Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

HIMPUNAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pertama Mata Kuliah
Kapita Selekta Matematika

Oleh :
KELOMPOK II :

PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM LABUHAN BATU
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas kuliah Kapita Selekta Matematika.

Tak lupa penulis ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Dosen Pengampuh atas
bimbingan, dorongann dan ilmu yang diberikan kepada kita sehingga penulis dapat
menyusun dan meyelesaikan makalah ini sebagai tugas awal semester mata kuliah Kapita
Selekta Matematika tepat pada waktunya.

Pada dasarnya makalah ini penulis sajikan khusus untuk membahas tentang Himpunan.
Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa
memberikan pengetahuan yang mendalam tentang “ HIMPUNAN” kepada para pembaca.

Penulis telah menulis makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
penulis, semoga bisa menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, seperti halnya “ tidask ada gading yang
tak retak “. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dari para pembaca untuk memperbaiki makalah penulis selanjutnya. Sebelum dan
sesudahnya penulis ucapkan terimakasih.

PENULIS

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................2

Daftar Isi .................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4


2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
3. Tujuan ..............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

1. Defenisi himpunan ..........................................................................................................6


2. Cara Penulisan Himpunan ...............................................................................................6
3. Keanggotaan Himpunan ..................................................................................................9
4. Macam-macam Himpunan.............................................................................................10
5. Operasi Pada Himpunan.................................................................................................11
6. Manfaat Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-hari........................................................15
7. Soal ................................................................................................................................16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................22
3.2 Saran/Kritik.....................................................................................................................22
Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus


tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan
para pelajar merasa bosan untuk belajar matematika. Seringkali mereka bertanya, “Apa sih
manfaat belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat Aljabar? Apa
manfaat himpunan?

Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan
mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide
dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika,
sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di
dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah
satunya penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang


dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak
salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika
modern, dan karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah berguna.

Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika
dapat dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik.
Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif.
Mengingat demikian pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan
dijabarkan beberapa konsep mengenai teori himpunan.

4
2. Rumusan Masalah
1) Apa  definisi himpunan?
2) Bagaimana cara penulisan himpunan?
3) Bagaimanakah keanggotaan himpunan itu?
4) Apa sajakah macam-macam himpunan itu?
5)  Apa manfaat himpunan dalam kehidupan sehari-hari?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa defenisi himpunan
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penulisan himpunan
3. Untuk mengetahui keanggotaan himpunan
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam himpunan
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat himpunan dalam kehidupan sehari-hari

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Himpunan

 Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli matematika


Jerman. . Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek-objek. Objek
tersebut dapat berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam
suatu himpunan tidak harus mempunyai kesamaan sifat/karakter atau
Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan dengan
jelas.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam
sebuah himpunan.
Contoh:
Himpunan yang merupakan himpunan:
 Himpunan anak yang berusia 12 tahun
  Himpunan bilangan asli genap
 Himpunan pulau-pulau di Indonesia
Himpunan yang bukan merupakan himpunan
 Himpunan anak-anak malas
 Himpunan wanita-wanita cantik
 Himpunan lukisan indah

2. Cara Penulisan Himpunan


Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan

1. Cara Tabulasi
Cara ini sering disebut juga dengan cara pendaftaran (roster method) atau
enumerasi, yaitu cara menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan anggotanya satu per
satu. Untuk membedakan anggota yang satu dengan yang lainnya digunakan tanda koma

6
(,). Jika banyaknya anggota himpunan itu cukup banyak atau tak terhingga, untuk
menyingkat tulisan biasanya digunakan tanda titik tiga (...) yang berarti “dan
seterusnya”. Cara tabulasi biasanya digunakan jika anggota dari himpunan itu bias
ditunjukan satu persatu (diskrit), misal :

