Kecerdasannya itu tidak diperoleh dari siapa-siapa. Dia


memiliki kecerdasan IQ sebagai anugerah Tuhan. Tidak
banyak orang yang memilikinya. Hal inilah yang biasa
disebut bakat murni. Bukan hasil proses belajar yang biasa
kita lakukan; seperti membaca buku lebih banyak dan
belajar mandiri di luar kelas apalagi mengikuti les A hinga Z.
Dia bahkan tidak pernah tampak belajar di mata saya.
Kesehariannya hanya bermain, bermain, bermain dan
bekerja serabutan. Pengetahuan yang diperolehnya seolah
diserap secara langsung ketika Guru mengajar di kelas. Ini
seperti amoeba - hewan bersel satu- yang menyerap
makanan melalui permukaan membran sel di sekujur
tubuhnya. Buku-buku miliknya juga selalu ditinggalkan
begitu saja di bangku sekolah—datang dan pulang sekolah
tidak pernah membawa apa pun.

Sahabatku ini seolah menjadi kunci jawaban bagi kami


di sekolah. Pada saat ujian mata pelajaran apa pun, teman-

7
teman di sekolah selalu mengkonfirmasi setiap jawaban
kepadanya -apakah jawaban kami sama dengannya. Jika
jawaban atas soal ujian sekolah itu berbeda dari jawaban
Budi, bisa dipastikan bahwa ada kesalahan dalam jawaban
kami itu.

Namun sayang sekali, pencapaian yang dilakukan


sahabatku itu pada jenjang pendidikannya tidak bisa
maksimal karena kurangnya motivasi dalam dirinya.
Padahal, dia sudah memiliki modal yang sangat besar, yang
tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu sebuah modal IQ. Dan ini
bukan dari siapa dan apa, ini dari Tuhan. Andaikan
kecerdasan itu bisa dimiliki, tentu akan sangat mudah bagi
saya untuk mencapai impian, yaitu impian kuliah di luar
negeri.

Saya tidak bisa menyalahkannya akan hal itu. Mungkin,


Budi memiliki masalah lain; terutama yang terkait dengan
finansialnya, kesempatan yang terbatas, ataupun arahan
yang kurang mendukung dan mindset yang dimilikinya. Saya
pun masih ingat apa yang dikatakannya. Suatu hari dia
mengungkapkan, tidak memiliki ketertarikan untuk sekolah,
karena bagina, itu terlalu mudah. Hal itu menjadi informasi
penting bagi saya bahwa sebuah rendahnya ketertarikan
atau motivasi, kemungkinan menjadi penghambat
terbesarnya. Meskipun begitu, saya yakin masih banyak
“Budi” yang lain di Indonesia dengan kemampuan dan

8
kesempatan yang lebih baik. Kalau anda merasa zona anda
serasa mudah, itu artinya anda harus cepat naik kelas,
bukan tetap berdiam diri dari zona itu. Inilah yang terjadi
pada temanku Budi.

Saat menulis buku ini, saya memiliki impian untuk


membuat sebuah komunitas. Saya ingin mencari “Budi-
Budi” baru di seluruh penjuru Indonesia untuk dididik
dan diarahkan sehingga pencapaian masa depannya
lebih baik—seperti permainan sepak bola, di mana
setiap pencari bakat mencarinya hingga ke pelosok-
pelosok. Pembaca barangkali dapat membantu kami
mewujudkan mimpi ini dengan memberikan informasi.

Beberapa orang yang memiliki kecerdasan tinggi tapi


tidak maksimal dalam pencapaian pendidikan dan hidupnya
disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Oleh
karena itu, kemampuan, kecerdasan, dan tujuan hidup yang
kuat harus dimiliki oleh setiap orang. Tidak hanya itu,
penyesuaian antara kecerdasan dengan kemampuan serta
motivasi dari lingkungan sekitar pun harus bisa dipelajari
dan dikuasai sehingga akan lebih mudah dalam meraih
kesuksesan.

Menurut saya, IQ bukan faktor fundamental. IQ


hanyalah modal dan tidak bisa menjamin kesuksesan

9
seseorang. Di samping itu, usaha kita-lah yang lebih penting.
Hal ini sejalan dengan apa yang diteliti oleh Professor
Dweck dari Stanford yang akan dibahas pada bab
selanjutnya.

Tidak Perlu Terlalu Percaya Nilai IQ

Pada saat menginjak SMU, saya mulai menyusun


rencana agar bisa mewujudkan impian kuliah di luar negeri.
Hal pertama yang saya lakukan yaitu mencari informasi
primer dari orang yang berpengalaman—saya mulai
menulis surat untuk Pak Habibie.

Awalnya, saya tidak yakin surat itu akan dibalas. Namun,


suatu hari, sebuah dokumen agak tebal tiba di rumah.
Dokumen itu datang dari IPTN, Bandung. Sebuah surat dari
bagian humas; sebagai wakil dari Pak Habibie. Hal itu cukup
membuat saya terkejut sekaligus gembira.

Di dalam dokumen yang saya terima itu terlampir


majalah pesawat terbang dari IPTN, yang menjadi idola saat
itu. Gambar-gambar majalah itu dipotong dan ditempel di
dinding kamar. Itu untuk sebuah motivasi bagi saya.

10
Gambar 1-3. SMU/SMA 1 Slawi

Tahun pertama di SMU, saya menduduki rangking 42


dari 45 siswa. Menyedihkan sekali! Mendapatkan rangking
3 dari bawah itu menyakitkan dan memalukan. Mau
menyalahkan siapa pun tak ada guna karena itu merupakan
kesalahan sendiri. Ini kesalahan pola belajar saja. Pola
belajar SKS (sistem kebut semalam) yang dilakukan di SMP
dahulu tidak akan menuai sukses. Pola belajar seperti itu
sangat tidak baik, sedangkan kompetisi semakin meningkat.

Sementara itu, banyak kawan-kawan lain yang bahkan


yang mengikuti les tambahan—seperti di Primagama atau
Neutron—, tentu saja ini dilakukan untuk bertahan dan
mendongkrak nilai di sekolah ini. Sepertinya, saya pun
harus mulai introspeksi dan membuat perubahan pola
belajar yang lebih baik.

11
Prestasiku di SMU tidak menonjol dan terkesan biasa-
biasa saja. Sekolah sudah terasa tidak menyenangkan.
Pelajarannya yang semakin sulit, kawan-kawan juga tampak
lebih serius dalam belajar. Kesempatan bermain semakin
sedikit. Rasanya, hidup hanya untuk belajar saja. Mereka
sangat kompetitif. Terlena sedikit, rangking bisa turun.
Terbesit kala itu untuk berhenti dari sekolah.

Selain hal memalukan itu, ada kejadian yang masih


teringat dan terkadang membuat saya kecewa. Ketika
mengikuti psikotes untuk mengukur skor IQ, hasil yang
diperoleh adalah 105. Nilai yang tidak cukup baik. Pada
surat hasil psikotes itu tertulis bahwa mereka hanya
merekomendasikan saya agar melanjutkan studi pada
tataran program Diploma tiga (DIII) .

Meskipun saya tidak percaya IQ sebagai faktor


fundamental untuk kesuksesan, tapi hasil psikotes saat itu
berhasil membuat meruntuhkan impian dan meningkatkan
rasa ketakutan. Nilai yang membuat saya sempat berpikir
bahwa saya tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi?
Apalagi di benak saya penuh dengan impian kuliah di luar
negeri.

Selepas SMU, saya mengikuti Ujian Masuk Perguruan


Tinggi Negeri (UMPTN1) pada tahun 2000-an di Yogyakarta.

1
sekarang SBMPTN
12
Saya mendaftar di jurusan teknik mesin—terinspirasi oleh
Pak Habibie. Padahal, saya tidak merasa memiliki
kemampuan di bidang itu. Tidak sedikit pun saya menyukai
hal-hal yang terkait dengan mesin; mencoba bongkar-
pasang mesin pun tidak berminat. Passion saya bukan di
mesin. Sampai saat ini pun, bukan passiona saya untuk
membongkar mesin, memperbaiki, memperbaiki kerusakan
dsb. Saya tidak suka dengan hal-hal itu. Tetapi
sesungguhnya teknik mesin itu bukan seperti itu saja.
Banyak hal yang berkaitan dengn teknik mesin selain itu,
misalnya mendesain sebuah mesin, membut model
aerodinamika ataupun menghitung persamaan matematika
dalam sebuah pembakara.

Saya sempat tinggal di Yogyakarta selama 1 bulan


penuh untuk mengikuti pendalaman materi soal ujian
nantinya. Seharusnya waktu singkat itu digunakan sebaik-
baiknya. Namun, hidup seorang diri untuk pertama kalinya
di kota besar—merasa bebas dan terlena oleh
germerlapnya kota—membuat saya tidak fokus pada tujuan
utama. Sering bermain dan menghabiskan waktu sia-sia.

Alhasil, gagal masuk perguruan tinggi negeri. Perasaan


begitu kecewa. Saya seakan-akan satu-satunya orang yang
menderita—karena tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi.
Saya yakin pembaca pasti ada yang pernah mengalaminya.
Namun, masih ada harapan bagi saya; hasil ujian masuk STT

13
Telkom2 yang belum diumumkan. Saya sangat berharap
sekali dengan hasilnya.

Seminggu kemudian hasilnya diumumkan dan tetap


mengecewakan. Lagi-lagi gagal. Terlepas dari cerita
kegagalan itu, ada perasaan gugup ketika harus berhadapan
dengan kertas ujian di atas meja. Keringat, grogi, dan apa
pun yang sudah saya pelajari semalam bisa lupa.

Itulah mungkin yang menjadi salah satu alasan saya—


ketika menjadi dosen—tidak membuat hasil ujian akhir
sebagai kelulusan mata kuliah. Ketika memberikan soal
ujian kepada mahasiswa, saya selalu menghindari hasil ujian
akhir sebagai patokan nilai. Nilai akhir bagi saya merupakan
sebuah proses yang tidak bisa ditentukan dalam satu kali
ujian. Hal ini saya lakukan untuk menghindari mahasiswa
yang memiliki karakter sama; grogi dan gugup ketika ujian.

Masa Kuliah

Apa pun yang terjadi saya harus melanjutkan kuliah.


Meskipun kegagalan yang telah saya alami menimbulkan
keengganan untuk melanjutkan pendidikan. Ini benar-benar
situasi yang sangat tidak mengenakan. Selain akan
dicemooh tetangga, menjadi pengangguran selepas SMU

2
sekarang Universitas Telkom
14
membuat malu dan mengurangi kesempatan untuk berhasil
dalam sebuah bidang.

Satu-satunya program yang masih terbuka saat itu


adalah program Diploma III di Universitas Negeri Semarang.
Dari 35 pendaftar, semuanya lulus. Artinya, saya tidak gagal
mencapai tahap ini. Apakah Anda masih ingat pernyataan
surat hasil test IQ yang saya peroleh waktu SMU dulu?
Pernyataan itu kini benar adanya. Mereka sepertinya bisa
memprediksikan masa depan dengan tes semacam itu.

Perkuliahan di sana saya jalani tanpa keseriusan. Lebih


banyak bermain dibandingkan belajar. Saya merenung
tentang masa depan yang tampaknya terlihat samar-samar
dan gelap. Tetapi saat itu ada satu impian yang masih
belum padam. Impian saya untuk kuliah di luar negeri. Saya
berangan-angan bisa merasakan dinginnya berbaring di atas
tumpukan salju atau meluncur dengan papan seluncur;
duduk menikmati musim Hanami di Jepang yang penuh
dengan daun-daun sakura; atau bisa merasakan belajar di
kampus-kampus ternama di dunia. Meskipun akan ada
banyak orang yang menertawakan dan menganggap saya
aneh—apalagi di kampus ini tidak ada budaya untuk
melanjutkan kuliah di luar negeri— impian saya itu tetap
ada.

Walaupun prestasi akademik semakin hancur, saya


tetap berusaha mencari informasi kuliah dan beasiswa apa
15
pun. Informasi ini sangat sulit didapat pada masa itu. Media
internet belum memiliki kecepatan seperti saat ini. Setiap
hari, saya biasa nongkrong di warung internet. Pada masa
itu tidak begitu banyak warnet—apalagi bisa bebas
browsing di smartphone seperti saat ini. Pukul 21:00,
biasanya ada diskon 50%. Saya selalu menunggu
kesempatan itu. Setiap malam saya pastikan hadir di warnet
untuk mendapatkan informasi apa pun tentang beasiswa
luar negeri.

Gambar 1-4. Keindahan bunga sakura di Jepang

Salah satu usaha yang saya lakukan yaitu mengirimkan


e-mail kepada siapa saja; mahasiswa, professor, atau
administrasi kampus. Saya mengirimkan e-mail kepada

16
beberapa universitas di UK. Mereka kemudian mengirimkan
banyak prospectus3 secara gratis.

Gambar 1-5. Salah satu Prospectus dari Universitas di UK

Setelah lulus program diploma, asa untuk kuliah di luar


negeri tetap terjaga. Walaupun tampaknya agak sulit bagi
saya—bagaimana mahasiswa D3 bisa melanjutkan kuliah di
luar negeri?—bagi Anda yang memang barasal dari program
studi DIII tidak perlu khawatir karena saat ini banyak
peluang beasiswa untuk mahasiswa strata ini.

3
buku informasi akademis yang diberikan secara gratis dan dikirimkan
melalui pos.
17
Tetapi saat itu, saya kembali gagal untuk bisa
melanjutkan pendidikan S1 di UGM dan UNDIP, dengan
menggunakan program transfer. Penyebabnya yaitu kasus
yang sama; tidak bisa mengerjakan soal di atas kertas ujian.
Perasaan grogi, berkeringat, dan gugup selalu muncul. Di
samping itu, saya benar-benar tidak bisa memahami
pertanyaan-pertanyaan dalam tes tersebut. Saya pun tidak
pernah belajar—tidak pernah mengikuti perkulihan dengan
serius—bahkan sering membolos. Soal ujian itu banyak
yang tidak bisa saya jawab. Alhasil, sudah bisa ditebak;
nama saya tidak tercantum pada daftar pengumuman.

Pada waktu itu, saya mulai berpikir untuk mencari kerja


(atau akan menjadi penganguran?). Sungguh menjadi
sebuah dilema saat itu. Selanjutnya, saya menghubungi
Ketua Jurusan untuk menanyakan apakah ada kesempatan
melanjutkan program S1 (transfer) di kampus.

Gayung bersambut. Saya diperkenankan melanjutkan


transfer S1 dengan tiga orang mahasiswa lainnya. Program
transfer ini tentu saja tidak sesuai dengan harapan saya.
Bayangkan saja, dengan mengikuti program itu kita harus
satu kelas dengan mahasiswa tingkat bawah. Tentunya,
situasi seperti itu tidak mengenakan untuk saya. Akan tetapi,
ini merupakan situasi no option—daripada menjadi
pengangguran. Kala itu pun, saya masih menyempatkan
waktu mencari beasiswa.

18
Berbagai macam kategori beasiswa seolah menjadi
tumpukan kegagalan. Kalau tidak salah, saya gagal lebih dari
83 kali untuk meraih sebuah beasiswa; baik degree atau
non-degree, serta posisi lain setelah postdoct ini. Beberapa
kawan saya pun bersedih, menangis, dan sangat kecewa
ketika gagal mendapatkan beasiswa luar negeri pada tahap
aplikasi pertamanya. Ini membuat mereka malas untuk
membuat aplikasi berikutnya. Tentu saja, ini aneh dan
menjadi suatu hal yang lucu bagi saya. Mereka gagal hanya
satu kali dan sudah tampak menyerah. Sedangkan bagi saya,
kegagalan itu tidak boleh menjadi hambatan untuk terus
mencoba dan berusaha.

Saya masih ingat—pada setiap acara seminar beasiswa


luar negeri—jarang ada mahasiswa yang pernah mendaftar
beasiswa. Mereka bukan gagal, tapi belum pernah mencoba.
Aneh, bukan? Saran saya untuk Anda, coba saja hal apa pun
yang dapat membuat diri Anda menjadi lebih baik selama
masih ada kesempatan.

Dari tahun 2006 hingga saat ini (2018), sudah ada sekitar 22
beasiswa yang saya dapatkan. Mulai dari beasiswa program
master, PhD, Postdoctoral, short term training, hingga
shorterm visiting research. Masih ingat betul bagaimana
saya mendapatkan 6 beasiswa program master (S2) di
Taiwan dan Malaysia. Beasiswa CIMO, Center of
19
International Mobility, dari pemerintah Finlandia yang saya
peroleh pada tahun 2010. Selain itu, masih ada beberapa
hal yang saya ingat. Di antaranya prosedur mendapatkan 3
beasiswa PhD, di Finlandia (Jyvaskilla University), Korea
Selatan, dan beasiswa bergengsi dari pemerintah Jepang
(“Monbusho-MEXT”) di Kyushu University. Saya pun sempat
kebingungan kerena diterima pada waktu bersamaan untuk
program S3 di Jepang dan Finlandia. Akhirnya, tidak semua
beasiswa saya ambil. Ada hal lain yang kadang sulit untuk
diceritakan di sini.

Dari Kyushu University, saya mendapatkan postdoctoral


fellowship untuk bekerja di suatu lembaga penelitian
bergengsi (yang kebanyakan pekerjanya orang Amerika).
Sampai saat ini, tidak sulit rasanya untuk mendapatkan
tempat, posisi, dan pekerjaan di luar negeri dengan
berbekal pengalaman yang saya miliki. Tidak hanya itu saja,
berbagai macam award dan penghargaan saya peroleh dari
luar negeri dengan mudah. Hal-hal tersebut merupakan
suatu anugerah Tuhan bagi saya; suatu kenikmatan dari
hasil jerih-payah saya bersusah-susah dan merasakan
banyak kegagalan di masa lalu.

Mulai saat itu, banyak strategi-strategi beasiswa yang


saya pelajari dan terapkan. Semuanya saya tulis sebagian
pada buku (versi) ini. Hanya saja, buku ini harus terus

20
disempurnakan karena terkadang saya melewatkan sesuatu
dalam proses penulisan.

Gambar 1-6. Kyushu University

21
BAGIAN 2

MANFAAT KULIAH DILUAR NEGERI

Banyak sekali manfaat yang saya rasakan ketika kuliah di


luar negeri. Untuk memberikan motivasi kepada pembaca,
dibagian ini menceritakan berbagai manfaat berdasarkan
pengalaman yang saya alami secara faktual. Siapaun yang
membaca kemunginan akan terkejut.

Ini terjadi ketika pesawat yang saya tumpangi landing


di Helsinki. Negara ini berada di sudut bagian kiri atas.
Ini pertama kalinya saya merasakan dan menyentuh
butiran putih salju. Suhunya -17 oC (minus). Seberapa
dingin -17 oC ini? Jika pembaca memiliki refigerator di
rumah, coba buka bagian atas atau freezer. Suhunya
rata-rata adalah -18 oC (pada kondisi bagus). Itulah
suhu yang saya rasakan ketika datang pertama kali di
Finlandia.budaya baru
Mengenal

Ketika sampai ke negara baru yang kita kunjungi dan belum


pernah kita lihat sebelumnya, kecuali dari layar TV atau
youtube, kita akan dihadapkan dengan adat yang sangat
berbeda. Tradisi yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
Tentang situasi dan kondisi masyarakat serta budaya

22
setempat, seperti kebiasaan atau aturan yang berbeda
dengan Indonesia.

Gambar 2-1. Dibawah salju ini adalah sebuah danau Espoo,


dimusim dingin yang membeku dan akan mencair di musim
panas.

Hal lainnya seperti makanan dan cara makan atau table


manner yang berbeda dengan negara lain khususnya
Indonesia. Saya sedikit terkejut ketika pertama kali tahu
bahwa kebanyakan mahasiswa di Taiwan dan Jepang hanya
mandi sekali sehari, dan itupun di malam hari ketika selesai
beraktivitas. Kita harus beradaptasi dan memahami
kebiasaan ini. Karena tidak semua kebiasaan yang menjadi
ciri khas negara lain, belum tentu cocok untuk di terapkan
23
pada setiap individu. Kebiasaan atau budaya yang menurut
kita baik dapat kita terapkan seperti tata tertib, disiplin
waktu dan hal positif lainnya. Sedangkan yang buruk dan
tidak cocok untuk kita dan negara kita, maka sebaiknya
dihindari.

Bagi kita yang hidup di daerah pedesaan di Indonesia, mitos


dimasyarakat masih kental, seperti saat langit mulai
beranjak gelap atau orang jawa menyebutnya “sandekolo”,
saat semua kegiatan berhenti. Orang-orang pergi ke masjid,
atau berdiam diri didalam rumah. Situasi jalanan pun sepi.

Situasi ini akan berbeda ketika berada di Taichung, sebuah


kota di Taiwan tengah. Situasi pergantian malam sepertinya
disambut dengan suka cita. Mereka keluar rumah,
berkumpul dan bercengkrama dengan teman atau keluarga
untuk menikmati keindahan petang di taman-taman
sepanjang kota. Banyak orang berolahraga, jogging atau
sekedar mengobrol dengan rekan sejawat menikmati waktu
rehat kerja. Situasi ini aneh awalnya, bukankah mereka
seharusnya pulang dan berdiam diri menghabiskan malam
bersama keluarga didalam rumah, kalau tidak nanti kena
“sandekolo”.

Kemandirian

Mengawali hidup mandiri itu memang berat. Akan tetapi,


sejak kita memutuskan merantau keluar negeri, maka sejak
24
itu pula kita harus siap dengan segala keadaan. Mau tidak
mau, suka atau tidak, semua hal harus kita kerjakan sendiri
baik dari hal kecil maupun besar. Tidak ada lagi sikap
bermanja-manjaan dengan orang tua atau saudara. Bahkan
kita harus berusaha sendiri ketika kita sakit. Dengan adanya
situasi seperti ini, kita akan tumbuh lebih mandiri dan lebih
percaya diri untuk melakukan semua hal sendiri. Saya masih
ingat betul, saat pertama kali berangkat keluar negeri. Saat
itu pesawat mendarat di kota Taipei pada musim panas
yang bertepatan dengan bulan puasa. Beruntung seorang
kawan bersedia menjemput, sehingga keluar dari bandara
saya tidak kebingungan. Ini merupakan pengalaman
pertama saya terbang keluar negeri. Dari bandara, masih
tersisa 2 jam perjalanan menuju Taichung, kota yang harus
saya tinggali untuk menempuh studi. Terasa sangat berat
untuk berdaptasi dengan lingkungan sekitar yang berbeda
sekali dengan Indonesia di awal kedatangan saya di sana.

Saya tak menyadari sebelumnya bahwa urusan makan


menjadi urusan yang kompleks ketika berada di sana.
Sedikit susah membedakan toko yang menjual makanan
halal dan tidak. Adanya hal itu, keesokan harinya saya
terpaksa sahur hanya dengan menikmati wafer tanggo yang
saya bawa dari Indonesia. Karena di sini tidak akan di temui
penjual kolak ataupun nasi padang di pinggir jalan seperti di
Indonesia. Setelah adanya kejadian itu, saya mulai
mempelajari mana saja makanan yang boleh di konsumsi.
25
Saran untuk kalian yang akan berpergian keluar negeri,
bawa makanan secukupnya untuk bekal makanan selama
dua atau tiga hari sebelum mengetahui makanan apa saja
yang boleh di konsumsi sebagai umat muslim di negara
yang kita kunjungi.

