Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HIMPUNAN MATEMATIKA

Oleh:

Baiq Dila Sari Dewi E1E021065

Baiq Sri Rahma Febianti E1E021070

Irmayani 21E021094

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MATARAM

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Swt. atas selesainya makalah
“Himpunan Matematika” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat sehat dan
kesempatan dari-Nya penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini secara tepat waktu.

Selawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. atas
perjuangannya pada umat Islam yaitu membawa umatnya dari zaman jahiliah sampai ke zaman
indahnya ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Terimakasih penulis sampaikan atas bimbingan Ibu Awal Nur Kholifatur Rosyidah, M.Pd.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Matematika SD yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk memperluas wawasan dan kreatifitas agar mampu memahami dan mendalami
materi ini.

Besar harapan penulis, makalah ini akan memberi manfaat, baik bagi diri penulis pribadi dan
saudara-saudara pembaca agar kita dapat sama-sama memahami dan mengimplementasikan
materi ini dengan lebih baik lagi.

Sekiranya dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk dapat
memeberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun kepada penulis agar penulis dapat
memperbaiki dan mampu menghasilkan makalah yang lebih baik lagi ke depannya.

Penulis,

Praya, 15 Februari 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Judul............................................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
A. Pengertian Himpunan.......................................................................................................................2
B. Contoh Himpunan.............................................................................................................................3
C. Oprasi Pada Himpunan....................................................................................................................3
D. Konsep Himpunan dalam Penyelesaian Masalah Matematis.........................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat penerapannya di kehidupan
manusia sehingga hal itu membuat matematika wajib dipelajari, contohnya saja setiap
hari manusia melakukan transaksi jual-beli yang di dalamnya mengandung ilmu
matematika. Tidak hanya itu, rumah yang memiliki bangunan ruang seperti skarangpun
berasal dari ilmu matematika, selain yang disebutkan di atas, masih banyak pengguanaan
ilmu matematika dalam kehidupan manusia, seperti materi himpunan.
Konsep himpunan tentulah sudah kita ketahui dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari, seperti halnya kumpulan arisan ibu-ibu pengajian, kumpulan pemuda karang taruna
dan masih banyak lagi contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan
sebuah himpunan. Oleh karna itu, penulis tertarik membuat makalah yang menjelaskan
tentang materi himpunan agar kedepannya materi himpunan dapat dipahami, dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh penulis dan pembaca sekalian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian himpunan?
2. Apa itu contoh-contoh himpunan?
3. Bagaimana cara menghitung operasi pada himpunan?
4. Bagaimana cara memecahkan konsep himpunan dalam penyelesaian masalah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian himpunan
2. Mengetahui contoh-contoh himpunan
3. Mengetahui cara menghitung operasi pada himpunan
4. Mengetahui cara memecahkan konsep himpunan dalam penyelesaian masalah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas,
sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak
termasuk dalam himpunan tersebut. Istilah himpunan dalam matematika berasal dari kata
“set” dalam bahasa Inggris yang berarti kumpulan objek-objek yang berbeda. Kata lain
yang sering digunakan untuk menyatakan himpunan antara lain kumpulan, kelas, gugus,
dan kelompok. Secara sederhana, arti dari himpunan adalah kumpulan objek-objek (riil
atau abstrak).
Objek yang terdapat dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Kita katakan
bahwa himpunan mengandung elemen-elemen. Kata “berbeda” di dalam definisi di atas
penting (sehingga dicetak miring) untuk menekankan maksud bahwa anggota himpunan
tidak boleh sama.
Sebagai contoh kumpulan dari alat musik tradisional Lampung, kumpulan dari buku-
buku, kumpulan materai, kumpulan mahasiswa di kelas, dan sebagainya. Objek-objek
yang dimasukan dalam satu kelompok haruslah mempunyai sifat-sifat tertentu yang
sama. Sifat tertentu yang sama dari suatu himpunan harus didefinisikan secara tepat, agar
kita tidak salah mengumpulkan objek-objek yang termasuk dalam himpunan tersebut.
Dengan kata lain, himpunan dalam pengertian matematika objeknya atau anggotanya
harus tertentu (well defined), jika tidak ia bukan himpunan.
Dengan demikian, kata himpunan atau kumpulan dalam pengertian seharihari ada
perbedaannya dengan pengertian dalam matematika. Jika kumpulan itu anggotanya tidak
bisa ditentukan, maka ia bukan himpunan dalam pengertian matematika. Demikian juga
dengan konsep himpunan kosong dalam matematika, tidak ada istilah tersebut dalam
pengertian sehari-hari.
Contoh kumpulan yang bukan himpunan dalam pengertian matematika adalah: (1)
kumpulan bilangan; (2) kumpulan lukisan indah; dan (3) kumpulan makanan lezat . Pada
contoh tersebut tampak bahwa dalam suatu kumpulan ada objek. Objek tersebut dapat
abstrak atau dapat juga konkret. Pengertian abstrak sendiri berarti hanya dapat dipikirkan,