A  = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
B  = {0, 1, 4, 9, 16, ..., 100}
C = {merah, jingga, kuning, hijau, biru}
Pada contoh pertama, banyak anggota dari himpunan A adalah
tak terhingga, sehingga tidak mungkin dituliskan semua anggotanya satu persatu, oleh
karena itu digunakan titik tiga setelah aturan (pola) bilangan yang disajikan dapat dilihat.
Perhatikan bahwa kita tidak boleh menuliskan seperti A = {0, ...} atau A = {0, 1, ...} untuk
contoh yang pertama, sebab belum tampak polanya. Penulisan seperti itu bisa mengandung
interpretasi lain, sehingga tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.
Pada contoh kedua, juga digunakan tanda titik tiga karena banyak, anggotanya
cukup banyak dan aturan bilangannya sudah tampak, yaitu kuadrat dari bilangan cacah.
Kardinal dari setiap himpunan di atas adalah n(A) = ~, n(B) = 11, dan n(C) = 5.
2. Cara Pencirian / Deskriptif
Cara ini dikenal dengan “rule method” atau metode aturan, atau disebut juga metode
pembentuk himpunan. Dalam menggunakan metode deskripsi ini, anggota dari suatu
himpunan tidak disebutkan satu per satu, tetapi penyajian anggota himpunannya dilakukan
dengan mendefinisikan suatu aturan / rumusan yang merupakan batasan bagi anggota-
anggota himpunan. Himpunan yang anggotanya diskrit dapat disajikan dengan cara
deskripsi ini, akan tetapi suatu himpunan yang anggotanya kontinu hanya  bisa disajikan
dengan cara deskripsi, dan tidak bisa disajikan dengan cara tabulasi.

Contoh:

(1) A  = adalah himpuan bilangan cacah yang lebih dari 1 dan kurang dari 8. Himpunan  A,
jika disajikan dengan cara tabulasi didapat : A = {2, 3, 4, 5, 6. 7}
Sedangkan jika disajikan dengan menggunakan metode deskripsi didapat :
 A = {x  | 1 < x < 8, x  bilangan caca
(2)   B  = {x | 1 < x  < 8, x bilangan real}.
Himpunan tersebut tidak bisa disajikan dengan cara tabulasi, karena anggotanya
kontinu.

7
Kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang berbeda, yaitu n(A) = 6
sedangkan n(B) = ~.

3. Simbol-Simbol Baku

Beberapa himpunan yang khusus dituliskan dengan simbol-simbol yang sudah baku.
Terdapat sejumlah simbol baku yang menyatakan suatu himpunan, yang biasanya disajikan
dengan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal. Berikut adalah contoh-contoh
himpunan yang dinyatakan dengan simbol baku, yang sering kita dijumpai, yaitu :

N = himpunan bilangan asli = {1, 2, 3, ...}


P = himpunan bilangan bulat positif = {1, 2, 3, ...}
Z = himpunan bilangan bulat {...,-2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks

4. Diagram Venn

Diagram venn adalah cara lain untuk menyatakan suatu himpunan dengan gambar atau
diagram. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan
Inggris yang bernama JohnVenn (1834-1923).
S = himpunan dari lingkaran A dan B
A = bilangan bulat dari 1 sampai 9
B = bilangan bulat genap dari 2 sampai 20

8
Ketentuan dalam membuat diagram venn sebagai berikut:

 Himpunan semesta digambarkan dengan sebuah persegi panjang dan di pojok kiri
diberi simbol S.
 Setiap anggota himpunan semesta ditunjukkan dengan sebuah noktah di dalam
persegi panjang itu, dan nama anggotanya ditulis berdekatan dengan noktahnya.(lihat
gambar di atas)
Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
 Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva
tutup sederhana.
Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
Karena semua anggota himpunan A dan B termuat di dalam himpunan S, maka himpunan
A dan B di dalam himpunan S.
Yang dimaksud Irisan Himpunan adalah anggota persekutuan antara A dan B (lihat gambar
di atas).
Irisan himpunan dari persekutuan A dan B adalah 2, 4, 6, 8.

3. Keanggotaan Himpunan

Nama suatu himpunan biasanya menggunakan huruf kapital seperti A, B, C, dan X.