Gambar 2-2. Buka puasa bersama pertama dan saya bisa


bertemu dengan nasi di masjid Taichung,
Taiwan.

Hal ini tidak terpikirkan oleh saya ketika bepergian pertama


kali keluar negeri sehingga membuat kebinggungan ini.

26
Bersyukur ketika Almarhum ibuku membelikan beberapa
bungkus wafer tanggo sebagai bekal, ternyata ini menolong
ketika pertama kali menjalani hidup di Luar Negeri,
setidaknya untuk mengganjal perut satu dua hari di sana.
Hari kedua di negara asing, saya mencoba pergi ke
supermarket dan membeli peralatan penggorengan serta
beberapa butir telur. Harganya sangat terjangkau, tidak
jauh berbeda seperti di Semarang.

Menurut pengalaman, persoalan makanan ini kelihatanya


sepele tapi terkadang cukup membuat rindu kampung
halaman. Namun di era zaman “Now”, ketika kita rindu
dengan keluarga di kampung halaman, sudah tersedia
aplikasi chat dan video call yang mempermudah kita untuk
berkomunikasi jarak jauh seperti Line, Watsapp, Skype dan
media sosial lainnya. Setiap saat kita bisa berkomunikasi
dengan keluarga dan teman. Untuk saat ini, komunikasi
dengan keluarga tidak menjadi masalah yang berat.

Tetapi soal makanan, ini menjadi hal penting yang tidak bisa
diremehkan. Saat dulu kuliah di Semarang dan Yogya, hidup
ngekos jauh dari orang tua bagi sebagian besar dari kita,
terutama yang laki-laki, tidak pernah sekalipun memasak
(mungkin hanya mi instan). Baik itu sarapan, makan siang
dan malam. Kita selalu menggantungkan hidup di warung.

Ketika kita tinggal di luar negeri, kemampuan masak


penting dikuasai untuk bertahan hidup. Bagi saya yang tidak
27
terbiasa memasak, akan sedikit sulit dan memerlukan
waktu lama ketika memasak. Ini menjadi hal yang berat
pada awalnya. Namun seiring waktu, saya mulai terbiasa
dan menjadi lebih mandiri serta lebih hemat pengeluaran.

Untuk negara sekitaran Asia, nasi masih banyak ditemui di


warung-warung lokal. Namun akan sedikit sulit untuk
menemukannya di Eropa atau USA. Kantin-kantin di
kampus biasaya tidak menyediakan itu, hanya roti dengan
berbagai bentuk dan rasa, manis atau tawar. Dan ini tentu
saja tidak akan kurang cocok dengan perut orang Indonesia.

Saat pertama tinggal di Finlandia, negara dengan suhu


ekstim musim dingin, yakni hingga -400 dan saat itu saya
merasakannya. Saya tidak menemukan nasi di setiap kantin
kampus di Helsinki technology University (sekarang menjadi
Aalto University). Kehidupan di Finlandia sangat
menyenangkan bagi saya. Masyarakatnya ramah, bersih
dan tidak ada kriminal. Merasakan bulan puasa di negara
Scandinavia ini memang sangat berat. Lama puasa hampir
20 jam. Sahur jam 02:00 dan harus berbuka puasa pukul
22:00. Magrib, Isya dan Subuh seperti berkejar-kejaran,
tidak ada banyak waktu dan cenderung singkat. Musim
panas, matahari tidak mau turun. Dan ketika malam, tidak
ada benar-benar malam karena cahaya terang masih ada.
Sehingga kesulitan untuk memejamkan mata disebabkan
karena hormon melatonin yang sulit untuk berproduksi.

28
Gambar 2-3. Wilayah Finlandia, dekat dengan kutub utara.

Di kampus ini, tepatnya dibagian kantin, tidak ada


makanana yang biasa kita sebut “nasi”. Sempat bertanya
untuk memastikan, tetapi memang mereka tidak
menyediakannya. Kebanyakan hanya roti serta beberapa
cemilan khas makanan eropa utara seperti terlihat pada
gambar i bawah ini.

29
Gambar 2-4. Makanan yang umum di hidangkan di
kantin kampus

1-2 hari mungkin pembaca masih bisa menahan,


tetapi kalau lebih dari itu, perut tidak akan mampu dan
bahkan akan sering diare. Untuk mencegah itu, saya harus
belanja beras di supermarket Asia yang jaraknya agak jauh.
Dan berasnya pun agak beda, besar dan keras. Beras
tersebut adalah beras khas produksi Afrika. Saya
meluangkan waktu untuk memasak setiap hari. Kegiatan
tersebut tentu saja kegiatan yang membosankan bagi saya,
karena tidak terbiasa. Mungkin lain bagi perempuan yang
sering melakukan aktivitas ini ketika dulu kuliah di
Indonesia.

30
Sebagai lauknya, saya membeli satu bungkus ayam potong,
biasanya saya goreng semuanya untuk satu minggu
penyajian. Semua yang telah digoreng dimasukan kedalam
freezer. Dan ini akan dihangatkan ketika siap dimakan.
Aneh bukan. Tapi ini adalah cara tercepat untuk
mendapatkan makanan yang pas.

Satu hal yang tak boleh dilupakan untuk menambah


nafsu makan, yaitu sambal. Ketika sampai pertama kali di
Finlandia, batu ulek adalah hal pertama yang dicari. Alat ini
berguna untuk mempermudah membuat sambal kesukaan
saya. Bosan memang, namun mau tidak mau saya harus
bertahan hidup dengan demikian karena tidak mungkin
menemukan nasi padang, bakso, sate, pecel atau nasi
goreng.

Gambar 2-5. Kampus Aalto University

Apabila kita mengalami situasi ini, keterampilan memasak


sangat dibutuhkan. Awalnya memang menyiksa tetapi kita
31
akan ada banyak hal yang bisa di pelajari dari itu. Kita akan
dapat menghargai bagaimana orang tua kita
mempersiapkan makan setiap hari tanpa lelah. Selain itu,
kita dapat belajar hidup mandiri dengan cara sederhana.
Inilah salah satu manfaat kuliah di luar negeri dengan
melatih kemandirian kita. Kesusahan ini mendidik kita lebih
dewasa, bukan saja soal makan, tetapi hal lain semisal
pengelolaan keuangan, komunikasi, dan budaya. Inilah
perlunya mendidik anak-anak kita kelak untuk mulai hidup
mandiri sejak dini, ajari sebisa mungkin mereka untuk
memasak. Karena bisa jadi, kejadian ini akan mereka
rasakan.

Setiap pelajar di Finlandia dapat menggunakan waktu


luangnya untuk mencari uang tambahan dengan bekerja
part time, baik di restoran sebagai pelayan, bersih-bersih,
pengangkut sampah, atau pekerjaan lainnya. Begitupula
saya, memanfaatkan waktu luang dengan bekerja paruh
waktu mengumpulkan rerumputan untuk seorang peternak.
Orang jawa menyebutnya “ngarit”. Pekerjaan memotong
rumput ini menggunakan traktor di sebuah peternakan sapi.
Rumput itu saya kumpulkan. Dengan menggunakan unit
baler, rerumputan hijau itu dibentuk menjadi bola-bola
besar seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.

32
Gambar 2-6. Mesin baler, digunakan untuk menyimpan
rerumputan selama musim dingin

Bekerja part time bukan saja memberikan solusi dari


persoalan keuangan. Lebih dari itu, pekerjaan ini
memberikan pengalaman berharga yang melebihi uang. Hal
terpenting yang harus di lakukan adalah membuat
managemen keuangan yang baik ketika kita tinggal di
negara asing. Kalau keuangan menipis, berat rasanya
meminta orang tua untuk mengirimkan uang, karena begitu
mahalnya biaya hidup di negara-negara eropa.

Banyak cara untuk melatih kemandirian. Tidak hanya ketika


kita belajar di luar negeri saja, namun bisa dilakukan ketika
kuliah di luar kota. Selain itu, di rumahpun kita bisa belajar
mandiri dimulai dari hal yang sederhana, misalnya
33
mengerjakan tugas sendiri, menyelesaikan permasalahan
yang kita hadapi sendiri, atau memasak makanan sendiri.
Kemandirian ada karena terbiasa melakukan segalanya
sendiri dan tidak banyak melibatkan orang lain. Jika sudah
bisa hidup mandiri, kita bertanggung jawab lebih atas
segala tindakan yang kita lakukan.

Confidence level

Bagaimana kepercayaan diri dibentuk saat kita kuliah di luar


negeri?. Ketika kita kuliah dan tinggal di negara asing, tentu
saja kita akan lebih sering berbicara dengan orang yang
tidak kita kenal sebelumnya, karena memang harus
berbicara. Kita tidak mungkin diam seterusnya tanpa
komunikasi.

Saya merasakan betul, kuliah di luar negeri meningkatkan


kepercayaan diri yang besar terutama ketika menghadapi
relasi akademis dari berbagai negara. Jika bertemu dengan
teman-teman Finlandia, saya bisa menceritakan bahwa saya
pernah tinggal dan belajar di kampus paling top di Filnadia
yakni Aalto University. Setiap ketemu orang Jepang, saya
dengan bangga mengatakan bahwa saya lulusan Doktor dari
kampus yang pernah menelurkan nihonium yaitu unsur
bernomor atom 113 yang di hasilkan dari penelitian
Professor Kosuke Morita, dari Faculty of the Science of
Kyushu University. Ketika bertemu dengan orang Taiwan,
Korea, Malaysia, Eropa, Amerika saya dengan bangga
34
bahwa saya pernah ke negaranya sebagai akademisi. Dan
biasanya mereka akan menaruh rasa respek akan hal itu.

Gambar 2-7. Disudut kampus Groningen University di


Belanda

Saat ini, ketika saya telah menjadi seorang peneliti,


pekerjaan kolaborasi dengan berbagai negara mutlak
diperlukan. Kita tentunya paham di era saat ini, batas
negara sudah sangat tidak kentara. Lalu lalang masyarakat
internasional ke negara kita sudah menjadi hal yang biasa
begitupula dengan masyarakat Indonesia. Kondisi ini
didukung oleh transportasi penerbangan yang makin
terjangkau. Alhasil, komunikasi, kolaborasi, bisnis dan
35
sebagainya antar masyarakat internasional akan lebih
sering terjadi. Kuliah diluar negeri juga dapat
mengembangkan soft skill yang sangat berharga seperti
untuk pertumbuhan pola pikir, kemampuan berbicara dan
komunikasi, serta kemampuan adaptasi. Ini terjadi karena
aktivitas kita akan sering bersingungan dengan budaya dan
cara pikir yang berbeda dari masyarakat internasional. Soft
skill ini dapat memberi kita dorongan tambahan
kepercayaan dalam kehidupan pribadi dan profesionalitas
pada sebuah pekerjaan.

Ketika kita kuliah diluar negeri, banyak tantangan yang


terjadi, misalnya tentang makanan, perasaan kangen
dengan tanah air (homesick) atau pertentangan budaya
yang muncul. Situasi ini memberikan pelajaran agar kita
semakin dewasa dalam menghadapi setiap permasalahan
yang terjadi. Keterampilan menghadapi tantangan seperti
ini penting untuk menunjang segala macam pekerjaan dan
akan berbeda rasanya ketika masih tinggal di Indonesia.

Ada beberapa manfaat belajar di luar negeri yang saya


rasakan. Pertama, saya bisa lebih mandiri dalam segala hal.
Kedua, saya mengenal banyak orang yang berbeda karakter,
budaya, cara berpikir, dan cara masing-masing orang
berkomunikasi. Dari adanya beberapa contoh manfaat di
atas, saya menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan juga
mendapatkan banyak pelajaran seperti kepemimpinan,

36
pengetahuan kebudayaan sekitar dan makanan tentunya.
Hal yang menurut saya sedikit susah dan pernah saya alami
adalah ketika berkomunikasi dengan dokter di Korea. Saat
itu saya takut salah menjelaskan sakit yang sedang saya
rasakan. Maka dari itu, saya berhati hati ketika
menyampaikannya sehingga dokter tidak salah memberikan
resep obat kepada saya.

Tingkat kepercayaan diri meningkat ketika saya bisa


berkomunikasi secara baik dengan masyarakat sekitar
tempat tinggal dan teman-teman di kampus.

Membuat jejaring (Networking)

Begitu banyak teman dan relasi yang sering menolong saya


ketika saya pergi ke luar negeri. Bahkan saya mudah
meminta surat invitation letter untuk kegiatan-kegiatan
apapun yang terkait dengan riset dan akademis. Situasi ini
terjadi karena adanya jaringan atau networking yang telah
saya buat sebelumnya. Jaringan ini bisa terjadi tidak hanya
pada dunia akademis saja, melainkan pada dunia pekerjaan
dan bisnis. Teman-teman dulu yang pernah satu kelas dan
belajar bersama kini menyebar. Mereka menjadi pimpinan
perusahaan atau menjadi pejabat tinggi disuatu negara.
Lebih banyak lagi mereka menjadi professor di kampus-
kampus luar negeri.
37
Kuliah di luar negeri memberikan kita kesempatan untuk
bertemu teman-teman baru baik teman-teman lokal dan
dari berbagai negara yang memiliki latar belakang budaya
berbeda. Ini juga memberi peluang besar kepada kita untuk
benar-benar mengenal dan menciptakan hubungan
pertemanan yang baik.

Memperluas koneksi sangat berpengaruh penting karena


dapat meningkatkan kesempatan dalam bisnis, karir atau
pekerjaan dimasa mendatang. Di Universitas tempat kita
kuliah juga memiliki komunitas mahasiswa lokal ataupun
mahasiswa asing. Komunitas ini memberikan kesempatan
kita untuk memperluas komunikasi dengan orang-orang
yang berbeda. Semakin luas koneksi pertemanan kita dalam
sebuah komunitas, semakin meningkat pula peluang yang
akan kita dapatkan di segala bidang di masa mendatang.

Kesempatan kerja

Setelah kita menyelesaikan kuliah di luar negeri dan


kembali ke Indonesia, kita akan kembali dengan perspektif
baru tentang budaya yang kita pelajari, keterampilan
berbahasa, pendidikan, dan etos kerja yang berbeda.
Kemampuan baru ini tentu saja dapat memberikan nilai
tambah ketika kita mendaftar kerja di sebuah perusahaan.
Apalagi jika perushaan tersebut berasal dari negara yang
pernah kita singgahi untuk belajar, tentu peluang untuk
bekerja di perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan
38
dengan pelamar kerja lainnya. Bukan saja di Indonesia, kita
akan mendapatkan peluang besar untuk bekerja di luar
negeri. Peluang kita lebih luas, daripada mereka yang tidak
pernah merasakan kuliah di luar negeri.

Tahun 2013, ketika dipertengahan studi doktoral di Jepang,


banyak perusahaan-perusahaan besar yang membuka
lowongan kerja untuk ditempatkan di Indonesia. Test dan
wawancara dilakukan di kota Fukuoka. Dan ketika kita
dinyatakan lolos, akan ditempatkan di Indonesia. Tentu saja
ini menarik sekali, karena segala fasilitas akan mengikuti
standar Jepang seperti gaji dan bonus. Kita akan
mendapatkan faslitas standar expatriat walaupun bekerja di
negara sendiri.

Budaya

Pengalaman menemukan budaya yang berbeda


memungkinkan kita memperluas pandangan tentang dunia
ini. Salah satu caranya yaitu belajar di luar negeri. Dengan
cara tersebut, kita akan belajar tentang perspektif baru dan
mengembangkan kesadaran lintas budaya. Misalnya, kita
dapat bekerja sama dengan orang dari negara lain di
sebuah pekerjaan. Selain itu, dari adanya perbedaan
budaya, kita akan merasa lebih nyaman dengan orang-
orang dari berbagai latar belakang, menghargai
pengalaman unik mereka, dan menjalin hubungan yang
lebih kuat dengan mereka.
39
Latar belakang budaya yang kita miliki tentu berbeda
dengan budaya di negara lain. Hal inilah yang membuat kita
beda dalam memberikan reaksi dari berbagai kejadian di
lingkungan baru sekitar kita. Prespektif yang kita dapatkan
akan membantu kita mendapatkan dan menjalani
pengalaman baru dengan cara yang baru. Selain itu,
bertemu dengan banyak orang dari daerah ataupun dari
luar negeri yang memiliki kebudayaan berbeda, dapat
membantu memperluas dan menambah wawasan kita.

Menurut saya, cara untuk mengetahui dan memahami


budaya orang lain adalah dengan menjalani hidup di
lingkungan sekitarnya selama beberapa waktu. Untuk
mempelajari budaya lain, idealnya yakni dengan tinggal di
luar negeri. Hal tersebut lebih menantang dibandingkan
dengan mengetahui dan memahami budaya di sekitar
daerah Indonesia.

Traveling

Beberapa negara seperti Asia, Eropa dan Amerika sudah


pernah saya kunjungi. Dari negara-negara itu, banyak
pengetahuan tentang budaya yang dipelajari. Saya bisa
berkeliling negara lain berkat adanya beasiswa-beasiswa
yang saya peroleh. Beberapa negara yang telah saya
kunjungi antara lain Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam,
Jepang, Korea selatan, Taiwan, China, Finlandia, Belanda
dan Amerika serikat. Banyak pengalaman yang saya peroleh
40
ketika tinggal di Negara-negara tersebut. Bagi saya tidak
ada duka, karena semua pengalaman ada hal yang dapat
kita lihat dari sisi positif.

Apakah pembaca pernah memanfaatkan situs-situs


traveling gratis?, saya pun pernah mengalami hal itu. Ketika
di Finlandia, saya memanfaatkan situs di bidang traveling
yang menawarkan menginap gratis dan bertemu orang baru.
Saya mengunjungi Finlandia bagian tengah, tepatnya di kota
pedesaan Kiuruvesi (lihat map) untuk menginap di salah
satu peternakan sapi. Daerah ini sangat sepi. Kepadatan
penduduknya sangat rendah, sehingga tidak ada rumah
berdekatan. Jaraknya hampir 1-2 km setiap rumah.

Masih memanfaatkan situs traveling, saya memperoleh


teman menginap yakni seorang wartawan di pedesaan
Parkano, sebuah desa di Finlandia. Beberapa desa
suasananya sangat indah, sejuk dan asri. Teman saya sering
mengajak saya untuk mencari tahu apa saja aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar. Bagaimana mereka
menghabiskan waktu luang setelah sibuk bekerja seharian
atau menimkati sajian masakan ala pedesaan. Traveling
semacam ini sulit didapatkan apabila kita hanya memiliki
waktu 1-2 minggu berkunjung. Dengan menetap beberapa
waktu di salah satu negara, kita bisa mengekplorasi negara
tersebut dengan berkunjung ke pedesaan-pedesaan yang
sangat indah.

41
Gambar 2-8. Berkunjung ke rumah petani di Finlandia.

Saat di Belanda, saya menginap di sebuah apartemen milik


teman (orang Belanda). Dia mengajak saya untuk berjalan
mengitari kota Amsterdam. Luar biasa, pengalaman saya
bisa memotret kehidupan warga amesterdam secara
langsung, detail dan faktual. Bagi saya, traveling semacam
ini akan menambah pengalaman dan menambah wawasan
tentang sebuah budaya yang tidak pernah diketahui banyak
orang sebelumnya.

42
Selain Belanda, pengalaman yang paling berkesan adalah
ketika tinggal di Fukuoka, Jepang hampir 5 tahun lamanya,
sehingga banyak menyimpan memori yang sangat berkesan.
Selama itu, banyak wisata baik di lokal Fukuoka ataupun
berkunjung ke kota-kota lain pernah saya jalani. Untuk
memudahkan kegiatan berkeliling ini, saya membeli mobil
bekas dengan harga yang murah. Tentu saja tidak
sebanding jika dibandingkan dengan harga mobil di
Indonesia.

Bagi pembaca yang akan berkunjung, melanjutkan studi


atau memutuskan tinggal di Jepang dan ingin membeli
mobil, saya sarankan telah memiliki SIM A dari Indonesia
dengan syarat maksimal kepemilikan 3 bulan sebelum
keberangkatan. Dengan hal Ini akan lebih mudah
mendapatkan SIM jepang, dibandingkan tanpa SIM A dari
Indoensia. Memperoleh SIM A di Jepang sangat sulit dan
melelahkan. Menghabiskan waktu dan tentu saja uang.

43
Gambar 2-9. Salah satu rute traveling yang saya tempuh
dengan mengendarai mobil sendiri dari kota Fukuoka ke
Kyoto, melewati beberapa kota di Jepang.

Setelah mendaftar di kantor pelayanan SIM, uji praktek


secara langsung dilakukan dengan menggunakan mobil
didalam sebuah sirkuit yang memang digunakan untuk
menguji pengendara. Ujian ini bukan main-main, sekali kita
melakukan kesalahan, maka akan diulang. Beberapa rekan
memang bisa mendapatkan SIM ini dalam waktu yang
relatif cepat, yakni hanya 3-4 kali ujian dan bahkan bisa
kurang dari itu. Tapi ada juga salah satu teman saya yang
harus menghabiskan ujian ini hingga 16 kali pertemuan.
Selain menguras tenaga dan pikiran, ujian SIM semacam ini
juga menguras uang kita. Setiap kita melakukan ujian
44
praktek berkendara ini, kita di wajibkan untuk membayar
4000 JPY atau sekitar 500-600 ribu (tahun 2013). Tak
terbayang apabila saya gagal ujian mengemudi ini selama
lebih dari 16 kali. Semakin banyak uang yang akan saya
keluarkan hanya untuk ujian ini.

Dengan SIM A ini, kita bisa membeli mobil dan


memiliki asuransi. hal ini akan sangat berbahaya sekali
apabila berkendara mobil tanpa asuransi. Dengan mobil ini
kita bisa melakukan traveling ke setiap kota. Saya pernah
berkendara mobil dari Fukuoka menuju ke kota Kyoto,
perjalanan pulang pergi lebih dari 1200 KM. Saya juga
mencoba traveling ke arah selatan yaitu ke kota Kagoshima
dengan jarak pulang pergi sekitar 500 KM. Traveling
menggunakan kendaraan sendiri lebih nyaman, santai dan
mengasyikkan. kita bisa menjangkau tempat tempat yang
tidak bisa di kunjungi ketika menggunakan kendaraan
umum dan juga lebih irit pengeluaran biaya.

Hidup lebih berwarna

Dalam beberapa kesempatan, saat saya menjadi


pembicara diacara seminar dan workshop, pasti saya
bertanya “apakah dari kita sekalian ada yang menghabiskan
hidup di kota yang kita tempati saat ini. Maksud saya, dari
TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah, masih di kota yang
sama ?”. Sebagian dari peserta ada saja yang mengangkat
tangannya. Itu berarti memang kejadian yang sungguh-
45
sungguh mereka alami. Banyak dari kita menjalani hidup
dengan cara monoton, misalnya sejak kecil hingga dewasa,
tinggal di satu daerah yang sama. Tidak pernah
memperoleh tantangan dari luar misal seperti luar kota dan
luar negeri. Dalam konteks ini, yang lebih saya maksudkan
adalah mendapatkan pengalaman di luar negeri. Ya, ketika
kita berada di tempat yang jauh dari tempat asal, maka kita
akan memperoleh banyak pelajaran. Misalnya, belajar
untuk mandiri, berkomunikasi dengan orang asing yang
berbeda kebudayaan dan mempelajari serta memahami
kebudayaan yang baik dan buruk yang dimiliki oleh
masyarakat di negara yang sedang kita kunjungi.

