Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

APLIKASI LOGIKA DAN TEORI HIMPUNAN


Mata Kuliah : Pengantar Dasar Matematika
Dosen pengampu : Dr. Mara Samin Lubis, S.Ag., M.Ed.

Disusun Oleh :

Tsania Khairani Aritonang (0305201018)

Nurkhodijah (0305202005)

ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PMM 1 – SEMESTER 1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya
berupa nikmat iman dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Aplikasi Logika dan Teori Himpunan “. Shalawat dan salam kepada junjungan kita
nabi Muhammad SAW.

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Mara Samin Lubis, S.Ag.,
M.Ed.yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Tujuan kami membuat makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar dasar matematika dalam pendidikan di
unviversitas islam negeri sumatera utara ( UINSU ).

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan yang tidak
berkenan. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami
berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca agar dapat menjadi perbaikan dimasa
yang akan datang.

Hormat Kami

( Tim Penyusun )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1


1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Logika dan Teori Himpunan .............................................................................3

2.2. Diagram Venn Untuk Himpunan dan Pernyataan...............................................................4

2.3.   Pengaplikasian Teori Himpunan Untuk Argumen............................................................6

2.4. Menggunakan Logika Dalam Pembuktian Konsep - Konsep Teori Himpunan..................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

“Himpunan dan logika”. Dua kata penuh pertanyaan. Beberapa orang belum
mengetahui apa arti sebenarnya dari himpunan dan logika sehingga kadang-kadang orang itu
salah mengartikannya. Sebenarnya kata himpunan dan logika itu erat kaitannya dengan
pengelompokkan dan nalar . “Betulkah?” Ya, betul bagi beberapa orang yang telah
mengetahui kaitan himpunan dan logika dengan pengelompokkan dan nalar ini akhirnya bisa
menyimpulkan sendiri meskipun belum bisa mendeksripsikannya secara jelas .Pada abad
ke_18 Masehi, G.W.Leibniz. ahli matematika berkebangsaan Jerman, pertama kali
mempelajari logika . Ahli matematika yang lainnya yang berjasa dalam pengembangan logika
adalah George Boole, Leonard Euler, dan Bertrand Russel.

Melalui logika kita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat
dan mengetaui apakah pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataan kedua.
Misalkan, apakah pernyataan “jika sekarang adalah hari minggu maka sekolah libur?” untuk
menjawab pertnayaan ini tentu kita perlu mengetahui aturan –aturan dalam logika. Contoh
lain, misalkan ada dua pernyataan “jika anak pandai maka ia berprestasi di kelas. Jika ia
berptrestasi di kelas maka ia di sayangi guru-gurunya?”Banyak hal yang perlu kita ketahui
mengenai logika. Dengan logika kita dapat mengetaui apakah suatu pernyataan bernilai benar
atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika
adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau salah. Logika
matematika memberikan dasar bagi sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat dalam banyak
aspek kehidupan.

Sedangkan yang berkaitan dengan himpunan akhirnya berhubungan dengan masalah


sampah juga. Ketika suatu tempat sampah tertulis : “Sampah basah”, beberapa orang masih
saja salah membuang sampah di tempat yang tidak sesuai dengan labelnya. Mereka tidak
mempedulikan arti dari himpunan “Sampah basah” itu. Mereka belum mengerti secara jelas
karena mereka belum menguasai konsep dasarnya, yaitu himpunan. Kita harus melakukan
3M , “Mulai dari diri sendiri” , “Mulai dari kecil/dini” , dan “Mulai dari sekarang”. 
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah


sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pengertian himpunan dan logika itu?
2.     Apa manfaat dari logika dan himpunan dalam kehidupan sehari-hari?
3.      Bagaimana sejarah dari logika dan himpunan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan penulis dalam


merumuskan masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari logika dan himpunan.

2. Untuk mengetahui manfaat dari logika dan himpunan.

3. Untuk mengetahui sejarah terciptanya logika dan himpunan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Logika dan Teori Himpunan

Logika merupakan studi penalaran (reaoning) yang di fokuskan pada hubungan antara
penyataan (statements). Hukum logika dapat membantu membedakan antara argument yang
valid atau tidak.

Sedangkan Himpunan / set adalah kumpulan objek yang berbeda dan dari suatu segi
ditanggapi sebagai suatu kesatuan. Biasanya himpunan ditandai dengan kurung kurawal{ }.
Objek-obyek yang berada di dalam himpunan  tersebut masing-masing disebut Elemen atau
Anggota set.

