Anda di halaman 1dari 53

PANDUAN BEASISWA

E-Book Eksklusif Talkshow Beasiswa yang diadakan Oleh


BO FASCO (Fasilcom Science Community)

sc

18 FEBRUARI 2019
BO FASCO (FASILKOM SCIENCE COMUNITY
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

PENDAHULUAN

Buku panduan beasiswa ini adalah salah satu konten pendukung yang
diharapkan akan membantu para scholarship hunters dalam membuat
Curriculum Vitae (CV), Esai, Motivation Letter (Motlet), Surat Rekomendasi
dan Proposal Penelitian. Selengkap-lengkapnya, disertai dengan contoh-
contoh yang kami rekomendasikan.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada para penulis dan semua pihak
yang ikut membantu dalam penyusunan panduan ini.
Semoga informasi yang kami susun ini bisa memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi para scholarship hunters. Harapan kami satu-satunya:
Teman-teman bisa mendapatkan beasiswa di tempat terbaik dalam waktu
secepatnya!

ii
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

DAFTAR ISI

Pendahuluan ....................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii

Panduan Membuat Curriculum Vitae (CV) ..................................................... 1


Sekilas ............................................................................................................ 2
Sebelum Membuat CV ................................................................................. 3
Cara Menulis CV yang Menarik .................................................................. 5
Hindari ini! ...................................................................................................... 7
Contoh CV yang Baik ................................................................................... 9

Panduan Membuat Motivation Letter ............................................................ 15


Sekilas .......................................................................................................... 16
Tips Membuat Motivation Letter ............................................................... 20
Tips Lintas Jurusan .................................................................................... 21
Contoh Motivation Letter............................................................................ 22

Panduan Membuat Recommendation Letter ............................................... 29


Sekilas .......................................................................................................... 30
Contoh Surat Rekomendasi untuk S1 ..................................................... 32

Panduan Membuat Research Proposal ........................................................ 35


Sekilas .......................................................................................................... 36
Contoh Proposal Riset ............................................................................... 40

Referensi ........................................................................................................... 50

iii
PANDUAN MEMBUAT
CURRICULUM VITAE (CV)

1
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

SEKILAS

Secara umum, ada beberapa faktor keberhasilan dalam seleksi beasiswa,


yakni:

1. Faktor yang predictable seperti IPK.


2. Faktor yang unpredictable seperti motivation letter, recommendation
letter, dan CV (curriculum vitae).

CV ini memegang peranan penting dalam hal ini, karena CV


merupakan gambaran atau resume diri kita masing-masing, khususnya
dari segi akademis. Kita apply ke suatu institusi/propose ke Professor yang
sebelumnya tidak mengenal kita. Nah CV inilah yang jadi modal awal kita.
Di CV inilah institusi/ professor akan menilai kita. Mereka akan ‘kenalan’
dengan kita melalui CV kita. Kalau mau diterima oleh lembaga/professor yg
kita apply, maka penting banget membuat CV sesuai apa yang mereka
inginkan.

Mulai sekarang teman-teman mulai melihat beasiswa yang ada apa


saja, tujuan negaranya, buka websitenya, membaca kisah alumni
mendapatkan beasiswa tsb, baca baik-baik requirementnya. Sehingga
teman teman tahu profil seperti apa yang dicari oleh si pemberi beasiswa.
Bagaimana bisa matching antara story/profil diri kita dengan kriteria yang
diinginkan oleh penyeleksi beasiswa.

2
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

SEBELUM MEMBUAT CV

1. Tetapkan tujuan jangka panjang, terutama terkait studi, penting


banget ditetapkan dari awal semester pas masih jadi mahasiswa baru.
Dengan demikian, kita jadi lebih terarah.

2. Ikutlah kesempatan-kesempatan yang ada, misalnya LKTI, lomba


essay, buat paper, ikut conference, presentasi, bikin penelitian, ikut
organisasi, aktif di community service. Nah kalau udah aktif begitu,
banyak bahan yang bisa dituliskan di CV

3. Kenali informasi umum, atau tujuan pembuatan CV, apakah untuk


melamar beasiswa S2/S3, exchange program, atau kegiatan
internasional lainnya. Siapkan kerangka CV. Hal ini mempermudah
kita dalam pembuatan CV, agar tetap dalam koridor atau overview
yang diinginkan.

4. Kerangka atau format CV dapat diperoleh dari penyelenggara beasiswa


atau mencontoh dari beberapa format CV yang sudah terkenal, seperti
Europass. Keunggulan format CV dari Europass ini adalah sangat
fleksibel dalam merubah konten yang diinginkan namun tetap berisi data
yang lengkap, merupakan kiblat atau pusat dari beasiswa-beasiswa
Internasional, khususnya Erasmus, DAAD, dll.

5. Cantumkan pengalaman menulis atau publikasi ilmiah, pengalaman


organisasi, bekerja, atau pengalaman social activity.

6. Cantumkan personal skill yang dimiliki, seperti kemampuan bahasa,


keahlian spesifik

3
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk M endaftar Beasiswa

7. Cantumkan juga penghargaan atau award yang pernah diraih.


Lampirkan poin references yang merupakan tokoh-tokoh yang
merekomendasikan diri kita dalam proses seleksi beasiswa atau
mendaftar ke universitas.

8. Sebaiknya tokoh-tokoh pemberi rekomendasi ini adalah dosen


pembimbing (dengan minimal gelar Doktor) di universitas asal atau
atasan kerja yang telah mengetahui kemampuan diri kita. Poin
references ini memegang peranan penting, karena menjadi suatu
pertimbangan dalam penilaian CV.

9. Tidak boleh lebih dari 2 halaman. Tidak berarti semakin panjang


semakin bagus. Hati-hati yah, anak-anak Indonesia sering sekali
menaruh semua semintar yang pernah diikuti sampai 1 halaman full,
bahkan seminar beasiswa itu tidak relevan untuk dimasukkan ke
dalam CV. Dua halaman itu singkat, padat dan jelas.

10. Harus selalu customize, CV yang sama belum tentu cocok untuk
didaftarkan kedua program berbeda. Misalnya CV beasiswa Fulbright
akan berbeda dengan CV untuk apply Stuned disesuaikan dengan
program yang akan kita daftar.

11. Hanya kata kata saja, tidak walk the talk. Misalnya, Ketua Himpunan
Elektro Universitas Telkom. Ini adalah contoh yang kurang baik.
Sebenarnya di bawahnya bisa ditambah dua sampai tiga baris yang
berisi tentang kegiatan yang kamu lakukan di organisasi tsb.

12. Susunan kronologinya dibuat dari yang terbaru sampai yang


terlambat. Riwayat pendidikan misalnya, dari S1 kemudian SMA.
Satu yang paling penting bersifat filosofi yaitu, tambahkanlah hal atau
kalimat di dalam CV yang kalau kita tambahkan kalimat tersebut maka
memperbesar peluang kita diterima di program tersebut.

4
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

CARA MENULIS CV YANG MENARIK

Berikut adalah saran Ibu Nona Pooroe, alumni Psikologi UGM dan
Harvard, salah satu konsultan HR di Frisian Flag waktu itu terkait cara
pembuatan CV dan kak Warsono penerima program exchange di Warsaw
University, Polandia dan penerima program tesis di Hokkaido University,
Jepang.

1. Format CV yang saklek itu tidak ada, jadi bebas, hanya saja tidak
dianjurkan dalam bentuk tabel-tabel karena CV seharusnya
menceritakan kepada pembacanya (dalam bentuk narasi), jadi
hindari pembuatan CV dalam bentuk tabel.

2. Jangan sampai desain lebih wow daripada ‘isi’ CV itu sendiri.


Gampangnya, substansi CV itu harus lebih diutamakan dibandingkan
desainnya.

3. Bikin CV jangan curhat. Artinya jangan lebih dari 2 halaman karena


banyak CV yang akan direview oleh pihak pemberi beasiswa/professor.
Kalau terlalu panjang juga percuma, kemungkinan besar tidak akan
dibaca semua lagipula artinya kita tidak bisa memprioritaskan mana
yang penting.

4. Kemampuan bahasa, baik TOEFL maupun Conversation. Mulai


dari saat ini, perbaiki kemampuan bahasa kita, terutama bahasa
Inggris.

5
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

5. IPK. Khusus teman-teman yang masih berstatus mahasiswa, masih


ada kesempatan bagi kalian untuk tingkatkan IPK kalian.

6. Prestasi akademik lainnya. Aktif dalam kegiatan ilmiah juga


penting. Ikut Program Kreativitas Mahasiswa, Karya Tulis Ilmiah,
Exchange Program, dan yang lainnya.

