Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MODUL 7
BILANGAN PECAHAN BIASA DAN
PECAHAN DESIMAL

Tim Penyusun :

Eka Oktaviani (855786113)


Eka Sri Mulyani (855786231)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR MUARA PADANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Bilangan Pecahan Biasa dan Pecahan Desimal” ini tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Matematika I.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian pecahan, operasi
hitung pecahan, sifat-sifat pecahan, pengertian pecahan desimal, dan mengubah
pecahan desimal menjadi pecahan biasa dan sebaliknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya apabila tanpa
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Saluza, S.Si, M.sc selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Matematika I.
2. Pihak-pihak lain yang telah mambantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Seperti
kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak” .Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat umumnya bagi
pembaca dan khususnya bagi penulis.

Muara Padang, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
Latar Belakang....................................................................................1
Pembatasan Masalah...........................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................1
Tujuan Pembahasan............................................................................2
Peta konsep.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................4
Pengertian Pecahan ............................................................................4
Pecahan Senilai...................................................................................6
Pecahan Mengurutkan Pecahan&Menggunakan Garis Bilangan.......7
Membandingkan Pecahan (dengan tanda <,=atau >) ........................7
Operasi Pecahan.................................................................................8
Pengertian Pecahan Desimal..............................................................12
Membaca Pecahan..............................................................................12
Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa dan Sebaliknya........12
Pecahan Desimal senama....................................................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................14
Kesimpulan.........................................................................................14
Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika SD. Materi
ini mempelajari dasar dari pecahanagar peserta didik mudah untuk memahami materi
pecahan pada tingkat lanjut. Pembahasan pada materi pecahan menitikberatkan pada
pengajaran hitung dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian baik untuk pecahan sederhana maupun pecahan campuran.
Pada materi pecahan di sekolah dasar, konsep pecahan merupakan konsep
yang penting untuk dipahami dan dikuasai oleh peserta didik. Pembelajaran secara
singkat berdampak pada peserta didik karena sulit memahamidan menguasai materi
pecahan. Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan oleh peserta didik dan
peserta didik pun akan sulit menerapkan konsep tersebut

B. Pembatasan Masalah

Mata kuliah : Pendidikan Matematka I


Kode Mata Kuliah : PDGK4203
Pokok Bahasan : BILANGAN PECAHAN BIASA DAN PECAHAN
DESIMAL

C. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya :

1. Apakah pengertian pecahan ?

2. Apakah pengertian pecahan senilai?

3. Bagaimana cara mengurutkan pecahan&menggunakan garis bilangan?

4. Bagaimana cara membandingkan pecahan (dengan tanda <,=atau >) ?

5. Bagaimana cara menghitung operasi pecahan?

6. Apakah yang dimaksud dengan pecahan desimal?

1
7. Bagaimana cara mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dan
sebaliknya?

8. Apa yang dimaksud dengan pecahan desimal senama?

B. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian pecahan.

2. Menjelaskan pengertian pecahan senilai.

3. Menjelaskan cara mengurutkan pecahan&menggunakan garis bilangan

4. Menjelaskan cara membandingkan pecahan (dengan tanda <,=atau >)

5. Menjelaskan cara menghitung operasi pecahan.

6. Menjelaskan pengertian pecahan desimal.

7. Menjelaskan cara mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dan


sebaliknya

8. Menjelaskan pengertian pecahan desimal.

2
PETA KONSEP

3
BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 7 :BILANGAN PECAHAN BIASA DAN PECAHAN DESIMAL


KB 1 : BILANGAN PECAHAN DAN OPERASINYA
A. PENGERTIAN PECAHAN

Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal
dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian‐bagian yang
lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut
yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring (/).Contoh ,
dan seterusnya.
Menurut Karso, dkk (2014 : 7.2) menyatakan bahwa “Pecahan
melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap
keseluruhan benda tersebut. Pecahan melambangkan perbandingan himpunan
bagian yang sama dari suatu himpunan terhadap keseluruhan himpunan
semula.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah bilangan yang memiliki

pembilang dan penyebut atau bilangan yang dapat dilambangkan , a disebut

pembilang dan b disebut penyebut.


1. PEMBELAJARAN KONSEP PECAHAN PADA SISWA SD

Untuk menerangkan konsep pecahan pada siswa SD hendaknya


diawali dengan menggunakan benda konkret, semi konkret, kemudian
abstrak.
a) Benda konkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahan

1) Pemilihan benda yang ada pada lingkungan siswa

Memilih benda-benda yang ada di lingkungan anak untuk


digunakan sebagai alat peraga dalam menanamkan konsep pecahan
pada anak SD sangat penting. Salah satu contoh benda yang dapat
digunakan adalah buah-buahan. Pilihlah buah-buahan yang ada
disekitar anak misalnya jeruk atau semangka.