  Himpunan dinyatakan dengan diagram Ven. Terdapat berbagai macam hipunan


diantaranya Himpunan kosong, himpunan bagian, himpunan sama, hmpunan ekivalen,
himpunan saling asing dan himpunan kuasa. Himpunan  Kosong merupakan Himpunan yang
tidak memiliki satu anggotapun disebut dengan void set atau emty set . Lambang himpunan
kosong adalah { } dan φ. Himpunan Bagian (subset) Himpunan A disebut himpunan bagian
dari himpunan B apabila seluruh elemen A menjadi elemen B dan ditulis dengan notasi A  B.
Bila A bukan himpunan bagian B ditulis dengan A  B. Himpunan sama apabila Dua
himpunan P dan Q dikatakan sama (equal) jika  mereka mempunyai unsur-unsur yang sama.
Himpunan ekivalen,  himpunan P dan Q dikatakan ekivalen bila dan hanya bila kedua
himpunan tersebut mempunyai kardinal yang sama. Himpunan saling asing, Himpunan P 
dan  Q  dikatakan  saling asing apabila kedua himpunan tidak memiliki elemen yang sama.
Sedangkan himpunan kuasa adalah himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan
bagian dari himpunan tersebut termasuk himpunan kosong. Adapun sifat Himpunan meliputi:

1. Operasi Pada Himpunan : Dua buah himpunan dapat dioperasikan (dengan operasi biner)
sehingga menghasilkan suatu himpunan baru sebagai hasil operasi tersebut. Operasi tersebut
adalah irisan (intersection) dan gabungan (union). Satu himpunan dapat dioperasikan
(dengan operasi uner) sehingga menghasilkan himpunan baru. Operasi tersebut
adalah komplemen.

2. Irisan Dua Himpunan : Irisan dua himpunan A dan B adalah A B yang merupakan
himpunan semua elemen semesta x sehingga x  A dan x  B, atau dapat ditulis dengan notasi
pembentuk himpunan A B = {x  U : x  A dan x  B}.
3. Gabungan Dua Himpunan : Gabungan dua himpunan A dan B adalah A B yang merupakan
himpunan semua elemen semesta x sehingga x  A atau x  B, atau dapat ditulis dengan notasi
pembentuk himpunan A B = {x  U: x  A atau x  B}.

4. Komplemen Himpunan : Komplemen dari suatu himpunan A adalah himpunan A’ atau


Ac yang memuat semua elemen semesta x yang bukan elemen A, atau dapat ditulis dengan
notasi pembentuk himpunan A’ = { x  U: x  A}.

2.2. Diagram Venn Untuk Himpunan dan Pernyataan

Cara untuk mempermudah memahami hubungan antara himpunan-himpunan, dan


untuk memvisualisasikan bagaimana operasi-operasi himpunan bekerja adalah dengan
menggunakan DIAGRAM VENN. Umumnya suatu himpunan digambarkan dalam diagram
venn daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup, misalnya lingkaran atau persegi panjang.
Penggambaran dalam diagram venn digunakan untuk ilustrasi hubungan antara operasi-
operasi himpunan dan demonstrasi secara phisik kebenaran suatu teorema dalam teori
himpunan. Walaupun demikian hasil dari diagram venn umunya tidak dapat dipakai sebagai
bukti kebenaran suatu teorema.

ILUSTRASI OPERASI HIMPUNAN : Metode yang disepakati dalam diagram venn


untuk menggambarkan himpunan dengan memakai daerah arsiran. Secara khusus persegi
panjang dipakai untuk menggambarkan universal set dan himpunan-himpunan bagian dari U
dengan memakai lingkaran. Komplemen dari himpunan adalah bagian dari universal set yang
tidak di himpunan.
Diagram venn untuk operasi himpunan irisan dan gabungan pada dua himpunan A dan
B digambarkan sebagai berikut:

Hukum De’Morgan dapat digambarkan dengan Diagram Venn sebagai berikut:

Diagram venn untuk hubungan tiga himpunan, Apabila ada 3 himpunan A, B dan C
maka kita bisa menggambarkan hubungan antara ketiganya dengan diagram venn sebagai
berikut:

Karena pernyataan sehari-hari yang kita gunakan dan juga pernyataan yang kita
jumpai dalam logika sering kali membicarakan kumpulan dari obyek-obyek. Maka teori
himpunan sering kali dapat diaplikasikan pada logika. Banyak pertanyaan verbal yang dapat
diterjemahkan kedalam bahasa himpunan menjadi pernyataan-pernyataan yang ekivalen dan
dengan demikian dapat dibuat ilustrasinya denga diagram venn. Oleh karena itu diagram
venn sering kali dipakai untuk menentukan validitas suatu argument. Untuk lebih lanjut,
perhatikanlah pernyataan berikut:
“ Anita adalah pemain bulu tangkis dan basket”.
Dari pernyataan diatas dapat dinyatakan dalam bahasa himpunan sebagai:
“Anita adalah anggota himpunan pemain bulu tangkis atau anggota himpunan pemain
basket”.
Jadi Anita adalah anggota persekutuan dari (  ppemain bulu tangkis) dan (  pemain basket).