7. Pengalaman organisasi. Aktif dalam organisasi akan melatih jiwa


kepemimpinan, cara membagi waktu dan banyak hal yang tidak
dipelajari di bangku kuliah.

8. Social Activity/Volunteer. Ikut serta dan aktif dalam program-


program social activity juga menjadi volunteer akan memperkaya kita
dalam wawasan juga cara berpikir.

6
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

HINDARI INI!

Agar CV tidak berisi informasi yang berlebihan dan tetap dalam


koridor format secara umum, hindari beberapa hal ini:

1. Desain terlalu ramai. Perlu diingat bahwa reviewer beasiswa


memfokuskan pada isi CV, bukan tampilan CV dengan berbagai
corak dan warna.

2. Pencantuman informasi yang tidak sesuai dengan beasiswa yang


akan dituju, seperti zodiak, hobi, dll. Namun, bila ingin melamar
beasiswa atau jurusan yang sesuai dengan hobi, maka poin hobi
tersebut bisa dicantumkan

3. Tidak mengikuti format CV yang disediakan dari penyelenggara


beasiswa. Ada beberapa penyelenggara beasiswa yang mewajibkan
para applicants/pelamar untuk mengikuti format CV yang telah
diminta, namun beberapa beasiswa yang lain tidak mewajibkan.

4. Pemilihan font yang tidak sesuai. Sebaiknya jenis font yang


digunakan dalam pembuatan CV adalah Arial dan Calibri.

5. Tidak mencantumkan jenis kelamin. Hal ini dapat dibilang poin


cukup penting, karena beberapa beasiswa mempertimbangkan
jumlah kuota tersendiri untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

7
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

6. Jumlah halaman CV maksimal 2 lembar. Data yang dicantumkan


dalam CV sebaiknya lengkap, ringkas, dan tidak berlebihan. Pun
para reviewer beasiswa juga tidak memiliki waktu yang banyak untuk
membaca CV yang jumlahnya berlembar-lembar.

7. Informasi sesuai dengan realita. Data dalam CV tidak boleh


karangan atau dibuat-buat dan cantumkan dengan benar. Biasanya
dalam proses seleksi wawancara, para reviewer beasiswa akan
mengetahui bila ada data CV yang palsu atau dibuat-buat.

8. Grammar atau spelling yang salah. Sebelum menyerahkan CV,


sebaiknya kita meminta pertolongan kepada teman atau orang yang
dapat mengoreksi CV kita, bilamana ada grammar atau spelling
yang salah.

Contoh dari masing-masing panduan yang terlampir hanyalah


bayangan sebagai panduan dalam membuat versi kalian sendiri.
Perhatikan baik-baik kalimat yang harus kalian edit versimu
sendiri ya. Semoga membantu!

8
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

CONTOH CV YANG BAIK


Ferry Anggoro Ardy Nugroho (Mr.)
Mejerigatan 2B Rum 1132
412 76 Göteborg, Sweden
Mobile: +46768402075
Email: ferryanggoroardynugroho@yahoo.com

Profile
A research assistant in Chalmers Tekniska Hogskola, Sweden with distinctive master degree in
Nanoscience and Nanotechnology and vast research experiences in solid state electronics, magnetic
nanoparticles and nanocomposites, and graphene technology. Current research activity and interest lies
in nanoplasmonics . Aspired to be future excellent researcher and lecturer and embodies a
hardworking and eager-to-learn personality.

Education
KU Leuven, Belgium and Chalmers Tekniska Hogskola, Sweden 09/2010 – 08/2012

Master of Science (M.Sc) from two universities under the program of Erasmus Mundus Master of
Nanoscience and Nanotechnology with Summa cum Laude degree. Awarded full scholarship given only
to nine students out of hundreds applicants.

Nanyang Technological University, Singapore 07/2005 – 06/2009

Bachelor of Engineering (B. Eng) from School of Electrical and Electronics Engineering, with 1st Class
Honors and Specialization in Microelectronics with four-year full scholarship given to top 3%
Indonesian students .

SMA Negeri 8 Jakarta, Indonesia 08/2002 – 07/2005

Recipient of Best Graduates Medals; awarded to the High School Graduates who scores best among
the students in the cohort.

Research Experience
Master Thesis 12/2011 – 08/2012

An extensive research done as main requirement for the degree of Master of Science. Project Title: 3D
Nanoplasmonic Sensors. Developed novel nanoplasmonic sensor architecture which allows multiple
sensing simultaneously with interesting and high impact projected applications. Research was done
very well and graded 95/100, the best among students in the cohort.

Institute of Materials Research and Engineering 07-2009 – 09/2010

Worked as research officer on project of Electromagnetic Shielding Materials and gained valuable
knowledge and experiences on materials engineering. This included wet chemical synthesis of ferrite
nanopowders (sol gel, co-precipitation, ball mill) and numerous characterization techniques. Succesfully
published a paper and filed a patent.

9
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Final Year Project

A research project carried out as partial fulfillment of requirements for the Degree of Bachelor of
Engineering. Project Title: Solid-state Supercapacitor Based on Tin Oxide Nanorods. Exposed to and
done various process in microlectronic research; CVD, sputtering, ALD, SEM, electrical properties
characterizations, etc.

Working Experience
Chalmers University of Technology 09/2012 – Present

Working as research assistant at Chemical Physics as continuation of previous work carried out during
Master thesis. Apart from the main work of expanding the applicability of novel 3D Nanoplasmonic
Sensors minor researches are also done in studying the fundamental of nanoplasmonics and its sensing
applications in solar cell and energy storage material. Expecting at least two scientific paper
publications by the end of the year.

Institute of Materials Research and Engineering, Sing apore 06/2009 – 09/2010

Worked as research officer at Materials and Growth department. Done couple of projects related to
development of novel composite of ferrite materials for commercial applications.

Continental Pte Ltd, Singapore 01/2008 – 06/2008

Worked as attachment student at Research and Development department. I was in a group responsible
in designing car radio set for various brand, etc: KIA, BMW.

Conferences, Patents and Publications


Conferences

“3D Nanoplasmonic Sensors” Materials for Tomorrow, Göteborg, Sweden. October 2012. Poster
presentation.

Publications

S.R. Shannigrahi, K.P. Pramoda and F.A.A Nugroho, “Synthesis and characterizations of microwave
sintered ferrite powders and their composite films for practical applications,” J. Magn. Magn. Mater. 324
(2012) 140-145.

Patents

Processing of Ferrite Composites as Electromagnetic Absorber Materials and Their Utilization for
Wireless Charging Devices.

Technical Skills
Nanofabrications : Clean room activity, sputtering, CVD, PVD, spin coating, colloidal lithography.

Characterizations : AFM, SEM, XRD, spectrophotometry, electrical and magnetic properties


measurements.

Pesan dari mas Ferry:


“CV diatas fokusnya ke riset, jadi cocok bwt daftar phd atau master by research. CV itu klo bisa ga lebih dari 2
halaman, makanya yg dimasukin harus selektif, ga usah semuanya. Karna alesan untuk riset jg makanya saya ga
masukin pengalaman organisasi, karna ga terlalu nyambung (jadi ga penting). Tapi bwt contoh, andai mau masukin
organisasi dan pengalaman lain, saya kasih contoh punya istri saya..”

10
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Organizational Activity
Head of Public Relation Department PAUD Sekolah Bermain Balon Hijau 08/2012- Present

Responsible in maintaining good relations with parents of the students of the preschool. The preschool,
located in Tubagus Ismail, Bandung, is aimed for lower class families and is free. Activities for the
parents include parenting class, religious studies and distribution of monthly bulletin. Previously acted
as teacher for nine months after attending the teacher courses and trainings.

Project Leader of Consulting Team for Small Business Development (UKM) 05/2012-11/2012

Gave free consultation to Kriya Kertas in Bandung, a small business running in gift paper. Actively
identified their problem and designed suitable solutions to further improve their development.

Vice President of GEMA ITB 05/2012

Lead more than 400 committees to successfully hold a national-scale event. Gema ITB was a
series of events which aim to ignite the spirit of the youth. It consisted of two main events: a
youth talkshow with speakers from all across the nation and social activity of development of
street children as well as fund raising to build a shelter for them in Cimahi, Bandung.

Vice President of SMA Negeri 8 Student Union 12/2008 – 08/2009

Chosen through a long selection of more than 300 students in a six-month process. Succesfully
held various programs both internally and externally. Initiated a breakthrough program called
Bazar Budaya Delapan (Delapan Culture Festival) which since became an annual event up to now.

Comitte

Succesfully held a general lecture by Unilever at Bandung Institute of Technology and industrial
visit to Astra Honda Motor and Unilever Cikarang with participants of all the students from the
Faculty of Industrial Technology.