Gambar 2-10. Di sudut kampus Universitas Standford di


California, USA

46
Pengalaman ini kita dapatkan ketika kita memutuskan
untuk tinggal di luar negeri atau untuk melanjutkan studi.
Dengan demikian, maka kita akan merasakan lebih
berwarnanya hidup yang mungkin tak akan kita rasakan
sama ketika di Indonesia. Tidak hanya itu saja,tantangan
yang kita hadapi jauh lebih menantang dibandingkan ketika
kita mencari pengalaman di luar kota asal di Indonesia.

Berbeda dengan negara-negara yang telah saya jelaskan di


atas, ketika di Amerika untuk mengikuti acara seminar
internasional di kampus Stanford University di Caliornia,
saya mengalami hal yang sungguh-sungguh mencengangkan.
Saat sepulang dari acara, langit sudah gelap. Saya bergegas
untuk kembali ke hotel tempat menginap. Memang saat itu
sengaja memilih hotel yang agak jauh dari kampus, karena
harganya lebih murah, juga untuk menekan biaya
akomodasi yang harus dikeluarkan. Hotel yang letaknya
jauh dari kota ataupun kampus biasanya lebih murah. Inilah
kondisi yang saya cari. Disampin itu, kita bisa menjelajah
tempat baru ketika perjalanan.

Sesampai di stasiun, saya sangat dibingungkan oleh arah


kereta pulang sehingga saya mencari seseorang untuk
bertanya. Amerika bagi saya adalah negara yang keras dan
liar. Maksud saya, negara ini adalah negara yang sangat
bebas. Setiap waktu diberitakan orang yang tewas akibat
tertembak. Undah-undang di negara ini memang

47
memperbolehkan setiap orang memiliki senjata dengan
syarat yang sedikit lebih bebas dari negara lainnya. Situasi
ini membuat saya menjadi paranoid.

Saya memberanikan diri bertanya pada seorang perempuan.


Tetapi, rupanya perempuan itu juga memiliki perasaan yang
paranoid terhadap wajah-wajah Asia/latin. Dia
mempercepat langkahnya sebelum saya sempat
menanyakan sesuatu. Beberapa hari sebelumnya juga saya
mengalami hal yang tidak mengenakan. Saat menunggu
kereta di Redwood City Station, seorang bapak-bapak
bertubuh besar tinggi, meminta uang receh kepada saya.
Memang sih tidak sampai menyakiti dan melukai, tetapi
situasi ini tidak mengenakkan, bayangkan saja ketika ada
orang meminta sesuatu kepada anda. Coba saja bayangkan,
apabila seseorang yang tidak kita kenal dan kita berada di
lingkungan yang kejahatannya terbuka dan bebas dengan
tiba-tiba memintai kita uang dan ketika itu kita sendirian,
tidak ada siapapun, rasanya pasti sangat menegangkan dan
menakutkan.

Amerika tidak seperti yang kebanyakan orang pikirkan.


Kemakmuran mereka sangat tinggi, namun banyak dari
mereka yang jauh lebih miskin dari kita. Di kota San
Fransisco yang terkenal dengan golden gate nya, banyak
pengemis yang tidak memiliki rumah dan membawa
perlengkapan tidur mereka dengan gerobak-gerobak

48
(homeless). Jumlahnya cukup banyak. Situasi ini tentunya
jarang terjadi di Indonesia. Hal ini menjadi permasalahan
penting di Amerika dan sedang di cari solusi dari
permasalahan tersebut.

Ada beberapa alasan kenapa banyak masyarakat


tunawisma di Amerika ini. Diantaranya adalah turunnya
upah tenaga kerja dalam beberapa dekade dan hancurnya
sektor manufaktur oleh perjanjian perdagangan bebas. Hal
lain yang penting menjadi sumber banyaknya manusia yang
mengidap tuna wisma ini adalah penyalahgunaan zat atau
penyakit mental.

Kalau kita flashback kebelakang ketika tinggal di Finlandia,


Saya juga pernah mengalami sedikit kesulitan ketika perlu
tambahan uang saat belajar di Finlandia. Saat itu yang
terpikir oleh saya adalah saya harus mencari pekerjaan
paruh waktu. Seorang petani yang saya kenal melalui
internet menawarkan kepada saya untuk membantu di
peternakan sapinya. Pekerjaannya mengumpulkan
rerumputan untuk disimpan menjadi hay ball. Dengan
menggunakan traktor, sayapun melakuan pekerjaan itu
dengan mudah. Situasi ini sangat menyenangkan bagi saya
disamping saya dapat belajar tentang sebuah peternakan di
Finlandia yang mengalami pasang dan surut. Ini adalah kerja
paruh waktu yang menyenangkan.

49
Gambar 2-11. Kerja part time di Finlandia

Hidup saya sangat berwarna ketika itu. Banyak hal


positif yang saya dapatkan. Pengalaman dan hidup yang
berwarna ini juga bisa menjadi bahan cerita kelak.
Bayangkan apabila seseorang hanya tinggal di satu lokasi
yang sama seumur hidup. Apa yang bisa saya ceritakan
kembali ke semua orang? tidak ada. Kalaupun ada, itu
hanya beberapa saja jumlahnya dan bukan hal yang spesial.

50
Bahasa

Ketika kita memilih untuk melanjutkan kuliah di luar negeri,


secara otomatis kemampuan bahasa akan berkembang,
meningkat dan semakin baik. Ada kasus dimana bahasa
lingkungan akademis berbeda dengan bahasa masyarakat
lokal, sehingga ini memberikan kesempatan untuk
mempelajari dan menguasai dua bahasa sekaligus.

Bahasa bisa diucapkan karena terbiasa, kira-kira


ungkapan seperti itulah kemampuan otak pengolah bahasa
berkembang (otak kanan). Ketika kita terjun langsung dalam
lingkungan yang mengharuskan kita berbicara dengan
bahasa setempat, maka kemampuan ini akan meningkat
dengan sendirinya karena terbiasa. Ketika pertama kali
diterima di luar negeri (Tawan), saya pernah merasakan
ketakutan karena bahasa ini. Kemampuan bahasa Inggris
saya masih sangat kacau. Sudah lama mencoba belajar
mandiri, seperti menonton film berbahasa Inggris tanpa
text, membiasakan diri menggunakan bahasa inggris
dengan mengajak siapa saja untuk berkomunikasi
menggunakan bahasa tersebut, dan belajar teori-teori
grammar dan lain sebagainya. Tetapi, rasanya tidak ada
peningkatan yang drastis. Bahasa Inggris saya masih begitu-
begitu saja. Keadaan ini pastinya dialami oleh sebagian
besar orang. Terkadang, kursus yang kita ikuti tidak
merubah banyak kemampuan bahasa.

51
Sementara itu, waktu persiapan untuk berangkat
tidak lama lagi, jadwal registrasi ulang sudah ada dan saya
sudah harus menyiapkan keberangkatan ini. Sempat terpikir
untuk pergi ke kampung inggris di Pare atau ke Bali
mengikuti intensif kursus bahasa Inggris. Tetapi kesibukan
mengurus kelulusan sudah menyita banyak waktu. sehingga
tidak mungkin untuk mengambil sebuah kursus bahasa
dengan waktu yang panjang. Dengan modal nekat, pada
bulan September 2008 saya terbang saja. Hari pertama
masuk ke kampus dan langsung diperkenalkan ke lab,
beberapa teman menyambutku dengan senang hati.
Rasanya senang sekali, tapi satu sisi tentu saja teringat akan
bahasa Inggris yang masih kacau dan pas-pasan. Untungnya
kemampuan bahasa Inggris mahasiswa di Taiwan tidaklah
sebagus yang saya bayangkan. Bahasa Inggris mereka juga
kacau. Bahkan lebih kacau. Situasi ini justru meningkatkan
kepercayaan diri saya untuk lebih aktif menggunakan
bahasa Inggris diantara mereka. Kalaupun ada kata,
grammar yang salah, mereka juga tidak akan tahu. Setiap
hari berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, karena
tidak ada pilihan bahasa lain. Tidak mungkin juga
menggunakan bahasa China, karena tidak bisa.

Keterpaksaan ini memberikan banyak pelajaran. Banyak


Kosa kata yang diserap, walaupun masih ada sedikit kendala
untuk grammar. Hari berganti minggu dan minggu berganti
bulan, kemampuan bahasa Inggris semakin meningkat dan
52
tajam secara otomatis. Ini terjadi karena kebiasaan. Itulah
mengapa, banyak orang gagal mengikuti kurus bahasa
Inggris di Indonesia. Mereka hanya belajar saat dikelas.
Diluar itu, tidak digunakan. Kemampuan ini tidak akan
meningkat dengan tajam pada kondisi seperti itu.

Belajar bahasa Inggris yang terbaik menurut saya adalah


ketika terjun langsung dalam lingkungan yang memaksa kita
untuk menggunakannya. Kemampuan ini tidak akan
meningkat dengan baik, ketika lingkungan sekitar kurang
atau tidak mendukung. Ketika pembaca berbicara bahasa
Inggris dikampung, mungkin akan ditertawakan. Saya tidak
yakin peningkatan kemampuan bahasa Inggris akan terjadi
dengan baik pada situasi ini.

Setelah Taiwan, Finlandia adalah negara berikutnya yang


saya singgahi. Walaupun kemampuan bahasa Inggris saya
semakin meningkat, levelnya masih jauh dari masyarakat
Filandia yang sudah tergolong asli seperti native. Finlandia
memang bukan tergolong wilayah yang masyarakatnya
native English. Mereka memiliki bahasa sendiri yang
dinamakan dengan finnish. Tetapi kemampuan bahasa
Inggris masyarakat Finlandia sangat fluent. Salah satu rekan
Finlandia yang saya kenal malah menyebut bahasa Inggris
yang saya miliki tidak lebih baik dari siswa SMA di Finlandia.
Ungakapan itu saya anggap sebagai cambuk agar terus
meningkatkan kemampuan bahasa saya.

53
Pada saat kuliah, bahasa Inggris menjadi bahasa resmi,
tentu saja penting sekali mempelajari bahasa lokal negara
tersebut, walaupun di lingkungan akademis tetap
menggunakan bahasa Inggris. Untuk bisa berkomunikasi
dengan masyarakat lokal dan untuk keperluan lain ketika
berinteraksi dengan lingkungan sekitar, misalnya ketika kita
berbelanja, ke dokter, mengurus berkas berkas kedatangan
dikantor pemerintahan, kebanyakan menggunakan bahasa
lokal. Dari permasalahan ini, saya semakin giat untuk
perlahan mempelajari bahasa lokal tempat saya tinggal.

Tahun 2016 ketika mendapatkan kesempatan untuk bekerja


sebagai peneliti di Kyushu University, saya memanfaatkan
dengan baik situasi ini untuk lebih dekat dengan
masyarakat Jepang. Walaupun bahasa Jepang tidak begitu
lancar, tetapi komunikasi masih bisa terjalin.

54
Gambar 2-12. Jika menguasai bahasa masyarakat lokal, kita
bisa bergabung untuk sekedar minum teh di pedesaan.

Berbaur dengan masyarakat lokal akan sangat bermanfaat,


kita tidak merasa asing dengan masyarakat sekitar sehingga
kita merasa nyaman dan aman untuk tinggal lebih lama. Di
Kota Fukuoka tempat saya tinggal saat menempuh study S3
dan Postdoc, kampus Kyushu University sudah pindah di
Itoshima. Daerahnya masih tergolong pedesaan yang
sebelumnya di tengah kota dengan penduduknya yang
padat. Daerah Itoshima berbukit-bukit dan memiliki
keindahan pantai yang menjadi salah satu obyek wisata
Fukuoka dan Jepang. Masayarakatnya sangat ramah,

55
terutama dipedesaan. Mereka suka mengajak ngobrol.
Ketika kita bisa menggunakan bahasa lokal, kita merasa
tidak asing lagi tinggal di negara yang kita singgahi.

Food festival

Sebelumnya saya tidak pernah tahu bagaimana rasa


makanan Jepang seperti sushi, udon, soba atau sashimi.
Selain itupun tidak pernah tahu juga bagaimana rasanya
Topoki, odeng yang ada di Korea selatan. Lain lagi ketika
tinggal di Finlandia, makanan khas yang belum pernah saya
cicipi sebelumnya adalah roti skandinavian yang keras. Tom
yam yang asam atau teh tarik yang sebenarnya bisa dibuat
sendiri, sayapun tidak pernah merasakannya. Bagaimana
sedapnya tahu busuk dari Taiwan. Atau mencicipi roti khas
Vietnam sebagai sarapan pagi. Makanan-makanan tersebut
sudah pernah saya cicipi setelah saya berkeliling di
beberapa negara.

Semua masakan itu memang sebenarnya banyak dijual di


Indonesia, tetapi apakah rasanya sama?. Pernah suatu
ketika, ada sajian sashimi di sebuah hotel Makassar, baunya
amis, rasanya sudah sedikit busuk karena sudah tidak segar
lagi.

Mungkin terdengar aneh ketika pertama kali datang ke


Jepang, yakni tentang makanan mentah. Pembaca mungkin
membayangkan bagaimana bisa menikmati sajian ikan,
56
cumi, kepiting atau udang yang masih mentah dan dimakan
dengan saus khas Jepang. Mungkin rasanya akan Aneh
dilidah kita sebagai orang Indonesia yang terbiasa makan
makanan yang matang. Saya pun memiliki pikiran yang
sama tentang hal itu ketika pertama kali datang ke negara
tersebut.

Gambar 2-13. Berbagai macam ikan mentah untuk dibuat


Sashimi

Hampir di semua supermarket di Jepang menjual berbagai


jenis ikan mentah segar seperti ditunjukan pada gambar
diatas. Untuk mengolahnya, kecap soyu dan bumbu
penyedap bisa dicampurkan.
57
Pertama kali menyantap sashimi saya agak kaget. Semua
pikiran negatif tentang makanan ini jelas saja tidak bisa
hilang begitu saja dari pikiran. Dalam bayangan saya,
rasanya tak jauh dari bau amis seperti ikan pada umumnya.
Nyatanya tidak. Ikan-ikan mentah ini tidak berbau sama
sekali. Dan ketika dicampur dengan kecap soyu yang telah
di racik dengan bumbu penyedap, rasanya makin luar biasa
lezat. Saya menyukai dan mengidolakannya sehingga
hampir setiap hari ada sajian sashimi di menu makan saya.

Tinggal atau kuliah di luar negeri merupakan bagian dari


kegiatan food festival. Pembaca bisa mendapatkan
makanan asli suatu daerah dengan tinggal dan menetap
disana. Saya yakin pembaca mungkin tidak akan
mendapatkanya di negara asal kita.

58
BAGIAN 3

MEMPERBAIKI MINDSET

Ada pameo seperti ini “Biar miskin asal bahagia”.


Apakah pembaca pernah mengatakan atau memikirkan ini?.
Kalau kita berfikir seperti itu, kemungkinan kita akan
menjadi miskin. Mengapa tidak berfikir sebaliknya “Biar
kaya asal bahagia”. Kemudian, pernahkan berfikir “saya
tidak punya TOEFL, mana mungkin dapat beasisiwa luar
negeri”. Mengapa kita tidak cepat-cepat mulai belajar
TOEFL daripada membuat mindset negatif ini semakin
menguasai diri kita. Mindset yang kita bangun akan
mempengaruhi kesuksesan dan hal yang akan kita kerjakan.

Rahasia orang-orang sukses menurut scince

Saya biasanya sedikit susah untuk percaya pada seorang


motivator yang biasanya tampil di televisi. Menurut saya,
dia memberikan konsep yang kosong, tanpa bukti. Mereka
sendiri hanya mencomot cerita orang-orang lain danbukan
cerita dirinya sendiri. Saya tidak mempercayi cerita-cerita
itu, kecuali mereka memiliki bukti empiris sebuah penelitian
dan publikasi.

Tetapi, konsep baru yang saya pelajari ini berbeda. Konsep


motivasi kesuksesan yang diungkap secara science diteliti
59
oleh seorang professor dari Stanford University, Carol
Dweck. Ia melaporkan dari banyak hasil penelitiannya
bahwa setiap kesuksesan berawal dari mindset (Dweck,
1988). Mindset adalah kepercayaan-keyakinan tentang diri
kita dan kualitas yang paling mendasar. Terdapat dua
karakter dalam setiap individu yaitu fixed dan growth
mindset. Fixed mindset mengakui bahwa keberhasilan
dicapai karena kecerdasan atau bakat. Sementara, growth
mindset berpendapat bahwa keberhasilan terjadi akibat
dari proses latihan dan belajar.

Blackwell (2007) dalam jurnal Child development


melakukan penelitian tentang mindset ini pada sebuah
sekolah dasar dengan topik tentang kecerdasan implisit
dalam prestasi dibidang matematika. Blackwell membagi
siswa menjadi dua kelompok, satu kelompok menyakini
bahwa kecerdasan adalah tetap karena bakat/talenta,
kejeniusan, IQ, EQ dan segala bentuk yang biasa kita
definisikan sebagai “pemberian”, sementara kelompok
lainnya menyatakan bahwa​ kecerdasan itu​ tumbuh dan
berkembang. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan
bahwa kedua kelompok siswa menunjukan perbedaan
dalam sikap dan kinerja didalam kelas seperti ditunjukan
pada gambar 1.

60
Gambar 3-1. Pengaruh growth mindset terhadap nilai
skor matematika (Blackwell, 2007)

Riset Dweck ditunjang oleh kemajuan terbaru dalam bidang


neuroscience yang menunjukan bahwa otak jauh lebih
lunak daripada yang pernah diketahui. Penelitian ini
menunjukkan bagaimana konektivitas antara neuron dapat
berubah seiring pengalaman. Dengan proses yang
melibatkan latihan terus menerus, koneksi baru dalam
jaringan saraf bertumbuh serta memperkuat yang sudah
ada sehingga mempercepat transmisi impuls. Penemuan
neuroscientific ini menunjukkan bahwa setiap latihan yang
dilakukan akan meningkatkan pertumbuhan saraf sehingga
meningkatkan keahlian seseorang pada bidang tertentu
(Michelon, D. P.)

61
Eksperimen lain terkait dengan growth mindset dilakukan
oleh Orosz et al dari Hungaria. Eksperimen percobaan kelas
acak yang dikontrol secara acak dilakukan dalam kerangka
intervensi pelatih-pelatih di antara 55 siswa kelas 10
Hungaria dengan nilai rata-rata Grade Point Average (IPK).
Hasilnya menunjukkan bahwa IQ siswa dan pola pikir
kepribadian lebih banyak terjadi pada kelompok intervensi
dibandingkan kelompok control. Hasil ini menunjukkan
bahwa keyakinan pola pikir untuk sementara dapat ditempa
dan dalam situasi tertentu, mereka dapat kembali ke
keadaan pra-intervensi mereka. (Orosz et al 2017)

Growth mindset adalah karakter sangat penting untuk


mencapai kesuksesan. Untuk memilikinya saya menyusun
sebuah roadmap untuk mendukung konsep ini. Beberapa
latihan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan karakter ini
antara lain:

Banyak individu yang sejatinya tidak memiliki bakat yang


kuat tetapi bisa mencapai hasil maksimal karena mereka
memiliki karakter growh mindset. Michael Jordan, pernah
dikeluarkan dari tim basket SMA nya karena pelatihanya
menganggapnya tidak memiliki bakat. Umur 4 tahun Albert
Einstein tidak dapat berbicara dengan baik dan gurunya
mengatakan bahwa ia tidak memiliki masa depan. Walt
Disney dipecat dari perusahaan koran karena dianggap
kurangnya imaginasi dan tidak memiliki ide yang original.

62
Gurunya mengatakan bahwa Thomas Alva edison terlalu
tidak pintar untuk belajar apapun (dari berbagai sumber).
Masih banyak individu lain memiliki situasi yang sama tetapi
bisa merubah keadaan menjadi sebuah kesuksesan.

Gambar 3-2. Professor Carol Dweck dari Universitas


Stanford

Growth mindset ini telah menjadi pondasi untuk


peningkatan prestasi setiap orang, baik pada bidang
akademis maupun non-akademis. Beberapa perusahaan di
Luar negeri saat ini seperti microsoft dan intel serta

63
perusahaan besar lainnya, telah mengaplikasikan metode
ini untuk proses penerimaan karyawan.

Untuk apa mereka melakukan itu? yaitu untuk mencari


orang-orang yang tepat, yang akan mensukseskan dirinya
dan perusahaan mereka.

Mindset atau pola pikir adalah persepsi atau keyakinan


tentang kemampuan dan kualitas kita seperti; kecerdasan,
kreativitas, atau musikalitas. Dalam kaitannya dengan
kesuksesan untuk mencapai beasiswa luar negeri, mindset
ini mengacu pada “anggapan” bahwa kita bisa atau tidak
mencapai beasiswa luar negeri dengan segala usaha yang
kita lakukan. Lebih lanjut lagi, Professor Dweck
mengungkapkan mindset ini tidaklah sepele seperti apa
yang kita pikirkan. Mindset kita akan menciptakan
keseluruhan persepsi tentang peluang yang dapat dicapai.
Sehingga menimbulkan usaha yang lebih besar.

Mindset kita inilah yang membuat kita berpikiran optimis


atau pesimis. Ini membentuk sikap dan merupakan faktor
utama yang menentukan keberhasilan atau kegagalan kita.
Prof. Dweck percaya bahwa pada dasarnya kita selalu
memiliki fixed mindset (pola pikir tetap) yang menyiratkan
bahwa kita percaya atribut dan kemampuan kita
sebenarnya tetap dan tidak berubah. Atau mungkin kita
memiliki karakteristik growth mindset (pola pikir yang
bertumbuh) yang menunjukkan kita percaya bakat dan
64
kemampuan yang dimiliki dapat ditingkatkan dan
dikembangkan. Dua pola pikir ini saling beriringan. Ada
kalanya kita memiliki growth mindset pada bidang tertentu
dan ada kalanya kita memiliki fixed mindset pada bidang
yang lain.

Pola pikir kita mulai terbentuk di masa kanak-kanak dan


terus berkembang seiring bertambahnya usia. Professor
Dweck menjelaskan lagi bagaimana orang-orang yang
memiliki karakteristik growth mindset berhasil dan menjadi
expert di bidang masing masing seperti dalam musik, sastra,
sains, olahraga, dan bisnis. Mereka mencapai hasil yang luar
biasa.

Mengeksplorasi Lebih Lanjut Tentang Fixed dan Growth


Mindset

Dalam Fixed mindset (pola pikir tetap), orang-orang percaya


bahwa kesuksesan ditentukan oleh bakat, talenta dan IQ.
Orang-orang dengan karakteristik ini sering mengkambing-
hitamkan kegagalannya karena ketidakmilikan bakat, IQ
atau talenta yang tinggi, Misalnya :

 Saya bukan orang pandai sehingga saya tidak mungkin


sukses seperti teman saya yang pandai.

