Disusun oleh
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA
JATINANGOR
2018
1. Polinomial Tereduksi dan Tak Tereduksi
lapangan 𝐹 jika 𝑓(𝑥) tidak dapat dinyatakan dalam perkalian dua polinomial
𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) di 𝐹[𝑥], dimana derajat dari 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) lebih kecil dari
derajat 𝑓(𝑥).
𝑅.
2
Contoh :
a. Polinomial 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 ∈ ℤ[𝑥] irreducible atas ℤ, karena 𝑥 2 + 1
karena
dari
dan derajat dari 𝑔(𝑥) = (𝑥 + √2) dan ℎ(𝑥) = (𝑥 − √2) lebih kecil dari
derajat 𝑓(𝑥).
9 5
c. Polinomial 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2 𝑥 − 2 reducible atas ℚ, karena 𝑓(𝑥) dapat
1
𝑔(𝑥) = 𝑥 − 5 dan ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2 lebih kecil dari derajat 𝑓(𝑥)
3
Bukti :
[⇒] Dik : 𝑓(𝑥) reducible atas F
Bukti :
Misal 𝛿(𝑔(𝑥)) = 1
maka 𝑔(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏; 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐹
𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥)
𝑓(−𝑏𝑎−1 ) = 0 ∙ ℎ(−𝑏𝑎−1 )
𝑓(−𝑏𝑎−1 ) = 0
4
Adt : 𝑓(𝑥) reducible atas 𝐹
Maka 𝑓(𝑎) = 0
Contoh :
a. Buktikan p(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 + 2 irreducible atas ℤ3 [𝑥] dan reducible atas
ℤ4 [𝑥]!
Jawab :
Dik : 𝑝(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 + 2
Bukti :
maka didapat :
ℤ3 [𝑥].
5
Dik : 𝑝(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 + 2
Bukti :
Maka didapat
2. Polinomial Primitif
2.1 Definisi Konten (Herstein, 1996:159)
Konten dari polinomial 𝑓(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 , dimana 𝑎 ∈
1.
6
Konten dari suatu polinomial 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎0 dengan
(Herstein, 1996:159).
Bukti :
Misalkan p adalah konten prima dari 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥), dan misalkan𝑓 (̅ 𝑥), 𝑔̅ (𝑥)
berarti bahwa p membagi semua koefisien dari 𝑓(𝑥) atau p membagi setiap
koefisien dari 𝑔(𝑥). Dengan demikian, baik 𝑓(𝑥) maupun 𝑔(𝑥) bukan
polinomial primitif. Hal ini kontradiksi dengan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) masing-
7
masing adalah polinomial primitif. Kontradiksi ini disebabkan karena
Contoh :
𝑓(𝑥) = 11𝑥 6 + 21𝑥 5 + 5x 3 + 2x + 13
ℎ(𝑥) = 5𝑥 3 + 7𝑥 2 + 2𝑥 + 1 .
Konten dari 𝑓 = 𝑔𝑐𝑑(11, 21, 5, 2, 13) = 1 maka 𝑓(𝑥) polinomial
primitif.
Konten dari ℎ = 𝑔𝑐𝑑(5,7,2,1) = 1 maka ℎ(𝑥) polinomial primitif.
g(𝑥) = 3𝑥 5 + 12𝑥 3 + 15𝑥 2 + 6x + 9.
Konten dari 𝑔 = 𝑔𝑐𝑑(3, 12, 15, 6, 9) = 3 maka g(𝑥) bukan polinomial
primitif.
𝑓(𝑥). ℎ(𝑥) = (11𝑥 6 + 21𝑥 5 + 5x 3 + 2x + 13)(5𝑥 3 + 7𝑥 2 + 2𝑥 + 1).
Jawab
𝑓(𝑥). ℎ(𝑥) = 55𝑥 9 + 77𝑥 8 + 22𝑥 7 + 11𝑥 6 + 105𝑥 8 + 147𝑥 7 + 42𝑥 6
+ 21𝑥 5 + 25𝑥 6 + 35𝑥 5 + 10𝑥 4 + 5𝑥 3 + 10𝑥 5 + 14𝑥 3
+ 4𝑥 2 + 2𝑥 + 65𝑥 3 + 91𝑥 2 + 26𝑥 + 13.