2
sedangkan pengertian konkret selain dapat dipikirkan mungkin ia bisa dilihat, dirasa,
diraba, atau dipegang. Pada contoh (1) objeknya adalah bilangan (abstrak). Objek
tersebut belum tertentu, sebab kita tidak dapat menentukan bilangan apa saja yang
termasuk dalam himpunan tersebut. Pada contoh (2) dan (3), masing-masing objeknya
adalah lukisan dan makanan, maka hal tersebut konkret. Namun demikian kedua objek
tersebut belum tertentu, sebab sifat indah dan lezat adalah relatif, untuk setiap orang
dapat berlainan dalam menilai atau melihatnya.
B. Contoh Himpunan
Contoh-contoh himpunan diantaranya adalah
1. Kumpulan kabupaten yang ada di provinsi Yogyakarta
2. Kumpulan nama siswa kelas VII C yang diawali huruf K
3. Kumpulan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Univesitas Mataram
4. Kumpulan anak-anak SD Praya
5. Kumpulan mahasiswa Universitas Mataram yang berumur kurang dari 30 tahun
Contoh bukan himpunan
1. Kumpulan anak-anak yang berambut gondrong
2. Kumpulan makanan yang lezat-lezat
3. Kumpulan anak-anak yang pandai
C. Oprasi Pada Himpunan
1. Irisan (Intersection)
Irisan (intersection) dari himpunan 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota dari himpunan 𝐴 dan himpunan 𝐵
Dari definisi diatas, dapat dinotasikan 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵}. Jika dua
himpunan saling lepas, maka irisan dari kedua himpunan adalah himpunan kosong.
Karena tidak ada anggota yang sama yang terdapat dari kedua himpunan tersebut.
Diagram venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵

Contoh:

3
1) Jika 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan 𝐵 = {4, 5, 6, 7, 8, 9}, maka 𝐴 ∩ 𝐵 = {4, 5, 6}

2) A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ∩ B = {a, e}

2. Gabungan (Union)
Gabungan (Union) dari himpunan 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota dari himpunan 𝐴 atau himpunan 𝐵.
Dari definisi diatas, dapat dinotasikan 𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵}
Diagram venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵 digambarkan sebagai berikut.

Contoh:
1) Jika 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan 𝐵 = {4, 5, 6, 7, 8, 9}, maka 𝐴 ∪ 𝐵 = {1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9
3. Komplemen (Complement)
Komplemen dari suatu himpunan 𝐴 terhadap himpunan semesta 𝑈 adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan elemen 𝑈 yang bukan elemen 𝐴.
Dari definisi di atas, dapat dinotasikan 𝐴’ = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑈 dan 𝑥 ∉ 𝐴}. Dibeberapa
literatur (sumber lainnya), simbol dari komplemen 𝐴 adalah: 𝐴C dan 𝐴̅. Kali ini yang
akan kita pakai adalah 𝐴′.
Diagram venn untuk 𝐴′ digambarkan sebagai berikut.

4
Contoh:
1) S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 3, 5, 7, 9}
A′ = {2, 4, 6, 8, 10}
4. Selisih (Difference)
Selisih dari dua himpunan 𝐴 dan 𝐵 suatu himpunan yang anggotanya merupakan
anggota 𝐴 tetapi bukan merupakan anggota dari 𝐵.
Dari definisi di atas, dapat dinotasikan 𝐴 − 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ 𝐵} = 𝐴 ∩ 𝐵′. Selisih
antara 𝐴 dan 𝐵 (𝐴 − 𝐵) dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan 𝐵 relatif
terhadap himpunan 𝐴.
Diagram venn untuk 𝐴 − 𝐵 digambarkan sebagai berikut.

Perhatikan Gambar dari diagram venn tersebut dapat kita perhatikan bahwa
“komplemen dari himpunan 𝐴 (𝐴′) terhadap semesta 𝑈 dapat juga didefinisikan
sebagai 𝐴’ = (𝑈 − 𝐴) ”.
Contoh:
1) Jika 𝐴 = {1, 2, 3,5,7 , 9} dan 𝐵 = {2, 3,5,7}. Maka 𝐴 − 𝐵 = {1, 9}
D. Konsep Himpunan dalam Penyelesaian Masalah Matematis
Pada kehidupan sehari-hari kita sering menemukan masalah seperti berikut : Dalam suatu
kelompok bermain sebanyak 20 anak, ternyata 14 anak menyukai permainan bola sepak,
12 anak menyukai permainan lompat tali. Berapa anak yang menyukai kedua permainan
tersebut? Berapa anak yang tidak menyukai kedua permainan tersebut? Berapa anak yang
menyukai permainan bola sepak atau lompat tali? Berapa anak yang hanya menyukai
permainan bola sepak saja? Berapa anak yang hanya menyukai permainan lompat tali
saja?
Berikut langkah-langkah penyelesaian soal tersebut