 Saya tidak bisa main sepakbola, maka dari itu, saya


tidak mungkin jadi pemain sepakbola

65
 Saya bukan orang pandai, jadi tidak mungkin dapat
beasiswa luar negeri.

 Dalam keluarga saya tidak ada gen sukses, jadi saya


susah untuk sukses.

 Dsb

Gambar 3-3. Perbedaan Growth and Fixed mindset

Orang dengan karakteristik ini juga sangat sensitif terhadap


kegagalan, kesalahan atau melakukan kegagalan. Kegagalan
malah semakin membuatnya ragu, merendahkan
karakternya, dan menghancurkan kepercayaan dirinya.
Akibatnya pikiran ini akan membatasi aktiitasnya untuk
selalu mencoba suatu hal yang baru. Mereka akan berhenti,
diam dan tak melakukan apa-apa. Jelas sekali, karena
didunia ini hanya ada dua pilihan, memilih atau diam.

66
Kegagalanya tentu saja sudah didepan mata karena lebih
memilih diam dibandingkan bertindak dan berusaha
mengalahkan pikiran negatif yang menghambat kesuksesan.

Seseorang dengan pola pikir ini, biasanya selalu merasa


cemas dan rentan terhadap kemunduran/kegagalan
ataupun kritik misalnya selalu menganggap bawa
keberhasilan mendapatkan beasiswa luar negeri di kaitkan
dengan kepintaran atau IQ. Memang tidak salah, akan
tetapi coba kita bayangkan, ada banyak orang diluar sana
yang memiliki kemungkinan IQ dibawah kita tetapi
mendapatkan beasiswa luar negeri. Mereka saja bisa
kitapun pasti juga bisa.

Kemudian misalnya, menganggap teman lain yang berhasil


dalam bisnis akibat dari bakatnya dibidang itu. Semua itu
hanyalah persepsi dan kambing hitam yang mendorong
otak kita agar percaya bahwa kita tidak bisa melakukan hal-
hal yang bisa dilakukan oleh teman-teman kita.

Sedangkan, growth mindset adalah tentang keyakinan


untuk sukses dengan target pencapaian penguasaan dan
kompetensi. Orang tersebut percaya bahwa kualitas pribadi
yang luar biasa dapat dipelajari dan dikembangkan. Jadi, dia
menganggap kegagalan hanya sebagai umpan balik tentang
penampilannya dan bukan sebagai penilaian atas
kepribadian, potensi atau nilainya. Oleh karena itu,
seseorang dengan mindset berkembang merasa sangat
67
ingin belajar meningkatkan penampilannya dan menikmati
penjelajahan, bereksperimen dan meregangkan tubuhnya.
Dia tidak peka terhadap kritik dan tidak ada penyesalan
dalam kegagalan.

Mari kita telaah, pada sisi manakah diri kita berada. Apakah
berada pada lokasi growth mindset atau fixed mindset.
Bagaimana pola pikir kita terhadap sebuah pencapaian?
Apakah kita masih melihat talenta, bakat dan kecerdasan
untuk menjadi patokan sukses dan gagal? Jika kita masih
terpaku pada hal tersebut, maka kita masih dalam kategori
fixed mindset.

Dalam proses pencarian beasiswa, kondisi fixed mindset


tercermin dalam beberapa perkataan dibawah ini coba
renungkan,pasti diantara kita ada yang pernah
memikirkannya

1. Saya tidak mungkin dapat beasiswa luar negeri.

2. Saya tidak bisa berbahasa Inggris, jadi tidak mungkin


dapat beasiswa luar negeri.

3. Bahasa Inggris saya lemah, apa saya bisa dapat beasiswa


luar negeri ?

4. Beasiswa luar negeri bukan untuk saya, itu untuk orang-


orang yang pinter saja.

68
5. Saya orang kampung, tidak mungkin dapat beasiswa luar
negeri.

6. Keluarga saya tidak ada yang pernah kuliah di luar negeri,


jadi saya tidak mungkin dapat beasiswa luar negeri.

Coba kira renungkan, apakah dari kita ada yang pernah


berfikir seperti diatas? Sayapun pernah berfikir demikian.
Tetapi pada dasarnya, pikiran diatas akan membatasi kita
dari segala aktivitas yang berkaitan dengan beasiswa,
misalnya :

“Saya tidak mungkin dapat beasiswa luar negeri”. Pikiran ini


akan membatasi segala aktifitas kita untuk mencari
informasi dan mendaftar beasiswa. Ada jutaan beasiswa
yang ditawarkan diseluruh dunia dan tidak satupun pernah
dicoba. Padahal jika tidak berpikiran seperti itu,
kemungkinan untuk lolos beasiswa sangat besar. Percaya
pada kemampuan diri sendiri dan selalu optimis penting
untuk menghilangkan pemikiran seperti ini.

“Saya tidak bisa berbahasa inggris jadi tidak mungkin dapat


beasiswa luar negeri”. Pikiran semacam ini jelas akan
membuat seseorang merasa malas belajar TOEFL atau
bahasa inggris. Bisa jadi kita tidak memiliki usaha untuk
membeli, meminjam buku-buku yang terkait TOEFL ataupun
mengikuti kursus-kursus bahasa inggris.

69
Pemikiran yang harus ditanamkan pada diri adalah saya
bisa bahasa Inggris dan saya akan mendapatkan beasiswa.
Dengan segala upaya kita untuk mempelajari bahasa, maka
kita akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita
harapkan dan yang telah kita perjuangkan. Sekali lagi,
pikiran negatif akan membatasi semua aktifitas terkait
dengan usaha untuk mendapatkan beasiswa, baik beasiswa
nasional maupun luar negeri. Kita tidak akan berusaha
ataupun tidak maksimal dalam berusaha. Dengan adanya
pemikiran-pemikiran yang kurang baik di atas dan jika itu
ditanamkan terus menerus pada otak kita, maka yang
terjadi adalah kita tidak akan mau mencari informasi,
mengikuti seminar ataupun workshop bahkan tidak mau
mencoba menggunakan aplikasi yang berkaitan dengan
beasiswa. Jika demikian, maka impian keluar negeri dengan
biaya yang sedikit bahkan gratis hanya akan menjadi impian
semata tanpa ada kenyataan.

Kita harus menghapus pemikiran buruk secepat mungkin


dan menggantinya menjadi pemikiran-pemikiran seperti
contoh dibawah ini:

1. Saya pasti dapat beasiswa luar maupun dalam negeri

2. Saya tidak bisa berbahasa inggris dan saya akan mulai


belajar dari sekarang.

3. Bahasa inggris saya lemah, maka saya akan terus belajar.


70
4. Beasiswa luar negeri untuk saya, karena saya
bersemangat sekali mendapatkannya.

5. Saya orang kampung dan mereka akan bangga dengan


keberhasilan saya mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

6. Keluarga saya tidak ada yang pernah kuliah di luar negeri,


sayalah orang pertama yang akan membanggakan
mereka.

20 JAM DENGAN KETRAMPILAN BARU

Dengan menggunakan karakter growth mindset dan aksi


untuk meraih kesuksesan akan memunculkan sebuah
ketrampilan/skill yang baru. Sekarang yang menjadi
pertanyaan adalah seberapa sulit belajar keterampilan baru
tersebut? Josh Kaufman sudah mengungkapkannya dalam
buku dan presentasinya dengan melakukan penelitian yang
panjang. Ia menyederhanakan teknik akuisisi keterampilan
dari 10.000 jam menjadi hanya 20 jam saja. Waktu 10.000
jam yang diungkapkan peneliti terdahulu terkait dengan
dengan keahlian tingkat tinggi dan dan berkelas dunia.
Tetapi untuk menguasai ketrapilan secara baik, waktu 20
jam adalah sangat cukup seperti ditunjukan pada gambar 3.

71
Gambar 3-4. 20 jam belajar ketrampilan baru.

Kaufman kemudian menjelaskan bahwa jumlah waktu


untuk memperoleh keterampilan baru berhubungan
dengan seberapa banyak waktu terkonsentrasi dalam
latihan tersebut. Kualitas latihan lebih berperan daripada
kuantitas. Kauffman memberikan contoh tentang
bagaimana sama baiknya seseorang yang telah bermain
gitar selama tiga belas tahun, dengan seseorang yang telah
bermain selama tiga tahun. Untuk membuktikan teorinya,
Kaufman memperoleh 5 keterampilan yang berbeda:
berlatih yoga, menggunakan keyboard baru (bukan
QWERTY), pemrograman, bermain ukulele, dan selancar
angin.

72
BAGIAN 4

KAMPUS IDAMAN DAN ALTERNATIF

Beberapa bulan yang lalu, seorang teman menceritakan


tentang target beasiswa yang hendak dicapainya. Berikut
obrolan singkat yang saya capture dengan baik.

“Impianku kuliah di oxford dan MIT saja, diluar dari itu saya
tidak mau kuliah di luar negeri !”, seorang teman
berseloroh.

“Bagus sekali cita-citamu, apa kamu udah punya TOEFL ?”,


tanya saya.

“belum”

“lantas, kapan kamu ambil TOEFL ?”, tanya saya lagi.

“belum tahu juga, sudah 10 tahun saya masih belajar TOEFL


dan memang kurang serius sih selama ini”, jawabnya
dengan ringan .

Apa yang kita dapat tangkap dari obrolan diatas ?

Impian bisa jadi terlalu tinggi, sementara anda sendiri bisa


jadi belum mempersiapkan persyaratan yang paling penting
yaitu selembar nilai TOEFL. Beberapa mahasiswa yang saya
73
ajar juga memiliki impian yang sama. Misalnya, Rinto ingin
kuliah di MIT, USA. Sementara mahasiswa lainnya seperti
Ruslan ingin kuliah di Technical University of Denmark - DTU.
Banyak juga mahasiswa saya di luar kampus seperti dalam
acara workshop, memimpikan kuliah di Australia, UK atau
USA. Tetapi sayang sekali, mereka tidak punya TOEFL.
Bukan saja tidak punya, mereka belum pernah sekalipun
mengikuti tes TOEFL .

Banyak orang yang bermimpi untuk kuliah di luar negeri


terutama di negara maju. Tentu saja dengan adanya
beberapa alasan, diantaranya yaitu kualitas pendidikan
yang lebih baik, ingin mencari pengalaman baru, mencari
teman yang berbeda kebudayaan dengan kita, ingin melihat
salju, atau ingin merasakan atmosfer saat menonton sepak
bola di negara yang kita kunjungi dan lain sebagainya.

Apapun alasannya, tidaklah menjadi persoalan. Motivasi


apapun memang di pupuk untuk menguatkan alasan kita.
Impian yang pernah saya bayangkan adalah bagaimana
rasanya duduk di rerumputan hijau, membaca buku di
depan sebuah kampus di Eropa di musim panas.
Beruntungnya saya, akhirnya impian itu bisa terwujud saat
saya menjadi peneliti di Helsinki Technologi University di
Finlandia.

Kita memang harus memilih kampus idaman di negara


manapun yang menjadi motivasi kita untuk mendapatkan
74
beasiswa luar negeri. Tetapi yang harus di ingat dalam
kehidupan ini adalah adanya kemungkinan tercapainya
sebuah situasi yang diinginkan tidak terjadi dalam waktu
yang cepat, sehingga kita harus memiliki pilihan kampus
alternatif. Inilah yang biasa kita sebut alternatif atau plan B,
C, D dan seterusnya.

Kita harus memiliki satu kampus alternatif. jika tidak


memilikinya, maka kemungkinan kita berkesempatan
kuliah di luar negeri akan hangus. Kampus alternatif ini
adalah sebuah kampus yang memiliki persyaratan lebih
ringan dan mudah untuk ditembus dibandingkan dengan
kampus idaman. Contohnya adalah saya. Saya harus
menunggu 10 tahun untuk membuat mimpi di Eropa dan 12
tahun untuk bisa merasakan kuliah di Jepang dengan
keindahan bunga sakura. Sebelum lolos ke negara idaman
itu, beberapa negara menjadi batu loncatan untuk terus
mengasah kemampuan, baik dalam kemampuan bahasa,
kemampuan keilmuan, komunikasi, dan kemampuan public
speaking. Jika sebagian dari pembaca menanyakan apakah
saya menyesal untuk kuliah di kampus alternatif? Tentu saja
tidak. Saya justru membayangkan apabila tidak menempuh
rute alternatif ini, saya tidak yakin mendapatkan kampus
idaman di Jepang dan Eropa.

Didalam proses itu, saya dapat mempelajari banyak hal.


Mulai dari bagaimana cara meningkatkan kemampuan

75
bahasa inggris yang awalnya pas pasan, memperbaiki cara
berkomunikasi dengan orang yang baru di kenal, dan
sebagainya. Saya masih ingat ketika akan berangkat ke luar
negeri untuk pertama kalinya, saya merasa ragu. Hal yang
saya ragukan adalah apakah saya bisa berkomunikasi
dengan baik dalam lingkungan akademis.

Saya teringat ketika dinyatakan lolos di Taiwan. Saat itu


bahasa inggris bukan saja kacau, tetapi sangat buruk.
Sempat berfikir untuk pergi ke kampung inggris di Pare,
Kediri atau pergi kursus bahasa Inggris dengan datang
langsung ke Bali. Ini tentu saja akan menghabiskan banyak
biaya, waktu dan tenaga. Selain itu, deadline keberangkatan
saya sudah sangat mendesak. Akhirnya saya nekad saja
berangkat dengan berbekal doa yang kuat.“Sudah, apapun
yang terjadi, harus berangat!” begitu yang saya pikirkan
saat itu.

Sesampai di Taiwan, saya sangat terkejut karena bahasa


inggris yang kacau tadi ternyata lumayan bagus
dibandingkan dengan teman-teman Taiwan. Saya baru
menyadari bahwa selain Philipina, bahasa inggris memang
menjadi momok bagi beberapamahasiswa di Asia. Taiwan
juga menjadi lokasi “kursus” bahasa inggris. Setiap hari
harus menggunakan bahasa inggris, karena tanpa itu tidak
mungkin komunikasi yang baik akan terjalin. Kita bisa
membayangkan, apabila pergi ke Pare atau Bali, saya tidak

76
yakin kemampuan bahasa inggris akan meningkat setajam
ini. “Bahasa bisa karena bisa”. ini ungkapan yang masih saya
pegang. Kalau kita tidak yakin kemampuan bahasa kita akan
meningkat dengan tajam, pergilah ke suatu tempat dimana
kita sudah tidak bisa menggunakan bahasa ibu kita lagi.

Kita bisa melihat betapa pentingnya kampus alternatif


untuk peningkatan kemampuan kita atau sebagai awal
langkah sebelum kita mencapai impian untuk kuliah di
tempat yang kita inginkan. Sekarang, bagaimana cara agar
kita bisa mencari kampus idaman dan kampus alternatif?

Ada beberapa cara untuk memilih kampus ini, bisa


didasarkan pada negara tujuan, universitas, jurusan dan
bidang studi, penelitian, dan peluang beasiswanya. Masing
masing akan di bahas lebih detail berikut ini:

1. Memilih kampus berdasarkan negara tujuan

Ada beberapa orang yang mendasarkan pada


kondisi suatu negara untuk memilih sebuah kampus.
Misalnya: ada yang suka dengan budaya samuari, sehingga
ingin kuliah di Jepang. Sementara itu, yang lain mengatakan
ingin menonton ketatnya liga Inggris setiap minggunya,
sehingga ingin mencari kampus di sekitaran UK.

77
Beberapa orang lain, ingin menikmati indahnya
negara 4 musim: panas (summer), gugur (fall), dingin
(winter) dan musim semi (spring). Atau karena
kecintaannya pada film-film India, sehinga ingin
membuktikan keindahan alam-alam di India utara yang
sering dijadikan lokasi film-film bolywood. Ada lagi yang
tertarik pada kemajuan bidang teknologi suatu negara,
sehingga menjatuhkan pilihannya pada negara-negara maju
bidang teknologi seperti Jerman dan Amerika.

Semua keinginan di atas secara umum dan benar


adanya. Kita juga bisa menentukan pilihan kampus
berdasarkan hal yang kita sukai dari satu negara yang ingin
kita tuju.

2. Mencari kampus berdasarkan rangking universitas

Salah satu cara mencari kampus berdasarkan


peringkat yang dimiliki universitas dapat dilakukan dengan
membuka website seperti:

https://www.topuniversities.com/.

Dalam website ini, kita dapat menemukan


universitas terbaik di seluruh dunia untuk 48 subjek yang

78
berbeda. Misalnya kita akan mencari rangking universitas
terbaik di Dunia seperti pada gambar berikut:

Gambar 4- 1. Rangking universitas tebaik di Dunia


berdasarkan QS world university rangking.

Pada gambar diatas, kita bisa melihat Massacussets


Istitute of Technology (MIT) yang terletak di AS, menduduki
rangking pertama didunia pada tahun 2018. Kemudian di
susul oleh Standford University, Harvard University, Caltech
dan seterusnya. Kita juga bisa mengklasifikasikan
universitas terbaik berdasarkan lokasi, misal di Asia, Afrika,

79
Eropa, Amerika. Gambar dibawah adalah contoh hasil
pencarian universitas terbaik di Asia. Bisa kita lihat
universitas terbaik di Asia diduduki oleh NTU, NUS dari
Singapura, kemudian Tsinghua University dari China.
Universitas selanjutnya adalah the Hongkong university dan
University of Tokyo dari Hongkong dan Jepang.

Gambar 4-2. Daftar Universitas terbaik di Asia.

80
Di website ini, kita juga bisa mencari jurusan atau
program studi terbaik. Misalnya untuk mencari universitas
terbaik pada bidang ilmu alam (natural sciences) di Asia
sebagai berikut :

81
Gambar 4-3. Universitas terbaik pada bidang ilmu alam di
Asia (natural sciences)

Tips dan Strategi:

Kita tidak saja bisa mencari universitas terbaik di dunia, tetapi kita juga
bisa mencari universitas pada ranking 500-1000 an. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi ketatnya kompetisi dalam pendaftaran. Universitas
terbaik akan memiliki syarat kompetisi yang tinggi. Sementara
universitas di bawahnya syaratnya akan lebih mudah dan sedikit
pesaing, sehingga kesempatan kita untuk diterima di unviersitas
tersebut akan tinggi.

Kita tidak harus terpaku untuk mendapatkan universitas


terbaik di Dunia. Hal ini akan tergantung kemampuan yang
kita miliki. Saran saya adalah carilah universitas dengan
rangking dibawahnya sehingga kesempatan kita untuk
diterima semakin besar. Di bawah ini adalah salah satu
contoh hasil pencarian universitas dengan rangking 451-500.

82
Gambar 4-4. Hasil pencarian universitas dengan rangking
451 - 5000

Hasil diatas menunjukan beberapa universitas pada


rangking sekitar 451-500 yang tetap saja memiliki kualitas
baik. Dengan melihat website
https://www.topuniversities.com, kita bisa melihat
kompetisi dari setiap universitas. Universitas yang memiliki
rangking terbaik di Dunia tentunya memiliki kompetisi yang

83
tinggi. Sementara itu universitas dengan rangking di
bawahnya akan memberikan kesempatan yang besar
kepada kita untuk diterima. Selain web tersebut, kita juga
bisa melihat rangking universitas pada website lainya
seperti :

https://www.4icu.org/

https://www.timeshighereducation.com/.

3. Mencari kampus berdasarkan program impian

Mencari kampus pada program impian dapat dilakukan


pada website https://www.mastersportal.eu/.

Gambar 4-5. Website untuk mencari kampus dan program


studi impian https://www.mastersportal.eu/.
84
Kita bisa memasukan kata kunci dan negara impian. Sebagai
contoh kita akan mencari program studi impian dengan
kata kunci “geothermal” di negara manapun di dunia,
sebagai berikut :

Gambar 4-6. Mencari bidang/program studi geothermal


(panas bumi)

Hasil dari pencarian kata kunci “geothermal”, akan


menunjukan program studi, jurusan atau bidang yang
terkait dengan geothermal. Hasilnya di jelaskan pada
gambar berikut:

85
Gambar 4-7. Hasil pencarian kata kunci geothermal

Seperti pada gambar pencarian diatas, kita bisa melihat ada


69 jurusan/program studi dan kampus yang mengelola
program terkait dengan geothermal. Kita bisa melihat satu
persatu program tersebut untuk mencari kampus dan
jurusan terbaik, seperti yang dapat kita lihat pada gambar
berikut :

86
Gambar 4-8. Hasil penelusuran detail untuk program
geothermal di University of Neuchâtel, Swiss.

Pada gambar 8, kita bisa melihat lebih detail tentang


program Hydrogeology and geothermics di University of
Neuchâtel, Swiss. Ini adalah program S2 atau master degree
dengan gelar M.Sc. Di halaman ini kita bisa melihat struktur
program, persyaratan pendaftaran dan biaya yang harus di
keluarkan apabila tanpa beasiswa.

Kita juga bisa mencari dengan berbagai macam kata kunci


untuk jurusan dan program studi impian kita sehingga kita
87
bisa melihat secara detail isi dari bidang yang ingin
dipelajari.

4. Pencarian berdasarkan minat penelitian

Banyak dari kita yang ingin melanjutkan studi dengan tema


penelitian yang pernah kita lakukan. Misalkan pada saat
kuliah S1 atau S2 kita meneliti tentang geothermal,
sehingga kita memiliki keinginan untuk melanjutkan
penelitian geothermal tersebut. Tetapi, ada juga yang ingin
berganti topik penelitian dengan berbagai macam alasan,
misalnya, ingin memiliki pengalaman dengan ilmu yang
berbeda atau ingin mendapatkan bidang yang lebih cocok
dari passion nya. Hal ini tentunya tidak menjadi masalah
yang serius.

Tips kali ini adalah bagaimana kita bisa


memanfaatkan website https://www.sciencedirect.com/
untuk mencari kampus dan professor sesuai dengan bidang
yang kita kehendaki. Science Direct adalah situs web yang
menyediakan akses berlangganan ke pangkalan data
penelitian ilmiah dan medis. Situs ini mengandung lebih
dari 12 juta konten dari 3.500 jurnal akademik dan 34.000
buku (wikipedia).

88
Gambar4-9. Website https://www.sciencedirect.com/
untuk pencarian bidang penelitian yang sesuai.

Di website tersebut, ada isian seperti keyword, author


name, journal/book tittle, volume, issue dan pages. Tetapi
kita akan berkonsentrasi hanya pada keyword yang
menunjukan penelitian yang ingin kita lakukan.

89
Gambar 4-10. Hasil pencarian dengan kata kunci
geothermal

Pada hasil pencarian diatas, bisa kita lihat ada 64,340 paper
yang membahas tentang geothermal. Kita bisa mencari
paper yang sesuai dengan minat penelitian kita nanti.
Sebagai contoh, kita masuk pada bidang fluid geothermal
pada paper pertama diatas sebagai berikut:

90
Gambar 4-11. Hasil detail salah satu paper dengan kata
kunci “geothermal”

91
Dari gambar diatas, kita mendapatkan informasi
tentang professor yang melakukan penelitian tentang
gothermal, universitas dan jurusan yang membuka bidang
penelitian tersebut, serta alamat kontak email dari
professor yang bersangkutan. Ini sangat bermanfaat ketika
kita akan melakukan korespondensi. Lebih detail akan
dijelaskan pada BAGIAN V.

Tugas 1 (30 menit)

Cari 3 Kampus beserta program studi yang menjadi target


kalian. Bisa berbeda negara.