Member

Was or has been an active member of various organizations: Sains dan Perpustakaan (young
research organization) and Rohani Islam (Islamic religious affair) SMA 8 Jakarta, Student Union
and Keluarga Mahasiswa Islam of Bandung Institute of Technology.

11
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Other Achievement

Appreciates arts, especially music and traditional dance, in the spare time. Actively joined courses in
music (organ) and traditional dance of Saman from Aceh. Represented Indonesia in Cultural Exchange
Festival in Bangkok, 2003, by performing Saman dance. The event was attended from all the South East
Asia countries.

Languages

Indonesian : Native proficiency

English : Full professional proficiency

12
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Profil Penulis

Nona Pooroe Utomo S1 di Universitas Gadjah Mada jurusan Psikologi, S2


di Harvard University Graduate School Of Education, jurusan Human
Development and Psychology dan S2 di London Guildhall University
mengambil Master of Arts (MA), Communication Process. Sekarang
bekerja sebagai Executive Director di The Learning Farm.

Warsono El Kiyat S1 di Universitas Jendral Soedirman jurusan Ilmu dan


Teknologi Pangan, S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ilmu
Pangan dan pernah bergabung sebagai mahasiswa S2 di Biochemistry di
Hokkaido University. Sekarang bekerja sebagai Dosen dan peneliti di
jurusan Teknologi Gizi dan Makanan, Universitas Surya, Indonesia

13
PANDUAN
MEMBUAT MOTIVATION
LETTER

15
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

SEKILAS

M otivation Letter (motlet) atau Cover Letter (CL) atau Letter of


Motivation (LoM) adalah sebuah tulisan bersifat pengantar, yang memuat
tentang motivasi atau yang membuat kita berkeinginan untuk menjadi bagian
dari sebuah institusi/komunitas dan merupakan salah satu syarat yang
dibutuhkan untuk mengambil studi master.

Bahkan beberapa universitas di Indonesia. Baik itu, latar belakang


kehidupan, pendidikan, alasan memilih program beasiswa, prospek kerja
kedepannya serta kontribusi apa yang akan kita berikan. Semuanya
dirangkum menjadi sebuah tulisan yang menarik, jelas dan padat.

Motlet tidak memiliki standar penulisan yang khusus, semua


tergantung pada diri penulis. Tentunya bahasa harus logis dan baku.
Umumnya jumlah katanya sekitar 500-700 kata atau tidak lebih dari dua
halaman. Namun tetap disesuaikan dengan ketentuan di masing-masing
universitas. Bagi orang Indonesia, kesulitan dalam membuat motlet adalah
jarangnya menulis. LoM bisa ditulis untuk berbagai macam tujuan, seperti:

1. Melamar pekerjaan, untuk tujuan ini biasanya dipakai istilah Cover


Letter.
2. Melamar beasiswa atau universitas.

Melalui motivation letter ini, tim penyeleksi kandidat dapat melihat


bagaimana cara kamu berpikir, apa tujuanmu mendaftar program
beasiswa, dan potensi yang kamu miliki. Motivation letter yang tepat akan
meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan beasiswa

16
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Motivation Letter Untuk Melamar Beasiswa


/Melamar Universitas
1. Berikan yang terbaik, setidaknya menjadi terlihat menarik dan
mempesona.
2. Yakinkan bahwa kita pantas dan mempunyai kelebihan dibanding
yang lain. (Jangan lupa‼ Kita juga harus memuji yang dilamar jangan
muji orang lain)
3. Perlihatkan kalau kita bersungguh-sungguh dan benar-benar
berkeinginan untuk dipilih.

Bagaimana Bentuk Motivation Letter?


1. Bentuknya sangat sederhana, karena sebenarnya intinya bukan
bentuk tapi kontennya.
2. Kita bisa menggunakan Bahasa Indonesia atau English tergantung
sikon (situasi, kondisi) dan permintaan. Tapi biasanya kalau dalam
Bahasa Inggris kita menulis straight to the point dan dalam bahasa
resmi (jangan pakai bahasa slank biar dianggap gaul dan akrab).

Bagaimana isi Motivation Letter?

Motivation letter atau LoM biasanya 1 – 1.5 halaman dengan format umum
seperti berikut:

Paragraf 1, biasanya berisikan tentang diri kita seperti latar belakang


pendidikan, pengalaman pekerjaan yang relevan dengan bidang ilmu yang
dipilih jika ada. Sebutkan kelebihan kita dan apa yang sudah kita kerjakan
terkait dengan bidang ilmu yang digeluti.

17
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Paragraf 2, Kita akan menulis mengapa kita tertarik untuk melamar


universitas atau jurusan tersebut. Mengapa menurut kamu universitas atau
jurusan itu cocok untuk kamu. Bisa juga ditambahkan kelebihan universitas
tersebut dibandingkan dengan universitas yang lain sehingga kamu
menjatuhkan pilihan pada universitas atau jurusan tersebut.

Paragraf 3, Yakinkan bahwa kita akan mampu memberikan yang terbaik


jika kita diberikan kesempatan atau jika kita diterima. Tambahkan juga kita
akan mampu memberikan kontribusi yang luas bagi society seperti
komunitas atau bangsa dan negara
Note: Jumlah paragraf sifatnya fleksibel biasanya tergantung sedikit
banyaknya yang akan kita sampaikan tapi biasanya cukup 5 paragraf saja.

Jika dirinci, secara umum yang perlu dijelaskan dalam motivation


letter antara lain:

1. Siapa diri kamu


Hal ini penting dalam membantu tim penyeleksi untuk mengenal diri kamu
lebih baik. Kamu perlu menjelaskan karakter kamu, kekuatan dan
kelemahanmu.

2. Latar belakang pendidikan


Ceritakan pendidikan yang pernah kamu tempuh dan training lainnya yang
pernah kamu ikuti.

3. Pengalaman dan prestasi


Pengalaman yang kamu uraikan bisa berupa program yang pernah kamu
ikuti, kursus, training, beasiswa yang pernah kamu dapatkan, pengalaman
magang, pengalaman kerja, maupun pengalaman penelitian. Selain itu,
kamu juga perlu menjelaskan prestasi yang pernah kamu capai dengan

18
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar
Beasiswa jelas.
4. Kompetensi dan skill
Uraikan juga mengenai kompetensi dan skill yang kamu miliki. Ini akan
menjadi pertimbangan bagi tim penyeleksi.

5. Alasan mengapa kamu ingin melanjutkan studi melalui program


beasiswa tersebut dan alasan pemilihan bidang studi
Berikan alasan yang jelas mengapa kamu melanjutkan studi dengan jalur
beasiswa dan alasan pemilihan bidang studi. Berikan alasan kuat dan
rasional. Hindari alasan yang tidak jelas dan tidak kuat. Kamu bisa
menjelaskan dan menyinggung mengenai minat dan tujuanmu mengikuti
program beasiswa itu, memilih universitas tersebut, memilih bidang studi
tersebut, dan alasan mengapa kamu ingin studi di negara tersebut.

6. Mata kuliah apa saja yang menguntungkan untukmu dalam


program studi tersebut
Kamu juga bisa menjelaskan secara singkat mata kuliah yang kamu
pertimbangkan akan menunjang masa depanmu.

7. Mengapa kamu memerlukan beasiswa dan pantas mendapatkannya


Kamu perlu menguatkan alasanmu mengapa kamu pantas mendapatkan
beasiswa tersebut, uraikan apa keunggulan-mu dan prospek di masa depan.

8. Apa yang kamu lakukan setelah studi


Hal ini sangat penting karena tim penyeleksi akan melihat potensi kamu di
masa yang akan datang. Mereka juga akan melihat rencanamu dan
kontribusimu setelah lulus. Untuk membantu kamu menguraikan hal ini,
kamu perlu mengetahui tujuan diadakannya beasiswa tersebut. Sebagian
program beasiswa memang mengharapkan penerima beasiswa setelah
lulus dapat berkontribusi di negara masing-masing.

