KELOMPOK 4 :
1. 180406040 Iba Aprina Tambunan
2. 180406042 Dinda Putri Wahyuni
3. 180406045 Fatihul Ilmi
4. 180406048 Lena Puspita Sari
5. 180406056 Hafizah Sulastri
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
BAB II
II.1. Teori Sistem Teknologi Pada Bangunan Bertingkat Tinggi........................................................................................................................... 3
II.2. Perkantoran ..................................................................................................................................................................................................... 3
II.3. Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ................................................................................................................................................ 5
Jenis-Jenis System Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ........................................................................................................................... 5
II.3.1. Sistem struktur rigid frame (rangka kaku) ......................................................................................................................................... 5
II.3.2. Sistem struktur rigid frame and core .................................................................................................................................................. 6
II.3.3. Sistem struktur parallel bearing wall.................................................................................................................................................. 6
II.3.4. Sistem struktur bearing wall & core................................................................................................................................................... 8
II.3.5. Sistem struktur flat plate..................................................................................................................................................................... 8
II.3.6. Sistem struktur struktur kantilever ..................................................................................................................................................... 9
II.3.7. Sistem struktur interspasial (interspasial) ........................................................................................................................................ 10
II.3.8. Sistem struktur suspension ............................................................................................................................................................... 10
II.3.9. Struktur self supporting boxes ......................................................................................................................................................... 11
II.3.10. Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss) .................................................................................................................. 11
II.3.11. Sistem struktur rangka ruang (space frame)................................................................................................................................... 13
II.3.12. Sistem struktur belt truss frame and core” ..................................................................................................................................... 14
II.3.13. Sistem struktur tabung dalam tanbug (tube in tube) ...................................................................................................................... 15
II.3.14. Sistem struktur kumpulan tabung (bundled tube) .......................................................................................................................... 16
II.4. Material Bangunan Bertingkat Tinggi.......................................................................................................................................................... 18
1
BAB I I. 2. Tujuan dan Manfaat Penugasan
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dan manfaat dari studi pustaka ini adalah sebagai
berikut:
I. 1. Latar Belakang 1. Untuk mengetahui teori sistem teknologi pada bangunan tinggi
Adanya Mata kuliah Teknologi Bangunan 4 merupakan tujuan 2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi struktur pada bangunan tinggi
untuk mengetahui teori sistem teknologi pada bangunan tinggi, 3. Agar mampu menerapkan dan merancang bangunan tinggi dengan
untuk mengetahui jenis dan fungsi struktur pada bangunan tinggi, sistem struktur yang telah dipelajari
dan mampu menerapkan dan merancang bangunan tinggi.
Dengan mempelajari sistem teori, struktur, konstruksi teknologi dan
materialnya, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan I. 3. Ruang Lingkup Tugas
merancang bangunan bertingkat tinggi.
Terlebih kota Medan merupakan salah satu dari empat pusat Ruang lingkup studi pustaka kami yaitu:
pertumbuhan utama di Indonesia, dimana Jakarta, Surabaya dan 1. Studi pustaka berkaitan tentang teori, struktur, konstruksi dan
Makassar juga tidak kalah dengat pusat pertumbuhannya. Sebagai material yang digunakan pada bangunan tinggi.
pusat dari provinsi Sumatera Utara tentu memiliki banyak bangunan
2. Menyatukan Informasi yang relevan dengan topik atau masalah
tinggi dari berbagai fungsi bangunan. Kita sebagai mahasiswa perlu
yang menjadi obyek studi tentang bangunan tinggi.
banyak belajar dengan adanya bangunan tinggi di sekitar kita.
3. Melengkapi studi pustaka dengan penerapan sistem teknologi
Pada kasus bangunan tinggi berlantai 8 s/d 15 lantai, dengan fungsi
tersebut pada kasus bangunan tinggi berlantai 8 s/d 15 lantai, dengan
utamanya yaitu gedung perkantoran. Didapat dari berbagai
dimana fungsi utamanya yaitu gedung perkantoran.
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi
obyek studi tentang bangunan tinggi. Dengan kasus ini menjadikan 4. Membuat gambaran dan deskripsi dari objek studi bangunan dan
kita paham tujuan dari tugas ini. penjelasan terkait sistem teknologi pada bangunan tersebut.
2
BAB II Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan ketinggian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dibedakan atas klasifikasi :
SISTEM TEKNOLOGI PADA BANGUNAN TINGGI
1. bangunan gedung bertingkat tinggi dengan jumlah lantai lebih dari 8
(delapan) lantai
II.1. Pengertian Bangunan Tinggi 2. bangunan gedung bertingkat sedang dengan jumlah lantai 5 (lima)
Definisi bangunan gedung menurut UU No. 28 tahun 2002 tentang
sampai dengan 8 (delapan) lantai
Bangunan Gedung pasal 1, adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
3. bangunan gedung bertingkat rendah dengan jumlah lantai 1 (satu)
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
sampai dengan 4 (empat) lantai.