1. Tuliskan apa syarat untuk menjadi mahasiswa di


kampus tersebu dan Kapan waktu pendaftaran
mahasiswa baru?

2. Cari laboratorium atau professor yang memiliki bidang


sesuai dengan keinginan mu kemudian cari kontak yang
dapat dihubungi.

3. Cari kontak professor berdasarkan riset melalui


www.sciencedirect.com

92
BAGIAN 5

BERBURU BEASISWA

Setiap negara di dunia memiliki program beasiswa. Ada dua


hal yang bisa dibolak-balik.

1. Mendaftar dikampus impian terlebih dahulu atau

2. Mencari beasiswa terlebih dahulu.

Sebelum kita membahas beasiswa lebih detail, ada baiknya


kita mengenal jenis beasiswa menurut grade nya :

1. Beasiswa Degree

Beasiswa ini diberikan untuk mengikuti program


studi yang terkait dengan pemberian gelar, misalnya S1, S2
dan S3 ataupun program lainnya.

2. Beasiswa non-Degree

Program ini tidak memberikan gelar dalam akhir masa


proses kegiatan akademiknya seperti kursus, exchange
program, short coure, workshop, training dsb.

Setelah kita mengetahui jenis beasiswa menurut gradenya,


sekarang kita berpindah ke jenis beasiswa berdasarkan
sumber dananya. Saya telah merangkum beasiswa dari jenis

93
sumber dana dan dari tingkatannya. Dari sumber dana, ada
5 jenis beasiswa, sebagai berikut:

1. Beasiswa Negara (Government)

2. Beasiswa Perusahaan (Company)

3. Beasiswa lembaga (Foundation)

4. Beasiswa Universitas (University)

5. Beasiswa Laboratorium (Professor funding)

Tiga urutan beasiswa teratas yakni beasiswa negara,


perusahaan dan lembaga memiliki tingkat kesulitan lebih
tinggi dibandingkan dengan beasiswa universitas dan
laboratorium. Sehingga, rumusan diatas dapat dijadikan
dasar untuk membuat strategi agar lulus beasiswa luar
negeri berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-
masing incividu pelamar beasiswa. Penjelasan lebih detail
mengenai 5 beasiswa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Beasiswa Negara

Jenis beasiswa ini dikeluarkan oleh suatu negara.Pada


kenyataanya, hampir setiap negara didunia memiliki
program beasiswa ini. Indonesia sebagai negara
berkembang juga memiliki program beasiswa lokal dan juga
beasiswa untuk mahasiswa asing yang akan belajar di

94
Indonesia yang biasa disebut dengan “Dharma siswa”.
sebagai pelajar asli Indonesia, kita tidak bisa mendaftar di
program dharma siswa ini karena program ini dikhususkan
untuk pelajar dari negara asing.

Hampir semua negara di Dunia dari berbagai benua, Asia,


Eropa, Amerika, bahkan negara-negara di Afrika memiliki
program beasiswa negara. Dibawah ini beberapa jenis
beasiswa negara, antara lain :

a. Jepang

Jepang memiliki program beasiswa Monbukagusho atau


biasa di sebut MEXT, baik U to U dan G to G. Beasiswa ini
adalah beasiswa yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan Jepang bernama Ministry of Education, Culture,
Sport, Science and Technology atau bisa disingkat MEXT dan
ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada pelajar
asing untuk kuliah di Jepang.

Ada dua jenis beasiswa ini yaitu MEXT U to U (University to


University) dan Beasiswa MEXT G to G (Government to
Government). Beasiswa U to U kuota beasiswanya diberikan
hanya kepada Universitas yang terpilih di Jepang, seperti:
Kyushu Univesity, Kyoto University, Tokyo University dan
beberapa universitas lainnya. Setelah itu Universitas-
Universitas yang terpilih ini yang akan memilih sendiri
mahasiswa yang kemudian akan diusulkan ke Pemerintah
95
Jepang untuk menerima Beasiswa ini. Secara resmi, U to U
disebut juga MEXT University Recommendation. Saya
menggolongkan beasiswa ini menjadi beasiswa Universitas
karena proses pelamarannya hanya melibatkan universitas.

Jenis yang kedua adalah MEXT G to G. Proses pendaftaran


dan seleksi beasiswa ini dilakukan oleh pihak kedutaan
besar Japan di Jakarta. Secara resmi G to G disebut juga
Embassy Recommendation.Pada program ini, peserta yang
lulus harus menjalani research student terlebih dahulu.
Adapun contoh persyaratan beasiswa ini sebaga berikut :

 Berumur di bawah 35 tahun pada tahun keberangkatan.

 Diutamakan memiliki IPK akhir minimal 3.2 dari tingkat


perguruan tinggi terakhir.

 Diutamakan memiliki nilai TOEFL-PBT/ITP minimal 570


atau TOEFL-IBT minimal 80 atau IELTS minimal 6.5, atau
nilai Japanese Language Proficiency Test (JLPT) minimal
Level 2/ N2.

 (TOEIC, TOEFL like & TOEFL prediction tidak dapat


digunakan. Sertifikat TOEFL yang dapat digunakan
untuk mendaftar adalah terbitan dari ETS).

 Memilih bidang studi yang sama dengan disiplin ilmu


sebelumnya.

96
 Bersedia belajar Bahasa Jepang bagi yang tidak
menguasai bahasa Jepang.

 Sehat jasmani dan rohani. (Pelamar tidak


diperbolehkan dalam keadaan hamil pada saat
pendaftaran dan selama proses seleksi berlangsung,
hingga keberangkatan ke Jepang bagi yang lolos seleksi).

 Bagi pelamar yang memiliki salah satu kondisi/situasi


berikut, tidak dapat mendaftar beasiswa program ini.
Silakan membaca pada link berikut untuk informasi
lebih jelasnya.

http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_ineligible.pdf).

PROSEDUR PELAMARAN

 Pendaftaran dibuka sekitar akhir bulan April setiap


tahunnya.

 Lakukan registrasi secara online.

 Isi formulir pendaftaran.

 Lengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan. Daftar


dokumen dapat dilihat pada keterangan selanjutnya.

97
 Kirimkan formulir dan dokumen-dokumen yang
diperlukan (1 rangkap original dan 4 rangkap foto kopi
dari original tersebut) atau dapat diserahkan langsung
ke :

Bagian Informasi dan Kebudayaan

Kedutaan Besar Jepang

Jl. M.H. Thamrin No. 24 Jakarta 10350

DAFTAR DOKUMEN YANG DIPERLUKAN:

 Lembar print-out konfirmasi registrasi online yang


berisi“Nomor Ujian” pelamar,

 Application Form,

 * Pasfoto 3,5 x 4,5 cm (ditempel *bukan di print* pada


application form, foto 6 bulan terakhir, formal),

 Placement Preference Application Form,

 Field of Study and Study Program,

 Fotokopi Transkrip nilai yang dilegalisir (*dalam bahasa


Inggris/ Jepang),

98
 Fotokopi Ijazah yang dilegalisir atau Surat Keterangan
Lulus (*dalam bahasa Inggris/Jepang),

 Surat rekomendasi dari Universitas jenjang pendidikan


terakhir,

 Surat rekomendasi dari tempat bekerja bagi yang


sedang bekerja,

 Abstrak penelitian/ skripsi saat jenjang pendidikan


terakhir/ sebelumnya (dalam bahasa Inggris),

 Foto hasil karya/ rekaman bagi yang memilih bidang


seni atau musik,

 Copy sertifikat dan hasil nilai TOEFL/ IELTS atau JLPT.

b. Taiwan

Pemerintah Taiwan melalui Kementerian Pendidikannya


(MOE) menawarkan beasiswa S1, Master, dan PhD untuk
siswa internasional yang ingin belajar di Perguruan Tinggi
Taiwan melalui Program Beasiswa pemerintah Taiwan.
Program ini bertujuan untuk mendorong siswa
internasional (bukan termasuk siswa dari China Daratan,
Hong Kong dan Makau) untuk belajar di Taiwan sehingga
dapat membiasakan diri dengan lingkungan akademis di
Taiwan dan dapat merekatkan komunikasi, pemahaman

99
dan persahabatan antara Taiwan dan negara-negara di
dunia.

Peserta beasiswa Ini bisa memilih hampir semua universita


di Taiwan yang ikut berpartisipasi dalam program beasiswa
ini. Untuk melihat universitas mana saja yang mengikuti
program ini, silahkan kunjungi website berikut:

http://english.moe.gov.tw/ct.asp?xItem=552&CtNode=415
&mp=1

Beasiswa ini menyediakan berbagai macam program


studi dan jurusan dengan sasaran penerima beasiswa
adalah siswa dari negara-negara di dunia. Informasi lebih
lanjut mengenai beasiswa ini antara lain sebagai berikut:

Periode pengajuan aplikasi : 1 Februari 2018 sampai


dengan 31 Maret 2018.

Dokumen yang diperlukan :

 Formulir aplikasi beasiswa (Lampiran 2),

 Fotokopi paspor dan kartu keluarga,

 Fotokopi ijasah dan transkip nilai pendidikan terakhir


yang telah keluar,

 Fotokopi formulir yang digunakan saat mendaftar ke


universitas(Contoh Fotokopi bukti transfer uang
100
pendaftaran, formulir pendaftaran universitas, fotokopi
bukti tkita terima aplikasi pendaftaran, email ),

 Fotokopi sertifikat kemampuan bahasa,

Program studi yang TIDAK menggunakan bahasa Inggris :

 Fotokopi sertifikat “Test of Chinese as a Foreign


Language” (TOCFL) dengan minimal tingkat
menegah (L3). Tidak menerima sertifikat lain selain
TOEFL.

 Program studi bahasa Inggris (lampiran 3):

Fotokopi sertifikat TOEFL/ TOEIC/IELTS atau


sertifikat kemampuan bahasa Inggris lainnya dari
Instansi yang sudah bertaraf internasional.

 Dua buah surat rekomendasi yang sudah di tanda


tangani dan tertutup rapat dalam amplop.

(contoh dari Kepala Sekolah, Rektor, Dekan, Profesor


atau Supervisor). Surat rekomendasi dalam bentuk
email atau fotokopi tidak bersyarat.

Jumlah beasiswa yang diberikan:

 Tunjangan biaya hidup :

101
 Untuk S1 akan diberikan sebesar NT$ 15.000,-
( setara USD$500 )/bulan.

 Untuk S2 dan S3 akan diberikan sebesar


NT$ 20.000,- ( setara USD$ 666 )/bulan.

 Biaya Kuliah dan biaya akademis lainnya :

 Menteri Pendidikan Taiwan akan memberikan


subsidi sebesar NT$ 40.000,-/semester untuk
setiap mahasiswa. Apabila biaya yang dibutuhkan
melebihi NT$ 40.000,-, maka kelebihan biaya
ditanggung sendiri oleh penerima beasiswa.

Penerima beasiswa membayar sendiri :

Biaya yang harus dibayar penerima beasiswa antara lain:


biaya administrasi, biaya penasihat tesis, premi asuransi,
biaya akomodasi dan biaya internet.

Durasi beasiswa :

 Program S1: Maksimal 4 tahun.

 Program S2: Maksimal 2 tahun.

 Program S3: Maksimal 4 tahun.

102
 Total durasi penerima beasiswa dapat menerima
beasiswa : 5 tahun.

Pendaftar beasiswa WAJIB untuk melakukan pendaftaran


langsung terlebih dahulu ke universitas. TETO sebagai
perwakilan kedutaan besar di Indonesia akan
mengumumkan daftar penerima beasiswa sekitar akhir
bulan Juni atau Juli 2018.

Taiwan Scholarship Program Guideline :

http://studiditaiwan.org/beasiswa/Taiwan_scholarship_pro
gram_direction.pdf

Formulir Pendaftaran Beasiswa Taiwan :

http://studiditaiwan.org/beasiswa/2018RF_Full_English_Pr
ograms_Taiwan.pdf

List Program bahasa Inggris :

http://studiditaiwan.org/beasiswa/2018RF_Full_English_Pr
ograms_Taiwan.pdf

103
Dokumen aplikasi beserta dokumen lainnya dapat
dikirimkan ke :

Kantor Taipei Economic and Trade Office

Gedung Artha Graha lt.17, Jl. Jend Sudirman kav 52-53,


SCBD, Jakarta 12190

beasiswa@teto.or.id

c. India

Beasiswa pemerintah India di wakilkan oleh Indian


Council for Cultural Relations (ICCR) yaitu sebuah lembaga
resmi pemerintah di bawah Ministry of External Affair, India.
Setiap tahun pemerintah India melalui ICCR ini memberikan
total 500 beasiswa dan khusus Indonesia mendapatkan 22
kursi pelamar untuk jenjang S1-S3. Pelamar beasiswa bebas
memilih jurusan yang diinginkan tetapi untuk jurusan
Kedokteran dan Kedokteran Gigi tidak disediakan. Biaya
pengeluaran selama masa studi di India yang di tanggung
oleh lembaga antara lain biaya visa, SPP, uang saku bulanan,
uang buku, biaya kesehatan, uang penelitian, dll. Uang tiket
pesawat ditanggung oleh penerima beasiswa.

104
PERSYARATAN:

 Mengisi formulir,

 Fotokopi ijazah dan transkrip 2 jenjang pendidikan


terakhir,

 Fotokopi sertifikat TOEFL,

 Pas foto,

 Fotokopi Kartu Keluarga,

 Fotokopi Akta Kelahiran,

 Surat kesehatan dari dokter,

 Surat keterangan bebas HIV/AIDS,

 Surat rekomendasi dari dosen (guru) pembimbing atau


institusi tempat bekerja (jika ada),

 Untuk pelamar M.Phil dan Ph.D, menyerahkan proposal


penelitian.

105
PROSEDUR PENDAFTARAN

 Download formulir pendaftaran,

 Isi formulir,

Kirim semua berkas persyaratan ke :Education Wing,


Embassy of India, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. S-1, Kuningan,
Jakarta Selatan 12950

 Wawancara tes dan tes bahasa inggris,

 Pengumuman

 Keberangkatan ke India

Contoh beasiswa negara lainnya :

 CIMO Finlandia

 KGSP Korea selatan

 FULBRIGHT- USA

 HUMPRHREY-USA

 CHEVENING-UK

 NFP-Belanda

106
 MASTER MIND,

 VLIR-OUS-Belgia

 DAAD-Jerman

 SGEC

 SWEDISH INSTITUTE-Swedia

 DANIDA-Denmark

 EIFFEL-Prancis

 AUSTALIAN AWARD-Australia

 ENDEAVOUR-Australia

 NZDS-New Zealand

 RGC

 CHINESE GOVERNMENT,

 TUBITAK-Turki

 SINGAPORE AWARDS-Singapura

 QUOTA-Norwegia

 NSP-SLOVAK

107
 AD FUTURA

 SLOVERNIA

 HUNGARICUM-Hungaria

 VANIERCANADA-Canada

 ITALIAN

 LPDP-Indonesia

 CUD-ARES BELIGUM-Belgia

 NUFFIC-Belanda

 MEXICAN-Meksiko

 MOFA

 BGF

2. Beasiswa dari perusahaan

Hampir setiap perusahaan besar mengeluarkan


kebijakan untuk pemberian beasiswa. Di bawah ini kami
berikan contoh beberapa beasiswa perusahaan,
persyaratan, deadline dan proses aplikasinya, sebagai
berikut :
108
2.1. Ajinomoto

Ajinomot sebuah perusahaan berskala internasional,


memberikan beasiswa untuk mahasiswa di ASEAN dengan
judul “Ajinomoto Scholarship for ASEAN International
Students 2018”.

Beasiswa Ajinomoto ini dikhususkan untuk program


master (S2) yang akan studi ke Universitas Tokyo. Sejak
2010, telah terpilih 7 mahasiswa terbaik Indonesia yang
mendapat kesempatan memperoleh pendidikan dari salah
satu universitas terbaik di Dunia.

Adapun persyaratan dari beasiswa ini adalah sebagai


berikut :

1. Lulusan dari fakultas Sains (umumnya) dan khususnya,


fakultas Teknologi Pertanian & Teknologi Pangan,

2. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3.5 (skala 4),

109
3. Berusia tidak lebih dari 35 thn (per 1 April 2017) dan
telah dinyatakan lulus S1 per Maret 2017,

4. Memiliki motivasi tinggi dan daya saing tinggi untuk


belajar di Jepang.

Ada beberapa form yang harus di isi bagi para


aplikan dan dapat di download melalui website:

http://www.ajinomoto.co.id/beasiswa

2.2. INPEX Scholarship

Yayasan Beasiswa INPEX didirikan sebagai organisasi nirlaba


di Jepang pada tanggal 26 Maret 1981 dengan sumbangan
oleh Indonesia Petroleum, Ltd (sekarang INPEX
CORPORATION). INPEX Scholarship Foundation
menawarkan beasiswa kepada siswa Indonesia yang ingin
belajar di program pascasarjana di salah satu Universitas di
Jepang (dan mahasiswa Jepang yang ingin belajar di salah
satu universitas di Indonesia). Tujuan dari program ini
adalah untuk mempromosikan pertukaran pendidikan, seni
dan ilmu alam, dll, melalui program beasiswa antara
Indonesia dan Jepang. Selain itu, sebagai bentuk kontribusi
dalam mempererat persahabatan dan hubungan yang baik
antara Indonesia dan Jepang.

Beasiswa INPEX meliputi Pembayaran biaya sekolah yang


akan diberikan kepada para siswa selama masa studi di
110
Jepang, berdasarkan Peraturan Beasiswa Penghargaan dari
INPEX. Tiket udara (kelas ekonomi, Jakarta-Tokyo) akan
diberikan kepada para pelajar beasiswa ketika datang dan
pergi dari Jepang. Namun, semua biaya lain yang diperlukan
untuk bepergian seperti biaya paspor dan visa untuk
memasuki Jepang, dan hal lainnya, ditanggung oleh para
aplikan.

 Biaya untuk belajar bahasa Jepang di Indonesia


selama kurang lebih 6 bulan sebelum
keberangkatan ke Jepang,

 Ekspansi sekolah di Jepang (ujian masuk, biaya


masuk, biaya kuliah, dll), dibayarkan langsung ke
Universitas oleh Yayasan.

 Beasiswa Bulanan sebesar 160.000 Yen untuk biaya


hidup, mulai dari tanggal penerimaan siswadan
akan berakhir 30 hari setelah menyelesaikan studi /
penelitian atau sampai meninggalkan Jepang
kembali ke Indonesia (Durasi maksimum 2 tahun
dan 8 bulan).

 Tiket pesawat Jakarta-Tokyo-Jakarta (hanya sekali,


kelas ekonomi).

 Yayasan akan membantu mencari akomodasi di


Jepang.

111
Prosedur aplikasi:

 Isi formulir aplikasi,

 2 foto (3,5 cm x 5 cm),

 Sertifikat kelulusan,

 Data sekolah (transkrip catatan akademik yang


dikeluarkan oleh universitas),

 Surat rekomendasi yang ditujukan kepada


Yayasan,

 CV,

 Sertifikat Admision dari universitas atau


lembaga penelitian lainnya di Jepang (jika ada),

 Skor Toefl / IELTS (TOEFL> 500),

 Sertifikat kemahiran bahasa Jepang.

2.3 Beasiswa Schlumberger

Schlumberger Foundation menawarkan beasiswa untuk


melanjutkan studi PhD atau postdoctoral dalam disiplin
ilmu teknologi, teknik dan matematika (STEM) di universitas
terkemuka di luar negeri. Beasiswa diberikan kepada wanita
112
dari negara berkembang atau ekonomi yang sedang
berkembang.

Tujuan jangka panjang program ini adalah untuk


menghasilkan lebih banyak perempuan yang mengejar karir
ilmiah dengan menurunkan hambatan yang dihadapi wanita
sehingga mengurangi kesenjangan gender.

Hal penting terkait dengan beasiswa schlumberger :

 Beasiswa tersedia untuk melanjutkan studi PhD atau


pasca doktoral di universitas terkemuka di luar
negeri.

 Subyek Studi: Beasiswa diberikan dalam disiplin ilmu


teknologi, teknik dan matematika (STEM).

113
 Besarnya beasiswa maksimum USD 50.000 per
tahun dan dapat diperbarui dengan persyaratan
tertentu.

Persyaratan

 Wanita dari negara berkembang atau ekonomi


berkembang,

 Sedang mempersiapkan untuk gelar PhD atau


penelitian pasca-doktoral dalam ilmu fisika, teknik,
teknologi, dan disiplin terkait. Penghargaan dalam
ilmu biologi terbatas pada penelitian interdisipliner
antara ilmu fisika dan biologi.

 Sudah terdaftar, diterima di universitas / lembaga


penelitian di luar negeri (aplikasi tidak lagi diterima
apabila kandidat belum diterima di universitas).

 Memiliki catatan akademis yang sangat baik,

 Memiliki rekam jejak pengalaman mengajar yang


terbukti atau dapat menunjukkan komitmen untuk
mengajar,

114
 Dapat menunjukkan PARTISIPASI aktif dalam
kegiatan fakultas dan program penjangkauan untuk
mendorong perempuan muda ke dalam sains.

 Bersedia berkontribusi pada pembangunan sosial-


ekonomi negara asal dan daerah dengan
memperkuat staff dosen di universitas asal kita,
mengejar penelitian yang relevan, atau
menggunakan keahlian khusus kita untuk
mengatasi masalah kebijakan publik.

Link beasiswa : http://www.facultyforthefuture.net/

2.4. Beasiswa lainnya dari perusahaan sebagai berikut

 WORLD BANK

 IDB

 HITACHI

 CANON

 SIAM CEMENT

 TOTAL

 PANASONIC

115
 GDF-SUEZ

 TATA

 PETRONAS

 CIMB

3. Beasiswa dari Foundation/Lembaga

 IMF

 UN

 NUFFIC

 AGA KHAN

 WELL MOUNTAIN

 EMILE BOUTMY,

 SEARCA

 LEE

 ERASMUS

 ANNE VAN DEN BAND FUND

116
 GTZ

 FORD FONDATION

 E8

 SIDA

 TWIS

 UNESCO

 JNCASR

 ASEAN FOUNDATION

 ASH HARVARD

 ROTARY

 OFID

 ICTP

 CSIRO,

 ICDF

 ETN

 CENTA

117
 RDAM

 EACAT

 ISR

 MARIE SKLODOWSKA CURIE

4. Beasiswa dari Universitas

Hampir semua Universitas di dunia memiliki


program beasiswa. Seperti universitas-universitas di Taiwan
dan Korea. Di negara-negara tersebut pengelolaan beasiswa
yang sangat besar dan hampir dengan tingkat kompetensi
yang sangat mudah. Karena banyaknya jenis beasiswa ini,
kami akan memberikan contoh kecil saja beasiswa
universitas, sebagai berikut:

4.1 Contoh beasiswa universitas di Taiwan

Berikut adalah salah satu contoh beasiswa yang dikeluarkan


oleh sebuah universitas di Taiwan, National Chung-Hsing
University.

Beasiswa NCHU dibagi menjadi dua kategori: beasiswa


bulanan (monthly stipend) dan gratis biaya SPP (tution
waiver).

118
 Beasiswa bulanan: sebesar NT $ 10.000, NT $ 8.000
atau NT $ 6.000 per bulan per mahasiswa.

 Tution waiver (gratis SPP): 100% gratis biaya SPP.