𝑓(𝑥). ℎ(𝑥) = 55𝑥 9 + 182𝑥 8 + 169𝑥 7 + 78𝑥 6 + 66𝑥 5 + 10𝑥 4 + 74𝑥 3
+ 95𝑥 2 + 28𝑥 + 13.
Konten dari 𝑓ℎ = gcd(55,182,169,78,66,10,74,95,28,13) = 1.
maka 𝑓(𝑥)ℎ(𝑥) adalah polinomial primitif.
8
3. Ketereduksian Q Atas Z
3.1 Teorema (Ketereduksian Q atas Z)
Misal 𝑓(𝑥) ∈ ℤ[𝑥]. Jika 𝑓(𝑥) tereduksi terhadap ℚ maka 𝑓(𝑥)
tereduksi terhadap ℤ. (Gallian, 2010).
Bukti :
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥). ℎ(𝑥), dimana 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) ∈ ℚ[𝑥].
Asumsikan 𝑓(𝑥) adalah primitif. Karena 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) keduanya dapat
dibagi oleh konten pada 𝑓(𝑥).
Misalkan 𝑎 adalah faktor persekutaan terkecil (lcm) dari koefisien
denominator 𝑔(𝑥). Dan 𝑏 adalah faktor persekutuan terkecil (lcm) dari
koefisien denominator ℎ(𝑥).
Maka 𝑎𝑏𝑓(𝑥) = 𝑎𝑔(𝑥) ∙ 𝑏ℎ(𝑥) dimana 𝑎𝑔(𝑥) dan 𝑏ℎ(𝑥) ∈ ℤ[𝑥].
misalkan 𝑐1 konten dari 𝑎𝑔(𝑥) dan 𝑐2 konten dari 𝑏ℎ(𝑥).
maka 𝑎𝑔(𝑥) = 𝑐1 𝑔1 (𝑥) dan 𝑏ℎ(𝑥) = 𝑐2 ℎ1 (𝑥).
keduanya 𝑔1 (𝑥) dan ℎ1 (𝑥) adalah primitif dan 𝑎𝑏𝑓(𝑥) = 𝑐1 𝑐2 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥).
karena 𝑓(𝑥) primitif maka konten dari 𝑎𝑏𝑓(𝑥) adalah 𝑎𝑏.
Dan karena hasil kali dua primitif adalah primitif, maka konten dari
𝑐1 𝑐2 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥) adalah 𝑐1 𝑐2. maka 𝑎𝑏 = 𝑐1 𝑐2 dan (𝑥) = 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥) ,
dimana 𝑔1 (𝑥) dan ℎ1 (𝑥) ∈ 𝑍[𝑥] dan 𝛿𝑔1 (𝑥) = 𝛿𝑔(𝑥) , 𝛿ℎ1 (𝑥) = 𝛿ℎ(𝑥).
Contoh :
3 8
𝑓(𝑥) = 12𝑥 2 + 5𝑥 − 2 = (3𝑥 − ) (4𝑥 + ) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥)
4 3
Sehingga didapat
9
𝑎 = 𝑙𝑐𝑚(1,4) = 4
𝑏 = 𝑙𝑐𝑚(1,3) = 3
3
𝑎𝑔(𝑥) = 4 (3𝑥 − ) = 12𝑥 − 3 → 𝑐1 = gcd(12,3) = 3
4
8
𝑏ℎ(𝑥) = 3 (4𝑥 − ) = 12𝑥 + 8 → 𝑐2 = gcd(12,8) = 4
3
Maka
𝑎𝑔(𝑥) 12𝑥 − 3
𝑔1 (𝑥) = = = (4𝑥 − 1)
𝑐1 3
𝑏ℎ(𝑥) 12𝑥 + 8
ℎ1 (𝑥) = = = (3𝑥 + 2)
𝑐2 4
Sehingga
𝑐1 𝑐2 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥)
𝑔1 (𝑥). ℎ1 (𝑥)
10
4. Mod P Irreducible Test
4.1 Teorema (Joseph A. Gallian)
Misalkan p bilangan prima dan 𝑓(𝑥) ∈ ℤ[𝑥] dengan derajat polinom (𝑥) ≥ 1. Misal
̅
𝑓 (𝑥) adalah polynomial pada ℤ𝑝[𝑥] yang diperoleh dari 𝑓(𝑥) dengan mereduksi semua
̅
koefisien dari fungsi 𝑓(𝑥) yang di-modulo-kan dengan p. Jika 𝑓 (𝑥) tidak tereduksi pada
̅
ℤ𝑝 dan derajat polinom 𝑓 (𝑥) = derajat polinom 𝑓(𝑥), maka 𝑓(𝑥) tidak dapat tereduksi
pada ℚ.