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
II. 2. Jenis-jenis Sistem Bangunan Tinggi
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
Sistem struktur pada bangunan merupakan inti kekokohannya bangunan
kegiatan khusus.
di atas permukaan tanah. Sistem struktur berfungsi menahan dan
Berdasarkan pasal 1 diatas, fungsi bangunan gedung dibedakan menjadi
menyalurkan beban gaya horizontal dan vertikal secara merata pada
beberapa macam. Penggolongan bangunan gedung menurut fungsinya diatur
sistem-sistem struktur inti dan struktur pendukung, sehingga bangunan
dalam UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal 5 yaitu :
dapat memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya lateral.
7
Melihat ciri khas sistem struktur dinding pendukung, dimana
dindingnya berperan sebagai penopang, maka penentuan ketebalan
dinding juga menjadi bagian yang penting karena berkaitan dengan
berpaa beban yang dipikul oleh dinding perlantai. Jika diparkatekan
dalam bangunan tinggi, dinding di lantai paling bawah biasanya
memiliki ketebalan yang paling besar dikarenakan dinding tersebut
menerima paling banyak beban dari lantai-lantai diatasnya. Semakin
ke atas, ketebalan dinding juga biasanya menjadi semakin menipis.
Bukaan dinding seharusnya ditempatkan pada sumbu vertikal yang Gambar Balok Kantilever
sama agar dapat terhindar dari tegangan beban. Beban vertikal
diteruskam sebagai momen melalui struktur lantai langsung ke Hingga saat ini hanya batang statis yang telah banyak dibicarakan
dinding. Dinding tersebut berperan seperti kolom tipis yang namun situasi yang sering terjadi ini untuk balok dan pelat adalah
memanjang. menerus di atas beberapa perletakan. Karena tulangan diperlukan pada
daerah tarik balok, tulangan tersebut ditempatkan pada bagian bawah
ketika momen positif dan pada bagian atas ketika momen negatif.
6. SistemStruktur Struktur Kantilever Ada beberapa cara dalam mengatur letak tulangan untuk menahan
momen positif dan negatif pada beban menerus.
Balok kantilever adalah balok yang salah satu ujungnya terdapat
tumpuan jepitdan ujung lain menggantung (bebas). Balok kantilever
yang menahan beban gavitasi menerima momen negatif pada
keseluruhan panjang balok tersebut. Akibatnya tulangan balok
kantilever ditempatkan pada bagian atas atau sisi tariknya seperti yang
diperlihatkan pada gambar 1 untuk batang seperti pada gambar, momen
maksimum terjadi pada penampang di bagian peletakan. Akibatnya
sejumlah besar tulangan diperlukan pada titik ini. Tulangan tidak tidak
dapat hanya sampai pada tumpuan, harus dipanjangkan atau diangkur
pada beton di sebelah luar tumpuan. Perpanjangan ini disebut sebagai
panjang penyaluran (development length). Panjang penyaluran ini tidak Gambar Letak Tulangan
harus lurus seperti yang diperlihatkan pada gambar, karena tulangan
akat dikaitkan pada 90 derajat atau 180derajat.
8
7. Struktur Self Supporting Boxes 8. Sistem Struktur Interspasial (Interspasial)
Struktur self supporting boxes atau yang sering disebut struktur box Sistem struktur rangka tinggi selantai yang terkantilever diterapkan
berdiri sendiri ini adalah struktur cetakan pabrik (pra cetak) yang pada setiap lantai antara untuk memungkinkan ruang fleksibel di
dibuat berdasarkan pemesanan. dalam dan di atas rangka. Ruangan yang berada di dalam lantai
rangka di atasnya dapat di gunakan sebagai wadah untuk kegiatan
aktivitas lainya.
Rangka tinggi yang selantai disusun sedemikian rupa sehinga pada setiap
lantai bangunan dapat menumpangkan beban di bagian atas suatu rangka
begitupun di bagian bawah rangka di atasnya. Selain memikul beban
vertikal, susunan rangka ini akan mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan
angin dengan cara mengarahkan beban angin ke dasar bangunan melalui
struktur balok-balok dan plat lantai.
Gambar Balok Dinding
9
Dengan kolom hanya pada sisi eksterior dari gedung dan
biasanya kolom interior dihilangkan, maka sistem staggered
truss memberikan suatu bentang lebar yang bebas kolom.
Pengaturan bergantian dari rangka batang tersusun setinggi
lantai (floor-deeptrusses) terletak pada level-level alternatif
garis kolom yang berdekatan, yang mengijinkan bentang pelat
lantai adalah sejarak kedua kolom yang menjadi tumpuan truss.