Asuransi, akomodasi, biaya penggunaan komputer, dan
biaya lain-lain tidak termasuk dalam biaya kuliah.

 Penerima beasiswa dapat diberikan 2 kategori secara


langsung yaitu mendapatkan beasiswa dan gratis biaya
SPP.

Jenis beasiswa ini relatif mudah didapat dan


pendaftarannya mudah. Pelamar beasiswa hanya perlu
memilih opsi dalam formulir pendaftaran untuk
menunjukkan bahwa dia ingin mengajukan permohonan
beasiswa. Aplikasi beasiswa yang telah di isi oleh pelamar
beasiswa, pertama akan dikirim ke departemen pelamar
untuk ditinjau, kemudian daftar prioritas siswa akan dikirim
ke perguruan tinggi masing-masing. Perguruan tinggi akan
menyerahkan hasil persetujuan kepada Komite Penelaahan
Beasiswa Universitas Chung Hsing Nasional setelah evaluasi.
Penerimaan beasiswa akan diumumkan setelah persetujuan
Presiden.

Hampir sebagian besar universitas di Taiwan memiliki


program beasiswa mandiri atau beasiswa universitas yang
menunjukkan tingkat kesempatan kita untuk
mendapatkannya. Beasiswa jenis universitas ini biasanya
119
lebih mudah dibandingkan dengan beasiswa lainnya, karena
jumlahnya yang sangat banyak dan kompetisinya tidak
terlalu tinggi.

TIPS.

Kunci untuk mendapatkan beasiswa ini adalah dari cara kita agar bisa mencari
surat recommendation letter dari salah satu dosen/professor di universitas yang
bersangkutan. Biasanya professor ini akan mengawal aplikasi kita ketika form
aplikasi sampai di department masing-masing.

4.2. Contoh beasiswa universitas di Korea selatan

Gwangju Institute of Science and Technology


memberikan berbagai model beasiswa seperti Tution
Assistanship, monthly stipends dan research assistantship.

4.2.1. Tution assistanship

Mahasiswa akan diberikan bantuan untuk membayar SPP


sebesar 3.415.000 KRW per semester.

 Tunjangan siswa: 140.000 won per bulan untuk M.S.


dan 295.000 won per bulan untuk Ph.D.

 Tunjangan untuk makanan: hampir 100.000 won per


bulan.

 Tunjangan siswa internasional: 120.000 won per bulan.

120
4.2.3. Research Assistantship

Beasiswa ini diberikan untuk semua siswa yang


berpartisipasi dalam proyek penelitian.

 4.423.924 won per tahun untuk M.S.

 11.668.875 won per tahun untuk Ph.D

TIPS.

Kunci untuk mendapatkan beasiswa ini adalah bagaimana kita bisa


mencari surat rekomendasi dari salah satu dosen/professor di
universitas yang bersangkutan. Biasanya professor ini akan mengawali
aplikasi kita ketika form aplikasi sampai di department masing-masing.

5. Beasiswa dari Laboratorium (Professor Funding)

Beasiswa ini sebagian besar diberikan dari


laboratorium sebuah universitas atau pusat riset. Salah satu
tugas professor yang mengepalai sebuah laboratorium
adalah membuat proposal proyek penelitian. Apabila
proyek tersebut lulus seleksi dan diberikan dana oleh
pemerintah ataupun pihak swasta, maka tugas Professor
selanjutnya adalah mencari sumber daya manusia untuk
menyelesaikan proyek penelitian tersebut.

Dengan dana penelitian yang dimilikinya, seorang


professor akan mencari kandidat yang akan membantu
penelitiannya dengan mengambil mahasiswa master atau
PhD. Biasanya, mereka membiayai dari mulai SPP hingga
121
living allowance untuk mahasiswa tersebut. Beasiswa-
beasiswa semacam ini bisa dicari pada beberapa website,
misalnya :

1. https://euraxess.ec.europa.eu/jobs

2. https://academicpositions.eu/

3. http://scholarship-positions.com/

Semua jenis beasiswa diatas memiliki persyaratannya


sendiri, seperti CV, Motivation letter dan surat rekomendasi
yang pada dasarnya sama. Tetapi, apabila sudah memiliki
LoA (letter of Acceptance), peluang untuk mendapatkan
beasiswa ini semakin besar. Bagaimana mencari LoA dan
korespondensi dengan calon Professor akan dibahas pada
bagian selanjutnya.

Tugas

1. Carilah 3 beasiswa yang diminati.

2. Perhatikan bagian deadline dan persyaratan. Banyak


beasiswa yang masa deadlinya sudah habis, tetapi
beasiswa memiliki kecenderungan berulang, sehingga
bisa mendaftar tahun depan.

3. Pelajari persyaratan dan apa yang kurang dari diri


kalian ?

122
BAGIAN 6

MEMBUAT CV

Curiculum Vitae atau CV merupakan hal yang sangat


penting dalam beberapa hal, salah satunya beasiswa. Hal-
123
hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan CV
adalah sebagai berikut :

1. Berikan Data Pribadi Beserta Status Pendidikan

Ini adalah salah satu informasi yang sangat penting


dan dasar dalam sebuah CV. Data pribadi seperti nama,
alamat, hingga kontak yang bisa dihubungi seperti email
atau nomor telepon. Gunakan email pada domain resmi
seperti doni_hermawan@student.uns.ac.id sehingga lebih
dipercaya dan tidak masuk kedalam folder spam pada
penerima.

Pada data pribadi ini, cantumkan riwayat pendidikan


mulai dari S1 saja apabila pada pada beasiswa S2 dan
cantumkan S1 dan S2 apabila ingin mendaftar pada
beasiswa S3. Bagi yang masih SMA atau sederajat yang ingin
mencari beasiswa S1, cantumkan riwayat pendidikan dari
sekolah dasar.

Sertakan nilai IPK jika memiliki IPK yang baik dan


apabila tidak memuaskan, tidak perlu dimunculkan. IPK
merupakan salah satu faktor yang dapat mengukur
kemampuan dan prestasi akademik seseorang dan bisa
menjadi pertimbangan.

2. Sertakan Karya Ilmiah yang Pernah Dipublikasikan


124
Salah satu tujuan umum studi lanjut S1, S2 dan S3
adalah menghasilkan karya ilmiah. Kita tidak akan
memperoleh kelulusan apabila tidak menghasilkan karya
ilmiah seperti jurnal, atau conference paper. Sehingga karya
ilmiah merupakan hal yang sangat penting untuk
memeperoleh gelar S1 - S3.

a) Mahasiswa S1, biasanya memiliki persyaratan kelulusan


dengan target membuat karya ilmiah yang akan
dipublikasikan di seminar international (internasional
conference).

b) Mahasiswa S2, persyaratan kelulusan dapat berupa


publikasi seminar internasional atau jurnal
internasional. Persyaratan ini tergantung persyaratan
dari universitas, laboratorium atau professor.

c) Mahasiswa S3, persyaratan kelulusan wajib publikasi


karya ilmiah dalam jurnal internasional. Adapun
kualitas jurnal internasional tergantung dari universitas,
laboratorium/professor.

Melihat adanya persyaratan diatas, menulis karya


ilmiah merupakan salah satu faktor terpenting dan menjadi
sebuah keharusan dalam pertimbangan mendapatkan
beasiswa. Barangsiapa yang tidak suka menulis karya ilmiah,
maka hendaknya mengurungkan keinginan untuk
melanjutkan studi di luar negeri.
125
Usahakan untuk menyukai kegiatan tulis menulis.
Mencantumkan karya ilmiah dalam sebuah CV akan
meningkatkan kualitas dari diri kita secara akademis
sehinga memudahkan untuk mendapatkan beasiswa luar
negeri. Apabila belum memiliki karya ilmiah segeralah
berlatih dan mulai menulis dengan meminta bantuan
kepada siapapun yang memahaminya. Tips untuk
mendapatkan karya ilmiah.

a) Bagi Pelajar setingkat SMA, giat-giatlah sejak awal


untuk menulis karya ilmiah. Ikutilah lomba-lomba
ditingkat universitas yang diadakan untuk pelajar
setingkat SMA. Setiap program studi/jurusan di
universitas mengadakan lomba karya tulis ilmiah setiap
tahunnya. Target pencapaian kalian bukan menjadi
juara lomba karya tulis ilmiah, tetapi untuk melatih diri
agar terbiasa menulis dan karya yang telah di lombakan
bisa dijadikan lampiran dalam pembuatan CV. Namun
apabila kalian memenangkan lomba, ini akan lebih
meningkatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa
luar negeri.

b) Bagi mahasiswa ditingkat awal yang memiliki target


beasiswa luar negeri, mulailah berkolaborasi dengan
dosen untuk belajar menulis karya ilmiah yang akan
dipublikasikan baik di seminar nasional,internasional
ataupun di jurnal nasional. Kegiatan ini merupakan win-

126
win solution bagi dosen dan mahasiswa, karena salah
satu tugas utama dosen adalah melaksanakan
penelitian. Apabila kalian telah membantunya, ini akan
memudahkan pekerjaan dosen. Sebagai mahasiswa,
kuliatas dari pencapaian kita akan meningkat sehingga
akan memudahakan kita untuk mendapatkan beasiswa
luar negeri.

c) Bagi mahasiswa yang sudah selesai S1 ataupaun S2 dan


ingin meningkatkan kualitas CV bisa mengeksplorasi
hasil penelitian (skripsi) yang telah dilakukan. Apabila
belum memiliki publikasi ilmiah, bisa menggali lagi,
materi skripsi yang bisa dijadikan publikasi ilmiah.

Karya ilmiah bisa diakses secara online, sehingga setiap


orang bisa membaca pencapaian kita dalam bidang
akademis. Buatlah laman pada website penyedia karya
ilmiah seperti www.researchgate.net,
www.google.scholar.com dan www.scopus.com.

Apabila sudah menghasilkan banyak karya ilmiah, pihak


penyeleksi universitas, ataupun professor akan sangat
mengapresiasi hasil kita. Sehingga peluang untuk
mendapatkan beasiswa makin besar.

127
3. Sebutkan Prestasi, Penghargaan, Beasiswa yang
Menunjang

Prestasi baik akademik maupun non-akademik


merupakan salah satu bahan pertimbangan lulus dan
tidaknya dalam aplikasi beasiswa. Setiap prestasi yang telah
diraih harus disertakan dalam CV. Prestasi juga menjadi
salah satu bahan pertimbangan yang kuat bagi pihak
penyeleksi atau universitas. Professor biasanya mengambil
nilai prestasi ini untuk membuat sebuah surat rekomendasi
yang diminta. Contoh prestasi yang bisa dimasukan dalam
sebuah CV adalah sebagai berikut:

a) Penghargaan dari kementrian atau instutisi baik


nasional maupun asing.

b) Penghargaan mengikuti lomba yang terkait dengan


riset, pendidikan dan karya tulis ilmiah.

c) Beasiswa yang pernah kamu terima, ataupun.

d) Training yang diikuti.

4. Tulis Pengalaman yang Dimiliki

Salah satu aspek penting dan menjadi bahan


pertimbangan dalam CV adalah pengalaman. Contohnya

128
pengalaman kerja, magang, part-time, dan pengalaman
organisasi baik di kampus ataupun dimasyarakat atau
pengalaman lainnya. Pengalaman ini dapat memberikan
nilai tambah untuk berkompetisi dengan kandidat lainnya.

Beasiswa dari pemerintah AS, Full bright lebih


mengutamakan pelamar yang memiliki pengalaman di
bidang kepemimpiman, mendirikan organisasi dan
sejenisnya. Beberapa program beasiswa juga akan
mempertimbangkan orang yang berpotensi dalam bidang
kepemimpinan dan memiliki pengaruh kuat.

5. Sebutkan Kompetensi

Cantumkan hobi, aktivitas atau kompetensi yang


menarik untuk di pelajari oleh pemberi beasiswa misalnya
public speaking, people management, analisa, dan
kompetensi lainnya. Skill seperti kemampuan komputer
programming language C, Python, Microsoft Office, Adobe
Photoshop, dan skill teknis lainnya wajib disertakan jika
dimiliki.

6. Referensi

Referensi adalah hal yang sangat penting dalam


sebuah CV. Biasanya pihak penyeleksi akan melihat, siapa
orang-orang yang memberikan review positif tentang kita.

129
Ada dua jenis referensi yang terkait dengan surat
rekomendasi :

1. Referensi terkait dengan orang yang mengenal kita


secara baik, misal dosen pembimbing, atau orang-orang
yang pernah bekerjasama melakukan sebuah projek
penelitian.

2. Referensi terkait dengan orang-orang yang memiliki


posisi baik secara kedinasan, ataupun diluar itu.

Pada prinsipnya, dalam sebuah referensi adalah cantumkan


orang-orang yang memiliki credible baik dari organisasi
pemerintah misalnya presiden, menteri, bupati, anggota
DPR. Referensi dari bidang akademis seperti rektor, dekan,
dosen pembimbing. Utamakan yang bergelar professor dan
memiliki jabatan struktural di kampus. Dari pihak industri,
sertakan orang-orang yang memiliki posisi di industri, misal
direktur, kepala HRD atau yang lainnya.

7. Relevansi

Hal-hal yang telah disampaikan diatas adalah tentang


relevansi atau keterkaitan dengan beasiswa yang akan
diapply. Semenarik apapun CV kita, apabila tidak relevan
dengan beasiswa yang akan diapply, maka menjadi tidak
bernilai. Sebagai contoh apabila ingin mendaftar pada
program beasiswa yang mengutamakan riset sementara CV

130
kamu sangat menonjolkan bidang industri, kemungkinan
pihak penyeleksi akan mempertimbangkan kandidat yang
lain.

8. Desain CV

Desain CV seharusnya simple dan enak dibaca oleh


pembaca. Jangan menampilkan hal-hal yang menunjukan
kita tidak profesional, misalnya gambar gambar yang tidak
terkait dengan diri kita atau warna-warna yang terlalu
mencolok. Perhatikan besar huruf dan jenis huruf. Pastikan
setiap kalimat bisa di baca dengan jelas.

Berikut adalah contoh CV yang dapat dijadikan ide untuk


membuat CV masing-masing peserta.

131
132
133
134
135
136
TIPS DAN STRATEGI BAGAIMANA MENINGKATKAN

KUALITAS CV

CV merupakan identitas kita, pertama kali yang akan


dikenali oleh pemberi beasiswa atau seorang professor
yang pertama kali kita korespondensi. Mereka akan melihat
kapasitas diri kita dari sebuah CV. Bagaimana jika CV yang
kita kirimkan memiliki kualitas yang kurang baik?
Bagaimana mereka akan menjatuhkan pilihan kepada kita,
apabila CV yang kita miliki dibawah expektasi mereka. Ada
beberapa tips dan strategi yang akan kita bahas dalam
bagian ini, apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan
CV.

1. Publikasi

Hal pertama yang biasanya professor lihat dari sebuah CV


adalah publikasi. Mereka melihat ini karena pada dasarnya
salah satu tujuan kita diterima adalah kemampuan menulis
yang kita miliki. Kita akan “dipekerjakan” sebagai
mahasiswa dengan tugas utama menulis karya tulis ilmiah
yang akan dipublikasikan pada sebuah jurnal/conference
proceeding. Bagaimana seorang professor atau sebuah
organisasi memberikan beasiswa kepada kita apabila kita
tidak memiliki track record menulis ?

137
Masih banyak orang-orang yang tidak tahu bahwa publikasi
adalah salah satu faktor utama mengapa seseorang
mendapatkan beasiswa luar negeri. Sehingga mereka malah
fokus ke hal lainnya, seperti kegiatan organisasi atau hanya
fokus kepada masalah TOEFL. Padahal publikasi merupakan
hal yang sangat penting, karena ini adalah salah satu
pekerjaan utama kita ketika masuk menjadi mahasiswa S2
dan S3.

Bagaimana strategi yang dijalankan ketika kualitas CV kita


tidak baik dan kita juga tidak memiliki publikasi ilmiah?.
Jawabanya adalah “kita harus mulai menulis publikasi
ilmiah tersebut”. Apabila kita adalah seorang siswa
SMU/SMK yang berminat untuk melanjutkan studi S1 di luar
negeri, kita bisa memulai dengan mengikuti perlombaan-
perlombaan karya tulis ilmiah yang biasa diselenggarakan
oleh kampus-kampus. Setiap tahun ada ribuan lomba yang
diselenggarakan semacam ini. Tujuan kita mengikuti ini
adalah disamping berpartisipasi dan melatih kemampuan
menulis, juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari
CV kita. Tujuan kita bukanlah memenangkan penghargaan
dari lomba tersebut, tetapi untuk berlatih dan
meningkatkan kualitas menulis kita. Menang dan kalah
adalah persoalan yang lain.

138
Apabila kita adalah seorang mahasiswa tingkat awal
(semester 1-4), kita juga bisa melakukan hal yang sama.
Disamping itu, kita juga bisa mengikuti berbagai macam
perlombaan seperti PKM (program kreatifitas mahasiswa),
dll. Selain itu, kita bisa memulai belajar menulis karya tulis
ilmiah untuk seminar-seminar nasional. Disini kita bisa
bekerjasama dengan dosen yang memang bersemangat
pada hal-hal riset dan kepenulisan karya tulis ilmiah.

Bagi mahasiswa semester akhir yang sedang berjuang


dengan skripsi, kita bisa membuat sebuah target bahwa
hasil penelitian skripsi kita akan diterbitkan minimal pada
sebuah jurnal nasional atau conference internasional. Ada
begitu banyak konferensi internasional yang
diselenggarakan oleh kampus-kampus di Indonesia. Ini
memang berbayar, tetapi kita bisa berdiskusi dengan dosen
pembimbing kita terkait dana itu. Biasanya dosen memiliki
dana penelitian yang bisa digunakan untuk publikasi karya
tulis ilmiah. Biasaya universitas banyak yang menyediakan
dana untuk kegiatan tersebut.

Bagaimana dengan mahasiswa yang telah selesai kuliah


sementara belum menghasilkan sebuah publikasi ilmiah.
Publikasi ilmiah kita minimal adalah sebuah skripsi yang
telah kita bukukan. Baca dan kaji kembali skripsi kita,
apakah ada peluang untuk dijadikan sebuah karya tulis
ilmiah. Kita juga masih bisa berdiskusi dengan mantan

139
dosen pembimbing kita jikalau bisa menerbikatan skripsi
kita menjadi sebuah karya tulis ilmiah. Coba explore
kembali hasil tulisan kita, pasti ada sesuatu yang bisa di
kembangkan menjadi sebuah karya tulis ilmiah.

2. Training/workshop/seminar

Untuk meningkatkan sebuah CV, kita mulai dengan


mengikuti training apapun yang bisa meningkatkan
kemampuan diri baik soft skill maupun hard skill. Ada begitu
banyak training/workshop/seminar di berbagai tempat baik
berbayar ataupun gratis. Di kampus-kampus, biasanya ada
berbagai macam kegiatan semacam ini yang
diselenggarakan baik oleh mahasiswa ataupun organisasi
diluar kampus.

3. Reference

Referensi dan surat rekomendasi biasanya saling


berhubungan. Seseorang yang memberikan surat
rekomendasi, dapat dijadikan reference didalam CV kita.
Karena ada dua macam jenis surat rekomendasi (LoR) : LoR
supervisor dan LoR support. LoR supervisor adalah sebuah
surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh supervisor, dosen
pembimbing ataupun seseorang yang tahu betul
kemampuan kita. Mereka memberikan surat rekomendasi
berdasarkan sesuatu yang memang sudah mereka ketahui
seperti kemampuan intelegensia, organisasi, pencapaian,
140
kemampuan menulis dan sebagainya. Sementara itu, LoR
support adalah sebuah surat rekomendasi yang dikeluarkan
oleh seseorang yang dapat mendukung kesuksesan sebuah
aplikasi beasiswa. Biasanya diberikan oleh seseorang yang
memiliki jabatan tinggi di sebuah universitas, ataupun
dalam pemerintahan atau dari perusahaan baik perusahaan
swasta ataupun BUMN.

Sebagai contoh, surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh


seorang rektor universitas untuk seorang mahasiswa, agar
aplikasi beasiswanya semakin kuat. Isi dari surat
rekomendasi ini hanya hal umum saja, dan biasanya
berdasarkan CV yang kita berikan. Atau kita juga bisa
meminta surat rekomendasi dari seseorang yang bekerja
sebagai direktur perushaan BUMN karena kita pernah
terlibat dalam sebuah aktivitas kerjasama dengan
perusahaan tersebut. Atau orang-orang lainnya yang
memiliki kedudukan penting didalam masyarakat.

Surat rekomendasi yang telah kita peroleh tersebut dapat


kita sertakan dalam referensi pada sebuah CV. Biasanaya 3
atau 4 orang yang kita masukan lengkap dengan email dan
nomor telepon. Tentu saja kita harus memastikan bahwa
nama orang-orang tersebut masuk dalam reference kita,
sehingga akan mempermudah komunikasi antara pemberi
beasiswa dengan orang yang menjadi referensi kita.

141
BAGIAN 7

KORESPONDENSI, LoA dan LoR

Korespondensi dengan calon supervisor/professor


merupakan hal yang sangat penting bahkan ini bisa menjadi
kunci untuk diterimanya aplikasi studi dan beasiswa yang
kita ajukan. Saya sudah beberapa kali berhasil
mendapatkan beasiswa dengan pendekatan ini. Tujuan
korespondensi ini kami rangkum sebagai berikut :

1. Untuk memperkenalkan kandidat kepada calon


supervisor, sehingga tercipta hubungan yang baik. Hal
ini dikarenakan calon supeversior dan kandidat
memerlukan sebuah hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan. Supervisor memerlukan mahasiswa
untuk menyelesaikan proyek penelitian, sementara
mahasiswa memerlukan pembiayaan untuk studi
lanjutnya. Dengan menciptakan hubungan yang baik,
saling mengenal satu sama lain terutama kemampuan
akademis kandidat, akan meningkatkan peluang untuk
mendapatkan kesempatan studi dan beasiswa.

2. Mendapatkan informasi beasiswa yang terkadang tidak


terpublikasi dengan baik. Sebagian professor memiliki
informasi tersebut. Misalnya beasiswa proyek yang

142
sedang dilakukan oleh laboratoriumnya, sehingga
mereka memerlukan mahasiswa untuk bekerja dalam
proyeknya. Atau bisa jadi, universitas memiliki proyek
beasiswa baru yang belum terpublikasi dengan baik,
sehingga tidak diketahui lebih detail oleh kandidat.
Kesempatan ini sangat terbuka apabila kita memiliki
hubungan yang baik dengan calon professor.

3. Supervisor merupakan individu yang memiliki power


(kekutatan) untuk meloloskan beasiswa dengan sebuah
LoR (Letter of Recommendation). Biasanya ini terjadi
pada beasiswa-beasiswa yang disediakan oleh
universitas atau beasiswa dari pemerintah yang
diserahkan ke universitas (contoh Monbusho U to U).
Apalagi beasiswa yang pendanaanya dari proyek riset
supervisor, LoR sudah dipastikan menjadi penentunya.
Dengan adanya hal tersebut, korespondensilah yang
digunakan untuk meminta sebuah LoR pada kompetisi
beasiswa yang sedang diajukan oleh kandidat.