Sedangkan anggota suatu himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil seperti a, b, c,
x, dan y. Misalnya H adalah himpunan semua huruf hidup dalam alfabet Latin maka benda-
benda yang termasuk dalam himpunan H adalah a, i, u, e, dan o. Benda-benda yang masuk
dalam suatu himpunan disebut sebagai anggota himpunan tersebut. Notasi untuk
menyatakan anggota suatu himpunan adalah “” sedangkan notasi untuk bukan anggota
adalah “”. Dengan demikian a H, iH, u  H, e  H, dan o  H sedangkan b  H,
c  H dan d  H. Istilah anggota yang digunakan di atas dapat diganti dengan
istilah elemen atau unsur.
Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:

9
Simbol Arti
 Ø atau {} Himpunan kosong
∪ Operasi gabungan dua himpunan
∩ Operasi irisan dua himpunan
Subhimpunan, Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan
⊆ , ⊂ , ⊇ ,⊃
sejati
A Komplemen
P(A) Himpunan Kuasa
Contoh :

A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah a, b, dan c.


Ditulis: a A; b  A; dan c  A
Bukan keanggotaan suatu himpunan A.

Jika A = {a, b, c} maka d bukan anggota himpunan A.


Ditulis: d  A. Banyaknya anggota himpunan

4. Macam-Macam Himpunan
1) Himpunan Bagian (Subset).

Himpunan A dikatakan  himpunan  bagian  (subset)  dari  himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika


setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian dari B
B  ⊄  A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A

Contoh :
Misal   A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka  B ⊂ A
Sebab  setiap  elemen  dalam  B merupakan  elemen  dalam A,  tetapi  tidak sebaliknya.

10
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A 
juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.

2) Himpunan Kosong (Nullset)


Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { }
Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } ≠ { }
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai
satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi)
atau {}.
3)      Himpunan Semesta

Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang berarti
himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari
objek yang sedang dibicarakan.

Contohnya himpunan bagian adalah: Jika S = {P, A, B}, P = {A, B}, dan B = {A} 
atau bisa juga di tuliskan A ⊂ B ⊂ P ⊂ S. Dengan diagram Venn contoh soal di atas dapat
digambarkan seperti pada gambar dibawah.

11
4)      Himpunan Sama (Equal)

Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula
sebaliknya.di notasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e}    B={ c,d,e }   Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang
anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan
memiliki anggota yaitu { c,d,e }.
5)      Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh  C = {1, 3, 5, 7}   dan  D = {2, 4, 6}  Maka himpunan C dan himpunan D saling
lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu
tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
6)      Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi A C . Himpunan komplemen jika di
misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga
merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis :
AC = {x│x Є U, x Є A}

12
7)     Himpunan Ekuivalen (Equal Set)

Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan
lain.

Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau
ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,

Contoh :

A = { w,x,y,z }→n (A) = 4

B = {  r,s,t,u   } →n  (B) = 4

Maka n (A) =n (B) →A≈B

Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila
himpunan A  beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.

5 Operasi pada Himpunan


1) Irisan

Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya ada di
himpunan A dan ada di himpunan B. Dengan kata lain yaitu himpunan yang anggotanya
ada di kedua himpunan tersebut.

Contoh: A = {a, b, c, d, e} dan B = {b, c, f, g, h}

Pada kedua himpunan tersebut ada dua anggota yang sama yaitu b dan c. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa irisan himpunan A dan B adalah b dan c atau ditulis dengan:

A ∩ B = {b, c}

A ∩ B dibaca himpunan A irisan himpunan B. Dengan diagram Venn A ∩ B bisa


dinyatakan seperti pada Gambar berikut ini.

13
daerah irisan A dan B
2) Gabungan Himpunan

Gabungan himpunan A dan B (ditulis A ∪ B) adalah himpunan yang anggotanya adalah
merupakan anggota himpunan A atau anggota himpunan B.