Bukti :
Berdasarkan dari pembuktian dari Teorema sebelumnya dimana 𝑓(𝑥) dapat
direduksi oleh ℚ , maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) dimana 𝑔(𝑥), ℎ(𝑥) ∈ Z[x], dengan
𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) mempunyai derajat polinom yang lebih kecil daripada derajat polinom
𝑓(𝑥).
Misal 𝑓 (̅ 𝑥), 𝑔̅ (𝑥), ℎ̅(𝑥) adalah polynomial yang didapatkan dengan mereduksi
̅
semua koefisien modulo dari 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), ℎ(𝑥). Karena deg 𝑓(𝑥) = deg 𝑓 (𝑥), maka didapat
deg 𝑔̅ (𝑥) ≤ deg 𝑔(𝑥) < deg 𝑓(̅ 𝑥) dan deg ℎ̅(𝑥) ≤ deg ℎ(𝑥) < deg 𝑓 (̅ 𝑥). Berdasarkan
dari yang sebelumnya, 𝑓 (̅ 𝑥) = 𝑔̅ (𝑥)ℎ̅(𝑥), hal tersebut kontradiksi dengan asumsi bahwa
𝑓 (̅ 𝑥) tidak tereduksi dari ℤ𝑝
Contoh :
a. 𝑓(𝑥) = 21𝑥 3 − 3𝑥 2 + 2𝑥 + 9
Setelah direduksi terhadap 𝑍2 maka didapat 𝑓(̅ 𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 + 1. Berdasarkan teorema
derajat 2, t𝑓 (̅ 𝑥)dapat dikatakan tereduksi jika mempunyai pembuat nol. Karena
𝑓 (̅ 0) = 1 dan 𝑓(̅ 1) = 1, maka t 𝑓 (̅ 𝑥) tidak mempunyai pembuat nol akibatnya t 𝑓 (̅ 𝑥)
tidak tereduksi di ℤ2 . Dan karena derajat 𝑓(𝑥) =derajat 𝑓(̅ 𝑥)maka 𝑓(𝑥) tidak
tereduksi di ℚ
5. EISENSTEINS Criterion
5.1 Teorema Eisenstein’s Criterion (Josseph A. Gallian)
Misal 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 ∈ ℤ[𝑥] Jika terdapat bilangan
prima 𝑝 sedemikian sehingga 𝑝 ∤ 𝑎𝑛 , 𝑝|𝑎𝑛−1 , … , 𝑝|𝑎0 dan 𝑝 2 ∤ 𝑎0 maka
𝑓(𝑥) irreducible atas ℚ
11
Bukti :
Diketahui : 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 ∈ ℤ[𝑥]
∃ 𝑝 prima ∋ 𝑝 ∤ 𝑎𝑛 , 𝑝|𝑎𝑛−1 , … , 𝑝|𝑎0 dan 𝑝2 ∤ 𝑎0
Adt : 𝑓(𝑥) irreducible atas ℚ.
(Dengan menggunakan bukti kontradiksi)
Andaikan 𝑓(𝑥) reducible atas ℚ.
Menurut teorema 2 maka 𝑓(𝑥) reducible atas ℤ.
