Anda di halaman 1dari 13

.

Contoh Essay Beasiswa KSE

Esai Seleksi Beasiswa Karya Salemba Empat

Oleh: Riska Sitanggang

Alasan Pemilihan Jurusan

Beberapa hari sebelum finalisasi SNMPTN (jalur undangan), saya


dengan modal nekat memilih jurusan Ilmu Komunikasi USU sebagai
pilihan pertama diikuti dengan Kesehatan Masyarakat USU dan
Pendidikan Bahasa Jerman UNIMED.

Dengan niat dan rasa percaya akan apa yang saya yakini bila
dibarengi dengan usaha dan doa, akhirnya saya dinyatakan lulus
seleksi SNMPTN di jurusan Ilmu Komunikasi USU.

Alasan saya memilih program studi Ilmu Komunikasi di Universitas


Sumatera Utara, dikarenakan setelah saya browsing, ternyata jurusan
ini merupakan salah satu jurusan paling banyak peminat dan terfavorit
di Medan.

Lalu, alasan kedua dilatarbelakangi oleh sering timbul rasa jenuh


dalam menekuni bidang eksakta yang cenderung menuntut siswa
untuk berkutat lama-lama dengan angka.

Kemudian diikuti oleh alasan ketiganya yaitu kesesuaian antara minat


(passion) dan kemampuan (ability) diri , khususnya bidang menulis
dan saya menyukai hal-hal baru dengan spesifikasi nilai tantangan
yang kuat.

Dalam hal ini, tantangan kuat yang saya maksudkan adalah


kemungkinan-kemungkinan yang akan saya jalani saat terjun di
lapangan seperti bertemu orang-orang baru, menambah wawasan
pengetahuan baru, dan tentunya dapat bermanfaat dengan berbagi
ilmu ke sesama.

Suatu kesempatan menjadi bagian dari keluarga Departemen Ilmu


Komunikasi Universitas Sumatera Utara, mengetuk hati saya untuk
senantiasa bersyukur karena kesempatan tidak datang dua kali
dengan hal yang sama dan rezeki setiap manusia sudah diatur
sedemikian rupa.

Sehingga saat diberi amanah dengan status sebagai seorang


mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Sumatera Utara ini
merupakan hal yang tidak akan saya sia-siakan.

Setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru.

Alasan Kebutuhan Beasiswa

Setelah terhitung satu tahun lebih menempuh pendidikan di Ilmu


Komunikasi USU, saya berkecimpung di organisasi-organisasi intra
kampus dan ekstra kampus.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi diri dengan sistem


bertukar pikiran (sharing) dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Seiring berjalannya keaktifan menjadi mahasiswa yang tidak hanya


‘kuliah-pulang’, pun tidak dapat dipungkiri membutuhkan finansial
tambahan seperti biaya pengeluaran tidak terduga untuk mendukung
kelengkapan fasilitas belajar dan implementasi ide-ide kreatif.

Dari segi penuntutan diri untuk terus mendalami dunia jurnalistik dan
menulis, saya juga membutuhkan finansial untuk kebutuhan buku
bacaan dan referensi lain yang mendukung.

Selain itu, nantinya beasiswa ini akan menjadi tabungan saya dalam
hal memupuk keperluan semester akhir yaitu skripsi, sehingga tidak
menambah beban pengeluaran Ibu saya.

Setiap anak selalu memiliki impian untuk membahagiakan orang tua.


Tanggung jawab untuk pendidikan bukanlah semata-mata milik orang
tua, tetapi juga milik si pengejar ilmunya.

Jangka Panjang (Visi) Setelah Lulus Kuliah

Di akhirnya nanti setelah lulus menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi


(S.Ikom), saya mempunyai cita-cita menjadi seorang komunikator
yang baik dan handal terutama di bidang jurnalistik.