4. Korespondensi juga dapat digunakan untuk meminta


LoA (letter of Acceptance). Pada beberapa aplikasi
beasiswa seperti LPDP, LoA sangat penting untuk
meningkatkan peluang lolos LPDP. Sebagian besar
supervisor, dapat mengeluarkan LoA yang seharusnya
dipegang oleh bagian administrasi kampus. LoA sendiri
terbagi menjadi dua jenis, yaitu conditional dan

143
unconditional. LoA unconditional artinya kita sudah
diterima di universitas tersebut tanpa persyaratan lain
yang harus dipenuhi. Sedangkan untuk LoA conditional
artinya kita diterima di universitas tersebut dengan
adanya persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya
harus menyerahkan sertifikat bukti kemampuan bahasa
Inggris (TOEFL atau IELTS). Apabila persyaratan tersebut
sudah dipenuhi, maka LoA ini akan menjadi LoA
unconditional.

Bagaimana cara berkomunikasi dengan calon professor/


supervisor untuk pertama kalinya? Ada banyak cara untuk
memulai komunikasi dengan professor, kami membaginya
menjadi dua yaitu secara online dan offline.

1. Secara online

Kandidat harus aktif mencari informasi berkaitan dengan


calon professor di internet misalnya dengan :

a. Mengakses situs laboratorium Professor tersebut dan


menemukan kontak emailnya.

b.Mencari kontak email pada karya ilmiah publikasinya


yang tersedia pada situs-situs penyedia karya ilmiah
seperti google scholar, researchgate atau scopus
(sciencedirect.com).

144
2. Secara offline

Kandidat penerima beasiswa dapat mulai bergerilya


mencari professor dengan berbagai cara misalnya :

a. Mendatangi langsung laboratorium tempat professor


bekerja.. Apabila ada kesempatan untuk berkunjung
disuatu negara misal berupa conference internasional,
sekedar travel, ataupun urusan pekerjaan, kalian bisa
berkunjung langsung ke laboratorium bersangkutan
yang tentunya sudah melakukan perjanjian secara
online dengan professornya.

b. Pertemuan professor dapat diagendakan dengan


bertemu langsung pada acara konferensi internasional.
Banyak agenda konferensi ini diselenggarakan di
universitas-universitas di Indonesia. Memanfaatkan
moment tersebut untuk mencari informasi melalui
professor dengan memulai pembicaraan. Setelah
terjadi komunikasi yang baik, dapat dilanjutkan
komunikasi secara online dengan korespondensi lewat
e-mail, kemudiandapat digunakan untuk mencari
informasi yang telah kita diskusikan diatas seperto LoA
dan LoR.

145
Untuk memulai komunikasi dengan menggunakan email,
ada berbagai macam jenis cara. Ada yang sekedar
perkenalan dan ada yang berdiskusi detail menyangkut
sebuah tema penelitian. Tetapi sebelum melakukan itu, ada
baiknya mempelajari informasi professor secara ringan,
misalnya :

1. Apa tema riset yang dilakukan di laboratoriumnya

2. Membaca publikasi sebagai penunjang.

Berikut kami sertakan beberapa contoh email ringan


tentang cara memulai komunikasi dengan professor, kita
bisa mengembangkan email ini sesuai dengan kemampuan
persuasi kita.

Contoh email 1

Subject: Interesting on Gasification Research

Dear Professor Nicholas,

First, I would like to introduce myself. My name is Doni


Hermawan, and I am a senior high school student from
Indonesia. I have a plan to continue my studies in Taiwan
within a bachelor’s degree program. I am interested in
attending Johns Hopkins University, and am contacting you
regarding my particular interest in your research concern. I
have read your paper, “Parametric investigation on biomass
146
gasification in a fluidized bed gasifier and conceptual design
of gasifier” in Renewable Energy Journal. Because of this
research would appreciate the chance to join your
laboratory. I am applying to Johns Hopkins University, but
first I would like to ask whether it would be possible to study
in your laboratory once I am accepted there? For your
consideration, I am attaching my CV.

Thank you very much for your attention. I look forward to


hearing from you.

Sincerely yours,

Dony Hermawan,
Science Class
Senior High School of MAN 1 Surakarta, Indonesia
Contoh Email 2

Subject: Interesting on Biomass Gasification Research

Dear Professor Andrews

My name is Doni Hermawan, and I am a master student of


Chemical Engineering in Sebelas Maret University in
Indonesia with an interest in biomass pyrolysis and
gasification. Reading your paper, “Microplastics thermal
147
treatment by polyethylene terephthalate-biomass
gasification” in the International Journal of Applied Energy
attracted my interest. I have a question regarding that
paper, which is, what was the highest reactor temperature
you applied in the experiment?

Thank you very much for your attention. I look forward to


hearing from you.

Sincerely yours,
Doni Hermawan
Undergraduate program student
Mechanical Engineering Department
State University of Solok

Example email 3

Dear Professor Ing. Štefan Mihina,

First, I would like to introduce about myself. My name is


Doni Hermawan. I have graduated from the Department of
Mechanical Engineering, Sebelas Maret University.
Currently I work as research assistant in the Thermal
Engineering Laboratory within the same department. Our
research focus now is in developing a mathematic code for
geothermal power plant.

148
I have followed your research with interest and read several
of your papers, especially on geothermal thermodynamics. I
am very curious about the opportunity to continue my
master’s studies as a student in your laboratory. To do this, I
am planning to apply to The National Scholarship Program
(NSP) that is offered by the government of Norway. This
scholarship is offered for foreign students for a period of 1
to 12 months to carry out research at Norwegian
universities. For your consideration, I am attaching my CV.
Please give me an advice regarding on this situation.

Thank you very much for your attention. I look forward to


hearing from you.

Sincerely yours,

Doni Hermawan
Research assistant
Thermal Engineering Laboratory
Mechanical Engineering Department
Universitas Negeri Solok

149
Contoh email 4

Subject: Interesting study in torrefaction

Dear Prof. J.M.Jones

I am very pleased to introduce myself to you. My name is


Doni Hermawan, and I am a graduate of the Mechanical
Engineering Department, State University of Solo, Indonesia.
Currently my research project in is biomass waste
combustion, torrefaction and emission production.

After reading several of your papers on torrefaction, I’ve


become very interested in your research. Thus I am writing
to request whether it is possible to join your laboratory? I
see it as an opportunity to obtain valuable research
experience and make an important scientific contribution
related to torrefaction and biomass energy research.

Thank you very much for your attention. I am looking


forward to hearing you response.

Sincerely yours
Doni Hermawan
Master Student in Thermal Energy Laboratory
Mechanical Engineering Department
State University of Solo.

150
Contoh email 5

Dear Professor, Byung-Ho Song

First, I'd like to introduce myself. My name is Doni


Hermawan, and I am a Lecturer in the Mechanical
Engineering Department of the State University of Solok,
Indonesia. I graduated with a Master of Engineering from
Gadjah Mada University (THES QS, Engineering and IT
rankings 234). I was very interested reading your paper
about biomass energy, combustion and gasification because
of my research history in biomass energy, combustion and
gasification. My research concern is the combustion
characteristics of Jatropha curcas waste as solid fuel under
the supervision of Prof Dr-Ing Didik Sukamiharja. After
graduating, I was accepted as a research assistant in the
Biomass and Bioenergy Laboratory at National Chung Hsing
University, Taiwan, ROC, under the supervision of Prof. Dr.
Wu Tang.

I feel it is time for me to continue and earn a Ph.D in


biomass energy. Reading your paper about biomass
combustion attracted my interest, so much that I would like
to ask about the possibility of joining your laboratory. To
fund my PhD, I plan to apply for a scholarship program from

151
the Korean embassy. Please advise about the opportunity to
join your laboratory.

Thank you very much for your attention. I look forward to


hearing from you.

Sincerely yours,

Doni Hermawan

Lecturer at Mechanical Engineering Department,

State University of Solok

Contoh email 6

Dear Professor Jung-Yang San,

First, I would like to introduce myself. My name is Doni


Hermawan. I have recently graduated from the Mechanical
Engineering Education Department at Sebelas Maret
University in Indonesia. My research topic was exergy
analysis of a geothermal power plant, improving the
performance of a dry steam geothermal power plant by
employing a bottoming binary system using the
thermodynamic method. As a result of this research, I have
152
written several papers about geothermal power plant
optimization for eventual publication.

After graduating, I have been working as a research


assistant in the Thermal Fluid Laboratory at Sebelas Maret
University under the guidance of Dr. Johansyah
(www.scholar.google.com/Johansyah). Currently we are
focusing on thermodynamics applied to thermal power
plants. I also plan to continue my studies abroad. Therefore,
I would like to apply to a master study course at National
Chung Hsing University. I became interested in your
laboratory after reading your paper about the second-law
performance of heat exchangers for waste heat recovery. I
wanted to inquire whether it would be possible to continue
my studies by joining your laboratory?

Thank you very much for your attention. I look forward to


hearing from you.

Sincerely yours,

Doni Hermawan, B.Ed Eng


Research assistant Thermal Laboratory,
Department of Mechanical Engineering Education
State University of Solok

153
Tugas

1. Carilah kontak professor di kampus idaman/altefnatif


yang peserta pilih!

2. Buatlah email untuk memulai komunikasi dan kemudian


kirimkan kepada professor!

3. Bagi yang memiliki CV langsung ke contoh email ke 3.

4. Bagi yang SMA atau sederajat, bisa meminta


pertimbangan untuk studi lanjut dan peluang beasiswa.

5. Bagi mahasiswa semester awal bisa mendapatkan


informasi tentang exchange program.

154
BAGIAN 8

MOTIVATION LETTER

Motivation letter atau disebut juga statemen of purpose


adalah sebuat tulisan sebanyak 1-2 halaman (sebaiknya
singkat 1 halaman) yang menunjukan situasi diri kita secara
lebih detail. Dalam motivation letter berisi informasi diri,
latar belakang pendidikan, pengalaman riset/kerja yang
berkaitan dengan bidang yang ingin kita masuki. Selain itu,
alasan pemilihan kampus, lab dan bidang tertentu juga
harus disertakan dalam lampiran ini. Tidak hanya itu saja,
yang diharuskan ada dalam lampiran ini adalah kegiatan
apa yang akan kita lakukan setelah menyelesaikan studi. Isi
dari motivation letter adalah sebagai berikut :

1. Informasi pribadi,

2. Pendidikan dan kualifikasi,

3. Minat, ketrampilan dan prestasi,

4. Ide dan point apa yang ingin diceritakan,

5. Alasan kenapa kita ingin belajar disana, dan

6. Rencana masa depan anda.

155
Tips dalam Penulisan Motivation Letter

1. Tata bahasa yang benar

Membuat motivation letter sebaiknya menghindari


kesalahan tata tulis bahasa Inggris karena kemampuan
bahasa ini yang akan dinilai oleh penguji. Kita harus
memastikan motivation letter terhindar dari kesalahan
grammar . Apabila kita masih ragu tentang tulisan yang kita
hasilkan, sebaiknya didiskusikan dengan orang yang
memiliki kemampuan bahasa inggris yang lebih baik.

2. Pemilihan kata yang menarik, baik dan beretika

Dalam motivation letter, lebih baik menampilkan sisi


positif dari diri kita dan meminimalisir munculnya sisi
negatif. Membanggakan diri dalam hal ini perlu dilakukan
untuk menarik minat penyeleksi ketika membaca dokumen
kita. Tidak mungkin kita menampilkan hal yang menjadi titik
lemah kita, sebaiknya kita harus menampilkan sisiterkuat
yang menjadi passion dan harapan.

Pastikan semua prestasi yang pernah kita peroleh


tercantum dan sebagai pemberitahuan untuk penyeleksi
bahwa kita merupakan orang yang pantas untuk menerima
beasiswa ini.

156
3. Satu motivation letter untuk satu universitas/bidang

Setiap motivation letter biasanya lebih spesifik pada


universitas tertentu dan bidang tertentu. Pastikan apabila
menulis surat ini, sudah mengkaitkan dengan universitas,
bidang, riset yang akan dituju.

4. Kaitkan dengan Indonesia

Sebaiknya kita selalu mengaitkan alasan kita


mendaftar dengan kebutuhan di negara asal (Indonesia),
dan mengutarakan niat untuk kembali ke Indonesia setelah
selesai studi terutama beasiswa yang disediakan oleh
pemerintah ataupun organizasi (foundation). Hal ini dapat
menarik penyeleksi untuk memperhatikan aplikasi kita
karena di dalamnya juga terdapat sebuah tujuan moral yang
akan dilakukan. Akan tetapi, beasiswa yang disediakan oleh
pihak universitas ataupun perusahaan biasanya
mengharapakan pelamar untuk tetap tinggal di negara
bersangkutan untuk dipekerjakan sebagai peneliti atau
bekerja di perusahaan.

157
Contoh motivation letter 1

Dear Sir/madam/committee,

With this letter, I would like to express my interest in


studying at the University of Stalbarg, London as an
Erasmus student.

I am currently studying Master’s Degree programme in


Regional Geography at the State University of Solok, in
Indonesia. I have decided to apply for this programme
because I am sure it would strongly enrich my future studies
and help me in my prospective career. Moreover I consider
this programme as a great opportunity to get in touch with
British culture and educational system. Last but not least, I
am very curious about different approaches to the
geography at the foreign university.

I have chosen to apply for University of Helsinki, because I


really like its module system of study. I specially appreciate
the wide range of offered modules and the freedom in
making your study plan. Many of the modules offered are
unique for me, because there is no equivalent at my home
university. Very important for me is also an “Excellent”
rating for teaching of the Geography department and the
overall friendly atmosphere at both the university as well as
the city. The third main reason why I have chosen Helsinki is
its Urban and Regional Policy Research Institute. It
158
specializes in interdisciplinary research on key regional and
urban policy issues, which is the field of geography very
familiar to me.

During my prior studies I have found out, that I would like to


specialize in Urban and Transport Geography. The
University of Helsinki gives me a chance to get in touch with
these subjects through modules from both Department of
Geography and Department of Town and Regional Planning.
In my last year at the ABC University I worked on an
empirical study with main focus on transportation costs of
suburbanisation and urban sprawl. I really liked my project
and I am keen to continue in it. I would like to use my stay in
Helsinki for further developing my skills in empirical
research and starting working on my diploma project. The
possibilities that gives me University of Helsinki further
expand those at my home university. I would take modules
focusing on Transport and Urban geography and European
Studies.

I would very much like to spend a study at the University of


Helsinki. This would give me a chance to deepen my
geographical knowledge in the inspiring, creative, and
cosmopolite environment of one of the largest British
universities. . Moreover, I am confident that my experience
in London would be extremely exciting, fun, and valuable for
both my studies and overall general development.

159
Thank you for considering my request. I look forward to
your positive response.

Yours faithfully,

Deni Hendrawan

Contoh motivation letter 2

Dear Sir/Madam/committee,

With this letter, I would like to express my interest in


studying at Newcastle University, United Kingdom.

I am currently studying Bachelor’s Degree programmee in


English Education of Semarang State University. With this
letter, I am applying for a position in the Masters of
Teaching English to Speakers of Other Language (TESOL),
offered at Newcastle University. With my current experience
as a teacher who has joined a teacher internship in Thailand
in 2017, I wish to expand my English skill and teaching and
turn my focus towards on teaching English among students.
By reading the course curriculum available online, I have
read that the subject material covered will best suit my
career goals as an English educator.

160
I have chosen to apply my master at Newcastle University
because I really like the style, system, and program of the
study in TESOL. The main reason why I choose Newcastle
University because this university provides the best system
of teaching that I can study and explore more. At this
university, I will find out and study that there are a lot of
techniques or methods I can use for teaching English in the
classroom. Moreover, there are lots of journals which
contain TESOL program that have been uploaded by
Newcastle University.

During my teaching experience before, I have found a lot of


problem between the students and the English subject itself.
For instance in Thailand or Indonesia, the students seem like
they are lacking of motivation in studying English. Some
problems they may face like English is difficult, the teacher
is very boring when delivering the materials, they cannot
speak English fluently, etc. Based on those cases, I wonder
what kind of techniques that the teachers can use in order
to raise students’ motivation in studying English. In the end,
my concern in doing teaching internship was about teaching
techniques I could apply to help the students in studying
English.

I really would like to study my TESOL program in Newcastle


University because it would give me so many chances and

161
knowledge about teaching English in interesting, inspiring,
creative, and wonderful ways.

Thank you in advance for considering my application,

Regards

Amy

Tugas

1. Buatlah sebuah motivation letter seperti contoh diatas!

2. Diskusikan dengan teman bagaimana pendapat mereka


mengenai motivation letter yang kita buat!

162
BAGIAN 9

WAWANCARA

Wawacara merupakan hal yang sangat penting


dalam proses aplikasi beasiswa. Wawancara dapat
dilakukan secara langsung face-to-face atau melalui
komunikasi online menggunakan skype, google hangout
atau melalui korespondensi by-email dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari pihak penyelenggara.
Seseorang yang dipanggil dalam wawancara beasiswa patut
bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menjalani
sesi ini. Tidak banyak orang yang bisa lolos dan
mendapatkan kesempatanseperti ini.

Wawancara pada dasarnya adalah sebuah aktivitas untuk


mengonfirmasi apa yang telah kita tuliskan pada halaman
aplikasi (application form), curiculum vitae, essai atau
proposal. Pewawancara tidak bermaksud untuk menguji
atau menghakimi kita, apalagi mencari kelemahan dan
kesalahan dari diri kita, melainkan hanya mencocokkan
kesesuaian antara apa yang kita tuliskan dengan jawaban
dari pertanyaan yang mereka berikan. Pihak pewawancara
sudah mempelajari aplikasi yang kita kirimkan sebelumnya,
sehingga mereka sudah mengetahui kemampuan kita. Kita
tidak perlu menjadi orang lain dan sampaikan dengan jujur
163
sesuai dengan apa yang telah kita tulis pada aplikasi. Oleh
karena itu, perlunya sebuah persiapan yang matang
sebelum menghadiri wawancara. Hal tersebut disebabkan
karena kadang kita canggung terhadap sesi ini apalagi
ketika harus berbicara menggunakan bahasa inggris dan
berkomunikasi dengan pewawancara seorang professor
dari luar negeri.

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan dalam


wawancara antara lain:

1. Apa yang kamu ketahui tentang beasiswa ini ?

Untuk mengetahui informasi tentang pemberi beasiswa


baik dari pihak negara, organisasi atau perusahaan,
sebaiknya kita mencari informasi dengan membaca dan
mempelajari informasi dari pihak pemberi beasiswa. Kita
bisa berkunjung ke situs yang menyediakan informasi detail
mengenai program, tujuan dan penyelenggaran beasiswa.
Kita juga bisa belajar dari seseorang yang pernah mengikuti
sesi wawancara.

2. Ceritakan tentang dirimu

Kalimat ini sering dilontarkan diawal sesi wawancara.


Persiapkan apa yang telah kita tulis di CV dan aplikasi form,
serta kembangkan apa yang tidak ditulis disitu. Misalnya
saja, kita saat ini sedang gemar menulis penelitian di

164
sebuah blog atau kontribusi kita pada sebuah media online,
dsb. Ceritakan diri kita dengan sejujur-jujurnya sesuai
dengan keadaan yang sedang kita alami sat ini.

3. Apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta


pencapaian apa yang telah di perolehselama ini?

Pertanyaan ini umum diajukan dan biasanya kandidat


memberikan jawaban misalnya pekerja keras. Jawaban ini
sangat baik, tetapi upayakan untuk menjelaskan lebih
dengan studi kasus pada diri kita. Pada situasi apa kita
sedang bekerja keras?. Untuk kelemahan, usahakan
bukanlah sebuah kelemahan yang akan merugikan kita
sebagai kandidat, misal malas, bodoh, dsb. Tetapi sebuah
kelemahan yang justru memberikan nilai positif bagi
pewawancara misalnya : terlalu bekerja keras dan lupa tidur,
terlalu bersemangat sampai kadang kesehatan tubuh
menurun, dsb. Tetapi, jawaban tersebut kemungkinan
sudah bisa ditebak oleh pewawanara, kita bisa mencari
jawaban yang lebih variatif.

4. Apa yang kita lihat 5 tahun kedepan dari diri kita ?

Pada tahap ini, pewawancara ingin melihat apakah kita


memiliki rencana jangka panjang. Visi dan misi secara detail
bagi diri kita 5 tahun mendatang bisa kita persiapkan dari
sekarang. Sebagai contoh, kita ingin menjadi serang dosen,

165
untuk itu kita mempersiapkan dalam 5 tahun kedepan apa
yang hendak kita capai, dalam bidang pendidikan, riset dsb.

5. Apa tantangan terbesar dalam hidup anda dan


bagaimana cara mengatasinya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, ceritakan apa hal besar


yang pernah terjadi pada diri kita dan bagaimana kita
menyelesaikan permasalahan tersebut. Ketika
menceritakan hal ini, usahakan jangan menggunakan
bahasa yang berbelit dan susah untuk dimengerti. Contoh
ketika akan melaksanakan ujian skripsi, jadwal di tunda
karena ada tanggungan administrasi yang belum di
selesaikan dan nilai salah satu mata kuliah tidak keluar.
Cara mengatasi masalah tersebut adalah pertama melunasi
biaya administrasi yang kurang kemudian menghubungi
dosen yang mengampu mata kuliah dan meminta
penjelasan mengapa nilai tidak keluar.

5. Mengapa harus memberikan beasiswa kepada kita ?

Pada pertanyaan ini, kita harus bisa meyakinkan


pewawancara bahwa kita pantas untuk mendapatkan
beasiswa tersebut dibanding aplikan yang lain karena
prestasi yang telah kita dapatkan dan banyaknya kegiatan
organisasi yang pernah kita ikuti. Kita juga harus

166
menjelaskan secara singkat, padat dan jelas apa alasan kita
menginginkan beasiswa ini, tentunya untuk kemajuan
pendidikan dan mencapai target yang ingin diraih.

Sebelum melaksanakan wawancara, hendaknya


memperhatikan :

1. Latihan

Pastikan kita berlatih dengan baik, bisa dengan teman lain


ataupun berbicara sendiri didepan cermin. Pelajari
pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan, seperti yang
telah dibahas sebelumnya. Latihan bukan saja terkait
dengan jawaban yang kita berikan saja, tetapi juga meliputi
ekspresi tubuh dan wajah ketika sesi ini berlangsung.

2. Cek Dokumen

Pastikan sebelum hari-H wwancara, cek dokumen apa saja


yang harus dibawa. Pastika membawa alat tulis untuk
keperluan yang tidak terguda.

3. Penampilan

Penampilan atau sebagian besar dicover oleh pakaian


adalah hal yang sangat penting dalam wawancara. Sebuah
sumber mengatakan bahwa pakaian dapat dijadikan faktor
penentu dalam sebuah ujian wawancara. Usahakan

167
menggunakan pakaian yang resmi, dan rapi serta jangan
terlalu modis.

4. Komunikasi

Komunikasi adalah hal penting ketika kita menginjakan kaki


pertama kali dilokasi. Komunikasi bukan saja verbal tetapi
non verbal. Pastikan senyum dan sering menyapa serta
mengobrol dengan panitia ataupun kandidat lainnya
sehingga kita tidak terlalu tegang dan gugup. Karena
ketegangan bisa menghapus memori pembelajaran yang
telah kita siapkan. Selama wawancara, gunakan bahasa,
tutur kata, nada suara, gerak danekspersi wajah yang baik,
percaya diri dan tidak sombong. Pastikan selalu tersenyum
kepada pihak pewawancara.