19
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Tips Membuat Motivation Letter


1. Tentukan judul yang menarik. Judul yang memiliki daya tarik yang
kuat. sehingga membuat panitia/dewan juri menjadi penasaran.
Misalnya seperti, “Senjata Kecil Pembunuh Generasi Emas Bangsa”.
Sebuah kiasan yang sarat makna.
2. Awali dengan kisah yang membawa kita pada passion “kenapa kita
ingin mendalami bidang tersebut pada S2 nanti?
3. Aturlah alur cerita yang baik. Tentukanlah apa saja yang ingin kamu
ceritakan.
4. Ceritakan secara singkat tentang latar belakang kehidupan dan
pendidikan kamu. Latar belakang pendidikan atau pekerjaan harus
saling berkaitan. Dari sini akan terlihat potensi dan minat kamu
terhadap suatu bidang. Kemudian, fokuskan pada alasan kamu
memilih program beasiswa tersebut, jurusan yang kamu pilih,
prospek kerja kedepannya serta kontribusi yang akan kamu berikan.
5. Jelaskan juga “kenapa memilih kuliah di kampus tersebut?” Hindari
jawaban klise seperti “ranking yang bagus” tapi sebutkan keunggulan
spesifik kampus tersebut.
6. Tambahkan “apa keunggulan diri kamu”. Gunakan contoh konkrit.
Jangan cuma menulis “pekerja keras”, “pembelajar” tanpa memberi
bukti dari pengalamanmu
7. Gunakan tata bahasa yang baik dan santun. Jangan terlihat terlalu
sombong atau meninggikan diri, tetapi juga jangan terlihat terlalu
merendahkan diri atau pesimis
8. Fokus pada satu hal. Maksudnya target harus jelas. Misalnya, saya
memilih fakultas Kedokteran, jurusan Pediatric: Spesialis Anak,
Nizhny Novgorod State Medical University.
9. Ceritakan-lah bakat dan prestasi yang kamu miliki sesederhana
mungkin agar tidak terkesan kamu adalah orang yang sombong.
10. Jujur dan terbuka. Berceritalah seperti kamu sedang berharap dengan

20
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

panitia/dewan juri. Namun aturlah ritme yang baik agar berjalan


secara alami atau tidak dibuat-buat. Karena mungkin saja
panitia/dewan juri adalah seorang penerima beasiswa juga.
11. Jika IPK mu tidak terlalu bagus atau menonjol, sertakan alasan
mengapa hal tersebut terjadi, Kemukakan alasan logis yang dapat
diterima oleh tim penyeleksi. Sertakan alasan kuat mengapa kamu
layak dipilih meskipun nilai IPK mu tidak menonjol.
12. Tutup dengan manis dengan rencana kamu setelah lulus dari
program S2 tersebut. Bagaimana ilmu yang didapatkan bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat.

Tips Lintas Jurusan

Sebaiknya dihubungkan dengan jurusan yang dipilih dan bagaimana


rencana karir ke depannya. Bisa ditambahkan pengalaman kerja di bidang
tersebut dan kontribusi yang akan dilakukan dari bidang yang diambil.
Alasan lainnya seperti tertarik pada bidang tersebut karena sangat
dibutuhkan dan tenaganya kurang, dll. Apabila motlet ditolak oleh pihak
universitas, biasanya terdapat positive feedback.

Contoh dari masing-masing panduan yang terlampir hanyalah


bayangan sebagai panduan dalam membuat versi kalian sendiri.
Perhatikan baik-baik kalimat yang harus kalian edit versimu
sendiri ya. Semoga membantu!

21
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

CONTOH MOTIVATION LETTER

A. Motivation Letter (Bahasa Indonesia)


Kepada Yth,

Panitia Seleksi Beasiswa Rusia 2017/2018

Di tempat.
Ass. Wr. Wbr, om swastiastu, namo budaya dan salam sejahtera bagi kita
semua, syalom!

Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa ketika kita lahir, kedua tangan kita
dalam keadaan menggenggam. Seperti menggenggam sesuatu. Katanya, sesuatu
yang ada di dalam genggaman itu adalah takdir kehidupan kita. Seperti cita-cita dan
cinta. Ketika kita melepaskan genggaman, takdir kehidupan kita pergi. Maka pada
saat itulah dunia akan mendengar tangisan kita untuk pertama kalinya. Namun
suatu saat, kita akan menemukannya dan kembali pada genggaman tangan kita.

Sebelum saya berbicara lebih lanjut dalam surat motivasi ini, izinkanlah
saya mengucapkan terima kasih kepada panitia penerima beasiswa Rusia karena
telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mencoba menemukan takdir saya di
negeri Beruang Merah.

Perkenalkan, gadis keturunan Toraja-Ambon ini memiliki nama lengkap


Sixtintia Aprilla Irene Dea. Kerap disapa Lia. Hadir untuk pertama kalinya di dunia
pada tanggal 16 April 2000 melalui pasangan suami-istri Fredy Djamal dan Levina
Paunno. Menjadi kakak untuk dua orang adik laki-laki yang bernama Jack
Immanuel Dea dan Tristan Joshua Dea.

Selama enam tahun mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 1 Passo,


tiga tahun pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 9 Ambon dan pernah
menjabat sebagai ketua OSIS, dan pada akhirnya menjadi seorang alumni dari
sebuah sekolah unggulan SMA Negeri Siwalima Ambon. Anak perempuan tunggal
ini juga pernah menjadi seorang ketua OSIS ketika berada di bangku putih abu-abu.
Serta mengukir beberapa prestasi seperti Juara I Lomba Film Pendek tingkat
Provinsi, Juara I Lomba Debat tingkat Kota dan Provinsi serta Juara 2 Pembicara
Terbaik Lomba Debat tingkat Provinsi, Kategori 10 Penulis Terbaik Lomba
Penulisan Andai Beta Jadi Walikota, dan Peserta Parlemen Remaja Nasional 2015.

22
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Sejak kecil, saya gemar membaca dan menulis karya sastra seperti novel,
cerita pendek dan puisi. Saya juga suka menjelajah. Karena bagi saya itu adalah hal
yang menyenangkan. Terasa menjadi lebih akrab dengan dunia.

Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa alasan yang menjadikan
saya layak untuk menerima beasiswa ini.

1. Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali orang
yang bersaing untuk mendapatkan gelar tersebut. Begitu pula dengan saya.
Mengapa? Saat saya masih kecil, saya melihat banyak sekali orang yang
mendatangi rumah sakit, puskesmas atau poliklinik untuk sekedar periksa, berobat
atau rawat inap. Saya mulai berpikir, ternyata banyak orang yang bergantung pada
seorang dokter. Saya merasa, “wah, sangat luar biasa, dokter ternyata adalah orang
yang sangat penting”. Maka mulai saat itu, saya menetapkan tekad untuk menjadi
salah satu orang yang sangat penting itu.

Mengapa untuk menjadi orang penting saya harus menjadi seorang dokter? Karena,
menurut saya, seorang dokter sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat status
quo yang terjadi di Indonesia pada umumnya, masih banyak orang yang belum
terjamah oleh hidup sehat. Mereka berada dalam kondisi tubuh baik fisik maupun
mental yang cukup memprihatinkan. Bagiamana seseorang dapat menjalani
hidupnya apabila ia sakit? Maka, dalam hal inilah dokter hadir untuk
menyembuhkan.

2. Anak adalah pewaris keturunan dari suatu keluarga. Bangsa Indonesia


memiliki jutaan anak dari Sabang sampai Merauke. Anak-anak inilah yang menjadi
generasi emas bangsa. Mereka yang akan membuat Indonesia semakin kokoh dan
menjadi negara maju. Namun sayangnya, ibarat sebuah tiang rumah. Banyak anak-
anak Indonesia yang masih rapuh sehingga belum mampu untuk menjadi tiang yang
kokoh bagi rumah sendiri yakni Indonesia. Sehingga harus didatangkan tiang-tiang
dari luar negeri untuk membangun rumah kita-Indonesia. Lalu dimanakah, tiang-
tiang Indonesia berdiri? Haruskah anak-anak Indonesia menjadi tiang yang tak
terpakai dan terbuang? Saya ingin sekali mengobati dan membantu mengkokohkan
“tiang-tiang” anak-anak Negeri agar mereka dapat tumbuh dan berkembang
menjadi anak-anak cerdas. Terutama, bagi tiang-tiang muda yang baru lahir.

23
3. Rusia termasuk dalam daftar negara yang diminati oleh pelajar
internasional dan sebagai negara dengan kualitas pengetahuan dan teknologi tinggi.
Tidak sedikit ilmuan ternama dunia yang dilahirkan melalui pendidikan di Rusia
misalnya Alexander Oparin : Penemu Teori Evolusi Biologi (kehidupan berasal dari
laut), Ilya Ilyich Mechnikov : Perintis Sistem Kekebalan Tubuh, dan masih banyak
ilmuan lainnya. Hal inilah yang menjadikan saya tidak ragu untuk memilih negara
Rusia. Selain itu, saya telah mendengar dan melihat sendiri kesuksesan alumni-
alumni SMA Negeri SMA Siwalima yang menimba ilmu di negeri Beruang Merah.
Saya pun ingin mencoba hal baru seperti belajar di luar negeri, bergaul dengan
teman-teman dari seluruh penjuru dunia, mengenal kebudayaan Rusia serta
melangkahkan kaki lebih jauh lagi untuk meraih mimpi.

