MAKALAH PECAHAN
Disusun oleh :
Kelas :III C
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas bilangan pecahan dan pecahan
desimal.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pendidikan matematika. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang bilangan pecahan dan pecahan desimal. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan terutama dalam
pencarian data sebagai referensi dalam pembuatan makalah ini. Namun dengan bantuan dari
berbagai pihak, tantangan itu bisa teratasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Seperti kata pepatah, “tak ada
gading yang tak retak,” hasil yang telah penulis buat tidaklah sesempurna apa yang diinginkan.
Namun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………....................…….i.
DAFTAR ISI…………………...................……………………………………….…ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………....………………………………………..1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1
BAB 2
PEMBAHASAN
A Pengertian Pecahan................................................................................2
B.Pecahan Senilai.......................................................................................5
C.Operasi Pecahan......................................................................................7
D. Pecahan Desimal....................................................................................11
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan..............................................................................................19
B.Saran................………………………………………………....………19
Daftar pustaka...........................................................................................20
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta didik di
Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar
yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun
campuran .
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan konsep
yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32),
Kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan memahami
pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk
mengajarkan pecahan .Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan
aturan secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan.
Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses belajar siswa karena
matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami siswa pada awal
pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan oleh siswa dan siswa pun akan
sulit menerapkan konsep tersebut.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah.Adapun
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
c. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PECAHAN
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga
penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut harus
disisipkan kata “per”. Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat menyebutnya dengan “tiga per
lima” begitu juga dengan bilangan ¼ kalian bisa membacanya “satu per empat” atau “seperempat”
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-benda lain kepada
anak, teman atau tetangga kita. Contohnya , jika kita akan membagikan satu kue kepada 5 orang
teman atau akan membagikan 10 buah semangka kepada 4 orang teman.
Dari contoh diatas agar pembagian kue dan semangka tersebut dapat dibagikan dan masing-masing
mendapatkan bagian yang sama timbulah bilangan pecahan.
Dari gambaran diatas, bilangan pecahan dapat diperagakan atau ditunjukan sebagai perbandingan
bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama
terhadap keseluruhan dari suatu himpunan . untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
1. Pecahan melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap
keseluruhan benda tersebut.
Dengan kata lain suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama maka perbandingan setiap
bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
2. Pecahan melambangkan perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu himpunan
terhadap keseluruhan himpunan semula. Dengan kata lain suatu himpunan bagian yang
sama maka perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan
himpunan semula akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
Gambar 7.5
Pada bagian ini anda akan mempelajari tentang bagaimana cara menerangkan konsep pecahan
kepada siswa SD. Menerangkan konsep pecahan pada siswa SD hendaknya diawali dengan
mengunakan benda konkret, semi konkret, kemudian abstrak.
Berikut beberapa alternatif pemilihan benda-benda konkret yang dapat digunakan untuk
mengajarkan konsep pecahan.
Memilih benda-benda yang ada dilingkungan anak untuk digunakan sebagai alat peraga dalam
menanamkan konsep pecahan pada anak SD sangat penting. Contoh, anda akan menerangkan
konsep pecahan dengan menggunakan buah-buahan, pilihlah buah-buahan yang ada disekitar
kehidupan anak, misalnya jeruk, semangka atau yang banyak terdapat disekitar kehidupan siswa.
Setelah anda menentukan benda yang ada dilingkungan siswa, langkah berikutnya anda harus
memilih benda tersebut mempunyai bentuk teratur. Sebaiknya tidak menggunakan benda tiga
dimensi pada awal pengenalan konsep karena kesamaan bagian bagian itu tidak dapat dikontrol
siswa. Gunakanlah kertas, tali atau pita agar siswa dapat memeriksa dengan mudah kesamaannya.
Contoh benda konkret lain yang mempunyai bentuk teratur misalnya seutas tali, selain mudah bagi
anda dalam membagi-bagi menjadi bagian bagian yang konguren sesuai dengan yang anda inginkan
juga memudahkan siswa dalam menentukan atau menyimpulkan apa yang kita berikan.
Penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran matematika selain mengantarkan anak
kejenjang pemikiran yang lebih tinggi juga memudahkan dan mengefektifkan proses belajar-
mengajar. Sebagai contoh penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran pecahan sebagai
berikut.:
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
Pecahan murni atau pecahan sejati adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya
dan pecahan itu tidak dapat disederhanakan lagi contoh ½ 1/3 5/7 11/15
b. Pecahan campuran
Pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari campuran bilangan bulat dengan bilangan
pecahan murni/ sejati, misal 1½ , 25/9 , -58/17 .
B. PECAHAN SENILAI
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda, tetapi mempunyai hasil
bagi sama dan mewakili bagian atau daerah yang sama.
Perhatikan gambar 6.5 berikut. Dari gambar tersebut kita yakn bahwa ¾ dan 9/12 adalah pecahan-
pecahan senilai. Karena mempunyai hasil bagi yang sama dan mewakili bagian atau daerah yang
sama.
= =
¼ ¼ ¼ ¾ 9/12
¾=¾x1
¾=¾x¾
¾=¾x¾
Dari contoh-contoh diatas dapat ditentukan aturan untuk menentukan pecahan senilai yaitu x.
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau mengalikan pecahan tersebut
dengan pecahan yang nilainya sama dengan satu.
Cara mudah yang dilakukan adalah dengan perkalian silang kedua pecahan tersebut, apabila hasil
perkalian silang tersebut sama maka kedua pecahan tersebut senilai
a/b = c/d, jika a x d = b x c
a/b x c/d
a. Garis bilangan
Pecahan – pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan, pecahan – pecahan yang letaknya pada
titik yang sama disebut pecahan senilai.
b. Model pembagian suatu bidang datar ( persegi panjang, lingkaran dan sebagainya)
Perhatikan gambar berikut ini, apabila kita mempunyai 5 persegi panjang yang sama ukurannya.
Contoh :
½ 2/4
3/6 4/8
Dari gambar 7.10 terlihat bahwa ½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 mewakili daerah yang sama . hal ini berarti
½ , 2/4 , 3/6 , dan 4/8 adalah pecahan – pecahan yang senilai.
c. Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama
Contoh 7.5
Jadi, pecahan a/b + c/d = (b, d ≠ 0 ) disebut pecahan senilai jika dan hanya jika
Ad = bc.
C. OPERASI PECAHAN
Penjumlahan Pecahan
a.
Menjumlahkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penjumlahannya terlebih dahulu
harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa dijumlahkan apabila penyebutnya tidak
sama. Perhatikan contoh berikut ini!
Pec3
Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan mencari KPK dari bilangan penyebut. KPK
penyebut dari pecahan di samping adalah ( 15)
Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka pembilang pun dikalikan pada bilangan yang
sama.
b.
Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan pecahan. Operasi
hitung penjumlahan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Pengurangan Pecahan
a.
Pengurangan
Mengurangkan pecahan yang tidak sama penyebutnya, operasi penguranganya terlebih dahulu
harus menyamakan penyebutnya, karena pecahan tidak bisa dijumlahkan apabila penyebutnya tidak
sama. Perhatikan contoh berikut ini!
Peng2
Ubahlah menjadi pecahan yang penyebutnya sama dengan mencari KPK dari bilangan penyebut. KPK
penyebut dari pecahan di samping adalah (21)
Apabila penyebut dikalikan pada suatu bilangan, maka pembilang pun dikalikan pada bilangan yang
sama.
b.
Pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri atas bilangan asli dan bilangan pecahan. Operasi
hitung pengurangan pecahan campuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Contoh : peng.cam
Cara pengerjaan:
3. Perkalian pecahan
http://1.bp.blogspot.com/-S6r59hzFGwc/UBKtibggKbI/AAAAAAAAAbw/95OrUXmmsiI/s1600/
pecah.png
Cara mengalikan dua atau lebih pecahan biasa adalah dengan mengalikan penyebut dengan
penyebut dan mengalikan pembilang dengan pembilang. Pecahan dikalikan pecahan hasilnya adalah
pembilang dikalikan pembilang dan penyebut dikalikan penyebut atau dalam bentuk umum :
A
X
A+c
Bxd
Contoh:
2x3
5x7
35
4. Pembagian Pecahan
Membagi pecahan biasa adalah dengan membalikkan pecahan yang jadi pembagi, yaitu pembilang
jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang kemudian dikalikan . Apabila bilangan asli dibagi dengan
pecahan biasa maka pembagian berubah menjadi perkalian tetapi pecahanya dibalik (penyebut
menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut) atau dalam bentuk umum :
A:
=ax
Contoh :
4x 3
12
5x2
10
Apabila bilangan pecahan yang akan kita kalikan/dibagi berbeda bentuk, sebaiknya ubah dahulu
pecahan tersebut ke bentuk yang sama. Pecahan bisa kita ubah ke bentuk pecahan biasa.