Dalam proses komunikasi ini juga selalu tanggap terhadap


kontak mata. Jangan selalu meninggalkan tatapan mata
pewawancara. Apabila terlalu lama, bisa menjaga kontak
mata dengan melihat rambut, dagu ataupun bahu
pewawancara. Jangan menyela pembicaraan. Tunggu
sampai kita diberikan kesempatan untuk menjawab.
Usahakan menjawab lebih dari 30 detik dan kurang dari 3
menit. Apabila kita menjawab terlalu pendek, akan diduga
kita tidak mempersiapkan jawaban dengan baik, sementara
apabila terlalu panjang terkesan bertele-tele.

168
BAGIAN 10

MEMBUAT RESEARCH PLAN

Dalam aplikasi beasiswa, biasanya disyaratkan untuk


membuat sebuah rencana penelitian. Bisa berupa satu
halaman saja atau bisa lengkap beberapa halaman.
Research plan yang lebih detail disebut proposal penelitian.

Saat membuat research plan, ingatlah bahwa


reviewer/professor yang mereview harus membaca banyak
dari pendaftar yang lain. Jadi pastikan bahwa yang kita tulis
langsung to the point tanpa berbelit-belit dan pastikan judul
sesingkat mungkin serta jelas. Usahakan isi penelitian dan
penulisan tersusun dengan baik dan rapi agar menjadi nilai
tambah di hadapan pewawancara.

Isi dari daftar referensi yang berkaitan dengan


proposal secara garis besar sebagai berikut :

1. Judul

Judul penelitian harus singkat, tegas dan menarik.


Ketika reviewer membaca judul penelitian kita, mereka
harus bisa membayangkan dengan benar apa kira-kira isi
dari penelitian ini. Tidak mungkin jika tidak ada korelasi
antara judul dan isi dari research plan.
169
2. Abstrak (opsional)

Abstrak adalah ringkasan singkat dari apa yang kita


tuliskan dalam sebuah rencana penelitian. Abstrak ini
memberikan pemahaman kepada peserta secara singkat
terhadap poin utama dan kesimpulan dari rencana
penelitian. Abstrak mencakup: Judul, tujuan, metode dan
hipotesis jika ada. Seringkali abstrak tidak dimasukan dalam
research plan karena isi dari bagian ini sudah sangat singkat.

3. introduction

Pengenalan (introduction) dan latar belakang


(background) bisa masuk dalam poin ini. Apa yang melatar
belakangi kita mengambil topik penelitian
tersebut,persoalan dibalik penelitian yang ingin kita
selesaikan serta fakta-fakta yang terkandung didalam
persoalan tersebut.

4. Tujuan dari penelitian (purpose of research)

Bagian ini membahas tentang tujuan yang hendak dicapai


dari penelitian tersebut.

5. Metode

Metode adalah sebuah pendekatan untuk berbagai


macam pertanyaan atau masalah yang sedang diselidiki.
Sebuah metode juga memuat daftar prosedur yang jelas
170
dan harus diikuti dalam pelaksanaan penelitian. selain itu,
di dalamnya mencakup metode pengumpulan dan analisis
data.

6. Referensi

Daftar buku/makalah yang menjadi sumber


penulisan proposal penelitian.

Contoh Research Plan

Development of Jatropha curcas waste as solid bio-fuels

“The research plan below wrote under my experience in my previously research,


but more complex data. The research plan can be change depend on the
Laboratory support”

1. Introduction

Nowadays, the world faces the high cost of energy. It was marked by the
fluctuation of world oil price ever reaching the level of 150 US$/barrel. Although
it has undergoing to price stability, an upward trend will surely occur in the next
years. In addition, the increasingly reduced reserve of energy. The imbalance
between supply and demand was also result in the leap of price. To reduce the
impact, several countries began to increase the utilization of renewable energy
to meet their need for energy.

Biomass is one of the most important renewable energy sources in the world.
During recent decades, the utilization of biomass has a sufficiently drastic
increase. It was due to several factors. First, biomass was a renewable resource,
because of the availability of biomass is unlimited, and provided its regenerative
process run well. Second, the extraction of biomass energy can be carried out
more flexibly. The biomass can be burn directly a direct without high technology.
It also can be conversed into gas or liquid [1]. Biomass energy is more friendly-
environment compared with the fossil fuel. The emission of CO2 released by
171
biomass into atmosphere will be absorbed through a photosynthesis process. It
was called the carbon neutral. If it occurred, the excessive accumulation of
carbon dioxide in atmosphere will not decrease. Indonesia has began to increase
the development of Jatropha curcas as an energy plant for reduce dependence
on the fossil fuel. As reported by the National Indonesian Bio-fuel Team [2],
Indonesia will project the areas of 1.5 millions hectare for Jatropha curcas plant
on 2010. Then, on 2015 the increase will occur two times reaching 3 millions
hectares. The cultivation of Jatropha curcas as a plant for energy in Indonesia
was underlain by the fact that the Jatropha curcas is a plant that can be grown
on marginal soils. It does not result in a competition with food plants.

Other several countries also did the same by developing Jatropha curcas, like in
Mexico, N.E. Thailand [3], Nicaragua [4], and India [5]. Most researches studied
on a conversion from Jatropha curcas into a biodiesel [5-8], while several
literatures did on Jatropha solid waste such as cake seeds (seed husk), sludge,
shells like activated carbon [9], seed husk open core gasification [10], the fixed
bed pyrolisis of physical nut waste [11], Jatropha curcas part for energy [12].
The cake seeds of Jatropha curcas were outcomes of waste from the processing
of Crude Jatropha Oil (CJO) potential to develop as a solid fuel. As reported by
Openshaw, R. Banerji V. et al., and Sricharoenchaikul et al. [3, 7, 11], and the
content of cake seeds in the cake seeds Jatropha curcas reached 60.9 - 67% per
unit of weight.

The Jatropha curcas solid waste (cake seed) has potentials to develop as solid
fuel. The process is that Jatropha curcas cake seeds are initially cracked, the
shells are carefully removed, and the kernels obtained were used for oil
extraction [2]. The process resulted in shells and cake seeds as shown in Fig. 1

172
Fig 1. The process of crude Jatropha oil (CJO)

2. Research Objective

The objective of this research is to produce potential of Jatropha curcas solid


waste as solid biofuels. We know that increasing the fossil fuel like oil made
difficulty for the economic of rural society. Solid fuel Jatropha curcas can be
alternative energy for change the fossil fuel. The following target will be done as
the steps to create the best solid biofuels for rural society.

 Examine the raw material to characterizations

 Producing solid biofuels related to the mechanical properties which easily


handling, storage

 Optimalization the solid fuels on the combustion characteristic related


with the energy generate and emission.

 Economic calculation for using solid fuel Jatropha curcas compare with
fossil fuels like oil, gas and coal.

 Therefore, within the framework of this research, the following tasks had
to be performed:

 Study the characteristic of raw material Jatropha curcas waste

 Determine the mechanical characteristic such us diameter briquettes,


pressure, density, particle size.

173
 Study of combustion behavior of briquettes as well as minimalist of
emission related with mechanical characteristic.

 Evaluate the economic using jatopha curcas waste as biofuel.

3. Material and Methods

Jatropha curcas waste will be use as a research material. Proximate and


ultimate analysis testing will be done to understanding about characteristic of
raw material. It is important to next study about utilization of solid waste. Initial
experiment work will be carried out using densification to make form of
briquettes. Several dimension, pressure, density and particle size are finding to
achieve high performance of solid fuels. It is relate with strong of briquettes and
longer storage.

Combustion experiment using fluidized bed reactor will be carried out to achieve
high performance of solid waste as biofuels. This was due to the Fluidized bed
technology is playing a more and more important role in using biomass fuels
offering economical and environmental benefits compared with the
conventional combustion techniques (11). Several studies about combustion in
fluidized bed reactor have been reported (12). Evaluate of the economic using
Jatropha curcas waste as biofuels will addition on this project.

Reference:

1. Peter McKendry, Energy production from biomass (part 2): conversion


technologies. Bioresource Bioresource Technology, 83, 47–54 (2002).

2. Hambali E, dkk, 2007, Teknologi Bioenergi, Agromedia, jakarta

3. Openshaw, K., A review of Jatropha curcas: an oil plant of unfulfilled promise.


Biomass and Bioenergy., 19, 1-15 (2000).

4. N. Foidl, G. Foidl, M. Sanchez, M. Mittelbach, S. Hackel, Jatropha curcas l. As


a source for the production of biofuel in Nicaragua. Bioresource Technology.,
96, 77-82 (1996).

174
5. Shweta Shah, Aparna Sharma, M.N. Gupta, Extraction of oil from Jatropha
curcas L. seed kernels by Combination of ultrasonication and aqueous
enzymatic oil extraction. Bioresource Technology., 96, 121–123 (2005).

6. G.M. Giibitz, M. Mittelbach, M. Trabi, Exploitation of the tropical oil seed


plant Jatropha curcas L.Bioresource Technology., 67, 73-82 (1999).

7. R. Banerji, A.R. Chowdhury, G. Misra, G. Sudarsanam, S.C. Verma and G.S.


Srivastava, Jatropha Seed Oils For Energy., Biomass 8, 277-282 (1985).

8. K. Pramanik, Properties and use of Jatropha curcas oil and diesel fuel blends
in compression ignition engine., Renewable Energ 28, 239-248 (2003).

9. Kumar Ramakrishnan, Chinnalya Namasivayam, Development and


characteristic of activated carbons from Jatropha husk, an agro industrial
solid waste, by chemical activation methods., Journal Environment
Engineering Management 19, 173-178 (2009).

10. D.K Vyas, R.N. Singh, Feasibility tudy of Jatropha Seed Husk as an Open Core
Gasifier Feedstock., Renewable Energy 32, 512-517 (2007).

11. V. Sricharoenchaikul, C. Marukatai, D. Atong, Fuel Production from Physic


Nut (Jatropha Curcas L.) Waste by Fixed-bed Pyrolisis Process. Thailand
journal., 3, 23-25.

12. Z. Sun, B. Jin, M. Zhang, R. Liu, Y. Zhang. Experimental studies on cotton stalk
combustion in a fluidized bed, Energy , 33, p1224– 1232.

13. T. Madhiyanon, P. Sathitruangsak, S. Soponronnarit (2009). Co-combustion


of rice husk with coal in a cyclonic fluidized-bed combustor (w-FBC), Fuel,
88,p 132–138

175
BAGIAN 11

TOEFL DAN KEMAMPUAN BAHASA

Test of English As a Foreign Language atau biasa


yang disebut dengan TOEFL, sudah sangat dikenal oleh
mahasiswa. Tes ini dilakukan untuk mengukur dan
mengetahui kapabilitas dan kecakapan seseorang dalam
berbahasa Inggris. Peneyelenggara tes ini secara resmi oleh
ETS atau Educational Testing Service yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1963. Saat ini, hampir semua
pemberi beasiswa memberikan acuan TOEFL atau tes yang
setara lainnya misalnya IELTS dan TOEIC sebagai syarat
aplikasi beasiswa luar negeri. Semakin tinggi nilai kita, maka
semakin mudah kita mendapatkan beasiswa di universitas
favorit. maka dari itu, jika kita ingin mendapatkan beasiswa
luar negeri, maka kita harus terus melatih kemampuan
bahasa inggris kita agar mendapatkan nilai yang terbaik.

Sebagian besar negara didunia memakai TOEFL


sebagai syarat mendaftar beasiswa. Namun, ada beberapa
negara yang tidak menggunakan nilai ini secara mutlak
sebagai penentu untuk mendapatkan beasiswa, salah
satunya di Rusia. Beberapa negara mensyaratkan IBT TOEFL,
dan beberapa negara lainnya mensyaratkan IELTS.

176
Beberapa negara di Asia juga menerima TOEIC seperti di
Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dll.

Perjuangan untuk mendapatkan nilai ini memang


begitu besar, karena nilai ini menentukan diterimanya
sebuah beasiswa. TOEFL atau kemampuan bahasa inggris
dapat dikatakan sebuah tiket untuk melamar sebuah
beasiswa. Tidak saja beasiswa luar negeri, beasiswa dalam
negeri, kelulusan mahasiswa pasca sarjanapun sudah
ditetapkan menggunakan nilai TOEFL. Mau tidak mau atau
suka tidak suka, TOEFL sudah harus kita pelajari. Ada
beberapa beasiswa yang mensyaratkan nilai ini di awal,
tetapi ada banyak juga beasiswa yang mensyaratkan nilai ini
setelah melalui proses aplikasi. Tidak ada jalan lain, apabila
kita ingin kuliah di luar negeri, TOEFL harus di pelajari.

Banyak buku dan tulisan ringan maupun berat di


internet yang membahas tentang strategi TOEFL. Kalian bisa
mempelajarinya dengan mudah dan harus penuh semangat,
karena itulah jalan untuk mendapatkan beasiswa luar
negeri.

Jenis TOEFL dan Perbedaannya

Ada tiga jenis TOEFL yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. PBT

177
Paper Based Test TOEFL atau dalam terjemahan
berarti tes TOEFL berbasis kertas. Sesuai dengan namanya,
jenis tes ini dilakukan dengan kertas sebagai form pengisian
jawaban. Ada tiga topik yang dibahas dalam tes ini yaitu
Listening, Structure, dan Reading yang berlangsung selama
2.5 jam. PBT ini memiliki rentang skor dari 310 hingga 677.
Jenis TOEFL ini sudah tidak digunakan lagi dalam ruang
lingkup internasional, namun ada beberapa negara yang
masih menggunakannya.

2. CBT

Computer Based Test TOEFL atau juga disebut tes


TOEFL berbasis komputer. Tes ini menggunakan sebuah
software atau perangkat lunak yang dikeluarkan oleh ETS.
Tiap peserta harus mengerjakan soal-soal melalui software
tersebut secara langsung. Ada empat topik ujian yaitu
Listening, Structure, Reading, dan Writing yang berlangsung
selama hingga 2,5 jam. Jenis TOEFL ini memiliki rentan nilai
antara nol hingga 330.

3. IBT

Internet Based Test TOEFL atau bisa juga disebut tes


TOEFL berbasis internet. Jenis tes TOEFL terbaru yang
diperkenalkan pada tahun 2005 silam. Sepintas jenis tes ini
sama dengan CBT, namun dilakukan secara online. Tes
terdiri dari empat topik ujian yaitu Listening, Writing,
178
Reading, dan Speaking. Nilai maksimum pada jenis TOEFL
ini adalah 120 dan dilakukan selama 4 jam.

Berikut adalah tips umum untuk meraih TOEFL yang lebih


baik :

1. Kita harus mengingat bahwa bahasa Inggris adalah hal


yang sangat penting untuk studi di luar negeri. Kita
harus menetapkan mindset bahwa kemampuan bahasa
Inggris ini yang akan kita pakai dalam berkomunikasi
saat kita studi. Tanpa kemampuan ini, kita akan
kesulitan ketika beradaptasi saat proses pembelajaran.
Semakin baik kita menguasai bahasa Inggris, semakin
tinggi peluang mendapatkan beasiswa.

2. Luangkan waktu setiap hari walaupun singkat namun


secara rutin untuk membaca materi TOEFL. Jangan sia-
siakan hari kita tanpa TOEFL. Setiap hari membaca,
mendengar ataupun menonton TV atau film,
mendengarkan radio, membaca berbagai teks dalam
bahasa Inggris. Ini bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman membaca dan kemampuan
mendengarkan percakapan dalam bahasa Inggris yang
tentunya akan mempengaruhi nilai TOEFL. Hal yang
dapat dipelajari dengan efektif adalah melihat video
TED yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia. Bahasa TED lebih formal dibandingkan

179
dengan bahasa di Film. Silahkan download materi TED
di www.ted.com.

3. Berlatih berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris


sebanyak yang kita bisa. Mungkin sesekali berbicara
pada cermin atau menirukan pembicaraan pada sebuah
film.

4. Identifikasikan sisi lemah kita dalam pemahaman


bahasa Inggris. Kemudian tingkatkan sisi lemah
tersebut, sehingga menjadi lebih baik misalnya apabila
ketrampilan menulis adalah ketrampilan terlemah
maka sering-seringlah untuk berlatih menulis terutama
menulis esai.

5. Tes TOEFL memiliki durasi waktu yang pendek. Maka


tidak ada jalan lain kecuali kita belajar secara rutin.
Belilah buku TOEFL atau bisa juga belajar melalui
internet. Semakin banyak waktu berlatih, semakin
mudah kita dalam mengerjakan tes.

6. Tentukan tujuan dan buat target kapan, dimana dan


berapa nilai TOEFL yang menjadi impian kita.

7. Belajar dengan berkelompok misal kursus singkat


ataupun kursus panjang (kampung inggris) dapat
meningkatkatkan motivasi kita dalam belajar.

180
8. Gunakan media belajar yang tepat, salah satunya
dengan memanfaatkan Software TOEFL yang banyak
bersebaran di Internet. Pengguna android dan iphone
juga dapat memanfaatkan aplikasi TOEFL pada
perangkat mobile phone.

9. Nilai TOEFL yang kita peroleh dari berbagai jenis tes


TOEFL yang telah kita ikuti, akan bermanfaat bagi kita.
Semakin sering kita mengikuti tes, semakin baik
kemampuan bahasa inggris kita, maka semakin besar
juga peluang kita untuk mendapatkan beasiswa. Misal,
kita yang memiliki nilai IBT akan lebih baik peluanganya
dibandingkan yang hanya memiliki nilai paper based.
Begitu juga dengan nilai ITP atau prediction dari kursus-
kursus lokal. Nilai kemampuan bahasa dari kursus lokal
mungkin lebih baik daripada tidak memiliki nilai apapun.
Walaupun hanya ada beberapa universitas yang masih
menerima nilai kemampuan bahasa ini.

181
BAGIAN 12

APA STRATEGIMU

Setelah kita mempelajari secara keseluruhan dari


BAGIAN I hingga BAGIAN 11, sekarang saatnya untuk
merencanakan strategi untuk masa yang akan datang.
Penentuan strategi dapat dibantu dengan beberapa
pertanyaan berikut:

1. Apa posisi anda saat ini ? (SMU, Kuliah, Bekerja)

············································································

2. Kapan anda ingin mendapatkan beasiswa luar negeri baik


beasiswa studi, training, short-term ?

············································································

3. Tuliskan 3 rencana strategimu dalam 1 bulan, 3 bulan dan


6 bulan ke depan !

············································································

4. Sebutkan 3 beasiswa apa yang ingin anda ikuti!

············································································

5. Sebutkan 3 Negara mana yang ingin anda tuju!

············································································
182
6. Sebutkan 3 hambatan terbesar anda untuk mencapai
beasiswa luar negeri!

············································································

7. Apa solusi dari 3 hambatan tersebut ?

············································································

8. Apakah anda ingin dapat beasiswa dengan cepat atau


hanya tetap pada tujuan kampus impian?

············································································

Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas, kita bisa


menyimpulkan cara merancang strategi yang cocok
diterapkan pada diri kita sesuai dengan kekurangan dan
kelebihan yang kita miliki.

183
DAFTAR PUSTAKA

[1] Richard St.John (2007, January 6). Secrets of


success in 8 words, 3 minutes. Retrieved from
https://www.ted.com/talks/richard_st_john_s_8_s
ecrets_of_success​ .
[2] Dweck, Carol., Leggett, Ellen. A social-cognitive
approach to motivation and personality. Psicological
review, 1988,​ ​ Vol.​ ​ 95, No.​ ​ 2,256-273.
[3] Blackwell, Lisa., Trzeniewski, Kali., Dweck, Carol.,
Implicit Theories of Intelligence Predict Achievement
Across an Adolescent Transition: A Longitudinal
Study and an Intervention. Child Development,​
​ January/February​ ​ 2007,​ ​ Volume​
​ 78,​ ​ Number​ ​ 1,​ ​ Pages​ ​ 246–263.
[4] Michelon, D. P. (2008, February 26). Brain Plasticity:
How Learning Changes Your Brain. Retrieved​
​ August​ ​ 25,​ ​ 201
[5] Orosz G, Péter-Szarka S, Bőthe B, Tóth-Király I and
Berger R (2017) How Not to Do a Mindset
Intervention: Learning from a Mindset Intervention
among Students with Good Grades. Front. Psychol.
8:311. doi: 10.3389/fpsyg.2017.00311
[6] Sheryl Sandberg (2010, December).Why we have
too few women leaders [Video file].
https://www.ted.com/talks/sheryl_sandberg_why_
we_have_too_few_women_leaders
[7] Josh Kaufman (2013, March 14). The first 20 hours
-- how to learn anything | | TEDxCSU. Retrieved
from https://ed.ted.com/on/Imq14bHp​ .

184
Tentang Penulis

Dr.Eng. Nugroho Agung Pambudi di

Lahirkan di Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

Menamatkan Diploma III dan S1 di

Jurusan Teknik Mesin, Universitas

Negeri Semarang. Menyelesaikan S2 di

Universitas Gadjah Mada dan pernah

menempuh pendidikan S2 di Taiwan

dan Malaysia. Tahun 2010 mendapatkan fellowship dari pemerintah

Finlandia, dan orang Indonesia pertama yang mendapatkan.

Pendidikan doktoral diselesaikan di Kyushu University Jepang. Setelah

studi S3, mendapatkan kesempatan untuk bekerja di lembaga riset di

Jepang yakni di I2CNER (International Institute for Carbon Neutral

Energy Research). Saat ini bekerja di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,

Universitas Sebelas Maret (UNS). Pernah mendapatkan 22 beasiswa,

baik degree dan non-degree seperti Monbusho-Japan, CImo-Finlandia,

BK21 Korea, Jyvaskilla Project-Finlandia, INSA-India, Ebara-thailand,

dll. Mendapatkan beberapa penghargaan internasional antara

lain: Penghargaan Ekonomi Islam dari pemerintah Dubai-

UEA, Pemenang kompetisi IT-TIC di Taiwan, Runner up kompetisi

Halaltech di Malaysia dan pernah mendapatkan visiting fellow dari

Korean Institute of Energy Research, Korea. Memperoleh Penghargaan

Hak kekayaan Intelektual dari Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia (KEMNKUMHAM) pada tahun 2015.

185
Dr.Eng. Nugroho Agung Pambudi mendapatkan 22 beasiswa, baik

degree dan non-degree seperti Monbusho-Japan, CImo-Finlandia,

BK21 Korea, Jyvaskilla Project-Finlandia, INSA-India, Ebara-

thailand, dll. Mendapatkan beberapa penghargaan internasional

antara lain: Penghargaan Ekonomi Islam dari pemerintah Dubai-

UEA, Pemenang kompetisi IT-TIC di Taiwan, Runner up kompetisi

Halaltech di Malaysia dan pernah mendapatkan visiting fellow dari

Korean Institute of Energy Research, Korea. Memperoleh

Penghargaan Hak kekayaan Intelektual dari Kementerian

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (KEMNKUMHAM) pada tahun

2015. Semua strategi bagaimana mendapatkan beasiswa itu akan

di kupa dalam buku ini

186

Anda mungkin juga menyukai