4. Selanjutnya, mengapa saya memilih Nizhny Novgorod Medical State


Academy? Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari laman website
masmanroe.blogspot.co.id, dikatakan oleh si penulis blog bahwa Nizhny Novgorod
Medical State Academy adalah salah satu pusat terkemuka untuk melatih prakitisi
medis di Rusia. Akademi ini mendapat peringkat ke-7 dari kurang lebih 46
perguruan tinggi medis di Rusia dan sangat di akui oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO). Hampir seluruh pemerintah di dunia mengirimkan putra-putri
mereka untuk menimba ilmu disana agar menjadi seorang ahli medis. Berdasarkan
pernyataan inilah yang membuat saya berminat untuk melanjutkan pendidikan di
universitas yang terletak di Nizhny Novgorod ini. Saya ingin belajar di universitas
terbaik kemudian lulus dan menjadi seorang dokter yang hebat untuk menjadikan
anak-anak Indonesia lebih hebat lagi

5. Rasa takut dan khawatir tentu saya rasakan jika nanti berkuliah di Rusia.
Namun percayalah, rasa takut dan khawatir yang saya miliki tidak mampu
mengalahkan impian dan tekad saya untuk belajar di negara yang terletak di Eropa
Timur tersebut. Selama hampir tiga tahun saya tinggal di asrama, terpisah dari
keluarga dan belajar hidup mandiri. Menetap di dalam satu asrama bersama teman-
teman dengan beragam latar belakang kehidupan, agama, suku, budaya, bahasa dan
karakter membuat saya mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pengalaman
sebagai ketua OSIS pun telah melatih jiwa sosial serta mental yang saya miliki.
Sehingga saya percaya bahwa saya adalah pribadi yang berkompeten. Selain itu,
sebagai anak dari kedua orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai anggota POLRI
pun menjadikan saya sebagai pribadi yang disiplin, bertanggung jawab dan berani.

24
6. Seperti yang telah saya sampaikan pada poin ketiga, saya ingin
membangun Indonesia dengan cara mengabdi sebagai seorang dokter. Namun,
mimpi saya tidak hanya sebatas pada Indonesia saja. Saya ingin menjadi seorang
dokter yang menjelejahi dunia hingga ke daerah terpencil untuk membantu orang-
orang yang kesakitan seperti kekurangan gizi, malaria, HIV/AIDS, terkhususnya
bagi anak-anak kecil. Saya menjadi terinspirasi untuk melakukan hal tersebut
setelah membaca sebuah buku yang mengkisahkan tentang seorang dokter yang
berkeliling dunia untuk menyembuhkan anak-anak yang kekurangan gizi di Afrika
Selatan.

Demikianlah surat motivasi ini saya buat untuk dijadikan sebagai pertimbangan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

B. Motivation Letter (Bahasa Inggris)


Dear. Scholarship Committee of Russia 2017/2018

In place.
Ass. Wr. Wbr, om Swastiastu, cultural namo and best wishes for all of us,
shalom!

Someone once told me that when we are born, we are in a state of both hands
grasping. Like grasping something. She said, something that is in the grip of it is
the destiny of our lives. As ideals and love. When we let go of the grip, the destiny
of our lives away. So at that time the world will hear our cries for the first time. But
someday, we will find it and get back on our hands.

Before I speak further in this motivational letter, allow me to thank the


committee for scholarships Russia 2017/2018 has give opportunity for me to try to
find my destiny in the land of the Red Bear.

Let me introduce myself. The girl’s descent Toraja-Ambon has full name
Sixtintia Aprilla Irene Dea. Often called Lia.Present for the first time in the world
on 16 April 2000 through the couples Fredy Djamal and Levina Paunno. Being
sister to two younger brothers named Jack Immanuel Dea and Tristan Joshua Dea.

25
During the six years of basic education in 1 Elementry School, the three
years of secondary education in 9 Junior High School and served as a chairman of
the student council, and eventually became an alumna of an excellent school
Siwalima Senior High School. This single daughter also had been a chairman of the
student council when it is in white and gray bench. As well carve out some
achievements such as the Winner in the Short Film Competition in Provincial level
2015, as the Participant in the Short Film Competition in National level 2015, the
Winner in the National School Debating Championship (Indonesian Language) in
City and Provincial levels 2016, as the Best II Speaker in the National School
Debating Championship (Indonesian Language) in Provincial Level 2016, as the
Participant in the National School Debating Championship (Indonesian Language)
in the National level 2016, Category Top 10 Writers in the Writing Contest “If Beta
Be a Ambon’s Mayor”, and the participants of the National Youth Parliament 2015,
etc.

Since a child, I love reading and writing literary, such as novels, short
stories and poetry. I also like to explore. Because for me it is fun. Feels become
more familiar with the world.

On this occasion, I will explain some of the reasons that make me worthy
to receive this scholarship.

1. Being a doctor is not easy. A lot of people are competing for the title. So it
is with me. Why? When I was little, I saw a lot of people who come to the hospital,
health center or clinic for a check, treatment or hospitalization. I began to think,
there are many people who rely on a doctor. I feel, “well, amazing, the doctor turns
out to be a very important person”. So from that moment, I set a determination to be
one of those very important person.

Why to become an important person I should be a doctor? Because, I think, a doctor


is needed by society. See the status quo that occurred in Indonesia in general, many
people still unspoiled by healthy living. They are in bad condition physically and
mentally . The circumstances of a person can live his life when he was sick? So, in
this case a doctor was present to heal.

26
2. Children are a descendant of a family heir. Indonesian nation has millions
of children from Sabang to Merauke. Children that is the golden generation of the
nation. They will make Indonesia more sturdy and a developed country. But
unfortunately, like a pole house. Many Indonesian children are still fragile, so have
not been able to become a solid pole for the house itself, namely Indonesia. So that
the poles had to be brought from abroad to build our own home-Indonesia? Then in
where Indonesian poles must stand? Should Indonesian children became a pole of
unused and wasted? I wanted to treat and help the “poles” foreign children so they
can grow and develop into intelligent children. Especially, the poles of newborn
young.

3. Russia was included in the list of countries of interest by international


students and as a country with high-quality knowledge and technology. Not a bit of
world-renowned scientists who are born through education in Russia for example
Alexander Oparin: The inventor of the Theory of Evolution Biology (life comes
from the sea), Ilya Ilyich Mechnikov: Pioneers Immune System, and many other
scientists. This is what makes me do not hesitate to choose the Russian state. In
addition, I have heard and seen success of alumni of Siwalima Senior High School
which studying at Red Bear country. I also want to try new things such as study
abroad, hanging out with friends from around the world, know the culture of Russia
and stepped farther to achieve a dream.

4. Furthermore, why I chose Nizhny Novgorod State Medical Academy?


Based on the information I got from the website pages masmanroe.blogspot.co.id,
said by the author of the blog that the Nizhny Novgorod State Medical Academy is
one of the leading centers for training medical in Russia. This Academy was ranked
7th of approximately 46 medical colleges in Russia and highly recognized by the
World Health Organization (WHO). Almost all governments in the world sent their
children to study there in order to be a medical expert. Based on this statement that
made me wish to continue their education at university located in Nizhny
Novgorod. I want to study in the best universities and then graduated and became a
great doctor to make children more violent Indonesia

5. Fear and worry would I feel if later studying in Russia. But believe me, the
fear and worry that I have not able to defeat the dreams and determination to learn
in the country located in the Eastern Europe. For nearly three years I lived in a
dorm, separated from family and learn to live independently. Settled in a dorm with
friends of various backgrounds of life, religion, ethnicity, culture, language and
character made me able to adjust well. Experience as chairman of the council had
been trained social and mental life that I have. So I believe that I was personally
competent. Moreover, as the daughter of parents who had a job as police members
also make me disciplined, responsible and brave.

27
6. As I mentioned in the third point, I want to build Indonesia by serving as a
doctor. However, my dream is not just limited to Indonesia alone. I want to be a
doctor who explore theworld to the remote area to help people who are in pain such
as malnutrition, malaria, HIV / AIDS, especially for children. I became inspired to
do this after reading a book that delves into about a doctor who travels the world to
treat children suffering from malnutrition in South Africa.

So I created this motivation letter to be used as consideration. Thank you for your
attention.

Demikianlah contoh tips-tips membuat surat motivasi atau motivation letter dan
surat motivasi atau motivation letter yang saya buat. Semoga bermanfaat ya. Terima
kasih😊

28
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

PANDUAN MEMBUAT
RECOMMENDATION LETTER
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

SEKILAS

S urat rekomendasi dari (setidaknya) dua orang biasanya akan diminta pada
saat kita melamar beasiswa untuk studi lanjut ke luar negeri.
Surat tersebut lazimnya ditulis oleh atasan dan mantan dosen pembimbing
kita, serta memiliki bobot yang tinggi pada proses seleksi beasiswa karena
menjadi semacam testimoni bahwa kita memang capable untuk menempuh
kuliah di luar negeri nanti.