A gabungan B ditulis A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}


Contohnya :
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11}

3) Selisih

Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah jumlah seluruh anggota A yang bukan
anggota B.
A Selisih B ditulis A-B = {x | x ∈ A atau x Ï B}
Contohnya :
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A-B = {1, 4}

4) Komplemen Himpunan

Komplemen dari himpunan A adalah semua anggota S (himpunan semesta) yang bukan
anggota A.

Komplemen A ditulis A’ atau Ac = {x | x ∈ S dan x Ï A}


Contohnya :

14
A= {1, 2, … , 5}
S = {biangan Asli kurang dari 10}
Ac = {6, 7, 8, 9}

6. Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari

Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan
akan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika
memiliki peran penting karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika
antara lain:

1)    Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.

2)   Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

3)   Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan


mandiri.

4)    Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.

5)   Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,


kekeliruan serta kesesatan.

6)  Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

15
Soal:

1. Dalam sebuah kelas terdapat 40 orang siswa, 24 orang gemar musik 30 orang gemar
olah raga dan 16 orang gemar keduanya. Tentukan banyaknya siswa yang gemar musik
saja dan yang gemar olahraga saja?
2. Dari survey 100 orang warga terdapat 60 orang gemar membaca 50 orang gemar
menulis, 45 orang gemar melukis, 40 orang gemar melukis dan menulis, 35 orang
gemar membaca dan melukis, 30 orang gemar ketiganya. Tentukan :

a)      Orang yang gemar melukis dan menulis saja

b)      Orang yang gemar membaca dan melukis saja

c)       Orang yang gemar membaca saja

d)     Orang yang gemar menulis saja

e)      Orang yang gemar melukis saja

f)       Orang yang tidak suka ketiganya

3) Diketahui: S = {x | 1 £ x £ 10, x Î asli}


A = {x | x kelipatan 2}
B = {x | x Î bilangan ganjil}
C = {x | x Î bilangan prima}
Himpunan A, B, dan C merupakan himpunan bagian dari S. Tentukanlah:
a. A ∪B
b. A ∪ C
c. B ∪ C
4) Perhatikan diagram Venn berikut ini.

16
Tentukan:
a. A – B 
b. B – A
5) Perhatikan diagram Venn berikut ini.

Tentukan:
a. A – B                  d. B – A
b. A – C                  e. C – B
c. B – C                   f. C – A
6) Diketahui A = {a, b, c, d, e} dan B = {a, i, e, o, u}. Tentukan A Ç B.
7) Diketahui:
S = x | 0 £ x £ 10, x Î c
A = x | x Î G, x Î bilangan ganjil
B = x | x Î P, P Î bilangan prima
C = x | x Î Gn, Gn Î bilangan genap
Himpunan A, B, dan C adalah himpunan bagian dari S. Tentukanlah:
a. A Ç B
b. B Ç C
c. A Ç C

17
8) Diketahui: S = {x | x < 10, x Î bilangan cacah} dan A = {1, 3, 5, 7, 9}
Tentukan komplemen dari A (A’).
9) Tuliskan himpunan-himpunan di bawah ini.
a. A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10.
b. M adalah nama-nama hari dalam seminggu.
10) Himpunan A, B dan C masing-masing anggotanya sebagai berikut:
A = {2, 3, 5, 7, 11, 13}
B = {0, 2, 4, 6, 8, 10, 12}
C = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Tentukanlah:
a)( A ∩ B) ∩ C
b) A ∩ (B ∩ C)