Contoh 1(perkalian) :
X 50 % =
50
150 : 50
100
400 : 50
Contoh 2(pembagian) :
: 0,7 =
2
10
20 : 5
35 : 5
Yang semuanya termasuk dalam pecahan biasa. Bentuk lain dari pecahanadalah pecahan desimal.
Pecahan desimal menyatakan niolai tempat per puluhan , per-ratusan , per-ribuan dan seterusnya.
Sebelum dijelaskan lebih lanjut, pahami dahulu konsep pecahan adalah pecahan desimal.
Dengan memperhatikan keterkaita antara bilangan cacah, bilangan pecahan biasa dan pecahan
desimal pada garis bilangan.
0 2
1
0 =1 2
Jika diperhatikan ketiga garis bilangan di atas, terlihat keterkaitannya antara bilangan cacah,
bilangan pecahan biasa, dan bilangan pecahan desimal, yaitu :
Untuk memperkenalkan pecahan desimal kepada siswa SD perlu dipergunakan alat peraga. Alat
peraga yang akan dipergunakan adalah kartu nilai tempat. Perhatikan gambar-gambar berikut:
Contoh:
Dinyatakan 2,35
Dinyatakan 1,04
Dinyatakan 0,5
Contoh:
4. 431,25 dibaca “empat ratus tiga puluh satu dua puluh lima per-seratus”
Banyak angka di belakang koma pada pecahan desimal menunjukkan tempat desimal.
Contoh:
Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dapat mudah dilakukan karena angka di belakang
koma menunjukkan banyaknya angka nol pada penyebut pechan biasa.
Contoh:
Ü 0,5 = =
Ü 0,24 = =
Ü 12,25 =12 = 12
Contoh:
1). = 0,2
2). = = = 0,4
3). = = = = 0,008
4). = = = = 0,875
0,2
1).
Maka = 0,2
Biasanya cara bersusun kebawah dipergunakan untuk mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal
yang tidak dapat dipergunakan dengan cara pertama (mengubah penyebut menjadi kelipatan 10)
Dua buah pecahan desimal dikatakan senama apabila kedua pecahan tersebut akan menghasilkan
nilai yang samajika pecahan tersebut diubah menjadi pecahan biasa.
Contoh:
1. 0,4 = =
0,400 = =
2. 0,05 = =
0,050 = =
Fungsi pecahan desimal senama adalah untuk membandiingkan pecahan dan untuk melakukan
operasi penjumlahan atau pengurangan pada pecahan desimal.
Contoh:
1. Urutkanlah bilangan desimal berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar
Dari ketiga bilangan, banyaknya angka di belakang koma yang terbanyak adalah tiga. Maka, ubahlah
semuanya sampai menjadi tiga angka di belakang koma.
0,16 = 0,160 (konsep pecahan senama)
0,375 = 0,375
Setelah disamakan angka dibelakang koma maka dapat dengan mudah ketiga bilangantersebut
diurutkan, yaitu:
0,9 = 0,90
0,85 = 0,85
0,23 = 0,23
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan juga
penyebut.
Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
Sekarang kalian telah memiliki materi atau bahan ajar yang cukup.
Mulai dari pecahan itu seperti apa, penambahannya, pengurangnannya, perkaliannya serta
pembagiannya.
2. Saran
Mengingat pentingnya pelajaran Matematika karena Mtematika termasuk pelajaran yang di ujikan
dalam Ujian Nasional untuk itu penulis menyarankan bagi mereka yang mendapat nilai di bawah
KKM untuk:
a. Siswa harus rajin berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal.
Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar Matematika dan juga untuk mendapatkan nilai yang kita
inginkan dan juga jika kita mau berlatih dan berusaha semua kata sulit itu bisa di atasi, tingkatan
prestasi dan belajar andadalam pelajaran matematika.
S
DAFTAR PUSTAKA
http://web-matematik.blogspot.co.id/2012/09/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan.html