Sayangnya, surat tersebut tak jarang hanya berisi hal yang sifatnya
umum-umum saja. Oleh sebab kesibukan yang tinggi, pihak penulis surat
boleh jadi telah memiliki semacam ‘master’ surat rekomendasi. Sehingga
apabila ada yang minta dibuatkan, cukup ganti nama, edit, “poles” sedikit,
lalu jadi. Praktis, namun kekuatan surat menjadi lemah karena berbagai hal
spesifik yang semestinya bisa ditonjolkan justru tidak tertuang.

Lantas apa yang bisa kita lakukan? Sembari minta dibuatkan surat
rekomendasi, saran saya sampaikan pada mereka: saya sudah buatkan
konsepnya! Dengan cara ini, berbagai detail bisa tertuang dengan baik,
dan atasan atau mantan dosen tinggal mengoreksi saja (kecuali jika pihak
beasiswa sudah menyediakan formatnya, maka lain cerita). Jika dianggap
sudah oke, mereka tinggal tanda tangan (ini seringkali menjadi win-win
solution: kita diuntungkan karena konten surat menjadi lebih “kaya”,
sementara pemberi rekomendasi diringankan pekerjaannya karena konsep
surat sudah disediakan).

Nah, apa saja poin-poin yang idealnya tertuang di surat tersebut? Saya
mencermati dua surat rekomendasi outstanding yang pernah ditulis oleh
mantan dosen saya di Universitas Bremen, Jerman (Dr. Tim Jennerjahn), dan
co-supervisor S3 saya sekarang (Dr. Christopher J. Glasby), surat rekomendasi
yang bagus minimal berisi beberapa hal sebagai berikut.

30
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

1. Statement bahwa mereka mengenal kita selama (misal) sekian tahu


dalam kapasitas yang spesifik (sebagai contoh, sebagai dosen
pembimbing, atau partner penelitian, atau pemimpin proyek riset
yang kita terlibat di dalamnya).
2. Statement bahwa mereka mendukung rencana studi lanjut kita dan
yakin akan kapabilitas kita disertai dengan alasan-alasan yang
spesifik (misalnya, kita pernah mengambil mata kuliah yang beliau
ampu dan mendapat nilai memuaskan; atau kita pernah terlibat di
proyek riset yang dipimpin beliau dan berkontribusi secara signifikan;
atau saat ini kita sedang terlibat dalam joint research dengan beliau
dengan hasil riset yang menjanjikan; dan lain sebagainya).
Singkatnya, konten surat lebih banyak memberi bukti-bukti yang
riil ketimbang sesuatu yang sifatnya umum-umum saja.
3. Jika pembuat surat adalah atasan, akan baik sekali kalau di akhir
surat diberi pernyataan tambahan bahwa usai merampungkan studi
kita akan diterima kembali untuk bekerja di institusi asal.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh surat rekomendasi yang ditulis


oleh Dr. Tim Jennerjahn saat saya melamar beasiswa New Zealand
ASEAN Scholarships (NZAS) untuk program studi doktoral Marine Science
di Universitas Auckland, New Zealand.

Contoh dari masing-masing panduan yang terlampir hanyalah


bayangan sebagai panduan dalam membuat versi kalian sendiri.
Perhatikan baik-baik kalimat yang harus kalian edit versimu
sendiri ya. Semoga membantu!

31
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

CONTOH SURAT REKOMENDASI

Letter of Recommendation

Dear Sir/ Madam,

I know Mr. Joko Pamungkas since 2005 when he was an S1 student (in the
Indonesian system almost equivalent to B.Sc.) at the Jenderal Soedirman
University (UNSOED) in Purwokerto, Indonesia. At that time he joined our
international research team investigating the effects of human activities on
the ecology of the Segara Anakan Lagoon in south central Java, Indonesia.
This project forms cluster 2 of the Indonesian – German research and
education programme SPICE (Science for the Protection of Indonesian
Coastal Marine Ecosystems) and is being coordinated by Dr. Edy Yuwono
(UNSOED) on the Indonesian side and by me on the German side.

Between February 2005 and January 2007, Mr. Joko Pamungkas


participated in a number of research and education activities within the
frame of our bilateral project. He participated in sampling campaigns in the
Segara Anakan Lagoon and laboratory work at the Biology Faculty of
UNSOED. He organized field trips and operated and maintained scientific
gear to obtain water, sediment and benthos samples. His ability to work
self-dependent and to take responsibility contributed largely to a smooth
continuation of field work even in between joint German-Indonesian
sampling campaigns. In the field he helped in the collection, sieving and
sorting of macrobenthos samples and in the laboratory he contributed to the
taxonomic identification of macrobenthic organisms.

Mr. Joko Pamungkas performed his S1 study also within the frame of the
SPICE project. His thesis entitled “Macrobenthos community in the Segara

32
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Anakan mangrove area: a comparison study of their diversity and


abundance from offshore to inside mangrove” contributed to the overall
research goals of SPICE. He presented preliminary results of his thesis in a
very good talk during an international SPICE workshop held at UNSOED in
Purwokerto in January 2006. Because of the high quality of his thesis work
his results made a significant contribution to an international publication in
the journal Regional Environmental Change. Moreover, he successfully
participated in an “International course on benthic ecology: benthic
organisms in mangrove forests and tidal flats” held by the ZMT scientist Dr.
Inga Nordhaus in Purwokerto in August 2005.

Besides his stamina in conducting sampling campaigns consequently and


precisely over months he displayed keen perception in learning and applying
state of the art methodology. He also demonstrated his intellectual ability during
his S1 thesis study and when giving the talk during our international workshop.
Since then he had the aim to pursue his studies in the International Studies on
Aquatic Tropical Ecology (ISATEC) in Bremen. He knew in detail about the
requirements for application and therefore chose a job in which he could gain
professional experience in his field of work. Over the years he stayed in touch
and discussed aspects of his research on the benthos ecology of Indonesian
coastal areas with us thereby gaining experience and improving his
professional expertise. Finally, he was accepted for the ISATEC Master course
and studied in Bremen between 2011 and 2013. During that time he attended
my course on “Biogeochemical Cycling of Elements in the Aquatic
Environment” and we had discussions from time to time. He conducted his
M.Sc. Thesis project again in the SPICE Cluster coordinated by me and did a
very good job.

He is a highly motivated student and upright person and I am also


impressed by his persistency in trying to pursue his studies. Therefore, I
think, he is extremely well prepared for a doctorate.

Dr. Tim Jennerjahn

33
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Sumber

https://mualafsite.wordpress.com/2017/10/21/membuat-surat-
rekomendasi-yang-bagus-untuk-melamar-beasiswa-ke-luar-negeri-
disertai-contoh-konsep-surat/

Profil Penulis

Joko Pamungkas Lahir di Purwokerto pada 06 November 1984.


Pendidikan S1 ditempuh di Fakultas Biologi, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. Pendidikan S2 ditempuh di International Studies in
Aquatic Tropical Ecology (ISATEC), Fakultas MIPA, Universitas Bremen,
Jerman, melalui beasiswa DAAD. Saat ini tengah menempuh studi S3 di
Institute of Marine Science, Fakultas Sains, Universitas Auckland, Selandia
Baru, dengan beasiswa NZAS sebagai sponsor. Berprofesi sebagai peneliti
di Pusat Penelitian Laut Dalam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), di Ambon, Maluku.

34
PANDUAN
MEMBUAT RESEARCH
PROPOSAL
UNTUK MENDAFTAR BEASISWA KE LUAR NEGERI

35
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

SEKILAS

P roposal riset (Research proposal) adalah suatu bentuk pedoman


rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam proses
penelitian. Proposal penelitian juga harus berisikan informasi yang cukup bagi si
pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang diajukan. (Prof.
Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D)

Secara umum, pengertian proposal adalah jenis proposal yang


banyak digunakan untuk bidang akademik khususnya dalam bidang karya
ilmiah yang biasa dibuat oleh para mahasiswa. Contoh penelitian seperti
skripsi, tesis,disertasi, pembuatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa),
dan lain sebagainya.

Bentuk proposal penelitian adalah berupa dokumen singkat yang


berisikan rencana peneliti dalam melakukan penelitiannya. Proposal
penelitian untuk S2 ataupun S3 bisa sangat singkat sekitar 500 kata atau
juga bisa sangat panjang sekitar 6000 kata (15 halaman) tergantung dari
program studi yang diambil.