4
2) Pilih benda yang mempunyai bentuk teratur

Dalam mengenalkan konsep pecahan pada anak sebaiknya


tidak menggunakan benda tiga dimensi pada awal pengenalan
konsep karena kesamaan bagian-bagian itu tidak dapat
dikontrol/dipahami oleh siswa. Contoh benda yang dapat
digunakan misalnya seutas tali selain mudah bagi guru dalam
membagi-bagi menjadi bagian-bagian yang sama sehingga dapat
memudahkan siswa untuk menentukan materi yang guru berikan.

a) Penggunaan benda semi konkret dalam menerangkan konsep


pecahan

Penggunaan bahan semikonkret dapat mengantarkan anak


kejenjang pemikiran yang lebih tinggi dan dapat mengefektifkan proses
belajar mengajar. Cara menerangkan konsep pecahan pada anak kelas
III yaitu:
1) Buat bagun persegi dari kertas

2) Setengah dari salah satu mukanya diarsir untuk menunjukkan


pecahan satu per dua.

Depan Belakang

Gambar 2.1

3) Tunjukkan kepada siswa gambar muka, jelaskan bahwa benda


tersebut mewakili bilangan satu.

4) Lipat bagian tersebut sehingga guru dapat menunjukkan kepada


siswa bahwa yang utuh jadi dua bagian yang sama.

5) Tunjukkan kepada siswa gambar belakang, jelaskan bahwa


bagian yang diarsir setengah dari benda tersebut.

5
6) Setelah siswa mengerti bahwa bagian yang diarsir itu nilainya
setengah dan yang tidak diarsir juga setengah lalu perkenalkan
lambangnya.

2. MACAM-MACAM PECAHAN

a) Pecahan Murni atau sejati

Pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya dan pecahan


itu tidak dapat disederhanakan lagi.

Contoh :

b) Pecahan Campuran

Pecahan yang terdiri dari campuran bilangan bulat dengan bilangan


pecahan murni/sejati.

Contoh: 1

B. PECAHAN SENILAI

Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda ,


tetapi mempunyai hasil bagi sama dan mewakili bagian atau daaerah yang sama.
1. Menentukan Pecahan Senilai

Mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau


mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang nilainya sama dengan
satu

Contoh :

Langkah Pengerjaan :

6
Contoh :

Langkah Pengerjaan :

2. Cara untuk mengecek dua pecahan yang senilai

a) Garis Bilangan

0 1 2

b) Model pembagian suatu bidang datar (peersegi panjang, lingkaran, dan


sebagainya)

C. MENGURUTKAN PECAHAN DAN MENGGUNAKAN GARIS


BILANGAN

Untuk dapat menggambar dengan menggunakan garis bilangan harus


mengurutkan dan meletakkan dititik yang sesuai pada garis bilangan. Pecahan

7
dengan pembilang besar maka letaknya lebih ke kanan (pecahan terbesar) dan
pecahan dengan pembilang kecil letaknya lebih ke kiri.

D. MEMBANDINGKAN PECAHAN (DENGAN TANDA <, = , ATAU >)

1. Pecahan-pecahan dengan pembilang atau penyebut sama

a. Pecahan dengan pembilang sama

Pecahan yang penyebutnya terkecil adalah pecahan yang


terbesar dan sebaliknya pecahan yang penyebutnya terbesar adalah
pecahan yang terkecil.

Contoh : ....... Pecahan yang terbesar adalah karena penyebutnya

lebih kecil dari penyebut pada pecahan , <

b. Pecahan dengan penyebut sama

Pecahan yang pembilangnya terkecil adalah pecahan yang


terkecil dan sebaliknya pecahan yang pembilangnya terbesar adalah
pecahan yang terbesar.

Contoh : ....... Karena 4>3 maka >

2. Pecahan dengan Pembilang dan Penyebut Berbeda

Contoh :

Langkah pertama adalah menyamakan penyebut nya terlebih dahulu

8
..... ...... <

Setelah penyebutnya sama, diurutkan dengan memperhatikan besar


pembilangnya

E. OPERASI PECAHAN

1. Operasi Penjumlahan

a. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama

+ =

b. Peragaan Menggunakan Tali Rafia


- +

9
Contoh :

+ (- =-

c. Penjumlahan pecahan dengan benda prakonkret atau semikonkret

Penjumlahan menggunakan gambar model-model bangun datar


yang mengacu pada luas daerah atau garis bilangan. Misalnya
menggunakan luas daerah persegi panjang, bjur sangkar, segitiga,
dan lingkaran.
Contoh :

+ =

b. Penjumlahan pecahan yang penyebutnya tidak sama

c. Penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran

Langkah Pertama mengubah 1 = 1 + = + atau

10
1 = =

Langkah Kedua menyamakan penyebut dan

+ = =

d. Penjumlahan Pecahan Campuran

Penjumlahan Pecahan Campuran

3 +( +

=7+ =7

e. Sifat-Sifat Pecahan

1) Komutatif (pertukaran)

+ = +

2) Assosiatif (pengelompokan)

( + )+ = + (

2. Operasi Pengurangan

a. Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama

Pengurangan bilangan pecahan merupakan lawan penjumlahan


pecahan yaitu mencari suku yang belum diketahui pada penjumlahan
apabila jumlahnya sudah diketahui.