Sehingga sistem tersebut menyediakan kebebasan pengaturan
Gambar Susunan Rangka fungsi lantai bagi arsitek
Sistem lantai membentang dari tepi atas salah satu trusske tepi
bawah truss lain yang berdekatan. Selanjutnya, lantai menjadi
komponen utama dari sistem kerangka struktur yang berperan
sebagai suatu Diaphragm yang memindahkan gaya geser lateral
dari satu garis kolom ke garis kolom yang lainnya. Jadi
memungkinkan struktur berperilaku sebagai single braced
frame, meskipun truss terletak pada dua bidang yang sejajar.
1. Kolom memiliki momen lentur yang relatif kecil
Gambar Sistem staggerd truss diibaratkan sebagai kantiveler dibandingkan sistem portal karena adanya aksi kantilever
vertikal dari sistem double-planar kerangka.
10
2. Kolom-kolom yang diorientasikan dalam sumbu kuat dapat 10. Sistem Struktur Suspension
bermanfaat untuk menahan gaya lateral dalam arah
longitudinal gedung. Staggered truss dengan panjang lebih Yaitu sistem struktur yang menggunakan kabel baja sebagai penggantung
dari 15 m selain bermanfaat untuk menahan gaya lateral (menahan gaya tarik) suatu konstruksi. Sistem gantung (suspension)
dalam arah transversal gedung, juga bermanfaat Sistem ini memanfaatkan bahan secara efisien dengan memanfaatkan
memberikan keleluasaan pengaturan fungsi ruang bagi penggantung untuk mendukung beban. Beban grafitasi didukung oleh
arsitektural. kabel - kabel untuk membentuk rangka konsol pada core pusat. Pada
3. Lantai membentang pada lebar bentang yang pendek, yang dasarnya sistem gantung ini meniru konstruksi jembatan gantung pada
disediakan oleh bentang spasi dua kolom atau dua truss. umumnya.
Maka, tebal pelat lantai dapat dibuat seminimal mungkin.
4. Lantai membentang pada lebar bentang yang pendek, yang A. Digunakan untuk konstruksi jembatan, atap, penggantung untuk
disediakan oleh bentang spasi dua kolom atau dua truss. lantai bangunan tinggi
Maka, tebal pelat lantai dapat dibuat seminimal mungkin. B. Sistem dengan pembebanan vertikal tidak langsung sistem
5. Bentang area terbuka yang sangat lebar untuk parkir atau gantung (suspension)
tempat berkumpul banyak orang adalah dimungkinkan pada C. Sistem dengan beberapa lantai gantung pada balok di tengah
level lantai pertama, karena kolom-kolom berlokasihanya D. Sistem dengan gantung yang menerus
pada sisi luar gedung. E. Sistem dengan kombinasi penggantung dan pendukung pada
6. 5. Drift (simpangan antar tingkat) yang terjadi adalah kecil, beberapa kelompok lantai
karena keseluruhan frame berperilaku sebagai truss kaku
dengan beban aksial langsung bekerja pada seluruh elemen
struktur.
7. Struktur baja yang relatif ringan dapat dicapai jika
menggunakan baja mutu tinggi dan sistem kerangka yang
efisien
Sistem tabung (tabular system struktur tabung merupakan struktur yang 1. Tabung Rangka Kolom Diagonal (Column Diagonal
miriptabung dan berdiri seperti cerobong asap). Untuk suatu bangunan Trussed Tube)
tinggi struktur tabungini merupakan struktur yang paling baik digunakan 2. Tabung Rangka Lattice (Lattice Mussed Tube)
untuk menahan beban lateral. Contoh gambar sistem tabung
12
12. Sistem Struktur Kumpulan Tabung (Bundled Tube)
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Struktur Kumpulan Tabung
Struktur KumpulanTabung (Bundeled Tube) atau Struktur Tabung (Bundled Tube)
Majemuk adalah struktur yang menggabungkan antara tabung a. Kelebihan Struktur Kumpulan Tabung, yaitu:
individual yang satu dengan yang lain yang didesain menjadi satu 1. Ketinggian sistem rangka ini dapat mencapai 100 lantai
kesatuan struktur yang memiliki tabung multiuse (serbaguna) karena 2. Desain bundle pada tabung tidak hanya sangat efisien dalam
tabung majemuk dapat di Determinasi (pengurangan) pada tiap hal ekonomi tetapi juga inovatif dalam potensinya untuk
ketinggian secara bebas tanpa kehilangan kekuatan strukturnya. formulasi serbaguna dari ruang arsitektur
Sehingga seorang Arsitek dalam menerapkan struktur tabung 3. Sistem kumpulan tabung dapat menghasilkan bentuk
majemuk pada sebuah bangunan dapat dengan mudah bangunan dengan ketinggian yang ekstrim.
menerapkannya dengan berbagai variasi pada pola dan layout tiap 4. Lantai yang luas bisa di terapkan sistem ini karena pada
lantai bangunan. sistem ini semakin luas pada bagian bawah, maka semakin kuat
berdirinya suatu bangunan.