Research Proposal, dari namanya jelas, proposal riset, bentuknya


proposal, isinya tentang rencana Riset. Proposal Riset biasanya wajib
dilampirkan untuk program Master by Research (ini umum di Jepang dan
Korea khususnya bidang Engineering) dan wajib untuk Program Doktor
dimanapun kampusnya. Kalau mau lanjut S3 maka Research Proposal itu
wajib dimanapun itu, baik untuk apply kampus maupun universitas

Beasiswa Riset itu sangat banyak, khususnya di Korea Selatan,


Jepang, Taiwan, dan Germany. Kalau sudah ngomongin beasiswa Riset,
kalian mau lanjut S2 atau S3 biasanya diminta submit Research Proposal.
Kalo S3 wajib.

36
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Lalu bagaimana kita tahu bahwa proposal riset kita sudah pantas?
Apa indikatornya? Setiap universitas biasanya memiliki standar sendiri,
namun secara umum bobot untuk studi S3 yang harus tertuang dalam
proposal meliputi dua aspek, yakni novelty dan achievable. Di sini, novelty
berarti aspek kebaruan: studi S3 kita diwajibkan memberikan kontribusi
yang orisinil kepada sains. Sementara itu, achievable bermakna bahwa
studi tersebut harus realistis dan dapat dirampungkan dalam kurun waktu
tertentu (lazimnya 3-4 tahun), dengan mempertimbangkan berbagai faktor
(misalnya anggaran dana, fasilitas laboratorium, dan berbagai aspek serta
perhitungan lainnya). Biasanya tiap kampus juga punya format sendiri
sendiri, tapi in General, misal tidak ada formatnya, maka proposal Riset
untuk S2 setidaknya harus mengandung ini:
1. Abstract
2. Background/Problem statement
3. Literatur review/ State of the art
4. Research Question
5. Methodology
6. References

Sedangkan untuk format proposal riset S3? Prinsipnya sama saja


dengan proposal penelitian pada umumnya sebagai berikut:
1. Introduction
2. Literature Review
3. Methodology
4. Research Outputs
5. Timetable
6. Funding Sources
7. References

37
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Kalau proposal riset memang teknis banget, karena memang bagi yg


mau ambil master by research atau S3 berarti sudah harus siap untuk riset.
Jadi memang proposal harus detail dan dalam dan harus sudah riset
duluan yakni nyari state of the art, nyari literature review dulu, udah nyampe
mana, dan kita mau kontribusi riset disebelah mana. Bagi yang suka riset
saya sarankan untuk berani ambil Master by Research, karena sangat
bermanfaat, jadi nanti pas lanjut S3 sudah tidak kaget karena S2nya sudah
punya experience riset.

Research Proposal kan kita harus riset dulu tuh, ya setidaknya baca-
baca penelitian sebelumnya jadi kita tahu state of the artnya saat ini. Nah
untuk menulis study plan juga perlu riset, riset kenapa harus ambil matkul
itu, apa tujuannya, kedepan mau buat apa, dan kenapa harus di kampus
itu, itu semua kan harus riset terlebih dahulu.

Jadi memang buat aplikasi untuk apply ke kampus dan scholarship


itu benar-benar harus serius dan butuh waktu dan totalitas. Untuk Riset
Proposal, saya sarankan di proposal riset suka re-refer ke paper-paper dari
calon supervisor teman-teman, itu sebagai tanda kalau risetnya linier dan
kalian itu sudah baca publikasi atau kerjaan calon professor teman-teman.

38
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar

Beasiswa Lalu bagaimana cara menulis proposal riset yang baik?

1. Follow the rules (kalo ada formatnya dan biasanya ada, harus ikut
format)-> kembali ke hal penting: baca guidelines dengan hati-hati
2. Periksa dengan teliti jangan sampai ada typo, salah grammar, dsb
3. Berani show off dan confidence, tunjukan dirimu tapi jangan sampai
berlebih-lebihan
4. Realistic dengan proposal riset (jangan sampai menulis hal-hal yang
unrealistic)
5. Jangan mendadak!
6. Endapkan tulisan anda ½ minggu kemudian cek lagi
7. Minta second opinion dari teman/kolega
8. Minta review ke siapa-lah, bias teman yang bagus grammarnya atau
teman yang sudah punya experience keterima aplikasinya atau senior
9. Benar-benar luangkan waktu untuk aplikasi, jangan asal-asalan

Contoh dari masing-masing panduan yang terlampir hanyalah


bayangan sebagai panduan dalam membuat versi kalian sendiri.
Perhatikan baik-baik kalimat yang harus kalian edit versimu
sendiri ya. Semoga membantu!

39
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

CONTOH PROPSAL RISET


ABSTRACT

Industrial globalization presents the need for companies to expand into new
territories world-wide. Research has attributed difficulties in doing so largely
to problems and difficulties in the process of knowledge transfer, and has
recently pinpointed the essential role of implementing knowledge from other
parts of the world, and the learning required to do so. An ethos of
knowledge transfer, implementation and learning are needed for
international business success. Chinese multinational companies are new
and significant phenomena, are newly internationalizing, and are culturally
ill-disposed to such an ethos. This study will employ longitudinal
ethnographic research to identify if and how they reconcile this conundrum,
to advance understanding concerning the link between knowledge and
learning and international business development.

BACKGROUND

The knowledge source, the knowledge transfer process, and the knowledge
recipient have been categorized as the three principle elements of a
knowledge-management system (Wiig1995). As knowledge retention and
distribution have always been the concern of organizations and their
managers, sophisticated techniques and systems have been designed for
managing the knowledge source and knowledge transfer (Davenport and
Prusak, 1998; Wiig, 1995). One of the main recent streams of research in
international business is concerned with knowledge-management within
multinational corporations, especially knowledge transfer between parent
firm and subsidiaries. For these firms, and for research on them, cross-
border knowledge transfer and implementation have become hot topics.
For most multinational companies, transferring knowledge is important for
self-improvement and development, both in home and in host markets.

40
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Knowledge transfer is a circular process; MNCs gather knowledge from


business partners, and then apply it back to doing business with these or other
business partners. In this process, knowledge application (which can be called
as ‘implementation’) plays an essential role; it determines the effectiveness of
knowledge transfer, without which, MNCs cannot develop and p ossibly cannot
survive in foreign markets. Thus, the implementation of transferred knowledge
should be a focus of attention; especially for companies dealing with
multinational markets. Many firms in the People’s Republic of China have, in
recent years, grown so rapidly that they are now beginning to become MNCs.
However, their complex culture background, their different political environment
and their firms’ comparatively undeveloped management skills and
technologies bring huge challenges for their internationalization. These aspects
also represent obstacles for foreign companies who are trying to do business
with Chinese MNCs. These concerns lead to a comprehensive investigation of
the factors, and the management techniques that influence the implementati on
of international business knowledge transfer within the Chinese-Western
context.

LITERATURE REVIEW

Knowledge Transfer in MNCs

Buckley and Casson (1976) advocated the very existence of a MNC lies in
its ability to internalize externalities by putting together resources and
activities at a more efficient rate than markets do. According to Kogut and
Zander (1993), MNCs were defined as a social community in which
knowledge exists among cooperating members; the productive knowledge
of this community was defined as competitive advantage. Nowadays MNCs
are widely viewed as the most efficient mechanisms for the international
transfer of tacit knowledge; based on this advantage, MNCs are able to
create and dynamically transform networks of information involving multi-
location data-inputs, centralize and disperse information processing and

41
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

constantly evolve modes of data analysis and knowledge-processing


capabilities (Gupta and Govindarajan, 1996).

The importance of knowledge transfer derives from the increasing


globalization and convergence of industry, the challenging environment that
forces companies to expand into new markets. New markets normally imply
new customers, competitors, stakeholders, and business practices, whose
effective management depends on appropriate organizational knowledge
and skills (Prusak, 1998; Riesenberger, 1998). Since a market entrant may
not necessarily have these skills in-house, it must either develop them
internally or acquire them externally by cooperating with or taking over other
firms that possess them (Barney, 1999). On one hand, knowledge transfer
is one kind of ‘knowledge sharing’, a natural product of interaction which
may be unplanned and even unintentional (Szulanski, 2000). This point
may help to explain the knowledge transfer (or lack of it) between parent
firms and subsidiaries, or between subsidiaries of MNCs. On the other
hand, simple sharing is not an efficient way to transfer knowledge, because
when translated into another culture it may result in knowledge that is
technically appropriate but culturally void (Kayes et al., 2005).

This concern can be addressed theoretically with the ‘knowledge based view’.
This explains how firms grow and gain competitiveness through creating and
learning know-how, and serves as an analytical tool that presents an
evolutionary view of firm (Kogut and Zander, 1992, 1993; Spender, 1996).
Although the knowledge based view is interested in the humans who play a
major role in the process of knowledge creation, transfer, and acquisition within
the organization (Conner and Prahalad 1996; Grant,1996), it hints at the term
‘knowledge learning’ to describe the complete process of knowledge transfer in
acquisitions, join-ventures and strategic alliances.

