Anda di halaman 1dari 4

(Essai LPDP) PERANKU BAGI INDONESIA (RIONALDI SITEPU)

PERANKU BAGI INDONESIA

“Peranku bagi Indonesia”. Sebuah pernyataan yang sebenarnya sangat sulit untuk dijawab.
Selama ini banyak orang hanya menuntut atas apa yang menjadi haknya tanpa
menghiraukan kewajiban apa yang harus dia lakukan. Pertanyaan pun timbul pada diri saya
sebagai seorang warga negara Indonesia yaitu Apa yang sudah saya berikan untuk
Indonesia? Saya mengingat kata-kata bijak Presiden Amerika Serikat yang ke 35 John F
Kennedy yang mengatakan, “Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi
tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu.” Kata-kata ini sungguh
menyentuh hati seseorang jika kita merimangi makna yang terkandung didalam nya,
termasuk saya. Untuk itu sebagai salah seorang anak muda bangsa, saya ingin mengambil
bagian dalam memajukan negeri ini, khususnya didalam dunia pendidikan. Saya ingin
menjadi salah seorang agen perubahan bagi Indonesia. Saya ingin mengabdikan diri saya
dalam kemajuan pendidikan di Negara ini melalui pendidikan.
Saya adalah anak kedua dari pasangan Jaminson Sitepu dan Nurli Purba. Dilahirkan
pada tanggal 31 Januari 1985 di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Ketika saya duduk
dikelas IV SD tepatnya pada tahun 1994 keluarga saya pindah tempat tinggal ke kota Medan
dikarenakan ayah saya yang sedang sakit pada saat itu dan membutuhkan pengobatan yang
intensif karena sudah hampir dua tahun ayah saya mengidap penyakit kanker leher belum
juga ada perubahan yang signifikan selama berobat di Rumah sakit yang ada di Sibolga oleh
karena itu orang tua saya memutuskan untuk pindah ke Medan agar dapat berobat di
Rumah sakit yang lebih baik dan bagus yang ada di kota Medan. Ayah saya berprofesi
sebagai seorang Polisi Militer dan Ibu saya adalah seorang guru SD. Oleh karena Ayah saya
berlatar belakang militer saya dan saudara saya dibesarkan dengan penuh disiplin. Cara ini
akhirnya dapat membuat kami tumbuh menjadi anak-anak yang patuh dan disiplin.
Ditambah lagi Ibu saya yang adalah seorang guru, beliau adalah seorang ibu yang sangat
bijaksana dan penuh dengan kasih sayang serta sebagai penyemangat dan motivator kepada
kami anak-anak nya dan itulah yang juga telah beliau terapkan kepada anak didiknya di
sekolah. Setelah hampir setahun kami tinggal di Medan, takdir berkata lain, ayah saya
meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Sejak itu keluarga kami harus lebih keras lagi
dalam menjalani hidup, terutama bagi ibu saya yang harus memperjuangkan keempat
anaknya dari segi kebutuhan sehari-hari bahkan dalam pendidikan kami anak-anaknya. Sejak
ayah saya meninggal saya tumbuh menjadi anak yang sedikit minder dengan teman-teman
yang lain yang masih mempunyai keluarga yang lengkap tapi itu tidak membuat saya
menjadi patah semangat. Bahkan keadaan itu menjadi motivasi bagi saya bahwa saya tidak
boleh kalah dengan keluarga anak yang masih lengkap orang tuanya. Saya lulus SD Pada
Tahun 2000 dengan nilai yang cukup membanggakan. Setelah itu saya melanjutkan sekolah
ke salah satu SMP Negeri di kota medan dan disekolah inilah saya tumbuh dan berkembang
menjadi seorang remaja yang penuh dengan impian. Prestasi saya ketika duduk di tingkat ini
tergolong bukanlah luar biasa tapi saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan duduk di
kelas unggulan sampai saya lulus dari sekolah ini. Kemudian saya melanjutkan sekolah Ke
Salah Satu SMU di kota Lubuk Pakam. Alasan saya sekolah jauh dari orang tua adalah atas
ajakan keluarga saya yang berada di kota itu agar tinggal bersama mereka dan mereka
bersedia membiayai saya dalam pendidikan saya serta adanya dorongan yang kuat dari diri
saya yang juga ingin hidup mandiri dan tidak mau terlalu membebani orang tua saya.
Prestasi saya ketika duduk di bangku SMU cukup membanggakan hampir setiap pembagian
Raport saya memperoleh peringkat tiga besar dikelas dan mendapat peringkat sepuluh
besar sebanyak dua kali dari seluruh siswa kelas dua dan tiga pada saat itu. Akhirnya masa
ujian akhir pun berlangsung, pada masa itu adalah penerapan sistem Ujian Nasional (UN)
pertama kali dilaksanakan di negeri ini tepatnya pada tahun 2003 yg lalu. Syukur saya lulus
dengan nilai yang cukup membanggakan. Kemudian wali kelas pada saat itumengumumkan
bahwa ada Seleksi penerimaan mahasiswa baru yang diadakan oleh Universitas Negeri
Medan yaitu penerimaan Mahasiswa melalui jalur PMDK ( Penelusuran Minat dan
Kemampuan) , dengan syarat siswa tersebut harus berprestasi dari kelas 1 sampai kelas 3.
Beliau pun menyarankan saya agar mengikutinya. Atas Saran wali kelas, saya pun
mengikutinya. Awalnya saya tidak ingin mengambil program pendidikan karena awalnya
saya memang tidak mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pendidik karena memang
saya merasa tak sanggup untuk melaksanakannya. Tapi atas dorongan ibu saya yang
berprofesi sebagai guru dia menyarankan agar saya mengambil program pendidikan.
Akhirnya saya mengikuti saran beliau dan memutuskan untuk mengambil pilihan pertama
jurusan Pendidikan Biologi dan pilihan kedua jurusan pendidikan Bahasa Inggris karena
pelajaran inilah yg sangat saya senangi. Pengumuman pun tiba dan akhirnya saya lolos
menjadi salah satu mahasiswa di universitas tersebut pada program Pendidikan Bahasa
inggris. Saya dan keluarga saya sangat senang sekali atas berkat ini.

