KALKULUS INTEGRAL
Oleh: Kelompok 4
I Gede Maysha Sueca Darmaputra (2213011098) 2A
Gavrila Tamariska (2213011048) 2B
Ni Kadek Ari Martadewi (2213011022) 2B
Ni Putu Gya Ranitya Septiana (2213011032) 2B
Ni Putu Gita Purnama Putri (2213011043) 2B
Teorema Dasar Kalkulus (TDK) menjelaskan relasi antara dua operasi pusat
kalkulus, yaitu pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan (integration).
Pada bagian teorema dasar kalkulus pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral tak
tentu dapat dibalikkan menggunakan pendiferensialan. Sedangkan pada teorema dasar
kalkulus kedua, mengijinkan seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi
menggunakan salah satu dari banyak anti turunan. Bagian teorema ini memiliki
aplikasi yang sangat penting, karena ia dengan signifikan mempermudah perhitungan
integral tertentu. Teorema Dasar Kalkulus memberikan hubungan timbal balik yang
tepat antara turunan dan integral. Isaac Newton (1643-1727) dan Gottfried Leibniz
(1646-1716) yang menemukan hubungan ini dan menggunakannya untuk
mengembangkan kalkulus menjadi metode matematis yang bersistem. Khususnya,
mereka melihat bahwa Teorema Dasar tersebut memungkinkan untuk menghitung
integral secara amat mudah tanpa harus menghitungnya sebagai limit jumlah Rieman.
1. Pendahuluan
1.1. Integral
Definisi 1.1. Fungsi 𝐹: 𝐼 → ℜ disebut suatu integral taktentu 𝑓 pada selang terbuka 𝐼
jika 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 dalam 𝐼.
Jika 𝑥 suatu titik ujung 𝐼, 𝐹(𝑥) hanya perlu turunan sepihak yaitu hanya turunan
kanan atau turunan kirinya saja. Integral taktentu dari 𝑓 dapat ditulis ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥.
Definisi 1.2. Misalkan 𝑓 suatu fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 disebut integral tentu 𝑓 dari 𝑎 ke 𝑏, diberikan oleh
𝑏 𝑛
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≤ ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑎
Bukti :
Misalkan 𝑃: 𝑎 = 𝑥0 < 𝑥1 < 𝑥2 < ⋯ < 𝑥𝑛 = 𝑏 sebagai partisi sembarang dari [𝑎, 𝑏],
dan untuk tiap-tiap 𝑖 anggaplah 𝑥̅𝑖 , sebagai titik contoh pada selang bagian ke- 𝑖
[𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ], dapat disimpulkan secara berurutan bahwa
𝑓(𝑥̅𝑖 ) ≤ 𝑔(𝑥̅𝑖 )
𝑓(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖 ≤ 𝑔(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖
𝑛 𝑛
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≤ ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑎
Bukti :
Gambar 1. memberikan ilustrasi teorema ini bahwa 𝑚(𝑏 − 𝑎) adalah luas yang
paling bawah, persegi panjang kecil. 𝑀(𝑏 − 𝑎) adalah luas persegi panjang yang besar
𝑏
dan ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 adalah luas di bawah kurva.
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≤ ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑎
𝑏
Bagaimanapun ∫𝑎 𝑔(𝑥) sama dengan luas persegi panjang dengan lebar 𝑏 − 𝑎 dan
tinggi 𝑀. Sehingga
𝑏
∫ 𝑔(𝑥) = 𝑀(𝑏 − 𝑎)
𝑎
= 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎
2.
𝑏 𝑛
= ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑎
2. Pembahasan
2.1. Teorema Fundamental Kalkulus 1
𝑥
Teorema 2.1. Jika fungsi 𝑓 kontinu pada [𝑎, 𝑏], maka fungsi 𝐹(𝑥) = ∫𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
terdiferensialkan pada [𝑎, 𝑏] dengan 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)∀𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏].
Teorema dasar kalkulus pertama, berkutat pada turunan sebuah antiturunan,
menunjukkan bahwa sebuah integral tak tentu mampu dibalikkan memakai
pendiferensialan.