5
Langkah 1:
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kita perlu mengubah pernyataan-pernyataan
yang ada dalam masalah tersebut (soal cerita) ke dalam bentuk matematika. Bagaimana
caranya? Mari kalian simak baik-baik!
“Dalam suatu kelompok bermain sebanyak 20 anak”. Itu berarti himpunan Semestanya
ada 20 atau n(S) = 20.
Kalimat berikutnya, “ternyata 14 anak menyukai permainan bola sepak”, Anak yang
menyukai permainan sepak bola, kita misalkan himpunan A, Itu berarti himpunan A ada
14 atau n(A) = 14.
Kalimat berikutnya, “12 anak menyukai permainan lompat tali.”, Anak yang menyukai
permainan lompat tali, kita misalkan himpunan B, Itu berarti himpunan B ada 12 atau
n(B) = 12.
a) Kalimat pertanyaan pertama, “Berapa anak yang menyukai kedua permainan
tersebut?”, kalimat pertanyaan itu berarti berapa n(A B)?
b) Kalimat pertanyaan kedua, “Berapa anak yang tidak menyukai kedua permainan
tersebut?”, kalimat pertanyaan itu berarti berapa n(A B)`?
c) Kalimat pertanyaan ketiga, “Berapa anak yang menyukai permainan bola sepak atau
lompat tali?”, kalimat pertanyaan itu berarti berapa n(A B)?
d) Kalimat pertanyaan keempat, “Berapa anak yang hanya menyukai permainan bola
sepak saja?”, kalimat pertanyaan itu berarti berapa n(A - B)?
e) Kalimat pertanyaan kelima, “Berapa anak yang hanya menyukai permainan lompat
talii saja?”, kalimat pertanyaan itu berarti berapa n(B - A)?
Kini, kita sudah mempunyai kalimat (lambang) matematikanya, yaitu :
Diketahui:
n(S) = 20
n(A) = 14
n(B) = 12
Ditanya:
1. n (A B)
2. n (A B)`
3. n (A B)

6
4. n (A - B)
5. n (B - A)
Langkah 2:
Setelah pada langkah pertama kita membuat kalimat (lambang) matematika, maka
pada langkah keduanya kita membuat diagram Venn. Sesuai dengan langkah pertama,
karena ada dua himpunan yaitu himpunan A dan himpunan B, berarti kita
mempunyai dua kurva tertutup (lingkaran) yaitu kurva tertutup A dan kurva tertutup
B, dimana keadaan kedua kurva tertutup tersebut saling berpotongan, karena ada anak
yang menyukai kedua permainan tersebut.
Langkah 3:
Setelah mengetahui keadaan kedua kurva tertutup tersebut, pada langkah ketiga, kita
masukkan nilai-nilai dari diagram Venn tersebut (mengisi diagram Venn). Dalam
mengisi diagram Venn yang pertama kali diisi/dimasukkan adalah nilai
irisan/perpotongan dari kurva tertutup A dan kurva tertutup B, karena nilai
irisan/perpotongan dari kurva tertutup A dan kurva tertutup B belum ada, maka kita
misalkan nilainya x.
Langkah 4:
Pada langkah keempat kita menentukan nilai x, dengan membuat sebuah persamaan,
yaitu :
n(S) = (14 - x) + x + (12 - x) → perhatikan diagram Venn
20 = (14 - x) + x + (12 - x)
20 = 26 – x
x = 26 – 20
x =6
Setelah mendapatkan nilai x, kita isi/masukkan kembali nilai-nilai tersebut ke dalam
diagram Venn.
Langkah 5:
Pada langkah kelima kita jawab pertanyaan-pertanyaannya sesuai dengan gambar
diagram Venn yang sudah kita buat.
Pertanyaan – Pertanyaan:
1. n (A B)

7
2. n (A B)`
3. n (A B)
4. n (A - B)
5. n (B - A)
Penyelesaian:
1. n (A B) = 6, karena nilai irisan/perpotongan kurva A dan Kurva B adalah 6.
Jadi anak yang menyukai kedua permainan tersebut ada 6 orang.
2. n (A B)`= 0, karena tidak ada nilai di luar kurva A dan Kurva B.
Jadi anak yang tidak menyukai kedua permainan tersebut ada 0 orang (tidak ada).
3. n (A B) = 8 + 6 + 6 = 20, karena nilai yang berada di dalam kurva A atau Kurva
B adalah 8, 6 dan 6
Jadi anak yang menyukai permainan bola sepak atau lompat tali ada 20 orang.
4. n (A - B) = 14 – 6 = 8 , karena nilai yang berada di dalam kurva A saja adalah 8.
Jadi anak yang hanya menyukai permainan bola sepak saja ada 8 orang .
5. n (B - A)= 12 – 6 = 6 , karena nilai yang berada di dalam kurva B saja adalah 6.
Jadi anak yang hanya menyukai permainan lompat tali saja ada 6 orang.

8
Daftar Pustaka

Erdawati Nurdin, M. P., & Nufus, H. Teori Himpunan.

Darwanto, D., Dinata, K. B., & Junaidi, J. (2020). Teori Himpunan.

Muhammad Faizal Amir, M.Pd., & Prasojo, Bayu Hari. (2016) Buku Ajar Matematika Dasar.

Widodo, Suprih. Oprasi Pada Himpunan. Teori dan Operasi Pada Himpunan.

AMIR, M. (2021). HIMPUNAN (Teori dan Contoh Soal) (Doctoral dissertation, UIN Raden


Intan Lampung).

Anda mungkin juga menyukai