Anda di halaman 1dari 4

Koordinat Transformasi:

Perubahan sumbu: Diberikan persamaan lingkaran dengan titik pusat 𝑃 2,3 dan
jari-jari 4, yaitu: 𝑥 − 2 2 + 𝑦 − 3 2 = 16 atau 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 6𝑦 − 3 = 0,
berikut sumbu 𝑦 dan 𝑥 masing-masing berjarak 2 satuan dan 3 satuan dari titk 𝑃.
Tetapi jika kita membuang sumbu tersebut dan mengambil sepasang sumbu baru 𝐶𝑋 dan
𝐶𝑌 melalui pusat 𝑃, maka persamaan lingkaran dengan sumbu yang dimaksud/baru,
yaitu: 𝑥 2 + 𝑦 2 = 16, yang bentuknya lebih sederhana dengan persamaan diatas.
Secara umum untuk koefisien persamaan adalah bergantung pada posisi sumbu.
Jika semua sumbu berubah, biasanya koefisien dan persamaan kuva pula berubah pada
sumbu yang baru. Proses perubahan sumbu koordinat dikatakan transformasi dari
koordinat dan perubahan persamaan kurva dikatakan transformasi dari persamaan.
1. Sumbu Translasi
Untuk mengubah titik pusat dari 0,0 ke titik ℎ, 𝑘 𝑌 𝑌′

tanpa mengubah arah sumbu, 𝑃


bagaimana hubungan kedua koordinat tersebut?
Jawab: 𝑂′ ℎ, 𝑘 𝑀′ 𝑋′

Misalkan 𝑂𝑋, 𝑂𝑌, adalah dua buah sumbu, ambil titik


0′ = ℎ, 𝑘 , yang dilalui sumbu 0′ 𝑋 ′ dan 0′ 𝑌 ′ . Asumsi
𝑂 𝐴 𝑀
titik 𝑃 𝑥, 𝑦 pada koordinat 𝑋𝑂𝑌 atau 𝑃 𝑥 ′ , 𝑦 ′ pada 𝑋

koordinat 𝑋 ′ 0′ 𝑌 ′ , maka didapat hubungan kedua


koordinat, yaitu:
𝑥 = 𝑂𝐴 + 𝐴𝑀 𝑥 = ℎ + 𝑥′ 𝑥 𝑥′ ℎ
ቊ ⇔ቊ ⇔ = + dalam bentuk matriks, atau:
𝑦 = 𝐴0′ + 𝑀′ 𝑃 𝑦 = 𝑘 + 𝑦′ 𝑦 𝑦′ 𝑘