Penyelesaian

1) Perhatikan dalam soal tersebut terdapat dua himpunan siswa  yaitu siswa yang gemar
musik dan siswa yang gemar olahraga. Siswa yang gemar keduanya sebanyak 16
orang. Dalam konsep himpunan, anggota yang gemar keduanya merupan
anggota irisansehingga dapat dicari siswa yang gemar musik saja dan siswa yang
gemar olahraga saja. Karena irisan siswa yang gemar keduanya sebanyak  16 orang sehingga
siswa yang hanya gemar Musik dan olah raga saja yaitu :
Musik = 24 – 16 = 8
Olahraga = 30 – 16 = 14
Dengan demikian  himpunan semestanya :
S = 8 + 14 +16 = 40 siswa.
2) Dari soal nomor 2, terdapat tiga himpunan yang berbeda yaitu yang gemar membaca,
menulis dan melukis. Untuk menyelesaikan soal tersebut, terlebih dahulu kita  cari
irisan ketiganya. Sehingga dapat disimpulkan :
Misal : B = Membaca, N = Menulis, L = Melukis
a)   Orang yang gemar melukis dan menulis saja: 40 – 30 = 10 orang
b)   Orang yang gemar membaca dan menulis saja: 35 – 30 = 5 orang
c)   Orang gemar membaca saja: 60 – 30 – 5 = 25 orang

18
d)   Orang yang gemar menulis saja: 50 – 30 – 10 = 10 orang
e)   Orang yang gemar melukis saja: 45 – 45 = 0, maka orang yang gemar melukis saja
merupakan himpunan kosong
f)   Orang yang tidak suka ketiganya: 100 – 25 – 30 – 5 – 10 – 10 = 20 orang
3) a. A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {1, 3, 5, 7, 9}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

Lihat diagram Venn di bawah. Daerah yang diarsir menunjukkan A ∪ B.

b. A = {2, 4, 6, 8, 10}, C = {2, 3, 5, 7}


A ∪ C = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10}
Lihat diagram Venn di bawah. Daerah yang diarsir adalah A ∪ C.

c. B = {1, 3, 5, 7, 9}, C = {2, 3, 5, 7}


B ∪ C = {1, 2, 3, 5, 7, 9}
Lihat diagram Venn di bawah. Daerah yang diarsir menunjukkan B ∪ C.

4) penyelesaian :
a. A – B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
b. B – A = {9, 10, 11}
5) Penyelesaian:
a. A – B = {1, 2, 3, 9}
b. A – C = {1, 2, 3, 4}
c. B – C = {4, 6, 7, 8}

19
d. B – A = {6, 7, 8, 10}
e. C – B = {9, 11, 12}
f. C – A = {10, 11, 12}
6) Penyelesaian:
Anggota-anggota A dan juga merupakan anggota-anggota B adalah a dan e. Jadi,
A B = {a, e}.
7) Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7}
C = {0, 2, 4, 6, 8, 10}

8) Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} ; A = {1, 3, 5, 7, 9}
Semua anggota S yang bukan anggota A membentuk satu himpunan yaitu {0, 2, 4, 6,
8}

Jadi, komplemen himpunan A adalah A’ ={0, 2, 4, 6, 8}.


Perhatikan diagram Venn di atas. Daerah yang diarsir adalah komplemen A atau A’.

9) Penyelesaian:
a. A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}.
b. M = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}

10)Pembahasan:
a) Menentukan ( A ∩ B) ∩ C
A ∩ B = {2}
( A ∩ B) ∩ C = {2}

20
Menentukan A ∩ (B ∩ C)

B ∩ C = {2, 4, 6, 12}
A ∩ (B ∩ C) = {2}

Dapat disimpulkan bahwa ( A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

21
BAB III

PENUTUP

1. Simpualan
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pembuatan makalah ini, diantaranya yaitu:

1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang


mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota
himpunan dan mana bukan anggota himpunan.

2. Dengan mempelajari Himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin


terasah dan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis.

2. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk kehidupan
sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu
yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam mempelajari
matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk
dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari
kehidupan kita.
 
 
 

22
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_28matematika29 diakses pada tanggal 25 Juni 2013


http://nurdhinlengke.blogspot.com/2013/03/makalah-himpunan.html diakses pada tanggal
25 Juni 2013
http://rumushitung.com/2013/05/25/soal-himpunan-matematika-dan-pembahasannya diakse
s pada tanggal 25 Juni 2013
http://pariyantiblora.blogspot.com/2010/07/materi-himpunan.html diakses pada tanggal 13
April 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika) diakses pada tanggal 13 April 2014

23

Anda mungkin juga menyukai