11
- =

Contoh :

- = =

b. Pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda

- = =

Contoh :

- = =

3. Operasi Perkalian

a. Perkalian bilangan asli dengan pecahan

Contoh :

4x = =

b. Perkalian pecahan dengan pecahan

x = =

c. Sifat-Sifat Perkalian Pecahan

1) Komutatif (pertukaran)

x = x

12
2) Assosiatif (pengelompokkan)

( x )x = x (

3) Distributif perkalian terhadap penjumlahan

x( )=( x

4) Distributif perkalian terhadap pengurangan

x( )=( -

5) Identitas
a
x 1 = a , 1 adalah identitas perkalian
p p

4. Operasi Pembagian

Pembagian didefinisikan sebagai mencari faktor baru yang belum


diketahui pada suatu perkalian.
a. Pembagian bilangan asli dengan bilangan asli yang menghasilkan
pecahan

Contoh:

1:2=

b. Pembagian bilangan asli dengan pecahan

1: = x 1= 1 x = = =2

13
c. Pembagian pecahan dengan pecahan

: = x = =2x2=4

KB 2 : PECAHAN DESIMAL

A. PENGERTIAN PECAHAN DESIMAL


Bentuk lain dari pecahan adalah pecahan desimal. Pecahan desimal menyatakan

nilai tempat per puluhan ( = 0,1 ) , per ratusan ( = 0,01 ), per ribuan ( =

0,001)

B. Membaca Bilangan dalam Pecahan Desimal


Pecahan desimal mempunyai tiga bagian dalam cara penulisannya, yaitu.

14
1. Bilangan disebelah kiri tanda koma menyatakan bilangan bulatnya.

2. Tanda koma sebagai pembatas.

3. Bilangan disebelah kanan koma menyatakan pecahannya.

Contoh :
0,48 = “empat puluh delapan per-seratus”
13,123 = “tiga belas seratus dua puluh tiga per-seribu”

C. MENGUBAH PECAHAN DESIMAL KE PECAHAN BIASA DAN


SEBALIKNYA
1. Mengenal Tempat Desimal

Banyak angka yang di belakang koma pada pecahan desimal


menunjukkan tempat desimal.
Contoh :
1,24 pecahan dalam dua angka di belakang koma.
32,103 pecahan dalam tiga angka di belakang koma.

2. Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Biasa

Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dapat mudah dilakukan


karena angka di belakang koma menunjukkan banyaknya angka nol pada
penyebut pecahan biasa.
Contoh :

0,5 = =

12,25 =12 = 12

3. Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Desimal

= 0,2

atau
0,2
10 2
0
15
20
20
0

maka = 0,2

D. PECAHAN DESIMAL SENAMA

Dua buah pecahan desimal dikatakan senama apabila kedua pecahan


tersebut akan menghasilkan nilai yang sama jika pecahan tersebut diubah
menjadi pecahan biasa.
Contoh :

0,4 = =

0,400 = =

Maka 0,4 senama dengan 0,400 atau 0,4 = 0,400

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bilangan pecahan merupakan sebuah bilangan yang memiliki pembilang


dan penyebut. Pecahan terbagi menjadi dua yaitu pecahan murni atau sejati
dan pecahan campuran. Operasi hitung pecahan ada penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sifat-sifat penjumlahan ada
komutatif dan asosiatif sedangkan sifat-sifat perkalian ada komutatif,
asosiatif, distributif perkalian terhadap penjumlahan, dan distributif perkalian
terhadap pengurangan. Bentuk lain dari pecahan adalah pecahan desimal.

Pecahan desimal menyatakan nilai tempat per puluhan ( = 0,1 ) , per ratusan

( = 0,01 ), per ribuan ( = 0,001). Pecahan desimal mempunyai tiga

bagian dalam cara penulisannya, yaitu bilangan disebelah kiri tanda koma
menyatakan bilangan bulatnya, tanda koma sebagai pembatas, dan bilangan
disebelah kanan koma menyatakan pecahannya.

B. Saran

Sebagai seorang guru khususnya di sekolah dasar , dalam mengajarkan


materi yang berkaitan dengan bidang keilmuan matematika tentunya cukup
sulit dipahami oleh peserta didik. Karena pada dasarnya matematika
merupakan materi yang abstrak untuk diajarkan kepada peserta didik sekolah
dasar yang masih dalam tahap perkembangan operasional konkrit. Untuk itu
guru perlu memahami bagaimana pemecahan masalah yang dapat dilakukan
agar peserta didik mampu mengerti tentang materi yang disampaikan
khususnya dalam matematika ini. Guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk
menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan menggunakan
berbagai media,strategi, dan model pembelajaran yang bervariasi serta dapat
mengelola kelas dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Karso, dkk. Pendidikan Matematika 1 . Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

18

Anda mungkin juga menyukai