Kelanjutannya mengarah kepada dunia media dan karakter personal


seorang jurnalis yang memiliki kredibilitas baik, yaitu tidak hanya
mengutamakan kemampuan berbicara saja tetapi mempunyai
kemampuan berbahasa, beretika, menguasai konsep dan memiliki
kompetensi di bidang komunikasi berbasis teknologi komunikasi dan
informasi.

Terjun lapangan menjadi seorang jurnalis juga dituntut memiliki


keahlian menulis yang baik.

Hal itu menjadi tantangan setiap kali saya menghasilkan sebuah


tulisan dengan terus menerima koreksi, kritik dan saran dari siapa
saja.

Sebagai batu loncatan pembelajaran, setelah sarjana saya


menyiapkan dua rencana yang ingin saya tempuh. Pertama, ingin
meniti karir secara profesional di bidang jurnalistik dan editor.

Dalam hal ini, saya berkeinginan untuk membuat sebuah publishing


house untuk anak-anak usia sekolah berkebutuhan khusus tapi
berbakat menulis.

Kedua, melanjutkan pendidikan S2 ke Jerman dan mengambil


peminatan Komunikasi Pembangunan ataupun Jurnalistik.

Selesainya pendidikan itu, saya ingin melanjutkan langkah menjadi


tenaga pendidik.

Dengan pengalaman-pengalaman yang saya miliki, setidaknya hal itu


dapat saya bagikan kepada para mahasiswa saya nantinya sehingga
teori yang saya berikan memang berdasarkan pengalaman nyata
saya saat di lapangan dan ilmu yang saya peroleh selama ini tidak
hanya berhenti untuk diri saya sendiri.

Pilihan Pengembangan Diri

Namun sejauh dan sehebat apapun manusia, memang benar tidak


ada manusia yang sebegitu cerdas dan sebegitu hebat. Oleh karena
itu saya tidak akan berhenti untuk terus belajar dan berusaha.

Mencoba lebih banyak mendengar dan melakukan pengembangan


diri.

Terkait usaha pengembangan diri, saya pribadi lebih senang dengan


kegiatan sejenis pelatihan kepemimpinan (leadership) dan career
coaching.

Pelatihan kepemimpinan dipadatkan dengan materi-materi dan


pemahaman praktis dari mereka yang sudah ahli di bidangnya
sehingga mampu memotivasi dan menumbuhkan jiwa-jiwa muda
intelektual penuh semangat berkarya.

Sedangkan untuk career coaching memiliki daya tarik dengan


kegiatan berbentuk praktek untuk menciptakan para profesionalis
muda dalam mengembangkan karya yang sudah ada dengan inovasi
kreatif.

Alasan Apply Beasiswa KSE


Segala niat, usaha dan doa akan membawa setiap pengejar mimpi
menemukan titik keberhasilannya.

Oleh karena itu, saya mengajukan beasiswa Karya Salemba Empat


Tahun Akademik 2016-2017 selain akan terbantu dari sisi ekonomi,
dalam beasiswa ini juga terdapat berbagai pelatihan dan kegiatan
untuk mengembangkan diri seperti pelatihan kepemimpinan,
pembinaan wirausaha muda, jaringan komunikasi dan kerjasama
yang baik.

Beasiswa Karya Salemba Empat ini merupakan salah satu penyedia


beasiswa dengan akreditasi baik.

Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada penerima beasiswa ini


yang sudah saya lihat dan baca di website resmi Karya Salemba
Empat, turut menjadi daya tarik bagi saya dalam mengajukan
beasiswa ini.

Semoga dapat berkarya bersama-sama lebih baik lagi dengan


beswan KSE lainnya.

3. Contoh Essay Pendidikan

ESSAY TENTANG DIRI SENDIRI

Oleh: Mohammad Ahlim Ihsan Abidin


Pengenalan Diri

Nama lengkap saya Mohammad Ahlim Ihsan Abidin, saya biasanya


dipanggil Ahlim ataupun Ihsan.