Masa kuliahpun saya lalui dengan penuh semangat dan akhirnya saya lulus menjadi
salah satu wisudawan tercepat menyelesaikan studi yaitu kira-kira 3 Tahun 8 Bulan dengan
IPK yang cukup lumayan yaitu 3,23. Sebulan setelah wisuda banyak pengumuman tentang
penerimaan CPNS didaerah-daerah di Indonesia. Saya memilih untuk melamar di daerah
yang aksesnya cukup jauh yang peluang untuk lulus lumayan besar. Saya mencari informasi
daerah mana yang akan saya pilih untuk melamar nantinya. Akhirnya saya memilih untuk
ujian di salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Samosir
yang masih baru tiga tahun mekar dari kabupaten Induk yaitu Kabupaten Tobasa.
Pengumuman pun tiba dan saya pun lulus menjadi seorang CPNS dan akhirnya ditempatkan
di salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Samosir. Hampir Selama 7 Tahun saya
mengabdi dikabupaten ini, saya mengabdikan diri saya sebagai seorang pendidik untuk
mencerdaskan anak-anak dikabupaten ini. Saya hidup dengan situasi yang jauh berbeda
ketika saya tinggal di kota. Tapi itu tidak membuat saya menjadi patah semangat, saya
mencoba untuk tetap pada pendidrian saya yaitu memberikan kontribusi yang positif
kepada negara ini melalui dunia pendidikan. Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam
UUD 1945 bahwa kita sebagai anak bangsa mempunyai peran yang sangat penting, yakni
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia. Dalam rangka mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, seluruh masyarakat Indonesia
diwajibkan untuk berperan aktif. Dalam hal ini Saya sebagai sebagai seorang pendidik ingin
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan moral dan akhlak sehingga akan
terbentuk karakter siswa yang baik dan penuh dengan dedikasi tinggi, sehingga kedepannya
bangsa ini akan lebih maju. Mengajar adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh
seorang pengajar, baik itu para guru maupun para dosen. Kita dituntut untuk tidak hanya
mencerdaskan anak-anak bangsa, tetapi juga mendidik mereka untuk menjadi anak yang
beriman, berbakti, jujur, dan bertanggung jawab. Maka untuk mewujudkannya, kita pun
dituntut untuk melakukan hal yang serupa, tidak hanya benar dalam perkataan, tetapi juga
dalam perbuatan. Bagaimana mungkin seorang guru mendidik murid-muridnya untuk
bersikap jujur sedangkan sang guru tidak dapat melakukan hal yang serupa? Hal ini yang
selama ini kurang disadari oleh para pendidik di Negara kita yang tercinta, bahwa mengajar
bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga mendidik, serta memberikan contoh yang baik
kepada anak didiknya. Akhirnya, saya pun sedang tahap membentuk karakter dan mencoba
peduli dengan keadaan sekitar. Dengan demikian saya akan siap untuk menjadi agen
perubahan untuk Indonesia yang lebih baik nantinya. Di masa depan, saya ingin tetap
konsisten berperan bagi kemajuan Indonesia. Generasi muda sangat berperan dalam
menyelesaikan permasalahan Indonesia ini. Contoh kecilnya, mencari pegetahuan sebanyak-
banyaknya untuk memajukan Indonesia supaya Indonesia tidak lagi hanya menjadi budak di
tanah sendiri melainkan menjadi pemimpin di tanahnya. Karena itu, besar harapan saya
untuk diterima menjadi penerima Beasiswa LPDP KEPKEU agar peran saya dapat lebih besar
lagi untuk Indonesia terutama dalam mendidik generasi-generasi penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai