Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI HIMPUNAN DALAM DUNIA BISNIS

Mata Kuliah :

MATEMATIKA BISNIS

Dosen : Drs. PESTA GULTOM.M.M

Disusun Oleh :

Vanessa Valantis

211010023

STIE Eka Prasetya

Medan, Sumatera Utara

Jurusan Management

2021

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah matematika terapan untuk bisnis dan ekonomi ini yang
berjudul “PENERAPAN HIMPUNAN DALAM EKONOMI.”
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 11 November 2021

DAFTAR ISI
Kata Pengantar  .....................................................................................................................  1
Daftar Isi    ..............................................................................................................................  2
BAB I Pendahuluan ...............................................................................................................  3
I.A Latar Belakang ...................................................................................................................  3
I.B Rumusan Masalah .............................................................................................................  3
I.C Tujuan    .............................................................................................................................  3
BAB II Pembahasan ............................................................................................................. 4
II.A. Pengertian Himpunan...................................................................................................... 4
II.B. Teori dasar himpunan..................................................................................................... 4
II.C.Penerapan matematika/himpunan dalam ekonomi...........................................................  8
II.D. Contoh soal penerapan himpunan dalam ekonomi dan kehidupan Sehari- hari.............. 9
BAB III
Penutup ....................................................................................................................  12
III.A.
Kesimpulan.....................................................................................................................  12
III.B. Penutup........................................................................................................................... 12
Daftar
Pustaka........................................................................................................................ 13

 
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Matematika merupakan sebuah pelajaran yang memiliki banyak rumus, dan tentu bagi
orang yang ingin mempelajarinya harus banyak menghafal. Namun menghafal saja itu
tidak cukup, kita harus terbiasa untuk mempraktikan atau menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Namun banyak orang yang bertanya-tanya tentang apa kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari??? Matematika merupakan media untuk melatih berpikir kritis,
inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa
sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran
manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita mengambil jurusan
ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau
matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan
himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam matematika, himpunan adalah kumpulan berbagai sesuatu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini sangat sederhana, tidak salah jika himpunan
merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan
oleh karena itu  himpunan sangatlah berguna dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
contoh himpunan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Oleh karena itu, dalam
penyusunan makalah ini kita akan mengambil judul dan akan membahasnya
tentang “PENERAPAN HIMPUNAN DALAM EKONOMI”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian himpunan?
2.      Apa teori dasar himpunan?
3.      Bagaimana contoh soal Himpunan?
4.      Bagaimana penerapan matematika dalam ekonomi?
5.      Bagaimana contoh soal penerapan matematika dalam ekonomi?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui pengertian himpunan.
2.      Mengetahui teori dasar himpunan.
3.      Mengetahui contoh soal himpunan.
4.      Mengetahui penerapan matematika dalam ekonomi.
5.      Mengetahui contoh soal penerapan matematika dalam ekonomi.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang
mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota
himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
Kita bisa perhatikan objek yang berada di sekeliling kita, misal ada sekelompok
mahasiswa yang sedang membaca di perpustakaan, setumpuk buku yang berada di
atas meja belajar, sehimpunan meja di dalam kantin, sekawanan semut berjalan di
atas dinding, sederetan motor yang antri karena macet dan sebagainya, semuanya
merupakan contoh himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita amati semua objek yang berada disekeliling kita yang dijadikan contoh di
atas, dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dibedakan mana anggota himpunan
tersebut dan mana yang bukan.
Himpunan makanan yang lezat, himpunan gadis yang cantik dan himpunan bunga
yang indah adalah contoh himpunan yang tidak dapat didefinisikan dengan jelas.
Lezatnya makanan, cantiknya gadis dan indahnya bunga bagi setiap orang relatif.
Lezatnya suatu hidangan bagi seseorang atau sekelompok orang  belum tentu lezat
bagi orang lain atau sekelompok orang lainya.
Demikian juga indahnya sekuntum bunga bagi seseorang belum tentu indah bagi
orang lain. Bagi A yang indah adalah mawar merah bagi B yang indah adalah melati.
Jadi relatif bagi setiap orang.
Benda atau objek yang termasuk dalam himpunan disebut anggota atau elemen atau
unsur himpunan tersebut. Umumnya penulisan himpunan menggunakan huruf kapital
A, B, C dan seterusnya, dan anggota himpunan ditulis dengan huruf kecil.

B. Teori Himpunan
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang
dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana,
tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam
matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan
dan teori himpunan, sangatlah berguna.

o Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn


Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan
bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan
sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan
matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang
membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana
semua matematika diturunkan.
Notasi himpunan dilambangkan menggunakan huruf kapital (A, B, …). Benda atau
objek yang termasuk dalam himpunan tersebut ditulis di antara tanda kurung awal
{...}. Anggota suatu himpunan dinotasikan dengan ∈, sedangkan yang bukan anggota
himpunan dinotasikan dengan ∉.

o DIAGRAM HIMPUNAN
Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram
Venn. Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar  Matematika Inggris pada tahun 1834
– 1923 bernama John Venn.
Dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S
diletakkan disudut kiti atas persegi panjang.
2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh
kurva tersebut.
3. Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik)
4. Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak perlu
dituliskan. 

contoh soal diagram venn :

Dalam penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang, dipeoleh data 68 orang
sarapan dengan nasi, 50 orang sarapan dengan roti, dan 8 orang sarapan nasi dan
roti, sedangkan 35 orang sarapannya tidak dengan nasi ataupun roti. Hitung
banyaknya orang dalam kelompok tersebut!
Jawab: Kita gunakan diagram ven untuk menjawab soal tersebut. Jika kita gambarkan
dengan diagram ven maka gambarnya seperti gambar berikut ini.
 Banyak orang yang ada di dalam kelompok tersebut adalah 60 + 8 + 42 + 35 = 145
orang. Jadi, banyaknya orang dalam kelompok tersebut ada 145 orang.
o OPERASI PADA HIMPUNAN
Operasi Dasar Gabungan

     Gabungan antara himpunan A dan B.


Dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-sama. Operasi gabungan
{{nowrap|1=A ∪ B setara dengan A or B, dan anggota himpunannya adalah semua
anggota yang termasuk himpunan A ataupun B.
Contoh:
    {1, 2} ∪ {1, 2} = {1, 2}.
    {1, 2} ∪ {2, 3} = {1, 2, 3}.
    {Budi} ∪ {Dani} = {Budi, Dani}.
Beberapa sifat dasar gabungan:
    A ∪ B = B ∪ A.
    A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C.
    A ⊆ (A ∪ B).
    A ∪ A = A.
    A ∪ ∅ = A.
    A ⊆ B jika and hanya jika A ∪ B = B.
Irisan

         Irisan antara himpunan A dan B.


Operasi irisan A ∩ B setara dengan A dan B. Irisan merupakan himpunan baru yang
anggotanya terdiri dari anggota yang dimiliki bersama antara dua atau lebih himpunan
yang terhubung. Jika A ∩ B = ∅, maka A dan B dapat dikatakan disjoint (terpisah).
Contoh:
    {1, 2} ∩ {1, 2} = {1, 2}.
    {1, 2} ∩ {2, 3} = {2}.
    {Budi,Cici} ∩ {Dani,Cici} = {Cici}.
    {Budi} ∩ {Dani} = ∅.
Beberapa sifat dasar irisan:
    A ∩ B = B ∩ A.
    A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C.
    A ∩ B ⊆ A.
    A ∩ A = A.
    A ∩ ∅ = ∅.
    A ⊂ B jika and hanya jika A ∩ B = A.

Komplemen
         

Operasi pelengkap A^C setara dengan not A atau A'. Operasi komplemen merupakan
operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan tersebut.
Contoh {1, 2} \ {1, 2} = ∅.
{1, 2, 3, 4} \ {1, 3} = {2, 4}.

Beberapa sifat dasar komplemen:


A \ B ≠ B \ A untuk A ≠ B.
A ∪ A′ = U.
A ∩ A′ = ∅.
(A′)′=A.
A \ A = ∅.
U′ = ∅ dan ∅′ = U.
 A \ B = A ∩ B′.

Ekstensi dari komplemen adalah diferensi simetris (pengurangan himpunan), jika


diterapkan untuk himpunan A dan B atau A - B menghasilkan
Contohnya, diferensi simetris antara:
    {7,8,9,10} dan {9,10,11,12} adalah {7,8,11,12}.
     {Ana,Budi,Dedi,Felix} dan {Cici,Budi,Dedi,Ela} adalah {Ana,Cici,Ela,Felix}.
Hasil Kali Kartesius
 Produk kertesian (perkalian himpunan) A X B
(A dan B) dan anggota himpunan A={x,y,z} dan B={1,2,3}.
Hasil Kali Kartesius atau perkalian himpunan merupakan operasi yang
menggabungkan anggota suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Perkalian
himpunan antara A dan B didefinisikan dengan A × B. Anggota himpunan | A × B |
adalah pasangan terurut (a,b) dimana a adalah anggota himpunan A dan b adalah
anggota himpunan B.
Contoh:
     {1, 2} × {x, y} = {(1, x), (1, y), (2, x), (2, y)}.
 {1, 2} × {a, b, c} = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c) }.
{1, 2} × {1, 2} = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2)}.

Beberapa sifat dasar himpunan perkalian:


A × ∅ = ∅.  
A × (B ∪ C) = (A × B) ∪ (A × C).
(A ∪ B) × C = (A × C) ∪ (B × C).
| A × B | = | B × A | = | A | × | B |.
  
C.    Penerapan Himpunan/Matematika dalam Ekonomi
Berbagai kejadian dalam ekonomi saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
sehingga masing-masing kejadian tersebut akan saling memengaruhi. Contoh, jika
pendapatan seorang individu meningkat, pengeluaran untuk konsumsi akan
meningkat.
Berbagai kejadian ekonomi tersebut dapat dinyatakan dengan perubahan nilai
variabel. Variabel adalah sesuatu yang nilainya berubah-ubah, contohnya biaya,
harga, kuantitas, dan pendapatan. Matematika berperan penting dalam menganalisis
berbagai kejadian ekonomi. Dengan menggunakan matematika sebagai alat analisis,
dan diperoleh hasil analisis yang konkret, mudah untuk dipergunakan sebagai dasar
perencanaan, alat pengendalian, dan dasar dalam melakukan evaluasi.
Dalam statistik ekonomi, matematika berguna untuk hal-hal berikut (Supranto, 2005:
2-3) :
1.    Memahami rumus-rumus statistika, seperti rumus untuk menghitung jumlah, rata-
rata, presentase, dan berbagai nilai koefisien
2.    Memahami metode perkiraan, seperti least square method dan maximum
likelihood yang memerlukan pengetahuan mengenai diferensial yang berguna untuk
membuat suatu fungsi maksimum atau minimum;
3.    Memahami teori pengujian hipotesis, di mana diperlukan pengetahuan berbagai
fungsi matematika dan dipergunakan sebagai kriteria dalam pengujian, seperti uji F,
uji t, atau uji chi-square
4.    Memahami konsep nilai harapan yang memerlukan pengetahuan mengenai
integral, dalm rangka menghitung rata-rata kerugian yang mungkin akan diderita, atau
rata-rata keuntungan yang dapat diperoleh;
5.    Memahami analisis regresi, dalam melihat pengaruh perubahan suatu variabel
terhadap variabel lainnya.
Matematika merupakan cabang dari logika yang memberikan suatu kerangka kerja
yang sistematis, di mana suatu hubungan secara kuantitatif dapat dipelajari. Akan
tetapi, harus dibedakan antara matematika murni dengan matematika terapan.
Analisis ekonomi didasarkan pada matematika terapan. Hal ini menjadi sebab
mengapa matematika perlu dipelajari agar dapat membuat analisis ekonomi secara
matematis. Pada analisis ekonomi, deduksi yang diperoleh dengan analisis matematis
harus diinterpretasikan dan dilakukan evaluasi secara empiris. Matematika
memungkinkan ekonom mendefinisikan variabel-variabel yang relevan secara tepat,
asumsi yang dibuat dinyatakan secara jelas, menganalisis secara logis, dan mampu
mempelajari pengaruh dari beberapa variabel terhadap satu atau beberapa variabel
lainnya. Akan tetapi, matematika tidak dapat mencegah terjadinya pendefinisian
variabel ataupun asumsi yang tidak akurat. Apabila analisis matematis
memberikan  hasil yang benar, tetapi kesimpulannya salah secara empiris, definisi
dan asumsi harus diteliti lagi untuk ketepatan dan kelengkapannya.
Matematika berkaitan dengan sesuatu yang dapat dihitung atau sesuatu yang
dinyatakan dalam bentuk kuantitas (jumlah). Banyak sekali variabel-vaariabel
(konsep) ekonomi yang dikuantitatifkan, seperti harga barang, jumlah barang yang
diminta dan ditawarkan, jumlah uang beredar, tingkat margin bagi hasil, pendapatan
nasional, tingkat investasi, dan sebagainya. Matematika tidak hanya berperan dalam
menguantitatifkan variabel-variabel ekonomi, tetapi juga menggali hubungan antara
variabel-variabel ekonomi. Hubungan suatu variabel ekonomi dengan variabel-
variabel ekonomi yang lain sering dinyatakan dalam bentuk model ekonomi. Oleh
karena variabel-variabel ekonomi tersebu dapat dikuantitatifkan, model ekonomi
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk simbol/model matematika.
Model merupakan penyerdehanaan sesuatu yag sebenarnya terjadi. Bentuk/model
sederhana tersebut bisa diturunkan dari suatu realitas dilapangan yang sebenarnya
kompleks dan rumitt. Asumsi-asumsi variabel ekonomi diterapkan untuk
menyederhanakan sesuatu yang sebenarnya menjadi model ekonomi. Oleh karena
itu, sebuah model pasti berbeda dengan yang sesungguhnya dalam hal ukuran,
jumlah, tingkat kerumitan, dan tingkat kesempurnaan. Akan tetapi, model bisa
menyajikan yang penting dari keadaan sebenarnya. Sebuah model ekonomi
merupakan penyederhanaan bentuk hubungan antarvariabel ekonomi dari dunia
nyata. Dalam konteks matematika ekonomi, model ekonomi merupakan himpunan
matematik antarvariabel-variabel ekonomi (Widodo, 2005:2)
Ada banyak variabel ekonomi yang dapat diukur. Angka menunjukkan jumlah,
sehingga dalam kerangka bilangan terdapat kemungkinan untuk menggunakann
matematika sebagai sebuah alat untuk pembuatan model dalam ilmu ekonomi.
Misalkan, dalam teori keseimbangan pasar, terdapat keterkaitan antara tingkat harga
dengan jumlah barang di pasar. Kata “jumlah” berkaitan dengan banyak barang yang
diperjualbelikan di pasar, seperti pakaian, makanan, dan sebagainya. Produk-produk
tersebut memiliki kardinalitas yang berarti dapat meletakkan sembarang angka pada
jumlah yang kita amati. Ordinalitas juga merupakan salah satu sifat dari angka yang
menunjukkan urutan sesuatu.

D. Contoh soal Penerapan Himpunan dalam Ekonomi dan soal


Penerapan Himpunan dalam Kehidupan sehari-hari

Contoh Soal Himpunan Dalam Ekonomi


Berikut ini beberapa contoh soal penerapan Himpunan matematika dalam ekonomi:
1.    Dalam suatu survey mengenai 120 ibu rumah tangga ditanyai dipusat
perbelanjaan tertentu. Bahwa ternyata 80 ibu rumah tangga memakai deterjen rinso
dan 68 ibu rumah tangga memakai deterjen soklin dan 62 ibu rumah tangga memakai
kedua-duanya. Tentukan jumlah ibu rumah tangga yang di survey itu memakai:
a.    Sekurang-kurangnya salah satu dari deterjen itu?
b.    Tepat salah satu deterjen itu?
c.    Hanya deterjen rinso?
d.   Tidak satupun dari deterjen itu?

Pembahasan:
Misalnya A adalah deterjen rinso → n (A) = 80
Misalnya B adalah deterjen soklin → n (B) = 68

a.    18 + 62 + 6 = 86
b.    18 + 6 = 24
c.    18
d.   120 – 86 = 34

2.    Dari 100 investor yang dinyatakan bahwa 50 orang investor menanamkan


dananya dalam saham biasa, 35 orang menanamkan dalam obligasi. Berapa banyak
investor yang menanamkan dana itu dalam saham biasa atau obligasi ?
Pembahasan:
A adalah saham biasa → n (A) = 50
B adalah saham obligasi → n (B) = 35
Dik : n (A) = 50, n (B) = 35, n (A n B) = 25
Dit : n (A U B) ?
Jwb : n (A U B) = 25 + 25 + 10 = 60
Contoh Soal Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Dari beberapa anak remaja diketahui 25 orang suka minum susu, 20 orang suka
minum kopi dan 12 orang suka susu dan kopi. Dari data di atas jawablah
pertanyaan di bawah ini.
a. jumlah semua anak remaja
b. jumlah remaja yang suka susu saja
c. jumlah remaja yang suka kopi saja
d. jumlah remaja yang suka kedua-duanya