Saya kurang tau pasti arti nama yang diberikan orang tua saya,
namun mereka bilang arti nama saya adalah “mengerti sesuatu yang
baik untuk selamanya” dan itu nanti akan berhubungan dengan
jurusan saya waktu kuliah, entah kebetulan atau gimana.

Saya lahir di Lamongan pada tanggal 21 Agustus 1999. Saya anak


pertama dari dua bersaudara.

Saya memiliki seorang adik laki-laki yang baru berumur sekitar 1


tahun. Nama ayah saya adalah Nur hasan dan ibu saya adalah Siti
Aflahah.

Pekerjaan ayah saya adalah seorang buruh di negeri tetangga (TKI)


tepatnya di negara Malaysia sedangkan ibu saya hanyalah seorang
ibu rumah tangga.

Ayah saya bekerja di Malaysia sudah sejak saya masih dalam


kandungan. Tapi sekitar dua tahun sekali pasti pulang.

Meskipun ayah saya seorang TKI keluarga kami termasuk dalam


keluarga dalam ekonomi sedang kebawah, tidak kaya juga tidak
miskin.
Alamat asli saya ada di Dusun Sidodadi, Desa Kranji, Kecamatan
Paciran, Kabupaten Lamongan.

Tempat tinggal saya termasuk daerah pelosok yang lumayan jauh dari
keramaian, namun juga tidak terlalu jauh.

Saya tinggal di daerah pantura orang-orang menyebutnya. Pantura


adalah singkatan dari pantai utara.

Karena tempat tinggal saya tidak jauh dari laut utara. Jadi kalua
masalah wisata laut juga termasuk banyak. Sejak kecil saya termasuk
anak yang lumayan cerdas.

Pendidikan

Saya lupa berapa umur saya ketika baru pertama kali masuk di
Taman Pendidikan Kanak-Kanak (TK).

Saya berada dalam jenjang TK tidak terlalu lama, hanya sekitar 10


bulan. Saya minta ke orang tua saya untuk langsung menyekolahkan
saya di jenjang berikutnya.

Karena saya merasa bosan di jenjang TK yang cuma diajari menari,


menyanyi dan menggambar saja.

Oleh karena itu saya disaat umur saya sekitar 3-4 tahun saya sudah
masuk di jenjang SD.
Waktu itu saya sekolah di SDN KRANJI III, salah satu sekolah dasar
di daerah tempat tinggal saya. Pada jenjang ini saya selalu mendapat
peringkat 3 besar.

Karena masa kecil saya masih belum ada permainan modern seperti
zaman sekarang, jadinya saya dulu masih fokus ke sekolah dan main
permainan tradisional yang malah menambah wawasan.

Setelah lulus dari jenjang SD saya berkeinginan untuk melanjutkan ke


jenjang selanjutnya. Disini ada sedikit kontroversi dari kedua orang
tua saya.

Mereka tidak ingin saya diluluskan dari jenjang SD karena


beranggapan umur saya masih terlalu kecil dan semua yang umurnya
setara dengan saya masih duduk dikelas 5 SD, tapi dari pihak sekolah
saya tetap diluluskan karena menurut pihak sekolah saya sudah
mampu untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Dan akhirnya orang tua saya pun mengizinkan saya untuk


melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Jenjang Pendidikan Berikutnya

Pada jenjang ini saya sekolah di salah satu sekolah swasta dan juga
termasuk pondok pesantren di daerah saya. Nama sekolah saya
adalah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatut Tholabah.

Dan saya pun memberikan bukti bahwa saya mampu pada jenjang ini.
Pada jenjang Mts saya selalu berada dalam peringkat 5 besar.

Pada jenjang ini pula saya mulai melebarkan sayap saya dengan
mengikuti beberapa organisasi intra maupun extra.

Organisasi yang saya ikuti pada jenjang ini antara lain adalah OSIS
dan saya berada di bidang keorganisasian.