Sehingga ∃ 𝑔(𝑥), ℎ(𝑥) ∈ ℤ[𝑥] ∋ 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) dan 𝛿(𝑔(𝑥)) ≥ 1 ,
1 ≤ 𝛿(ℎ(𝑥)) < 𝑛dengan 𝑔(𝑥) = 𝑏𝑟 𝑥 𝑟 + 𝑏𝑟−1 𝑥 𝑟−1 + ⋯ + 𝑏0 dan
ℎ(𝑥) = 𝑐𝑠 𝑥 𝑠 + 𝑐𝑠−1 𝑥 𝑠−1 + ⋯ + 𝑐0
karena 𝑝|𝑎0 dan 𝑝2 ∤ 𝑎0 dengan 𝑎0 = 𝑏0 𝑐0 maka 𝑝 membagi salah satu dari 𝑏0 dan 𝑐0 ,
tetapi tidak membagi keduanya.
Misalkan 𝑝|𝑏0 tetapi 𝑝 ∤ 𝑐0
Selanjutnya, karena 𝑝 ∤ 𝑎𝑛 dimana 𝑎𝑛 = 𝑏𝑟 𝑐𝑠 maka 𝑝 ∤ 𝑏𝑟 dan 𝑝 ∤ 𝑐𝑠
Akibatnya terdapat suatu bilangan bulat positif 𝑡 < 𝑛 sehingga 𝑝 ∤ 𝑏𝑡
Perhatikan bahwa 𝑎𝑡 = 𝑏𝑡 𝑐0 + 𝑏(𝑡−1) 𝑐1 + ⋯ + 𝑏0 𝑐𝑡
Karena 𝑡 < 𝑛 maka 𝑝|𝑎𝑡 dan 𝑝 ∤ 𝑏𝑖 ∀ 𝑖 < 𝑛
Akibatnya |𝑏𝑡 𝑐0 , kontradiksi dengan 𝑝 ∤ 𝑏𝑡 dan 𝑝 ∤ 𝑐0
Sehingga haruslah 𝑓(𝑥) irreducible atas ℚ
Contoh :
Periksa apakah 𝑓(𝑥) = 3𝑥 5 + 15𝑥 4 − 20𝑥 3 + 10𝑥 + 20 irreducible atas ℚ ?
Jawab :
6. Lapangan Hingga
12
Suatu lapangan yang memuat elemen sebanyak berhingga disebut lapangan berhingga.
Contoh
Himpunan ℤ2 = {[0], [1]} adalah suatu lapangan hingga karena ℤ2 adalah suatu lapangan
7. Lapangan Galois
7.1 Definisi (Vanstone dan Oorschot)
Jika F suatu lapangan hingga dengan q elemen, dan 𝑞 = 𝑝𝑛 dengan p bilangan prima dan
n bilangan asli, maka F dilambangkan 𝐺𝐹(𝑞)
Untuk mengkontruksi suatu lapangan hingga yang memuat 𝑝𝑛 elemen digunakan suatu
polinomial tak tereduksi dengan derajat n dalam 𝐺𝐹(𝑝)[𝑥]. Untuk kasus 𝑛 = 2 , akan
dibuktikan bahwa selalu ada polinomial kuadrat tidak tereduksi dalam 𝐺𝐹(𝑝)[𝑥]. Ada 𝑝2
polinomial monik (polinomial dengan derajat 𝑛 ≥ 1 dengan koefisien 𝑥 𝑛 adalah 1)
berderajat dua dalam 𝐺𝐹(𝑝)[𝑥]. Jika suatu dari 𝑝2 polinomial tersebut yang dapat
direduksi, maka polinomial tersebut adalah suatu hasil perkalian dari 2 polinomial monik
berderajat 1.ada tepat p polinomial monik berderajat 1. Menggunakan polinomial-
𝑝
polinomial monik berderajat 1 tersebut didapatkan ( ) + 𝑝 polinomial monik yang dapat
2
𝑝
direduksi, dengan ( ) adalah kombinasi 2 dari p, sehinggan banyaknya polinomial
2
kuadratmonik yang tidak tereduksi adalah
𝑝 𝑝
𝑙2 = 𝑝2 − ( ) − 𝑝 = ( ) > 0,𝑝 ≥ 2
2 2
Yang membuktikan keberadaan polinomial kuadrat tidak tereduksi.
Contoh
Untuk 𝑝 = 2 dan 𝑛 = 3,ada dua polinomial monik pangkat tiga yang tidak tereduksi atas
ℤ2 yaitu 𝑥 3 + 𝑥 + 1 dan 𝑥 3 + 𝑥 2 + 1. Misal ambil 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 + 1 sehingga elemen-
13
elemen 𝐺𝐹(23 ) adalah [0], [1], [𝑥], [1 + 𝑥], [𝑥 + 𝑥 2 ], [𝑥 2 ], [1 + 𝑥 2 ], [1 + 𝑥 + 𝑥 2 ]. Jika
𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 dilambangkan dengan 𝑎0 𝑎1 𝑎2 maka elemen elemen dari 𝐺𝐹(23 ) adalah
0 = (000)
1 = (100)
𝑥 = (010)
1 + 𝑥 = (110)
𝑥 + 𝑥 2 = (011)
𝑥 2 = (001)
1 + 𝑥 2 = (101)
1 + 𝑥 + 𝑥 2 = (111)
7.2 Teorema ((p(x)) ideal maksimal di F[x] jika dan hanya jika p[x] irreducible)
Misal 𝐹 lapangan dan 𝑝(𝑥) ∈ 𝐹[𝑥]. 〈𝑝(𝑥)〉 merupakan ideal maksimal di 𝐹[𝑥]
Bukti :
14
Adt : 〈𝑝(𝑥)〉 ideal maksimal
Sehingga 𝑝(𝑥) = 𝑔(𝑥). 𝑎 atau 𝑔(𝑥) = 𝑝(𝑥). 𝑎−1 berarti 𝑔(𝑥) ∈ 𝑀 berakibat
𝑁⊆𝑀
𝑡. 𝑡 −1 = 1 ∈ 𝑁
Oleh karena itu, untuk setiap 𝑚(𝑥) ∈ 𝑁 (karena 𝑁 ideal dari 𝐹[𝑥]) maka
𝑁 = 𝐹[𝑥]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝑀 = 〈𝑝(𝑥)〉 adalah ideal maksimal dari 𝐹[𝑥].
Contoh :
𝑥 = 0 ⟶ 𝑓(0) = 03 + 5.0 + 5 = 2
15
𝑥 = 1 → 𝑓(1) = 13 + 5.1 + 5 = 2
𝑥 = 2 → 𝑓(2) = 23 + 5.2 + 5 = 2
Karena 𝑓(𝑥) tidak mempunyai pembuat nol di ℤ3 , maka 𝑓(𝑥) irreducible atas ℤ3 [𝑥].
adalah lapangan.
Bukti :
Diketahui : F lapangan
Bukti :
Diketahui : 𝐹 lapangan
𝑝(𝑥)| 𝑎(𝑥)𝑏(𝑥)
16
Adt : 𝑝(𝑥) |𝑎(𝑥) atau 𝑝(𝑥) |𝑏(𝑥)
Jika 𝑝 adalah bilangan prima, suatu lapangan hingga dengan 𝑝 elemen adalah ℤ𝑝 , Langkah-
langkah kontruksi lapangan hingga dengan 𝑝𝑛 elemen dengan 𝑝 bilangan prima dan 𝑛 > 1
sebagai berikut.
ℤ𝑝 [𝑥]
3. Bentuk lapangan hingga <𝑝(𝑥) >= {𝑓(𝑥)+< 𝑝(𝑥) > |𝑓(𝑥) ∈ ℤ𝑝 [𝑥]}.
ℤ𝑝 [𝑥]
Lapangan hingga ⁄⟨𝑝(𝑥)⟩ mempunyai 𝑝𝑛 elemen.
Contoh :
Jawab:
8 = 23 maka𝑝 = 2 dan 𝑛 = 3.