Jawab:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus membuat data tersebut menjadi bentuk
diagram ven. Jika digambarkan maka bentuk diagram vennya menjadi seperti
gambar berikut ini.

Dari diagram venn di atas maka.


a. jumlah semua anak remaja = 33 orang
b. jumlah remaja yang suka susu saja = 13  orang
c. jumlah remaja yang suka kopi saja = 8 orang
d. jumlah remaja yang suka kedua-duanya = 12 orang

2. Hasil survey terhadap 35 orang penduduk di suatu desa, diperoleh hasil sebagai
berikut: 18 orang menyukai teh, 17 orang menyukai kopi, 14 orang menyukai susu,
8 orang menyukai minum teh dan kopi, 7 orang menyukai teh dan susu, 5 orang
menyukai kopi dan susu, 3 orang menyukai ketiga-tiganya. Buatlah diagram Venn
dari keterangan di atas dan tentukan banyaknya warga menyukai teh, menyukai
susu, menyukai kopi, dan tidak menyukai ketiga-tiganya.

Jawab:
Diagram Venn dari keterangan di atas seperti gambar berikut ini.
Dari diagram venn di atas maka banyaknya warga yang gemar minum teh saja ada
6 orang, gemar minum susu saja ada 5 orang, gemar minum kopi saja ada 7
orang  dan tidak gemar ketiga-tiganya ada 3 orang.
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang
mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota
himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
Di dalam himpunan, ada 6 cara atau nlangkah untuk menyatakan suatu bilangan
himpunan. Adapun 6 cara tersebut adalah enumerasi, simbol-simbol baku, notasi
pembentukan himpunan, diagram venn, diagram garis dan diagram cartess.
Matematika sangat berperan dalam kehidupan manusia. Setiap apa yang ada di
kehidupan manusia sehari-hari semua membutuhkan ilmu matematika. Dalam statistik
ekonomi, matematika berguna untuk hal-hal berikut (Supranto, 2005: 2-3) :
1.    Memahami rumus-rumus statistika, seperti rumus untuk menghitung jumlah, rata-
rata, presentase, dan berbagai nilai koefisien
2.    Memahami metode perkiraan, seperti least square method dan maximum
likelihood yang memerlukan pengetahuan mengenai diferensial yang berguna untuk
membuat suatu fungsi maksimum atau minimum;
3.    Memahami teori pengujian hipotesis, di mana diperlukan pengetahuan berbagai
fungsi matematika dan dipergunakan sebagai kriteria dalam pengujian, seperti uji F,
uji t, atau uji chi-square
4.    Memahami konsep nilai harapan yang memerlukan pengetahuan mengenai
integral, dalm rangka menghitung rata-rata kerugian yang mungkin akan diderita, atau
rata-rata keuntungan yang dapat diperoleh;
5.    Memahami analisis regresi, dalam melihat pengaruh perubahan suatu variabel
terhadap variabel lainnya.

B.    Penutup
Dengan memanjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan taufiq serta hidayahnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Walaupun susah payah dalam menyusun paper ini masih
banyak kesalahan disana sini serta kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar menambah pola pikir penulis dalam masa yang akan datang. Semoga paper ini
dapat membawa kemanfaatan baik bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumus-matematika.com/teori-himpunan/.
http://susi-deswati.blogspot.co.id/.
http://kikysimple.blogspot.co.id/.
http://fe.petra.ac.id/.
http://www.rumusmatematikadasar.com/.
http://collegerlearn.blogspot.com/2012/06/belajar-himpunan-matematika-diskrit.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika).
http://umharc.student.unidar.ac.id/2013/06/tugas-makalah-ilmiah.html.

Anda mungkin juga menyukai