Saya ikut organisasi ini pada kelas 8. Selain OSIS saya juga
mengikuti kepramukaan dari kelas 7 Mts semester 2 sampai kelas 9
semester 1.

Selain itu saya juga mulai mengikuti PAGAR NUSA sampai sekarang.
Setelah itu saya fokus ke ujian nasional.

Setelah lulus dari jenjang Mts saya melanjutkan ke jenjang MA masih


tetap di pondok pesantren tersebut. Pada jenjang ini saya banyak
mengalami perubahan.

Pada jenjang ini saya sedikit terkena virus game online, yang
membuat nilai saya turun drastis dan juga membuat saya sering gak
masuk sekolah.

Saya dari rumah memang berseragam lengkap, tetapi tidak sampai di


sekolah. Ini saya lakukan hampir selama 1 tahun pertama saya di
jenjang ini.

Saya beruntung hal saya lakukan ini ketahuan dari pihak orang tua
saya maupun dari pihak sekolah.

Meskipun saya sampai akan dikeluarkan dari sekolah karena gak


pernah masuk sekolah, bahkan ujian semester saya juga gak masuk.

Ini pertama kalinya saya membuat ibu saya menangis Karena


perbuatan saya.

Sampai-sampai ibu saya memohon ke pihak sekolah agar saya tidak


dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya saya tetap sekolah dengan syarat
tidak boleh alfa meskipun hanya 1 jam pelajaran saja.

Lanjut Berkuliah

Setelah kejadian itu saya bertekad memperbaiki nama baik maupun


nilai saya di sekolah. Dan saya berjanji tidak akan membuat ibu saya
menangis lagi.

Dan pada kelas 11 MA saya mulai serius lagi untuk sekolah dan nilai
saya juga mulai meningkat lagi.

Pada kelas 11 juga saya mulai mengikuti banyak sekali organisasi


mulai dari OSIS dimana saya menjabat sebagai sekretaris, Al-
Himmah sebagi Keorganisasian, Cossines sebagai ketua dan juga
IPNU dimana saya juga menjabat sebagai sekretaris.

Pada jenjang ini selain sekolah saya juga mengikuti PRODISTIK


(Program Setara Diploma 1 Teknik Informasi dan Komunikasi).
Sebuah program yang hampir sama dengan perkuliahan yang
diselenggarakan dari ITS surabaya.

Dari seluruh Kabupaten Lamongan hanya ada 3 sekolah yang diajak


bekerjasama oleh ITS untuk dijadikan partner.

Dan saya merupakan lulusan angkatan pertama. Setelah lulus dari


jenjang MA saya ingin melanjutkan ke PTN, disini saya mulai
kebingungan untuk memilih.

Saat pendaftaran SNMPTN dan SPANPTKIN saya tidak lolos dan


saya merasa sedikit down.

Saya pun memutuskan untuk ikut SBMPTN, dan kalo saya gak lolos
saya akan berhenti dulu untuk 1 tahun.

Karena kalau daftar mandiri pasti orang tua saya tidak mampu untuk
membiayai saya.

Waktu itu selain saya daftar SBMPTN saya juga daftar BIDIKMISI di
UIN maliki Malang. Namun tuhan berkehendak lain, saya lolos untuk
SBMPTN beserta BIDIKMISInya.

Saya merasa sangat lega, Karena saya tau di Uin Malang biaya yang
dibutuhkan tidak sedikit, apalagi biaya ma’had.

Saya pun lolos SBMPTN di Uin Malang pada jurusan Biologi, yang
sebenarnya saya sendiri tidak tahu jurusan tentang apa ini.

Saya mendaftar di Uin Malang juga bukan kehendak saya pribadi,


tetapi keinginan ibu saya.

Dan kalau sudah ibu saya yang minta, saya tidak bisa menolaknya,
mengingat masalah saya waktu MA. Dan akhirnya saya pun menjalani
kuliah ini meskipun dengan keadaan sedikit terpaksa.

Anda mungkin juga menyukai