42
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar

Beasiswa Learning

A consensus has emerged that an essential competency for success in


managing the global organization lies in learning (Ferraro, 2002). Learning
is not a simple imitation process, it suggests the company draws on direct
experiences from others to solve problems, make sense to the normal daily
events, and finally also create new knowledge. Kolb (1984) developed a
four stage model of experiential learning that lies behind knowledge
creation: generating knowledge, gathering knowledge, organizing
knowledge and acting on knowledge.

Based on these four stages, a seven-stage of cross-cultural knowledge


transfer model has been developed (Kayes et al., 2005). Figure 1 adopts
this to the situation of international acquisitions and alliances. It highlights
the transfer between the two parts of the process, transferring and
implementation, in which:

Transferring is just a simple knowledge flow process; companies discover and


replicate knowledge from partners: it is a passive adaptation. Reception and
replication of knowledge might be labeled learning to imitate (Zott, 2003)
Implementation includes knowledge understanding and exertion, involving not
only learning experiences from partners, but also making them an element of a
new way of managing and operating. Learning to create new knowledge
depends on user firms’ dynamic capabilities, that subset of capabilities which
allows the user firm to reconfigure, reintegrate and transform its resources (in
this case, knowledge resource) into new competencies and competitive
advantages (Teece et al., 1997). Though much attention as been given to
transferring knowledge, researchers are now finding that without
implementation, the simple transferring process can be meaningless. In another
words, implementation is the ultimate objective of knowledge transfer, this
involving action.

43
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar

Beasiswa Identifying local knowledge

Managing unintended consequences

Figure 1: Cross-cultural knowledge transfer in International


Mergers and Alliances

Research Question

The capabilities and conditions of successful knowledge transfer have been


viewed from various contexts and perspectives by international researches,
but there are few studies of the implementation of knowledge transfer,
especially the international business knowledge transfer between MNCs.
Here I will ask how companies connect the external knowledge transfer with
internal knowledge transfer and knowledge learning.

44
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Specifically, how do they translate knowledge from one subsidiary to


another, how do they reorganize it, adapt it and institutionalize it, and how
do they develop an organizational learning cycle. It therefore uses the two
different perspectives of knowledge transfer implementation, that of the
knowledge transfer and that of knowledge learning. It ultimately aims to
provide references for improving management practice

concerning knowledge transfer and learning in international business.

This research will investigate and analyze the international business


knowledge transfer and implementation within Chinese MNCs. Chinese
MNCs are a new phenomenon, and being novices in the international
business area, are still in the initial stages of multinationalization process
from a knowledge transfer point of view. Their lack of global experience in
dealing with multinational business means they often do not realize the
need for a different management approach and mentality (Li, 2006). They
are highly influenced by the traditional Chinese culture dimension, which
shapes operations into a conservative pattern with top-down
communication styles, which may limit knowledge flows at different levels.

Common and different knowledge transfer features will be identified in


Chinese MNCs, and how these features influence the development of
Chinese MNCs will be investigated. These issues will be critically analyzed
to compare the observed practice in Chinese MNCs with theoretical
developments and with the results of earlier studies.

Methodology

Based on earlier studies, knowledge transfer heavy relies on the capability


of managers; their flexibility and learning capability influences the transfer
process, so talking with managers directly is necessary to understand the
process of knowledge transfer, implementation and learning. A longitudinal

45
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

in-depth investigation is therefore required for these complex cases, in a


qualitative study employing ethnographic research principles. The best way
to collect primary data is through periodic personal interviews. However,
there are two clear options:

1. A single case study of one Chinese MNC, and its subsidiaries in


different countries. This research method provides the deepest and
broadest research data. But the research result may highly
influenced by some unique factors of this interviewed company,
limiting the scope for generalization.
2. A multicase study of two to three Chinese MNCs in different
industries, together with their subsidiaries in different countries. It will
be possible then to compare the differences and similarities between
the companies, draw comparative conclusions about knowledge
transfer in the Chinese MNCs, and generate more generalisable
findings. The access demands, however, especially for a long time
investigation then become substantial, and present new problems.
For example, people move jobs, making it difficult to maintain long-
term relationships with interviewees.

Which research method would be taken highly depends on the process of


gaining access, but the general research steps have been decided. Three
managers from each company, from different departments or subsidiaries,
are expected to be interviewed three times each. Through reduplicate
checking of the same general questions, the complete change process will
be discovered and examined.

References

Barney, J. B.(1999) ‘How a Firm’s capabilities Affect Boundary Decisions’,


Sloan Management Review, Vol.40, No. 3, Pp. 137-145.
Buckley, P.J, and Casson, M.C. (1976) ‘The Future of the Multinational

46
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar
Beasiswa Enterprise’, Macmillan: London.
Conner, K., and Prahalad, C. K, (1996) ‘A Resource-Based Theory of the
Firm: Knowledge versus Opportunism’, Organization Science, Vol. 7, No.5,
Pp. 477- 501.
Davenport, T.H. and Prusak, L. (1998) ‘Working Knowledge: How
Organizations Manage What They Know’, Harvard Business School Press,
Boston, MA.
Ferraro, G.P. (2002) ‘The Cultural dimensions of international business’,4
ed. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall
Grant, R.M. (1996) ‘The knowledge based view of the firm: implications for
management practice’.
Long Range Planning, Vol.30, No.3, pp 450–454.
Gupta, A.K., and Govindarajan, V. (1996) ‘Determinates Of Knowledge
Outflows From And Inflows Into Foreign Subsidiaries In Multinational
Corporations’

(Unpublished paper)
Kayes, A.B., Kayes, D. C., and Yamazaki, Y. (2005) ‘Transfer Knowledge
across Cultures: A Learning Competencies Approach’, Performance
Improvement Quarterly, Vol.18, No.4, Pp 87-100.
Kayes, D.C. (2003), ‘Proximal team learning: Lessons from United Flight 93
on 9/11’, Organizational Dynamics, Vol. 32, No.1 , Pp.80-92.
Kogut, B. and Zander, U. (1992) ‘Knowledge of the Firm, Combinative
Capabilities, and the Replication of Technology’, Organization Science,
Vol.3, No.3, Pp 383- 397.
Kogut, B., and Zander, U. (1993) ‘Knowledge of the Firm and the
Evolutionary Theory of the Multinational Corporation’, Journal of
International Business Studies, Vol.24, No.4, Pp 625-645.
Kolb, D.A. (1984) ‘Experiential learning: Experience as the source of
learning and development’. Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ:
Li, J. (2006) ‘TITLE’ Master of International Management Dissertation,
Strathclyde Business School.

47
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Prusak, L. (1998) ‘Why Knowledge, Why Now?’, in Klein, D.A.(Ed.), The


Strategic Management of Intellectual Capital, Woburn, MA: Butterworth-
Heinemann, Pp 154-174.
Riesenberger, J. R. (1998) ‘Executive Insights: Knowledge - The Source of
Sustainable Competitive Advantage’, Journal of International Marketing,
Vol.6, No.3, Pp 94-107.
Spender, J. C. (1996) ‘Making Knowledge the Basis of a Dynamic Theory
of the Firm’, Strategic Management Journal, Vol.17, Winter Special Issue,
Pp 45-62.
Szulanski, G. (2000) ‘The Process of Knowledge Transfer: A Diachronic
Analysis of Stickiness’.
Organizational Behavior and Human Decision Process, Vol.82, No.1, Pp 9-
27
Teece, D. J. Pisano G. and Shuen, A. (1997) Dynamic Capabilities and
Strategic Management, Strategic Management Journal, Vol.18, No.7, Pp
509-533.
Wiig, K.M. (1995) ‘Knowledge Management Method: Practical Approaches
to Managing Knowledge’, Schema Press, Arlington, TX.
Zott, C. (2003) ‘Dynamic Capabilities and the Emergence of Intraindustry
Differential Firm Performance: Insights From a Simulation Study’, Strategic

Management Journal, Vol.24, No.2, Pp 97-125.

48
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Profil Penulis

I Made Andi Arsana. S1 di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta


jurusan Surveying Engineering. S2 di University of New South Walles
jurusan Surveying and Spasial Information System. S3 di University of
Wollongong jurusan Law, Distinction. Beliau sekarang bekerja sebagai
dosen di Teknik Geodesi UGM, Yogyakarta.

49
E-Book | Panduan Mempersiapkan Dokumen Untuk Mendaftar Beasiswa

Referensi
Dokumentasi sahabat beasiswa dan Schoters (Rangkuman
program internal & eksternal sahabat beasiswa)

50

Anda mungkin juga menyukai