𝑥 𝑥′ 𝑥 𝑇: ℎ,𝑘 𝑥′ ℎ
𝑇 ℎ,𝑘 : 𝑦
→ 𝑦′
atau 𝑦 𝑦′
, dengan 𝑇: ℎ, 𝑘 = 𝑘
dan 𝑇 ℎ,𝑘
dikatakan transformasi translasi.
Contoh:
Dengan translasi sederhanakan persamaan: 2𝑥 2 − 3𝑥𝑦 + 𝑦 2 + 5𝑥 − 3𝑦 − 10 = 0.
Jawab: 𝑥 2 − 3𝑥𝑦 + 𝑦 2 = 12
Persamaan: 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0, dikenal persamaan derajat dua yang
berbentuk 𝑥 2 dan 𝑦 2 tanpa bentuk/suku 𝑥𝑦.
Contoh: Diberikan persamaan: 2𝑥 2 − 6𝑦 2 − 16𝑥 − 12𝑦 = 1,
ubah dalam bentuk persamaanderajat dua
𝑌 𝑃
2. Sumbu Rotasi
𝑌′ 𝜃
Untuk mengubah arah sumbu tanpa mengubah
titik asal, kedua sumbu tegak lurus. 𝑋′
𝑄
𝑁
Jawab:
Misalkan titik 𝑃 𝑥, 𝑦 pada koordinat kartesius
𝜃
𝑋𝑂𝑌 dan misalkan pula titik 𝑃 𝑥 ′ , 𝑦 ′ pada 𝑀 𝑅 𝑋
koordinat 𝑋 ′ 𝑂𝑌 ′ .
Dari gambar didapat: 𝑂𝑀 = 𝑥; 𝑀𝑃 = 𝑦; 𝑂𝑁 = 𝑥 ′ ; 𝑁𝑃 = 𝑦 ′ . Misalkan sudut 𝑋𝑂𝑋 ′
adalah 𝜃. Garis 𝑁𝑄 dan 𝑁𝑅 masing-masing tegak lurus dengan 𝑃𝑀 dan 𝑂𝑋.
Akibat dari sudut 𝑄𝑃𝑁 adalah 𝜃 maka:
𝑂𝑀 = 𝑂𝑅 − 𝑀𝑅 ↔ 𝑂𝑀 = 𝑂𝑅 − 𝑄𝑁 ↔ 𝑂𝑀 = 𝑂𝑁 𝑐𝑜𝑠 𝜃 − 𝑁𝑃 𝑠𝑖𝑛 𝜃
↔ 𝑥 = 𝑥 ′ cos 𝜃 − 𝑦 ′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 .
Juga 𝑀𝑃 = 𝑀𝑄 + 𝑄𝑃 ↔ 𝑀𝑃 = 𝑅𝑁 + 𝑄𝑃 ↔ 𝑀𝑃 = 𝑂𝑁 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑁𝑃 𝑐𝑜𝑠 𝜃
↔ 𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑦 ′ 𝑐𝑜𝑠 𝜃 , maka:
𝑥 = 𝑥 ′ cos 𝜃 − 𝑦 ′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑥 cos 𝜃 − 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑥 ′
ቊ ⇔൜ 𝑦 =
𝑦 = 𝑥 ′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑦 ′ 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑠𝑖𝑛 𝜃 cos 𝜃 𝑦′
dalam bentuk matriks, atau:
𝑅 0,𝜃 cos 𝜃 − 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝑥 𝑥′ 𝑥 𝑥′
𝑅 0,𝜃 : 𝑦
→ 𝑦′
atau 𝑦 𝑦′
, dengan 𝑅 0,𝜃 = .
𝑠𝑖𝑛 𝜃 cos 𝜃
Contoh:
1. Dalam koordinat kartesius untuk menentukan rotasi, yaitu selalu mengubah setiap
persamaan derajat dua menjadi persamaan yang tidak memiliki bentuk/ suku 𝑥𝑦,
tentukan sudut rotasinya
2. Tentukan persamaan transformasi rotasi dari: 3𝑥 2 + 3𝑥𝑦 − 𝑦 2 = 1.
Tugas:
1. Ubahlah persamaan berikut dengan transformasi transalasi dengan titik pusat baru 𝑂′ :
a. 𝑥 2 − 2𝑦 2 − 6𝑥 + 8𝑦 = 9 ; 𝑂′ 3,2
b. 𝑥 2 − 6𝑥𝑦 + 𝑦 2 − 6𝑥 + 2𝑦 + 1 = 0 ; 𝑂′ 0, −1
2. Ubahlah persamaan berikut ke dalam persamaan yang tidak memiliki persyaratan
tingkat pertama (cari titik asal yang baru):
a. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 + 2𝑦 = 6. b. 𝑥 2 − 3𝑥𝑦 − 3𝑦 2 + 6𝑥 + 12𝑦 = 16.
3. Ubahlah persamaan berikut dengan transformasi rotasi dengan sudut 𝜃:
𝜋 3
a. 𝑥 2 − 𝑦 2 = 4 ; 𝜃 = 4 . b. 2𝑥 2 + 24𝑥𝑦 − 5𝑦 2 = 8 ; 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 5
4. Ubahlah persamaan berikut tanpa suku 𝑥𝑦:
a. 𝑥𝑦 = 12. b. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥𝑦 = 3.

Anda mungkin juga menyukai