Misalkan 𝑓 yaitu fungsi bernilai real yang kontinu, diberikan arti pada sebuah
interval tertutup [𝑎, 𝑏]. Misalkan juga 𝐹 yaitu fungsi yang diberikan arti, bagi semua
𝑥 pada [𝑎, 𝑏], dengan
𝑥
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎
Maka F yaitu kontinu pada [𝑎, 𝑏], terdiferensialkan (differentiable) pada interval
terbuka (𝑎, 𝑏) dan
𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)
bagi semua 𝑥 pada (𝑎, 𝑏).
Pembuktian Teorema Fundamental Kalkulus 1
Andaikan
𝑥
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎
Misalkan terdapat dua bilangan 𝑥1 dan 𝑥1 + ∆𝑥 pada [𝑎, 𝑏]. Sehingga didapatkan
𝑥1
𝐹(𝑥1 ) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎
dan
𝑥1 +∆𝑥
(Banyak dari lebar wilayah yang berdampingan sama dengan banyak kedua
wilayah yang digabungkan.)
Dengan memanipulasi persamaan ini, didapatkan
𝑥1 +∆𝑥 𝑥1 𝑥1 +∆𝑥
∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = 𝑓(𝑐)∆𝑥
𝑥1
Ekspresi pada sisi kiri persamaan yaitu ciri utama turunan dari 𝐹 pada 𝑥1 .
𝐹 ′ (𝑥1 ) = lim 𝑓(𝑐) … (3)
∆𝑥→0
Bagi mencari limit yang lain, kita gunakan teorema apit, 𝑐 pada interval
[𝑥1 , 𝑥1 + ∆𝑥], sehingga 𝑥1 ≤ 𝑐 ≤ 𝑥1 + ∆𝑥
Juga, lim 𝑥1 = 𝑥1 dan lim 𝑥1 + ∆𝑥 = 𝑥1
∆𝑥→0 ∆𝑥→0
Fungsi 𝑓 kontinu pada 𝑐, sehingga limit mampu diambil di dalam fungsi. Oleh karena
itu, kita dapatkan
𝑓 (𝑥) = 𝐹 ′ (𝑥)
Jadi TERBUKTI bahwa
𝑥1 +∆𝑥
𝑑
∫ 𝑓 (𝑡 )𝑑𝑡 = 𝐹(𝑥)
𝑑𝑥
𝑥1
Teorema dasar kalkulus kedua, berkutat pada relasi selang anti turunan dan
integral tertentu. mengizinkan seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi
memakai salah satu dari banyak anti turunan.
Misalkan 𝑓 yaitu sebuah fungsi bernilai real yang kontinu, diberikan arti pada
interval tertutup [𝑎, 𝑏]. Misalkan juga 𝐹 yaitu antiturunan dari 𝑓, yakni salah satu
dari fungsi-fungsi yang tak terhingga banyaknya yang bagi semua 𝑥 pada [𝑎, 𝑏],
𝑓(𝑥) = 𝐹 ′ (𝑥)
Maka
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎
= ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 − 0
𝑎
𝑏
= ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎
Jika 𝑓 kontinu pada [𝑎, 𝑏], maka terdapat 𝑐 ∈ [𝑎, 𝑏] sedemikian sehingga
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑓(𝑐)(𝑏 − 𝑎)
𝑎
𝑑 𝑥
1. Tentukan hasil dari 𝑑𝑥 ∫1 (3𝑡 2 − 𝑡 + 6)𝑑𝑡!
Jawaban:
Teorema dasar kalkulus pertama: 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑑 𝑥
∫ (3𝑡 2 − 𝑡 + 6)𝑑𝑡
𝑑𝑥 1
= [𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥]13
= [33 + 32 − 3] − [13 + 12 − 1]
= [27 + 9 − 3] − [1 + 1 − 1]
= [33] − [1]
= 32
3. Cari 𝑐 dari teorema rata-rata untuk integral 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 pada (−4, −1)!
Jawaban:
Teorema nilai rata-rata integral yaitu apabila 𝑓 kontinu pada [𝑎, 𝑏], maka
1 𝑏
terdapat 𝑐 ∈ [𝑎, 𝑏] sehingga 𝑓(𝑐) = 𝑏−𝑎 ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑏
Dimana ∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐 dan ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)