Sistem struktur kumpulan tabung memiliki konsep struktur dimana 5. Bentuk bangunan juga tidak harus terikat pada bentuk kotak
tiap kolom interior bertindak sebagai jaring internal dari struktur seperti halnya bentuk bangunan pada umumnya. Sistem ini
kantiliver untuk menghasilkan peningkatan substansial pada dapat menerapkan berbagai macam bentuk yang bervariasi.
kekakuan terhadap gaya geser. Kerena penerapan tabung individual 6. Tiap tabung di potong sesuai dengan keinginan, baik untuk
di rangka interior dapat menambah resistansi terhadap gaya fungsi tertentu maupun untuk layout lantai bangunan.
putar/momentum yang terdapat pada bangunan. Sehingga salah satu 7. Kumpulan tabung merupakan struktur yang sangat kaku,
cara untuk mengatasi gaya putar/momentum dan meningkatkan sehingga kekuatan terhadap bangunan terpercaya.
kekakuan struktur adalah dengan menyusun tabung individual 8. Resistant terhadap gaya putar dan gaya geser
menjadi struktur tabular dimana hanya kolom perimeter yang
menahan beban lateral yang terjadi pada bangunan analisis system b. Kekurangan Struktur Kumpulan Tabung (Bundled Tube), yaitu:
struktur blunded tube.
1. Pengerjaan tabung yang cukup lama, karena harus merakit tabung-
tabung individu untuk di jadikan satu kelompok tabung.
2. Terdapat kolom interior, sehingga pembagian ruang cukup rumit.
14
c. Sebuah struktur space frame memiliki kekakuan yang cukup • Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon
meskipun memiliki struktur yang ringan. Hal ini disebabkan oleh yang memenuhi persyaratan ASTM A370
adanya elemen tiga dimensi unsur-unsur penyusunnya yang bekerja • Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang
secara penuh dalam menahan beban beban terpusat simetris. memenuhi persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
Struktur space frame juga memungkinkan fleksibilitas yang lebih • Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat
besar dalamtata letak dan posisi kolom. dari baja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321
atau tipe-tipe lainnya dari baja tahan korosi.
d. Struktur space frame memiliki bentuk yang fleksibel. Para Arsitek 14. Sistem Struktur Belt Truss Frame And Core
pun mengakui keindahan visual dan kesederhanaan yang
mengesankan dari struktur space frame Sistem struktur belt truss frame dan core merupakan gabungan dari 2 sistem
struktur dimana sistem struktur belt truss berfungsi mengikat kolom fasade ke
Kekurangan Struktur Space Frame: inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai
cap trussing apabila berada pada bagian atas bangunan, dan belt trussing apabila
1. Mahal. berada di bagian bawahnya.
Elemenelemenya dipesan dari pabrik, sehingga mahal.
Sambungan
Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa baut, mur, ring,
elektroda las harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Gambar Sistem Struktur Belt Truss Frame and Core
15
Denah struktur penempatan rangka pada struktur belt truss serta Rangka tersebut diikat secara kaku ke inti dan dihubungkan dengan kolom
analisi model sistem belttruss frame and core. eksterior. Apabila inti kolom luar. Selanjutnya kolom-kolom ini berlaku
sebagai strut untuk melawan lendutan dari inti. Artinya, inti tersebut
mengumpulkan gaya geser horisontal,dan rangka sabuk meneruskan gaya
geser vertikal dari inti ke rangka fasade. Dengan demikian bangunan akan
berlaku sebagai suatu kesatuan, serupa dengan tabung kantilever.
Bagian dari sistem strukrur belt truss yaitu braced core, cap truss dan
coloum exterior
Cara Kerja sistem belt truss frame and core Gambar 2.25 Cara Kerja Sistem Belt Truss Frame and Core
Rangka yang diperkaku menjadi tidak efisien lagi di atas ketinggian 40
lantai karena banyak sekali diperlukan bahan untuk membuat pengaku
yang cukup kaku dan kuat. Efisiensi struktur bangunan akan meningkat Perbandingan struktur dengan hanya menggunakan sistem core truss
sebesar 30% dengan menggunakan rangka sabuk atau belt truss horisontal dengan diperkuat dengan belt trussed frame, sehingga bangunan yang
untuk mengikat rangka ke inti. diperkuat dengan belttruss frame menjadi lebih kaku dan tahan terhadap
goncangan
16
.
17
18