Banyak pernyataan yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa teori himpunan.


Keuntungan penterjemahan ini adalah dapat digunakannya hal-hal yang dapat diketahui
dalam teori himpunan untuk menarik konklusi dari pernyataan-pernyataan itu.  Atau dengan
kata lain, jika kita dapat menterjemahkan premis-premis suatu Argumen kedalam bahasa
himpunan, maka kita dapat menggunakan teori himpunan untuk menentukan valid tidaknya
argument itu.

Dengan demikian jika pernyataan-pernyataan dalam percakapan sehari-hari dapat


diterjemahkan kedalam bahasa hmpunan, berarti dapat pula digambarkan dalam diagram
venn dengan tepat, yang dapat mmbantu kita menarik konklusi dari pernyataan-pernyataan
itu.

 Berikut ini penerapan Diagram venn, pada contoh soal himpunan diatas:

Himpunan semesta pernyataan-pernyataan atau argumentasi yang sedang dibicarakan


adalah  himpunan semua objek yang dibicarakan.

Dari pernyataan diatas sebenarnya banyak pernyatan yang tampaknya sukar dan
komplek dapat diterjemahkan kedalam bahasa himpunan. Hampir semua pernyataan dapat
dinyatakan kedalam bahasa himpunan, tetapi terjemahan itu harus tepat sama dengan apa
yang diungkapkan pernyataan asli. Tidak lebih dan tida kurang. Demikian juga dengan
mengkontruksi diagram venn yang sesuai dengan pernyataan itu, tidak bleh menambahka
atau mengurangi sesuatu pada diagram itu, yang tidak diungkapkan oleh pernyataan aslinya.

2.3.   Pengaplikasian Teori Himpunan Untuk Argumen

Pada bagian ini kita akan menterjemahkan premis-premis dan konklusi suatu
argument kedalam bahasa himpunan, kemudian menggunakan apa yang ita ketahui tentang
teori hipunan untuk menentukan apakah konklusi tersebut benar-benar diperoleh dari
penurunan terhadap premis-premis yang ada. . Perhatikan argument berikut:

Premis 1: bayi adalah orang yag tidak dapat berpikir lohis.


Premis 2:  tidak seorang pun yang kurang percaya diri dapat mengalahkan buaya
Premis 3: orang yang tidak dapat berpikir logis adalah kurang percaya diri.
Konklusinya dalah bayi tidak dapat mengalahkan buaya.
Berikut penerapan Diagram venn yang cocok untuk argument diatas:
a.       Diagram venn untuk premis 1:

b. Diagram venn untuk premis ketiga: 


c. Diagram Venn untuk premis 2:

Terlihat bahwa himpunan bayi dengan himpunan orang yang dapat mengalahkan
buaya adalah saling lepas. Jadi “ bayi tidak dapat mengalahkan buaya” adalah konklusi dari
premis-premis diatas, dengan kata lain argument diatas valid.

2.4. Menggunakan Logika Dalam Pembuktian Konsep - Konsep Teori Himpunan

Hubungan antara notasi himpunan dengan symbol-simbol logika tampak sangat jelas.
Jika  maka  (baca: x adalah anggota dari A  B maka  ada di A atau ada di B). sedangkan
jika  maka  dan  (baca: x adalah anggota dari A  B maka  ada di A dan ada di B).   
Dari pembuktian diatas terlihat bahwa logika sangat berguna. Pembuktian seperti diatas
terjadi disetiap cabang matematika.
 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan melakukan penelitian ini, kita bisa menyimpulkan:


a. Himpunan adalah kumpulan obyek yang terdefinisikan syarat-syaratnya   secara jelas.
b. Himpunan dapat dinyatakan dalam 3 cara,yaitu :
· Secara Verbal/Kata-kata 
· Secara Tabulasi/Mendaftar
· Secara notasi
· Dalam menentukan himpunan atau bukan, kita harus memperhatikan syarat yang jelas
· Dalam menentukan anggota, kita harus melihat kondisi soal yang ada atau bisa juga dengan
melihat pengelompokkan sampah yang tadi sudah dijelaskan.

Sedangkan logika adalah cabang ilmu matematika yang mengandung kajian matematis
logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika
berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika
matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif
dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang
dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika
konstruktif.

3.2. Saran

Sebaiknya kita terus berlatih membuat makalah sehingga kita bisa menjadi seorang pembuat
makalah atau karya ilmiah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://collegerlearn.blogspot.com/2012/06/belajar-himpunan-matematikaDiskrit
.html diakses  tanggal 19 januari 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika) diakses tanggal 20 januari 2014

Anda mungkin juga menyukai