1. Ambil lapangan hingga ℤ2 = {[0], [1]}.
2. Cari semua polinomial di ℤ2 [𝑥] dengan deg(𝑝(𝑥)) = 3
1) 0 9) 𝑥 3
2) 1 10) 𝑥 3 + 1
17
3) 𝑥 11) 𝑥 3 + 𝑥
4) 𝑥 + 1 12) 𝑥 3 + 𝑥 + 1
5) 𝑥 2 13) 𝑥 3 + 𝑥 2
6) 𝑥 2 + 1 14) 𝑥 3 + 𝑥 2 + 1
7) 𝑥 2 + 𝑥 15) 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥
8) 𝑥 2 + 𝑥 + 1 16) 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥 + 1
Contoh :
Dik : ℤ2 [𝑥]⁄〈𝑥 3 + 𝑥 + 1〉 = {𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1〉|𝑎, 𝑏 ∈ ℤ2 }
𝑥 3 + 𝑥 + 1 polinom irrducible di ℤ2
〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉 ideal maksimal
18
Adt : ℤ2 [𝑥]/〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉 lapangan
1. 𝑥 2 + 𝑥 + 1 , 5. 𝑥 + 1
2. 𝑥 2 + 𝑥 6. 𝑥
3. 𝑥 2 + 1 7. 1
4. 𝑥 2 8. 0
(𝑥 2 + 𝑥 + 1) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(𝑥 2 + 𝑥) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(𝑥 2 + 1) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(𝑥 2 ) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(𝑥 + 1) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(𝑥) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(1) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
(0) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
Sehingga
ℤ2 [𝑥]/〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉 = { 0 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 +
1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 2 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 2 + 𝑥 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 2 + 1 +
〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉, 𝑥 2 + 𝑥 + 1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉}.
Tabel Cayley 1
19
+ 𝟎 𝟏 𝒙 𝒙+𝟏 𝒙𝟐 𝒙𝟐 + 𝒙 𝒙𝟐 + 𝟏 𝒙𝟐 + 𝒙 + 𝟏
𝟎 0 1 𝑥 𝑥+1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1
𝟏 1 0 𝑥+1 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥
𝒙 𝑥 𝑥+1 0 1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 1
𝒙+𝟏 𝑥+1 𝑥 1 0 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2
𝒙𝟐 𝑥2 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 𝑥 + 1 0 𝑥 1 𝑥+1
𝒙𝟐 + 𝒙 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 𝑥2 + 1 𝑥 0 𝑥+1 1
𝒙𝟐 + 𝟏 𝑥2 + 1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 𝑥 1 𝑥+1 0 𝑥
𝒙𝟐 + 𝒙 + 𝟏 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 𝑥+1 1 𝑥 0
1 〉.
Perhitungan
Hint : 𝑥 3 + 𝑥 + 1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉 = 0 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
Sehingga
𝑥 3 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉 = 𝑥 3 + 0 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
= 𝑥 3 + (𝑥 3 + 𝑥 + 1) + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
= 2𝑥 3 + 𝑥 + 1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
20
= 𝑥 + 1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉
Tabel Cayley 2
× 0 1 𝑥 𝑥+1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1
1 1 𝑥 𝑥+1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1
𝑥 𝑥 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 𝑥+1 𝑥2 + 𝑥 + 1 1 𝑥2 + 1
𝑥+1 𝑥+1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1 1 𝑥2 𝑥
𝑥2 𝑥2 𝑥+1 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 1 𝑥 1
𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 𝑥 𝑥2 + 𝑥 + 1 1 𝑥2 + 1 𝑥 𝑥+1 𝑥2
𝑥2 + 1 𝑥2 + 1 1 𝑥2 𝑥 𝑥+1 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 𝑥
𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 𝑥 + 1 𝑥2 + 1 𝑥 1 𝑥2 𝑥2 + 𝑥 𝑥+1
1 + 〈𝑥 3 + 𝑥 + 1 〉.
21
DAFTAR PUSTAKA
D. S. Malik, John N. Mordeson, M.K. Sen. Introduction to Abstract Algebra. Creighton University,
22